tugas kewiraan della

20
NORMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewiraan Disusun oleh: Della Ratamanjari I0209024 Kelompok C1 FAKULTAS TEKNIK PRODI ARSITEKTUR UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Upload: della-ratamanjari

Post on 29-Dec-2015

55 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

tugas mata kuliah kewiraan entah taun berapa. yang pasti, ini kuupload dengan harapan bisa ngedownload dokumen di scribd

TRANSCRIPT

Page 1: tugas kewiraan della

NORMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Pendidikan Kewiraan

Disusun oleh:

Della Ratamanjari

I0209024

Kelompok C1

FAKULTAS TEKNIK PRODI ARSITEKTUR

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: tugas kewiraan della

NORMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

Sejak kecil kita sudah diajarkan tentang tata cara berperilaku dalam lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat. Misalnya menyapa orang yang dikenal pada waktu bertemu di jalan, tidak boleh membuang air kecil/besar sembarangan, tidak boleh mencuri, tidak boleh merampok dan sebagainya. Tata cara berperilaku itu disebut dengan norma. Agar kondisi masyarakat menjadi aman dan tertib maka pelaksanaan norma harus dilakukan secara konsekuen. Untuk meminimalisasi para pelanggar norma, sanksi harus diberikan tanpa pandang bulu dan tegas. Norma – norma dalam masyarakat memiliki fungsi saling melengkapi.

1. Manusia, Masyarakat, dan KetertibanManusia dilahirkan dan hidup tidak terpisahkan satu sama lain,

melainkan berkelompok. Hidup berkelompok ini merupakan kodrat manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Selain, itu juga untuk mempertahankan hidupnya, baik terhadap bahaya dari dalam maupun yang dapang dari luar. Setiap manusia akan terdorong melakukan berbagai usaha untuk menghindari datau melawan dan mengatasi bahaya – bahaya itu. Dalam hidup berkelompok itu terjadilah interaksi antarmanusia. Interaksi yang kalian lakukan pasti ada kepentingannya, sehingga bertemulah dua atau lebih kepentingan. Pertemuan kepentingan tersebut “kontak”. Menurut Surojo Wignjodipuro, ada dua macam kontak, yaitu: a. Kontak yang menyenangkan, yaitu jika kepentingan – kepentingan

yang bertemu saling memenuhi. Misalnya, pengusaha dengan mitra kerja.

b. Kontak yang tidak menyenangkan, yaitu kepentingan – kepentingan yang bertemu bersaingan atau berlawanan. Misalnya, polisi dengan penjahat.

Setiap manusia memiliki bermacam – macam kepentingan. Bila kepentingan saling bertentangan maka akan terjadi konflik antar individu. Individu sebaliknya menahan diri dan berfikir untuk mengutamakan kepentingan masyarakat. Masyarakat membutuhkan keamanan dan ketertiban agar kehidupannya dapat mengalami kemajuan.

Sebagai manusia yang menuntut jaminan kelangsungan hidupnya,harus diingat pula bahwa manusia adalah makhluk social. Menurut Aristoteles, manusia itu adalah Zoon Politikon, yang dijelaskan lebih lanjut oleh Hans Kelsen “man is a sosial and political being” artinya manusia itu adalah makhluk social yang dikodratkan hidup dalam kebersamaan dengan sesamanya dalam masyarakat, dan makhluk yang terbawa oleh kodrat sebagai makhluk social itu selalu berorganisai.

Kehidupan dalam bersamaan (ko-eksistensi) berarti adanya hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.

Page 3: tugas kewiraan della

Hubungan yang dimaksud adalah yaitu hubungan sosial (sosial relation) atau relasi social. Hubungan social adalah hubungan antarsubjek yang saling menyadari kehadirannya masing – masing.

Dalam hubungan social itu selalu terjadi interaksi social yang mewujudkan jaringan relasi – relasi social ( a web of social relationship) yang disebut sebagai masyarakat. Dinamika kehidupan masyarakat menuntut cara berperilaku antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu ketertiban.

Ketertiban didukung oleh tatanan yang mempunyai sifat berlainan karena norma – norma yang mendukung masing – masing tatanan mempunyai sifat yang tidak sama. Oleh karena itu, dalam masyarakat yang teratur setiap manusia sebagai anggita masyarakat harus memperhatikan norma atau kaidah, atau peraturan hidupyang ada dan hidup dalam masyarakat.

