tugas jurnal system thinking - 020202

3
Nama : Mariatul Kiftiah NIM : 1110018200047 Jurusan : KI-Manajemen Pendidikan (4A) Matkul : Manajemen Kurikulum SYSTEM THINKING IN CURRICULUM MANAGEMENT PROCESS Suatu hal yang sangat menarik di saat segala sesuatu berjalan dengan tersistem. Terlebih lagi mengenai urusan rumah tangga pendidikan. Pendidikan yang tersistem adalah pendidikan yang dapat menghasilkan the excellent outcome. Dan hal ini sangatlah terpaku pada proses transformasi input suatu pendidikan. Belakangan ini, kita sering mendengar kata system diperuntukan untuk lembaga-lembaga pendidikan atau instansi lainnya, sebagai contoh, sistem pendidikan nasional. Dalam hal ini, kata sistem difokuskan pada proses manajemen pendidikan (input transformation output), yang mengaitkan antara unsur satu dengan unsur yang lainnya untuk saling bekerja sama dalam rangka pencapaian tujuan. Namun, pada hakikatnya, sebelum kita menyelam pada sistem manajemen dalam suatu lembaga pendidikan atau instansi lainnya, ada hal yang lebih menarik lagi untuk diperhatikan, yang terkadang sering kali terlupakan. Dan hal itu adalah yang akan kita bahas pada tulisan kali ini, yaitu System Thinking. Kali ini, sudah waktunya kita untuk melakukan refleksi diri akan seberapa pentingnya memperhatikan system thinking sebelum kita memperhatikan lebih jauh mengenai system management. Dan untuk lebih meruncingkan bahasan kali ini, sytem thinking ini akan difokuskan dalam proses management kurikulum. Mengingat begitu banyak steakholder dalam proses manajemen kurikulum pada dunia pendidikan, semestinya dalam me-manage sebuah kurikulum demi kelancaran proses pendidikan, haruslah lebih memperhatikan system thinking. System thinking adalah suatu pendekatan yang mengutamakan

Upload: bachtiar-herdianto

Post on 16-Jan-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas Jurnal System Thinking - 020202

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Jurnal System Thinking - 020202

Curriculum

ConstructionCurricu

lum DevelopmentImple

mentation

Feedback

Evaluation

Curriculum

Modification

Nama : Mariatul KiftiahNIM : 1110018200047Jurusan : KI-Manajemen Pendidikan (4A)Matkul : Manajemen Kurikulum

SYSTEM THINKING IN CURRICULUM MANAGEMENT PROCESS

Suatu hal yang sangat menarik di saat segala sesuatu berjalan dengan tersistem. Terlebih lagi mengenai urusan rumah tangga pendidikan. Pendidikan yang tersistem adalah pendidikan yang dapat menghasilkan the excellent outcome. Dan hal ini sangatlah terpaku pada proses transformasi input suatu pendidikan.

Belakangan ini, kita sering mendengar kata system diperuntukan untuk lembaga-lembaga pendidikan atau instansi lainnya, sebagai contoh, sistem pendidikan nasional. Dalam hal ini, kata sistem difokuskan pada proses manajemen pendidikan (input transformation output), yang mengaitkan antara unsur satu dengan unsur yang lainnya untuk saling bekerja sama dalam rangka pencapaian tujuan.

Namun, pada hakikatnya, sebelum kita menyelam pada sistem manajemen dalam suatu lembaga pendidikan atau instansi lainnya, ada hal yang lebih menarik lagi untuk diperhatikan, yang terkadang sering kali terlupakan. Dan hal itu adalah yang akan kita bahas pada tulisan kali ini, yaitu System Thinking.

Kali ini, sudah waktunya kita untuk melakukan refleksi diri akan seberapa pentingnya memperhatikan system thinking sebelum kita memperhatikan lebih jauh mengenai system management. Dan untuk lebih meruncingkan bahasan kali ini, sytem thinking ini akan difokuskan dalam proses management kurikulum. Mengingat begitu banyak steakholder dalam proses manajemen kurikulum pada dunia pendidikan, semestinya dalam me-manage sebuah kurikulum demi kelancaran proses pendidikan, haruslah lebih memperhatikan system thinking.

