tugas kewirausahaan

11
Tugas Kewirausahaan Nama : Yovita Levina Widjaja NIM : 201350220 Kisah Sukses SOICHIRO HONDA, Pendiri Honda SOICHIRO HONDA : “Lihat Kegagalan Saya” Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun ia terus bermimpi dan bermimpi. Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki “raja jalanan”. Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri “kerajaan” Honda – Soichiro Honda diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya B.J. Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. “Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda,” tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever. Kecintaannya kepada mesin, mungkin ‘warisan’ dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah,tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya. Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10

Upload: sandybobiez

Post on 14-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kwu trisakti

TRANSCRIPT

Tugas KewirausahaanNama : Yovita Levina WidjajaNIM : 201350220

Kisah Sukses SOICHIRO HONDA, Pendiri HondaSOICHIRO HONDA : Lihat Kegagalan SayaSaat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun ia terus bermimpi dan bermimpi. Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki raja jalanan. Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri kerajaan Honda Soichiro Honda diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya B.J. Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru.Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda, tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever. Kecintaannya kepada mesin, mungkin warisan dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah,tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya.Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang. Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri. Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya. Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif.Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama.Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel.Kuliah Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah. Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya, ujar Honda, yang gandrung balap mobil. Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan. Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik.Malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibahdatang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali. Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.Akhirnya, tahun 1947, setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, sepeda motor cikal bakal lahirnya mobil Honda itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi raja jalanan dunia, termasuk Indonesia.Bagi Honda, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya, tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru.Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin.

5 Resep keberhasilan Honda :1. Selalulah berambisi dan berjiwa muda.2. Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktumemperbaiki produksi.3. Senangilah pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi kerja Andasenyaman mungkin.4. Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis.5. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama.

Pertanyaan1. Latar Belakang dan Karakteristik PengusahaPendidikan Banyak orang menyatakan bahwa tingkat pendidikan para wirausaha juga penting terutama dalam menjaga kontinuitas usahanya. Selain itu, pendidikan yang memadai juga dibutuhkan dalam mengatasi semua masalah. Pada saat memulai usaha, tingkat pendidikan tidak memegang peranan penting. Banyak di antara pengusaha sukses adalah orang-orang drop out, sebut saja Andrew Carnegie, William Durant, Henry Ford, dan masih banyak lagi. Namun tetap saja pendidikan itu penting. Meskipun bukan syarat mutlak, pendidikan mempengaruhi motivasi untuk melanjutkan skala usaha menjadi lebih besar dan juga membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan usahaPengusaha yang berpendidikan tinggi lebih piawai dalam pengelolaan keuangan, perencanaan setrategis, distribusi & pengelolaan HRD

Nilai Personal

Nilai-nilai personal akan mewarnai cara pengusaha menjalankan usahanya dan juga membedakan pengusaha dari pengusaha lainnya dalam hal menjalin relasi dengan pelanggan, supplier, dan pihak-pihak lain yang terlibatMenurut Robert Hisrich, terdapat nilai yang dapat diamati sebagai karakteristik keberhasilan dalam berwirausaha, yaitu: 1. Keinginan menghasilkan superior product, 2. Keinginan malayani konsumen dengan layanan yang berkualitas, 3. Fleksibel dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan, 4. Kemampuan dalam memanajemen, dan5. Memiliki sopan santun serta beretika dalam berbisnis.

Usia Satu hal yang perlu diingat bahwa percobaan demi percobaan dalam berwirausaha adalah salah satu predikat langkah terbaik dari kesuksesan. Oleh sebab itu, kebanyakan wirausaha sudah berumur 22 sampai 45 tahun. Memulai usaha di luar dari batasan usia ini sebenarnya tidak masalah namun yang bersangkutan kurang dalam pengalaman bagi yang masih muda atau sudah terlambat melangkah bagi yang sudah tua.

