tugas kesehatan lingkungan kedokteran komunitas

5
TUGAS KESEHATAN LINGKUNGAN Disusun oleh: Adib Wahyudi – (1102010005) Gwendry Ramadhany – (1102010115) Silmi Arfiyani – (1102010269) KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS PERIODE 7 SEPTEMBER 2015 – 9 OKTOBER 2015

Upload: gwendry-ramadhany

Post on 01-Feb-2016

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Koas Ilmu Kedokteran Komunitas YARSI

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Kesehatan Lingkungan Kedokteran Komunitas

TUGAS

KESEHATAN LINGKUNGAN

Disusun oleh:

Adib Wahyudi – (1102010005)

Gwendry Ramadhany – (1102010115)

Silmi Arfiyani – (1102010269)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

PERIODE 7 SEPTEMBER 2015 – 9 OKTOBER 2015

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

Page 2: Tugas Kesehatan Lingkungan Kedokteran Komunitas

1. Dampak perubahan iklim terhadap kesehatanPerubahan iklim yang ada saat ini dan yang akan datang dapat disebabkan bukan

hanya oleh peristiwa alam melainkan lebih karena berbagai aktivitas manusia. Beberapa penyakit yang kejadiannya meningkat akibat perubahan iklim antara lain penyakit yang disebarkan oleh nyamuk, yang dapat mengakibatkan demam berdarah, malaria, chikungunya. Penyakit akibat kurangnya ketersediaan air bersih berakibat diare dan penyakit kulit. Kemudian peningkatan suhu lingkungan dan polutan berakibat infeksi saluran pernapasan akut, malnutrisi sampai gizi buruk, penyakit jantung, penyakit pernapasan asma, alergi, serta penyakit paru kronik lain. Perubahan iklim akan menyebabkan lebih banyak kematian dan penyakit akibat gelombang panas, banjir, kemarau panjang dan angina kencang.

2. Peran Puskesmas dalam menghadapi perubahan iklimPuskesmas mengembangkan program basic six yang dapat berperan penting

dalam perubahan iklim. Pertama, program promosi kesehatan dengan mengadakan penyuluhan kesehatan dari penyakit yang terjadi akibat perubahan iklim. Kedua, kesehatan lingkungan dengan diadakannya pengawasan terhadap lingkungan sekitar masyarakat yang mengalami perubahan akibat iklim. Ketiga, meningkatkan pelayanan program KIA dan KB yang dipengaruhi oleh iklim. Keempat, perbaikan gizi guna mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi penyakit-penyakit yang dengan mudah terkena oleh karena perubahan iklim. Kelima, pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dengan program ini puskesmas dapat berperan sebagai pintu utama pengendalian penyakit yang diakibatkan perubahan iklim. Keenam, pengobatan yang dilakukan guna menanggulangi penyakit yang terjadi akibat perubahan iklim.

3. Peran Dinas Kesehatan dan Puskesmas dalam menanggulangi penyakit malariaa. Aspek kesehatan lingkungan pada kejadian malaria

Adanya fasilitas yang dapat menampung air dan menjadi tempat perkembangbiakan vektor. Adanya perusakan lingkungan yang dapat membentuk tempat perkembangbiakan vektor.Kurangnya kesadaran terhadap resiko penyebaran malaria (dinas terkait dan masyarakat).

b. Fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan dan pusat pemberdayaan masyarakat.

Pihak Dinas Kesehatan mengajak berbagai sektor untuk sadar bahwa fasilitas dan lahan yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan vektor malaria (Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan). Adanya usaha memberdayakan masyarakat di lokasi high case dan medium case incidence dan agar lebih sadar bahaya sumber perkembangbiakan vektor.

c. Azas Puskesmas keterpaduan lintas sector Sustainable development yaitu sosial, lingkungan, ekonomi. Agar pengelolaan dan

penanggulangan lebih tuntas diperlukan kesadaran sikap bagian agar dapat bekerja sama untuk penanggulangan dan pengelolaan.

d. Aspek kesehatan lingkungan pada kerangka 5 tingkat pencegahan penyakit (five level of Prevention)

Adanya usaha menimbulkan kesadaran terhadap fasilitas yang terbengkalai yang bisa menjadi sumber perkembangbiakan vektor (health promotion). Adanya usaha pengelolaan fasilitas dan lahan yang bisa menjadi sumber perkembangbiakan vektor (specific protection).

2

Page 3: Tugas Kesehatan Lingkungan Kedokteran Komunitas

4. Aspek kesehatan lingkungan pada Family MedicineKedokteran keluarga dengan kompetensinya dapat membantu sistem dalam

memenuhi kebutuhan kesehatan lingkungan untuk menyelesaikan masalah kesehatan umum, meningkatkan akses untuk pelayanan dan keadilan, mengintegrasikan prevensi dan pelayanan, fisik dan psikologi, penyakit akut dan kronis, pelayanan kolaborasi dan koordinasi dengan tim pelayanan kesehatan lebih efisien dan efektifitas biaya, pelayanan integrasi individu, keluarga dan komunitas

5. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dalam kesehatan lingkungan dan P2BPSN pada dasarnya merupakan pemberantasan jentik atau mencegah agar nyamuk

tidak berkembang tidak dapat berkembang biak. 3M adalah tindakan yang dilakukan secara teratur untuk memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk Demam Berdarah dengan cara:1. 3M, Menguras tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tempayan, ember,

vas bunga, tempat minum burung dan lain-lain seminggu sekali. Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember, gentong, drum, dan lain-lain. Mengubur semua barang-barang bekas yang ada di sekitar rumah yang dapat menampung air hujan.

2. Memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk3. Cegah gigitan nyamuk dengan cara menaburkan bubuk temephos (abate) atau altosoid 2-3 bulan sekali dengan takaran 1 gram abate untuk 10 liter air atau 2,5 gram altosoid untuk 100 liter air. Abate dapat di peroleh/dibeli di Puskesmas atau di apotek. Mengusir nyamuk dengan obat anti nyamuk.Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai obat nyamuk gosok. Memasang kawat kasa di jendela dan di ventilasi. Tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar. Gunakan sarung kelambu waktu tidur.

6. Peran 5 Star Doctor pada kesehatan lingkungan dan P2B2WHO menerapkan batasan bahwa dokter masa depan wajib memenuhi criteria

sebagai berikuta. Care Provider Dalam memberikan pelayanan medis, seorang dokter

hendaknya memperlakukan pasien secara holistic, memandang individu sebagai bagian integral dari keluarga dan komunitas, memberikan pelayanan yangbermutu, menyeluruh, berkelanjutan, dan manusiawi, dilandasi hubungan jangka panjang dan saling percaya

b. Decision Maker Seorang dokter diharapkan memiliki kemampuan memilih teknologi, penerapan teknologi penunjang secara etik, Cost effectiveness

c. Communicator Seorang dokter dimanapun ia berada dan bertugas, hendaknya mampu mempromosikan gaya hidup sehat, mampu memberikan penjelasan dan edukasi yang efektif, mampu memberdayakan individu dan kelompok untuk dapat tetap sehat

d. Community leader Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, seorang dokter hendaknya dapat menempatkan diri sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat, mampu menemukan kebutuhan kesehatan bersama individu serta masyarakat, mampu melaksanakan program sesuai dengan kebutuhan masyarakat

e. Manager Dalam manajerial, seorang dokter hendaknya mampu bekerja secara harmonis dengan individu dan organisasi di luar dan di dalam lingkup pelayanan kesehatan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasien dan komunitas, mampu memanfaatkan data-data kesehatan secara tepat dan berhasil guna.

3