tugas artikel kimia

Download Tugas Artikel Kimia

If you can't read please download the document

Upload: hendro-fadly

Post on 18-Jun-2015

524 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Tugas Artikel Kimia Produk Pangan

Oleh :

Nama NPM Prodi

: Hendro Fadly : E1C009055 : Peternakan

Fakultas Pertanian Program Studi Peternakan Universitas Negeri Bengkulu 2009Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang

Ketahanan pangan wilayah tidak hanya terletak kepada ketersediaan pangan, akan tetapi juga adanya kemampuan masyarakat dalam membeli bahan pangan. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan produktif. Metode pemrosesan bahan pangan harus dilakukan secara mekanis, fisik atau biologis (seperti fermentasi dan pengasapan) serta meminimalkan penggunaan ingridien dan aditif non-pertanian. Potensi kontaminasi keorganikan produk terjadi pada saat pengolahan. Misalnya prosesor mengolah produk organik dan non organik menggunakan peralatan di tempat produksi yang sama. Pencegahan yang dilakukan dengan memberikan prioritas untuk pengolahan produk organik dahulu kemudian selang beberapa saat dilanjutkan dengan pengolahan non organik. Peralatan yang digunakan perlu dibilas dengan air panas sebelum digunakan untuk pengolahan organik. Bila terjadi kontaminasi dan pencampuran produk, lot produksi yang bersangkutan harus dipisahkan dan tidak dapat diklaim sebagai produk organik.Kalangan produsen makanan olahan dan minuman menyatakan kenaikan harga adalah imbas kenaikan harga BBM industri ditambah tingginya harga bahan pangan seperti gandum dan minyak goreng. Jika pemerintah tak dapat meredam, maka harga produk makanan olahan akan terus mengalami kenaikan.

B. Tujuan Tujuan dalam kegiatan ini adalah : Mengetahui serta mengenal berbagai macam produk olahan yang bermanfaat Dapat menganlisa pengupayaan produktivitas produk-produk makanan yang inovatif

Bab II Tinjaun Pustaka Wilayah Indonesia yang didominasi oleh perairan laut yang luas merupakan

bukti akan kayanya potensi laut Indonesia yang tidak hanya kaya rasa, tetapi juga sarat senyawa gizi dan non-gizi yang mampu meningkatkan kinerja proses metabolisme tubuh atau memperlambat proses deteriorasi organ-organ tubuh (dikenal sebagai pangan fungsional). Maka sudah sewajarnya apabila produk-produk pangan kita banyak di suguhi dengan berbagai macam hasil olahan laut. (http://distan.gorontaloprov.go.id) Di hampir semua suku di Indonesia, memiliki kebiasaan untuk makan sayur mentah, bisa langsung dimakan atau dengan variasi menurut daerahnya. Sunda terkenal dengan makanan mentah dan mereka juga sehat-sehat saja, justru mereka memiliki popupasi terbesar di Jawa. Kebanyakan jawaban adalah, jarang, sayur berkuah, ya hampir setiap hari ada, tapi lihat keluarga kita, anak-anak lebih menyukai makanan kering yang selalu digoreng dengan tambahan penyedap rasa. Kadang justru banyak anggota keluarga yang tidak suka makan sayur, apalagi yang mentah. Membiasakan anak makan sayur mentah sejak dini menjadi tantangan baru bagi kita. Sayur mentah adalah makanan paling sehat, karena semua zat masih ada di dalam sayuran. Enzim sayuran sangat berguna untuk pencernaan dan beberapa bumbu membantu untuk pencegahan penyakit serta memperkuat tubuh. Saran dari ahli adalah supaya kita memasak sayur tidak sampai 40 derajat celcius, karena kalau diatas itu, banyak zat yang berguna bagi tubuh akan larut dan hilang.( http://www.bojonegoro.go.id/baru/images/artikel/porang.jpg )