Riwayat Pekerjaan Untuk memulai suatu usaha, sering kali seseorang memerlukan pengalaman dari pekerjaan sebelumnya. Mungkin saja seseorang tidak puas dengan pekerjaannya yang sedang ia kerjakan, tidak ada peluang untuk maju, tidak ada kemungkinan naik pangkat atau konflik di tepat kerja. Hal-hal ini dapat menjadi pemicu seseorang memulai atau merintis usahanya sendiri. Banyak karyawan yang sudah bekerja sekian tahun dan memiliki skill dan pengetahuan yang kompleks tentang pekerjaannya tersebut kemudian berhenti dari pekerjaannya lalu membuka usahanya sendiri. Pengalaman yang (+) maupun (-) dari seseorang selama bekerja di perusahaan orang lain bisa menjadi motivasi untuk berwirausaha Pengalaman (+): sukses jadi manajer atau kepala cabang Pengalaman (-): ketidakpuasan kerja

2. Jelaskan yang dimaksud dengan belajar dari kegagalan bisnis yang merupakan salah satu pola pikir wirausahaJika seseorang gagal maka akibat yang sering muncul efek kesedihan (greaf). Yaitu respon emosi negatif seseorang merasakan kehilangan sesuatu yang penting. Kesedihan ini dapat mengganggu pengusaha untuk dapat informasi umpan balik (feedback information), untuk merevisi entrepreneurial knowledge yaitu merevisi asumsi tentang konsekwensi atas penilaian, keputusan, tindakan, dan nontindakan sebelumnya.Proses pemulihan Kesedihan. Proses ini dideskripsikan dengan :1. Orientasi pada kehilangan (loss orientation): Pendekatan atas pemulihan kesedihan yang melibatkan usaha, pemrosesan sejumlah aspek dari pengalaman kehilangan dan sebagai hasildari proses ini, memutuskan ikatan emosional atas objek yang hilang. Mengubah suatu kejadian di interpretasikan menolong seseorang untuk memberi kemampuan mengatur emosinya.2. Orientasi pada Perbaikan (Restoration Orientation). Pendekatan atas pemulihan kesedihanberdasarkan pada penghindaran dan tindakan proaktif terhadap sumber sekunder stres yang timbul dari rasa kehilangan yang besar. Bukan sekedar penghindaran, melainkan memfokuskapada aspek lain dari kehidupan Seperti Apakah yang anda lakukan untuk hidup ? Pengusaha menghadapi sumber sekunder dari stres.

Didalam prakteknya bukan memilih satu dari kedua proses, melainkan harus di gunakan bersamasama. Proses ganda Kesedihan. (Dual process for grief). Yaitu Melibatkan pergerakan antara kedua pendekatan pemulihan kesedihan(orientasi pada kesedihan dan orientasi pada perbaikan).

3. Terdapat tiga bentuk dukungan yang dapat menumbuhkan kemampuan berwirausaha, yaitu:: (Robert D. Hisrich, 2008)1) Teladan dan sistem pendukung

Salah satu faktor paling penting yang memengaruhi para pengusaha dalam jalan karier mereka dalah pilihan mereka atas seorang teladan. Teladan bisa saja orangtua, saudara laki-laki atau perempuan, kerabat yang lain, maupun pengusaha yang lain. Pengusaha-pengusaha yang berhasil seringkali dianggap sebagai katalisator oleh para pengusaha potensial.Teladan-teladan juga dapat berfungsi dalam kapasitas pendukung sebagai mentor-mentor selama dan setelah pembentukan usaha baru. Seorang pengusaha membutuhkan dukungan yang kuat dan sistem penasihat dalam setap fase dari usaha barunya. Sistem pendukung ini barang kali sangat penting selama fase pembentukan, karena sistem ini memberikan informasi, nasihat, serta bimbingan tentang hal hal seperti struktur organisasi, pendapatan sumber-sumber financial yang dibutuhkan, dan pemasaran. Karena kewirausahaan adalah sebeah peran sosial yang tertanam dalam konteks sosial, maka adalah penting bagi seorang pengusaha untuk membangun koneksi-koneksi dan akhirnya jaringan-jaringan pada awal proses pembentukan usaha baru.

2) Jaringan dukungan moral

Penting bagi setiap pengusaha untuk membangun sebuah jaringan dukungan moral (moral-support network) keluarga dan teman-teman. Regu penghibur ini memainkan sebuah peran sangat penting selama masa-masa sulit dan sepi yang muncul di sepanjang proses wirausaha. Sebagian besar pengusaha menyatakan bawa suami atau istri mereka merupakan pendukung mereka yang paling hebat dan memungkinkan mereka untuk mencurahkan waktu berlebih yang diperlukan bagi usaha baru tersebut.Teman-teman juga memainkan peran penting dalam jaringan dukungan moral. Teman-teman tidak hanya memberi nasihat yang sering kali lebih jujur daripada nasihat yang didapatdari sumber-sumber lain, tetapi juga memberi dorongan, pengertian, dan bahkan bantuan. Para pengusaha dapat menceritakan rahasianya kepada teman-teman tanpa ada rasa takut akan kritikan. Akhirnya, kerabat juga dapat merupakan sumber-sumber dukingan moral yang kuat, terutama apabila mereka juga merupakan pengusaha.

