tugas kdk

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan dengan perubahan, mereka melakukan inovasi dan perubahan atau mereka dapat dirubah oleh suatu keadaan atau sItuasi. Perawat mempunyai keterampilan dalam proses perubahan. Pertama proses keperawatan yaitu merupakan pendekatan dalam penyelesaian masalah yang sistematis dan konsisten dengan perencanaan perubahan. Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu dikelas dan mempunyai pengalaman praktek untuk bekerja secara efektif dengan orang lain. Perubahan pelayanan kesehatan / keperawatan merupakan kesatuan yang menyatu dalam perkembangan dan perubahan keperawatan di indonesia. Bahkan adalah suatu yang aneh atau tidak semestinya terjadi, apabila masyarakat umum dan lingkungan terus menerus berubah, sedangkan keperawatan yang merupakan bagian masyarakat tersebut tidak berubah dalam menata kehidupan keprofesiannya. Perubahan adalah cara keperawatan mempertahankan diri sebagai profesi dan berperan aktif dalam menghadapi era kesejagatan(millennium III). Maka keperawatan Indonesia, khususnya masyarakat ilmuwan dan masyarakat profesional keperawatan Indonesia, melihat dan mempertahankan proses profesionalisasi pada era kesejagatan ini bukan sebagai suatu ancaman untuk ditakuti atau dihindari, tetapi merupakan tantangan untuk berupaya lebih keras memacu proses

Upload: dian-kusuma-putri

Post on 20-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas keperawatan KDK

TRANSCRIPT

Page 1: tugas KDK

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan dengan perubahan,

mereka melakukan inovasi dan perubahan atau mereka dapat dirubah oleh suatu keadaan

atau sItuasi. Perawat mempunyai keterampilan dalam proses perubahan. Pertama proses

keperawatan yaitu merupakan pendekatan dalam penyelesaian masalah yang sistematis dan

konsisten dengan perencanaan perubahan. Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu

dikelas dan mempunyai pengalaman praktek untuk bekerja secara efektif dengan orang lain.

Perubahan pelayanan kesehatan / keperawatan merupakan kesatuan yang menyatu

dalam perkembangan dan perubahan keperawatan di indonesia. Bahkan adalah suatu yang

aneh atau tidak semestinya terjadi, apabila masyarakat umum dan lingkungan terus menerus

berubah, sedangkan keperawatan yang merupakan bagian masyarakat tersebut tidak berubah

dalam menata kehidupan keprofesiannya.

Perubahan adalah cara keperawatan mempertahankan diri sebagai profesi dan

berperan aktif dalam menghadapi era kesejagatan(millennium III). Maka keperawatan

Indonesia, khususnya masyarakat ilmuwan dan masyarakat profesional keperawatan

Indonesia, melihat dan mempertahankan proses profesionalisasi pada era kesejagatan ini

bukan sebagai suatu ancaman untuk ditakuti atau dihindari, tetapi merupakan tantangan

untuk berupaya lebih keras memacu proses propesionalisasi keperawatan di Indonesia dan

mensejajarka diri dengan keperawatan dinegara-negara lain.

Mewujudkan keperawatan sebagai profesi diindonesia bukan hanya sekedar

perjuangan untuk membela nasib para perawat yang sudah sejak lama kurang menjadi

perhatian, namun lebih dari itu, yaitu berupaya untuh memenuhi hak masyarakat dalam

mendapatkan asuhan keperawatan yang profesional.

1.2 Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan konsep berubah?

Apa saja teori tentang konsep berubah?

Bagaimana strategi dalam membuat perubahan?

Apa saja kunci sukses untuk terjadinya perubahan yang baik?

Bagaimanakah pedoman untuk melaksanakan perubahan?

Mengapa terjadi perubahan?

Page 2: tugas KDK

Apa yang dimaksud dengan change agent?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui konsep berubah dalam keperawatan.

Untuk mengetahui teori-teori tentang konsep berubah.

Untuk mengetahui strategi dalam membuat perubahan.

Untuk mengetahui kunci sukses untuk terjadinya perubahan yang baik.

Untuk mengetahui pedoman dalam melaksanakan perubahan.

Untuk mengetahui alasan perubahan.

Untuk mengetahui tentang change agent.

