file · web viewkonsep, karakteristik dan alat pendidikan . tugas kelompok. disusun untuk...

65
KONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN Tugas Kelompok Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pedagogika Dosen : Yudha Febrianta, M. or Disusun oleh : 1. Liliana Jusnita Abdullah 1201100254 2. Okta Dianingati 1201100257 3. Amalia Nurrakhmaningtyas 1201100287 4. Yulis Pramono 1201100301 Kelas 4 F Kelompok 10 i

Upload: nguyennhu

Post on 02-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

KONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN

Tugas KelompokDisusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu

Tugas Mata Kuliah PedagogikaDosen : Yudha Febrianta, M. or

Disusun oleh :

1.Liliana Jusnita Abdullah 12011002542.Okta Dianingati 12011002573.Amalia Nurrakhmaningtyas 12011002874.Yulis Pramono 1201100301

Kelas 4 FKelompok 10

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2014

i

Page 2: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan

karunia-Nya kami dapat meyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun judul

dari makalah ini adalah “Konsep, karakteristik, dan alat pendidikan”. Makalah ini

disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pedagogika.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak

yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada kami sehingga makalah

ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dalam

penyelesaian. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran guna

penyempurnaan makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah

ilmu pengetahuan bagi pembaca.

Purwokerto, Maret 2014

Penyusun

ii

Page 3: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

..........................................................................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

..........................................................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

..........................................................................................................................

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

........................................................................................................

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1

........................................................................................................

C. Tujuan ............................................................................................ 2

D. Manfaat .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

..........................................................................................................................

A. Konsep Pendidikan ....................................................................... 3

........................................................................................................

B. Karakteristik Pendidikan ............................................................... 15

C. Alat Pendidikan ............................................................................. 23

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 33

A. Kesimpulan .................................................................................... 33

B. Saran .............................................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 35

LAMPIRAN

iii

Page 4: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

iv

Page 5: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam

kehidupan karena pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan

manusia. Pendidikan dapat mengubah manusia dari yang asalnya tidak tahu

menjadi tahu, asalnya tidak baik menjadi baik. Sedemikian pentingnya nilai

pendidikan bagi manusia, maka keharusan untuk mendapatkannya pun adalah

suatu keharusan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam

kehidupan karena pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan

manusia. Atau dengan kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk

“memanusiakan” manusia. Melalui pendidikan manusia dapat tumbuh dan

berkembang secara wajar dan “sempurna” sehingga ia dapat melaksanakan

tugasnya sebagai manusia. Pendidikan dapat mengubah manusia dari yang

asalnya tidak tahu menjadi tahu, asalnya tidak baik menjadi baik. Sedemikian

pentingnya nilai pendidikan bagi manusia, maka keharusan untuk

mendapatkannya pun adalah suatu keharusan. Pendidikan itu merupakan suatu

keharusan bagi manusia karena pada hakekatnya manusia lahir dalam keadaan

tidak berdaya dan tidak langsung dapat berdiri sendiri, dapat memelihara

dirinya sendiri. Manusia pada saat lahir sepenuhnya memerlukan bantuan

orang tuanya. Karena itu pendidikan merupakan bimbingan orang dewasa

mutlak diperlukan manusia.

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah

sebagai berikut

1. Apa yang dimaksud konsep pendidikan?

2. Apa yang dimaksud karakteristik pendidikan?

3. Apa yang dimaksud alat pendidikan?

1

Page 6: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui konsep pendidikan

2. Mengetahui karakteristik pendidikan

3. Mengetahui alat pendidikan

D. Manfaat

1. Agar pembaca dapat mengetahui konsep pendidikan

2. Agar pembaca dapat mengetahui karakteristik pendidikan

3. Agar pembaca dapat mengetahui alat pendidikan

2

Page 7: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Pendidikan

Batasan pengertian pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli

tergantung dari sudut pandang yang dipergunakan dalam memberi arti

pendidikan. Sudut pandang ini dapat bersumber dari aliran falsafah, pandangan

hidup, atau pun ilmu-ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tingkah laku

manusia.

a. Secara umum dan mendasar Driyarkara mengatakan bahwa: pendidikan

adalah upaya memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia ke

taraf insani itulah disebut mendidik. Pendidikan ialah pemanusiaan

manusia muda (Dirjen Dikti, 1983/1984:19).

b. Pengertian dalam Dictionary of Education menyebutkan bahwa pendidikan

ialah proses seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-

bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat dimana orang tersebut

hidup, proses sosial yakni orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan

yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga

orang tersebut dapat memperoleh atau mengalarni perkembangan

kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal (Dirjen Dikti,

1983/1984:19).

c. Di dalam GBHN tahun 1973 disebutkan bahwa pendidikan pada

hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan

kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

d. Ki Hadjar Dewantara dalam Kongres Taman Siswa yang pertama pada

tahun 1930 menyebutkan: pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk

memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran

(intelek), dan tubuh anak; dalam Taman Siswa tidak boleh dipisah-pisahkan

bagian-bagian itu agar supaya kita dapat memajukan kesempurnaan hidup,

3

Page 8: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan

dunianya.

Dari uraian di atas, maka pendidikan dapat diartikan sebagai:

1) Suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan.

2) Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam

pertumbuhannya.

3) Suatu usaha sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi

tertentu yang dikehendaki oleh masyarakat.

4) Suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju

kedewasaan.

Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi

dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup

usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu,

sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan. Pendidikan

bukan semata-mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan yang akan

datang, tetapi juga untuk kehidupan anak sekarang yang sedang mengalami

perkembangan menuju ke tingkat kedewasaannya.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat diberikan ciri atau unsur

umum dalam pendidikan:

a. Pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai, yaitu individu yang

kemampuan-kemampuan dirinya berkembang, sehingga bermanfaat untuk

kepentingan hidupnya sebagai seorang individu, warga negara atau warga

masyarakat.

b. Untuk mencapai tujuan tersebut pendidikan periu melakukan usaha-usaha

yang disengaja dan berencana dalam memilih isi (materi), strategi kegiatan,

dan teknik penilaian yang sesuai.

c. Kegiatan tersebut dapat diberikan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

masyarakat, pendidikan formal dan pendidikan non-formal (Dirjen Dikti,

1983/1984:20).

Anak sedang mengalami perkembangan menuju ke tingkat

kedewasaannya. Yang dimaksud dengan dewasa ialah dapat bertanggung

4

Page 9: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

jawab terhadap diri sendiri baik secara biologis, psikologis, paedagogis, dan

sosiologis.

Dari seluruh uraian tentang pengertian pendidikan di atas dapat kita

kemukakan bahwa:

1) Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkat

kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu

rokhani (pikir, cipta, rasa, karsa, dan budi nurani) serta jasmani (panca

indera dan keterampilan-keterampilan).

2) Pendidikan juga berarti lembaga, yang bertanggungjawab menetapkan

cita-cita (tujuan) pendidikan, isi, sistem, dan organisasi pendidikan.

Lembaga-lembaga ini meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat.

3) Pendidikan berarti pula hasil atau prestasi yang dicapai oleh

perkembangan manusia dan usaha-usaha lembaga-lembaga tersebut, dalam

mencapai tujuannya.

Untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia agar masing--

masing individu dapat berperan secara tepat sesuai dengan kodratnya maka

perlu dibekali dengan:

a. Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

b. Budi pekerti yang Iuhur.

c. Kepribadian yang kuat.

d. Kemandirian.

e. Keinginan untuk maju, dan sebagainya.

Pendidikan dalam arti mikro, (sempit) adalah merupakan proses

interaksi antara pendidik dan peserta didik baik di keluarga, sekolah maupun di

masyarakat. Sedangkan pendidikan dalam arti makro (luar) adalah proses

interaksi antara manusia sebagai individu/pribadi dan lingkungan alam

semesta, lingkungan sosial, masyarakat, sosial ekonomi, sosial-politik, dan

sosial-budaya.

