tugas kelompok resume aml pert 1 & 2

10
 TUGAS MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN RESUME MATERI PERTEMUAN 1 DAN 2 Oleh :  Nugraha Adi Putra Johanes Johnnick J. N. Adillah Laura Ayu Nastiti PERTEMUAN 1 : PENDAHULUAN 1. RELEVANCE LOST Pada tahun 1880an, perusahaan manuaktur di Amerika mulai !erkonsentrasi dalam pengem!angan teknologi  produksi yang !erkapasitas !esar. Para mana"er dan insinyur pada perusahaan metal telah mengem!angkan untuk meng hitu ng rele# ant product cost yan g dise! ut scien tiic management. Prose dur ini digu nakan untuk menganal isis  produkti#itas dan la!a suatu produk. Akan tetapi seiring !erkem!angny a pemikiran akuntansi maka setelah tahun 1$1%  prosedur terse!ut m ulai hilang dari praktik ak untansi perusahaan . &etelah Perang 'unia (, terdapat peraturan akuntansi keuangan yang mempunyai dampak !erkurangnya inormasi akuntansi yang !ermanaat untuk menge#aluasi kiner"a !a)ahan dalam perusahaan !esar *lost rele#ance+. &ampai tahun 1$0an, semua mana"er percaya pada inormasi yang !erhu!ungan dengan proses produksi utama, transaksi dan e#en yang menghasilkan "umlah nominal pada laporan keuangan. &etelah tahun 1$-, inormasi yang digunakan oleh mana"er men" adi le!ih sederhan a dan !any ak perus ahaan manuakt ur di Amerika telah mengem! angka n pros edur akun tans i mana"emen seperti yang dikenal sekarang. &elama kurun )aktu le!ih dari enam puluh tahun, akuntan akademisi !erusaha untuk mengem!alikan rele#ansi antara inormasi kos akunting dengan inormasi akuntansi keuangan. saha terse!ut menggunakan model perusahaan manu aktu r sederh ana, se"enis dengan peru sahaan tekstil a!ad 1$, dan dalam rangka mengatasi masalah produks i, akademisi menyusun ulang inormasi pelaporan kos persediaan. /eskipun demikian, model terse!ut terlalu sederhana untu k men"e lask an mas alah nyat a yang dihadap i oleh mana"er akan tetap i hal terse !ut dimahumkan dalam rangka mempermudah !agaimana inormasi kos yang !erasal dari laporan keuangan dapat di!uat rele#an dengan pengam!ilan keputusan *kos mana"emen+. /ulai tahun 1$80an sampai sekarang, akuntansi mana"emen mengalami masa perkem!angan yang pesat dengan  perannya se!agai pen damping akuntansi k euangan. 2. PERBEDAAN A KUNTA NSI BIAY A, AKUNT ANSI MANAJEMEN DAN MANAJEMEN BIAY A Akuntn!" B"# 'einisi akuntansi !iay a menurut /ulyadi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringk asan, dan penya"ian  !iaya pem!uatan produk dan pen"ualan produk atau "asa dengan caracara tertentu serta penasiran terhadapnya. (normasi yang disa"ikan dalam suatu laporan pem! uatan dan pen"ualan produk tergan tung kepada pemakainya. Apa!ila  pemakai inormasi terse!ut adalah di dalam perusahaan maka, akuntansi !iaya men"adi !agian dari akuntansi mana"emen. &edangkan apa!ila inormasi yang disa"ikan adalah untuk pemakai di luar perusahaan maka akuntans i !iaya

Upload: jimy-ndawa

Post on 05-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTANRESUME MATERI PERTEMUAN 1 DAN 2Oleh :

Nugraha Adi PutraJohanes Johnnick J. N.

