tugas akhir karya ilmiah karakteristik kampanye … · berkat hidayah-nya sehingga proposal tugas...

126
TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH KARAKTERISTIK KAMPANYE YANG SUKSES PROGRAM PT. BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Survey Deskriptif: Terkait Seminar Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada Tanggal 22 Februari Tahun 2017) Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh: SHOFIYAH NAJIYAH NIM. 4123143785 PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Agustus 2017

Upload: phamnhu

Post on 08-Apr-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH

KARAKTERISTIK KAMPANYE YANG SUKSES PROGRAM PT. BURSA

EFEK INDONESIA (BEI)

(Survey Deskriptif: Terkait Seminar Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada Tanggal 22 Februari Tahun 2017)

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya

Oleh:

SHOFIYAH NAJIYAH

NIM. 4123143785

PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Agustus

2017

ii

SHOFIYAH NAJIYAH (4123143785), KARAKTERISTIK KAMPANYE YANG SUKSES PROGRAM PT. BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Survey Deskriptif: Terkait Seminar Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada Tanggal 22 Februari 2017); 108 halaman; 25 Lampiran; 12 buku; 12 Sumber lain; Tugas Akhir Karya Ilmiah, Agustus 2017.

ABSTRAK

Public Relations berfungsi dengan baik jika melakukan suatu kegiatan yang jelas dan khas, termasuk mengadakan program kampanye. PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengadakan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ untuk mengajak masyarakat berinvestasi saham secara rutin. Seminar 'Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus' adalah salah satu usaha BEI untuk mengkampanyekan proyeknya ke berbagai kampus. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik kampanye yang sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada tanggal 22 Februari 2017?

Penelitian ini menggunakan konsep kampanye dengan variabel Karakteristik Kampanye yang Sukses. Terdapat lima dimensi dalam teori ini yakni educational (pendidikan), engginering (teknik), enforcement (penguatan), entitlement (hak), evaluations (evaluasi).

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan merupakan jenis penelitian deskriptif. Metode survey dipilih untuk mendapat data dari responden dan kuisioner sebagai instrument pengumpulan data. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil penyebaran kuisioner kepada sebagian mahasiswa STEI yang menjadi peserta seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus. Populasi dalam penelitian ini adalah sebesar 251 mahasiswa STEI yang hadir seminar ‘Yuk Nabung Saham’. Kuisioner diberikan kepada 72 responden sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive. Penyebaran kuisioner dilajukan pada bulan Mei 2017. Tendensi sentral yang digunakan adalah mean. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval.

Berdasarkan hasil penelitian karakteristik kampanye yang sukses di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) ditemukan bahwa dimensi dengan mean tertinggi dalam penelitian ini yaitu dimensi pendidikan (education). Adapun indikator dengan mean tertinggi yaitu memberikan pencerahan kepada publiknya terdapat pada pernyataan menjadi tahu pentingnya investasi saham. Dimensi dengan mean terendah dalam penelitian yaitu dimensi evaluasi (evaluation). Indikator dengan mean terendah yaitu evaluasi mengidentifikasi publik terdapat pada pernyataan mengetahui pihak BEI melakukan evaluasi

iii

iii

mengenai seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dengan cara mengidentifikasi apakah perilaku yang diinginkan pada peserta tercapai atau tidak.

Kesimpulan pada penelitian ini adalah kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ sudah memiliki karakteristik kampanye yang sukses pada dimensi pendidikan, namun PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) seharusnya melakukan evaluasi lebih dalam mengenai seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dengan cara mengidentifikasi apakah tujuan yang dinginkan tercapai atau tidak dan perilaku yang diinginkan pada peserta seminar tercapai atau tidak.

Kata Kunci: Kampanye, Karakteristik kampanye yang sukses

iv

SHOFIYAH NAJIYAH (4123143785), CHARACTERISTICS OF SUCCESSFUL CAMPAIGN on PROGRAM of Indonesia Stock Exchange (IDX) (Descriptive Survey: ‘Yuk Nabung Saham’ Campaigne in Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) on 22 February 2017); 108 Pages; 25 Attachment; 12 Books; 12 other source; Tugas Akhir Karya Ilmiah, Agustus 2017.

ABSTRACT

Public Relations is a good work, if doing a clear and distinctive activities, including conducting campaigns. Indonesia Stock Exchange (IDX) held a ‘Yuk Nabung Saham’ campaign to invite the public as potential investors to invest periodically. One of BEI's step to campaign for the project is a seminar to many campuses under the name '‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus'. The formulation of the problem in this research is how is the successful campaign characteristic of the Indonesia Stock Exchange (IDX) program related to the ‘Yuk Nabung Saham’ campaign at Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) on February 22nd, 2017?

This research uses the concept of the campaign with variabel characteristics of successful campaign. There are five dimensions in this theory, namely, education, engineering, enforcement, entitlement, and evaluation.

This research uses the penelitian quantitative research and is a descriptive research type. Survey method was selected to receive the data from the respondens and questionaire as a data collection instrument. Primary data in this research is the result of dissemination of the questionnaire to some STEI students who participated in the campaign seminar 'Go Nuk Saham' Goes to Campus. The population in this research are 251 STEI students who attended seminar ‘Yuk Nabung Saham’. Questionnaires were given to 72 respondents as a sample. This research used a purposive sampling technique. Dissemination of a questionnaire conducted in Mei 2017. The central tendencyis used in this research is mean. The scale used in this research is interval.

Based on the results of research successful campaign characteristic of the Indonesia Stock Exchange (IDX) found that the dimension with the highest mean in this study is education (education). Dimensions with the lowest mean in the research is evaluation (evaluation). Based on the results of the research, the indicator with the highest mean that gives enlightenment to the public is on the statement to know the importance of stock investment. The indicator with the lowest mean of public identify evaluation is in the statement knowing the BEI conducts an evaluation of the ‘Yuk Nabung Saham’ campaign seminar by identifying whether the desired behavior to the participants is achieved or not.

v

v

Conclusion in this research is the campaign has been success, but IDX should conduct a deeper evaluation of the ‘Yuk Nabung Saham’. Campaign seminar by identifying whether the desired behavior of the seminar participants is achieved about the ‘Yuk Nabung Saham’ campaign seminar by identifying whether the desired goals are achieved or not and the desired behavior of the seminar participants is reached or not.

Keyword: Campaign, Characteristic of successful campaign

vi

LEMBAR ORISINALITAS

PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir Karya Ilmiah yang berjudul KARAKTERISTIK KAMPANYE YANG SUKSES PROGRAM PT. BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Survey Deskriptif: Terkait Seminar ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada Tanggal 22 Februari 2017) adalah benar-benar karya saya dan sudah mengikuti ketentuan penulisan yang ada. Apabila kemudian hari tugas akhir karya ilmiah ini merupakan hasil plagiat, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Jakarta, Agustus 2017

SHOFIYAH NAJIYAH

NIM. 4123143785

vii

LEMBAR PENGESAHAN HASIL PENELITIAN

TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH

Nama : SHOFIYAH NAJIYAH

NIM : 4123143785

Judul : KARAKTERISTIK KAMPANYE YANG SUKSES PROGRAM PT. BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Survey Deskriptif: Terkait Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada Tanggal 22 Februari 2017)

TIM PENGUJI

No. Nama Tanda Tangan Tanggal

1. Dr. Kinkin Yuliaty S.P ……………………. .………….. Ketua Sidang

2. Maulina Larasati P, M.I.Kom ……………………. .………….. Pembimbing

3. Wina Puspita Sari, M.Si ……………………. .………….. Penguji Ahli

4. Vera Wijayanti Sutjipto, M.Si ……………………. .………….. Sekretaris Sidang

Lulus Sidang, Juli 2017

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dengan memanjatkan puji serta rasa syukur kehadirat ALLAH SWT,

berkat hidayah-Nya sehingga proposal Tugas Akhir Karya Ilmiah (TAKI) yang

berjudul "KARAKTERISTIK KAMPANYE YANG SUKSES PROGRAM PT.

BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Survey Deskriptif: terkait seminar kampanye

‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada

tanggal 22 Februari 2017)" ini dengan baik dapat berjalan dengan baik dan

lancar tanpa adanya hambatan.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan Tugas Akhir Karya Ilmiah (TAKI)

ini tidak bisa lepas dari partisipasi serta bantuan dari berbagai pihak yang

terkait, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak syukur dan terimakasih

kepada orangtua atas do’a dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Djaali, selaku Rektor Universitas Negeri Jakarta.

2. Dr. Muhammad Zid, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Jakarta.

3. Dr. Kinkin Yuliaty S.P, selaku Koordinator Prodi Hubungan Masyarakat

Universitas Negeri Jakarta.

ix

ix

4. Maulina Larasati P, M.I.Kom, sebagai Dosen Pembimbing TAKI yang

telah memberikan nasehat dan saran dalam penulisan TAKI ini.

5. Seluruh pihak PT. Bursa Efek Indonesia yang telah membantu penulis

melakukan penelitian.

6. Seluruh mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI)

yang telah meluangkan waktu mengisi kuesioner penelitian saya.

7. Sahabat Program Studi D-III Hubungan Masyarakat angkatan 2014

khususnya sahabat yang selalu menemani saya selama 3 tahun.

8. Keluarga Besar IKMB (Ikatan Keluarga Mahasiswa Banten) UNJ,

khususnya Marisa, Kak Yudi, Kak wahyu, Kak Ervi, Ochi, Ema, dan

Delia yang selalu mensupport perkuliahan maupun kehidupan saya.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu dan memperlancar proses penelitian ini.

Demikian isi Tugas Akhir Karya Ilmiah (TAKI) ini tentunya masih jauh dari

kesempurnaan. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih.

Wa’alaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, Agustus 2017

Penulis

Shofiyah Najiyah

4123143785

x

DAFTAR ISI

Halaman

COVER ................................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................. ii

ABSTRACT ............................................................................................ iv

LEMBAR ORISINALITAS ...................................................................... vi

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................. viii

DAFTAR ISI ........................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv

DAFTAR DIAGRAM ............................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xviii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 10

1.3. Pembatasan Masalah ................................................................. 10

1.4. Tujuan Penelitian ........................................................................ 11

1.5. Manfaat Penelitian ...................................................................... 11

1.5.1. Manfaat penelitian Akademis ...................................................... 11

1.5.2. Manfaat penelitian Praktisi .......................................................... 11

BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................... 12

2.1. Public Relations .......................................................................... 12

2.1.1. Kampanye................................................................................... 14

2.2. Characteristic of Successful of Campaign ................................... 15

2.2.1. Education (Pendidikan) ............................................................... 16

2.2.2. Engginering (Teknik) ................................................................... 16

2.2.3. Enforcement (Penguatan) ........................................................... 16

xi

xi

2.2.4. Entitlement (Hak) ........................................................................ 17

2.2.5. Evaluation (Evaluasi) ................................................................... 17

2.3. Keterkaitan Antar Konsep............................................................ 17

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 19

3.1. Pendekatan Penelitian .............................................................. 19

3.2. Jenis Penelitian ......................................................................... 20

3.3. Metode Penelitian...................................................................... 21

3.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................... 22

3.5. Populasi, Sampel, Ukuran Sampel, Teknik Penarikan Sampel . 23

3.5.1. Populasi .................................................................................... 23

3.5.2. Sampel ...................................................................................... 23

3.5.3 Ukuran Sampel ......................................................................... 25

3.5.4. Teknik Penarikan Sampel .......................................................... 26

3.6. Unit Analisis dan Observasi ....................................................... 27

3.6.1. Unit Analisis .............................................................................. 27

3.6.2. Unit Obsevasi ............................................................................ 28

3.7. Uji Instrumen ............................................................................. 29

3.7.1. Validitas .................................................................................... 29

3.7.2. Hasil Validitas ............................................................................ 30

3.7.3. Reliabilitas ................................................................................. 32

3.7.4. Hasil Reliabilitas ........................................................................ 33

3.8. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 35

3.8.1. Data Primer ............................................................................... 35

3.8.2 Data Sekunder .......................................................................... 36

3.9. Skala Pengukuran ..................................................................... 37

3.10. Analisis Data ............................................................................. 38

3.10.1. Tendensi Sentral ........................................................................ 39

3.11. Definisi Konsep ......................................................................... 41

xii

xii

3.12. Operasional Konsep ................................................................... 43

3.13. Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian .................................... 44

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 45

4.1. Gambaran Umum PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) ................... 45

4.1.1. Profil Umum PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) ............................ 45

4.1.2. Visi dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) ............................ 46

4.2. Objek Kajian Penelitian ............................................................. 46

4.3. Hasil Penelitian ......................................................................... 48

4.3.1. Education (Pendidikan) ............................................................. 48

4.3.1.1. Memberikan pencerahan kepada publiknya ............................... 48

4.3.1.2. Menceritakan mengenai sesuatu yang mereka tidak tahu .......... 50

4.3.1.3. Memberikan pandangan yang berbeda ...................................... 54

4.3.1.4. Menjelaskan sesuatu yang mereka sudah tahu ......................... 57

4.3.2. Engginering (Teknik) .................................................................. 60

4.3.2.1. Faktor Terpenting dalam mengubah perilaku ............................. 60

4.3.2.2. Memastikan maksud yang ada dalam kampanye ....................... 63

4.3.2.3. Publik melakukan apa yang ingin mereka lakukan ..................... 66

4.3.3 Enforcement (Penguatan) ......................................................... 69

4.3.3.1. Mendorong penegasan pentingnya kampanye ........................... 69

4.3.3.2. Masalah kampanye harus memiliki beberapa manfaat publik ... 71

4.3.4. Entitlement (Hak) ...................................................................... 74

4.3.4.1. Kampanye merupakan bentuk penguatan .................................. 74

4.3.4.2. Publik yakin akan nilai kampanye .............................................. 77

4.3.4.3. Memperluas pernyataan pesan .................................................. 80

4.3.4.4. Memberikan suara dari luar kampanye ...................................... 83

4.3.4.4. Pesan kampanye berksinambungan .......................................... 86

4.3.5. Evaluation (Evaluasi) ................................................................ 88

xiii

xiii

4.3.5.1. Evaluasi mengidentifikasi publik................................................. 88

4.3.5.2. Perubahan perilaku yang diinginkan masyarakat....................... 89

4.4. Analisis Penelitian ..................................................................... 93

4.5. Pembahasan Penelitian............................................................. 99

BAB V. PENUTUP ................................................................................. 104

5.1. Kesimpulan ............................................................................... 104

5.2. Saran ........................................................................................ 105

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 107

LAMPIRAN ............................................................................................. xi

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Daftar Hadir Seminar ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus 24

Tabel 3.2. Kriteria Validitas Instrumen .................................................... 29

Tabel 3.3. Validitas Karakteristik Kampanye Yang Sukses....................... 30

Tabel 3.4. Klasifikasi Reliabilitas ............................................................. 32

Tabel 3.5. Case Processing Summary Karakteristik Kampanye Yang

Sukses ................................................................................... 33

Tabel 3.6. Reliability Statistics Karakteristik Kampanye Yang

Sukses ................................................................................... 34

Tabel 3.7. Hubungan antara Analisis dengan Variabel ........................... 39

Tabel 3.8. Operasional Konsep............................................................... 42

Tabel 4.1. Menjadi tahu pentingnya berinvestasi saham........................... 47

Tabel 4.2. Menjadi tahu bahwa bisa melanjutkan kuliah S2 dengan

berinvestasi Sukses ............................................................... 48