2. Pengertian Norma, Kebiasaan, Adat-istiadat dan PeraturanSetiap individu dalam kehidupan sehari – hari melakukan interaksi

dengan individu atau kelompok lainya. Interaksi social mereka juga senantiasa didasari oleh adat dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya interaksi social di dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lain sebagainya.

Masyarakat yang menginginkan hidup aman, tentram, dan damai tanpa gangguan maka bagi tiap manusia perlu adanya suatu “tata”. Tata itu berwujud aturan – aturan yang menjadi pedoman bagi segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan masing – masing dapat terpelihara dan terjamin. Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban masing – masing.

Norma – norma itu mempunyai dua macam isi, dan menurut isinya berwujud: perintah dan larangan. Apakah yang dimaksud perintah dan larangan menurut isi norma tersebut ?

Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat – akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibat dipandang tidak baik.

Ada bermacam-macam norma yang berlaku di masyarakat. Macam-macam norma yang telah dikenal luas ada empat, yaitu :

a. Norma Hukum Norma hukum adalah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat

oleh lembaga kekuasaan Negara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaannya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat Negara. Sumbernya bias berupa peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama.

Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman hukuman. Penataan dan sanksi terhadap

Page 4: tugas kewiraan della

pelanggaran peraturan-peraturan hukum bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara.

Contoh norma hukum adalah sebagai berikut:

1. “barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum karena membunuh dengan hukuman setinggi-tingginya 15 tahun”.

2. “orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan mengganti kerugian”, misalnya jual beli.

3. “dilarang mengganggu ketertiban umum.”

Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau disebut juga perundang-undangan. Perundang-undangan baik yang sifatnya nasional maupun peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang diberi kewenangan untuk membuatnya. Oleh karena itum norma hukum sangat mengikat bagi warga negara.

b. Norma KesopananNorma kesopanan adalah norma yang timbul dan diadakan oleh

masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat menghormati. Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya, karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri. Hakikat norma kesopan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata karma atau adat istiadat. Norma kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia, melainkan bersifat khusus dan setempat (regional) dan hanya berlaku bagi golongan masyarakat tertentu aja. Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat, mungkin bagi masyarakat lain tidak demikian.

Contoh norma kesopanan adalah sebagai berikut:1. Berbicara pelan kepada orang tua 2. Membalas sapaan orang tua 3. Tidak boleh kencing sembarangan 4. Makan dengan tangan kanan

Kebiasaan merupakan norma yang keberadaannya dalam masyarakat diterima sebagai aturan yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah. Kebiasaan adalah tingkah laku dalam masyarakat yang dilakukan berulang-ulang mengenai sesuatu hal yang sama yang dianggap sebagai aturan hidup.

Kebiasaan dalam masyarakat sering disamakan dengan adat istiadat. Adat istiadat adalah kebiasaan-kebiasaan sosial yang sejak lama ada dalam masyarakat dengan maksud mengatur tata tertib. Ada pula yang menganggap ada istiadat sebagai peraturan sopan santun yang turut temurun. Pada umumnya adat istiadat merupakan tradisi,

Page 5: tugas kewiraan della

adat bersumber pada sesuatu yang suci (sakral) dan berhubungan dengan tradisi rakyat yang telah turun temurun, sedangkan kebiasaan tidak merupakan tradisi rakyat.

c. Norma Kesusilaan Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang berasal dari suara

hati senubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia.

Contoh norma ini antaranya ialah : 1. Saling tolong menolong bila ada yang kesusahan 2. Jangan menghakimi orang yang bersalah dengan cara sendiri 3. Mendamaikan orang yang bertengkar 4. Melindungi orang yang ditindas

d. Norma Agama Norma agama adalah peraturan hidup yang harus diterima manusia

sebagai perintah-perintah, larangan-larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa berupa “Siksa” kelak di akhirat.

Contoh norma agama sebagai berikut : 1. Jangan menyakiti sesama manusia2. Beribadahlah sesuai ajaran agama 3. Sayangilah anak yatim dan fakir miskin 4. Janganlah mendekati kemungkaran 5. Tanamkanlah cinta ksih kepada semua makhluk.

