tugas kimia

Upload: hayati-k-dewi

Post on 19-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

menjelaskan tentang tatanama dari senyawa ion dsb

TRANSCRIPT

1. Tatanama Senyawa Ion

Suatu senyawa ion diberi nama dengan menamakan ion-ion yang terkandung dalam senyawa tersebut. Kation disebut lebih dahulu, kemudian anion.

Ion paling sederhana adalah ion monoatom, yaitu ion yang dibentuk dari suatu atom tunggal. Beberapa ion monoatom yang umum, diberikan dalam Tabel 5.2. Unsur-unsur logam umumnya membentuk kation monoatom, sedang unsur-unsur nonlogam umumnya membentuk anion monoatom. Beberapa logam dapat membentuk ion yang mempunyai muatan berbeda. Contohnya, besi sebagai ion Fe2+ dan ion Fe3+.

Kation monoatom diberi nama dari nama unsurnya. Bila terdapat lebih dari satu kation untuk unsur yang sama, muatan ditulis dengan bilangan Romawi dan diberi tanda kurung. Pada sistem tatanama yang lama, ion-ion tersebut diberi nama dengan memberi akhiran -o dan -i pada nama asli unsurnya untuk menunjukkan ion-ion muatan rendah dan tinggi. Nama anion monoatom diperoleh dari nama asli unsur diikuti dengan akhiran -ida.

Suatu ion poliatom merupakan ion yang mengandung dua atau lebih atom yang terikat bersama secara kimia dan bermuatan listrik. Beberapa ion poliatom diberikan dapam Banyak ion poliatom merupakan anion oksi, yaitu anion yang mengandung oksigen.

Contoh :

Na2S : Natrium sulfida

CaO : Kalsium oksida

CuSO4 : Tembaga(II) sulfat atau kupri sulfat

NH4NO3 : amonium nitrat

2. Tatanama Senyawa Molekul Biner

Suatu senyawa molekul biner merupakan senyawa molekul yang hanya terdiri atas dua unsur nonlogam. Kelompok senyawa ini diberi nama dari nama unsur-unsurnya, mengikuti urutan yang sama dari unsur-unsur dalam rumus senyawa tersebut.

Bila dua unsur hanya membentuk satu senyawa, pemberian namanya dengan cara menuliskan nama unsur pertama, diikuti oleh nama kedua dengan akhiran -ida. Contoh : H2S, hidrogen sulfida. Bila dua unsur membentuk lebih dari satu senyawa, namanya dibedakan dari nama senyawa terdahulu dengan menggunakan suatu awalan dari Greek.

Awalan mono biasanya dihilangkan untuk nama unsur pertama, tetapi tetap diberikan untuk unsur kedua. Contoh :

CO karbon monoksida

CO2 karbon dioksida

N2O4 dinitrogen tetr(a)oksida

Cl2O7 diklor hept(a)oksida

Vokal terakhir dalam suatu awalan sering dihilangkan sebelum vokal pada nama pokok. Contoh : tetroksida. Air dan beberapa zat lain, contohnya amonia, jarang disebut dengan nama sistematik.

3. Tatanama Senyawa Asam dan Basaa. Senyawa asam

Pemberian nama dari kelompok senyawa ini dengan cara yang khusus. Suatu asam didefinisikan sebagai suatu zat yang molekul-molekulnya menghasilkan ion hidrogen bila dilarutkan ke dalam air. Rumus asam dibentuk dengan menambahkan ion hidrogen secukupnya agar seimbang dengan muatan anion, seperti yang terlihat dalam Tabel di bawah. Nama asam sesuai dengan nama anionnya.

Banyak asam yang sangat penting diturunkan dari anion oksi. Bila anion berakhiran -at, asamnya juga berakhiran -at. Anion yang berakhiran -it, asamnya juga diberi akhiran -it.

b. Senyawa basa

Basa adalah zat yang menghasilkan ion OH- bila dilarutkan ke dalam air. Nama basa sama dengan nama kation dan diikuti anion hidroksida, OH-.

4. Tatanama Senyawa Oksida

Senyawa ini tergolong senyawa biner yang terdiri atas logam dengan oksigen atau nonlogam dengan oksigen. Terdapat empat jenis oksida, yaitu oksida asam, oksida basa, oksida amfoter, dan oksida indiferen.

a. Oksida asam

Oksida asam berupa molekul yang terdiri atas nonlogam dan oksigen. Oksida ini tergolong oksida asam, karena bila dilarutkan ke dalam air membentuk larutan yang bersifat asam. Nama senyawa ini mengikuti tatanama molekul biner.

Contoh : SO3, belerang trioksida. Bila ditambah air, membentuk senyawa asam H2SO4.