Tabel 4.3. Menjadi tahu bahwa investasi saham berguna untuk pemasukan

tambahan ............................................................................... 49

Tabel 4.4. Menyadarkan bahwa investasi saham itu mudah..................... 50

Tabel 4.5. Menjelaskan bahwa keuntungan investasi saham dapat menjadi

biaya hidup jika sudah usia produktif tambahan ..................... 51

Tabel 4.6. Memberikan pengetahuan bahwa dengan uang Rp. 100.000

bisa menabung saham .......................................................... 52

Tabel 4.7. Menginformasikan cara nabung saham yang mudah............... 53

Tabel 4.8. Menekankan bahwa sudah saatnya mahasiswa berinvestasi

saham .................................................................................... 54

Tabel 4.9. Menekankan bahwa sudah saatnya mahasiswa berinvestasi

saham .................................................................................... 55

Tabel 4.10. Menambah wawasan anda mengenai pentingnya berinvestasi

Saham ................................................................................... 56

xv

xv

Tabel 4.11. Menjelaskan keuntungan investasi saham melalui

Dividen ..................................................................................... 57

Tabel 4.12. Menjelaskan keuntungan investasi saham melalui

capital gain ............................................................................... 58

Tabel 4.13. Menguatkan sikap mengenai pentingnya berinvestasi sejak di

Bangku kuliah............................................................................ 59

Tabel 4.14. Membuat tidak takut dalam melakukan investasi saham ...........60

Tabel 4.15. Menghilangkan rasa cemas atas resiko menabung saham…... 61

Tabel 4.16. Mengetahui isi pesan yang terdapat dalam kampanye 'Yuk

Nabung Saham' ........................................................................ 62

Tabel 4.17. Mengerti isi pesan yang terdapat dalam kampanye 'Yuk Nabung

Saham' .......................................................................................63

Tabel 4.18. Memahami wawasan anda mengenai pentingnya investasi

Saham ...................................................................................... 64

Tabel 4.19. Menerapkan Pesan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dengan

investasi saham sejak muda...................................................... 65

Tabel 4.20. Pesan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ membuat anda

tidak menunda untuk investasi saham…....................................66

Tabel 4.21. Membuat anda menjadi investor aktif.........................................67

Tabel 4.22. Menegaskan pentingnya investasi saham dari bangku kuliah....68

Tabel 4.23. Dengan berinvestasi saham berguna untuk masa depan...........69

Tabel 4.24. Memberikan bekal untuk menjadi investor..................................70

Tabel 4.25. Membantu mencegah kenaikan harga barang............................71

Tabel 4.26. Membuat anda belajar mengatur keuangan................................72

Tabel 4.27. Menguatkan anda bahwa perlu berinvestasi sejak muda ...........73

Tabel 4.28. Menyadarkan anda bahwa pentingnya menjadi investor society74

Tabel 4.29. Kampanye ‘YNS’ merupakan usaha dalam mencegah inflasi.....75

Tabel 4.30. Kampanye 'YNS' bermanfaat bagi mahasiswa............................76

Tabel 4.31. Kampanye ‘YNS’ sangat berguna bagi dunia pasar modal.........77

Tabel 4.32. Kampanye 'YNS' meningkatkan jumlah investor di Indonesia.....78

xvi

xvi

Tabel 4.33. Kampanye 'YNS 'memberikan informasi tentang keuntungan

investasi saham.................................................................... ...... 78

Tabel 4.34. Kampanye 'YNS' memberi informasi mengenai manfaat

keberadaan pasar modal .......................................................... 79

Tabel 4.35. Kampanye ‘YNS’ mengajarkan nabung saham yang mudah.....80

Tabel 4.36. Informasi kampanye ‘YNS’ diperoleh dari instansi lain...............81

Tabel 4.37. Informasi kampanye ‘YNS’ diperoleh dari media sosial..............82

Tabel 4.38. Informasi kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ diperoleh dari media cetak............................................................................................83

Tabel 4.39. BEI terus menerus menghimbau masyarakat untuk menabung

saham melalui seminar ‘YNS’ ................................................... 84

Tabel 4.40. Kampanye ‘YNS’ terus disosialisasikan ke masyarakat lainnya.85

Tabel 4.41. Mengetahui pihak BEI melakukan evaluasi seminar kampanye

'YNS' dengan cara mengidentifikasi apakah tujuan yang diinginkan

tercapai atau tidak......................................................86

Tabel 4.42. Mengetahui pihak BEI melakukan evaluasi mengenai seminar

kampanye 'YNS' dengan cara mengidentifikasi apakah perilaku

yang diinginkan pada peserta tercapai atau tidak ......................87

Tabel 4.43. Mahasiswa memanfaatkan investasi saham untuk tabungan.....88

masa depannya...........................................................................89

Tabel 4.44. Mahasiswa berperan aktif dalam investing society………………90

Tabel 4.45. Mahasiswa turut berpartisipasi dalam mengkampanyekan.........91

Tabel 4.46. Hasil Mean Per Dimensi..............................................................93

Tabel 4.47. Hasil Mean Per Indikator.......................................……………….95

xvii

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 4.1 Hasil Mean Per Dimensi. ....................................................... 94 Diagram 4.2 Hasil Mean Per Indikator ....................................................... 97

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuisioner ........................................................................... xix

Lampiran 2. Berita Online ..................................................................... xxvii

Lampiran 3. Daftar Responden ............................................................. xxix

Lampiran 4. Transkrip Wawancara ....................................................... xxxi

Lampiran 5. Publikasi dan Dokumentasi Seminar ‘Yuk Nabung Saham’ xxxvi

Lampiran 6. Formulir Kegiatan Bimbingan ............................................ xxxviii

Lampiran 7. Coding sheet ..................................................................... xl

Lampiran 8. Surat Izin ........................................................................... xli

Lampiran 9. Curriculum Vitae ............................................................... xlii

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Hubungan masyarakat sebagai rumpun dari ilmu komunikasi

mempelajari bagaimana pernyataan dapat memenuhi persyaratan tertentu

yang mudah dimengerti oleh siapapun. Memenuhi persyaratan tertentu yang

mudah dipahami oleh komunikan (penerima pesan) melalui bentuk lambang

yang memiliki arti, isyarat, tanda gambar, bahasa lisan dan tulisan. Sedangkan

komunikator (pengirim pesan) mempunyai keterampilan berkomunikasi, baik

berdasarkan pendidikan maupun pengalaman dan dukungan fasilitas serta alat

yang akan dibahas kemudian.1

Tanggung jawab public relations atau pejabat humas adalah

bagaimana menciptakan kepercayaan, goodwill dalam menyampaikan pesan

atau informasi, serta publikasi yang positif kepada publik (khalayak) yang

didukung dengan kiat, taktik serta teknik dalam berkampanye untuk

memperoleh citra yang baik. PR dapat dikatakan berfungsi dengan baik jika

1 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2013, hlm. 19

2

merujuk suatu kegiatan yang jelas dan khas, termasuk mengadakan kampanye

PR yang dapat dibedakan dalam bidang komunikasi dan informasi.2

Salah satu karakteristik kampanye yang berhasil ialah publik memahami

dan meyakini apa yang dikampanyekan oleh Humas. Tujuan dari kegiatan

kampanye PR ialah untuk menciptakan kesadaran publik, memberikan

pencerahan kepada publik, mengubah perilaku publik dan publik yakin akan

nilai kampanye sehingga melaksanakan program kampanye.3

PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX)

adalah sebuah badan yang memberikan indormasi yang lengkap mengenai

perke,bangan bursa kepada publiknya. BEI menyebarkan data pergerakan

harga saham melalui media cetak dan elektronik.4

Data di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per tahun 2013 menunjukkan,

tingkat pemahaman (literasi) masyarakat Indonesia terhadap pasar modal dan

tingkat utilitas produk pasar modal masih rendah, jika dibandingkan dengan

lima industri jasa keuangan lainnya di Indonesia. Pemahaman kebanyakan

orang lebih mengerti pengetahuan mengenai perbankan, asuransi, pegadaian

2 Ibid, Hlm.63 3 Newson, Turk, kruckeberg, This is PR: The Realities of Public Relations, tenth edition,

(Kanada: cengange Learning), 2011, hlm. 299 4 http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei.aspx diakses pada 17 Mei 2017 pukul 13:25

WIB

3

daripada ilmu tentang pasar modal kepensiunan berupaya memperdalam

pasar modal di Indonesia.5

Maka dari itu dengan melihat kondisi tingkat literasi pasar modal di

Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat sebuah konsep kampanye

industri pasar modal yang kuat dan berskala nasional dengan tujuan untuk

meningkatkan awareness masyarakat terhadap pasar modal Indonesia,

dengan judul kampanye '‘Yuk Nabung Saham’.' Kampanye ini diresmikan pada

tanggal 12 November 2015 oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak

Muhammad Jusuf Kalla di Main Hall Gedung Indonesia Stock Exchange.6

Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan mengatakan, ‘Yuk Nabung

Saham’ merupakan kampanye guna menarik minat masyarakat untuk

berinvestasi di pasar modal, baik lewat saham maupun reksa dana, dengan

cara membeli Saham secara rutin dan berkala. Nicky Hogan dalam wawancara

dengan detikFinance sebagai berikut:

"Nabung saham itu kampanye saja. Bukan menabung kayak cicil beli (saham). Kampanye agar investor tahu cara memulai investasi, banyak orang ingin investasi di bursa tapi tidak tahu memulainya, kita mulai seluas-luasnya dengan program ini, Tidak ada mekanisme khusus, ini hanya kampanye saja. Kalau kemudian ada perusahaan sekuritas yang mengadakan program khusus seperti auto debet setiap bulan bagi investor pemula monggo, tujuannya agar mereka disiplin. Kita nggak atur itu, itu kebijakan masing-masing sekuritas. Konsep menabung dalam

5 http://yuknabungsaham.idx.co.id/about-yns.php diakses pada 15 Mei 2017 pada pukul 13:24 WIB 6 https://finance.detik.com/bursa-valas/3097747/apa-itu-nabung-saham-ini-penjelasan-direktur-bei diakses pada 17 April 2017 Pukul 17:00 WIB

4

program ini mengacu pada paradigma masyarakat Indonesia yang masih berpegang pada budaya menabung (saving society) mulai bergerak menuju investing society."7

Sebagai upaya dalam mengembangkan industri pasar modal di

Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) senantiasa mengedukasi dan

mengembangkan industri ke arah yang lebih baik. Tujuan BEI tidak semata

fokus pada penambahan jumlah investor baru. Namun juga berupaya untuk

menanamkan kebutuhan berinvestasi di pasar modal, yang secara tidak

langsung akan meningkatkan jumlah investor aktif di pasar modal Indonesia.8

Setahun setelah peluncuran Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’, data

bulan Desember 2016 menunjukkan jumlah investor aktif di Indonesia per

tahun meningkat menjadi sebesar 35% dari total investor pasar modal di

Indonesia. Nicky Hogan menjelaskan di sepanjang tahun 2016 jumlah investor

baru tercatat sebanyak 100.000, lebih tinggi dibanding penambahan investor

baru beberapa tahun sebelumnya. Kampanye aktif dilakukan BEI, Sekolah

Pasar Modal (SPM) yang bekerja sama dengasn 20 Anggota Bursa. Program

ini mentargetkan investor baru, yang rata-rata berusia 20-40 tahun.9

7 Ibid 8 http://yuknabungsaham.idx.co.id/index.php diakses pada 18 April 2017 Pukul 03:57 WIB 9http://bisnistoday.com/2017/02/04/program-yuk-nabung-saham-sukses-dongkrak-investor-baru-di-pasar-modal/ diakses pada 14 April 2017 Pukul 15:45 WIB

5

Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ sudah diresmikan dari tahun 2015,

sudah mampu meningkatkan jumlah investor aktif domestik. Seperti yang

disampaikan Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY Irfan Noor

Riza di Yogyakarta dikutip dari media Antara pada Minggu, 12 Februari 2017:

"Kampanye itu masih terus kami lakukan karena hingga saat ini persentase investor domestik masih kecil dibanding investor mancanegara. Sampai sekarang jumlah investor di Indonesia berjumlah 400 ribu orang. Dari jumlah itu, investor lokal hanya 37 persen "10

Nicky Hogan mengatakan dalam diskusi Emiten Bicara Industri di

Jakarta bahwa dari total 530.000 investor yang resmi tercatat, hanya sepertiga

yang aktif. Artinya, hanya sekitar 180.000 investor yang setiap hari melakukan

transaksi di lantai bursa. Melihat kondisi tersebut, BEI berupaya meningkatkan

jumlah investor aktif melalui kampanye dan edukasi kepada investor. BEI

berharap tahun 2017 dapat mencapai penambahan sebanyak 100.000

investor baru. Kampanye yang BEI lakukan tidak hanya bersifat edukasi tapi

juga inklusi artinya seseorang yang telah mendapatkan pengetahuan tentang

pasar modal BEI dorong untuk langsung menjadi investor.11

Dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai seluk

beluk investasi pasar modal, BEI ingin meningkatkan kesadaran akan

10 http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2017/02/12/656793/bei-diy-gencarkan-kampanye-yuk-nabung-saham diakses pada 19 April 2017, Pukul 09:34 WIB 11http://www.beritasatu.com/pasar-modal/412470-tahun-ini-bei-harap-investor-aktif-tembus-250000.html diakses pada 30 April 2017, Pukul 10.32 WIB

6

pentingnya berinvestasi saham, menaikkan jumlah investor lokal juga

menyejahterakan perekonomian masyarakat Indonesia. Dalam web

yuknabungsaham.idx.co.id menjelaskan bahwa ada tiga alasan mengapa

masyarakat perlu menabung saham yaitu untuk melawan inflasi,

menyelamatkan masa depan dan meraih mimpi. Inflasi dapat didefinisikan

sebagai kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus sehingga nilai

uang terus menurun. Agar uang yang dimiliki selalu bisa mengejar naiknya

harga-harga, maka perlu pandai dalam mengelolanya, salah satunya dengan

investasi.12

Berdasarkan wawancara penulis dengan Karyawan PT. Bursa Efek

Indonesia (BEI), bagian Unit ‘Yuk Nabung Saham’, yang bernama Monalisa,

ada empat usaha yang BEI lakukan dalam menggecarkan kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’.

