tugas karakteristik

22
KARAKTERISTIK TRANSISTOR Disusun oleh : Egar Christian 1410502056 Teknik Mesin S1 Fakultas Teknik Universitas Tidar 2015

Upload: egar-christian

Post on 10-Apr-2017

158 views

Category:

Engineering


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas karakteristik

KARAKTERISTIK TRANSISTOR

Disusun oleh : Egar Christian1410502056Teknik Mesin S1

Fakultas TeknikUniversitas Tidar

2015

Page 2: Tugas karakteristik

Daftar isi

Kata Pengantar..................................Karakteristik Transistor..................Daerah operasi transistor................

Garis beban........................................

Penutup...............................................

Page 3: Tugas karakteristik

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan slide ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga slide ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga slide ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Slide ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Page 4: Tugas karakteristik

KARAKTERISTIK TRANSISTOR Sebelum membahas karakteristik dan daerah kerja Transistor, perlu disepakati

terlebih dahulu beberapa simbol tegangan yang terdapat pada Transistor. Rangkaian

Transistor memiliki tiga tipe tegangan. Ketiga tipe tegangan itu adalah:

Sumber Tegangan Transistor : VBB dan VCC

Tegangan Terminal Transistor : VB, Vc dan VE

Tegangan Lintas Persambungan : VBE, VCE, dan VCB

Gambar 1. Tegangan-tegangan pada Rangkaian Transistor

Page 5: Tugas karakteristik

1, Rangkaian Transistor Common Emitter untuk Kurva Tegangan-Arus

Karakteristik yang paling penting dari Transistor adalah grafik Dioda Kolektor-Emiter, yang biasa dikenal dengan Kurva Tegangan-Arus (V-I Curve). Kurva ini menggambarkan arus Kolektor, IC, dengan tegangan lintas persambungan Kolektor – Emiter, VCE, dimana harga-harga tersebut diukur dengan arus Basis, IB, yang berbeda-beda.

Page 6: Tugas karakteristik

1. Daerah Potong (Cutoff Region) 2. Daerah Saturasi (Saturation Region) 3. Daerah Aktif (Active Region), dan

4. Daerah Breakdown.

Hasil pengukuran rangkaian Transistor tersebut ditunjukkan secara kualitatif

pada Gambar 3. Kurva tersebut mengindikasikan bahwa terdapat 4

(empat) buah daerah operasi, yaitu:

Page 7: Tugas karakteristik

Gambar 3. Kurva Karakteristik Transistor

Dimana setiap daerah memiliki karakteristik masing-masing. Fungsi dan kegunaan Transistor dapat diketahui dengan memahami karakteristik-karakteristik Transistor tersebut. Disamping itu, perancangan dan analisa Transistor sesuai dengan fungsinya juga akan berdasarkan karakteristik ini.

Page 8: Tugas karakteristik

1. Daerah Potong :

Dioda Emiter diberi prategangan mundur. Akibatnya, tidak terjadi

pergerakan elektron, sehingga arus Basis, IB = 0. Demikian juga, arus Kolektor, IC = 0, atau disebut ICEO (Arus Kolektor ke Emiter dengan

harga arus Basis adalah 0).

Karakteristik dari masing-masing daerah operasi Transistor tersebut dapat diringkas sebagai berikut:

Page 9: Tugas karakteristik

2. Daerah SaturasiDioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda

Kolektor juga diberi prategangan maju. Akibatnya, arus Kolektor, IC, akan mencapai harga maksimum, tanpa bergantung kepada arus Basis, IB, dan βdc.

Hal ini, menyebabkan Transistor menjadi komponen yang tidak dapat dikendalikan. Untuk menghindari daerah ini, Dioda Kolektor harus diberi prateganan mundur, dengan tegangan melebihi VCE(sat), yaitu

tegangan yang menyebabkan Dioda Kolektor saturasi.