Adillah Laura Ayu NastitiPERTEMUAN 1 : PENDAHULUAN1. RELEVANCE LOSTPada tahun 1880an, perusahaan manufaktur di Amerika mulai berkonsentrasi dalam pengembangan teknologi produksi yang berkapasitas besar. Para manajer dan insinyur pada perusahaan metal telah mengembangkan untuk menghitung relevant product cost yang disebut scientific management. Prosedur ini digunakan untuk menganalisis produktivitas dan laba suatu produk. Akan tetapi seiring berkembangnya pemikiran akuntansi maka setelah tahun 1914 prosedur tersebut mulai hilang dari praktik akuntansi perusahaan.Setelah Perang Dunia I, terdapat peraturan akuntansi keuangan yang mempunyai dampak berkurangnya informasi akuntansi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja bawahan dalam perusahaan besar (lost relevance). Sampai tahun 1920an, semua manajer percaya pada informasi yang berhubungan dengan proses produksi utama, transaksi dan even yang menghasilkan jumlah nominal pada laporan keuangan. Setelah tahun 1925, informasi yang digunakan oleh manajer menjadi lebih sederhana dan banyak perusahaan manufaktur di Amerika telah mengembangkan prosedur akuntansi manajemen seperti yang dikenal sekarang.Selama kurun waktu lebih dari enam puluh tahun, akuntan akademisi berusaha untuk mengembalikan relevansi antara informasi kos akunting dengan informasi akuntansi keuangan. Usaha tersebut menggunakan model perusahaan manufaktur sederhana, sejenis dengan perusahaan tekstil abad 19, dan dalam rangka mengatasi masalah produksi, akademisi menyusun ulang informasi pelaporan kos persediaan. Meskipun demikian, model tersebut terlalu sederhana untuk menjelaskan masalah nyata yang dihadapi oleh manajer akan tetapi hal tersebut dimahfumkan dalam rangka mempermudah bagaimana informasi kos yang berasal dari laporan keuangan dapat dibuat relevan dengan pengambilan keputusan (kos manajemen).Mulai tahun 1980an sampai sekarang, akuntansi manajemen mengalami masa perkembangan yang pesat dengan perannya sebagai pendamping akuntansi keuangan. 2. PERBEDAAN AKUNTANSI BIAYA, AKUNTANSI MANAJEMEN DAN MANAJEMEN BIAYAAkuntansi BiayaDefinisi akuntansi biaya menurut Mulyadi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya pembuatan produk dan penjualan produk atau jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya. Informasi yang disajikan dalam suatu laporan pembuatan dan penjualan produk tergantung kepada pemakainya. Apabila pemakai informasi tersebut adalah di dalam perusahaan maka, akuntansi biaya menjadi bagian dari akuntansi manajemen. Sedangkan apabila informasi yang disajikan adalah untuk pemakai di luar perusahaan maka akuntansi biaya akan menjadi bagian dari akuntansi keuangan. Karena itu akuntansi biaya harus tunduk kepada prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum yaitu Standar Akuntansi Indonesia dalam hal ini maka standar akuntansi yang digunakan adalah standar untuk Indonesia. Akuntansi biaya memiliki memiliki tiga tujuan utama yaitu : Menentukan harga pokok. Pada akuntansi keuangan, akuntansi biaya akan menyajikan informasi harga pokok dalam biaya historis, sedangkan pada akuntansi manajemen, akuntansi biaya tidak terikat kepada aturan tertentu tetapi disesuaikan dengan kebutuhan manajmen di dalam perusahaan.

Mengendalikan biaya. Proses pengendalian biaya diawali dengan menentukan biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk, kemudian akuntansi biaya melakukan analisis terhadap penyimpangan dari biaya sesungguhnya dengan yang direncanakan.

Pengambilan keputusan. Akuntansi biaya akan menyajikan informasi biaya yang berhubungan dengan masa depan, selanjutnya irmasi tersebut akan menjadi acuan dalam pengambilan keputusan.