3. Macam-macam norma dalam kehidupan bermasyarakatPerwujudan norma sosial bisa dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis. Berdasarlan kekuatan yang mengikat sistem nilai dalam kehidupan masyarakat, norma sosial dapat digolongkan ke dalam beberapa macam:

a. Cara (usage)Cara (usage) terbentuk melalui proses interaksi yang berlangsung secara konstan sehingga membentuk pola perilaku tertentu. Sistem nilai yang terikat dalam bentuk cara (usage) ini relatif lemah, sehingga sanksi terhadap pelanggaran norma ini hanyalah predikat “tidak sopan” saja. Di antara contoh-contoh norma ini adalah berdecak atau bersendawa di waktu makan, mengeluarkan ingus di sembarang tempat, buang air sambil berdiri di pinggir jalan, dsb.

b. Kebiasaan (folkways)

Page 6: tugas kewiraan della

Perilaku yang terjadi secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama akan membentuk kebiasaan (folkways). Norma ini diakui keberadaannya di tengah-tengah masyarakat sebagai salah satu standar dalam interaksi sosial. Kebiasaan (folkways) tergolong ke dalam norma ringan sehingga pelanggaran terhadap norma ini akan dikenai sanksi berupa gunjingan, sindiran, atau teguran. Di antara contoh dari norma ini adalah menerima pemberian dengan tangan kanan, mengetuk pintu jika ingin memasuki kamar orang lain, memberi salam pada saat bertamu, menerima tamu dengan ramah dan sopan.

c. Adat istiadat (customs)Adat istiadat (customs) adalah tata perilaku yang telah terpola dan terintegrasi secara tetap dalam suatu masyarakat sehingga mengikat peri kehidupan masyarakat tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pelanggaran terhadap norma adat akan dikenakan sanksi yang cukup berat, seperti dikucilkan dari masyarakat karena dianggap sebagai pangkal masalah dalam tata kehidupan masyarakat tersebut.

d. Agama (religion)Ajaran-ajaran agama memegang peranan yang penting yang

sangat vital sebagai pedoman untuk menjalani kehidupan secara benar, yakni mengajarkan antara hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan antar sesama manusia, dan hubungan antara manusia dengan makhluk hidup yang lainnya. Pemahaman dan penerapan ajaran agama secara benar akan menciptakan tata kehidupan yang harmonis. Sebaliknya, pelanggaran terhadap norma-norma agama akan menimbulkan konflik, baik yang bersifat individual maupun sosial.

Norma-norma agama dilaksanakan berdasarkan keimanan dan ketakwaan. Pelanggaran terhadap norma agama akan dikenakan sanksi-sanksi tertentu, baik sanksi yang dikenakan di dunia, ataupun sanksi yang diyakini akan terjadi di alam akhirat. Agama memang sangat sarat akan ajaran-ajaran tentang pola kehidupan yang baik dan benar untuk kebahagiaan di dunia maupun kebahagiaan di akhirat kelak.

e. Hukum (Laws)Hukum (laws) merupakan aturan-aturan dalam kehidupan

masyarakat yang berupa ketentuan, perintah, larangan, dan kewajiban agar tercipta keamanan, ketertiban dan keadilan. Berdasarkan wujudnya, hukum (laws) terdiri atas dua macam, yaitu: (1) Hukum tertulis, yakni aturan-aturan yang dikodifikasikan dalam bentuk undang-undang,

Page 7: tugas kewiraan della

(2) Hukum tidak tertulis (konvensi) yang yakni aturan-aturan yang diyakini keberadaannya secara adat meskipun tidak dikodifikasikan dalam bentuk kitab undang-undang.

Dibandingkan dengan norma-norma lainnya, norma hukum merupakan norma yang paling tegas. Pelanggaran terhadap norma hukum ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan aturan-aturan yang terdapat dalam hukum tersebut. Untuk dapat menegakkan hukum secara maksimal, pemerintah membentuk lembaga penegak hukum seperti mahkamah agung, lembaga kehakiman, kepolisian dan sebagainya.

Sumber-sumber hukum antara lain:- Undang-undang

Undang-undang mempunyai dua pengertian,yaitu dalam arti formal dan material.undang-undang dalam arti formal,atau kebiasaan disebut juga undang-undang dalam arti sempit ialah setiap peraturan dan ketetapan yang dibentuk oleh alat kelengkapan negara yang diberi kekuasaan membentuk undang-undang.

Undang-undang dalam arti material atau disebut juga undang-undang dalam arti luas,yaitu setiap peraturan atau ketetapan yang isinya berlaku mengikat umum (setiap orang tanpa membedakan).

Biasanya undang-undang yang bersifat formal atau material, baik karena bentuknya maupun karena isinya mengikat umum, akan tetapi tidak setiap undang-undang mempunyai dua arti. Mungkin hanya mempunyai arti formal atau hanya mempunyai arti material saja, misalnya undang-undang tentang naturalisasi, hanya merupakan undang-undang dalam arti formal saja. Sebab meskipun bentuknya dibuat oleh pemerintah dengan persetujuan DPR namun isinya hanya mengikat kepada orang yang bersangkutan, yaitu orang yang di naturalisasikan.

