tugas kimia 2

Bab.5 Hidrokarbon dan Minyak Bumi

MINYAK DAN GAS BUMI (GAS ALAM)

1. Pembentukan Minyak Bumi, Gas Alam, dan Batu Bara

Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, baik

tumbuhan maupun hewan yang mengendap di dasar lautan dan tertutup oleh

lumpur. Lalu menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya,

kemudian bakteri anaerob menguraikan sisi jasad renik itu dan mengubahnya

menjadi minyak dan gas. Adapun batu bara dipercaya berasal dari pohon dan

pakis yang terkubur sekitar 3 juta tahun lalu.

2. Komposisi Gas Alam, Minyak Bumi, dan Batu Bara

Gas alam terdiri dari CO2, H2S, dan terutama dari alkana suku rendah, yaitu

metana (bahan bakar, sumber hidrogen, pembuatan metanol), etana(untuk

keperluan industri), propana, dan butana.

Minyak bumi adalah suatu campuran kompleks yang sebagian besar terdiri

atashidrokarbon terutama adalah alkana dan sikloalkana. Komposisi minyak

bumi sangat bervariasi.

Batu bara mengandung hidrokarbon suku tinggidan mengandung senyawa

belerang.

3. Pengolahan Minyak Bumi

Di indonesia, penambangan minyak terdapat di Aceh, Sumatera Utara, Pulau

Jawa, Riau, Kalimantan, dan Irian Jaya. Minyak mentah harus diolah terlebih

dahulu dan mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1

hingga 50. Titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan bertambahnya

jumlah atom C dalam molekulnya sehingga, pengolahan minyak bumi dilakukan

melalui distilasi bertingkat. Pengo;ahannya dimulai dengan memnaskan minyak

mentah pada suhu sekitar 400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara

fraksionasi dimana akan terjadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih.

SMA Negeri 1 Tenggarong , 23 Mei 2009


Fraksi Hidrokarbon Hasil Penyulingan Minyak Bumi

Fraksi Ukuran Molekul Titik Didih (0C) Kegunaan

Gas C1 - C5 -160 - 30 LPG, sumber

hidrogen

Petroleum eter C5 – C7 30 - 90 Pelarut, binatu

kimia

Bensin (gasoline) C5 - C12 30 – 200 Bahan Bakar

Motor

Kerosin, minyak

diesel/solar

C12 – C18 180 - 400 Bahan Bakar

Mesin diesel.

Untuk industri

Minyak pelumas C16 ke atas 350 ke atas Pelumas

Parafin C20 ke atas Zat padat dengan

titik cair rendah

Lilin DLL

Aspal C25 ke atas Residu Bahan bakar dan

pelapis jalan.

4. Bensin (Petrol atau Gasolin)

Mutu bahan bakar dikaitkan dengan jumlah ketukan (suatu perilaku yang

kurang baik dari bahan bakar, yaitu pembakaran terjadi terlalu dini) yang

ditimbulkannya dan dinyatakan dengan nilai oktan. Semakin sedikit ketukannya,

tinggilah mutu bensin, dan tinggilah nilai oktannya.

Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan 2 jenis senyawa sebagai

pembanding yaitu isooktana(penghasil ketukan paling sedikit, dan diberi nilai

oktan 100) dan n-heptana (penghasil ketukan paling banyak, dan diberi nilai

oktan 0 ). Secara umum, alkana rantai bercabang mempunyai nilai oktan lebih

tinggi daripada isomer rantai lurusnya. Pertamax mempunyai nilai oktan 92,

berati mutu bahan bakar itu setara dengan campuran 92% isooktana dan 8% n-

heptana. Bensin dari hasil penyulingan terdiri dari alkana rantai lurus sehingga

perlu ditingkatkan dengan menambahkan zat anti ketukan yang salah satunya



adalah timbel atau timah hitam.. Namun timbel merupakan racun yang dapat

merusak otak dan mencemari udara. Zat anti ketukan yang lebih aman adalah

MTBE.

5. Nafta

Nafta merupakan bahan baku berbagai industri, seperti plastik, serat

sintetis, nilon, karet sintetis, pestisida, detergen, obat-obatan, kosmetik, dan

sebagai pelarut.

6. Gas Alam

Gas alam dihasilkan dari sumur-sumur bor. Untuk mempermudah

transportasi, gas alam dicairkan (LNG). Gas alam digunakan sebagai bahan

bakar, sumber hidrogen, dan bahan dasar untuk berbagai jenis industri.



