tugas kimnal presipitimetri.pptx
TRANSCRIPT
PRESIPITIMETRI(ARGENTOMETRI)
Yesi Afriani1207112173
PresipitimetriSesuai dengan judulnya, jenis
titrasi ini prinsipnya adalah dengan pembentukan endapan
Pengendapan yang terjadi adalah antara titran (yang diburet) dengan analit ( yang di Erlenmeyer), bila dilakukan dengan metoda langsung.
Argentometribahasa latin
Argentum Perak
Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasarkan pembentukan endapan dengan ion Ag+
Pada titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang telah dibubuhi indikator dicampur dengan larutan standar garam perak nitrat (AgNO3). Kemudian mengukur volume larutan standar yang digunakan sehingga seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan, kadar garam dalam larutan pemeriksaan dapat ditentukan.
Syarat-syarat umum metode pengendapan:
1. Kelarutan endapan yang terbentuk sangat kecil sehingga sisa yang tinggal praktis tidak dapat di tentukan (jumlahnya kurang dari 0,1 mg).
2. Sifat zat harus sedemikian rupa sehingga mudah dipisah dari komponen lainnya termasuk pelarutnya.
3. Komponen yang diinginkan harus dapat
Faktor faktor yang mempengaruhi kelarutan
TemperaturSifat alami pelarutPengaruh ion sejenisPengaruh pHPengaruh hidrolisisPengaruh ion kompleks
Pembagian Argentometri berdasarkan indikator
METODA MOHR
METODE VOLHARD
METODE K.FAJANS
METODA MOHR
Titran : ion halida seperti NaCl, dengan AgNO3 Indikator: K2CrO4
Titik akhir titrasi kuning menjadi kuning coklat. Perubahan warna tersebut terjadi karena timbulnya Ag2CrO4,
saat hampir mencapai titik ekivalen, semua ion Cl- hampir berikatan menjadi AgCl. Larutan standar yang digunakan dalam metode ini, yaitu AgNO3, memiliki normalitas 0,1 N atau 0,05 N.
Titrasi dengan cara ini dilakukan dalam suasana netral atau sedikit alkalis (pH 6,5 – 9,0).
AgNO3
Cl-
K2CrO4
Metode Mohr
Reaksi :AgNO3+ NaCl → AgCl + NaNO3
Apabila ion klorida telah habis diendapkan oleh ion perak, maka ion kromat akan bereaksi membentuk endapan perak kromat yang berwarna coklat/merah bata sebagai titik akhir titrasi
Reaksi :2 AgNO3+ K2CrO4 → Ag2CrO4 + 2KNO3
Endapan putih
Endapan berwarna
Kelebihan indikator yang bewarna kuning akan mengganggu warna endapan.
Endapan ini dapat diatasi dengan melakukan blangko indikator yaitu titrasi tanpa zat uji
Metode VolhardTitran :NH4SCN atau KSCN
Indikator :larutan Fe3+ Titik ekivalen:membentuk endapan putih
Sedikit kelebihan titran kemudian bereaksi dengan indikator, membentuk ion kompleks yang sangat kuat warnanya (merah) yang larut dan mewarnai larutan yang semula tidak berwarna.
Metode Volhard
KSCN / NH4SCN
Ag+ (titrasi langsung)
Indikator Fe3+
Cl-, Br- , I- atau SCN-
(titrasi kembali)
Metode Fajans
Dalam titrasi Fajans digunakan indikator adsorpsi. Indikator adsorpsi ialah zat yang dapat diserap pada permukaan endapan (diadsorpsi) dan menyebabkan timbulnya warna. Penyerapan ini dapat diatur agar terjadi pada titik ekivalen, antara lain dengan memilih macam indikator yang dipakai dan pH.
Metode Fajans
AgNO3
Cl-
Fluoresein(indikator adsorpsi)
INDIKATOR-TITRANIndikator Ion yg di titrasi Titran Kondisi
diklorofluoresein Cl-, Br-, I-,SCN- Ag+ pH 4
Fluoresein Cl-, Br-, I-,SCN- Ag+ pH 7-8
Eosin Br-, I-, SCN- Ag+ pH 2
Bromkresol hijau SCN- Ag+ pH 4-5
Metil lembayung Ag+ Cl- Larutan asam
Rodamina 6G Ag+ Br- Peningkatan HNO3 yang tajam sampai 0,3 M
Pengamatan pada titik akhir :a. Endapan yang mula-mula putih menjadi
merah mudab. Larutan yang mula-mula keruh menjadi
lebih jernihc. Larutan yang semula kuning hijau menjadi
hampir tidak berwarna
Kelemahan metode argentometri
1.Sulitnya memperoleh indikator yang sesuai untuk
menentukan titik akhir pengendapan.
2.Komposisi endapan tidak selalu diketahui.
Contoh soal
Titrasi adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu larutan.
Edapan terjadi jika [Ay+]x[Bx-]y > Ksp AxBy
Kelarutan (s) : s xs ysKsp AxBy = [Ay+]x[Bx-]y
= [xs]x[ys]y
= xx . yy . sx+y
Diketahui Ksp Ag2CrO4 = 2,4.10-12. Jika 25 ml larutan AgNO3 10-3 M dicampur dengan 75 ml larutan Na2CrO4 10-3 M, apakah terjadi endapan?Jawab : Setelah dicampurkan :[AgNO3] = [Ag+] = V1 . M1 = 25 ml . 10-3 M
V1 + V2 100 ml
= 2,5.10-4 M
[Na2CrCO4] = [CrO42-] = V2 . M2 = 75 ml . 10-3 M
V1 + V2 100 ml = 7,5.10-4 M
K’ Ag2CrO4 = [Ag+]2[CrO42-] = (2,5.10-4) (7,5.10-4) = 46,8.10-12
Jadi, K’ > Ksp sehingga terjadi pengendapan Ag2CrO4
TERIMA KASIH