Page 10: Tugas karakteristik

3. Daerah AktifDioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor diberi prategangan mundur. Terjadi

sifat-sifat yang diinginkan, dimana:IE = IC + IB

B

Cdc I

I , atau

dan

B

Cdc I

I , ata

uIC = αdc IE

sebagaimana penjelasan pada bagian sebelumnya. Transistor menjadi komponen yang dapat dikendalikan

Page 11: Tugas karakteristik

4. Daerah BreakdownDioda Kolektor diberi prategangan mundur yang melebihi tegangan

Breakdown-nya, BVCEO (tegangan breakdown dimana tegangan Kolektor ke Emiter saat Arus Basis adalah nol). Sehingga arus Kolektor, IC, melebihi

spesifikasi yang dibolehkan. Transistor dapat mengalami kerusakan.

Page 12: Tugas karakteristik

GARIS BEBAN (LOAD LINE) TRANSISTOR

Garis Beban (load line) dapat digambarkan pada kurva karakteristik (Kurva Dioda Kolektor) untuk memberikan pandangan yang lebih banyak mengenai Transistor bekerja dan daerah operasinya. Pendekatan pembuatan Grafik Beban Transistor sama dengan pembuatan Grafik Beban pada Dioda.

Page 13: Tugas karakteristik

Jika terdapat sebuah rangkaian Transistor Common Emitter seperti ditampilkan pada

Gambar 4. di bawah ini,

Gambar 4 Rangkaian Common Emitter

Page 14: Tugas karakteristik

Jika diasumsikan bahwa RE = 0, maka:

maka dapat diturunkan persamaan pada putaran outputnya, yaitu:

atau

persamaan diatas adalah persamaan Garis Beban dari Transistor.

Page 15: Tugas karakteristik

Pada persamaan Garis Beban dari Transistor, akan terdapat 2 (dua) buah titik

penting, yaitu Titik Saturasi (Saturation Point) dan Titik Potong (Cut off Point). Jika, VCE =

0, maka akan didapat Titik Saturasi pada:

Sedangkan jika IC = 0, maka akan diketahui Titik Potongnya pada:

Dari kedua titik tersebut, jika saling dihubungkan, akan didapat Garis Beban sebagaimana tampak pada Gambar di atas. Pada gambar tersebut, bahwa Garis Beban akan memotong salah satu titik dari IB pada daerah aktif. Titik potong inilah yang merupakan Titik Operasi (operating point) dari Transistor

Page 16: Tugas karakteristik

Operating Point

Cut off

Gaambar di atas adalah Garis Beban dan Titik Operasi Transistor

Page 17: Tugas karakteristik

Berikut ini akan digambarkan contoh tahapan perhitungan untuk dapat mengetahui

daerah kerja sebuah rangkaian Transistor. Dimana sebuah rangkaian transistor tampak

pada Gambar 9.6 di bawah ini, dimana RB = 200 Kohm, RC = 3 Kohm, VBB = 5 volt dan

VCC = 10 volt. Diketahui bahwa VBE adalah 0.7 volt dan β = 100.

Gambar Rangkaian Transistor

Page 18: Tugas karakteristik

Maka, tahapan pertama adalah menurunkan persamaan-persamaan pada masing-masing lup, yaitu persamaan pada lup Emiter dan lup Kolektor. Persamaan Lup Emiter adalah:

sehingga:

Page 19: Tugas karakteristik

Sedangkan persamaan pada Lup Kolektor adalah:

Kemudian, dari persamaan di atas ini, dapat dibuatkan persamaan Garis Beban, dimana:

Ic sat (VCE = 0) adalah:dan VCE cut-off (IC = 0)

adalah:

Page 20: Tugas karakteristik

VCE = VCC – IC RC = 10 – 2.15*3K = 3.55 volt

dan

Setelah itu, jika diasumsikan bahwa rangkaian berada pada daerah aktif, maka:

IC = β IB = 100 * 0.0215 = 2.15 mA,

Page 21: Tugas karakteristik

Dari harga-harga diatas, karena IC < IC sat, dan/atau VCE di luar daerah saturasi dan daerah breakdown maka dapat disimpulkan bahwa rangkaian transistor ini bekerja pada daerah aktif, dengan IB = 0.0215 mA, IC = 2.15 mA dan VCE = 3.55 volt. Sehingga dapat digambarkan garis bebannya seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar Garis Beban

Page 22: Tugas karakteristik

SEKIAN DAN TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA