tugas makalah kimia 2 - reaksi redoks

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Reaksi kimia merupakan proses perubahan materi yang berhubungan pada pembentukan zat baru. Kajian tentang reaksi kimia memberikan banyak keuntungan bagi kehidupan manusia. Reaksi kimia terdiri dari berbagai jenis, diantaranya adalah reaksi oksidasi dan reaksi reduksi. Kedua reaksi tersebut dikenal dengan istilah reaksi redoks. Reaksi redoks penting untuk dipelajari, karena reaksi redoks sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti perkaratan logam, pembakaran, pembusukan, pengawetan makanan, penyepuhan logam, reaksi fotosintesis, mercon meledak, kembang api dibakar dan lain- lain. Dengan mempelajari reaksi redoks, kita dapat mencegah reaksi redoks yang merugikan dan memanfaatkan reaksi redoks yang menguntungkan. B. Rumusan Masalah Beberapa aplikasi reaksi redoks dalam kehidupan sehari hari : 1. Perkaratan logam besi 2. Pemutihan pakaian 3. Penyetruman akumulator 4. Ektraksi logam 5. Pengolahan air limbah C. Tujuan Page 1

Upload: ahyanscript

Post on 12-Dec-2015

234 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Reaksi kimia merupakan proses perubahan materi yang

berhubungan pada pembentukan zat baru. Kajian tentang reaksi kimia

memberikan banyak keuntungan bagi kehidupan manusia. Reaksi kimia

terdiri dari berbagai jenis, diantaranya adalah reaksi oksidasi dan reaksi

reduksi. Kedua reaksi tersebut dikenal dengan istilah reaksi redoks.

Reaksi redoks penting untuk dipelajari, karena reaksi redoks sering

ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti perkaratan logam,

pembakaran, pembusukan, pengawetan makanan, penyepuhan logam,

reaksi fotosintesis, mercon meledak, kembang api dibakar dan lain-lain.

Dengan mempelajari reaksi redoks, kita dapat mencegah reaksi redoks

yang merugikan dan memanfaatkan reaksi redoks yang menguntungkan.

B. Rumusan Masalah

Beberapa aplikasi reaksi redoks dalam kehidupan sehari hari :

1. Perkaratan logam besi

2. Pemutihan pakaian

3. Penyetruman akumulator

4. Ektraksi logam

5. Pengolahan air limbah

C. Tujuan

Agar siswa dapat mengetahui manfaat dari beberapa aplikasi reaksi

redoks dalam kehidupan sehari hari.

Artikel Perkaratan Pada Logam Besi

a. Pengertian Korosi atau PerkarataanKorosi atau perkaratan logam merupakan proses oksidasi sebuah logam dengan udara atau elektrolit lainnya, dimana udara atau elektrolit akan mengami reduksi, sehingga proses korosi merupakan proses elektrokimia, lihat Gambar 7.11.

Page 1

Gambar 7.11. Korosi logam Fe dan berubah menjadi oksidanya

b. Proses terjadinya karatKorosi terjadi melalui reaksi redoks, di mana logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Karat pada besi berupa zat yang berwarna cokelat-merah dengan rumus kimia Fe2O3·xH2O. Oksida besi (karat) dapat mengelupas, sehingga secara bertahap permukaan yang baru terbuka itu mengalami korosi. Berbeda dengan aluminium, hasil korosi berupa Al2O3 membentuk lapisan yang melindungi lapisan logam dari korosi selanjutnya. Hal ini dapat menerangkan mengapa panic dari besi lebih cepat rusak jika dibiarkan, sedangkan panci dari aluminium lebih awet.Korosi secara keseluruhan merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Fe(s) à Fe2+(aq) + 2e–

Elektron yang dibebaskan dalam oksidasi akan mengalir ke bagian lain untuk mereduksi oksigen.

O2(g) + 2 H2O(l) + 4e–à 4 OH–(l)Ion besi(II) yang terbentuk pada anode akan teroksidasi membentuk besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi Fe2O3·xH2O yang disebut karat.              

Gambar Proses Perkaratan Besi :

Page 2

               

c. Penyebab terjadinya  karatBerdasarkan pengetahuan tentang mekanisme korosi, Anda tentu dapat menyimpulkan faktor-faktor apa yang menyebabkan terbentuknya korosi pada logam sehingga korosi dapat dihindari.Percobaan / Praktikum Faktor-Faktor yang Dapat Menyebabkan KorosiTujuan :Menjelaskan faktor-faktor yang dapat menyebabkan korosi.Alat :

Tabung reaksi Paku Ampelas

Bahan : Air CaCl2 Oli NaCl 0,5% Aseton

Langkah Kerja :

Page 3

1. Sediakan 5 buah tabung. Masing-masing diisi dengan paku yang permukaannya sudah diampelas dan dibersihkan dengan aseton.