Sebaliknya,peraturan pemerintah yang merupakan undang-undang dalam arti material namun tidak mempunyai arti formal karena tidak dibuat oleh pemerintah dengan persetujuan DPR. Agar suatu undang-undang mempunyai kekuatan berlaku mengikat, syaratnya harus diundangkan dalam Lembaran Negara oleh Menteri Sekretaris Negara. Setiap undang-undang yang telah diundangkan dalam Lembaran Negara,berlakulah “fictie hukum”, yaitu setiap orang dianggap telah mengetahui adanya suatu undang-undang.

- Keputusan Hakim(Yurisprudensi)Yurisprudensi adalah keputusan hakim yang terdahulu yang sering diikuti dan dijadikan dasar keputusan oleh hakim

Page 8: tugas kewiraan della

mengenai masalah yang sama. Ada 3 alasan mengapa seorang hakim mengikuti keputusan hakim lain yaitu:

a. Keputusan hakim yang mempunyai kekuasaan, terutama bila keputusan itu dibuat oleh Mahkamah Agung atau Pengadilan Tinggi, karena secara psikologis, seorang hakim akan menuruti keputusan hakim lain yang kedudukannya lebih tinggi.

b. Alasan praktisc. Hakim mengikuti keputusan hakim lain karena ia

menyetujui keputusan hakim lain itu, yaitu karena adanya persamaan pendapat.

- Traktat (Treaty)Traktat atau treaty adalah perjanjian yang diadakan

antara dua atau lebih negara. Bila traktat diadakan hanya dua negara saja, perjanjian itu adalah perjanjian bilateral. Sedangkan apabila perjanijian itu diikuti oleh banyak negara, perjanjian itu disebut perjanjian multilateral.

Kita mengenal dua perjanjian yaitu traktat dan agreement. Traktat dibuat oleh presiden dengan persetujuan DPR, sedangkan agreement dibuat dengan keputusan Presiden dan biasanya hanya menyangkut masalah politik saja.

Suatu traktat berlaku dan mengikat dan mengikat keras karena didasarkan pada asas ”Pacta Sunt Servanda”, traktat itu mengikat dan berlaku sebagai peraturan hukum terhadap warga negara dari masing-masing negara yang mengadakan traktat tersebut.

- Pendapat para sarjana (doktrin)Pendapat para sarjana yang ternama juga

mempunyai kekuasaan dan berpengaruh dalam pengambilan keputusan oleh hakim. Dalam yurisprudensi dapat kita ketahui bahwa seorang hakim sering berpegang pada pendapat seseorang atau beberapa sarjana hukum yang terkenal. Jadi pendapat para sarjana ini dapat menjadi sumber hukum melalui Yurisprudensi.

f. Mode (fashion)Mode (fashion) merupakan gaya hidup yang berkembang di

tengah-tengah kehidupan masyarakat dalam waktu tertentu. Pada dasarnya, gaya hidup merupakan penampilan tertentu yang sedang trend dalam berbagai bidang kehidupan. Dengan demikian, mode (fashion) dapat dilihat pada model rambut, model pakaian, gaya rambut, model kendaraan, model rumah, model perilaku yang ditunjukkan pada acara-acara tertentu, dan lain sebagainya. Mode

Page 9: tugas kewiraan della

(fashion) dianggap sebagai cermin kehidupan modern sehingga orang yang tidak mengikuti mode biasanya akan dianggap ketinggalan zaman.

Berkembangnya mode yang melampaui batas seperti pakaian seksi,rumah mewah, mobil mewah, kehidupan seronok dan sebagainya dapat menciptakan konflik baik yang bersifat individual maupun yang bersifat sosial. Oleh karena itu, berkembangnya mode (fashion) perlu diimbangi dengan penanaman norma-norma agama yang mantap sehingga masyarakat akan terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif yang berasal dari perkembangan dunia mode (fashion).