Akuntansi biaya adalah salah satu cabang dari ilmu akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan mencatat transaksi biaya secara sistematis dan kemudian menyajikan laporan biaya. Pada awalnya konsep akuntansi biaya hanya ditujukan unutk menentukan harga pokok produk atau jasa. Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin pentingnya biaya non produksi seperti biaya pemasaran dan administrasi umum maka akuntansi biaya sat ini menyajikan informasi biaya baik biaya produksi maupun non produksi. Dengan kata lain konsep akuntansi biaya ini tidak hanya dapat digunakan pada industry manufaktur saja tetapi juga pada industry jasa.Aktivitas dari akuntansi biaya menjelaskan bahwa proses transaksi biaya dalah sebagai berikut : Seluruh proses transaksi didukung oleh semua dokumen yang sah untuk kemudian digolong-golongkan dan dicatat ke dalam jurnal serta rekening pembantu biaya

Secara periodik seluruh transasksi yang tercatat di jurnal di masukan dalam buku besar sesuai dengan rekening buku besar

Catatan dalam rekening buku besar dan buku pembantu biaya menjadi dasar pembuatan laporan biaya yang terdiri dari laporan biaya produksi, laporan harga poko penjualan, laporan biaya pemasaran dan laporan biaya administrasi umum. Bentuk laporannya dapat berupa historical cost, perbandingan atau komparasi dan analisa penyimpangan biaya atau predetermined cost

Secara menyeluruh maka tugas dari sebuah proses akuntansi biaya adalah sebagai berikut : Menyediakan data yang diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pengendalian kegiatan

Menyediakan data biaya sebagai dasar pengambilan keputusan sehari hari baik keputusan produksi normal maupun keputusan khusu untuk memilih alternative proyek yang harus diambil Ikut dalam proses memvariasikan penyusunan anggaran

Menetapkan metode dan prosedur pengendalian baik berupa perbaikan operasi serta program pengurangan biaya (cost reduction program)