7.6 HIDROKARBON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

a. Polietilena. Ialah plastik yang paling banyak diproduksi sebagai kantong

plastik dan plastik pembungkus/sampul. Pembentukan polietilena dari etilena

merupakan reaksi polimerisasi.

b. PVC. Juga merupakan plastik untuk membuat pipa dan pelapis lantai.Dibuat

dari etilena melalui 3 tahap reaksi.

c. Etanol. Etanol kita kenal sebagai alkohol. Digunakan untuk bahan bakar atau

produk lain.

d. Etilena glikol atau glikol. Digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator

mobil di daerah beriklim dingin.

e. Polipropilena. Digunakan untuk karung dan tali plastik.

f. Gliserol. Digunakan sebagai bahan kosmetika (pelembab), industri makanan,

dan bahan untuk membuat peledak.

g.Isopropil alkohol. Digunakan sebagai bahan-antara untuk berbagai produk

petrokimia lainnya, misalnya aseton (bahan pelarut)

h. Butadiena. Produknya antara lain ialah, karet sintetis seperti SBR dan nilon

seperti nilon 6.6.

i. Isobutilena. Produknya antara lain ialah MTBE.

j. Benzena. Umumnya, benzena diubah dahulu menjadi stirena (membuat karet

sintetis), kumena (untuk membuat fenol), dan sikloheksana (membuat nilon).

Sebagian benzena digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat detergen.



UJI KEPAHAMAN ANDA

39. # Pembentukan PE (polietilena) dari etilena merupakan reaksi polimerisasi

sebagai berikut : nCH2 = CH2 → ( - CH2 – CH2 - )n

# Pembentukan PVC ( polivinilklorida) dari etilena melalui 3 tahap reaksi

sebagai berikut :

CH2 = CH2 + Cl2 → CH2Cl – CH2Cl (adiasi)

CH2Cl – CH2Cl → CH2 = CHCl + HCL (pirolisis, pemanasan)

nCH2 = CHCl → ( - CH2 – CHCl - )n (polimerisasi)

# Pembuatan etanol dari etilena melalui reaksi sebagai berikut :

CH2 = CH2 + H20 → CH3 – CH2OH( adiasi)

40. Beberapa produk yang berasal dari bahan dasar benzena biasanya berupa

benzena yang diubah dahulu menjadi :

*. Stirena, produknya seperti SBR dan polistirena (karet sintetis)

*. Kumena, produknya perekat dan resin

*. Sikloheksana, produknya nilon 6.6 dan nilon 6.

Dan benzena juga digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat detergen

(ABS dan LAS)

7.7 POLUSI UDARA AKIBAT PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL

1. Sumber Bahan Pencemaran

Pencemaran akibat pembakaran bahan bakar fosil umumnya terjadi karena :

a. Pembakaran Tidak Sempurna

Contoh asap kendaraan yang mengandung CO, partikel karbon, dan hidrokarbon

karena pembakaran tidak sempurna dalam mesin.

b. Pengotor dalam Bahan Bakar

Bahan bakar fosil, khususnya batu bara, akan mengandung sedikit belerang.

Pembakaran belerang akan menghasilkan oksida belerang SO2 dan SO3.



c. Bahan Aditif dalam Bahan Bakar

Pemasukan zat aditif seperti timbel akan menghasilkan partikel timah berupa

PbBr2.

UJI KEPAHAMAN ANDA

41. a. Polutan dari pembakaran tidak sempurna antara lain:

-. Karbon monoksida (CO)

-. Partikel karbon (jelaga)

-. Sisa bahan bakar (hidrokarbon)

b. Polutan dari adanya pengotor dalam bahan bakar :

-. Oksida belerang SO2

-. Oksida belerang SO3

c. Polutan dari adanya zat aditif dalam bahan bakar :

-. Bahan aditif untuk menaikan nilai oktan bensin, yakni salah satunya

timbel yang akan menghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2

2. Asap Buang Kendaraan Bermotor

Komposisi dari asap kendaraan bermotorGas % Volum

Nitrogen 78Karbon dioksida 9

Karbon monoksida 6Oksigen 4Hidrogen 2

Hidrokarbon 0,2Oksida nitrogen 0,05 – 0,4

Belerang dioksida 0,006

Gas-gas yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor banyak yang menimbulkan kerugian, diantaranya adalah :

a. Karbon dioksida (CO2)



karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar CO2 di udara dapat meningkatkan suhu permukaan bumi, mempengaruhi iklim, bahkan mencairkan es di kutub.