5

Page 10: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

RUANG LINGKUP PENGERTIAN PENDIDIKAN

Pengertian pendidikan menurut Kamus Paedagogik (66) berarti

perbuatan mendidik. Sedang pengertian mendidik menurut Kamus Paedagogik

(57) berarti membimbing pertumbuhan anak, jasmani dan rokhani dengan

sengaja. Pendidikan mengandung arti yang lebih bervariasi dari pada mendidik.

Kata pendidikan dipergunakan dalam bermacam-macam pengertian. Pada

umumnya pengertian pendidikan tergantung pada kata-kata yang

mengiringinya.

Di bawah ini ditunjukkan ruang lingkup pengertian pendidikan.

Bagan 1. Ruang Lingkup Pengertian Pendidikan

Dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1993, tentang GBHN dinyatakan

bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam

lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan

adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses kehidupan masa kini dan

sekaligus adalah proses untuk persiapan bagi kehidupan yang akan datang.

1) Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang di rumah

dalam lingkungan keluarga. Pendidikan ini berlangsung tanpa organisasi,

yakni tanpa orang tertentu yang diangkat atau ditunjuk sebagai pendidik.

6

Page 11: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

tanpa suatu program yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu,

tanpa evaluasi yang formal berbentuk ujian. Namun demikian pendidikan

informal ini sangat penting bagi pembentukan pribadi seseorang.

Pendidikan semacam ini tidak mengenal batas waktu, dan berlangsung

sejak anak lahir hingga akhir hidupnya.

2) Pendidikan Formal

Pendidikan formal ialah pendidikan yang mempunyai bentuk atau

organisasi tertentu, seperti terdapat di sekolah atau universitas. Adanya

organisasi yang ketat dan nyata dari berbagai hal:

a. Adanya penjenjangan

Terdapat jenjang tertentu dalam tingkat persekolahan, dari Taman

Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah

Menengah Atas sampai Perguruan Tinggi.

b. Program atau bahan pelajaran untuk tiap jenis sekolah, bahkan untuk

tiap kelas sudah diatur secara formal. Kurikulum bersifat resmi dan

uniform bagi sekolah yang sama. Sekolah swasta mempunyai

kurikulum yang formal dan banyak mengikuti apa yang telah

ditetapkan oleh pemerintah. Jenis mata pelajaran dan jumlah jam untuk

tiap mata pelajaran telah ditetapkan secara formal.

c. Cara atau metode mengajar di sekolah juga formal, yaitu mengikuti

pola tertentu. Mengajar harus mengikuti asas-asas didaktik atau

prinsip-prinsip mengajar dan menggunakan metodologi pengajaran

tertentu.

d. Penerimaan murid

Anak-anak yang diterima di sekolah harus memenuhi syarat-syarat

tertentu.

e. Homogenitas murid

Dengan adanya syarat usia dan latar belakang pendidikan, maka

terdapat sekelompok murid yang relatif homogen dalam suatu kelas

yang menerima pelajaran yang sama, pada waktu yang sama.

7

Page 12: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

Homogenitas ini juga dipelihara hingga batas tertentu dengan adanya

syarat-syarat kenaikan kelas.

f. Jangka waktu

Pendidikan formal memakan waktu yang relatif panjang. Makin maju

suatu masyarakat, makin lama pendidikan formal yang diperlukan,

agar seseorang dapat berdiri sendiri dalam masyarakat itu.

g. Kewajiban belajar.

Pendidikan formal dapat diwajibkan oleh negara bagi semua warga

negaranya. Demi kelangsungan hidup dan kemajuan negara dapat

dituntut menjalani pendidikan formal secara tertentu.

h. Penyelenggaraan

Pendidikan formal yang diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta,

memerlukan suatu organisasi dengan administrasi yang rapi dan

teratur.

i. Waktu belajar

Pendidikan formal diberikan menurut jadwal waktu tertentu. Guru

harus berpegang pada jadwal itu untuk menjamin agar tiap mata

pelajara diberikan jatah waktu yang ditetapkan oleh pihak yang

berwenang.

j. Uniformitas

Pendidikan formal mempunyai uniformitas tertentu di seluruh negara,

yakni uniformitas dalam hal penyelenggaraannya, metode pengajaran,

bahan pelajaran, penjajahan waktu untuk berbagai mata pelajaran,

evaluasi, kenaikan kelas, ujian, syarat untuk menjadi tenaga pengajar,

gaji guru, penerimaan murid baru dan sebagainya.

3) Pendidikan Non Formal

Pendidikan non-formal meliputi berbagai usaha khusus yang

diselenggarakan secara terorganisasi agar terutama generasi muda dan juga

orang dewasa, yang tidak dapat sepenuhnya atau sama sekali tidak

berkesempatan mengikuti pendidikan sekolah dapat memiliki pengetahuan

praktis dan keterampilan dasar yang mereka perlukan sebagai warga

8

Page 13: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

masyarakat yang produktif. Dengan demikian makna dan peranan

pendidian non-formal tidak kalah penting bila dibandingkan dengan

pendidikan formal. Pendidikan formal dan non-formal merupakan usaha

integral dalam rangka pelaksanaan asas pendidikan seumur hidup.

Pendidikan non-formal antara lain meliputi bidang pendidikan masyarakat,

keolahragaan, kepemudaan dan kebudayaan.

Usaha pendidikan non-formal dapat diselenggarakan oleh

pemerintah maupun swasta dan masyarakat di sekolah maupun di luar

gedung sekolah, misalnya: dapat dilakukan oleh RT, RW, perusahaan,

lembaga sosial dan keagamaan, LKMD, pramuka, organisasi wanita,

perkumpulan olahraga, dan sebagainya. Pendidikan non-formal menjadi

penting, karena besarnya anak-anak yang tidak dapat ditampung oleh

lembaga pendidikan formal, dan besarnya jumlah murid yang drop-out.

Apa yang dipelajari dalam pendidikan non formal biasanya mempunyai

nilai praktis dan dapat digunakan dalam kehidupan.

Oleh sebab tujuan yang akan dicapai bersifat khusus (misalnya suatu

keterampilan), maka programnya terbatas, waktu belajar lebih singkat,

sehingga sering tidak perlu diadakan jenjang yang formal. Untuk

mengikuti pendidikan non-formal yang ketat, baik mengenai usia maupun

latar belakang pendidikan, oleh karena itu kelompok pendidikan non-

formal tidak homogen seperti, pendidikan formal.

Perbedaan antara Pendidikan Formal, Non Formal dan Informal

Ditinjau dariSudut

Pendidikan formal

Pendidikannon-formal

PendidikanInformal

Tempat

berlangsung

Gedung

sekolah

Dapat di luar

dan di dalam

gedung

sekolah

Di mana saja

seseorang

berada

9

Page 14: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

Syarat untuk

mengikuti

Usia dan

tingkat

pendidikan

tertentu

(ijazah)

Kadang-

kadang

namun tak

memegang

peranan yang

panting

Tidak ada

Jenjang

pendidikan

Ada jenjang

yang ketat

Biasanya tidak

ada

Tidak ada

Program Ditentukan

secara teliti

untuk tiap

jenjang secara

tertulis

Ada program

tertentu

Tidak ada

Bahan pelajaran Akademis dan

bersifat umum

Praktis dan

khusus

Tidak ada yang

ditentukan

Lama

pendidikan

Memakan

waktu yang

panjang

Relatif singkat Sepanjang

hidup

Penilaian Ada ujian

formal, dengan

pemberian

ijazah

Ada juga

biasanya

diberi ijazah/

keterangan

Tidak ada

ujian/ penilaian

Penyelenggara Pemerintah/

swasta

Pemerintah/

swasta

Tidak ada

badan tertentu

Metode,

mengajar

Menurut

metodologi

tertentu

Dapat

mengikuti

metode

tertentu walau

tidak selalu

Tidak ada

10

Page 15: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

Tenaga pengajar Harus

mempunyai

wewenang

berdasarkan

ijazah dan

diangkat untuk

tugas itu

Tidak selalu

mempunyai

ijazah sebagai

pengajar

Tidak ada

Administrasi Sistematis

uniform untuk

tiap tingkat

sekolah

Ada walau

tidak begitu

uniform

Tidak ada

Ditinjau dari

sejarahnya

Paling akhir Lebih tua

daripada

pendidikan

formal

Sejak ada

manusia di

dunia ini

Fungsi Pendidikan

Fungsi pendidikan dalam arti mikro (sempit) adalah jelas seperti telah

disinggung terdahulu ialah membantu (secara sadar) perkembangan

jasmani dan rokhani peserta didik. Fungsi pendidikan secara makro (luas),

ialah sebagai alat:

1. pengembangan pribadi

2. pengembangan warga negara

3. pengembangan kebudayaan

4. pengembangan bangsa.