Bab III Pembahasan Cara Membuat Nata De coco

sebelumnya siapkan dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan nata de coco antara lain: 1. 100 liter air kelapa 2. 100 gram(gr) gula pasir 3. 500 gram (gr) ZA 4. 50 mili liter (ml) asam cuka/ asam asetat 5. 1 sendok makan asam sitrat Langkah Kerja dalam pembuatan nata de coco antara lain meliputi: 1. Menyaring 100 liter air kelapa, kemudian ditambahkan dengan: 1. 100 gr gula pasir 2. 500 gram (gr) ZA 3. Mendidihkan campuran bahan-bahan nomor 1 di atas, kemudian mematikan api kompor, dan menambah campuran tersebut dengan 50 mili liter (ml) asam cuka/ asam asetat. 4. Pembuatan starter 1. Mensterilisasi botol, dengan cara memasukkan air campuran air kelapa yang telah mendidih ke dalam botol hingga setinggi leher botol dan membiarkannya selama kurang lebih 5 menit, kemudian menuangkan isi air kelapa dan mendidihkannya kembali sedangkan botolnya ditutup dengan koran yang telah disterilkan. 2. Memasukan air kelapa yang sudah didihkan pada nomor 2 sebanyak 600 ml, kemudian menutupnya dengan kertas koran dan membiarkannya hingga dingin (memeramnya selama 1 hari). 3. Setelah dingin ( 1 hari), menambahkan starter yang berumur 6 hari ke dalam botol berisi campuran air kelapa yang telah didinginkan tadi (1 botol stater digunakan untuk 56 botol), dan memeramnya kembali selama kurang lebih 6 sampai 7 hari. 5. Pembuatan Nata de Coco 1. Menyiapkan nampan yang telah disterilisasikan (melalui pemanasan oleh sinar matahari/pencelupan nampan bersih ke dalam air panas). 2. Memasang karet gelang pada bagian tengah nampan hasil

sterilisasi. 3. Memasukkan air kelapa hasil pendidihan (seperti poin 2) ke dalam loyang 11,5 liter di setiap loyang, kemudian menutupnya dengan koran dan mengikatnya dengan karet ban. Setelah itu dibiarkan hingga dingin (memeramnya selama 1 hari). 4. Setelah dingin ( 1 hari) dilakukan inokulasi yaitu menambahkan starter yang berumur 6 hari ke dalam loyang berisi campuran air kelapa yang telah didinginkan tadi (diperam), dan memeramnya kembali selama 7 hari. NB: Agar bakteri Acetobacter xilynum dapat bekerja dengan baik, yaitu mengubah glukosa menjadi selulose atau dalam pembentukan lapisan nata maka kondisi lingkungan disekitarnya juga harus mendukung. Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan nata de coco yaitu kondisi peralatan serta ruangan yang cukup steril. Apabila kondisi ruangan kurang steril sehingga memungkinkan sirkulasi udara berjalan seperti biasa maka peluang untuk terjadinya kontaminasi pada nata yang diproduksi cukup besar, begitu pula jika peralatan yang digunakan kurang steril maka juga dapat menimbulkan kontaminasi (kerusakan pada lapisan nata yang diproduksi). Nah, jika nata dirasa telah terbentuk, sekarang tinggal dipanen, berikut cara-cara pemanenannya: 1. Pemanenan Nata 1. Nata yang terbentuk diambil dan dibuang bagian yang rusak (jika ada), lalu dibersihkan dengan air (dibilas). Kemudian direndam dengan air bersih selama 1 hari. 2. Pada hari kedua rendaman diganti dengan air bersih dan direndam lagi selama 1 hari. 3. Pada hari ketiga nata dicuci bersih dan dipotong bentuk kubus (ukuran sesuai selera) kemudian direbus hingga mendidih dan air rebusan yang pertama dibuang. 4. Nata yang telah dibuang airnya tadi, kemudian direbus lagi dan ditambahkan dengan satu sendok makan asam sitrat. 5. Pengolahan 1. Jika ingin dimasak sebagai campuran es buah, nata hasil point 5 d, ditambah dengan gula dan sirup sesuai selera. 2. Jika ingin digunakan dilain hari dapat disimpan di dalam lemari es.

6. Pengemasan Nata 1. Nata hasil 5 d dimasukkan ke dalam plastik dalam kondisi masih panas (mendidih) dan diusahakan tidak terdapat gelembung udara dalam kemasan. 2. Plastik (kemasan) ditutup rapat dengan karet atau sealer. 3. Nata siap dipasarkan.