"Usaha yang pertama itu BEI menggelar Seminar ke berbagai dengan nama '‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus'. Usaha yang kedua ialah edukasi berbentuk permainan kartu bernama stocklab dan games berbentuk applikasi yang bernama Nabung Saham Go. Aplikasi tersedia buat IOS maupun Android. Usaha yang ketiga yaitu melalui kompetisi-kompetisi seperti yang sedang berlangsung yaitu Kompetisi ‘Yuk Nabung Saham’ 2017. Usaha yang keempat itu, BEI mengadakan Indonesia Investmen Festival 2016 yangg konten acaranya ada pameran, quiz, games, dan talkshow." 13

12 Ibid 13 Hasil wawancara dengan Kak Monalisa, Karyawan BEI di Gedung IDX Hall pada 23 April 2017 Pukul 14:05 WIB

7

‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus merupakan acara roadshow ke

Universitas-Universitas di Indonesia. Syarat kampus untuk didatangi Seminar

‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus adalah kampus yang memiliki Galeri

Investasi BEI (GI BEI) dan memiliki Komunitas Studi Pasar Modal. Seminar

sudah diadakan di Institut Teknologi Indonesia, Binus University, Universitas

Bakrie, Universitas Al-Azhar Indonesia, UKRIDA, Universitas Mercubuana,

Universitas Trisakti, dan Universitas Airlangga pada tahun 2016. ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus ini masih akan terus berlanjut di Universitas-

Universitas lain di Indonesia.14

Program yang sedang dikembangkan oleh BEI ‘Yuk Nabung Saham’

memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat terutama mahasiswa,

agar tidak memiliki rasa kekhawatiran akan investasi bodong yang akhir akhir

ini banyak terjadi. Melihat usaha BEI dalam melakukan Seminar kampanye

‘Yuk Nabung Saham’ ke kampus-kampus, maka terlihat harapan BEI bahwa

mahasiswa bisa berperan lebih aktif dalam investing society dari elemen

masyarakat lainnya.15

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) atau STEI yang

bertempatan di Rawawamangun adalah kampus pertama yang bekerjasama

14 http://www.aaei.or.id/berita-roadshow-yuk-nabung-saham--institute-teknologi-

indonesia.html diakses pada 18 April 2017 Pukul 23:34 WIB

15 http://www.lenteraaspirasi.com/index.php diakses pada 19 April 2017 Pukul 07:45 WIB

8

dengan BEI dalam melaksanakan Seminar ‘Yuk Nabung Saham’' pada tahun

2017. Banyak Mahasiswa yang sudah menjadi peserta Seminar dari BEI, tetap

saja tidak ambil bagian menjadi investor. Lina Natalia, dan kedua temannya

Rani dan Erwin, mahasiswa STEI Rawamangun mengutarakan mengenai

keberminatannya dalam nabung saham, tapi belum siap karena mengaku

pemahaman yang dimilikinya masih belum luas perihal investasi. Dalam

wawancara dengan Lina, mahasiswa STEI sebagai berikut:

"Setahu saya ada mahasiswa STEI yang ikutan nabung saham. Tapi tidak banyak. Kalo dari kelas saya belum ada yang ikut realnya, mungkin di kelas lain ada. Soalnya rata-rata cuma ikut simulasi aja pas Seminar. Kalo saya pribadi masih belum siap, karena belum punya modal ilmu yang matang dan modal uang yang banyak untuk investasi saham."16

Mengacu pada penjelasan Nicky Hogan kepada wartawan Finance

sebelumnya, bahwa Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ ini dibuat hanya untuk

publik tahu bagaimana cara untuk memulai investasi. Karena berdasarkan

wawancara penulis dengan mahasiswa diatas menandakan masih banyak

orang yang menganggap bahwa terjun ke dunia saham itu memerlukan modal

yang besar.17

Pemikiran bahwa dibutuhkan modal cukup banyak untuk membeli

saham masih jadi salah satu ganjalan. Padahal, sejak OJK dan BEI

16 Hasil wawancara penulis dengan Fia Natalia, mahasiswa STEI angkatan 2015 di STEI tanggal 17 April 2017 Pukul 09:23 WIB 17 Hasil wawancara penulis dengan Sindi, pengurus KSPM STEI UNJ pada 26 April 2017 Pukul 09:05 WIB

9

mengkampanyekan “‘Yuk Nabung Saham’” pada 2015, investasi saham tak

butuh modal besar. Hanya dengan setoran awal minimum Rp 100.000, tiap

orang dapat membuka rekening dana efek untuk mulai berinvestasi saham.

Investor bisa membeli saham minimum satu lot (satuan saham) yang berisi 100

lembar saham.18

Menurut Newsom, untuk membuat kampanye menjadi karakteristik

kampanye yang sukses dibutuhkan lima unsur yakni unsur pendidikan, unsur

teknik, unsur penguatan, unsur hak dan unsur evaluasi.dengan terpenuhinya

kelima unsur tersebut maka kampanye dapat dikategorikan sebagai

karakteristik kampanye yang sukses.19

BEI mengatur pasar modal dan investor di Indonesia tentu memiliki

banyak cara untuk mengkampanyekan program ‘Yuk Nabung Saham’ kepada

publiknya. Dengan adanya Seminar '‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus

menandakan BEI berusaha memberikan pencerahan pengetahuan dan

pandangan yang berbeda tentang menabung saham kepada publiknya.

Namun berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa

mahasiswa ekonomi di STEI menunjukkan ada beberapa mahasiswa yang

merasa belum memiliki pengetahuan yang matang dalam menabung saham,

18 Ibid 19 Newson, Turk, kruckeberg, Op.Cit, 2011, hlm. 298-299

10

oleh karena itu penulis ingin meneliti karakteristik kampanye yang sukses

program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEII) pada tanggal 22

Februari 2017.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka perumusan masalah yang

penulis ambil dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik kampanye

yang sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada

tanggal 22 Februari 2017?

1.3. Pembatasan Masalah

Penulis menetapkan batasan masalah berdasarkan latar belakang dan

perumusan masalah agar penulisan pada penelitian ini lebih fokus dan tidak

meluas dari tujuan penelitian serta memudahkan mendapatkan data yang

diperlukan. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sampel dibatasi

hanya untuk mahasiswa STEI, karena penulis ingin meneliti karakteristik

kampanye yang sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait

kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

(STEI) pada tanggal 22 Februari 2017.

11

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini berdasarkan latar belakang

dan perumusan masalah tersebut, adalah untuk mengetahui karakteristik

kampanye yang sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait

kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

(STEI) pada tanggal 22 Februari 2017.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat penelitian Akademis

Penelitian ini dapat mengembangkan pengembangan khasanah ilmu

komunikasi khususnya bagi para praktisi public relations mengenai

karakteristik kampanye yang sukses di lembaga pemerintah.

1.5.2. Manfaat Penelitian Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para praktisi public

relations khususnya mengenai karakteristik kampanye yang sukses di

lembaga pemerintah.

12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Public Relations

Public relations (PR) memiliki berbagai definisi, dan satu sama lain hampir

sama. Walaupun definisi kehumasan memiliki redaksi yang saling berbeda,

akan tetapi prinsip dan pengertiannya sama. Sebagai acuan salah satu definisi

public relations yang diungkapkan Cutlip, Center, dan Broom dalam bukunya

mendefinisikan PR sebagai "fungsi manajemen yang mengidentifikasi,

membangun, dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan

antara organisasi dengan berbagai publik yang menjadi penentuk kesuksesan

dan kegagalannya."20

Dr. Rex Harlow setelah mengkaji kurang lebih 472 lebih definisi humas,

dalam bukunya yang berjudul: A Model for Public Relations Education for

Professional Practices yang diterbitkan oleh International Public Relations

Associations (IPRA)1278 menyatakan bahwa definisi dari public relations

adalah "fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan,

pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut

aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerjasama; melibatkan

20 Keith Butterick, Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012, hlm. 8

13

manajemen dalam menghadapi persoalan, membantu manajemen untuk

mampu menanggapi opini publik; mendukung manajemen dalam mengikuti

dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertinfak sebagai sistem

peringatan dini dalam mengantisipasi kecendurngan penggunaan penelitian

serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama."21

Peranan umum PR/Humas dalam manajemen suatu organisasi itu

terlihat dengan adanya beberapa aktivitas pokok kehumasan yaitu:22

1. Mengevaluasi sikap atau opini publik.

2. Mengidenfikasi kebijakan dan prosedur organisasi atau perusahaan

dengan kepentingan publiknya.

3. Merencanakan dan melaksanakan penggiatan aktivitas PR/humas.

Sementara itu George R. Terry (1972), mendefinisikan manajemen

sebagai sebuah proses yang khas dan terdiri dari tindakan tindakan seperti

perencanaan, penggorganisasian, pengaktifan dan pengawasan yang

dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah

ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber

lainnya.23

21 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010, hlm. 16 22 Ibid, hlm. 24 23 Ibid, hlm. 1

14

Dikaitkan dengan pemahaman Manajemen Humas (Management of

Public Relatios), apabila ditinjau dari segi selain fungsi manajemen dan proses

dalam kegiatan komunikasi (yang merupakan faktor utama yang dapat

menentukan kelancaran proses manajemen dalam fungsi kehumasan dari

lembaga yang diwakilinya), pada umumnya manajemen humas melalui fungsi

atau beberapa tahapan sebagai berikut:24

1. Perencanaan (Planning).

2. Pengoorganisasian (Organizing).

3. Pengkomunikasian (Communicating).

4. Pengawasan (Controlling).

5. Penilaian (Evaluating).

2.1.1. Kampanye

Kampanye dalam pengertian secara umum dikenal sejak tahun 1940-

an. Campaign is generally exemply persuasion in action (kampanye secara

umum menampilkan suatu kegiatan yang bertitik tolak untuk membujuk), dan

telah banyak dikemukakan beberapa ilmuan, ahli dan praktisi komunikasi yaitu

sebagai berikut:25

24 Ibid, hlm. 25 25 Rosady Ruslan, Op.Cit, hlm. 23

15

a) Leslie B. Synder (2002) mendefinisikan kampanye sebagai aktivitas

komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan khalayak

tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai

tujuan tertentu.

b) Daniel Dana (2001) mendefinisikan kampanye sebagai koordinasi dari

berbagai perbedaan metode komunikasi yang memfokuskan perhatian

pada permasalahan tertentu dan sekaligus cara pemecahannya dalam

kurun waktu tertentu.

2.2. Characteristic of Successful Campaign (Karakteristik Kampanye

yang Sukses)

Lima prinsip kampanye yang sukses dapat diidentifikasi yakni: 1)

Penilaian Kebutuhan, tujuan dan kemampuan publik prioritas. 2) Perencanaan

kampanye sistematis dan produksi. 3) Monitoring dan evaluasi terus menerus

untuk melihat mana yang bekerja dan mana tambahan usaha atau perubahan

yang perlu dibuat. 4) Pertimbangan peran pelengkap dari media yang berbeda

dan komunikasi interpersonal. 5) Pemilihan media yang sesuai untuk setiap

masyarakat prioritas untuk menyampaikan pesan kampanye. Studi mengenai

kampanye yang sukses menunjukkan bahwa terdapat lima elemen atau

karakteristik yang selalu hadir.26

26 Newson, Turk, kruckeberg, Op.cit, hlm.298

16

2.2.1. Educational (Pendidikan)

Suatu kampanye harus selalu memberikan pencerahan kepada

publiknya tentang sesuatu yang tidak mereka ketahui atau memberikan

pandangan yang berbeda atau menjelaskan sesuatu yang mereka sudah

ketahui.27

2.2.2. Engginering (Teknik)

Faktor terpenting untuk merubah perilaku, yang merupakan tujuan dari

hampir semua kampanye. Teknik ini dilibatkan untuk memastikan bahwa

sarana yang ada untuk publik digunakan untuk mereka. Teknik memastikan

kampanye sampai pada publik dan melakukan apa yang ingin mereka

lakukan.28

2.2.3. Enforcement (Penguatan)

Harus ada diluar kampanye yang dapat mendorong penegasasan

pentingnya kampanye. Tetapi untuk mendapatkan dukungan publik masalah

kampanye harus memiliki beberapa manfaat publik. Sebagai contoh kampanye

penggunaan sabuk pengaman yang telah melalui fase education dan

27 Ibid, hlm.299 28 Ibid, hlm. 299

17

engineering, tapi gagal memperoleh perubahan perilaku sampai hukum

menyetujui denda bagi yang melanggar.29

2.2.4. Entitlement (Hak)

Hak berati bahwa publik yakin akan nilai kampanye dalam menerima

'pesan'. Hal Ini merupakan bentuk penguatan kampanye, karena memperluas

pernyataan pesan dengan orang lain yang memberikan suara di luar dengan

kampanye. Serta pesan kampanye yang dilakukan secara terus menerus

untuk mereka agar publik tidak pernah lupa. Penguatan tersebut diperlukan

hanya bukan hanya karena orang lupa, tetapi adanya penambahan anggota

setiap harinya, dan pesan harus selalu tersedia untuk mereka. Mereka yang

mematuhi juga perlu penguatan, sehingga mereka terus melakukan apa yang

telah mereka lakukan.30

2.2.5. Evaluations (Evaluasi)

Dalam kampanye yang sedang dilakukan, perlu ada evaluasi. Evaluasi

adalah kartu laporan kampanye. Evaluasi dilakukan untuk mengidentifikasi

publik apakah perubahan perilaku yang diinginkan terjadi dalam

masyarakat.31

29 Ibid, hlm. 299 30 Ibid, hlm. 299 31 Ibid, hlm. 300

18

2.3. Keterkaitan Antar konsep

Public relations merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target

tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan

rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga

mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapai. Public relations sebagai

komunikator mempunyai fungsi ganda yakni menerjemahkan keinginan

publiknya dan mengkomunikasikan kebijakan dan harapan organisasi kepada

publiknya.32

Public relations akan berfungsi jika melaksanakan kegiatan yang jelas,

rinci dan khas salah satunya adalah mengadakan kampanye public relations.

Kampanye adalah upaya untuk melakukan kegiatan komunikasi terencana

untuk mencapai tujuan dan berupaya mempengaruhi khalayak sebagai target

sasarannya. Banyak kampanye PR yang berhasil, namun tak sedikit yang

gagal. Sebagai praktisi PR penting untuk memahami bagaimana suatu

kampanye bisa berhasil sementara yang lain gagal. Hal itu bertujuan untuk

mengeksplotasi bahan yang kita gunakan, serta bagaimana dan mengapa hal

itu penting.33

32 Rosady Ruslan, Op.cit, hlm. 20 33 Keith Butterick, Op.cit, hlm. 18

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian kuantitatif adalah data penelitian yang data

penelitiannya berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Metode penelitian ini sebagai metode ilmiah atau sicientific, karena telah

memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit atau empiris, objektif, terukur,

rasional, dan sistematis. Penelitian kuantitatif mendapatkan statistik melalui

penggunaan penelitian survey dalam skala besar, dengan menggunakan

metode, seperti kuisioner atau wawancara.34

Penulis menggunakan pendekatan penelitian yaitu dengan pendekatan

kuantitatif. Karena data penelitian ini berupa angka-angka dan penulis hanya

ingin menggunakan satu variabel sehingga tidak melakukan uji hipotesa,

namun melakukan penelitian survey dalam skala besar. Penulis hanya

menggambarkan dan menjelaskan suatu penelitian yang bebas mengenai

karakteristik kampanye yang sukses program PT. Bursa Efek

34 Sugiyono, Metologi Penelitian, Kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2016, hlm 7

20

Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Indonesia (STIEI) pada tanggal 22 Februari 2017.

3.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian deskriptif. Jenis penelitian deskriptif bertujuan membuat deskripsi

secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi

atau objek tertentu. Melalui kerangka konseptual (landasan teori), penulis

melakukan operasional konsep yang akan variabel beserta indikatornya.

Penelitian ini juga bertujuan untuk menggambarkan realitas yang sedang

terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel.35

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif,

karena dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk mendeskripsikan secara

sistematis, faktual, dan akurat mengenai tentang karakteristik kampanye yang

sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada

tanggal 22 Februari 2017.