Pada prinsipnya mendidik ialah memberi tuntunan, bantuan,

pertolongan kepada peserta didik. Di dalam pengertian memberi tuntunan

lebih tersimpul suatu dasar pengakuan bahwa anak (pihak yang diberi

tuntunan) memiliki daya-daya (potensi) untuk berkernbang. Potensi ini

secara berangsur-angsur tumbuh dan berkembang dari dalam diri anak.

11

Page 16: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

Untuk menjamin berkembangnya potensi-potensi agar menjadi lancar dan

terarah diperlukan pertolongan, tuntunan dari luar. Jikalau unsur

pertolongan tidak ada, maka potensi tersebut tetap tinggal potensi belaka

yang tak sempat diaktualisasikan.

Perbedaan pergaulan dan pendidikan

Ciri dari pergaulan dalam rangka pendidikan mempunyai dua sifat yang

dengan mudah dapat dilihat bahwa:

a) Dalam pergaulan, orang berusaha mempengaruhi

b) Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa atau yang diciptakan oleh

orang dewasa, baik di sekolah, dengan buku-buku, dengan peraturan-

peraturan, maupun dalam kehidupan sehari-hari, dan sebagainya, dan

ditujukan kepada anak yang belum dewasa.

Faktor-Faktor Pendidikan

Aktivitas pendidikan dalam bentuk yang paling sederhana selalu

melibatkan subjek didik dan pihak pendidik, kedua pihak ini dalam

aktivitas pendidikan merupakan faktor-faktor pertama dan kedua. Kedua

pihak dalam setiap peristiwa pendidikan, saling berkomunikasi yang

disebut juga interaksi. Suatu interaksi disebut interaksi edukatif, apabila

interaksi tersebut secara sadar dilakukan dalam rangka mencapai tujuan

yang bersifat pendidik. Dengan demikian suatu aktivitas pendidikan

dalam berbagai bentuknya selalu mengandung faktor tujuan sebagai faktor

ketiga. Interaksi edukatif di atas secara jelas dapat digambarkan sebagai

berikut:

i

Bagan 2. Interaksi Edukatif

Dalam aktivitas pendidikan yang berwujud interaksi di atas, proses

mencapai tujuan selalu ditempuh melalui suatu media berupa bahan atau isi

pendidikan dan melibatkan pula suatu prosedur atau cara metode tertentu yang

dipakai pendidik dan peserta didik dalam mencapai tujuan tersebut dapat

12

Tujuan Pendidikan

Peserta didik

Pendidik

Page 17: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan demikian isi (bahan)

pendidikan dan metode pendidikan merupakan faktor keempat dan kelima.

Kemudian setiap interaksi edukatif selalu berlangsung di dalam ruang dan

waktu tertentu atau dengan kata lain dalam situasi lingkungan tertentu. Situasi

lingkungan ini berpengaruh terhadap usaha pencapaian tujuan, sehingga harus

dipertimbangkan bahkan dimanfaatkan oleh pendidik. Karena itu faktor situasi

lingkungan merupakan pula faktor keenam dalam aktivitas pendidikan.

Faktor-faktor pendidikan ini untuk dipahami lebih lanjut, dapat

dianalisis berturut-turut sebagai berikut:

1) Faktor Tujuan

Dalam praktek pendidikan, baik di lingkungan keluarga, di sekolah maupun

di masyarakat luas, banyak sekali tujuan pendidikan yang diinginkan oleh

pendidik agar dapat dicapai (dimiliki) oleh peserta didiknya. Sepanjang

perkembangan anak, pendidik menginginkan agar peserta didik:

a. Pandai berbicara, membaca, berhitung, dan sebagainya.

b. Bertambah cerdas, rajin, teliti, berani, dan sebagainya.

c. Berbudi pekerti luhur, cinta tanah air, dan sebagainya.

Dari wawasan teori pendidikan semua tujuan-tujuan itu harus

normatif baik, artinya:

1. Tujuan berupa alat untuk mencapai tujuan disebut normatif baik, bila

penggunaan dan pemilihan alat-alat itu (seperti cakap berhitung) cocok

dengan nilai hidup, dan tidak bertentangan dengan hakikat

perkembangan peserta didik

2. Tujuan berupa perkembangan kecerdasan misalnya disebut baik jika

dikaji dari hakikat perkembangan peserta didik sebagai pribadi adalah

baik

3. Tujuan berupa budi pekerti adalah normatif baik, apabila dapat diterima

sebagai nilai hidup yang baik.

Menurut Langeveld dalam bukunya Beknopte Theoretische

Paedagogiek dibedakan adanya macam-macam tujuan sebagai berikut:

13

Page 18: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

a) Tujuan umum

b) Tujuan tak sempurna (tak lengkap)

c) Tujuan sementara

d) Tujuan perantara

e) Tujuan insidental.

2) Faktor Pendidik

Kita dapat membedakan pendidik itu menjadi dua kategori ialah:

1. Pendidik menurut kodrat, yaitu orang tua

Orang tua sebagai pendidik menurut kodrat adalah pendidik pertama

dan utama karena secara kodrati anak manusia dilahirkan oleh orang

tua (ibunya) dalam keadaan tidak berdaya. Hanya dengan pertolongan

dan layanan orang tua (terutama ibu) bayi (anak manusia) itu dapat

hidup dan berkembang makin dewasa. Karena itu orang tua menjadi

pendidik adalah bukan karena keputusan kemauan, melainkan karena

memenuhi panggilan yang bersifat etis kodrati.

2. Pendidik menurut jabatannya, ialah guru

Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab

mendidik dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan negara.

Tanggung jawab dari orang tua diterima guru atas dasar kepercayaan

bahwa guru mampu memberikan pendidikan dan pengajaran sesuai

dengan perkembangan peserta didik, dan diharapkan pula dari pribadi

guru memancar sikap-sikap dan sifat-sifat yang normatif baik sebagai

kelanjutan dari sikap dan sifat orang tua pada umumnya, antara lain:

(a) Kasih sayang kepada peserta didik, (b) Tanggung jawab kepada

tugas mendidik.

3) Faktor Peserta Didik

Dalam pendidikan tradisional, peserta didik dipandang sebagai, organisme

yang pasif, hanya menerima informasi dari orang dewasa. Kini dengan

makin cepatnya perubahan sosial, dan berkat penemuan teknologi makin

banyak informasi dapat diperoleh anak dari surat kabar, majalah, film,

14

Page 19: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

radio, televisi, buku bacaan dan sumber-sumber lain, secara material

pengetahuan peserta didik menjadi semakin beragam profilnya.

4) Faktor Isi/Materi Pendidikan

Yang termasuk dalam isi/materi pendidikan ialah segala sesuatu yang oleh

pendidik langsung diberikan kepada peserta didik dan diharapkan untuk

dikuasai peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Tujuan

pendidikan terinci sangat beraneka ragam, dari mulai tujuan umum sampai

tujuan insidental.