4. Kaitan antara nilai sosial, norma sosial dan interaksi sosial.Di dalam kehidupan sosial, berkembang sistem nilai. Secara garis

besar, sistem nilai tersebut dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:a. Sistem nilai yang berhubungan dengan benar dan salah yang

disebut logika. b. Sistem nilai yang berhubungan dengan baik dan buruk atau pantas

dan tidak pantas yang disebut dengan etika. c. Sistem nilai yang berhubungan dengan indah dan tidak indah yang

disebut dengan estetika. Nilai sosial sangat erat kaitannya dengan norma-norma sosial. Jika

nilai sosial dikatakan sebagai standar normatif dalam berperilaku sosial yang merupakan acuan-acuan sikap dan perasaan yang diterima oleh masyarakat sebagai dasar untuk merumuskan apa yang dianggap benar dan penting, maka norma sosial merupakan bentuk konkrit dari nilai-nilai yang ada dalam kehidupan masyarakat Di dalam sistem norma, terdapat aturan-aturan dan sanksi-sanksi jika aturan-aturan tersebut dilanggar.

Dengan demikian, sistem nilai dan sistem norma tersebut akan melandasi perilaku setiap individu dalam berinteraksi dengan kehidupan masyarakat.

Nilai dan norma memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sosial. Dapat kita perhatikan contohnya pada nilai-nilai etis dalam berlalu lintas. Untuk merealisasikan sistem nilai tersebut disusunlah norma-norma untuk mengatur lalu lintas. Yang terdiri dari seperangkat aturan main dan sekaligus penegaknya.

Misalnya ada rambu-rambu lalu lintas, kendaraan harus dilengkapi dengan surat-surat dan perlengkapan lainnya, pengendara motor wajib mengenakan helm, pengemudi harus memiliki SIM, dan ketentuan-ketentuan lainnya yang harus dipenuhi. Jika terdapat pengendara yang melanggar aturan-aturan tersebut maka akan ditilang.Tilang hanya akan dikenakan kepada mereka yang terbukti telah melakukan pelanggaran.

Selain contoh yang telah dipaparkan di atas, masih banyak contoh-contoh lain memperlihatkan hubungan antara nilai-nilai sosial, norma-norma sosial dan interaksi sosial.

Page 10: tugas kewiraan della

SOAL-SOAL

1) Sebutkan dua macam kontak menurut Surojo Wignjodipuro!2) Sebut dan jelaskan macam-macam norma yang berlaku di masyarakat!3) Sebut dan jelaskan macam-macam norma sosial dalam kehidupan

bermasyarakat!4) Norma apakah yang paling tegas? Jelaskan.5) Sebutkan contoh sumber-sumber hukum!

JAWABAN

1) Dua macam kontak menurut Surojo Wignjodipuro:- Kontak yang tidak menyenangkan, yaitu kepentingan – kepentingan

yang bertemu bersaingan atau berlawanan. Misalnya, polisi dengan penjahat.

- Kontak yang menyenangkan, yaitu jika kepentingan – kepentingan yang bertemu saling memenuhi. Misalnya, pengusaha dengan mitra kerja.

2) Macam-macam norma yang berlaku di masyarakat:- Norma hukum : adalah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat

oleh lembaga kekuasaan negara. - Norma kesopanan : adalah norma yang timbul dan diadakan oleh

masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat menghormati.

- Norma kesusilaan : adalah peraturan hidup yang berasal dari suara hati senubari manusia

- Norma agama adalah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah-perintah, larangan-larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.

3) Macam-macam norma sosial dalam kehidupan bermasyarakat:- Cara (usage) : terbentuk melalui proses interaksi yang berlangsung

secara konstan sehingga membentuk pola perilaku tertentu- Kebiasaan (folkways) : Perilaku yang terjadi secara berulang-ulang

dalam bentuk yang sama akan membentuk kebiasaan (folkways). - Adat istiadat (customs): adalah tata perilaku yang telah terpola dan

terintegrasi secara tetap dalam suatu masyarakat sehingga mengikat peri kehidupan masyarakat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

- Agama (religion) : Ajaran-ajaran agama memegang peranan yang penting yang sangat vital sebagai pedoman untuk menjalani kehidupan secara benar, yakni mengajarkan antara hubungan manusia dengan

Page 11: tugas kewiraan della

Tuhan, hubungan antar sesama manusia, dan hubungan antara manusia dengan makhluk hidup yang lainnya.

- Hukum (laws): merupakan aturan-aturan dalam kehidupan masyarakat yang berupa ketentuan, perintah, larangan, dan kewajiban agar tercipta keamanan, ketertiban dan keadilan

- Mode (fashion): merupakan gaya hidup yang berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat dalam waktu tertentu. Pada dasarnya, gaya hidup merupakan penampilan tertentu yang sedang trend dalam berbagai bidang kehidupan.