2. Tabung 1 diisi dengan sedikit air agar sebagian paku terendam air dan sebagian lagi bersentuhan dengan udara.

3. Tabung 2 diisi dengan udara tanpa uap air (tambahkan CaCl2 untuk menyerap uap air dari udara) dan tabung ditutup rapat.

4. Tabung 3 diisi dengan air tanpa udara terlarut, yaitu air yang sudah dididihkan dan tabung ditutup rapat.

5. Tabung 4 diisi dengan oli agar tidak ada udara maupun uap air yang masuk.

6. Tabung 5 diisi dengan sedikit larutan NaCl 0,5% (sebagian paku terendam larutan dan sebagian lagi bersentuhan dengan udara.

7. Amati perubahan yang terjadi pada paku setiap hari selama 3 hari.Pertanyaan :

1. Bagaimana kondisi paku pada setiap tabung reaksi? Pada tabung manakah paku berkarat dan tidak berkarat?

2. Apa kesimpulan Anda tentang percobaan ini? Diskusikan dengan teman sekelompok Anda.

Setelah dibiarkan beberapa hari, logam besi (paku) akan terkorosi yang dibuktikan oleh terbentuknya karat (karat adalah produk dari peristiwa korosi). Korosi dapat terjadi jika ada udara (khususnya gas O2) dan air. Jika hanya ada air atau gas O2 saja, korosi tidak terjadi. Adanya garam terlarut dalam air akan mempercepat proses korosi. Hal ini disebabkan dalam larutan garam terdapat ion-ion yang membantu mempercepat hantaran ion-ion Fe2+ hasil oksidasi.

Kekerasan karat meningkat dengan cepat oleh adanya garam sebab kelarutan garam meningkatkan daya hantar ion-ion oleh larutan sehingga mempercepat proses korosi. Ion-ion klorida juga membentuk senyawa kompleks yang stabil dengan ion Fe3+. Faktor ini cenderung meningkatkan kelarutan besi sehingga dapat mempercepat korosiKesimpulan yang menyebabkan karat pada besi:1. Kelembabanudara2. Elektrolit3. Zat terlarut pembentuk asam (CO2, SO2)4. Adanya O2

5. Lapisan pada permukaan logam6. Letak logam dalam deret potensial reduksi

d.  Persamaan reaksi pembentukan karat

Page 4

Pada daerah anodik (daerah permukaan yang bersentuhan dengan air) terjadi pelarutan atom-atom besi disertai pelepasan elektron membentuk ion Fe2+ yang larut dalam air.

Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e– (ANODE)Elektron yang dilepaskan mengalir melalui besi, sebagaimana elektron mengalir melalui rangkaian luar pada sel volta menuju daerah katodik hingga terjadi reduksi gas oksigen dari udara:

O2(g) + 2H2O(g) + 2e– → 4OH–(aq) (KATODE)Ion Fe2+ yang larut dalam tetesan air bergerak menuju daerah katodik, sebagaimana ion-ion melewati jembatan garam dalam sel volta dan bereaksi dengan ion-ion OH– membentuk Fe(OH)2. Fe(OH)2 yang terbentuk dioksidasi oleh oksigen membentuk karat.

Fe2+(aq) + 4OH–(aq) → Fe(OH)2(s)2Fe(OH)2(s) + O2(g) → Fe2O3.nH2O(s)

Reaksi keseluruhan pada korosi besi adalah sebagai berikut (lihat mekanisme pada Gambar 2) :

4Fe(s) + 3O2(g) + n H2O(l)

→ 2Fe2O3.nH2O(s)Karat

e. Oksidator dan reduktorSejak dulu, para pakar kimia sudah mengetahui bahwa oksigen dapat bereaksi dengan banyak unsur. Senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi dengan oksigen dinamakan oksida sehingga reaksi antara oksigen dan suatu unsur dinamakan reaksi oksidasi seperti contoh pada Gambar 7.1.Gambar 7.1 Fosfor putih dalam air diaerasi dengan udara sehingga terjadi reaksi oksidasi disertai nyala api dalam air.