b. Karbon monoksidaGas karbon monoksida tidak berwarna dan tidak berbau bahkan bersifat racun. Salah satu cara mencegah peningkatan gas CO di udara ialah dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan memasang pengubah katalitik.

c. Oksida belerang (SO2 dan SO3)SO2 dan SO3 yang terhisap oleh pernapasan akan membentuk asam sulfit dan aam sulfat yang nerusak tubuh. Oksida belerang dapat pula larut dalam air hujan menyebabkan hujan asam.

d. Oksida nitrogen ( NO dan NO2)NOx bereaksi dengan bahan –bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena asap-kabut yang menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan, menjadikan tanaman layu, dan menurunkan kualitas materi.

e. Partikel Timah HitamSenyawa timbel dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan makanan terkontaminasi. Keracunan timbel dapat menyebabkan iritasi ringan sampai kerusakan otak, ginjal, dan hati.

UJI KEPAHAMAN ANDA

42. Berbagai polutan yang berasal dari asap kendaraan bermotor antara lain Karbon dioksida sekitar 9%, Karbon monoksida sekitar 6%, Oksida belerang (SO2 dan SO3) sekitar 0,006%, Oksida nitrogen (NO dan NO2) sekitar 0,05 – 0,4%, serta partikel timah hitam yang merugikan makhluk dan juga lingkungan.

43. Sumber oksida nitrogen dalam asap kendaraan bermotor berasal dari reaksi Nitrogen dengan Oksigen. Tingginya suhu dalam mesin kendaraan dan pengaruh lonvatan bunga api listrik dari busi, yang membuat keduanya bereaksi menjadi NO. Kemudian, setelah keluar dari knalpot kendaraan, NO bereaksi dengan oksigen di udara sebagai berikut :

2NO + O2 → 2NO2

Sehingga terbentuklah Nitrogen dioksida

44.a. karbon dioksida (CO2)-. Peningkatan kadar CO2 di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi ( pemanasan global)yang dapat :



#. Mempengaruhi iklim#. Mencairkan sungkup es di kutub #. Kekeringan, dan akibat lainnya yang sangat mengerikan.

b. Karbon monoksida (CO)-. Menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernapasan, dan paru-paru.-. Bila masuk ke dalam darah melalui pernapasan, CO akan menghalangi fungsi vital Hb untuk membawa oksigen bagi tubuh.-. Menyebabkan sakit kepala.-. Kadar yang lebih tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan kematian.

c. Oksida belerang (SO2 danSO3)-. SO2 bila terhisap oleh pernapasan, akan bereaksi dengan air di

dalamnya , dan memberntuk asam sulfit yang akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit.

-. SO3 bila terhisap akan membentuk asam sulfat yang lebih berbahaya.-. Oksida belerang dapat larut dalam air hujan yang akan menyebabkan

hujan asam.

d. Oksida Nitrogen (NO dan NO3)-. Oksida nitrogen bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan

menimbulkan fenomena asap-kabut yang dapat menyebabkan :#. Berkurangnya daya pandang.#. Iritasi pada mata dan saluran pernapasan.#. Menjadikan tanaman layu.#. Menurunkan kualitas materi.

e. Partikel Timah Hitam

-. Senyawa timbel dari udara dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan makanan terkontaminasi.

-. Keracunan timbel yang ringan menyebabkan sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi.

-. Keracunan yang lebih berat menyebabkan kerusakan otak, ginjal, dan hati.

-. Keracunan tombel juga disinyalir menyebabkan penyimpangan perilaku, seperti vandalisme dan holiganisme.

3. Pengubah Katalitik (Catalytic converter)

Satu cara untuk mengurangi bahan pencemar yang berasal dari kendaraan bermotoradalah memasang pengubah katalatik (silinder baja tahan karat yang berisi struktur berbentuk sarang lebah yang dilapisi katalis).

Pada separo bagian pertamadari pengubah katalitik, CO dan NO (gas beracun) bereksi membentuk CO2 dan N2 (gas tidak beracun).Kemudian, hidrokarbon dan karbon monoksida (jika masih ada) dioksidasi membentuk CO2



dan uap air. Namun, pengubah katalitik hanya dapat berfungsi bila kendaraan menggunakan bensin tanpa timbel.