BAB II

PEMBAHASAN

Page 3: tugas KDK

2.1 Konsep Berubah

Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau status tetap

(statis) menjadi status yang bersifat dinamis, atrinya dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan yang ada. Perubahan dapat mencakup kesimbangan personal social maupun

organisasi untuk dapat menjadi perbaikan atau penyempurnaan serta dapat menerapkan ide

maupun konsep terbaru dalam mencapai tujuan tertentu.

2.2 Sifat Perubahan

Menurut Lancaster tahun 1982, proses perubahan memiliki tiga sifat

diantaranyaperubahan bersifat berkembang, spontan, dan direncanakan.

1. Perubahan bersifat berkembang

Sifat perubahan ini mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik pada

individu, kelompok atau masyarakat secara umum. Proses perkembangan ini dimulai dari

keadaan atau yang paling dasar menuju keadaan yang optimal atau matang, sebagaimana

dalam perkembangan manusia sebagai makhluk individu yang memiliki sifat fisik yang

selalu berubah dalam tingkat perkembangannya.

2. Perubahan bersifat spontan

Sifat perubahan ini dapat terjadi karena keadaan yang dapat memberikan respons

tersendiri terhadap kejadian-kejadian yang bersifat alamiah yang diluar kehendak manusia,

yang tidak dapat diramalkan atau diprediksi sehingga sulit untuk diantisipasi seperti

perubahan keadaan alam, tanah longsor, banjir dan lain-lain. Semuanya akan menimbulkan

terjadi perubahan baik dalam diri, kelompok, atau masyarakat, bahkan pada system yang

mengaturnya.

3. Perubahan bersifat direncanakan

Perubahan yang bersifat direncanakan ini dilakukan bagi individu, kelompok atau

masyarakat yang ingin mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau mencapai tingkat

perkembangan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya, sebagaimana perubahan dalam

system pendidikan keperawatan di Indonesia yang selalu mengadakan perubahan sejalan

dengan perkembangan ilmu kedokteran dan system pelayanan kesehatan pada umumnya.

2.3 Teori-teori Perubahan

Page 4: tugas KDK

Perkembangan profesi keperawatan tidak terlepas dari konsep berubah yang

dimiliki oleh para praktisi, akademisi, atau seseorang yang masih ingin mengembangkan

keperawatan, yang memiliki keyakinan dan teori perubahan yang dimilikinya. Sebagai

gambaran dalam merubah profesi keperawatan kearah yang lebih professional, ada beberapa

teori perubahan yang dapat diketahui seperti :

1. Teori kurt lewin

Lewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan menjadi 3 tahapan :

a. Pencairan (unfreezing)

Motifasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan semula dan berubahnya

keseimbangan yang ada. Merasa perlu untuk berubah dan berupaya untuk berubah,

menyiapkan diri dan siap untuk berubah dan melakukan perubahan.

b. Bergerak (moving)

Bergerak menuju keadaan yang baru atau tidak / tahap perkembangan baru, karena

memiliki cukup informasi, serta sikap dan kemampuan untuk berubah, memahami

masalah yang dipahami dan mengetahui langkah-langkah penyalasaian yang harus

dilakukan, melakukan langkah nyata untuk berubah dalam mencapai tingkat atau

tahap baru.

c. Pembekuan (refresing)

Telah mencapai tingkat atau tahap baru, mencapai keseimbangan baru. Tingkat

baru yang dicapai harus dijaga untuk tidak mengalami kemunduran atau atau

bergerak kembali pada tingkat atau tahap perkembangan semula. Oleh karena itu

perlu selalu ada upaya untuk mendapatkan umpan balik, kritik yang konstroktif

dalam upaya pembinaan yang terus menerus dan berkelanjutan.

Langkah 1 Pencairan (unfreezing)

Langkah 2 bergerak (moving)

Langkah 3 Pembekuan (refreezing)

Motivasi berubah

Perasaan terhadap perubahan

Persiapan berubah

Dari semula ke yang baru

Mempertahankan hasil perubahan

Page 5: tugas KDK

Awareness (kesadaran)

Evaluasi

Interest(keinginan)

Adoption (penerimaan)

Trial (mencoba)

2. Teori roger

Roger menjelaskan 5 tahap dalam perubahan, yaitu : Kesadaran (awareness),

Keinginan ( intersest ), Evaluasi, Mencoba (mencoba), Penerimaan (adoption).