Menyusun laporan biaya lengkap

Akuntansi ManajemenLaporan keuangan atau hasil olah informasi dari Akuntansi Manajemen mempunyai fokus menyediakan informasi keuangan bagi keperluan pihak internal perusahaan atau manajemen. Akuntansi Manajemen berhubungan dengan informasi mengenai perusahaan untuk memberikan manfaat bagi para pemakai laporan keuangan yang berada dalam perusahaan (manajemen) sebagai bahan pertimbangan yang mendukung dalam pengambilan keputusan.Lingkup informasi pada Akuntansi Manajemen cenderung lebih sempit, tidak lagi berfokus pada perusahaan sebagai satu entitas melainkan lebih detil karena lingkup informasi bertujuan untuk melaporkan bagian-bagian tertentu dari perusahaan, seperti bagian produksi, bagian pemasaran dan lainnya. Namun kompleksitas lingkup informasi keuangan yang dihasilkan oleh Akuntansi Manajemen ini nantinya akan sejalan dengan tingkat-tingkat manajemen yang terlibat dalam membuat keputusan.Dalam fokus informasi, Akuntansi Manajemen cenderung berorientasi pada masa yang akan datang, karena pengambilan keputusan selalu menyangkut tentang hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang, namun untuk sumber informasi yang akan diolah bisa bervariasi, mulai dari biaya-biaya di masa lalu (historical cost), biaya sekarang (current cost) atau biaya masa datang (future cost).Untuk Rentang waktu, Akuntansi Manajemen menyediakan rentang waktu yang jauh lebih fleksibel dibandingkan Akuntansi Keuangan, hal ini terjadi karena tuntutan dari manajemen perusahaan yang harus membuat keputusan-keputusan penting dalam waktu yang relatif singkat dan cepat, baik yang bersifat terstruktur, semi-terstruktur, hingga tidak terstruktur. Rentang waktu yang diberikan bisa berupa harian, mingguan, bulanan, atau bahkan hingga periode 10 tahun.Kriteria bagi informasi Akuntansi Manajemen tidak dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum, selama itu memberi manfaat bagi pihak manajemen perusahaan, baik itu dalam hal pengukuran, ataupun perhitungan. Dalam Akuntansi manajemen, praktik-praktik yang telah terbukti berhasil dan bermanfaat pada suatu perusahaan kebanyakan akan ditiru oleh perusahaan-perusahaan lain yang kemudian akan menyebar luas dalam dunia industri. Selain itu, pada Akuntansi Manajemen tidak ada organisasi ataupun undang-undang yang mengatur praktik-praktiknya, selama itu bermanfaat untuk manajemen perusahaan maka perusahaan akan terus menggunakan praktik-praktik tersebut.Akuntansi Manajemen menghasilkan informasi yang akan membantu manajemen untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan, baik untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian, pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebijakan dalam perusahaan selalu menyangkut masa yang akan datang. Maka dari itu Akuntansi Manajemen tidak hanya mengandalkan satu disiplin ilmu saja yaitu akuntansi, namun juga mengambil disiplin ilmu dari manajemen untuk mengatasi dan mengatur sumber daya dan waktu perusahaan, selain itu Akuntansi Manajemen juga menggunakan disiplin ilmu psikologi sosial ketika melakukan estimasi, perkiraan dan peramalan untuk penjualan produk, pengendalian sumber daya manusia. Akuntansi Manajemen sering mengumpulkan informasi-informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan dan bersifat taksiran karena pengambilan keputusan selalu menyangkut tentang masa yang akan datangManajemen biayaManajemen biaya adalah proses perencanaan dan pengendalian anggaran bisnis. Manajemen Biaya adalah suatu bentuk akuntansi manajemen yang memungkinkan sebuah bisnis untuk memprediksi pengeluaran yang akan datang untuk membantu mengurangi kemungkinan akan melebihi anggaran.Manajemen Biaya adalah proses dimana perusahaan mengontrol dan merencanakan biaya dalam melakukan bisnis. Masing-masing proyek harus telah disesuaikan dengan rencana manajemen biaya, dan perusahaan secara keseluruhan juga mengintegrasikan pengelolaan biaya ke model bisnis mereka secara keseluruhan. Tidak ada pengertian tunggal untuk istilah ini, karena memiliki aplikasi yang luas. Bila dilaksanakan dengan baik, manajemen biaya akan diterjemahkan ke dalam mengurangi biaya produksi untuk produk dan layanan, serta peningkatan nilai yang dikirimkan kepada pelanggan. Tiga Tujuan Sistem Manajemen Biaya :1. Menentukan biaya