UJI KEPAHAMAN ANDA

1,Polutan yang dapat dikurangi dengan pemasangan pengubah katalitik antara lain gas-gas beracun seperti : - Karbon monoksida (CO)

-. Nitrogen monoksida (NO) -. Hidrokarbon -. Serta gas-gas lain yang berbahaya baik bagi manusia maupun lingkungan.

Cara kerjanya ialah, pada separo bagian pertama dari pengubah katalitik, CO dan NO bereaksi membentuk CO2 dan N2. Lalu pada bagian berikutnya, hidrokarbon dan CO (jika masih ada) dioksidasi membentuk CO2 dan uap air.

2.Menurut saya, setiap kendaraan bermotor perlu bahkan diharuskan menggunakan pengubah katalitik di knalpot kendaraan karena pemakaiannya akan memberikan dampak yang baik bagi kelestarian lingkungan sekitar kita. Memasang pengubah katalitik berarti merupakan suatu tanda penting bahwa kita peduli dengan apa yang ada di sekitar kita. Dengannya kita dapat menciptakan lingkungan bebas asap polusi bahkan masyarakat yang sehat dan bersemangat. Jadi, itu merupakan hal penting yang dapat kita lakukan.

4. Efek Rumah Kaca (Green House)

a. PengertianBerbagai gas dalam atmosfer, seperti CO2, uap air, CH4, dan CFC berlaku

seperti kaca yang melewatkan sinar tampak dan dan ultraviolet tapi menahan radiasi inframerah. Sebagian besar sinar matahari dapat mencapai permukaan bumi. Radiasi panas yang dipancarkanakan dapat menghangatkan atmosfer Namun akhirnya terperangkap . Efek rumah kaca berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu permukaan. Tapi peningkatan kadar dari gas rumah kaca, dapat menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi terlalu tinggi sehingga dapat menyebabkan banyak kerugian .



UJI KEPAHAMAN ANDA

47. Maksud dari pernyataan “Energi bisa masuk, tetapi tidak dapat keluar” untuk pengertian dari efek rumah kaca ialah bahwa efek tersebut seperti cahaya matahari yang dapat menembus atap kaca dan menghangatkan tanaman yang ada di dalamnya. Kemudian tanaman tersebut mengeluakan radiasi inframerah namun, tidak dapat keluar karena diserap oleh kaca dan meradiasiannya kembali. Sehingga tyerjadi peningkatan suhu di dalam rumah kaca (efek rumah kaca / global warming)

48 Hubungan antara konsentrasi karbon dioksida di udara dengan pemanasan global sangatlah erat. Kita tahu, bahwa CO2 merupakan gas di atmosfer yang dapat melewatkan sinar tampak dan ultrviolet, tapi menahan radiasi inframerah. Sehingga semakin besar konsentrasi CO2 di atmosfer, semakin panas bumi karena banyaknya radiasi inframerah yang tertahan di bumi. Sehingga terciptalah apa yang kita sebut sebagai pemanasan global.

49.Gas-gas yang tergolong rumah kaca antara lain :-. Karbon monoksida-. Metana-. Senyawa keluarga CFCDan lain sebagainya…

50.Uap air tergolong rumah kaca namun tidak dianggap masalah karene bentuknya nanti yang dapat berubah ubah. Yakni dari menjadi gas lalu menjadi air dan kemudian menguap menjadi gas kembali. Karena itu, menurut saya uap air tidak menjadi masalah yang berat untuk menangani pemanasan global. Selain itu, karena penyebab akibat pemanasan global ekonomi sebagian merupakan gas beracun yang dikeluarka knalpot kendaraan bermotor.

5. Hujan Asam

Air hujan biasanya bersifat asa, dengan pH sekitar 5,7 karena air hujan tersebut melarutkan gas CO2di dalam udara membentuk asan karbonat (H2CO3). Air hujan dengan pH lebih rendah dari 5.7 disebut hujan asam

a. Penyebab Hujan AsamPolutannya ialah oksida belerang (SO2 danSO3) dan nitrogen dioksida yang larut dalam air dan membentuk asam.

b. Masalah yang ditimbulkan Hujan Asam1. Kerusakan Hutan2. Kematian biota air3. Kerusakan Bangunan, seperti beton, marmer, dan batu kapur.



c. Cara-Cara Menangani Hujan Asam.1. Menetralkan asamnya2. Mengurangi emisi SO2

3. Mengurangi Emisi Oksida Nitrogen. Dan Lan Lain…

UJI KEPAHAMAN ANDA

51, Hujan asam adalah air hujan dengan pH yang lebih rendah dari 5,7 atau air yang memiliki larutan yang asam, terbukti darinilai pHnya.

