tugas iut 2
DESCRIPTION
iutTRANSCRIPT
WITA AGRIANI
03111002018
TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
ILMU UKUR TAMBANG
Bagian yang terpenting dari pengukuran tanah adalah membuat garis lurus di
lapangan. Beberapa peralatan yang harus dipersiapkan terlebih dahulu yaitu yalon,
patok dan palu kayu, meteran, data board, serta alat tulis.
Dapat dimengerti bahwa garis lurus ini tidak dapat langsung diukur antara kedua
ujung garis, melainkan beberapa titik karena di beberapa kasus di lapangan kadang
garis tersebut tidak dapat di bidik karena terhalang suatu bangunan. Maka dari itu dibuat
garis – garis pembantu berupa gabungan titik-titik sebagai pembantu dalam
menentukan kelurusan garis. Titik-titik ini dinyatakan dengan jalon. Bagian garis lurus
terletak antara jalon dianggap garis. Maka diusahakan semua jalon diletakkan tegak dan
untuk menyatakan ketegakkan jalon itu bisa digunakan bantuan unting-unting. Dalam
ilmu pengukuran tanah ada beberapa macam pengukuran garis lurus di lapangan.
Membuat garis lurus diantara dua titik , dalam pembuatan garis ini harus diketahui
kedua titik ujungnya terlebih dahulu, maka untuk menentukan garis lurus ini, ditentukan
titik di lapangan yang letaknya diantara kedua titik ujung yang jumlahnya cukup banyak
sehingga titik-titik ini mebentuk garis lurus.
Membuat garis lurus dengan cara memperpanjang garis lurus. Cara membuat garis
lurus ini yaitu memperpanjang dua titik dengan cara membuat titik-titik di depan garis
lurus sehingga membentuk garis lurus.
Membuat garis persilangan yang saling tegak lurus di lapangan ditentukan dahulu
satu garis yang akan disilangkan. Tentukan perpotongan atau persilangan yang
membentuk garis persilangan.
1. Membuat garis lurus diantara dua titik
Membuat sketsa pengukuran dari lokasi praktik
Menentukan letak titik A dan B yang akan dibuat garis lurus dengan
menancapkan jalon di tempat tertentu, untuk titik A dan B dengan posisi
tegak dan menggunakan alat bantu unting-unting.
Kemudian orang ke 1 berada di belakang jalon A membidik ke arah jalon B
dan orang ke 2 menancapkan jalon di titik 1 dengan memperhatikan tanda
atau aba-aba dari orang yang membidik sehingga jalon 1 segaris dengan
jalon A dan B. Cek ketegakan posisi jalon 1 dengan bantuan unting-unting.
Untuk mendapatkan titik jalon yang lain, caranya sama yaitu titik 2,3,4,5,6
sehingga jalon tersebut segaris dengan jalon A dan B .
Mengukur jarak A-1, 1-2, 2-3, 3-4, 4-5, 5-6 dan 6-B.
Dari garis yang terbentuk diukur sudut jurusannya dengan kompas.
Mengikat garis AB ke sudut bangunan yang ada (X)
Ukur jarak dan sudut jurusan garis A-X dengan menggunakan roll meter dan
kompas.
Mengukur panjang titik bangunan(X) sampai Y (panjang gedung).
Mengukur lebar titik X sampai Z (lebar gedung).
Mencatat semua hasil pengukuran praktek.
Menggambar hasil perhitungan pengukuran yang telah dilakukan.
Meneliti kelengkapan data praktek.
Melaporkan hasil praktek kepada dosen pembimbing .
Mengecek dan mengembalikan perlengkapan ke laboratorium.
2. Memperpanjang Garis Lurus diantara dua titik
Menyiapkan sketsa dari lokasi praktek dan tabel pengukuran
Menentukan titik A dan B dengan cara menancapkan jalon ditempat yang
ditentukan, dengan posisi tegak menggunakan bantuan unting-unting.
Membidik jalon A ke B untuk menentukan letak jalon 1 di belakang titik B,
dilanjutkan menancapkan jalon tersebut sehingga segaris dengan
perpanjangan titik A-B, dengan posisi jalon tegak dengan bantuan unting-
unting
Untuk mendapatkan titik-titik berikutnya yaitu letak jalon 2 sampai 5,
caranya sama dengan langkah kerja pada penempatan jalon 1 sehingga jalon
A segaris lurus B,1,2,3,4,5.