35 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta : Kencana Prenadamedia Group, 2014, hlm 69

21

3.3. Metode Penelitian

Penelitian kuantitatif dikenal dengan beberapa metode riset antara lain

metode survei, metode analisis isi dan metode eksperimen. Metode survei

adalah metode riset dengan menggunakan kuisioner sebagai instrumen

pengumpulan datanya. Metode survei terdiri dari dua jenis, yaitu deskriptif dan

eksplanatif (analitik). Jenis survei deskriptif digunakan untuk menggambarkan

(mendeskripsikan) populasi yang sedang diteliti. Fokus riset ini adalah perilaku

yang sedang terjadi (what exist an the moment) dan terdiri dari satu variabel.36

Sedangkan jenis survei eksplanatif adalah jika peneliti ingin

menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. Peneliti dituntut

membuat hipotesis sebagai asumsi awal untuk menjelaskan hubungan antar

variable yang diteliti.37

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian survei.

Karena penulis ingin menggambarkan karakteristik kampanye yang sukses

program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada tanggal 22

Februari 2017.

36 Ibid, hlm.59 37 Ibid, hlm.60

22

3.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Berdasarkan dimensi waktu kita bisa membedakan penelitian menjadi

cross sectional dan penelitian longitudinal. Penelitian dimensi waktu termasuk

dalam penelitian cross sectional. Cross sectional adalah penelitian yang

dilakukan dalam satu waktu tertentu dan tidak akan dilakukan penelitian ini di

lain waktu yang berbeda untuk diperbadingkan dan juga tidak mempunyai

batasan yang baku untuk menunjukkan suatu waktu tertentu.38

Penelitian ini akan dilaksanakan di kampus STEI Rawamangun B.

Karena Sekretariat KSPM (Kelompok Studi Pasar Modal) dan Galeri Investasi

BEI GIBEI STIEI berada di kampus B. Waktu penelitian dilakukan dalam satu

waktu yaitu bulan Mei 2017 dengan cara menyebarkan kuisioner kepada

peserta yang hadir pada Seminar ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus di

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI). Penulis tidak melakukan

penelitian pada lain waktu untuk diperbandingkan dan juga tidak mempunyai

batas yang berlaku untuk menunjukkan suatu waktu tertentu.

38 Bambang Prasetyo & Lina Mifthahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:Raja Grafindo persada) 2005, Hlm.45

23

3.5. Populasi, Sample, Ukuran Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

3.5.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan

sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi

seluruh karakteristik sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.39

Populasi dalam penelitian karakteristik kampanye yang sukses program

PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah seluruh mahasiswa STEI yang hadir

pada seminar ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus di Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Indonesia (STIEI) sebanyak 251 orang pada tanggal 22 Februari

2017.40

3.5.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh

populasi tersebut. Sampel yang dimiliki dari populasi harus representatif

39 Sugiyono, Op.Cit, 2016, hlm. 80 40 Data pengurus KSPM STEI UNJ pada 26 April 2017 Pukul 09:05 WIB

24

(mewakili), karena apa yang terjadi dari sampel itu akan diberlakukan

kesimpulan untuk populasi.41

Sampel dalam penelitian mengenai karakteristik kampanye yang

sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah sebagian mahasiswa

STEI yang menjadi peserta pada seminar ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada tanggal 22

Februari 2017.

Tabel 3.1.

Jumlah Peserta yang Hadir pada Seminar ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus di STEI

N = 251

Kategori Peserta Jumlah

Kelas Manajemen STEI 27

KNPM 109

Umum 84

Pengurus KSPM STEI 31

Jumlah 251

Sumber : Data dari Pengurus Kelompok Studi Pasar Modal STEI.42

3.5.3. Ukuran Sampel

Penelitian kuantitatif bertujuan generalisasi, karena itu sampel yang baik

ialah yang memenuhi unsur representatif. Beberapa para ahli mengatakan

bahwasanya ukuran besar atau kecilnya sampel tidak ada ketentuan pasti,

41 Ibid, hlm. 81 42 Hasil wawancara penulis dengan Sindi, pengurus KSPM STEI UNJ pada 26 April 2017 Pukul 09:05 WIB

25

yang penting dalam hal ini sampel harus mewakili populasi. Penentuan ukuran

atau jumlah sampel juga bisa dilakukan dengan perhitungan statistik. Untuk

menentukan ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya, maka

digunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut43:

n = N

1+Ne2

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalah pengambilan sampel yang

dapat ditoleransi. Konstanta ( 0,1 atau 10%). Batas kesalahan yang ditolerir

bagi setiap populasi tidak sama. Ada yang 1%, 2%, 3%, 4%, 5% atau 10%.

n = 251

1+ 251 x 0,01

= 251

3,51

= 72

43 Rachmat Kriyantono, Op. Cit, 2012, hlm. 136

26

Jadi jumlah sampel yang diambil pada penelitian kampanye yang

sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) ini ialah sebanyak 72

mahasiswa STEI yang menjadi peserta pada seminar ‘Yuk Nabung Saham’

Goes to Campus di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada

tanggal 22 Februari 2017.

3.5.4. Teknik Penarikan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah teknik yang digunakan untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

sampling purposif (purposive sampling). Teknik penarikan sampel dengan

menggunakan purposive sampling digunakan bila populasi mempunyai

anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.44

Teknik penarikan sampling purposif mencakup orang-orang yang diseleksi

atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan

penelitian. Sedangkan orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan

kriteria terserbut tidak dijadikan sampel. Persoalan utama dalam teknik

purposif adalah menentukan kriteria, dimana kriteria harus mendukung tujuan

penelitian. Biasanya teknik purposif dipilih untuk penelitian yang lebih

44 Sugiyono, Op.Cit, 2016, hlm. 82

27

mengutamakan kedalaman data daripada untuk tujuan representatif yang

dapat digeneralisasikan.45

Kriteria yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah

mahasiswa STEI yang menjadi peserta pada seminar ‘Yuk Nabung Saham’

Goes to Campus di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada

tanggal 22 Februari 2017 sebanyak 72 mahasiswa.

3.6. Unit Analisis dan Unit Observasi

3.6.1. Unit Analisis

Unit Analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek

penelitian. Dalam pengertian yang lain, Unit analisis diartikan sebagai sesuatu

yang berkaitan dengan fokus/ komponen yang diteliti. Unit analisis ini dilakukan

oleh peneliti agar validitas dan reabilitas penelitian dapat terjaga. Unit analisis

suatu penelitian dapat berupa individu, kelompok, organisasi, benda, wilayah

dan waktu tertentu sesuai dengan fokus permasalahannya.46

Dalam penelitian karakteristik kampanye yang sukses program PT.

Bursa Efek Indonesia, penulis menentukkan unit analisis yang digunakan

45 Rachmat Kriyantono, Op. Cit, 2012, hlm. 159 46 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2012, hlm. 75

28

adalah individu. Individu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa

STEI yang menjadi peserta pada seminar ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada tanggal 22

Februari 2017.

3.6.2. Unit Observasi

Unit observasi adalah sumber tepat untuk penulis mendapatkan

informasi. Unit observasi merupakan unit terbesar dari unit analisis yang akan

kita teliti yang digunakan untuk dari satu variabel. Unit observasi pada

penelitian kuantitatif adalah organisasi atau perusahaan, dan masyarakat atau

kelompok masyarakat 47

Dalam penelitian ini unit observasi yang digunakan oleh penulis adalah

kelompok, yaitu kelompok. Kelompok disini yaitu kelompok mahasiswa STEI

yang mengikuti seminar ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus di Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada tanggal 22 Februari 2017.

3.7. Uji Instrument

3.7.1. Validitas

Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrument

(dalam hal ini kuisioner) akan mengukur apa yang diukur. Instrumen yang

47 Rachmat Kriyantono, Op.cit, hlm. 326

29

valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid.

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

hendak diukur. Sehingga peneliti dapat mengetahui seberapa jauh

responden menjawab sesuai yang diinginkan peneliti.48

Dalam menguji validitas penulis menggunakan software applikasi SPSS

20 sebagai fasilitas untuk mendapatkan hasil yang valid. Untuk mengetahui

apakah pertanyaan kuisioner valid atau tidak caranya dilihat dengan KMO-

bartlett test. Bila dalam variabel itu anda dapat melihat KMO-MSA (Kaiser

Mayer Olkin-Measure of Sampling Adequey), bila hasilnya lebih dari 0,5. Maka

dapat melanjutkan analisis faktor. Pada hasil perhitungan KMO-MSA diperoleh

nilai sebanyak 0,505, artinya 0,505>0,5. Maka proses analisis faktor dapat

dilanjutkan.49

Barlett’s Test memiliki nilai signifikansi 0,000-0,005 bahwa instrument

telah memenuhi syarat valid, dengan memakai software SPSS untuk

mendapatkan hasil yang valid. Barlett’s test sphericity menggunakan ukuran

statistik approximate chi-square dan degree freedom (df) dengan nilai

signifikansi di atas 0.550.

48 Sugiyono, Op.Cit, 2016, hlm. 122 49 Ridwan, Adun Resyana, Enas, Cara Mudah belajar SPSS, 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian, (Bandung: Alfabeta), 2011, hlm.174 50 Naresh K. Malhotra, Marketing Research: Sixth Edition, New Jersey: Pearson Education 2010. hlm. 607

30

Tabel 3.2.

Kriteria Validitas Instrumen

Nilai r Interpretasi

0,81-1,00 Sangat tinggi

0,61-0,80 Tinggi

0,41-0,60 Cukup

0,21-0,40 Rendah

0,00-0,20 Sangat rendah

Sumber: Suharsimi Arikunto, 201351

Pada penelitian mengenai kampanye yang sukses program PT. Bursa

Efek Indonesia (BEI) ini menggunakan validitas konstruksi KMO dan barlet

test.

3.7.2. Hasil Validitas

Pada tabel 3.2. menjelaskan bahwa nilai KMO untuk mengukur validitas

diatas 500 menunjukkan bahwa faktor analisis dapat digunakan. Nilai

signifikasi kurang dari 0,5 menunjukkan hubungan signifikasi antara variabel.

Dalam menguji validitas penulis menggunakan software aplikasi SPSS 16.0

sebagai fasilitas untuk mendapatkan hasil yang valid.

51 Suharsimi Arikunto, Op. Cit. Hlm.75

31

Tabel 3.3.

Validitas Karakteristik Kampanye Yang Sukses

n = 72

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .594 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 3981.401

Df 1165

Sig. .000

Sumber: Hasil penelitian penulis dengan SPSS 16.0

Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan oleh penulis, hasil

yang diperoleh KMO-MSA sebesar 0,594 ternyata melebihi 0,5 maka data

dinyatakan valid. Disamping itu dari bartlett test of sphericity menunjukkan nilai

signifikan 0,000-0,005 bahwa insrumen ini telah memenuhi syarat valid, hasil

signifikan peneliti adalah 0,000 sehubungan dengan karakteristik kampanye

yang sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) pada

tanggal 22 Februari 2017.

3.7.3. Reliabilitas

Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius atau

32

mengarahkan responden untuk memilih jawaban jawaban tertentu. Instrumen

yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat

dipercaya. Instrumen yang reliabel mengandung arti bahwa instrumen

tersebut harus baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya.

Alat untuk mengukur reliabilitas adalah alpha cronbach.52

Coefficient alpha atau cronbach’s alpha merupakan rata-rata hasil

pembagian dari berbagai macam cara untuk membagi jarak nilai skala. Hal

penting mengenai cronbach’s alpha adalah nilai yang terkandung akan

meningkat dengan meningkatnya nomor pada skala53

Untuk mengetahui suatu instrumen dinyatakan reliabilitas, menurut ahli

mengemukakan bahwa: “suatu instrumen dinyatakan reliabel, bila koefisien

reliabilitas minimal 0,05”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat

diketahui bahwa suatu instrumen dinyatakan reliabel jika nilai alpha ≥ 0,50,

sedangkan suatu instrumen dinyatakan tidak reliabel jika nilai alpha < 0,50.54

52 Rachmat Kriyantono, Op. Cit, 2012, hlm. 163 53 Naresh K. Malhotra, Op.Ci, t2010, hlm. 287 54 Ibid, hlm. 164

33

Tabel 3.4.

Klasifikasi Reliabilitas

Reliabilitas Kriteria

0,5 – 1,00 Sanggat tinggi

0,6 - 0,79 Tinggi

0,4 – 0,59 Sedang

0,2 - 0,39 Rendah

< 0,2 Sangat Rendah

Sumber: Rachmat Kriyantono, 201255

Penulis menggunakan reliabilitas untuk mengukur suatu instrumen pada

penelitian ini. Karena penulis menggunakan skala interval dan menentukan

jarak antar kategorinya yaitu satu, maka penulis menggunakan chronbach’s

alpha untuk mengukur reliabilitas mengenai karakteristik kampanye yang

sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada

tanggal 22 Februari 2017.

3.7.3. Hasil Reliabilitas

Penulis menguji relibilitas variabel karakteristik kampanye yang sukses

dengan hasil data dari kuisioner yang telah disebar oleh penulis. Untuk menguji

reliabilitas data penulis menggunakan software SPSS 16.0. Alat ukur tersebut

memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten dan

reliable.

55 Ibid, hlm. 167

34

Tabel 3.5.

Case Processing Summary Karakteristik Kampanye Yang Sukses

n = 72

Case Processing Summary

N %

C

a

s

e

s

Cases Valid 72 100.0

Excludeda 0 .0

Total

72 100.0

Sumber: Hasil penelitian penulis dengan SPSS 16.0

Berdasarkan tabel case processing summary tersebut, dapat dilihat

bahwa hasil yang penulis dapat dari menyebar kuisioner pada 72 responden

adalah valid dengan nilai excluded 0. Presentase nilai valid yang penulis

peroleh adalah 100%.

Tabel 3.6

Reliability Statistics Karakteristik Kampanye Yang Sukses

n = 72

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.745 .730 45

Sumber: Hasil penelitian penulis dengan SPSS 16.0

Berdasarkan hasil reliability statistics diatas, dapat dilihat bahwa

relibilitas dari 45 pernyataan yang diajukan penulis kepada 72 responden

mempunyai nilai cronbarch's alpha sebesar 0,745 dan nilai cronbach's alpha

35

based on standardized items sebesar 0,730. Maka data reliabilitasnya tinggi

pada penelitian mengenai karakteristik kampanye yang sukses program PT.

Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada tanggal 22 Februari 2017.

3.8. Teknik pengumpulan data

3.8.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama atau tangan

pertama. Sumber data ini bisa respondennya atau objek penelitiannya, dari

hasil pengisian kuisioner, wawancara, dan observasi. Data primer merupakan

data mentah (row data) yang harus diproses lagi sehinggs menjadi informasi

yang bermakna).56

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti, dan mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondenya kecil atau sedikit. Kuisioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

56 Ibid, hlm. 41

36

Sedangkan observasi mempunyai ciri spesifik dalam teknik pengumpulan data.

Observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,

proses kerja, gejala alam dan bila responden yang diamati terlalu besar.57

Pada penelitian ini yang menjadi data primer adalah hasil kuisioner

dengan peserta yang pada seminar ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus di

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada tanggal 22 Februari

2017.