P4(s) + 5O2(g) →2P2O5(g)Karat besi adalah senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara besi dan oksigen (besi oksida). Perkaratan besi merupakan salah satu contoh dari reaksi oksidasi. Persamaan reaksi pembentukan oksida besi dapat ditulis sebagai berikut.

4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)Pada reaksi tersebut, besi mengalami oksidasi dengan cara mengikat oksigen menjadi besi oksida. Kebalikan dari reaksi oksidasi dinamakan reaksi reduksi. Pada reaksi reduksi terjadi pelepasan oksigen. Besi oksida dapat direduksi dengan cara direaksikan dengan gas hidrogen, persamaan reaksinya:

Fe2O3(s) + 3H2(g)→2Fe(s) + 3H2O(g)Contoh:

C(s) + O2(g)→CO2(g) (reaksi oksidasi) CO(g) + H2(g) →C(s) + H2O(g) (reaksi reduksi) 2SO2(g) + O2(g) →2SO3(g) (reaksi oksidasi) CH4(g) + 2O2(g)→CO2(s) + 2H2O(g) (reaksi oksidasi)

Hasil Analisis

Page 5

Hasil analisis dari logam besi yang berubah menjadi karat adalah Korosi atau perkaratan logam merupakan proses oksidasi sebuah logam dengan udara atau elektrolit lainnya, dimana udara atau elektrolit akan mengami reduksi, sehingga proses korosi merupakan proses elektrokimia,dangan proses Korosi terjadi melalui reaksi redoks, di mana logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen mengalami reduksi.Penyebabnya  antara lain :

1. Kelembaban udara2. Elektrolit3. Zat terlarut pembentuk asam (CO2, SO2)4. Adanya O2

5. Lapisan pada permukaan logam6. Letak logam dalam deret potensial reduksi

  Untuk itu persamaan reaksi pembentukan karatnya dapat dituliskan

dengan :Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e– (ANODE)

O2(g) + 2H2O(g) + 2e– → 4OH–(aq) (KATODE)

Reaksi keseluruhan pada korosi besi adalah sebagai berikut (lihat mekanisme pada Gambar 2) :

4Fe(s) + 3O2(g) + n H2O(l)

→ 2Fe2O3.nH2O(s)Karat

Karat besi adalah senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara besi dan oksigen (besi oksida). Perkaratan besi merupakan salah satu contoh dari  reaksi oksidasi. Persamaan reaksi pembentukan oksida besi dapat ditulis sebagai berikut.

4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)Pada reaksi tersebut, besi mengalami oksidasi dengan cara mengikat oksigen menjadi besi oksida. Kebalikan dari reaksi oksidasi dinamakan reaksi reduksi. Pada reaksi reduksi terjadi pelepasan oksigen. Besi oksida dapat direduksi dengan cara direaksikan dengan gas hidrogen, persamaan reaksinya:

Fe2O3(s) + 3H2(g)→2Fe(s) + 3H2O(g) Kesimpulan

Page 6

Korosi atau perkaratan logam merupakan proses oksidasi sebuah logam dengan udara atau elektrolit lainnya, dimana udara atau elektrolit akan mengalami reduksi, sehingga proses korosi merupakan proses elektrokimia

1. Proses terjadinya perkaratan :Korosi terjadi melalui reaksi redoks, di mana logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen mengalami reduksi

2. Penyebab terjadinya karat :1.      Kelembaban udara2.      Elektrolit3.      Zat terlarut pembentuk asam (CO2, SO2)4.      Adanya O2

5.      Lapisan pada permukaan logam6.      Letak logam dalam deret potensial reduksi

3. Persamaan reaksi pembentukan karat :Anode : Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e–

Katode : O2(g) + 2H2O(g) + 2e– → 4OH–(aq)4. Oksidator dan reduktor

reaksi oksidasi, pada reaksi tersebut besi mengalami oksidasi dengan cara mengikat oksigen menjadi besi oksida. Kebalikan dari reaksi oksidasi dinamakan reaksi 

Pada reaksi reduksi terjadi pelepasan oksigenArtikel Pemutihan pakaian pada reaksi redoksDalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menggunakan bahan

pemutih. Bahanpemutih merupakan bahan yang berfungsi untuk memutihkan. Bahan pemutih yang biasadigunakan antara lain pemutih pakaian, pemutih kulit, dan pemutih gigi.