Mengukur masing – masing panjang antara titik yaitu, dAB, dB1, d12, d23,
d34,d45.
Mengukur sudut jurusan garis AB dengan bantuan kompas
Mengikat titik A ke salah satu sudut bangunan (X) dengan cara mengukur
jarak dan sudut dari A-X
Mencatat hasil pengukuran praktik
3. Membuat garis persilangan yang saling tegak lurus di lapangan
Menyiapkan sketsa dari lokasi praktek dan tabel pengukuran.
Menancapkan jalon A dan B. Tegakkan jalon Adan B menggunakan unting-
unting.
Menancapkan jalon 1, 2, dan 3 diantara jalon A dan B sehingga jalon A, 1, 2,
3 dan B berada dalam satu garis lurus.
Mengukur jarak A-1, 1-2, 2-3, dan 3-B serta ukur sudut jurusan AB
menggunakan kompas.
Mencatat hasil pengukuran.
Menggunakkan titik 2 sebagai titik perpotongan.
Menancapkan jalon P sehingga 2-P tegak lurus dengan A-B. Dengan Cara :
seseorang berdiri dibelakang titik 2 dengan membawa kompas,
mengarahkan kompas ke sudut dengan selisih 90 dari sudut jurusan A-
B
seorang membawa jalon di depan titik 2,menancapkan jalon mengikuti
petunjuk dari orang yang berada dibelakang titik 2
Menancapkan jalon R, Q, dan S sehingga titik S, Q, 2, P, dan R berada
dalam satu garis lurus.
Mengukur jarak R-P, P-2, 2-Q, Q-S.
Mencatat hasil pengukuran.
Mengikat titik A dengan sudut gedung PTM (y) dengan cara mengukur
jarak A-Y dan sudut AY menggunakan kompas.
Mencatat hasil pengukuran.
Membuat laporan sementara dari kegiatan yang telah dilakukan.
Memeriksa alat yang telah dipakai dan mengembalikannya ke laboratorium.
4. Membuat Garis Lurus di Lapangan
Tancapkan dua buah jalon di lapangan / medan misalnya jalon P dan Q.
Orang pertama berdiri di belakang jalon P lebih kurang berjarak ± 25 cm
kemudian membidik ke arah Q.
Orang kedua menempatkan jalon R kira-kira segaris antara jalon P dan Q.
Orang pertama memberi isyarat orang kedua untuk menggeser-geser jalur R
segaris dengan bidikan jalon P dan Q.
Demikian seterusnya dengan cara yang sama, orang kedua meletakkan jalon
S segaris dengan jalon P dan Q, dan jalon T segaris dengan P dan Q.
Dengan demikian bila jalon Q, S, dan T dilihat dari depan jalon Q sudah
tidak kelihatan karena tertutup oleh jalon R berarti P, R, S, T dan Q
membentuk garis lurus.
Pengetahuan dasar ilmu ukur tanah untuk menentukan garis lurus maka harus
ditentukan terlebih dahulu titik – titik di lapangan. Garis lurus tersebut
menghubungkan dua titik ujung dengan jumlah yang cukup banyak, sehingga garis
lurus itu kelihatan dengan jelas. Titik- titik tersebut dinyatakan dengan yalon dan tiap
– tiap bagian garis yang terletak antara yalon dianggap lurus. Sebagai syarat utama
untuk mencapai tingkat ketelitian yang cukup besar maka tiap – tiap yalon harus
terletak tegak lurus. Untuk itu, selalu diupayakan untuk semua yalon diletakkan
dengan tegak lurus. Jarak antara kedua titik di lapangan dikatakan lurus apabila jarak
yang diukur tersebut panjangnya tidak melebihi dari 3,5 m. Karena apabila jaraknya
melebihi 3,5 m sangat dipengaruhi adanya faktor dari kelengkungan bumi. Namun
bila dalam pengukuran tidak dituntut adanya faktor keakuratan, maka pengaruh dari
kelengkungan bumi tersebut dapat diabaikan. Beberapa hal yang harus diperhatikan
di dalam membuat garis lurus antara dua titik di lapangan, yaitu :
1. Perhatikan dengan baik lokasi dimana kita akan melakukan pengukuran,
2. Perhatikan dengan seksama langkah – langkah kerjanya,
3. Mengincar yalon pada posisi ( kanan dan kiri ),
4. Menancapkan yalon harus posisinya tegak lurus,
5. Pasangan dari yalon-yalon tersebut harus tepat sesuai titik – titik yang telah
ditentukan.