52.Penyebab hujan asam antara lain karena polutan seperti oksida belerang (SO2 dan SO3) dan juga nitrogen oksida (NO2) yang kemudian larut dalam air hujan membentuk asam. Reaksinya adalah sebagai berikut :

SO2 + H2O → H2SO3 (asam sulfit)SO3 + H2O → H2SO4 (asam sulfat)

2NO2 + H2O → HNO2 + HNO3

53.Hujan asam juga terkadang terjadi di daerah yang relatif jauh dari kota

industri karena mungkin saja polutan yang sebelumnya terdapat dan berada di kota industri tersebut tertiup oleh angin ke daerah yang lumayan jauh dari kota sehingga terjadilah hujan asam di sana.

54.Hujan asam menimbulkan banyak kerugian baik bagi makhluk hidup maupun lingkungannya seperti :#. Hujan asam akan membilas unsur hara penting bagi tanaman.#. Hujan asam membuat tanah bersifat asam dan membebaskan ion aluminium yang tidak baik bagi tanaman #. Merusak hutan.#.Air di berbagai sungai dan danau menjadi asam karena hujan asam sehingga ikan dan tumbuhan air tidak dapat hidup di dalamnya#. Hujan asam akan berakibat buruk terhadap bahan bangunan biasa, seperti batu kapur, marmer, dan beton karena mengandung kalsium karbonat yang akan larut dalam asam.

55. Cara untuk mencegah dan mengatasi hujan asam antara lain :-. Menetralkan asamnya dengan suatu basa.-. Mengurangi emisi SO2 dengan cara mengurangi pemakaian produk atau

jasa yang akan mengeluarkan gas sisa tersebut.-. Mengurangi emisi oksida nitrogen dengan cara mengontrol pembakaran

dalam mesin dan memasang pengubah katalitik pada knalpot kendaraan.



LATIHAN 7.5

1.Teori pembentukan minyak bumi dan gas bumi ialah bahwa minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, baik tumbuhan maupun hewan. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar laut, kemudian tertutup oleh lumpur yang lambat laun berubah menjadi batuan karena tekanan dan suhu, sisa-sisa jasad renik diuraikan oleh bakteri anaerob dan mengubahnya menjadi minyak dan gas, proses tersebut memakan waktu jutaan tahun.

2. a. Gas alam, minyak bumi, dan batu bara disebut bahan bakar fosil karena jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme.

b. Bahan bakar fosil bukanlah sumber daya alam yang dapat diperbarui. Karena bahan bakar fosil tergolong sumber daya alam yang hanya tergantung dengan alam, apabila sumber daya tersebut habis maka kita tidak dapat mengolahnya kembali menjadi bahan bakar fosil.

3.Komponen utama dari gas alam adalah metana dan komponen lainnya yaitu etana, propana, dan butana.Komponen utama minyak bumi adalah yang sebagian besar terdiri dari hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama adalah alkana, kemudian sikloalkana dan komponen lainnya ialah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, belerang,.Komponen utama batu bara adalah hidrokarbon, selain itu juga mengandung senyawa belerang.

4.Minyak bumi mengandung senyawa nitrogen, belerang, dan oksigen karena minyak bumi merupakan campuran yang kompleks yang juga di dalamnya terdapat berbagai senyawa karbon.

5.Keunggulan minyak bumi dibanding dengan batu bara ialah minyak bumi digunakan sebagai bahan bakar kendaraan dan sebagai bahan-bahan berbagai produk.