3.8.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau

sumber sekunder. Data sekunder bersifat melengkapi data primer. Peneliti

dituntut untuk hati-hati atau menyeleksi data sekunder, jangan sampai data

tersebut tidak sesuai dengan tujuan penelitian, atau mungkin terlalu banyak

(overloaded). Selain melengkapi, biasanya data sekunder ini sangat

membantu peneliti bila data primer terbatas atau sulit diperoleh.58

57 Ibid, hlm. 145 58 Ibid, hlm. 42

37

Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder adalah hasil

wawancara penulis dengan karyawan PT. Bursa Efek Indonesia, wawancara

dengan mahasiswa STEI, Pengurus KSPM STEI Rawamanun. Selain itu,

informasi yang penulis dapatkan dari berbagai media seperti Detik.com dan

Metronews.com juga menjadi data sekunder karena data penelitian

dilatarbelakangi oleh informasi dari media-media tersebut.

3.9. Skala Pengukuran

Dalam proses pengukuran ada empat jenis skala pengukuran yaitu,

skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala ratio. Skala pengukuran

yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah skala interval. Skala interval

adalah skala yang menunjukkan bobot atau jarak interval yang sama. Skala

interval mempunyai ciri pembedaan interval, titik nolnya bersifat arbiter.59

Penulis ingin menguji karakteristik kampanye yang sukses program PT.

Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) pada tanggal 22 Februari 2017 dengan

menggunakan skala interval 1-5 sebagai berikut:

59 Sugiyono, Op.Cit, 2016, hlm. 132

38

Skala 1= Sangat Tidak Setuju,

Skala 2= Tidak Setuju,

Skala 3= Netral,

Skala 4= Setuju.

Skala 5= Sangat Setuju.

3.10. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengelompokkan data berdasarkan

variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan jenis

responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan

untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis data dalam riset

kuntitatif adalah salah satunya analisi univariat.60

Analisis univariat adalah analisis terhadap satu variabel untuk riset

deskriptif, dan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif digunakan

karena membahas fenomena dari satu variabel tanpa menjelaskan hubungan-

hubungan-hubungan yang ada.61

60 Sugiono, Op.Cit, 2016, hlm. 147 61 Rachmat Kriyantono, Op. Cit, 2012, hlm. 166

39

Penulis menggunakan teknik analisis, statistik deskriptif karena

penulis menggunakan metode kuantitatif yang hanya satu variabel mengenai

karakteristik kampanye yang sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)

terkait kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Indonesia (STIEI) pada tanggal 22 Februari 2017.

3.11. Tendensi Sentral

Jenis teknik statistik deskriptif yang digunakan oleh penulis adalah

tendensi sentral. Tendensi sentral bertujuan untuk mendapatkan ciri khas

tertentu dalam bentuk sebuah nilai bilangan yang merupakan ciri khas dari

bilangan tersebut. Ada tiga bentuk tendensi sentral yang sedang digunakan

yakni, mean, median, modus.62

62 Ibid, hlm. 170

40

Tabel 3.7

Hubungan antara Analisis dan Variabel

Analisis Variabel

Nominal Ordinal Interval/Ratio

Distribusi Statistik

Kategorik Kategorik Numerik

Diagram Statistik

Bar chart Bar chart, histogram

Poligon

Ukuran Tendensi

Pusat Modus Modus, Median Mean

Dispersi IVK IVK Standard Deviasi

Estimasi Proporsi Proporsi Mean

Sumber: W. Gulo, Metodologi Penelitian63

Penulis menggunakan tendensi sentral mean dalam penelitian ini.

Karena jika dalam suatu penelitian menggunakan skala interval / ratio maka

ukuran tendensi sentral yang digunakan adalah mean. Adapun mean dapat

diperoleh dari rumus:64

M = ∑𝑓×𝑋

𝑁

Keterangan:

M : Mean

X = Nilai pengukuran

N : Jumlah subjek (Responden)

63 W. Gulo, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Grasindo, 2010 64 Rachmat Kriyantono, Op. Cit, 2012, hlm. 171

41

Penulis memilih mean karena mean adalah nilai tengah dari total

bilangan yang baik untuk digunakan dalam skala interval mengenai

karakteristik kampanye yang sukses program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)

terkait kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Indonesia (STIEI) pada tanggal 22 Februari 2017.

3.10. Definisi Konsep

Konsep adalah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang

dibentuk dengan mengeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang

diperoleh dari pengamatan. Rachmat Kriyantono menyebutkan konsep

merupakan sejumlahh ciri atau standar umum suatu objek.65

Dalam penelitian ini penulis memakai kampanye. Sedangkan

variabelnya adalah karakteristik kampanye yang sukses menjadi variabel.

Dari variabel tersebut dapat diturunkan menjadi lima dimensi dan terdiri

dari beberapa indikator. Berikut lima dimensi beserta indikatornya:

1. Education (Pendidikan), memiliki empat indikator, yaitu memberikan

pencerahan kepada publiknya, menceritakan kepada mereka mengenai

sesuatu yang mereka tidak tahu, memberikan pandangan yang berbeda,

dan menjelaskan sesuatu yang mereka sudah tahu.

65 Ibid, hlm. 17

42

2. Engginering (Teknis), memiliki tiga indikator, yaitu faktor terpenting dalam

mengubah perilaku, memaksimalkan maksud yang ada dalam kampanye,

dan publik melakukan apa yang ingin mereka lakukan.

3. Enforcement (Penguatan), memiliki dua indikator, yaitu mendorong

penegasan pentingnya kampanye dan masalah kampanye harus memiliki

beberapa manfaat publik.

4. Entitlement (Hak), memiliki lima indikator, yaitu kampanye merupakan

bentuk penguatan, publik yakin akan nilai kampenye, memperluas

pernyataan pesan, memberikan suara dari luar kampanye, dan pesan

kampanye berksinambungan.

5. Evaluation (Evaluasi), memiliki dua indikator yaitu evaluasi

mengidentifikasi publik dan perubahan perilaku yang diinginkan

masyarakat.

43

3.12. Operasional Konsep

Tabel 3.8

KARAKTERISTIK KAMPANYE YANG SUKSES PROGRAM PT.

BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

(Survey Deskriptif: Terkait Seminar Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’

di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) pada Tanggal 22

Februari 2017)

Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala

Campaign (Kampanye)

(Neswon, Turk, Kruckeberg, This is PR; Realities of Public Relations, 2013)

Characteristic of Successfull

Campaign

(Karakteristik Kampanye

yang sukses)

(Neswon, Turk, Kruckeberg, This is PR; Realities of Public Relations, 2013)

1. Education

(Pendidikan)

1. Memberikan pencerahan kepada publiknya

2. Menceritakan kepada mereka mengenai sesuatu yang mereka tidak tahu

3. Memberikan pandangan yang berbeda

4. Menjelaskan sesuatu yang mereka sudah tahu

Skala Interval

1-5

Skala 1=

Sangat Tidak

Setuju,

Skala 2=

Tidak Setuju,

Skala

3= Netral,

Skala

4= Setuju.

Skala

5= Sangat Setuju.

2. Engginering

(Teknik)

5. Faktor Terpenting dalam mengubah perilaku

6. Memastikan maksud yang ada dalam kampanye

7. Publik melakukan apa yang ingin mereka lakukan

3. Enforcement

(Penguatan)

8. Mendorong penegasan pentingnya kampanye

9. Masalah kampanye harus memiliki beberapa manfaat publik

44

Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala

4. Entitlement

(Hak)

10. Kampanye merupakan bentuk penguatan

11. Publik yakin akan nilai kampenye

12. Memperluas pernyataan pesan

13. Memberikan suara dari luar kampanye

14. Pesan kampanye berksinambungan

5. Evaluation

(Evaluasi)

15. Evaluasi mengidentifikasi publik

16. Perubahan perilaku yang diinginkan masyarakat

3.13. Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian

1. Kelemahan dalam penelitian ini adalah penulis kesulitan dalam

mendapatkan data dari BEI, karena panjangnya lamanya proses biroksasi

permintaan data yang harus penulis lewati.

2. Keterbatasan dalam penelitian yang dirasakan penulis adalah penulis hanya

satu kali mengunjungi STEI sebagai subjek penelitian untuk melakukan

kelengkapan data, dikarenakan jadwal mahasiswa STEI yang sedang ujian

akhir semester.

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)

4.1.1. Profil Umum PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)

Bursa Efek Indonesia adalah Stock exchange (Bursa Surat Berharga

dan turunannya) didirikan 1912 (di Jakarta, sebagai Bursa Efek Jakarta) dan

1940 (di Surabaya, sebagai Bursa Efek Surabaya) dan pada tahun 2007

keduanya bergabung di Jakarta, sebagai Bursa Efek Indonesia. Kantor pusat

di Jakarta, Indonesia dan situs webnya www.idx.co.id. Bursa Efek Indonesia

berpusat di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kawasan Niaga Sudirman, Jalan

Jenderal Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.66

Penggabungan dilakukan demi efektivitas operasional dan transaksi,

mulai beroperasi pada 1 Desember 2007. BEI menggunakan sistem

perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System (JATS) sejak 22

Mei 1995, menggantikan sistem manual yang digunakan sebelumnya. Sejak 2

Maret 2009 sistem JATS ini sendiri telah digantikan dengan sistem baru

bernama JATS-NextG yang disediakan OMX.

66 http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei.aspx diakses pada 17 Mei 2017 pukul 13:25

WIB

46

Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan

bursa kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui

media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan harga saham tersebut

adalah indeks harga saham.67

4.1.2. Visi dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)

a. Visi: Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia.

b. Misi: Menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten, melalui

pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan, penciptaan nilai tambah,

efisiensi biaya serta penerapan good governance.68

4.2. Objek Kajian

Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ merupakan kampanye yang

diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengajak

masyarakat sebagai calon investor untuk berinvestasi di pasar modal dengan

membeli Saham secara rutin dan berkala. Kampanye ini dimaksudkan agar

merubah kebiasaan masyarakat Indonesia dari kebiasaan menabung menjadi

berinvestasi, sehingga masyarakat Indonesia mulai bergerak dari saving

society menjadi investing society.69

67 Ibid 68 http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/visidanmisi.aspx diakses pada 15 Mei 2017

pukul 13:30 WIB 69 http://yuknabungsaham.idx.co.id/about-yns.php diakses pada 15 Mei 2017 pada pukul

13:24 WIB

47

Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ ini diluncurkan pada tanggal 12

November 2015 oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak Muhammad

Jusuf Kalla di Main Hall Gedung Indonesia Stock Exchange. Sebagai upaya

dalam mengembangkan industri pasar modal di Indonesia, PT Bursa Efek

Indonesia (BEI) senantiasa mengedukasi dan mengembangkan industri ke

arah yang lebih baik.70

Dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai seluk

beluk investasi pasar modal, BEI ingin meningkatkan kesadaran akan

pentingnya berinvestasi saham, menaikkan jumlah investor lokal juga

menyejahterakan perekonomian masyarakat Indonesia. Kampanye “‘Yuk

Nabung Saham’” Usaha yang telah di lakukan BEI dengan membuat situs

http://yuknabungsaham.idx.co.id/ yang dapat di akses dan melakukan

sosialisasi maupun mengadakan expo di kota besar maupun di daerah. BEI

menurunkan jumlah saham per lot, dari yang 1 lot = 500 lembar menjadi 1 lot

= 100 lembar, efeknya adalah modal yang dibutuhkan untuk membeli saham

per lotnya semakin kecil. Sehingga saham menjadi lebih terjangkau. Investor

dengan modal kecil seperti karyawan, ibu rumah tangga, dan mahasiswa dapat

berinvestasi dengan senang hati.

70 Ibid

48

4.3. Hasil Penelitian

4.3.1. Edukasi

4.3.1.1. Indikator: Memberikan pencerahan kepada publiknya

Tabel 4.1.

Menjadi tahu pentingnya berinvestasi saham

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 46 63,9%

4,63

Setuju (4) 25 34,7%

Ragu-ragu (3) 1 1,4%

Tidak Setuju (2) - -

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,63 dari pernyataan menjadi tahu pentingnya investasi saham melalui seminar

kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus di STEI. Pada pernyataan

ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa mereka sangat setuju jika mereka menjadi tahu mengenai

pentingnya berinvestasi saham pada seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’

Goes to Campus. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ tersebut terbukti

dapat memberikan wawasan kepada para peserta mengenai pentingnya

investasi saham.

49

Tabel 4.2.

Menjadi tahu bahwa bisa melanjutkan kuliah S2 dengan berinvestasi saham

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 24 37,5%

4,18

Setuju (4) 36 50%

Ragu-ragu (3) 4 5,6%

Tidak Setuju (2) 5 6,9%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,18 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus membuat responden tahu bahwa bisa melanjutkan kuliah S2 dengan

investasi saham. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata

responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika

melalui kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus membuat mereka

menjadi tahu bahwa mereka bisa melanjutkan kuliah S2 dengan berinvestasi

saham. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus di STEI

mengajarkan mereka bahwa saham yang mahasiswa tabung sejak kuliah S1,

dapat menjadi biaya tambahan untuk S2 nanti. Biaya S2 dapat diringankan

dengan keuntungan saham berupa dividen dan capital gain yang sudah

mahasiswa tabung sejak kuliah S1.

50

Tabel 4.3.

Menjadi tahu bahwa investasi saham berguna untuk pemasukan tambahan

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 37 51,4%

4,46

Setuju (4) 32 44,4%

Ragu-ragu (3) 2 2,8%

Tidak Setuju (2) 1 1,4%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,47 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus membuat responden tahu bahwa dengan investasi saham berguna

untuk pemasukan tambahan. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-

rata responden menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka

setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus membuat

mereka menjadi tahu bahwa dengan investasi saham berguna untuk

pemasukan tambahan. Selain uang dari orangtua, mahasiswa bisa

mempunyai pemasukan tambahan untuk keperluan hidupnya karena

mendapatkan keuntungan dari investasi saham.

51

4.3.1.2. Menceritakan kepada mereka mengenai sesuatu yang mereka

tidak tahu

Tabel 4.4.

Menyadarkan bahwa investasi saham itu mudah

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 29 40,3%

4,35

Setuju (4) 40 55,6%

Ragu-ragu (3) 2 2,8%

Tidak Setuju (2) 1 1,4%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,35 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus membuat responden sadar bahwa dengan investasi itu mudah. Pada

pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal

ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus membuat mereka menjadi sadar bahwa investasi itu

mudah. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus

mengajarkan dengan detail cara investasi saham dengan mudah.

52

Tabel 4.5.

Menjelaskan bahwa keuntungan investasi saham dapat menjadi biaya

hidup jika sudah usia produktif

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 38 52,8%

4,46

Setuju (4) 31 43,1%

Ragu-ragu (3) 1 1,4%

Tidak Setuju (2) 2 2,8%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,46 dari pernyataan seminar kampanye’Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus

menjelaskan bahwa keuntungan investasi saham dapat menjadi biaya hidup

jika sudah usia tidak produktif. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-

rata responden menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka

setuju jika kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus menjelaskan

kepada mereka bahwa keuntungan investasi saham dapat dinikmati saat usia

sudah tidak produktif lagi. Investor yang saat sudah tidak bekerja tidak perlu

khawatir karena biaya hidup bisa diandalkan dari keuntungan investasi saham.

53

Tabel 4.6.

Memberikan pengetahuan bahwa dengan uang Rp. 100.000 bisa

menabung saham

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) - -

4,49

Setuju (4) 37 51,4%

Ragu-ragu (3) 35 48,6%

Tidak Setuju (2) - -

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,49 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus memberikan pengetahuan bahwa dengan uang Rp. 100.000 bisa

menabung saham. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata

responden menjawab Setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika

melalui kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus memberikan mereka

informasi bahwa investasi saham tidak memerlukan modal mahal. Hal ini

dibuktikan bahwa dengan uang Rp. 100.000 dapat menginvestasi saham.