System thinking adalah suatu pendekatan yang mengutamakan kesadaran akan suatu tim untuk selalu terhubung antara satu dengan yang lainnya dalam meningkatkan suatu proses, serta

menyadari bahwa proses akan menentukan hasil. Sekarang, timbul sebuah pernyataan “bagaimana system thinking ini diterapkan dalam curriculum management process?”

Sebuah proses manajemen kurikulum sangatlah penting dalam proses belajar mengajar, dimana manajemen kurikulum ini langsung bersentuhan dengan anak didik. System Thinking in Curicculum management process akan menyadarkan setiap steakholder akan pentingnya

memperhatikan hukum sebab akibat (causal-effect). Hubungan antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya akan menimbulkan hukum yang dinamakan causal-effect. Dalam hubungan

Gambar 1. Siklus Manajemen Kurikulum

Page 2: Tugas Jurnal System Thinking - 020202

causal effect, akan ada dua kemungkinan antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya, yaitu akan terjadinya balance atau bahkan reinforcement.

Dalam siklus manajemen kurikulum ada 6 tingkatan didalamnya yang dapat mempengaruhi satu sama lainnya, yaitu: Curriculum construction, curriculum development, implementation, feedback, evaluation, curriculum modification and institutionalize. Keenam tingkatan dalam siklus manajemen kurikulum tersebut dapat dilihat pada gambar 1.

Dari keenam tingkatan tersebut, dapat kita analisis 2 diantaranya untuk membuktikan adanya hubungan causal-effect dalam proses manajemen kurikulum. Kali ini, kita identifikasi hubungan causal-effect antara curriculum construction dengan implementation.

Curriculum construction adalah landasan kurikulum yang menjadi pondasi dikembangkannya sebuah kurikulum. Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan empat landasan utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu: landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial-budaya, serta landasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Setiap landasan memiliki nilai yang relative sama, dalam artian setiap landasan pasti memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Kelemahan dapat diminimalisir, jika dalam penerapannya dapat memaksimalkan kelebihan yang dimiliki landasan itu sendiri. Suatu landasan hanyalah menjadi landasan yang tercoret di atas kertas putih, jika dalam penerapannya tidak ada kerja sama tim yang menyadari bahwa proses belajar mengajar itu tidak akan pernah berhenti dan proses belajar mengajar menetukan hasil yang diperoleh. Dan begitu juga dengan sebuah penerapan, tidak akan terarah tanpa adanya landasan.

Curriculum construction dan implementation dianggap saling mempengaruhi. Segala landasan yang ditentukan dalam kurikulum akan menjadi dasar dalam proses pelaksanaan pengajaran. Sebaliknya yang terjadi dalam pengajaran dapat mempengaruhi keputusan dalam penggunaan landasan kurikulum selanjutnya. Dalam hal ini hubungan keduanya sangat erat meski kedudukannya terpisah yang berarti dalam analisis juga terpisah. Hubungan keduanya dapat digambarkan sebagai berikut:

Jika dalam proses pelaksanaan belajar mengajar bagus, dalam artian semua steakholder terlibat aktif demi suksesnya proses belajar mengajar, maka landasan yang akan diterapkan untuk pengembangan kurikulum selanjutnya akan lebih baik lagi. Dan dengan pemilihan landasan kurikulum yang baik, maka landasan tersebut akan menjadi dasar yang baik dalam proses belajar mengajar. Dengan begitu, proses belajar mengajar akan terarah, tersistem dan tak akan pernah berhenti. Sehingga, dapat disimpulkan, antara curriculum construction dengan implementation ini, terdapat hubungan causal-effect yang saling menguatkan (reinforcement).

R

+

+

Construction curriculum

Implementation