6. a.Pemurnian minyak bumi ialah pengolahan minyak bumi melalui distilasi bertingkat yang terjadi pemisahan minyak mentah menjadi kelompok-kelompok (fraksi) dengan berdasarkan perbedaan titik didih.

b. Hal itu dilakukan dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu sekitar 400 0C, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi yang akan terjadi pemisahan berdasarkan titik didih. Titik didih yang lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup helembung. Sementara itu, semakin ke atas, suhu semakin rendah, sehingga setiap kali



komponen dengan titik didih lebih tingginaik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan titik didih yang lebih rendah akan terus naik ke bagian yang lebih atas lagi.

c. Hasilnya antara lain :-. Gas, sebagai bahan bakar (LPG), sumber hidrogen.-. Petroleum eter, sebagai pelarut, binatu kimia (dry cleaning).-. Bensin (gasoline), sebagai bahan bakar motor. -. Kerosin, minyak diesel/solar, sebagai bahan bakar mesin diesel, bahan

bakar industri, untuk cracking.-. Minyak pelumas, sebagai pelumas.-. Parafin, sebagai lilin dan lain-lain.-. Aspal, sebagai bahan bakar dan untuk pelapis jalan raya.

7.Fraksi dari titik didih terendah, yakni :-. LPG = -1600 – 300 C-. Bensin = 300 – 2000 C-. Kerosin = 1800 – 4000 C-. Minyak solar = 1800 – 4000 C-. Pelumas = 3500 ke atas.-. Parafin = zat padat dengan titik cair rendah.-. Aspal = titik didihnya residu.

8.Perbedaannya ialah bahwa sumur minyak adalah tempat dimana minyak bumi diperoleh dengan cara pengeboran, sedangkan kilang minyak adalah tempat dialirkannya minyak mentah yang diperoleh melalui pipa.

Tempat-tempat di Indonesia yang terdapat sumur atau kilang minyak adakah Aceh, Simatera Utara, Pulau Jawa, Riau, Kalimantan, dan Irian Jaya.

9. a. Ketukan (knocking) adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan bakar, yaitu pembakaran terjadi terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat. b. Nilai oktan ialah mutu bahan bakar bensin yang dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking) yang ditimbulkannya.

c. Hubungan jumlah ketukan dengan nilai oktan adalah semakin sedikit ketukan, semakin baik mutu bensin, dan semakin tinggi nilai oktannya.

d. Premium mempunyai nilai oktan sekitar 86 berarti bahwa mutu bahan bakar itu setara dengan campuran 86 % isooktana dan 14 % n-heptana. Namun demikian tidaklah berarti bahwa premium hanya terdiri dari 2 jenis senyawa saja ( 86% isooktana dan 14% n-heptana), melainkan mutunya atau jumlah ketukan yang ditimbulkan setara dengan campuran 86% isooktana dan 14% n-heptana.

10.3 cara yang dapat dilakukan untuk menaikkan nilai oktan ialah :-. Dengan cara reforming atau menambah zat anti ketukan



-. Melalui cracking-. Dan dengan cara blending atau pencampuran bensin hasil penyulingan

langsung.

11.Keunggulan bahan bakar gas ialah sebagai bahan bakar industri , bahan bakar rumah tangga, maupun pemanas ruangan waktu musim dingin dan juga berfungsi sebagai sumber hidrogen dan sebagai bahan dasar untuk berbagai jenis industri.

12.Gas alam diangkut dalam bentuk cairan karena hanya untuk mempermudah transportasi. Seperti tidak ada cara lain untuk mengangkut gas alam selain dicairkan terlebih dahulu.

13.Banyak negara melarang penggunaan bensin bertimbel karena bensin bertimbel tersebut akan mencemari udara dan senyawa timbel di dalam bensin merupakan racun yang dapat merusak otak .

14.Cara mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara fraksi berat di konvensi menjadi bensin melalui proses cracking atau perengkahan, yang dapat terjadi karena pemanasan (thermal cracking) atau dengan bantuan katalis (catalytic cracking). Katalis menyediakan permukaan yang panas tempat terjadinya perengkahan.

15. Kegunaa lain dari gas alam dan minyak bumi adalah sebagai bahan-bahan produk industri, seperti plastik, detergen, karet sintetis, minyak rambut, obat gosok, dan juga merupakan bahan baku utama untuk sintetis berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam cuka, dan lain-lain.

16.Beberapa cara menghemat penggunaan minyak bumi antara lain :- Menggunakan bahan bakar alternatif dari bahan organik seperti singkong.- Menggunakan sepeda saat bepergian ke tempat yang tidak terlalu jauh letaknya.-. Tidak boros dalam penggunaannya , dan lain sebagainya…


tugas kimia 2

Documents