Roger percaya proses penerimaan terhadap perubahan lebihh komplek dari pada 3

tahap yang dijabarka lawin. Terutana dalam setiap individu yang terlibat dalam proses

perubahan dapat menerima atau menolaknya. Meskipun perubahan dapat diterima,

mungkin saja suatu saat akan ditolak setelah perubahan tersebut dirasakan sebagai hal

yang menghambat keberadaanya.

Roger mengatakan bahwa berubah yang efektif tergantung dari indifidu yang

terlibat tertarik dan berupaya untuk sellalu berkembang / maju serta mempunyai sutau

komitmen untuk bekerja dan melaksanakannya.

3. Teori lipitts

Kunci mengalami perubahan menurut lipitts adalah mengidentifikasi tujuh tahap

dalam proses perubahan:

a. Mementukan masalah

b. Mengkaji motifasi dan kapasitas perubahan

c. Mengkaji motifasi change agent dan sarana yang tersedia

d. Mengseleksi tujuan perubahan

e. Memilih peran yang sesuai untuk dilaksanakan oleh agen pembaharu

f. Mempertahankan perubahan yang telah dimulai

g. Mengakhiri bantuan

2.4. Tipe-Tipe perubahan

Page 6: tugas KDK

Perubahan merupakan sesuatu yang mungkin sulit diterima bagi seseorang, kelompok

atau masyarakat yang belum memahami makna dari perubahan. Apabila dipandang dari tipe

perubahan menurut Bennis tahun 1965 perubahan itu sendiri memiliki tujuh tipe diantaranya:

1. Tipe indroktinasi, suatu perubahan yang dilakukan oleh sekelompok atau masyarakat

yang menginginkan pencapaian tujuan yang diharapkan dengan cara memberi doktrin

atau menggunakan kekuatan sepihak untuk dapat berubah.

2. Tipe paksaan atau kekerasan, merupakan tipe perubahan dengan dengan melakukan

pemaksaan atau kekerasan pada anggota atau seseorang dengan tujuan yang hendak

dicapai dapat terlaksana.

3. Tipe teknokratik merupakan tipe perubahan dengan melibatkan kekuatan lain dalam

mencapai tujuan yang diharapkan terdapat satu pihak merumuskan tujuan dan pihak

lain untuk mencapai tujuan.

4. Tipe interaksional yaitu perubahan dengan menggunakan kekuatan kelompok yang

saling berinteraksi satu dengan yang lain dalam mencapai tujuan yang diharapkan dari

perubahan.

5. Tipe sosialisasi merupakan suatu perubahan dalam mencapai tujuan dengan

menggunakan kerjasama dengan kelompok lain tetapi masih menggunakan kekuatan

untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.

6. Tipe emultif merupakan suatu perubahan dengan menggunakan kekuatan unilateral

dengan tidak merumuskan tujuan terlebih dahulu secara sungguh-sungguh, perubahan

ini dapat dilakukan pada system di organisasi yang bawahannya berusaha menyamai

pimpinan atau atasannya.

7. Tipe alamiah, perubahan yang terjadi akibat sesuatu yang tidak sengaja tetapi dalam

merumuskan dilakukan secara tidak sungguh-sungguh, seperti kecelakaan, maka

seseorang ingin mengadakan perubahan untuk lebih berhati-hati dalam berkendara

dan lain sebagainya.

2.5 Strategi membuat perubahan

Strategi membuat perubahan dapat dikelompokan menjadi tiga hal :

a. Memiliki visi yang jelas

b. Menciptakan iklim atau budaya organisasi yang kondisif

c. Sistem komunikasi yang jelas, singkat dan berkesinambungan

d. Keterlibatan orang yang tepat

2.6 Kunci Sukses Strategi untuk Terjadinya Perubahan yang Baik: 3M

Page 7: tugas KDK

Keberhasilan perubahan tergantung dari strategi yang diterapkan oleh agen

pembaharu. Hal yang paling penting adalah harus ‘MULAI’.