2. Membantu pengambilan keputusan

3. Aktifkan pelaporan keuangan

Menentukan BiayaSistem manajemen Biaya memungkinkan perusahaan untuk menghitung biaya produksi untuk menentukan harga Produk, Batas keuntungan. Biaya termasuk biaya langsung yang terkait dengan tujuan biaya seperti tenaga kerja, bahan, atau departemen. Biaya tidak langsung tidak selalu mudah untuk mengidentifikasi dan menghitung menjadi biaya.Akuntansi Biaya sudah termasuk biaya berbasis aktivitas, akuntansi ramping, dan biaya marjinal. Kegiatan berdasarkan basis biaya produk pada kegiatan yang diperlukan dalam memproduksi produk-produk dari layanan pelanggan ke pengiriman produk jadi. akuntansi ini dirancang untuk membuat produksi yang lebih efisien dan biaya produksi lebih rendah dengan menyederhanakan proses produksi. Akuntansi Marginal berfokus pada perubahan laba yang terjadi dengan perubahan volume produksi.Membantu Pengambilan KeputusanBiaya langsung lebih bermanfaat bagi manajer. Manajer memiliki kemungkinan lebih besar menghitung biaya jika biaya produksi sudah dikenal. Biaya tidak langsung adalah pengaruh biaya produksi tetapi sulit untuk mengidentifikasi. Sebagai contoh, biaya tidak langsung dapat mencakup manajemen sumber daya manusia dan pemasaran.Pengetahuan tentang biaya langsung memberikan informasi bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Misalnya, pembelian teknologi baru mungkin meningkatkan biaya awal dan manajemen akan perlu menentukan pada titik mana akan meningkatkan produktivitas mengimbangi biaya yang lebih tinggi. Pengetahuan tentang biaya langsung bisa menunjukkan bila tindakan pemotongan biaya atau kenaikan harga diperlukan. Kemampuan untuk mendapatkan kejelasan mengenai biaya tidak langsung harus menjadi tujuan manajemen. Biaya tidak langsung berhubungan dengan produksi masih membebani garis bawah.Aktifkan Pelaporan KeuanganAkuntansi Biaya akhirnya memungkinkan pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan mencakup arus pendapatan dikurangi biaya langsung dan tidak langsung. Jumlah akhir akan memberikan indikasi keuntungan.3. MENGAPA SYSTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KEUANGAN HARUS DIPISAHKANDua subsistem informasi akuntansi yaitu: Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan. Kedua subsistem akuntansi ini berbeda tujuannya, sifat masukannya, dan jenis proses yang dipergunakan untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output). Sistem Informasi Akuntansi Keuangan berhubungan terutama dengan penyediaan keluaran bagi pengguna eksternal. Sistem akuntansi keuangan menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan dan memprosesnya sampai memenuhi aturan dan ketentuan tertentu. Dalam akuntansi keuangan sifat masukan dan aturan, serta ketentuan yang mengatur berbagai proses, didefinisikan oleh SEC (Securities Exchange Commission) dan FASB (Financial Accounting Standards Board). Di Indonesia Bapepam dan PSAK yang dikeluarkan oleh IAI. Tujuannya adalah untuk menyusun laporan eksternal (laporan keuangan) bagi investor, lembaga pemerintah, dan pengguna eksternal lainnya. Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen Sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna internal, seperti manajer, eksekutif, dan pekerja. Secara spesifik, akuntansi manajemen mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan.Beberapa perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan dapat diidentifikasikan sebagai berikut:1. Pengguna (target user). Akuntansi manajemen berfokus pada penyediaan informasi kepada pengguna internal, sedangkan akuntansi keuangan memiliki fokus pada penyediaan informasi bagi pengguna eksternal.2. Pembatasan pada masukan dan proses. Akuntansi manajemen tidak tergantung pada prinsip-prinsip akuntansi, sedangkan masukan dan proses pada akuntansi keuangan harus jelas dan terbatas, yaitu tunduk pada prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU).3. Jenis informasi. Pembatasan dalam akuntansi keuangan cenderung menghasilkan informasi keuangan yang obyektif dan dapat diverifikasi. dalam akuntansi manajemen, informasi dapat berupa informasi keuangan dan non-keuangan serta dapat bersifat lebih subyektif.4. Orientasi waktu. Akuntansi keuangan memiliki orientasi historis, fungsinya adalah mencatat dan melaporkan kegiatan-kegiatan yang telah terjadi. Walaupun akuntansi manajemen juga mencatat dan melaporkan kejadian-kejadian yang telah terjadi, akuntansi manajemen lebih menekankan pada penyediaan informasi kegiatan-kegiatan di masa mendatang.5. Tingkat agregasi. Akuntansi manajemen menyediakan ukuran dan laporan internal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, lini produk, departemen, dan manajer. Intinya, informasi yang sangat terinci dibutuhkan dan disediakan. Akuntansi keuangan, memfokuskan pada kinerja perusahaan secara keseluruhan, dan memberikan sudut pandang yang lebih agregat.6. Keluasan. Akuntansi manajemen jauh lebih luas daripada akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen meliputi aspek-aspek ekonomi manajerial, rekayasa industry (industrial reengineering), ilmu manajemen, dan juga bidang-bidang lainnya.Tipe Informasi Akuntansi ManajemenInformasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal: obyek informasi (produk, departemen, aktivitas), alternatif yang akan dipilih, dan wewenang manajer. Oleh karena itu informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi tiga tipe informasi:1. Informasi akuntansi penuh (Full Accounting Information). Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen2. Informasi akuntansi diferensial (Differential Accounting Information).3. Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responbility Accounting Information).4. EMPAT TAHAPAN SISTEM AKUNTANSI PERUSAHAANPengembangan Sistem Akuntansi