5) Faktor Metode

Peristiwa pendidikan ditandai dengan adanya interaksi edukatif. Agar

interaksi ini dapat berlangsung secara edukatif dan efisien dalam mencapai

tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan bahan/materi pendidikan

yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat pula. Metode adalah cara yang

di dalam fungsinya merupaka alat untuk mencapai tujuan.

6) Faktor Situasi Lingkungan

Situasi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Situasii

lingkungan ini meliputi: lingkungan fisik, lingkungan teknis, dan lingkungan

sosio-kultural. Sebagai salah satu faktor pendidikan, situasi lingkungan ini

secara potensial dapat menunjang atau menghambat usaha pendidikan, dapat

menjadi sumber belajar yang direncanakan maupun sebagai sumber belajar

yang dimanfaatkan oleh pendidik. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa

antara situasi lingkungan dengan faktor-faktor tujuan peserta didik, pendidik,

bahan dan metode ada hubungan saling mempengaruhi dalam proses

pendidikan. Dan dalam hal-hal pada situasi lingkungan ini berpengaruh

secara negatif terhadap pendidikan, maka lingkungan itu menjadi pembatas

pendidikan.

B. Karakteristik Pendidikan

Menurut UU No 2 tahun 1989, Pasal 1 ayat (1), “Pendidikan adalah

usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbinhan,

pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. “

15

Page 20: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

1. Karakteristik Usaha Sadar Pendidikan

a. Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia usaha adalah kegiatan dengan

mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu

maksud pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk

mencapai sesuatu. Sedangkan sadar adalah insyaf, yakin, merasa tahu,

dan mengerti. Jadi usaha sadar adalah kegiatan atau pekerjaan dengan

mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapi maksud, yang

diinsyafi, diyakini, dihayati, dan dipahami oleh orang yang

melakukannya.

b. Dengan demikian, pendidikan sebagi usaha sadar adalah kegiatan atau

pekerjaan yang dilakukan seseorang atau kelompok orang dengan cara

menggerakan kemampuan jiwa dan raganya, yang didorong oleh

adanya niat baik ingin membantu pihak lain agar dapat

mengembangkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotor yang ada dalam dirinya. Karakteristik usaha sadar tersebut,

yakni:

1) Usaha dilakukan dengan sungguh-sungguh, sekurang-kurangnya

terlihat dari adanya perhatian terhadap kepentingan peserta didik,

dan yang terbaik adalah melalui kegiatan atau pekerjaan yang

dilakukan dengan cara bekerja keras mencurahkan tenaga, pikiran,

dan kasih sayang dengan tulus demi keberhasilan peserta didik.

2) Usaha dilakukan dengan sengaja, sekurang-kurangnya

menunjukan adanya tujuan yang jelas, dan yang terbaik adalah

melalui kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan secara

terprogram. Dengan demikian, tergambar dengan jelas apa yang

menjadi tujuan, apa bentuk kegiatannya, apa yang menjadi sarana,

serta berapa lama waktu yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan.

3) Usaha dilakukan dengan secara terbimbing, sekurang-kurangnya

berusaha mengetahui berhasil tidaknya kegiatan atau pekerjaan

yang telah dilaksanakan, dan yang terbaik adalah terus mengikuti

16

Page 21: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

keseluruhan proses kegiatan atau pekerjaan pendidikan, sambil

melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan

yang terjadi selama berlangsungnya proses pelaksanaan, dan

setelah selesai pelaksanaan, untuk mengetahui kemajuan dan

hambatan yang terjadi, serta memperbaiki apa yang tidak berjalan

sebagaimana mestinya.

2. Karakteristik Bentuk Kegiatan Pendidikan

a) Karakteristik Bimbingan

1. Sehubungan dengan bimbingan, penjelasan umum UU No 2 Tahun

1989 antara lain menyatakan sebagai berikut: “Perluasan

pengertian ini (dari satu sistem pengajaran nasional menjadi satu

sistem pendidikan nasional) memungkinkan undang-undang ini

tidak membatasi perhatian pada pengajaran saja, melainkan juga

memperhatikan unsur-unsur pendidikan yang berhubungan dengan

pertumbuhan kepribadian manusia Indonesia yang bersama-sama

merupakan perwujudan bangsa Indonesia, suatu bangsa yang

bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memelihara budi

pekerti kemanusiaan dan memegang teguh cita-cita moral rakyat

yang luhur, …” Penjelasan ini menyiratkan perlunya kegiatan

bimbingan sebagai salah satu unsur dalam kegiatan pendidikan

disamping pengajaran, yang tertuju pada pertumbuhan kepribadian

manusia Indonesia yang dapat memainkan peranannya secara tepat

di masa yang akan datang dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

2. Menurut Arthur J. Jones, bimbingan sebagai bagian yang tak

terpisahkan dari pendidikan, merupakan bantuan yang diberikan

oleh seseorang kepada orang lain dalam menentukan pilihan-

pilihan dan penyelarasan-penyelarasan diri (adjustments) serta

dalam memecahkan masalah-masalah hidup. Bimbingan bertujuan

agar penerimanya tumbuh dalam kemandirian dan kemampuannya

untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Bimbingan

17

Page 22: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

adalah suatu pelayanan yang bersifat universal, tidak hanya terjadi

disekolah atau keluarga saja tetapi terjadi di dalam semua tahap

kehidupan manusia. Bimbingan terjadi di dalam keluarga,

perusahaan dan industri, pemerintahan, kehidupan sosial, rumah

sakit dan di penjara. Ada dimanapun sepanjang ada orang yang

perlu bantuan dan ada yang dapat memberi bantuan.

3. Tujuan bimbingan ialah membantu individu menemukan

kebutuhan-kebutuhannya, menilai kemampuan-kemampuannya,

secara berangsur-angsur mengembangkan tujuan-tujuan hidup

yang memberikan kepuasan secara individual dan dapat diterima

oleh masyarakat, merumuskan rencana-rencana tindakan untuk

mencapai tujuan-tujuan hidup tersebut, serta melaksanakannya.

Untuk melaksanakan tujuan-tujuan tersebut, sekolah harus

menyelenggarakan pelayanan bimbingan dalam bentuk

memberikan pelayanan-pelayanan: (1) penyuluhan atau counseling

bagi para pelajar yang memerlukan; (2) inventori individual yang

terdiri atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk

mengumpulkan, menyebarluaskan, menyediakan informasi tentang

pelajar yang dapat membantu dalam keperluan pengajaran atau

penyuluhan; (3) penyediaan informasi pekerjaan dan

pendidikan yang diperlukan dalam penyuluhan pekerjaan dan

pendidikan; (4) penempatan, yang terdiri atas kegiatan-kegiatan

yang dirancang untuk menempatkan setiap pelajar dalam kegiatan

belajar mengajar yang menguntungkan mereka, membantu mereka

untuk dapat belajar efektif pada tingkat pendidikan yang leih

tinggi, dan membantu mereka dapat menempati pekerjaan atau

jabatan secara tepat; dan (5) penelitian yang berupa usaha-usaha

yang terus-menerus dilakukan untuk menilai tingkat keberhasilan

pelaksanaan program bimbingan sekolah.