Produk Inovasi Abon fLayoutInCell1fReallyHidden0fScriptAnchor0fIsButton1fFakeMaster0fCameFromIm gDummy0fLayoutInCell1 Bangsa Jepang adalah salah satu contoh masyarakat yang kultur pangannya sangat diwarnai pangan dari laut. Teknologi proses pengolahannya yang berkembang pesat menghasilkan tingginya keragaman jenis produk, disamping terjaganya fungsi sebagai pangan fungsional. Tingginya keanekaragaman produk ini menyajikan alternative pilihan makanan yang digemari khususnya oleh anak-anak. Contoh makanan olahan ikan yang digemari anak-anak jepang adalah kamaboko dan furikake. Furikake adalah bumbu makanan asal Jepang yang berbentuk butiran, tepung, atau berserat. Bumbu ini ditaburkan di atas nasi dan dimakan sebagai lauk. Furikake merupakan olahan yang bersifat tahan lama dan dikonsumsi sebagai lauk praktis, karena dapat dimakan tanpa perlakuan terlebih dahulu. Furikake tidak dibuat sewaktu ingin dimakan, melainkan dibuat sekaligus dalam jumlah besar dan dimakan sedikit-sedikit di kemudian hari. Formulasi ikan dengan bahan lain disamping meningkatkan nilai gizi keseluruhan produk juga meningkatkan daya tarik secara penampilan karena dihasilkan produk dengan kombinasi warna yang menarik. Bayangkan kombinasi warna yang tercipta dari abon berwarna coklat, rumput laut berwarna hijau, kedelai berwarna kuning, wortel kering berwarna orange dan lain-lain. Mungkin inilah kunci yang menyebabkan furikake bisa menarik dimata anak-anak. Mungkin kita bisa belajar dari Jepang,bagaimana jika abon kita formulasikan juga dengan bahan-bahan lain seperti yang dilakukan pada furikake. Pasti akan lebih menarik untuk anak-anak Indonesia. Hal ini juga bisa menjadi salah satu produk inovasi penganekaragaman abon yang berpeluang untuk dijadikan usaha. Pembuatannya simpel, yang pertama adalah membuat abon dan selanjutnya memformulasikan dengan bahan lain yang dikehendaki.

Proses Pembuatan Abon

1. Merebus ikan bersama serai dan daun salam selama 10 menit, setelah empuk daging ikan disuir-suir 2. Menambahkan campuran bumbu halus yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, gula merah, ketumbar, lengkuas dan garam yang semuanya dilarutkan ke dalam santan untuk 200 gram daging ikan suir. 3. Memanaskan campuran sampai santan agak mengering. 4. Menambahkan minyak goreng dan melanjutkan pemanasan hingga abon kering dan berwarna kecoklatan. 5. Setelah tahap pemanasan pada pembuatan abon selesai, abon yang masih mengandung minyak kemudian diperas dengan kain atau alat pengepres sehingga didapatkan abon kering.

Formulasi Furikake

Setelah abon jadi, maka dilanjutkan dengan memformulasikannya dengan bahanbahan lain. Contoh formulasi: 1. abon 2. wijen 3. kedelai 4. rumput laut kering/nori 5. Sayuran kering (wortel) Ditinjau dari aspek kesehatan, furikake bisa dibilang makanan yang kaya gizi dan bisa dikategorikan sebagai bahan fungsional. Bagaimana tidak, kombinasi dari bahan bahan penyusunnya memiliki kandungan gizi yang berbeda-beda sehingga dapat saling melengkapi. Ikan mengandung 18 persen protein terdiri dari asam-asam amino esensial yang tidak rusak pada waktu pemasakan. Kandungan lemaknya 1-20 persen lemak yang mudah dicerna serta langsung dapat digunakan oleh jaringan tubuh. Vitamin yang ada dalam ikan juga bermacam-macam, yaitu vitamin A, D, Thiamin, Riboflavin, dan Niacin. Ikan juga mengandung mineral yang kurang lebih sama banyaknya dengan mineral yang ada dalam susu seperti kalsium, phosphor, akan lebih tinggi dibandingkan dengan susu. Biji wijen yang diformulasikan merupakan pangan fungsional yang kaya antioksidan sesaminol dan sesamolinol yang menjaga lemak tetap dalam bentuk yang tidak teroksidasi, mengandung 50-53% minyak nabati, 20% protein, 7-8% serat kasar, 15% residu bebas nitrogen, dan 4,5-6,5% abu dan vitamin E.

Kandungan rumput laut adalah mineral esensial (besi, iodin, aluminum, mangan, calsium, nitrogen dapat larut, phosphor, sulfur, chlor. silicon, rubidium, strontium, barium, titanium, cobalt, boron, copper, kalium, dan unsur-unsur lainnya), asam nukleat, asam amino, protein, mineral, trace elements, tepung, gula dan vitamin A, D, C, D E, dan K. Kedelai memiliki nilai gizi yang sangat baik dan memiliki cukup banyak vitamin dan mineral. Kadar protein kedelai cukup tinggi, yaitu mencapai 35,6 % (berat kering), bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 % 43 %. Sedangkan wortel diketahui kaya vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan mata.

BAHAN MAKANAN CAMPURAN (BMC) Deskripsi Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui peningkatan mutu makanan yang dikonsumsi. Masih banyak masyarakat mengalami rawan gizi terutama anak-anak. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah penyediaan bahan makanan berasal dari bahan serealia sebagai sumber karbohidrat dan kacang-kacangan yang merupakan sumber protein nabati. Bahan Makanan Campuran (BMC) terbuat dari bahan kacang-kacangan dan tepung tempe yang diformulasikan sehingga memenuhi kecukupan nilai kalori dan gizi. Tempe merupakan hasil fermentasi kedele dan sudah sangat dikenal dengan keunggulannya baik nilai gizi maupun dari kandungnan bioaktifnya yang bermanfaat untuk kesehatan. Kegunaan Sebagai bahan makanan campuran untuk membuat berbgai kue basah dan kering. Keuntungan teknis/ekonomis Tahan lama Daya cerna protein tinggi, cocok untuk anak-anak dan manula Bergizi tinggi dengan kalori tinggi Status Teknologi Skala komersial Alih Teknologi Kerjasama, Kontrak, Jual Aplikasi Industri Industri makanan Klien - Peneliti

Kamis, 30 April 2009 Keju, produk olahan dari susu. (GETTY IMAGES) Sebuah gelombang baru akan produk-produk makanan sadar-kesehatan sedang merintis jalan mereka dengan membuka toko-toko bahan makanan. Produk-produk baru ini

mengandung lebih sedikit lemak (lemak jenuh dan lemak trans), gula biasa, garam dan bahan aditif buatan dan mengandung lebih banyak serat, antioksidan dan asam lemak Omega-3. suatu sumber peptida bioaktif (protein yang secara positif bermanfaat bagi kesehatan) pada makananmakanan bermanfaat dan bergizi."Dengan mengamati perbandingan-perbandingan ini, kami dapat memperbaiki pengetahuan kami tentang dampak substansi-substansi ini: seberapa lancar cairan tersebut mengalir dan sifat-sifat sensory dari berbagai produk susu. Informasi ini akan membantu memproduksi susu yang telah dipertinggi nilai gizinya dengan sifat-sifat yang telah diperbaiki, yang nantinya dapat digunakan untuk menproduksi makanan. Para ilmuwan AAFC sedang menguji berbagai macam teknik pengapsulan dan bahan-bahan kapsul untuk menjamin perlindungan dan pengiriman yang lebih baik dari bahan-bahan bioaktif pilihan."Produk susu telah melalui beberapa transisi yang mengagumkan yang mana bermanfaat bagi kesehatan dan kebaikan para konsumen Kanada," tegas Dr. Britten."Kami berharap upaya penelitian kami akan membantu transisi industri pengolahan susu dan makanan dalam memasuki makanan susu bermanfaat generasi berikutnya yang bernilai tambah dan mendukung munculnya makanan olahan kualitas tinggi generasi berikutnya," katanya. (Epochtimes.co.id/pls)

Nilai Ekonomis dan Budidaya Tamanan Porang Tanaman porang (amorphopallus oncophillus) merupakan tanaman yang hidup di hutan tropis. Tanaman yang bisa juga ditanam di dataran rendah tersebut mudah hidup di antara tegakan pohon hutan seperti misalnya Jati dan Pohon Sono. Porang di daerah Jawa dikenal dengan nama suweg. Termasuk tumbuhan semak (herba) yang memiliki tinggi 100 150 cm dengan umbi yang berada di dalam tanah. Batang tegak, lunak, batang halus berwarna hijau atau hitam belangbelang (totol-totol) putih. Batang tunggal memecah menjadi tiga batang sekunder dan akan memecah lagi sekaligus menjadi tangkai daun. Pada setiap pertemuan batang akan tumbuh bintil/ katak berwarna coklat kehitam-hitaman sebagai alat perkembangbiakan tanaman Porang. Tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 meter sangat tergantung umur dan kesuburan tanah. Umbi inilah yang akan dipungut hasilnya karena memiliki zat glucomanan. Tanaman tersebut kini mempunyai prospek yang menjanjikan karena memiliki nilai ekonomi yang bisa dibudidayakan. Selain itu, Porang banyak sekali terutama untuk industri dan kesehatan, hal ini terutama karena kandungan zat Glucomanan yang ada di dalamnya. Beberapa manfaat umbi porang yang lainnya antara lain: 1. Bahan lem

2. Juli 3. Mie 4. Tahu 5. Felem 6. Perekat tablet 7. Pembungkus kapsul 8. Penguat kertas

Daftar Pustaka http://www2.umy.ac.id/2009/08/pengembangan-hasil-produksi-pertanian-melaluibumdes.umy http://bisnisukm.com/produk-inovasi-abon.html http://distan.gorontaloprov.go.id/index.php? option=com_content&task=view&id=47&Itemid=173&month=3&year=2007&lang=i n http://goodboog.com/id/pertanian-makanan-kehutanan-dan-layanan-yg-mengenaiilmu-perkebunan http://www.kilasberita.com/kb-news/kilas-dunia/10520-populerkan-produk-pertanianmadinah-gelar-festival-makanan