Alasan perlunya pengembangan sistem informasi akuntansi di perusahaan, diantaranya :

Penyediaan informasi dari sistem Baru

Efektivitas Pengendalian Akuntansi

Pengembangan /Perbaikan Informasi dari Sistem yg ada (Sebagian/ Seluruhnya)

Efisiensi Biaya Klerikal Akuntansi

Tahapan Pengembangan Sistem Akuntansi :1. Analisis Sistem

2. Desain Sistem

3. Implementasi Sistem

Analisis Sistem1) AnalisisPendahuluan (Gambaran umum perusahaan secara menyeluruh)2) Penyusunan Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem :-Alasan ringkas, jelas

-Syarat kinerja

-Batasan luas sistem-Identifikasi info.-Identifikasi sumber-sumber info. Potensial3) Pelaksanaan Analisis Sistem-Analisis Laporan hasil sistem yg ada.

-Analisis transaksi & catatan Akuntansi

4) Penyusunan Laporan hasil Analisis Sistem*Pernyataan alasan

*Hasil sistem

*Asumsi sistem

*Proyeksi SDM

Desain Sistem1). Desain Sistem secara garis besar

2). Penyusunan usulan desain sistem secara garis besar

3). Evaluasi sistem

4). Penyusunan laporan final desain sistem secara garis besar.

5). Desain sistem secara rinci.

6). Penyusunan laporan final desain sistem secara rinci

Implementasi Sistem1).Persiapan Implementasi

2).Pendidikan dan Pelatihan Karyawan :

3).Konversi sistem

Dengan pendekatan:a). Langsung

b). Paralel

c). Modular

d). Phase-In

5. DIFFERENT COST FOR DIFFERENT PURPOSESDifferent cost for different purpose, pengertian kalimat tersebut sangat penting karena informasi biaya digunakan untuk membantu beberapa keputusan, dimana keputusan tersebut akan menentukan sifat biaya yang dibutuhkan, bagaimana biaya tersebut dihitung dan nilai biaya tersebut. Ini berarti jumlah biaya yang berguna untuk satu keputusan mungkin tidak berguna atau mungkin berbahaya jika digunakan untuk keputusan lain. Berdasarkan konsep tersebut, maka biaya digolongkan menurut lima hal berikut ini:a. Menurut Obyek Pengeluaran.

Penggolongan biaya menurut kriteria ini adalah semua pengeluaran yang menggunakan objek pengeluaran sebagai dasar penggolongannya. Yang termasuk biaya menurut kriteria ini yaitu: Untuk membeli bahan baku disebut biaya bahan baku.

Untuk membayar tenaga kerja disebut biaya tenaga kerja.

Jika diperusahaan menggunakan sumber daya yang lain diluar biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja, maka perusahaan mengeluarkan biaya lain-lain yang jumlahnya relatif kecil dibandingkan dengan jumlah biaya bahan baku dan tenaga kerja, untuk membayar biaya lain-lain yang terjadi di pabrik disebut biaya overhead pabrik.b. Menurut Fungsi Pokok Dalam Perusahaan

Pada umumnya pada perusahaan terdapat tiga fungsi pokok yaitu fngsi produksi, fungsi pemasaran serta fungsi administrasi dan umum, maka atas dasar fungsi tersebut biaya digolongkan menjadi: Biaya produksi, yaitu biaya yang terjadi untuk pada saat proses produksi, contoh biaya bahan baku,biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik.

Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya yang terjadi berhubungan dengan pengaturan dan koordinasi perusahaan diluar produksi dan pemasaran, misal gaji bagian administrasi dan umum, biaya perlengkapan kantor, biaya listrik dan telepon perusahaan, dan lain-lain.

Biaya pemasaran dan penjualan, yaitu biaya yang terjadi sehubungan adanya kegiatan penjualan dan pemasaran, misal biaya iklan/promosi, gaji bagian pemasaran, dan lain-lain.