SO3(g) + H2O(l) H2SO4(aq)

b. Oksida basa

Rumus kimia senyawa ini ditulis sebagai rumus empiris, karena terdiri atas ion-ion logam dan ion-ion oksida. Dinamakan oksida basa, karena bila zat ini dilarutkan ke dalam air membentuk larutan yang bersifat basa. Namanya mengikuti tatanama senyawa ion.

Contoh : Na2O, natrium oksida. Bila ditambah air, membentuk senyawa basa NaOH.

Na2O(s) + H2O(l) 2 NaOH(aq)

c. Oksida amfoter

Oksida amfoter merupakan senyawa kristal, terdiri atas logam dan oksigen. Diberi nama amfoter, karena bila bereaksi dengan asam kuat bersifat basa lemah dan bila direaksikan dengan basa kuat bersifat asam lemah. Tatanama seperti oksida basa. Contoh : Al2O3, aluminium oksida.

d. Oksida indiferen

Senyawa ini terdiri atas nonlogam dan oksigen. Bila diberi air, oksida ini tidak dapat membentuk larutan asam maupun larutan basa. Tatanamanya seperti oksida asam.

Contoh : N2O, dinitrogen monoksida.TATA NAMA SENYAWA BINER

a. Logam + Non Logam

1. Penaman senyawa biner mengikuti urutan berikut :

Bi Si As C P N H S I Br Cl O F

2. Tuliskan nama unsur logam tanpa modifikasi apa pun, kemudian diikuti nama unsur non logam dengan akhiran "ida".

Contoh : NaCl = Natrium klorida

3. Unsur - unsur logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis, maka bilangan oksidasinya ditulis dengan angka romawi.

Contoh : CrO = Kromium (II) oksida

b. Non Logam + Non Logam

1. Satu Jenis Senyawa

Cara penulisan rumus dan senyawanya yaitu dengan menuliskan terlebih dahulu unsur dengan bilangan oksidasi positif baru kemudian diikuti unsur dengan bilangan oksidasi negatif + ida.

Contoh : HCl = Hidrogen klorida

H2S = Hidrogen sulfida

2. Lebih dari Satu Jenis Senyawa

Cara penulisan rumus dan senyawanya yaitu dengan menuliskan terlebih dahulu unsur dengan bilangan oksidasi positif diikuti unsur dengan awalan mono / di / tri...../ deka dan akhiran "ida".

Contoh : CO2 = Karbon dioksida

NO2 = Nitrogen dioksida

TATA NAMA SENYAWA ION

Senyawa ion terdiri atas suatu kation dan suatu anion. Kation umumnya adalah ion logam sedangkan anion dapat berupa anion non logam. Berikut ini beberapa contoh senyawa ion. Kation Anion Rumus Senyawa Ion

Na+ Cl- NaCl

K+ OH- KOH

Na+ SO42- Na2SO4

Beberapa Jenis Kation

No Rumus Nama ion

1. Na+ Natrium

2. K+ Kalium

3. Mg2+ Magnesium

4. Ca2+ Kalsium

5. Ba2+ Barium

Beberapa Jenis Anion No Rumus Nama ion

1 OH- Hidroksida

2 O2- Oksida

3 F- Fluorida

4 Cl- Klorida

5 PO43- Fosfat

TATA NAMA SENYAWA TERNER

Senyawa terner sederhana meliputi asam, basa, dan garam. Asam, basa, dan garam adalah tiga kelompok senyawa yang paling terkait satu dengan yang lain. Reaksi asam dengan basa menghasilkan garam.

a. Tata Nama Asam

Rumus asam terdiri atas atom hidrogen dan suatu anion yang di sebut sisa asam. Akan tetapi perlu diingat bahwa asam adalah senyawa molekul, bukan senyawa ion.

Contoh : H3PO4

Nama asam : asam fosfat

Rumus sisa asam : PO43-

b. Tata Nama Basa

Basa adalah zat yang didalam air dapat menghasilkan ion OH-. Pada umumnya basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH-. Nama basa sama dengan nama kationnya yang diikuti kata hidroksida.

Contoh : NaOH (Natrium Hidroksida)

Ca(OH)2 (Kalsium Hidroksida)

c. Tata Nama Garam

Garam adalah senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion sisa asam. Rumus dan penamaannya sama dengan senyawa ion.

Kation Anion Rumus Garam Nama Garam

Na+ NO3- NaNo3 Natrium Nitrat

Ca2+ NO3- Ca(NO3)2 Kalsium Nitrat

Al3+ SO4- Al2(SO4)3 Aluminium Sulfat

Cu2+ S2- CuS Tembaga (II) sulfida

TATA NAMA SENYAWA ORGANIK

Senyawa organik adalah senyawa - senyawa karbon dengan sifat - sifat tertentu. Senyawa organik mempunyai tata nama khusus. Selain nama sistematis, banyak senyawa organik mempunyai nama lazim atau nama dagang.

Beberapa di antaranya berikut ini : CH4CO(NH2)2CH3COOHC6H12O6C12H22O11