54

4.3.1.3. Memberikan pandangan yang berbeda

Tabel 4.7.

Menyadarkan bahwa investasi saham itu mudah

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 36 50%

4,49

Setuju (4) 35 48,62%

Ragu-ragu (3) 1 1,4%

Tidak Setuju (2) - -

Sangat Tidak Setuju (1) - -

TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,49 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus Menyadarkan bahwa investasi saham itu mudah. Pada pernyataan ini

menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab sangat setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus membuat mereka menjadi sadar bahwa investasi itu

mudah. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus dapat

membuat responden mengerti langkah-langkah investasi saham dengan

mudah. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ membuat calon investor

tidak lagi merasa bingung bagaimana menjadi investor yang cerdas.

55

Tabel 4.8.

Menyadarkan bahwa menabung saham tidak perlu dengan modal yang

mahal

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 31 43,1%

4,32

Setuju (4) 36 50%

Ragu-ragu (3) 2 2,8%

Tidak Setuju (2) 3 4,2%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,32 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus membuat responden sadar bahwa menyadarkan bahwa menabung

saham tidak perlu dengan modal yang mahal. Pada pernyataan ini

menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus membuat mereka menjadi sadar bahwa investasi itu

bisa dilakukan dengan modal yang tidak mahal. Seperti yang sudah dijelaskan

sebelumnya bahwa seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus

mengajarkan dengan uang Rp.100.000 dapat berinvestasi saham dengan

mudah.

56

Tabel 4.9.

Menekankan bahwa sudah saatnya mahasiswa berinvestasi saham

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 32 44,4%

4,33

Setuju (4) 34 47,2%

Ragu-ragu (3) 4 5,6%

Tidak Setuju (2) 2 2,8%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,33 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus menekankan bahwa sudah saatnya mahasiswa berinvestasi saham.

Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka ketuju jika melalui kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’ Goes to Campus membuat mereka menjadi sadar bahwa

sudah saatnya mahasiswa berinvestasi saham. Seminar kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’ Goes to Campus mengajarkan bahwa sebagai mahasiswa

dianjurkan untuk investasi saham karena sebagai wadah untuk mengelola

keuangan.

57

4.3.1.4. Menjelaskan sesuatu yang mereka sudah tahu

Tabel 4.10.

Menambah wawasan anda mengenai pentingnya investasi saham

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 30 41,7%

4,35

Setuju (4) 38 52,8 %

Ragu-ragu (3) 3 4,2%

Tidak Setuju (2) 1 1,4%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,35 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus Menambah wawasan anda mengenai pentingnya investasi saham.

Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’ Goes to Campus menambah wawasan anda mengenai

pentingnya investasi saham. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes

to Campus berhasil memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai

pentingnya investasi saham kepada peserta.

58

Tabel 4.11.

Menjelaskan keuntungan investasi saham melalui Dividen

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 30 41,7%

4,22

Setuju (4) 34 47,2%

Ragu-ragu (3) 2 2,8%

Tidak Setuju (2) 6 8,3%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,22 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus menjelaskan keuntungan investasi saham melalui dividen. Pada

pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal

ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus membuat mereka mengetahui keuntungan investasi

saham melalui dividen. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus mengajarkan dengan detail bagaimana keuntungan investasi saham

dapat didapat melalui dividen. Peserta seminar kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ mendapatkan banyak pengetahuan mengenai teknis keuntungan

investasi saham dari dividen.

59

Tabel 4.12.

Menjelaskan keuntungan investasi saham melalui capital gain

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 26 36,1%

4,25

Setuju (4) 40 55,6%

Ragu-ragu (3) 4 5,6%

Tidak Setuju (2) 2 2,8%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,25 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus menjelaskan keuntungan investasi saham melalui capital gain. Pada

pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal

ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus membuat mereka mengetahui keuntungan investasi

saham melalui capital gain. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus mengajarkan dengan detail bagaimana keuntungan investasi saham

dapat didapat melalui capital gain. Peserta seminar kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ mendapatkan pelajaran mengenai teknis penerimaan keuntungan

investasi saham dari capital gain.

60

4.3.2. Engginering (Teknik)

4.3.2.1. Faktor Terpenting dalam mengubah perilaku

Tabel 4.13.

Menguatkan sikap mengenai pentingnya berinvestasi sejak di bangku kuliah

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 33 45,8%

4,36

Setuju (4) 34 47,2%

Ragu-ragu (3) 3 4,2%

Tidak Setuju (2) 2 2,8%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,36 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus menguatkan sikap mengenai pentingnya berinvestasi sejak di bangku

kuliah. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden

menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui

kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus membuat mereka yakin dan

sadar akan pentingnya berinvestasi sejak di bangku kuliah. Seminar kampanye

‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus menguatkan sikap mereka sebagai

mahasiswa agar berinvestasi saham tidak menunggu lulus kuliah dan

mendapatkan pekerjaaan.

61

Tabel 4.14.

Membuat tidak takut dalam melakukan investasi saham

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 29 40,3%

4,14

Setuju (4) 34 47,2%

Ragu-ragu (3) - -

Tidak Setuju (2) 8 11,1%

Sangat Tidak Setuju (1) 1 1,4 TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,14 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus Membuat tidak takut dalam melakukan investasi saham. Pada

pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal

ini menunjukkan bahwa mereka Setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus membuat mereka tidak takut dalam melakukan

investasi saham. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus

mengajarkan bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan dalam melakukan

investasi saham. Semakin calon investor mempelajari cara berinvestasi saham

dengan baik, maka semakin kecil tingkat kerugiannya.

62

Tabel 4.15.

Menghilangkan rasa cemas atas resiko menabung saham

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 31 43,1%

4,28

Setuju (4) 35 48,6%

Ragu-ragu (3) 1 1,4%

Tidak Setuju (2) 5 6,9%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,28 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus menghilangkan rasa cemas atas resiko menabung saham. Pada

pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal

ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus menghilangkan rasa cemas atas resiko menabung

saham. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus

mengajarkan dengan baik mengenai investasi saham, sehingga

menghilangkan rasa cemas responden atau peserta mengenai resiko

menabung saham. Investor dapat menabung saham dengan tenang, tanpa

ada rasa cemas akan resiko menabung saham.

63

4.3.2.2. Memastikan maksud yang ada dalam kampanye

Tabel 4.16.

Mengetahui isi pesan yang terdapat dalam kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 34 47,2%

4,32

Setuju (4) 32 44,4%

Ragu-ragu (3) 1 1,4%

Tidak Setuju (2) 5 6,9%

Sangat Tidak Setuju (1) - -

TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,32 dari mengetahui isi pesan yang terdapat dalam kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden

menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sangat setuju

bahwa mereka jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus

membuat mereka sebagai peserta seminar mengetahui isi pesan yang

terdapat dalam kampanye ‘Yuk Nabung Saham’. Seminar kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’ Goes to Campus menjelaskan kepada peserta dengan

bahasa yang mudah diketahui.

64

Tabel 4.17.

Mengerti isi pesan yang terdapat dalam kampanye ‘Yuk Nabung Saham’

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 25 34,7%

4,03

Setuju (4) 34 47,2%

Ragu-ragu (3) 4 5,6%

Tidak Setuju (2) 8 11,1%

Sangat Tidak Setuju (1) 1 1,4% TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,03 dari pernyataan mengerti isi pesan yang terdapat dalam kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata

responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka Setuju jika

melalui mereka sebagai peserta seminar dan responden mengerti isi pesan

yang terdapat dalam kampanye ‘Yuk Nabung Saham’. Seminar kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’ Goes to Campus menjelaskan kepada mereka secara

terstruktur dan redaksi kalimat yang mudah dimengerti.

65

Tabel 4.18.

Memahami isi pesan yang terdapat dalam kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 20 27,8%

4,11

Setuju (4) 44 61,1%

Ragu-ragu (3) 4 5,6%

Tidak Setuju (2) - -

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,11 dari pernyataan memahami isi pesan yang terdapat dalam kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata

responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka Setuju jika

peserta seminar memahami isi pesan yang terdapat dalam kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus

menjelaskan kepada mereka secara jelas dengan makna yang mudah

dipahami.

66

4.3.2.3. Publik melakukan apa yang ingin mereka lakukan

Tabel 4.19.

Menerapkan Pesan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dengan investasi

saham sejak muda

n = 72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 32 44,4%

4,21

Setuju (4) 31 43,1%

Ragu-ragu (3) 1 1,4%

Tidak Setuju (2) 8 11,4%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,21 dari pernyataan responden menerapkan pesan kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ dengan investasi saham sejak muda. Pada pernyataan ini

menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa mereka setuju jika mereka menerapkan pesan kampanye

‘Yuk Nabung Saham’ dengan investasi saham sejak muda. Seminar kampanye

‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus mendorong pesertanya dalam

menerapkan pesan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dengan investasi saham

sejak muda.

67

Tabel 4.20.

Pesan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ membuat anda tidak menunda

untuk investasi saham

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 16 22,2%

3,85

Setuju (4) 41 56,9%

Ragu-ragu (3) 4 5,6%

Tidak Setuju (2) 10 13,9%

Sangat Tidak Setuju (1) 1 1,4% TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

3,85 dari pernyataan pesan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ membuat anda

tidak menunda untuk investasi saham. Pada pernyataan ini menunjukkan

bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

mereka Setuju jika bahwa pesan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ mengajarkan

kepada mereka bahwa sebaiknya mereka tidak menunda untuk berinvestasi

saham.

68

Tabel 4.21.

Membuat anda menjadi investor aktif

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 18 25%

3,93

Setuju (4) 40 55,6%

Ragu-ragu (3) 5 6,9%

Tidak Setuju (2) 9 12,5%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

3,93 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus membuat anda menjadi investor aktif. Pada pernyataan ini

menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab Setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus membuat responden menjadi investor aktif. Seminar

Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus mengajarkan langkah

menjadi investor aktif.

69

4.3.3. Enforcement (Penguatan)

4.3.3.1. Mendorong penegasan pentingnya kampanye

Tabel 4.22.

Menegaskan pentingnya berinvestasi saham dari bangku kuliah

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 29 40,3%

4,33

Setuju (4) 38 52,8%

Ragu-ragu (3) 5 6,9%

Tidak Setuju (2) - -

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,33 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus menegaskan pentingnya berinvestasi saham dari bangku kuliah.

Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’ Goes to Campus menegaskan pentingnya berinvestasi

saham dari bangku kuliah. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus memberikan penegasan bahwa investasi saham dapat dipraktekan

sejak muda, dari bangku kuliah.

70

Tabel 4.23.

Dengan berinvestasi saham sangat berguna untuk masa depan

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 28 38,9%

4,29

Setuju (4) 40 55,6%

Ragu-ragu (3) 1 1,4%

Tidak Setuju (2) 3 4,2%

Sangat Tidak Setuju (1) - -

TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,29 dari pernyataan dengan berinvestasi saham sangat berguna untuk masa

depan. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden

menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika berinvestasi

saham sangat berguna untuk masa depan. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus mengajarkan dengan bagaimana mengelola

investasi saham sampai dapat berguna untuk masa depan. Seminar kampanye

‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus mengajarkan bagaimana cara agar

saham yang investor tabung mempunyai pengaruh besar untuk masa depan.

71

4.3.3.2. Masalah kampanye harus memiliki beberapa manfaat publik

Tabel 4.24.

Memberikan bekal untuk menjadi investor

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 32 44,4%

4,36

Setuju (4) 36 50%

Ragu-ragu (3) 2 2,8%

Tidak Setuju (2) 2 2,8%

Sangat Tidak Setuju (1) - -

TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,36 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus memberikan bekal untuk menjadi investor. Pada pernyataan ini

menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus menjadi sarana belajar mereka untuk menjadi

investor saham yang baik. Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus

memberikan ilmu dan pengetahuan untuk persiapan menjadi investor yang

cerdas.

72

Tabel 4.25.

Membantu mencegah kenaikan harga barang

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 30 41,7%

4,32

Setuju (4) 38 52,8%

Ragu-ragu (3) 1 1,4%

Tidak Setuju (2) 3 4,2%

Sangat Tidak Setuju (1) - -

TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,32 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus membantu mencegah kenaikan harga barang. Pada pernyataan ini

menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui Kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus membantu mencegah kenaikan harga barang.

Kecendrungan kenaikan harga barang membuat kita harus mensiasati dan

mengelola keuangan dengan baik. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’

Goes to Campus mengajarkan pentingnya investasi saham untuk membantu

mencegah kenaikan harga barang.

73

Tabel 4.26.

Membuat anda belajar mengatur keuangan

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 31 43,1%

4,39

Setuju (4) 38 52,8%

Ragu-ragu (3) 3 4,2%

Tidak Setuju (2) - -

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,39 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus dapat membuat mereka belajar mengatur keuangan. Pada

pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab Setuju. Hal

ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus membuat mereka belajar mengatur keuangan.

Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus mengajarkan

bagaimana mahasiswa mengelola keuangan dengan baik dari aktivitas rutin

menabung saham setiap bulannya. Mahasiswa diajarkan cara mensiasati

keuangan agar tetap stabil, meskipun harus menyisihkan uang untuk

menabung saham.

74

4.3.4. Entitlement (Hak)

4.3.4.1. Kampanye merupakan bentuk penguatan

Tabel 4.27.

Menguatkan anda bahwa perlu berinvestasi sejak muda

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 26 36,1%

4,32

Setuju (4) 44 61,1%

Ragu-ragu (3) 1 1,4%

Tidak Setuju (2) 1 1,4%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,32 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus semakin menguatkan anda bahwa perlu berinvestasi sejak muda.

Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab

Setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’ Goes to Campus membuat mereka menjadi sadar bahwa

pentingnya investasi saham sejak muda. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus mengajarkan bahwa dengan berinvestasi saham

sejak muda akan mendapatkan banyak manfaat yang didapatkan. Keuntungan

investasi saham saat sudah dewasa akan lebih banyak karena sudah ditabung

sejak masih muda.

75

Tabel 4.28.

Menyadarkan anda bahwa pentingnya menjadi investor society

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 40 55,6%

4,47

Setuju (4) 28 38,9%

Ragu-ragu (3) 2 2,8%

Tidak Setuju (2) 2 2,8%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,47 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus semakin menyadarkan anda bahwa pentingnya menjadi investor

society. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden

menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui

kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus mengajarkan bahwa

paradigma masyarakat harus beralih dari saving society menjadi investing

society. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus terbukti

berhasil dalam membangun kesadaran dan ketertarikan publik terhadap pasar

modal.

76

Tabel 4.29.

Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ merupakan usaha dalam mencegah inflasi

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 27 37,5%

4,29

Setuju (4) 42 58,3%

Ragu-ragu (3) 3 4,2%

Tidak Setuju (2) - -

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,29 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus merupakan usaha dalam mencegah inflasi. Pada pernyataan ini

menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus merupakan salah satu usaha dalam mencegah

inflasi. Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang secara terus menerus.

Dengan adanya Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus,

para peserta termotivasi dalam melakukan investasi saham mengajarkan

dengan detail cara investasi saham dengan mudah.

77

4.3.4.2. Publik yakin akan nilai kampanye

Tabel 4.30.

Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ bermanfaat bagi mahasiswa

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 35 48,6%

4,43

Setuju (4) 35 48,6%

Ragu-ragu (3) 2 2,8%

Tidak Setuju (2) - -

Sangat Tidak Setuju (1) - -

TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,43 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ bermanfaat bagi mahasiswa. Pada

pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal

ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus bermanfaat bagi mahasiswa. Seminar kampanye

‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus mengajarkan banyak hal kepada

mahasiswa, dari pengetahuan umum tentang saham, pentingnya investasi

saham, alasan harus investasi saham, langkah-langkah mudah menabung

saham sampai teknis mendapatkan keuntungan dari investasi saham. Seminar

kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus menjadi sarana belajar

pasar modal di luar perkuliahan selain di kelas.

78

Tabel 4.31.

Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ sangat berguna bagi dunia pasar modal

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 30 41,7%

4,33

Setuju (4) 39 54,2%

Ragu-ragu (3) 3 4,2%

Tidak Setuju (2) - -

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,33 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus sangat berguna bagi dunia pasar modal. Pada pernyataan ini

menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus sangat berguna bagi dunia pasar modal.

Pengetahuan yang mahasiswa dapatkan dari seminar kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus sangat berguna bagi pasar modal, karena menjadi

semakin banyak orang yang mendapatkan edukasi tentang investasi saham di

pasar modal. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan literasi pasar modal

di Indonesia.

79

Tabel 4.32.

Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ untuk meningkatkan jumlah investor di

Indonesia

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 35 48,6%

4,44

Setuju (4) 34 47,2%

Ragu-ragu (3) 3 4,2%

Tidak Setuju (2) - -

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,44 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus untuk meningkatkan jumlah investor di Indonesia. Pada pernyataan

ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus untuk meningkatkan jumlah investor di Indonesia.

Berdasarkan wawancara penulis dengan pihak pelaksana kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’ di STEI bahwa ada pertambahan investor baru dari peserta

seminar tersebut sebanyak 20 pendaftar. Hal tersebut membuktikkan bahwa

seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dapat meningkatkan jumlah investor

di Indonesia.

80

4.3.4.3. Memperluas pernyataan pesan

Tabel 4.33.

Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ memberikan informasi tentang

keuntungan investasi saham

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 30 41,7%

4,39

Setuju (4) 41 56,9%

Ragu-ragu (3) 1 1,4%

Tidak Setuju (2) - -

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,39 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus memberikan informasi tentang keuntungan investasi saham. Pada

pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal

ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus memberikan informasi tentang keuntungan investasi

saham. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus terbukti

tidak hanya menjelaskan pentingnya investasi saham, tetapi juga memberikan

informasi tentang keuntungan investasi saham.

81

Tabel 4.34.

Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ memberi informasi mengenai manfaat

keberadaan pasar modal

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 27 37,5%

4,33

Setuju (4) 43 59,7%

Ragu-ragu (3) 1 1,4%

Tidak Setuju (2) 1 1,4%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,33 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus memberi informasi mengenai manfaat keberadaan pasar modal.

Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’ Goes to Campus memberi informasi mengenai manfaat

keberadaan pasar modal. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus mengajarkan dengan detail pengertian dan manfaat pasar modal.

Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ juga menjelaskan produk investasi

pasar modal, yang salah satunya adalah investasi saham.

82

Tabel 4.35.

Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ mengajarkan cara nabung saham yang

mudah

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 27 37,5%

4,33

Setuju (4) 42 58,3%

Ragu-ragu (3) 3 4,2%

Tidak Setuju (2) - -

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,33 dari pernyataan seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus mengajarkan cara nabung saham yang mudah. Pada pernyataan ini

menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa mereka setuju jika melalui kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus mengajarkan cara nabung saham yang mudah.

Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus mengajarkan

dengan detail cara investasi saham dengan mudah. Seminar kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’ terbukti memberikan cara menabung saham yang mudah

khususnya untuk mahasiswa.

83

4.3.4.4. Memberikan suara dari luar kampanye

Tabel 4.36.

Informasi mengenai kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ diperoleh dari

instansi lain

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 21 29,1%

4,03

Setuju (4) 38 52,8%

Ragu-ragu (3) 8 11,1%

Tidak Setuju (2) 4 5,6%

Sangat Tidak Setuju (1) 1 1,4% TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,03 dari pernyataan informasi mengenai kampanye ‘Yuk Nabung Saham’

diperoleh dari instansi lain. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata

responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika

mereka mendapatkan informasi mengenai kampanye ‘Yuk Nabung Saham’

dari instansi lain. Informasi mengenai seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’

Goes to Campus disebar ke beberapa instansi.

84

Tabel 4.37.

Informasi mengenai kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ diperoleh dari

media sosial

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 18 25%

3,96

Setuju (4) 42 58,3%

Ragu-ragu (3) 3 4,2%

Tidak Setuju (2) 9 12,5%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

3,96 dari pernyataan informasi mengenai kampanye ‘Yuk Nabung Saham’

diperoleh dari media sosial. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata

responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika

mereka memperoleh informasi mengenai kampanye ‘Yuk Nabung Saham’

Goes to Campus dari media sosial. Pamflet acara seminar kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’ Goes to Campus di STEI dipublikasikan di akun instagram

Kelompok Studi Pasar Modal STEI. Panitia pelaksana juga memanfaatkan

whatsapp untuk menyebarkan broadcast message terkait pendaftaran peserta.

85

Tabel 4.38.

Informasi mengenai kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ diperoleh dari

media cetak

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 28 38,9%

4,11

Setuju (4) 33 45,6%

Ragu-ragu (3) 3 4,2%

Tidak Setuju (2) 7 9,7%

Sangat Tidak Setuju (1) 1 1,4% TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,11 dari pernyataan informasi mengenai kampanye ‘Yuk Nabung Saham’

diperoleh dari media cetak. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata

responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika

mereka mendapatkan informasi mengenai kampanye ‘Yuk Nabung Saham’

melalui media cetak. Poster seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to

Campus disebar di beberapa mading jurusan maupun sekitar kampus.

86

4.3.4.4. Pesan kampanye berksinambungan

Tabel 4.39.

BEI terus menerus menghimbau masyarakat untuk menabung saham

melalui seminar ‘Yuk Nabung Saham’

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 26 36,1%

4,18

Setuju (4) 36 50%

Ragu-ragu (3) 7 9,7%

Tidak Setuju (2) 3 4,2%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,18 dari pernyataan BEI terus menerus menghimbau masyarakat untuk

menabung saham melalui seminar ‘Yuk Nabung Saham’. Pada pernyataan ini

menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa mereka setuju jika BEI mengkampanyekan ‘Yuk Nabung

Saham’ secara berkesimnambungan. BEI senantiasa memberikan arahan dan

himbauan kepada mahasiswa untuk menabung saham melalui seminar

kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus.

87

Tabel 4.40.

Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ terus disosialisasikan ke masyarakat

lainnya

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 29 40,3%

4,32

Setuju (4) 38 52,8%

Ragu-ragu (3) 4 5,6%

Tidak Setuju (2) 1 1,4%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,32 dari pernyataan kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ terus disosialisasikan ke

masyarakat lainnya. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata

responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika

kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus selalu diperkenalkan kepada

masyarakat. Hal tersebut menunjukkan bahwa seminar kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’ merupakan usaha dari BEI agar masyarakat mulai beralih

pada investasi saham.

88

4.3.5. Evaluation (Evaluasi)

4.3.5.1. Evaluasi mengidentifikasi publik

Tabel 4.41.

Mengetahui pihak BEI melakukan evaluasi seminar kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’ dengan cara mengidentifikasi apakah tujuan yang

diinginkan tercapai atau tidak

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 2 2,8%

2,88

Setuju (4) 28 38,9%

Ragu-ragu (3) 6 8,3%

Tidak Setuju (2) 31 43,1%

Sangat Tidak Setuju (1) 5 6,9%

TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

2,88 dari pernyataan mengetahui pihak BEI melakukan evaluasi seminar

kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dengan cara mengidentifikasi apakah tujuan

yang diinginkan tercapai atau tidak. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa

rata-rata responden menjawab tidak setuju. Menurut responden seminar

kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus tidak melakukan evaluasi

mendalam mengenai apakah tujuan kampanye BEI yang diinginkan tercapai

atau tidak.

89

Tabel 4.42.

Mengetahui pihak BEI melakukan evaluasi mengenai seminar kampanye

‘Yuk Nabung Saham’ dengan cara mengidentifikasi apakah perilaku

yang diinginkan pada peserta tercapai atau tidak

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 6 6,9%

2,82

Setuju (4) 20 27,8%

Ragu-ragu (3) 6 8,3%

Tidak Setuju (2) 35 48,6%

Sangat Tidak Setuju (1) 5 6,9%

TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

2,82 dari pernyataan mengetahui pihak BEI melakukan evaluasi mengenai

seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dengan cara mengidentifikasi apakah

perilaku yang diinginkan pada peserta tercapai atau tidak. Pada pernyataan ini

menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab tidak setuju. Menurut

responden seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus tidak

melakukan evaluasi mendalam mengenai apakah perilaku yang diinginkan

pada peserta tercapai atau tidak.

90

4.3.5.2. Perubahan perilaku yang diinginkan masyarakat

Tabel 4.43.

Mahasiswa memanfaatkan investasi saham untuk tabungan masa

depannya

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 24 33,3%

4,13

Setuju (4) 40 55,6%

Ragu-ragu (3) 1 1,4%

Tidak Setuju (2) 7 9,7%

Sangat Tidak Setuju (1) - -

TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,13 dari pernyataan mahasiswa memanfaatkan investasi saham untuk

tabungan masa depannya. Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata

responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika

mahasiswa mengandalkan investasi saham untuk tabungan masa depannya.

Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus mengajarkan

kepada responden bahwa investasi saham dapat dimanfaatkan untuk masa

depan. Hasil investasi saham yang mahasiswa tabung akan bermanfaat saat

masa tua nanti.

91

Tabel 4.44.

Mahasiswa berperan aktif dalam investing society

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 18 25%

4,07

Setuju (4) 47 65,3%

Ragu-ragu (3) 2 2,8%

Tidak Setuju (2) 4 5,6%

Sangat Tidak Setuju (1) 1 1,4% TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,07 dari pernyataan mahasiswa berperan aktif dalam investing society. Pada

pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju. Hal

ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika mahasiswa berperan aktif dalam

membangun kebiasaan investing society. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ Goes to Campus mengajarkan pada responden bahwa mahasiswa

sebagai generasi penerus sudah waktunya beralih dari kebiasaan menabung

uang menjadi budaya investasi saham.

92

Tabel 4.45.

Mahasiswa tutut berpatisipasi dalam mengkampanyekan ‘Yuk Nabung

Saham’

n=72

Pernyataan Frekuensi Persentase Mean

Sangat Setuju (5) 24 33,3%

4,25

Setuju (4) 44 61,1%

Ragu-ragu (3) 2 2,8%

Tidak Setuju (2) 2 2,8%

Sangat Tidak Setuju (1) - - TOTAL 72 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat mean atau nilai rata-rata sebesar

4,25 dari pernyataan mahasiswa tutut berpatisipasi dalam mengkampanyekan

‘Yuk Nabung Saham’ . Pada pernyataan ini menunjukkan bahwa rata-rata

responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka setuju jika

mahasiswa tutut berpatisipasi dalam mengkampanyekan ‘Yuk Nabung

Saham’. Seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ Goes to Campus

mendorong responden untuk mengajak mahasiswa lainnya untuk ikut

menginvestasi saham.

93

4.4. Analisis Penelitian

Tabel 4.46.

Hasil Mean Per Dimensi

Karakteristik Kampanye Yang Sukses Program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)

(Survey Deskriptif: Terkait Seminar Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) pada Tanggal 22

Februari 2017)

No. Dimensi Mean

1. Education (Pendidikan) 4,38

2. Engginering (Teknik) 4,14

3. Enforcement (Penguatan) 4,34

4. Entitlement (Hak) 4,31

5. Evaluation (Evaluasi) 3,63 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dimensi yang memiliki

nilai mean tertinggi pada penelitian ini adalah dimensi education (pendidikan),

yaitu sebesar 4,38. Rata-rata responden dalam dimensi ini menjawab sangat

setuju. Hal ini menunjukkan bahwa PT. BEI memberikan edukasi pada saat

seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di STEI.

Dimensi yang memiliki nilai mean terendah adalah dimensi evaluation

(evaluasi), yaitu sebesar 3,63. Rata-rata responden dalam dimensi ini

menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan publik tidak mengetahui evaluasi

apa yang PT. BEI lakukan dengan cara mengidentifikasi publik pada saat

kampanye ‘Yuk Nabung Saham’.

94

Diagram 4.1.

Hasil Mean Per Dimensi

Karakteristik Kampanye Yang Sukses Program PT. Bursa Efek

Indonesia (BEI)

(Survey Deskriptif: Terkait Seminar Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) pada Tanggal 22

Februari 2017)

n = 72

Terlihat dari gambar diagram 4.1. merupakan hasil dari penyebaran

kuisioner penelitian karakteristik kampanye yang sukses yang terdiri dari 45

pernyataan 16 indikator 5 dimensi dan 72 responden. Karakteristik kampanye

yang sukses memiliki lima dimensi. Dimensi pertama yaitu yaitu (education)

pendidikan. Dimensi kedua yaitu (enggineering) teknik. Dimensi ketiga yaitu

(enforcement) penguatan. Dimensi keempat yaitu (entitlement) hak. Dimensi

kelima yaitu (evaluation) evaluasi.

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

5

Pendidikan Teknik Penguatan Hak Evaluasi

Nila

i Mea

n

95

Dimensi yang memiliki nilai mean tertinggi adalah dimensi education

(pendidikan), yaitu sebesar 4,38. Jawaban dari rata-rata responden pada

dimensi ini adalah sangat setuju. Dimensi ini terdiri dari empat indikator yaitu

memberikan pencerahan kepada publiknya, menceritakan kepada mereka

mengenai sesuatu yang mereka tidak tahu, memberikan pandangan yang

berbeda dan menjelaskan sesuatu yang mereka sudah tahu.

Dimensi yang memiliki nilai mean terendah adalah dimensi evaluation

(evaluasi), yaitu sebesar 3,63. Jawaban dari rata-rata responden pada dimensi

ini adalah tidak setuju. Dimensi ini terdiri dari dua indikator yaitu evaluasi

mengidentifikasi publik dan perubahan perilaku yang diinginkan masyarakat.

Tabel 4.47

Hasil Mean per Indikator

Karakteristik Kampanye Yang Sukses Program PT. Bursa Efek

Indonesia (BEI)

(Survey Deskriptif: Terkait Seminar Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) pada Tanggal 22

Februari 2017 n = 72

Dimensi Indikator Mean

1. Education (Pendidikan)

a. Memberikan pencerahan kepada publiknya

4,42

b. Menceritakan kepada mereka mengenai sesuatu yang mereka tidak tahu

4,41

c. Memberikan pandangan yang berbeda 4,38

d. Menjelaskan sesuatu yang mereka sudah tahu

4,27

96

Dimensi Indikator Mean

2. Engginering (Teknik)

a. Faktor Terpenting dalam mengubah perilaku

4,26

b. Memastikan maksud yang ada dalam kampanye

4,15

c. Publik melakukan apa yang ingin mereka lakukan

4,00

3. Enforcement (Penguatan)

a. Mendorong penegasan pentingnya kampanye

4,38

b. Masalah kampanye harus memiliki beberapa manfaat publik

4,34

4. Entitlement (Hak)

a. Kampanye merupakan bentuk penguatan

4,34

b. Publik yakin akan nilai kampenye 4,38

c. Memperluas pernyataan pesan 4,33

d. Memberikan suara dari luar kampanye

4,15

e. Pesan kampanye berksinambungan 4,36

5.Evaluation (Evaluasi)

a. Evaluasi mengidentifikasi publik 2,85

b. Perubahan perilaku yang diinginkan masyarakat

4,15

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa indikator tertinggi adalah

indikator memberikan pencerahan kepada publiknya dengan nilai sebesar

4,42. Sedangkan nilai dengan indikator terendah adalah indikator evaluasi

mengidentifikasi publik dengan nilai sebesar 2,85.