4) Norma yang paling tegas adalah norma hukum. Hal ini karena:

Peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan Negara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaannya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat Negara.

Pelanggaran terhadap norma hukum ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan aturan-aturan yang terdapat dalam hukum tersebut. Untuk dapat menegakkan hukum secara maksimal, pemerintah membentuk lembaga penegak hukum seperti mahkamah agung, lembaga kehakiman, kepolisian dan sebagainya.

Ancaman sanksi yang dikenakan kepada pelanggar tergantung dengan tindak pelanggaran yang dilaksanakannya, dapat berupa denda, dapat pula berupa ancaman penjara.

5) Sumber-sumber hukum:- Undang-undang

Undang-undang mempunyai dua pengertian,yaitu dalam arti formal dan material.undang-undang dalam arti formal,atau kebiasaan disebut juga undang-undang dalam arti sempit ialah setiap peraturan dan ketetapan yang dibentuk oleh alat kelengkapan negara yang diberi kekuasaan membentuk undang-undang.

Undang-undang dalam arti material atau disebut juga undang-undang dalam arti luas,yaitu setiap peraturan atau ketetapan yang isinya berlaku mengikat umum (setiap orang tanpa membedakan).

Biasanya undang-undang yang bersifat formal atau material, baik karena bentuknya maupun karena isinya mengikat umum, akan tetapi tidak setiap undang-undang mempunyai dua arti. Mungkin hanya mempunyai arti formal atau hanya mempunyai arti material saja, misalnya undang-undang tentang naturalisasi, hanya merupakan undang-undang dalam arti formal saja. Sebab meskipun bentuknya dibuat oleh pemerintah dengan persetujuan DPR namun isinya hanya mengikat kepada orang yang bersangkutan, yaitu orang yang di naturalisasikan.

Sebaliknya,peraturan pemerintah yang merupakan undang-undang dalam arti material namun tidak mempunyai arti formal karena tidak dibuat oleh pemerintah dengan persetujuan DPR. Agar

Page 12: tugas kewiraan della

suatu undang-undang mempunyai kekuatan berlaku mengikat, syaratnya harus diundangkan dalam Lembaran Negara oleh Menteri Sekretaris Negara. Setiap undang-undang yang telah diundangkan dalam Lembaran Negara,berlakulah “fictie hukum”, yaitu setiap orang dianggap telah mengetahui adanya suatu undang-undang.

- Keputusan Hakim(Yurisprudensi)Yurisprudensi adalah keputusan hakim yang terdahulu yang sering diikuti dan dijadikan dasar keputusan oleh hakim mengenai masalah yang sama. Ada 3 alasan mengapa seorang hakim mengikuti keputusan hakim lain yaitu:

o Keputusan hakim yang mempunyai kekuasaan, terutama bila keputusan itu dibuat oleh Mahkamah Agung atau Pengadilan Tinggi, karena secara psikologis, seorang hakim akan menuruti keputusan hakim lain yang kedudukannya lebih tinggi.

o Alasan praktiso Hakim mengikuti keputusan hakim lain karena ia menyetujui

keputusan hakim lain itu, yaitu karena adanya persamaan pendapat.

- Traktat (Treaty)Traktat atau treaty adalah perjanjian yang diadakan antara dua

atau lebih negara. Bila traktat diadakan hanya dua negara saja, perjanjian itu adalah perjanjian bilateral. Sedangkan apabila perjanijian itu diikuti oleh banyak negara, perjanjian itu disebut perjanjian multilateral.

Kita mengenal dua perjanjian yaitu traktat dan agreement. Traktat dibuat oleh presiden dengan persetujuan DPR, sedangkan agreement dibuat dengan keputusan Presiden dan biasanya hanya menyangkut masalah politik saja.

Suatu traktat berlaku dan mengikat dan mengikat keras karena didasarkan pada asas ”Pacta Sunt Servanda”, traktat itu mengikat dan berlaku sebagai peraturan hukum terhadap warga negara dari masing-masing negara yang mengadakan traktat tersebut.

- Pendapat para sarjana (doktrin)Pendapat para sarjana yang ternama juga mempunyai

kekuasaan dan berpengaruh dalam pengambilan keputusan oleh hakim. Dalam yurisprudensi dapat kita ketahui bahwa seorang hakim sering berpegang pada pendapat seseorang atau beberapa sarjana hukum yang terkenal. Jadi pendapat para sarjana ini dapat menjadi sumber hukum melalui Yurisprudensi.