a. Mulai dari diri sendiri

Perubahan dan pembenahan terhadap diri sendiri,baik sebagai indifidu maupun

sebagai profesi merupakan titik sentral yang harus dimulai. Sebagai anggota profesi, perawat

tidak akan pernah berubah atau bertamabah baik dalam mencapai suatu tujuan

profesionalisme, kalau perawat belum memulai pada diri sendiri. Oleh karena itu selalu

introspeksi dan mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang ada anak sangat membantu

terhadap terlaksananya pengelolaan keperawatan kedepan.

b. Mulai dari hal-hal yang kecil

Perubahan yang besar yaitu profesionalisme mamager keperawatan Indonesia tidak

akan pernah berhasil, kalau tidak dimulai terhadap hal-hal yang kecil. Hal-hal yang kecil

yang harus dijaga dan ditanamkan perawat Indonesia adalah menjaga citra keperawatan yang

sudahh mulai membaik dihati masyarakat dengan tidak merusaknya sendiri.

c. Mulailah sekarang, jangan menunnggu-nunggu

Sebagaimana disampaikan oleh nursalam (2000), lebih baik sedikit daripada tidak

sama sekali, lebih baik sekarang daripada harus menunggu-nunggu terus. Memanfaatkan

kesempatan yang ada merupakan konsep nanajemen keperaatan saat ini dan masa yang akan

datang. Kesempatan tidak akan dating dua kali dengan tawaran yang sama.

2.7 Pedoman untuk Melaksanakan Perubahan

Untuk terlaksananya suatu perubahan maka hal-hal tersebut dibawah ini dapat

dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan.

1. Keterlibatan

Tidak ada satu orangpun mengetahui semuanya. Oleh karena itu menghargai

pengetahuan dan kemamouan orang lain serta melibatkannya dalam perubahan

merupakan langkah awal kesuksesan perubahan. Orang akan mau bekerja sama

dan memeruma pembaharuan kalau mereka menerima suatu informasi tanpa

ancaman dan bermanfaat bagi dirinya.

2. Motifasi

Orang akan terlibat aktif dalam pembaharuan kalau mereka termotifasi.motivasi

tersebut akan timbul jika apa yang sudah dilakukan bermanfaat dan dihargai.

3. Perencanaan

Page 8: tugas KDK

Perencanaan ini termasuk dimana system tidak bisa berjalan secara efektif, dan

perubahan apa yang harus dilaksanakan.

4. Legitimasi

Setiap perubahan harus mempunyai aspek legal yang jelas, siapa yang

melanggar dan dampak apa yang secara administrative harus diterima olehnya.

5. Pendidikan

Perubahan pada prinsipnya adalah pengulangan belajar atau pengenalan cara

baru agar tujuan dapat tercapai.

6. Manajemen

Sebagai agen pembaharu hrus menjadi model dalam perubahan dengan adanya

keseimbangan antara kepemimpinan terhadap orang dan tujuan/pridoksi yang

harus dicapai.

7. Harapan

Berbagai harapan harus ditekankan oleh agen pembaharu: hasil yang berbeda

dengan sebelumnya direncanakan terselesaikannya masalah-masalah di institusi,

Dan kepercayaan dan reaksi yang positif dari staf.

8. Asuh (nurturen)

Bombing dan dukungan staf dalam perubahan. Orang memerlukan suatu

bimbingan dan perhatian terhadap apa yang telah mereka lakukan termasuk

konsultasi terhadap hal-hal yang bersifat pribadi.

9. Percaya

Kunci utama dalam pelaksanaan perubahan adalah berkembangnya rasa percaya

antar tim. Semua yang terlibat harus percaya kepada agen penbaharu dan agen

pembaharu juga harus percaya kepada staf yang terlibat dalam perubahan.

2.8 Proses Terjadinya Perubahan

Dalam proses perubahan akan terjadi sebuah siklus. Siklus dalam system

perubahan tersebut itulah yang dinamakan sebuah proses yang akan menghasilkan sesuatu

dan bnerdampak pada sesuatu. Dalam proses perubahan terdapat komponen yang satu dengan

yang lain dapat mempengaruhi seperti perubahan perilaku social, perubahan strukrural, dan

instirusional serta perubahan teknologi.