4. Ada beberapa model atau pola yang dapat dipergunakan dalam

memberikan pelayanan penyuluhan atau counseling kepada pelajar

18

Page 23: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

sebagai klien. Menurut Samuel H. Osipow dkk dalam “A Survey of

Counseling Methods” menyebutkan lima macam model konseling,

yang terdiri atas: (1) konseling perseptual; (2) konseling

eksistensial; (3) konseling analitikal; (4) konseling rasional; (5)

konseling behavioral. Meskipun terdapat perbedaan dalam

langkah-langkah pelaksanaan pelayanan konseling, tetapi terdapat

unsur-unsur kegiatan yang sama, yang terdiri atas: (a) identifikasi

kasus, yaitu menetapkan pelajar yang diperkirakan perlu menerima

konseling atau menjadi klien; (b) diagnosa, yaitu menentukan atau

memperkirakan masalah yang sedang dihadapi oleh pelajar yang

menjadi klien; (c) prognosa, yaitu menetapkan langkah-langkah

yang akan diberikan kepada klien; (d) terapi, yaitu melaksanakan

upaya-upaya penyembuhan yang telah direncanakan; (e) tindak

lanjut, yaitu memantau kemajuan-kemajuan dan hambatan-

hambatan yang terjadi dalam proses penyembuhan.

b) Karakteristik Pengajaran

a. Dalam memahami konsep pengajaran, ada baiknya mengikuti

sebagian uraian Lindley J. Stiles yang dimuat dalam

Encyclopedia of Educataion Research. Uraian itu antara lain

menyatakan: “Definisi lama tentang pengajaran (instruction)

dalam kaitannya dengan pendidikan, ditekankan pada proses

penyampaian pengetahuan atau keterampilan kepada siswa.

Membangun pengetahuan, informasi, sikap, keterampilan,

pemahaman, apresiasi, tingkah laku dalam diri orang lain, telah

umum dianut sebagai konsep tentang proses pengajaran.

Pengertian pengajaran lalu mengalami penyempitan makna

dalam tujuannya, yaitu terpusat pada pengembangan kemampuan

intelektual atau kognitif, dan pengembangan keterampilan

termasuk dalam kategori latihan (training). Henderson dalam

“Introduction to Philoshopy of Education” membataskan

pengajaran sebagai bentuk pendidikan khusus yang bertujuan

19

Page 24: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

membantu siswa mendapatkan pengetahuan dan pengembangan

intelegensi. (Henderson, 1959: 46-47)

b. Chauhan dalam “Innovations in Teaching and Learning

Process” mengemukakam empat karakteristik mengajar

(teaching) sebagai berikut:

1. Mengajar adalah komunikasi antara dua orang atau lebih

yang saling memberi pengaruh melalui gagasan-gagasan

mereka dan belajar sesuatu dalam proses interaksi tersebut.

2. Mengajar adalah mengisi pikiran siswa dengan informasi dan

pengetahuan tentang fakta untuk dapat mereka gunakan di

masa yang akan datang.

3. Mengajar adalah suatu proses dimana pelajr, guru,

kurikulum, dan variable-variabel lainnya diorganisasi dalam

suatu cara yang sistematis untuk mencapai sesuatu tujuan

yang telah ditentukan terlebih dahulu.

4. Mengajar adalah menimbulkan motivasi untuk beljar.

c. Menurut Leo W. Angkin, dan kawan-kawan dalam “Teaching:

What It’s About”, berdasarkan pola hubungan guru dengan

siswa, dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Pengajaran Klasikal (group-oriented instruction), yang

didasarkan pada asumsi semua sisma sama-sama

memperoleh pengajaran dan perbedaan yang ada di antara

mereka tidaklah penting.

b. Pengajaran Individual (individual-oriented instruction), yang

di dasarkan pada asumsi bahwa setiap siswa adalah berbeda,

dan harus mendapat perhatian dan perlakuan khusus.

d. Menurut Ivor K. Davies dalam “Instruction Techniques”,

langkah-langkah dasar dalam pengajaran pengetahuan adalah:

1) Pendahuluan, yang berlangsung kurang lebih selama 10

persen dari keseluruhan waktu yang tersedia. Dua hal yamg

perlu diperhatikan dalam langkah ini, yaitu: (1) mendapat

20

Page 25: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

perhatian dari siswa, dan (2) menjelaskan tujuan

pengajaran.

2) Pengembangan, yang berlangsung kurang lebih selama 65

persen dari keseluruhan waktu yang tersedia. Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam langkah ini adalah: (1)

mengingatkan kembali apa yang pernah diketahui yang

sesuai dengan bahan baru; (2) menyajikan pengetahuan

baru yang harus dipelajari; (3) memberikan dorongan dan

bimbingan untuk menguasai pengetahuan baru; (4)

menjelaskan kegunaan pengetahuan baru yang sedang

dipelajari; (5) menyatakan bagaimana mereka harus belajar.

3) Konsolidasi, yang berlangsung kurang lebih 25 persen dari

keseluruhan waktu yang tersedia. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dan dilakukan adalah: (1) mengkonsolidasikan

apa yang baru saja dipelajari; (2) menilai tingkat

penguasaan bahan pelajaran yang baru diajarkan; dan (3)

membantu siswa menggunakan apa yang telah dipelajari

dalam menghadapi situasi baru.

c) Karakteristik Latihan

a. P. J. Hills dalam “A Dictionary of Education”

membataskan latihan (training) lebih berkenaan dengan

penerapan pengetahuan dari pada penguasaan pengetahuan.

Pertama-tama, latihan adalah proses pengubahan yang

tertuju pembentukan suatu pola tingkah laku yang

diharapkan. Dalam sebagian besar organisasi, dianut

pandangan bahwa latihan ialah suatu proses

mempersiapkan orang untuk suatu pekerjaan, membantu

mereka memperbaiki penampilan mereka, dan

perkembangan potensi mereka sepenuhnya. Sistem latihan

biasanya tempat kerja on-job. Jadi latihan adalah

21

Page 26: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

pengajaran keterampilan yang bertujuan mencapai kinerja

atau penampilan kerja yang standar.

b. Bentuk pelatihan dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu:

1) Latihan melalui pendidikan pra-jabatan atau pre-

inservice education/training yang biasanya

diselenggarakan di dalam lembaga-lembaga pendidikan

formal dalam bentuk sekolah-sekolah kejuruan dan

program pendidikan professional di perguruan-

perguruan tinggi.

2) Latihan melalui pendidikan selama bekerja atau in-

service education/training. Biasanya dilakukan dalam

dua macam bentuk, yaitu: (1) on-job training atau

latihan selama bekerja, yang dilaksanakan di tempat

kerja yang bersangkutan, dan (2) off-job training atau

latihan selama bekerja, yang dilakukan di luar tepat

bekerja. Dapat dalam bentuk pelatihan di luar tempat

kerja atau dititipkan di perguruan tinggi.

c. Menurut Ivor K. Davies, pengajaran keterampilan (skill

lesson) mencangkup tiga langkah berikut:

a) Penjelasan, yang berlangsung kurang lebih 15

persen dari waktu yang tersedia. Langkah ini berisi

penjelasan tentang apa yang akan dilakukan dan

hasil-hasilnya.

b) Demonstration, yang berlangsung kurang lebih 25

persen dari keseluruhan waktu yang tersedia. Di sini

guru memperagakan bagaimana melakukan tugas

atau praktek kerja, dari awal sampai akhir.

c) Imitasi, yang berlangsung kurang lebih 60 persen

dari keseluruhan waktu yang tersedia. Dalam

langkah ini siswa mencoba melakukan tugas atau

melaksanakan praktek kerja sesuai dengan petunjuk

22

Page 27: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

dan contoh yang telah diperagakan oleh guru.

Sedangkan tugas guru atau instruktur adalah

memonitor dan memberikan bimbingan bagi mereka

yang mengalami kesulitan.

3. Karakteristik Fungsi

Pendidikan bertugas mempersiapkan peserta didik agar

dapat memainkan peranan-peranannya dalam kehidupan di masa yang

akan datang. Peranan-peranan yang akan dimainkan oleh setiap

individu setelah menyelesaikan pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Pribadi yang mampu terus belajar untuk mengembangkan

kemampuan-kemampuan dirinya seoptimal mungkin.