3) Jaringan dukungan professional

Selain dorongan, seorang pengusaha membutuhkan nasihat sepanjang pembentukan usaha baru. Nasihat ini dapat didapat dari seorang mentor, asosiasi-asosiasi bisnis, asosiasi-asosiasi perdagangan, atau afiliasi-afiliasi pribadi

3. Teladan dan sistem pendukung. (ringkasan)

Teladan (role model) Individu-individu yang mempengaruhi gaya dan pilihan karier seseorang pengusaha. Teladan (role model) bisa diperoleh dari orang tua, saudara, kerabat maupun pengusaha lain. Role model dapat berfungsi dalam kapasitas pendukung sebagai mentor mentor yang memberikan informasi, nasehat, serta bimbingan selama dan setelah pembentukan usaha baru.

Jaringan dukungan Moral (moral support network). Individu-individu yang memberikandukungan psikologis untuk seorang pengusaha. Dorongan ini bisa diperoleh dari keluarga, teman teman, guru , dan sebagainya. Teman memainkan peran penting dalam jaringan dukungan moral, yakni memberikan nasehat yang seringkali lebih jujur dari pada nasehat dari sumber sumber lain, memberikan dorongan, pengertian bahkan bantuan.

Jaringan dukungan profesional (Profesional support network). Individu-individu yangmembantu seorang pengusaha dalam aktivitas-aktivitas bisnis. Kelompok ini memberikannasehat bisa berasal dari mentor, asosiasi bisnis, asosiasi perdagangan dsb.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

III. Mencipta dan memulai usaha baru (Analisis Peluang, kreatifitas idebisnis)a. Analisis Terhadap Kreatifitas.

Intensi Kewirausahaan. Adalah faktor-faktor motivational yang mempengaruhi individu individu untuk mengejar hasil-hasil wirausaha. Semakin kuat intensi untuk terlibat didalam sebuah perilaku semakin besar kemungkinan hal itu dilaksanakan. Individu-individu semakin besar intensinya untuk bertindak ketika pengambilan tindakan merasakan layak dan menyenangkan.

Kemampuan diri wirausaha (self Efficacy enterpreneurual). Adalah pendirian bahwa seseorangdapat melaksanakan proses wirausaha dengan berhasil. Orang yang yakin memiliki kapasitas untuk melakukan (kemampuan diri yang tinggi) cenderung bertindak dengan baik. Mencerminkan persepsi tentang kemampuan seseorang untuk melakukan tugas.Kemampuan diri yang Tinggi menghasilkan inisiatif dan ketekunan yang lebih baik, sehingga kinerja meningkat. Kemampuan diri yang rendah akan menurunkan upaya, sehinnga menurunkan kinerja. Kemampuan diri mempengaruhi pilihan tindakan seseorang dan jumlah upaya yang dikerahkan.

Tindakan wirausaha bukan saja sangat layak untuk dilakukan, melainkan juga harus diinginkan.Kesenangan yang dirasakan (perceived desirability). Tingkat dimana seorang individu mempunyai evaluasi yang baik atau tidak baik mengenai hasil-hasil wirausaha yang potensial.Tindakan kreatif tidak akan muncul, kecuali jika tindakan tersebut menghasilkan penghargaanpenghargaan pribadi yang secara relatif dianggap sebagai perilaku yang lebih disukai dari padaperilaku yang lazim. Semakin besar Kesenangan yang dirasakan semakin kuat intensi untuk bertindak.

Sumber kasus : http://kisahsukses.info/kisah-sukses-soichiro-honda-pendiri-honda.html

Daftar Pustaka

1. Hiscrich R.D, Peters M P, Shepherd D A. Kewirausahaan.edisi 7. Salemba Empat.Jakarta;2008. Halaman 48-52, 75- 82