Page 9: tugas KDK

PERUBAHAN STRUKTURAL INSTITUSIONAL

PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL

PERUBAHAN TENOLOGIKAL

Berdasarkan paragraph di atas, proses perubahan dapat saling mempengaruhi

komponen yang ada, sebagaimana contoh dengan adanya penemuan teknologi tepat guna.

Maka di masyarakat akan terjadi perubahan dalam perilaku social kemungkinan masyarakat

akakn menggunakan dari teknoligi yang dihasilkan. Perilaku social di masyarakat akan dapat

merubah structural institusional dari system organisasi yang ada di masyarakat.

2.9 Motivasi dalam Perubahan

Pada dasarnya setiap manusia setiap manusia mengalami proses perubahan dan

memiliki sifat berubah, mengingat berubah merupakan salah satu bagian dari kebutuhan

manusia. Perubahan itu timbul karena adanya suatu motivasi yang ada dalam diri manusia.

Motivasi itu timbul karena kebutuhan dasar manusia. Sedangkan kebutuhan dasar manusia

yang dimaksud antara lain :

1. Kebutuhan fisiologis seperti makan, minum, tidur, oksigenasi, dan lain-lain

yang secara fisiologis dibutuhkan manusia untuk mempertahankan hidupnya

berdasarkan kebutuhan tersebut, maka manusia akan selalu ingin

mempertahankan hidupnya dengan jalan memenuhinya atau selalu

mangadakan perubahan.

2. Kebutuhan keamanan. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia agar

mendapatkan jaminan keamanan atau perlindungan dari berbagai ancaman

bahaya yang ada sehingga manusia ingin selalu memenuuhinya dengan jalan

mengadakan perubahan untuk memperthankan kebutuhan tersebut seperti

mendapatkan pekerjaan yang tetap, bertempat tinggal yang aman dan lain-lain.

3. Kebutuhan social. Kebutuhan ini mutlak diperlukan karena manusia tidak akan

dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, sehingga untuk terus memenuhi

kehidupan sosialnya manusia selalu termotivasi untuk mengadakan perubahan

Page 10: tugas KDK

dalam memenuhi kebutuhan seperti mengadakan kegiatan social

kemasyarakatan.

4. Kebutuhan penghargaan dan dihargai. Setiap manusia selalu ingin

mendapatkan penghargaan dimata masyarakat akan prestasi, status dan lain-

lain untuk itu manusia akan termotivasi untuk mengadakan perubahan.

5. Kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan perwujudan diri agar diakui masyarakat

akan kemampuan dan potensi yang dimiliki, akan memotivasi seseorang untuk

memmacu diri dalam memenuhinya melalui suatu perubahan.

6. Kebutuhan interpersonal yang meliputi kebutuhan untuk berkumpul bersama,

kebutuhan utnuk melakukan control dalam mendapatkan pengeruh dari

lingkungan atau dalam menjalankan sesuatu dan kebutuhan untuk dikasihi

dapat menjadikan motivasi tersendiri dalam mengadakan perubahan.

2.10 Hambatan dalam Perubahan

Perubahan tidak selalu mudah untuk dilaksanakan akan tetapi banyak hambatan

yang akan diterimanya baik hambatan dari luar maupun dari dalam diantara hal yang menjadi

hambatan perubahan adalah sebagai berikut :

1. Ancaman kepentingan pribadi.

Ancaman kepentingan pribadi ini merupakan hambatan dalam perubahan

karena adanya kekhawatiran adanya perubahan segala kepentingan dan tujuan

diri. Contohnya dalam pelaksanaan standarisasi perawat professional dimana

yang diakui sebagai p[rofesi perawat adalah minimal pendidikann DIII

keperawatan, sehingga bagi lulusan SPK yang dahulu dan tidak ingin

melanjutkan pendidikan akan terancam bagi kepentingan dirinya sehingga hal

tersebut dapat menjadikan hambatan dalam perubahan.

2. Persepsi yang kurang tepat

Perseppsi yang kurang tepat atau informasi yang belum jelas ini dapat menjadi

kendala dalalm proses perubahan. Berbgai informasi yang akan dilakukan

dalam system perubahan jika tidak dikomunikasikan dengan jelas atau

informasinya kurang lengkap, maka temmpat yang akan dijadikan perubahan

akan sulit menerimanya sehingga timbul kekhawatiran dari perubahan

tersebut.

3. Reaksi Psikologis

Page 11: tugas KDK

Reaksi psikologgis ini merupakan factor yang menjadi hambatan dalam

perubahan karena setiap orang memiliki reakasi psikologis yang berbeda

dalam merespon perbedaan system adaptsai pada setiap orang jug adapt

menimbulkan reakksi psikologis yang berbeda sehingga bias menjadi

hambatan dalam perubahan. Contohnya, apabila akan dilakukan perubahan

dalam system praktek keperawatan mandiri bagi perawat. Jika perawat belum

bisa menerima secara psikologis, akan timbul kesulitan karena ada perasaan

takut sebagai dampak dari perubahan.

4. Toleransi terhadap perubahan rendah

Toleransi terhadap perubahan ini tergantung dari individu, kelompok atau

masyarakat. Apabila individu, kelompok atau masyarakat tersebut memiliki

tolernsi yang tinggi terhadap perubahan, maka akan memudahkan proses

perubahan tetapi apabila toleransi seseorang terhadap perubahan sangat

rendah, maka perubahan tersebut akan sulit dilaksanakan.

5. Kebiasaan

Pada dasarnya seseorang akan lebih senang pada sesuatu yang sudah diketahui

sebelumnya atau bahkan dilaksanakan sebelumnya dibandingkan dengan

sesuatu yang bari dikenalnya, karena keyakinan yang dimiliki sangat kuat.

Faktor kebiasaan ini yang menjadikan hambatan dalam perubahan.

6. Ketergantungan

Ketergantungan merupakan hambatan dalam proses perubahan karena

ketergantungan menyebabkan seseoarang tidak dapat hidup secara mandiri

dalam mencapai tujuan tertentu. Suatu perubahan akan menjadi masalah bagi

seseorang yang selalu menggantungkan diri sehingga perubahan sulit

dilaksanakan.

7. Perasaan tidak aman

Persaan tidah aman juga merupakan faktor penghambat dalam perubahan

karena adanya ketakutan terhadap dampak dari perubahan yang juga akan

menambah ketidak amanan pada diri, kelompok atau masyarakat.

8. Norma

Norma merupakan segala aturan yang didukung oleh anggota masyarakat dan

tidak mudah dirubah. Apabila akan mengadakan proses perubahan namun

perubahan tersebut bertentangan dengan norma maka perubahan tersenut akan

Page 12: tugas KDK

mengalami hambatan. Sebaliknya jika norma tersebut sesuai dengan prinsip

perubahan, maka akan sangat mudah dalam perubahan.

2.11 Perubahan dalam keperawatan

Dalam perkembangan keperawatan juga mengalami proses perubahan

seiring dengan kemauan dan teknologi. Alasan terjadinya perubahan dalam

keperawatan antara lain:

1. Keperawatan sebagai profesi yang diakui oleh masyarakat dalam

memberikan pelayanan kesehatan melelui asuhan keperawatan tentu akan

dituntut untuk selalu berubah ke arah kemandirian dalam profesi

keperawatan.

2. Keperawatan sebagai bentuk pelayanan asuhan keperawatan profesional

yang diberikan kepada masyarakat akan terus memenuhi tuntutan

kebutuhan masyarakat dengan mengadakan perubahan dalam penerapan

model asuhan keperawatan yang tepat, sesuai dengan lingkup keperawatan

3. Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan harus selalu berubah dan

berkembang sejalan dengan perkembangan zaman dan perubahan

teknologi, karena itu dituntut selalu mengadakan perubahan melalui

penelitian keperawatan.

4. Keperawatan sebagai komunitas masyarakat ilmiah harus selalu

menunjukkan jiwa profesional dalam tugas dan tanggung jawabnya dan

selalu mengadakan perubahan sehingga citra sebagai profesi tetap bertahan

dan berkembang.

Page 13: tugas KDK

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Konsep berubah adalah

3.2 Saran

Kami menyarankan kepada pembaca untuk dapat mengaplikasikan teori-teori konsep

berubah dalam melakukan perubahan yang baik.

Page 14: tugas KDK

DAFTAR PUSTAKA

http://www.yudiarpandi.blogspot.com/

http://blog.unand.ac.id/hazyrin/2010/12/01/change-agent/