2. Anggota masyarakat

a. Anggota keluarga yang dapat hidup bahagia dalam keluarga

dalam arti rumah tangga atau keluarga dalam arti luas.

b. Tenaga kerja yang dapat melaksanakan tugas-tugas

pekerjaannya secara produktif dan memperoleh kepuasan kerja.

c. Anggota organisasi atau kelompok khusus yang dapat

berpartisipasi secra harmonis dan memperoleh kepuasan hidup.

d. Warga negara yang bertanggung jawab dan dapat menikmati

pelayanan umum yang disediakan oleh pemerintah dan

masyarakat.

e. Warga masyarakat yang dapat menikmati suasana kehidupan

masyarak pada umumnya, sehingga memperoleh rasa aman dan

damai dalam hidup.

3. Hamba Tuhan yang dapat menjalankan kehidupan beragama

secara tenang, tekun, dan penuh keikhlasan.

C. Alat Pendidikan

Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja memuat kondisi-kondisi

yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi alat pendidikan

itu telah mewujudkan diri sebagai perbuatan atau situasi yang dicita-citakan

23

Page 28: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

dengan tegas, untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidik dalam

menggunakan alat pendidikan, sudah ditentukan sesuai dengan cita-cita yang

ingin dicapai, dan sudah pula ada tujuan tertentu untuk mempengaruhi anak

didik. Misalnya, madrasah, gereja, dan sebagainya, merupakan alat pendidikan

untuk pendidikan keagamaan. Karena dalam kemadrasahan atau kegerejaan

tadi, secara formal diberikan pendidikan keagamaan.

1. Penggunaan Alat Pendidikan

Penggunaan alat pendidikan dipengaruh oleh pribadi pemakainya

karena tujuan/cita yang dikandung oleh alat itu. Penggunaan alat

mempunyai hubungan yang erat dengan sifat kepribadian pemakai, dan

hubungan erat dengan sifat kepribadian pemakai ini merupakan sifat khas

dari alat pendidikan, dibandingkan dengan alat yang lain. Misalnya, pribadi

yang mengabaikan cita keagamaan tidak akan berhasil di dalam mendidik

keagamaan, walaupun alat yang digunakan cukup tersedia, baik dan

sempurna.

Di dalam memilih alat pendidikan yang akan digunakan perlu

diperhatikan hal-hal:

a. Tujuan apakah yang ingin dicapai dengan alat itu.

b. Siapakah yang ingin menggunakan alat itu.

c. Terhadap siapakah alat itu akan digunakan.

d. Alat-alat manakah yang tersedia dan dapat digunakan.

Masih perlu kita tanyakan, apakah di dalam menggunakan alat

pendidikan itu akan menimbulkan pengaruh pula dalam lapangan lain yang

tidak menjadi tujuan utama dari penggunaan alat itu dan apakah alat itu

sudah dapat untuk mencapai tujuan itu atau belum atau mungkin masih

perlu dibantu dengan yang lain.

Selain dari hal itu, perlu pula diperhatikan bagaimanakah reaksi

anak-anak terhadap penggunaan alat pendidikan itu. Jangan sampai reaksi

anak didik hanya sekedar reaksi terhadap suatu rangsangan belaka, tetapi

kita ingin agar dengan penggunaan alat itu anak didik mengalami perubahan

24

Page 29: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

. Karenanya tidak hanya perubahan yang hanya bersifat mekanis belakan,

tetapi benar-benar merupakan pencerminan dari pribadi anak didik.

Mengenai masalah terhadap siapakah alat itu digunakan, maka

perlu diingat, bagaimanakah kondisi anak yang menerimanya, apakah anak

didik itu berkelainan, dan bagaimanakah kelainannya, berapakah umur anak

didik itu, bagaimana watak atau kebiasaan dan situasi saat itu.

Sementara itu, mengenai alat-alat apakah yang tersedia dan dapat

digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, perlu kembali di kaji, bahwa

tujuan pendidikan adalah membimbing anak untuk mencapai kedewasaan.

Kedewasaan dapat dicapai dalam pergaulan antara anak dengan orang

dewasa saja. Dan pergaulan ini merupakan alat pendidikan yang utama. Jadi

dapat ditegaskan, bahwa alat yang utama untuk mencapai tujuan dalam

lapangan pendidikan adalah pergaulan, terutama pergaulan antar anak

dengan orang dewasa.

Dalam pergaulan, anak didik tidak merasa dirinya secara formal

terikat pada suatu ikatan, sebagai seorang yang harus tunduk, sehingga

siswa harus membatasi tingkah lakunya atau segala tindakannya,

sebagaimana yang terjadi pada situasi pendidikan. Tetapi dalam pergaulan

itu, anak didik mempunyai kesempatan untuk memperoleh petuah, petunjuk,

atau contoh sebagaimana yang diperoleh dalam situasi pendidikan formal,

dan berkesan atau contoh ini pada anak didik berlangsung secara tidak

sengaja. Di dalam pergaulan, anak didik secara sengaja mencontohkan

tindak tanduk pendidiknya.

2. Jenis Alat Pendidikan

a) Alat Pendidikan Pendahuluan

Alat pendidikan pendahuluan adalah alat pendidikan yang

ditetapkan bagi anak didik yang belum mengerti dan menginsyafi akan

arti kewibawaan, terdiri dari :

a. Keteraturan, berarti berlangsung pada waktu, tempat dan dengan

cara yang sama/ ajeg/ tetap.

25

Page 30: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

b. Kebersihan, berarti menanamkan kebiasaan bagi anak didik agar

tetap bersih dan rapi.

c. Ketenangan, artinya menanamkan kebiasaan bagi anak didik untuk

ikut menjaga keharmonisan keluarga, sehingga dapat hidup dengan

tenang.

d. Pembiasaan, artinya memberi kesempatan kepada anak, akan

kesibukan dalam lapangan indra dan motoric, dan kesempatan untuk

bergaul dengan sesamanya.

b) Alat Pendidikan Yang Sebenarnya

a. Memberi perlindungan, orang dewasa mempunyai tugas

mengawasi anak didik, dengan maksud memberi perlindungan

terhadap anak. Tujuan melakukan perlindungan, untuk menghalangi

anak berbuat sesuatu, baik yang langsung maupun tidak langsung

akan merugikan anak didik. Alat pendidikan dalam memberi

perlindungan ini dapat berupa: memberi kesempatan untuk

mengalami sesuatu, membatasi perbuatannya, melarang atau

menganjurkan untuk berbuat sesuatu, membiasakan atau

menciptakan keteraturan pada anak didik.

b. Verstandhouing = agar mengerti, yang dimaksdukan adalah agar

anak dapat mengerti tingkah laku orang tuanya. Orang tua

memberikan sikap, dengan maksud agar di mengerti oleh anak didik

apa maksud dari sikap itu, dan agar dapat dicontoh oleh anak didik,

baik secara sadar atau tidak. Alat pendidikan dalam hal ini berwujud

contoh, memperlihatkan contoh, menyuruh anak didik untuk turut

serta dalam suatu perbuatan, memberi kesempatan terhadap anak

didik untuk turut serta dalam suatu aktivitas, memberi petunjuk

kepada anak didik, melarang, menghalangi, terhadap sesuatu

perbuatan yang tidak baik. Jadi dalam Verstandhouing tercangkup

berbagai alat pendidikan, yang dapat dipisahkan menjadi pantas dan

yang tidak pantas bagi anak didik.