Pemutih pakaian biasa digunakan untuk memutihkan pakaian berwarna putih yangterkena noda. Jenis zat yang banyak digunakan pada bahan – bahan pemutih yaitu natrium hipoklorit (NaOCl). Noda pada kain putih akan hilang setelah direndam pada air yang mengandung senyawa NaOCl.

Saat terlarut dalam air, senyawa NaOCl akan terion menurut persamaan :

NaOCl N+ + ClO-

Ion ClO- kemudian akan tereduksi menjadi :ClO- + 2e + H2O → Cl- + 2OH-

Ion Cl- mengalami reduksi sehingga bertindak sebagai oksidator. Sifat oksidator dari Cl- ini yang dapat mengoksidasi noda pada kain.

Ketika sebuah zat menyerapenergi cahaya, elektron-elektron dalam molekulnya lah yang mengerjakan tugas itu. Dengan menyerap energi, elektron-elektron tadi mempromosikan diri ke tingkat lebih tinggi pada hierarki energi dalam molekul-molekul masing-masing. Molekul-molekul kebanyakan zat tampak berwarna karena merekamengandung elektron-elektron yang pada awalnya memiliki status energi agak rendah, maka berhasrat sekali menyerap energi

Page 7

cahaya. Yang diperbuat oleh molekul-molekul pemutih adalah melahap elektron-elektron berstatus energi rendah itu sehingga elektron-elektron penyerap energi cahaya itu tidak ada lagi, dengan begitu molekul-molekul noda kehilangan kemampuan mereka untuk membuat warna. (Secara ilmiah : para pelahap elektron ini disebutagen pengoksidasi (oxidizing agents) ; dalam hal ini pemutih mengoksidasi bahan pewarna).

Para pelahap elektron yang lazim digunakan pada pekerjaan laundry adalah natriumhipoklorit. Cairan pemutih yang beredar di pasaran tidak lain adalah larutan 5,25% bahankimia tersebut dalam air biasa. Pemutih yang dipasarkan dalam bentuk tepung biasanyaadalah natruim perborat, pelahap elektron agak lembut yang tidak menyerang kebanyakan bahan pewarna. (Tentu saja, bahan pewarna tidak lain adalah noda yang sengaja diberikan, yang memiliki kecenderungan menyerap warna tertentu dalam cahaya.) Penggunaan zat pemutih tidak boleh tercampur dengan sabun ataupun detergen. Hal ini dikarenakan kedua zat tersebut dapat bereaksi dan membentuk gas Cl2 yang bersifat racun. Zat pemutih juga tidak dapat digunakan pada kain yang berwarna karena akan melunturkan warna kain atau menyebabkan kain terbubuhi warna putih.

Artikel Penyetruman akumulator pada reaksi redoks

Jenis baterai yang sering digunakan pada mobil adalah baterai 12 volt timbal - asam yang biasa dinamakan aki. Baterai ini memiliki enam sel 2 volt yang dihubungkan seri. Meskipun lebih besar daripada baterai karbon-seng dan relatif besar, baterai jenis ini tahan lama, menghasilkan arus yang lebih besar dan dapat diisi ulang.

Ketika anda menyalakan mesin, aki ini yang berfungsi menyediakan listrik untuk menyalakan mobil. Aki ini juga menyediakan energi untukkebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh altenator mobil, seperti menyalakan radio atau menyalakan lampu jika mesin mati. Menghidupkan radio atau lampu terlalu lama pada saat mesin mati akan menghabiskan aki karena mesinlah yang mengisi ulang aki pada saat mobil berjalan.

Setiap sel galvani dalam baterai timbal-asam mempunyai dua elektroda, satu terbuat dari lempeng timbal (IV) oksida (PbO2) dan yang lain logam timbal, seperti dalam gambar di atas. 

Page 8

Dalam setiap sel logam timbal yang dioksidasi sedangkan timbal (IV) oksida direduksi. Logam timbal dioksidai menjadi ion Pb2+ dan melepaskan dua elektron di anoda. Pb dalam timbal (IV) oksida mendapatkan dua elektron dan membentuk ion Pb2+ di katoda. Ion Pb2+ bercampur dengan ion SO4

2- dari asam sulfat membentuk timbal (II) sulfat pada tiap-tuap elektroda. Jadi reaksi yang terjadi ketika baterai timbal-asam digunakan menghasilkan timbal sulfat pada pada kedua elektroda.

Anoda: Pb(s) + SO42-(aq) → PbSO4(s) + 2e

Katoda: PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) + 2e → PbSO4(s) + 2H2O

Akhir: Pb(s) + PbO2(s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq) → 2PbSO4(s) + 2H2O

Pb(s) + PbO2(s) + 2H2SO4(aq) → 2PbSO4(s) + 2H2O

Reaksi yang terjadi selama penggunaan baterai timbal-asam bersifat spontan dan tidak memerlukan input energi. Reaksi sebaliknya, mengisi ulang baterai,  tidak spontan karena membutuhkan input listrik dari mobil. Arus masuk ke baterai dan menyediakan energi begi reaksi dimana timbal sulfat dan air diubah menjadi timbal (IV) oksida, logam timbal dan asam sulfat.

2PbSO4(s) + 2H2O → Pb(s) + PbO2(s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq)

2PbSO4(s) + 2H2O → Pb(s) + PbO2(s) + 2H2SO4(aq)

Asam sulfat bersifat korosif. Anda harus berhati-hati jika bekerja di sekitar baterai mobil, dan buanglah secara benar jika sudah benar-benar habis. Baterai ini biasanya dapat digunakan dan diisi ulang berkali-kali.

Oksidasi

Reduksi Reaksi Autoredoks(Disproporsionasi)

OksidasiReduksi

Reaksi Redoks(Koproporsionasi)

Page 9

Artikel Ekstraksi logam pada reaksi redoks

1. Reaksi Redoks pada Pengekstraksian LogamSebagian besar logam terdapat di alam dalam bentuk senyawa

yangdikenal dengan istilah bijih atau mineral. Bijih logam biasanya berupasenyawa oksida, sulfda, karbonat, silikat, halida, dan sulfat. Berikut adalah contoh bijih logam serta unsur logam yang dikandungnya.

No

Bijih Logam Logam Murni

1 Bauksit (Al2O3) Al2 Hematit (Fe2O3) Fe3 Magnetit (Fe2O4) Fe4 Kalsiterit (SnO2) Sn5 Seng blenda (ZnS) Zn6 Kalkosit (CuS) Cu7 Kalkopirit (CuFeS2) Cu

Proses pengolahan bijih logam menjadi logam dengan cara metalurgi dapat dilakukan untuk memperoleh logam - logam murni tersebut. Proses metalurgi dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :

a. Pemekatan Bijih Pemekatan bijih adalah menghilangkan batuan logam yang tidak berguna (batu reja). Pemekatan bijih logam dapat dilakukan dengan cara fsika dan dengan cara kimia. Pemekatan secara fsika dilakukan dengan menghancurkan dan menggiling bijih sampai bijih logam terpisah dari batu reja. Selanjutnya, bijih logam dipisahkan dengan cara pengapungan (flotasi) dan penarikan dengan magnet.Sementara itu, cara kimia dilakukan dengan menambahkan bahan kimia. Sebagai contoh, bijih bauksit (Al2O3) dapat dipekatkan dengan menambahkan NaOH pekat sehingga terjadi reaksi sebagai berikut :

Al2O3 (s) + 2 OH (aq) → 2AIO2 (aq) + H2O (l)

Al2O3 yang berbentuk cair dapat dengan mudah dipisahkan dari batu reja yang berbentuk padat. Selanjutnya Al2O3 diasamkan menjadi AI(OH)3

(aq) dan dipijarkan untuk memperoleh Al2O3 kembali.AI(OH)3 (aq) → dipijarkan Al2O3 (aq) + 3 H2O

b. Peleburan (Smelting)Peleburan adalah pengubahan bijih logam menjadi unsur logam. Proses peleburan disebut juga proses ekstraksi logam. Hal ini dikarenakan pada proses peleburan, logam diekstraksi dari bijihnya dengan cara

Page 10

mereduksinya menggunakan reduktor. Sebagai contoh, pada peleburan hematit (Fe2O3) menjadi logam besi (Fe) digunakan aluminium (Al) sebagai reduktor. Reaksi yang terjadi dikenal dengan reaksi termit. Perhatikan bahwa pada reaksi ini terjadi perubahan biloks yang menandakan terjadinya reaksi redoks.

Fe2O3 + 2Al → 2Fe + Al2O3

c. Pemurnian (Refining)Pemurnian adalah pembersihan logam dari zat-zat pengotor sehingga dihasilkan logam yang murni. Pemurnian logam dapat dilakukan dengan cara elektrolisis, distilasi, atau peleburan ulang.