Berdasarkan fungsi pokoknya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut biaya primer (primer cost) sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik disebut biaya konversi (conversition cost)c. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang dibiayainyaDalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan: Biaya langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi, karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Biaya tidak langsung (indirect cost), merupakan biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead costs).d. Menurut Tingkah Laku Terhadap Perubahan Volume Produksi

Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi: Biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya biaya variabel adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Biaya semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.

Biaya semifixed. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.

Biaya Tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi.e. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya

Atas dasar jangka waktu pemanfaatannya, biaya dapat dibagi menjadi dua, yaitu: Pengeluaran modal (capital expenditures). Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi tidak satu tahun kalender). Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai harga pokok aktiva dan dibebankan pada tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi atau dideplesi.

Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures). Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya.

PERTEMUAN 2 : PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN BIAYA1. BIAYA LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNGBiaya Langsung adalah biaya yang harus dikeluarkan dan apabila biaya tersebut tidak dikeluarkan, maka pekerjaan tidak selesai sesuai dengan apa yang dikehendaki dan diisyaratkan oleh owner. Contoh dari biaya langsung adalah biaya material, biaya sewa scafolding, biaya listrik, upah pekerja, dll Biaya tidak langsung adalah biaya yang apabila tidak dikeluarkan, proyek dapat tetap berjalan dan selesai sesuai dengan kehendak dan persyaratan owner. Contoh dari biaya tidak langsung adalah biaya security, biaya pagar proyek (apabila proyek dirasa cukup aman dan tidak mengganggu), dll.2. ACTIVITY BASED COSTINGActivity-Based Costing (ABC) adalah suatu sistem informasi akuntansi yang mengidentifikasi berbagai aktivitas yang dikerjakan dalam suatu organisasi dan mengumpulkan biaya dengan dasar dan sifat yang ada dan perluasan dari aktivitasnya. ABC memfokuskan pada biaya yang melekat pada produk berdasarkan aktivitas untuk memproduksi, mendistribusikan atau menunjang produk yang bersangkutan.Sistem ABC timbul sebagai akibat dari kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi yang mampu mencerminkan konsumsi sumber daya dalam berbagai aktivitas untuk menghasilkan produk secara akurat. Hal ini didorong oleh: Persaingan global yang tajam yang memaksa perusahaan untuk cost effective

Advanced manufacturing technology yang menyebabkan proporsi biaya overhead pabrik dalam product cost menjadi lebih tinggi dari primary cost.

Adanya strategi perusahaan yang menerapkan market driven strategy

Kelemahan sistem akuntansi biaya tradisional: Akuntansi biaya tradisional dirancang hanya menyajikan informasi biaya pada tahap produksi.

Alokasi biaya overhead pabrik hanya didasarkan pada jam tenaga kerja langsung atau hanya dengan volume produksi.

Ada diversitas produk, dimana masing-masing produk mengkonsumsi biaya overhead yang berbeda beda.

Penerapan ABC sistem akan relevan bila biaya overhead pabrik merupakan biaya yang paling dominan dan multiproduk. Dalam merancang ABC sistem, aktivitas untuk membuat dan menjual produk digolonhkan dalam 4 kelompok, yaitu: Facility sustaining activity cost. biaya yang berkaitan dengan aktivitas mempertahankan kapasitas yang dimiliki perusahaan. Misal biaya depresiasi, biaya asuransi, biaya gaji pegawai kunci

Product sustaining activity cost. biaya yang berkaitan dengan aktivitas penelitian dan pengembangan produk dan biaya untuk mempertahankan produk untuk tetap dapat dipasarkan. Misal biaya pengujian produk, biaya desain produk

Bacth activity cost. biaya yang berkaitan dengan jumlah bacth produk yang diproduksi. Misal biaya setup mesin.