26

Page 31: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

c. Kesamaan arah dalam berbuat dan berfikir, dalm hal ini alat

pendidikan bercorak meragakan sesuatu contoh, seperti dalam

verstandhouing, hanya dalam kesamaan arah dalam berbuat dan

berfikir, disertai dengan penjelasan atau dialog. Dengan alat

pendidikan yang berupa percakapan ini, anak didik memperoleh

penjelasan, pemberitahuan, gambaran akan sesuatu keadaan dan

selanjutnya kita libatkan anak didik dalam kehidupan orang dewasa,

dengan memberi tanggung jawab kepada anak didik, dengan

maksud agar anak berusaha menyesuaikan dengan orang dewasa,

dan timbul keinginan pada anak didik agar mau menyesuaikan diri

dengan peraturan-peraturan dan berusaha menepati janji.

d. Merasa hidup bersama, merasa ada perpaduan, apabila pendidik

dan anak didik berada dalam pergaulan, maka ini berarti bahwa

mereka itu merasa hidup bersama, merasa ada perpaduan. Dalam

hal merasa hidup bersama ini, timbul rasa saling percaya

mempercayai, cinta mencintai, kesemuanya ini diwujudkan oleh

pendidik dalam pergaulan itu. Selain itu, pendidik menciptakan

suatu kesempatan untuk terwujudnya “merasa hidup bersama” itu.

e. Pembentukan kemauan, pengalaman saja belum cukup, masih

harus ditambah suatu sikap yang timbul dari diri anak didik sendiri

yang berupa keinginan untuk membentuk diri sendiri, serta hakikat

anak didik sebagai makhluk yang harus mempelajari apa yang patut,

sesuai dengan usia anak didik. Sikap yang datang dari anak didik

ini, merupakan alat pendidikan yang kelima yang dinamakan

“pembentukan kemauan”, anak didik memiliki kemauan untuk

membentuk diri sendiri.

c) Hukuman

Hukuman adalah suatu perbuatan yang secara sadar dan

sengaja menjatuhkan nestapa kepada orang lain, dimana orang lain itu

mempunyai kelemahan bila dibandingkan dengan diri kita.

27

Page 32: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

Tujuan yang terkandung dalam memberikan hukuman

kepada anak didik antara lain:

1. Hukuman diberikan oleh karena adanya pelanggaran (puniturquia

pecamtum est)

2. Hukuman diberikan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran

(punitur ne pecatur)

Hal ini dapat diperinci lagi dalam:

a) Hukuman diadakan untuk membasmi kejahatan, atau untuk

meniadakan kejahatan.

b) Hukuman diadakan untuk melindungi masyarakat dari perbuatan

yang tidak wajar.

c) Hukuman diadakan untuk menakuti si pelanggar, agar

meninggalkan perbuatannya yang melanggar itu.

d) Hukuman diadakan untuk segala pelanggaran.

e) Hukuman diadakan untuk memperbaiki pelanggaran.

Dalam dunia pedagogis, hukuman itu merupakan hal yang

wajar, bilamana derita yang ditimbulkan oleh hukuman itu memberi

sumbangan bagi perkembangan moral anak didik. Perkembangan moral

yang dimaksud ialah keinsyafan terhadap moralitas dan kerelaan untuk

berbuat sesuatu sesuai dengan moralitas.

Hukuman dikatakan berhasil, bilamana dapat membangkitkan

perasaan bertobat, penyesalan akan perbuatannya. Disamping itu,

hukuman dapat pula menimbulkan hal-hal lain seperti:

1. Karena hukuman anak merasa hubungan dengan orang dewasa

terputus, tidak wajar, karena dengan hukuman itu anak merasa

dirinya tidak dicintai oleh pendidiknya, maka merasa bahwa

hubungan cinta itu terputus.

2. Dengan diterimanya hukuman, anak didik merasa harga dirinya atau

martabat pribadinya terlanggar, anak merasa mendapatkan penilaian

yang tidak wajar.

28

Page 33: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

Dua hal diatas harus diperhatikan oleh pendidik, karena dari

segi psikologis, hukuman diatas ini sangat berbeda dengan hukuman

yang menimbulkan rasa penyesalan. Hukuman yang menyebabkan

retaknya hubungan anak didik dengan pendidik harus dihindarkan,

sedangkan hukuman yang diberikan harus dapat membangkitkan rasa

kesusilaan.

Dalam mendidik, tidak pernah menghukum dan terlalu

banyak menghukum, keduanya merupakan tindakan yang tidak

seharusnya. Tindakan yang pantas dan wajar adalah kurangi

menghukum, beri contoh yang baik serta anjuran untuk berbuat baik,

dalam membentuk kemauan anak didik, maka tujuan pendidikan akan

tercapai. Karena bukan hanya hukuman saja yang merupakan alat

pendidikan. Hukuman hanya menimbulkan derita bagi anak didik, baru

wajar bila sama sekali tidak ada jalan lain. Artinya bila menggunakan

alat yang lebih halus dari hukuman, maka tujuan tidak tercapai.

d) Jenis Hukuman

Ada beberapa jenis hukuman diantaranya :

1. Hukuman membalas dendam, orang merasa tidak senang karena

anak berbuat salah. Anak lalu dihukum. Hukuman demikian

memuaskan orang tua, namun tidak ada kepentingan untuk anak.

Pokok orang tua senang telah melampiaskan marahnya. Hukuman

ini tidak boleh diterapkan, karena dampaknya tidak baik.

2. Hukuman badan/jasmani, hukuman ini memberi akibat yang

merugikan anak, bahkan dapat menimbulkan gangguan kesehatan

bagi anak. Misalnya guru menangkap basah anak didik sedang

merokok, maka kepada anak dihukum dengan keharusan merokok

terus menerus selama waktu bersekolah. Hal ini dapat berakibat

anak batuk atau pusing dan sakit.

3. Hukuman jeruk manis (sinaas apel), menurut Jan Ligthart tokoh

yang mengemukakan teori hukuman ini. Anak yang nakal tidak

perlu dihukum, tetapi didekati dan diambil hatinya. Contoh, di

29

Page 34: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

suatu kampung ada penghuni baru, sombong tidak mau kenal

dengan penduduk lama, maka salah seorang penduduk lama,

berlaku baik, memberi apa-apa, maka penduduk sombong itu

akhirnya berubah menjadi baik, dan mau membaur dengan warga

yang lain.

4. Hukuman alam, J. J Rousseau dari aliaran Naturalisme

berpendapat “kalau ada anak yang nakal jangan dihukum, biarlah

jera dengan sendirinya”. Misalnya gadis yang sangat bebas

pergaulan, oleh orang tuanya tidak pernah dimarahi, tidak pernah

ditegur, biar jera dengan sendirinya sebagai akibat dari pergaulan

bebas itu. Akhirnya gadis itu merasa jera setelah hamil. Dengan

hukuman alam, anak diharapkan menyadari kesalhannya sendiri.

5. Hukuman memperbaiki, menghukum dengan tujuan agar anak

mau memperbaiki kesalahannya. Kesalahan itu akan diperbaiki

oleh anak, bilamana anak sudah mengetahui apa kesalahannya,

mengakui akan kesalahannya yang telah dilakukan, insyaf dan

sadar bahwa perbuatannya salah dan baru memungkinkan anak

memperbaikinya.

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa hukuman itu dapat

diterapkan dalam pendidikan, terutama pendidikan yang bersifat

pedagogis, menghukum bilamana perlu, jangan terus menerus, dan

hindarilah hukuman jasmani. Dalam menghukum harus disesuaikan

dengan kesalahan yang telah dilakukan oleh anak, umur anak, dan juga

keadaan anak. Namun, jika terpaksa menghukum hendaknya:

a. Jangan menghukum waktu marah.

b. Berikan hukuman pada waktu yang tepat.

c. Hukuman harus setimpal dengan kesalahannya.

d. Jagan menghukum secara rutin.

e. Ada hukuman, ada maaf.

f. Berilah hukuman sedikit mungkin.

30

Page 35: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

e) Ganjaran

Ganjaran merupakan isyarat, kata-kata, perbuatan, atau

barang-barang yang diberikan kepada anak didik setelah mereka

berhasil melakukan kegiatan positif dan istimewa. Menurut Montessori

dan K. H. Dewantara tidak melakukan hukuman dan ganjaran dalam

proses pendidikan, karena hukuman dan ganjaran itu sebenarnya telah

terkandung di dalam perbuatan anak didik itu sendiri. Bila perbuatan

mereka salah, mereka susah (hukuman) dan bila perbuatan mereka

sukses mereka senang (ganjaran).