Aluminium diperoleh dari mineral bauksit.Pemurnian bijih bauksit dari aluminium oksida dilakukan secara berkelanjutan. Ion-ion harus bebas bergerak menuju elektroda yang disebut katoda (elektroda negatif) yang menarik ion positif, misalnya Al3+ dan anoda (elektroda positif) yang menarik ion negatif, misalnya O2

-

Ketika arus DC dilewatkan melalui plat aluminium pada katoda (logam) maka aluminium akan diendapkan di bagian bawah tangki.Pada anoda, gas oksigen terbentuk (non-logam). Ini menimbulkan masalah. Pada suhu yang tinggi dalam sel elektrolit, gas oksigen akan membakar dan mengoksidasi elektroda karbon menjadi gas beracun karbon monoksida atau karbon dioksida. Sehingga elektrode harus diganti secara teratur dan gas buang dihilangkan. Hal tersebut merupakan proses yang memerlukan biaya relatif banyak (6x lebih banyak dari pada Fe) karena dalam proses ini membutuhkan energi listrik yang mahal dalam jumlah yang banyak.

Dua aturan yang umum :Logam dan hidrogen (dari ion positif), terbentuk pada elektroda negatif (katoda).Non-logam (dari ion negatif), terbentuk pada elektroda positif (anoda).

Page 11

Bijih bauksit dari aluminium oksida tidak murni (Al2O3 terbentuk dari ion Al3+ dan ion O2

-).Karbon (grafit) digunakan sebagai elektroda.

Elektrolisis adalah penggunaan energi listrik DC yang megakibatkan adanya perubahan kimia, misalnya dekomposisi senyawa untuk membentuk endapan logam atau membebaskan gas. Adanya energi listrik menyebabkan suatu senyawa akan terbelah. Sebuah elektrolit menghubungkan antara anoda dan katoda. Sebuah elektrolit adalah lelehan atau larutan penghubung dari ion-ion yang bergerak bebas yang membawa muatan dari sumber arus listrik.

Proses reaksi redoks yang terjadi pada elektroda :Pada elektroda negatif (katoda), terjadi proses reduksi (penagkapan elektron) dimana ion aluminiun yang bermuatan positif menarik elektron. Ion aluminuim tersebut menangkap tiga elektron untuk mengubah ion aluminuim menjadi atom.aluminium dalam keadaan netral. Al3+ 3e- → Al

Pada elektroda positif (anoda), terjadi proses oksidasi (pelepasan elektron) dimana ion oksida negatif melepaskannya. Ion oksida tersebut melepaskan dua elektron dan membentuk molekul oksigen yang netral.

2O2- → O2 + 4e- Atau 2O2

- – 4e- → O2

Catatan : reaksi oksidasi maupun reduksi terjadi secara bersama-sama.Reaksi dekomposisi secara keseluruhan adalah :

Aluminium oksida  →  aluminium + oksigen2 Al2O3 → 4Al + 3O2

Dan reaksi diatas merupakan reaksi yang sangat endotermis, banyak energi listrik yang masuk.

Artikel Pengolahan air limbah pada reaksi redoks

Konsep reaksi redoks sering dimanfaatkan dalam proses pengolahan air limbah. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan beberapa sumber limbah. Diantaranya adalah air pembuanagan cucian, toilet dan proses-proses industri. Limbah ini dapat menimbulkan masalah serius pada lingkungan dan kesehatan kita. Oleh karena itu, pengolahan limbah diperlukan sebelum limbah tersebut dapat

Page 12

dengan aman dikuburkan, digunakan atau dibuang kembali ke sistem perairan lokal.

Didalam suatu tempat pengolahan, limbah dilewatkan pada serangkaian sekat dan ruangan yang di dalamnya dilakukan beberapa proses, termasuk proses kimia untuk mengurangi kotoran dan zat racun. Pada umumnya proses pengolahan utama, yaitu primer, sekunder dan tersier.

Pada pengolahan primer, sebagaian besar zat padat dan zat-zat anorganik dihilangkan dari limbah.

Pada pengolahan skunder. Zat-zat organic dikurangi dengan mempercepat proses-proses biologi secara alamiah. Untuk mengurangi zat-zat organic dalam air limbah dilakukan reaksi oksidasi menggunakan lumpur aktif yang mengandung banyak bakteri aerob.

Pada proses tertier, sisa-sisa zat padat, zat-zat beracun, logam berat, dan bakteri dihilangkan dari air, sehingga air tersebut bebas dari kotoran yang mungkin terdapat di dalamnya.

Page 13