97

Diagram 4.2.

Hasil Perhitungan Mean per Indikator

Karakteristik Kampanye Yang Sukses Program PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)

(Survey Deskriptif: Terkait Seminar Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) pada Tanggal 22

Februari 2017 n = 72

Terlihat dari gambar diagram batang di samping merupakan hasil dari

penyebaran kuisioner penelitian karakteristik kampanye yang sukses yang

terdiri dari 45 pernyataan 16 indikator 5 dimensi dan 72 responden.

Dari tabel dan diagram mean per indikator di atas dapat terlihat bahwa

indikator yang memiliki nilai mean tertinggi adalah sebesar 4,42 yaitu indikator

memberikan pencerahan kepada publiknya. Hasil penelitian ini menunjukkan

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

5

Nila

i Mea

n

98

bahwa PT. BEI berhasil dalam memberikan wawasan baru mengenai investasi

saham kepada publiknya. Rata-rata responden menjawab setuju pada

indikator ini.

Indikator ini memiliki tiga pernyataan. Pernyataan pertama adalah

kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ membuat anda tahu pentingnya berinvestasi

saham, dengan rata-rata responden menjawab sangat setuju. Dan pernyataan

kedua adalah kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ membuat anda tahu bahwa bisa

melanjutkan kuliah S2 dengan investasi saham, dengan rata-rata responden

menjawab setuju. Pernyataan ketiga adalah kampanye ‘Yuk Nabung Saham’

membuat anda tahu bahwa investasi saham berguna untuk pemasukan

tambahan, dengan rata-rata responden menjawab sangat setuju.

Pada indikator tertinggi menunjukan bahwa seminar kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’ memberikan banyak informasi kepada responden mengenai

pentingnya investasi saham, keuntugan saham, dan kemudahan

menginvestasi saham.

Adapun indikator terendah dengan nilai mean terendah berdasarkan tabel

diatas, yaitu indikator evaluasi mengidentifikasi publik, dengan nilai mean

sebesar 2,85. Rata-rata responden menjawab tidak setuju. Hasil penelitian ini

menandakan jika responden tidak mengetahui adanya evaluasi yang dilakukan

oleh pihak PT. BEI terkait identifikasi tujuan seminar kampanye ‘Yuk Nabung

99

Saham’ yang dilakukan oleh BEI dan tercapainya perilaku mahasiswa STEI

untuk menabung saham.

Pada indikator ini terdapat dua pernyataan. Pernyataan pertama adalah

mengetahui pihak BEI melakukan evaluasi seminar kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ dengan cara mengidentifikasi apakah tujuan yang diinginkan tercapai

atau tidak, dengan rata-rata responden menjawab tidak setuju. Pernyataan

kedua pada indikator ini adalah mengetahui pihak BEI melakukan evaluasi

mengenai seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dengan cara

mengidentifikasi apakah perilaku yang diinginkan pada peserta tercapai atau

tidak, dengan responden menjawab ragu-ragu.

Pada indikator terendah menunjukan bahwa pihak BEI tidak pernah

melakukan evaluasi kepada peserta seminar Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’,

sehingga responden tidak mengetahui apakah tujuanya kampanye yang

diinginkan BEI tercapai atau tidak.

4.5. Pembahasan Penelitian

Penelitian ini dilandasi oleh konsep campaign (kampanye). Variabel

dalam penelitian ini adalah characteristic of successful campaign (karakteristik

kampanye yang sukses). Kampanye merupakan suatu kegiatan komunikasi

yang dimulai oleh perencanaan, implementasi, dan evaluasi untuk mencapai

suatu tujuan tertentu. Tujuan dari kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ adalah

100

mengajak masyarakat untuk berkontribusi di dunia pasar modal dengan cara

investasi saham secara rutin dan berkala. Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’

dimulai pada November 2015 dan berlangsung secara terus menerus.

Variabel karakteristik kampanye yang sukses memiliki lima dimensi

dengan 16 indikator. Lima dimensi tersebut yakni educational (pendidikan),

engginering (teknik), enforcement (penguatan), entitlement (hak), evaluations

(evaluasi).

Dimensi pertama, educational (pendidikan) memiliki empat indikator

yakni memberikan pencerahan kepada publiknya, menceritakan sesuatu yang

tidak mereka ketahui, memberikan pandangan yang berbeda, dan

menjelaskan sesuatu yang mereka sudah ketahui. Indikator tertinggi pada

dimensi ini adalah memberikan pencerahan kepada publiknya.

Dimensi kedua engginering (teknik) memiliki tiga indikator yaitu faktor

terpenting untuk mengubah perilaku, memastikan maksud yang ada dalam

kampanye, publik melakukan apa yang ingin mereka lakukan. Indikator

tertinggi pada dimensi ini adalah faktor terpenting dalam mengubah perilaku.

Dimensi ketiga enforcement (penguatan) memiliki dua indikator yakni

mendorong penegasasan pentingnya kampanye dan masalah kampanye

harus memiliki beberapa manfaat publik. Indikator tertinggi pada dimensi ini

adalah mendorong penegasan pentingnya kampanye.

101

Dimensi keempat adalah entitlement (hak). Dimensi hak memiliki lima

indikator yaitu kampanye merupakan bentuk penguatan kampanye, publik

yakin akan nilai kampanye, memperluas pernyataan pesan, memberikan

suara di luar dengan kampanye serta pesan kampanye yang

berkesinambungan. Indikator tertinggi pada dimensi ini adalah publik yakin

akan nilai kampanye.

Dimensi kelima adalah evaluations (evaluasi). Dimensi ini memiliki dua

indikator yakni evaluasi mengidentifikasi publik dan perubahan perilaku yang

terjadi dalam masyarakat. Indikator tertinggi pada dimensi ini adalah

perubahan perilaku yang dinginkan masyarakat.

Pada penelitian ini yang menjadi dimensi tertinggi adalah dimensi

educational (pendidikan). Rata-rata respoden menjawab sangat setuju pada

dimensi ini. Berdasarkan hasil survei ini, dapat dikatakan bahwa Tim Unit ‘Yuk

Nabung Saham’ di BEI telah memberikan edukasi pada saat seminar

kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ di STEI. Edukasi yang BEI lakukan

memberikan pencerahan mengenai pentingnya investasi saham kepada

publiknya. BEI menjelaskan kepada peserta seminar Kampanye ‘Yuk Nabung

Saham’ tentang sesuatu yang mereka tidak ketahui seperti memberikan

pengetahuan bahwa dengan uang Rp. 100.000 bisa menabung saham.

Responden juga mendapatkan pandangan yang berbeda mengenai

kemudahan dalam menabung saham untuk mahasiswa. Selain itu, BEI juga

102

memperjelas informasi yang responden sudah tahu seperti keuntungan

investasi saham melalui dividen dan capital gain.

Pada penelitian ini yang menjadi dimensi terendah adalah dimensi

evaluations (evaluasi). Responden lebih banyak tidak setuju, karena

responden tidak mengetahui evaluasi BEI yang mengidentifikasikan peserta

seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’. Evaluasi yang dilakukan BEI setiap

setelah seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ tidak diketahui oleh

mahasiswa, sehingga mahasiswa yang merupakan target sasaran tidak

mengetahui evaluasi dari identifikasi tujuan BEI dan perilaku mahasiswa

tercapai atau tidak. Sebagian kecil responden juga mengaku mahasiswa tidak

semuanya memanfaatkan investasi saham untuk tabungan masa depan.

Dalam penelitian terdapat satu indikator dengan nilai indikator mean

tertinggi, karena responden menjawab sangat setuju, yaitu memberikan

pencerahan kepada publiknya. Responden lebih banyak menjawab sangat

setuju, karena responden memang merasa kampanye ‘Yuk Nabung Saham’

memberikan banyak wawasan kepada mereka tentang pentingnya investasi

saham, keuntungan inestasi investasi saham, dan cara menginvestasi saham

di bank atau perusahaan sekuritas.

Dalam penelitian ini terdapat juga indikator dengan nilai indikator mean

terendah yakni indikator evaluasi mengidentifikasi publik. Responden rata-rata

menjawab tidak setuju untuk pernyataan pihak BEI melakukan evaluasi

seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ dengan cara mengidentifikasi apakah

103

tujuan BEI dan perilaku peserta yang diinginkan tercapai atau tidak.

Responden tidak mengetahui apakah tujuan kampanye dan perilaku peserta

yang diinginkan BEI tercapai atau tidak. Pihak BEI selalu melakukan evaluasi

setiap melangsungkan project. Namun evaluasi yang dilakukan hanya sebatas

melihat apakah target yang dicapai sesuai dengan ekspetasi mereka. Mereka

tidak melakukan evaluasi dan survey mendalam jadi mereka tidak mengetahui

apakah sudah tercapai hasil kampanye yang diinginkan BEI.

104

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dimensi dengan hasil mean tertinggi pada penelitian ini adalah dimensi

educational (pendidikan). Rata-rata responden menjawab sangat setuju pada

dimensi ini. Hal ini menunjukkan Tim Unit ‘Yuk Nabung Saham’ di BEI telah

memberikan edukasi pada saat seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’.

Edukasi yang BEI lakukan memberikan pencerahan mengenai keistimewaan

investasi saham kepada publiknya, dan menjelaskan kepada peserta tentang

sesuatu yang mereka tidak ketahui seperti memberikan pengetahuan bahwa

dengan uang Rp. 100.000 bisa menabung saham.

Dimensi dengan hasil mean terendah pada penelitian ini adalah

dimensi evaluation (evaluasi). Rata-rata responden menjawab tidak setuju

pada dimensi ini. Hal ini menunjukkan pihak BEI selalu melakukan evaluasi

setiap melangsungkan project. Namun evaluasi yang dilakukan hanya sebatas

melihat apakah target yang dicapai sesuai dengan ekspetasi mereka. Mereka

tidak melakukan evaluasi mendalam jadi mereka tidak mengetahui apa

penyebab dari tidak tercapainya hasil yang diinginkan.

Indikator dengan hasil mean tertinggi pada penelitian ini adalah

memberikan pencerahan kepada publiknya. Rata-rata responden menjawab

sangat setuju. Hal ini menunjukkan responden memang merasa kampanye

105

‘Yuk Nabung Saham’ memberikan banyak wawasan kepada mereka tentang

keuntungan inestasi investasi saham, dan cara menginvestasi saham di bank

atau perusahaan sekuritas.

Indikator dengan hasil mean terendah adalah indikator evaluasi

mengidentifikasi publik. Hal ini menunjukkan evaluasi yang dilakukan BEI

setiap setelah seminar kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ tidak diketahui oleh

mahasiswa, sehingga mahasiswa yang merupakan target sasaran tidak

mengetahui evaluasi dari identifikasi tujuan BEI dan perilaku mahasiswa

tercapai atau tidak.

5.2. Saran

Penulis menyarankan Tim Unit Kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ lebih

memanfaatkan media elektronik, media cetak dan kerjasama instansi lain

sebagai sarana informasi dan publikasi mengenai seminar Kampanye ‘Yuk

Nabung Saham’. Masyarakat mengetahui lebih banyak informasi mengenai

kampanye ‘Yuk Nabung Saham’.

Penulis menyarankan sebaiknya pihak BEI memberikan survey dalam

bentuk angket terhadap mahasiswa yang sudah menjadi peserta seminar

kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ sebagai bentuk evaluasi mendalam untuk

mengetahui apakah peserta seminar sudah melakukan apa yang pihak BEI

inginkan. Hal tersebut bertujuan agar mengetahui apa yang menjadi penyebab

106

hasil kampanye ‘Yuk Nabung Saham’ belum sesuai target yang telah

direncanakan.

107

DAFTAR PUSTAKA

Buku.

Arikunto Suharsimi, 2013, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rieneka Cipta

Butterick Keith, 2012, Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik, Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada Gulo. W, 2010, Metode Penelitian, Jakarta: PT. Grasindo Kriyantono Rachmat, 2006, Teknis Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana

Prenada Media Group Prasetyo Bambang, Mifthahul Jannah Lina, Metode Penelitian Kuantitatif,

Jakarta: Raja Grafindo persada, 2005, Hlm.45 Malhotra Naresh K., 2010, Marketing Research: Sixth Edition, New Jersey:

Pearson Education. Richard West, Lynn H Turner, 2008, Pengantar Komunikasi Analisis dan

Aplikasi, Jakarta: Penerbit Salemba Humanika Riduwan, Rusyana Adun, Enas, 2013, Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan

Aplikasi Statistik Penelitian, Bandung: ALFABETA Ruslan Rosady, 2010, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi,

Jakarta: Rajawali Pers Ruslan Rosady, 2013, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada Turk, Newson, Kruckeberg, 2013This is PR: The Realities of Public Relations,

tenth edition, Kanada: cengange Learning Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta

108

Website. http://www.aaei.or.id/berita-roadshow-yuk-nabung-saham--institute-teknologi-

indonesia.html diakses pada 18 April 2017 Pukul 23:34 WIB http://www.beritasatu.com/pasar-modal/412470-tahun-ini-bei-harap-investor-

aktif-tembus-250000.html diakses pada 30 April 2017, Pukul 10.32 WIB http://bisnis.liputan6.com/read/2485128/perdalam-pasar-modal-di-ri-begini-

cara-ojk diakses pada 19 April 2017 Pukul 09:23 WIB http://bisnistoday.com/2017/02/04/program-yuk-nabung-saham-sukses-

dongkrak-investor-baru-di-pasar-modal/ diakses pada 14 April 2017 Pukul 15:45 WIB

http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2017/02/12/656793/bei-diy-gencarkan-kampanye-yuk-nabung-saham diakses pada 19 April 2017, Pukul 09:34 WIB

https://finance.detik.com/bursa-valas/3097747/apa-itu-nabung-saham-ini-penjelasan-direktur-bei diakses pada 17 April 2017 Pukul 17:00 WIB

http://yuknabungsaham.idx.co.id/index.php diakses pada 18 April 2017 Pukul 03:57 WIB

http://www.lenteraaspirasi.com/index.php diakses pada 19 April 2017 Pukul 07:45 WIB

Sumber Lain. Data pengurus KSPM STEI UNJ pada 26 April 2017 Pukul 09:05 WIB Hasil wawancara dengan Kak Monalisa, Karyawan BEI di Gedung IDX Hall

pada 23 April 2017 Pukul 14:05 WIB Hasil wawancara dengan Fia Natalia, mahasiswa STEI angkatan 2015 di STEI

tanggal 17 April 2017 Pukul 09:23 WIB

Hasil wawancara dengan Sindi, pengurus KSPM STEI UNJ pada 26 April 2017 Pukul 09:05 WIB