Hal-hal yang perlu di perhatikan pada waktu memberikan ganjaran:

1) Ganjaran wajib diberikan kepada anak untuk menumbuhkan

kesadaran anak bahwa anak telah menjalankan kewajibannya. Tapi

ganjaran jangan dilakukan terlalu sering.

2) Hendaknya diusahakan, agar ganjaran itu menimbulkan rasa peka

akan arti ganjaran.

3) Tujuan pemberian ganjaran itu ialah mengajak anak didik untuk

bertingkah laku yang lebih baik. Anak didik jangan sampai merasa

sombong atas keberhasilannya.

4) Ganjaran hendaknya diberikan secra adil. Ganjaran itu tidak boleh

diberikan atas dasar simpati atau antipasti terhadap seseorang.

5) Ganjaran harus dapat dicapai oleh semua anak didik atas dasar

kejujuran, kesungguhan atau ketekunan.

Macam-macam ganjaran yang dapat diberikan kepada anak

didik antara lain:

a) Isyarat, misalnya anggukan tanda berkenan, tepukan pada bahu

anak yang sukses.

b) Kata-kata, misalnya kata bagus, jempol, hebat.

c) Perbuatan, misalnya berupa perluasan kerja bagi mereka yang

sukses.

31

Page 36: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

d) Barang, misalnya buku tulis, ballpoint, spidol, alat-alat pelajran

yang lain. tapi hal ini harus diberikan pada waktu yang istimewa,

antara lain dalam peristiwa lomba.

32

Page 37: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam

kehidupan karena pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan

manusia atau dengan kata lain merupakan suatu upaya untuk

“memanusiakan” manusia. Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses

kehidupan masa kini dan sekaligus adalah proses untuk persiapan bagi

kehidupan yang akan datang.

Konsep pendidikan meliputi:

1. Ruang lingkup pendidikan, yaitu pendidikan informal, formal dan non

formal.

2. Fungsi pendidikan, yaitu dalam arti mikro (sempit) dan makro (luas).

3. Faktor pendidikan, yaitu faktor tujuan, faktor pendidik, faktor peserta

didik, faktor metode, dan faktor situasi lingkungan.

Menurut UU No 2 tahun 1989, Pasal 1 ayat (1), “Pendidikan

adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan

bimbinhan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan

datang. “pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses kehidupan masa

kini dan sekaligus adalah proses untuk persiapan bagi kehidupan yang akan

datang.

Karakteristik pendidikan, yaitu:

1. Karakteristik usaha sadar pendidikan.

2. Karakteristik bentuk kegiatan pendidikan, meliputi karakteristik

bimbingan, karakteristik pengajaran dan karakteristik latihan.

3. Karakteristik fungsi

Alat pendidikan adalah hal yang tidak saja memuat kondisi-kondisi

yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi alat pendidikan

itu telah mewujudkan diri sebagai perbuatan atau situasi yang dicita-citakan

dengan tegas, untuk mencapai tujuan pendidikan. Jenis alat pendidikan

33

Page 38: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

B. Saran

Bagi pendidik atau calon pendidik seperti kita sebaiknya

mengetahui dan memahami mengenai konsep, karakteristik dan alat

pendidikan. Guna membantu dalam proses pembelajaran supaya

pembelajaran berjalan dengan baik. Untuk dapat menciptakan proses

pembelajaran yang baik seorang pendidik harus dapat menerapkan konsep,

karakteristik dan alat pendidikan itu di dalam tercapainya tujuan

pembelajaran di kelas. Pendidik juga harus mampu menciptakan suasana

pembelajaran yang menyenangkan agar proses dari konsep, karakteristik dan

alat pendidikan dapat tersampaikan dengan maksimal.

34

Page 39: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

DAFTAR PUSTAKA

Handi, soedomo.2008. Pendidikan (suatu pengantar). Surakarta: LPP UNS dan

UPT UNS Press.

Handikusumo, dkk. 1996. Pengantar Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang

Press.

Mudyohardyo, redjo. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafinda Persada.

Ilmukitanih. 2010. Alat-alat Pendidikan dan Karakteristik. Tersedia

http://ilmukitanih.blogspot.com/2010/05/alat-alat-pendidikan-

karakteristik-alat.html. Diunduh 21 Maret 2014, pukul 10:42.

Timeshighereducation. silence-as-a-pedagogical-tool . Tersedia

http://www.timeshighereducation.co.uk/comment/opinion/silence-as-a-

pedagogical-tool/2006621.article. Diunduh tanggal 25 Maret 2014, pukul

19:15.

Wisegeek. what-is-a-pedagogical tool. Tersedia http://www.wisegeek.com/what-

is-a-pedagogical-tool.htm. Diunduh 25 Maret 2014, pukul 19:35.

35

Page 40: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

“A pedagogical tool is anything that a person uses to learn or teach. Some

pedagogical tools such as textbooks are considered "traditional," but as the needs

of students and teachers change, less-traditional items are becoming pedagogical

aids. Exactly what a person considers a pedagogical tool varies by age and

education level, but virtually anything can be a pedagogical tool in the right

circumstances. It is normal for the amount of training required to use different

tools to vary, but manufacturers put professional research into the designs they

develop.”

Terjemahan : Sebuah alat pedagogis adalah segala sesuatu yang seseorang

menggunakan untuk belajar atau mengajar . Beberapa alat pedagogis seperti buku

teks dianggap " tradisional , " tetapi sebagai kebutuhan siswa dan guru berubah,

item kurang - tradisional menjadi alat bantu pedagogis . Persis apa yang orang

menganggap alat pedagogis bervariasi menurut usia dan tingkat pendidikan , tapi

hampir apa pun bisa menjadi alat pedagogis dalam situasi yang tepat . Adalah

normal untuk jumlah pelatihan yang dibutuhkan untuk menggunakan alat yang

berbeda bervariasi, tetapi produsen menempatkan penelitian profesional ke dalam

desain mereka kembangkan.

Penjelasan : Alat-alat yang digunakan untuk pembelajaran sangat

bervariasi menurut usia dan tingkat pendidikan.

A recent issue of Times Higher Education drew welcome attention to the value of

silence as a pedagogical tool in higher education.

“Silence in classrooms offers the potential for more democratic forms of

interaction. To use it, students must accept the need to remain silent for their own

sake or for the sake of others. Over time, this can lead to a sense of teaching-

based group intimacy that, ultimately, can enhance the discovery of knowledge.

Appreciating the pedagogical uses of silence can be particularly helpful when

teaching students from Japan, China and Scandinavia, where silence plays a

significant cultural role and is valued. The Finns, for example, are well known for

not talking unless utterance is important. “

36

Page 41: file · Web viewKONSEP, KARAKTERISTIK dan ALAT PENDIDIKAN . Tugas Kelompok. Disusun untuk Memenuhi Tugas Salah Satu . Tugas Mata Kuliah Pedagogika. Dosen :

Terjemahan: Diam di kelas menawarkan potensi untuk bentuk yang lebih

demokratis interaksi . Untuk menggunakannya, siswa harus menerima kebutuhan

untuk tetap diam untuk kepentingan mereka sendiri atau untuk kepentingan orang

lain. Seiring waktu , hal ini dapat menyebabkan rasa berbasis pengajaran

kelompok keintiman yang, pada akhirnya, dapat meningkatkan penemuan

pengetahuan.

Menghargai penggunaan pedagogis diam dapat sangat membantu ketika mengajar

siswa dari Jepang , China dan Skandinavia , di mana keheningan memainkan

peran budaya yang signifikan dan dihargai. Finlandia, misalnya, sudah dikenal

untuk tidak berbicara kecuali ucapan penting.

Penjelasan: bahwa sikap diam di kelas dapat meningkata penemuan

kebutuhab yang ada pada siswa.

37