Unit level activity cost. biaya yang berkaitan dengan besar kecilnya jumlah unit produk yang dihasilkan. Misal biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

3. ACTIVITY BASED COSTING WITH IDLE CAPACITYBiaya Kapasitas Menganggur dari Activity Based Costing (The Gosts of Idle Capacity in Activity Based Costing) Dalam akuntansi biaya tradisional, tariff overhead yang ditentukan di muka dihitung dengan membagi anggaran biaya overhead dengan ukuran aktivitas yang dianggarkan seerti anggaran jam kerja langsung. Praktek seperti ini akan mengakibatkan pembebanan kapasitas yang menganggur ke produk dan juga akan menyebabkan biaya produksi per unit yang tidak stabil. Jika anggaran aktivitas turun, tariff overhead akan meningkatkan karena komponen tetap dalam overhead hanya digunakan untuk jumlah produk yang lebih sedikit sehingga biaya produksi per unit akan meningkat. Dalam ABC, produk hanya dibebani biaya dari kapasitas yang digunakan dan tidak dibebankan ole biaya kapasitas yang tidak digunakan. Pendekatan ini menyebabkan biaya per unit yang lebih stabil dan onsisten dengan tujuan pembebanan biaya ke produk yang menyebabkan aktivitas.4. TIME DRIVEN ACTIVITY BASED COSTINGWaktu merupakan salah satu dimensi yang membatasi seluruh rangkaian hidup (3 dimensi yang membatasi: waktu, ruang dan gerak). Dalam system proses produksi, seluruh aktivitas selalu dipengaruhi dan dibatasi oleh waktu. Upah tenaga kerja, pemakaian utilitas, depresiasi dan lain sebagainya, merupakan kompensasi atas penggunaan waktu oleh manusia maupun oleh mesin dan peralatan yang digunakan. Sehingga waktu merupakan salah satu kendali yang dapat digunakan dalam melakukan analisa dan implementasi sistem ABC.Kendali waktu (Time Driven) adalah suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk menghindari berbagai kesulitan dalam melakukan implementasi ABC. Metoda Time-Driven Activity-Based Costing memiliki dua parameter, yaitu: Pembebanan biaya untuk setiap unit waktu yang digunakan sumber daya yang tersedia dalam memenuhi kapasitas yang tersedia sesuai dengan aktivitas perusahaan/bisnis. (Total pengeluaran Overhead dibagi dengan total jam kerja karyawan yang digunakan/tersedia).

Penilaian dari unit waktu yang digunakan dalam setiap aktivitas: berapa banyak waktu yang digunakan dalam menyelesaikan satu unit produk/ WIP pada setiap aktivitas (hal ini didasarkan pada hasil perkiraan atau pengamatan langsung).

Pendekatan waktu ini juga memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap permasalahan teknis yang dihadapi, ketika upaya peningkatan hasil produksi dikaitkan secara otomatis dengan penambahan waktu proses. Dengan pendekatan waktu, tindakan yang pertama sekali harus dilakukan adalah mengan menghitung jumlah waktu yang masih kosong (tidak terpakai) atau waktu mengganggur. (Sebab, penambahan jumlah waktu dan jumlah tenaga kerja pasti akan menambah jumlah produksi. Namun yang harus diperhatikan adalah, apakah penambahan jumlah jam kerja dan tenaga kerja tersebut sudah benar dan optimal?). Pada perkembangan selanjutnya metoda ini akan sangat membantu dalam merancang proses dengan varian produk, pelanggan dan karakteristik aktivitas yang menyebabkan variasi di waktu proses. Hal ini pula yang menjadi cikal bakal dari pelaksanaan proses tepat waktu (Just in time/JIT).Sumber :

http://akuntankita.weebly.com/article-akuntansi2.htmlhttp://www.ariqadriansyah.com/2014/10/perbedaan-biaya-peluang-dan-biaya--sehari-hari.htmlhttp://aryapermana234.blogspot.com/2012/10/9-akuntansi-manajemen-dan-akuntansi.htmlhttp://akuntansi.upi.edu/sia-1/sia-1-2/04-pengembangan-sistem-akuntansi/