tugas iut ujer

16
TUGAS MATA KULIAH ILMU UKUR TAMBANG Nama : Jery Indrawan NIM : H1C112044 1.Jelaskan disertai dengan gambar istilah-istilah dalam ilmu ukur tambang : a. BS = backsight station b. FS = foresight station c. HA = horizontal angle d. HD = horizontal distance e. HI = height of instrument f. IS = instrument station g. L = left dan R = right h.SD =slope distance i. VD = vertical distance 2.Jelaskan disertai dengan gambar istilah-istilah dalam tambang bawah tanah : a. Adit b. Cross cut c. Drift d. Foot wall e. Hanging wall f. Level g. Raise h. Shaft i. Stope j. Tunnel

Upload: jery-scott-kennedy

Post on 17-Jan-2016

41 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Istilah-istilah di ilmu ukur tambang dan tambang bawah tanah

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas IUT Ujer

TUGAS MATA KULIAH ILMU UKUR TAMBANG

Nama : Jery Indrawan

NIM : H1C112044

1. Jelaskan disertai dengan gambar istilah-istilah dalam ilmu ukur tambang :

a. BS = backsight station

b. FS = foresight station

c. HA = horizontal angle

d. HD = horizontal distance

e. HI = height of instrument

f. IS = instrument station

g. L = left dan R = right

h. SD =slope distance

i. VD = vertical distance

2. Jelaskan disertai dengan gambar istilah-istilah dalam tambang bawah tanah :

a. Adit

b. Cross cut

c. Drift

d. Foot wall

e. Hanging wall

f. Level

g. Raise

h. Shaft

i. Stope

j. Tunnel

k. Winze

Page 2: Tugas IUT Ujer

1. a. Backsight station adalah titik pengukuran yang berada dibelakang alat.

b. Foresight station adalah titik pengukuran yang berada didepan alat.

c. Horizontal angle adalah sudut horisontal yang dibentuk oleh titik pengukuran

terhadap suatu sumbu (garis) horisontal.

d. Horizontal distance adalah jarak horisontal yang diukur dari titik pengukuran.

e. Height of instrument adalah tinggi dari instrument yang kita gunakan dari titik

menembak hingga ke permukaan tanah.

Backsight station

Foresight station

Horizontal angle

Vertical angle

Horizontal distance

Page 3: Tugas IUT Ujer

f. instrument station adalah instrumen berupa perlengkapan yang digunakan

untuk pengukuran yang dipasang pada setiap titik pengukuran pada suatu

pengukuran tambang, berupa patok ataupun bench mark.

g. Left dan right pada ilmu ukur tambang adalah bisa berupa sudut pandang

ataupun jarak pada arah kiri dan kanan dari titik pengukuran.

h. Slope distance adalah pengukuran kemiringan jarak dari suatu titik

pengukuran.

i. Vertical distance adalah jarak vertikal dari suatu titik pengukuran.

Patok/bench mark

Left

Right

Page 4: Tugas IUT Ujer

ADIT

Adit (terowongan buntu) adalah suatu lubang bukaan mendatar atau hampir

mendatar menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan

Hnya menembus disebelah kaki bukit saja.

Adit adalah salah satu bagian dari eksplorasi yang dimaksud untuk produksi

data, sedangkan pengertian dari adit yaitu Lubang horizontal dimana salah satu

ujungnya pepat, yang dikerjakan untuk kepentingan pencarian data dari daerah

penyelidikan. Ada kesamaan antara terowongan dan adit. Namun bila adit untuk

kegunaan langsung mencari data, sedangkan terowongan dibuat untuk kegunaan

primer, seperti untuk saluran air, keperluan lalu lintas bawah tanah dan lain-lain.

Maka pencarian data geologi melalui terowongan adalah sekunder.

1. Keunggulan Adit/Terowongan untuk Pengambilan Data Geologi

Adit atau terowongan mempunyai keunggulan sendiri dalam

pengambilan data. Keunggulan pertama adalah bahwa batuan yang tersingkap

seluruhnya sepanjang terowongan, paling tidak sepanjang pengamatan

dilakukan langsung setiap ada kemajuan, karena mungkin sekali terjadinya

longsoran pada jalur-jalur lemah, sebenarnya seperti jalur sesar biasanya

dilakukan pengkayuan (betimmering). Adanya sesar-sesar, kontak antar batuan

dapat dilihat dengan jelas.

Keunggulan kedua dari pengamatan diterowongan adalah data geologi

didapatkan dalam 3-Dimensi, yaitu pada kedua dinding terowongan, pada atap

terowongan dan pada lantai, keadaan yang sangat jarang didapatkan pada

singkapan. Jalur dan bidang sesar dapat diamati dalam posisi dan orientasi,

begitu pula jurus dan kemiringan lapisan pola kekar, rekah-rekah didapatkan

dalam oreintasi.

Kegunaan Adit antara lain :

a. Mengetahui Sifat-sifat Litologi

Dengan cara langsung/masih dalam keadaan segar, kita dapat

mengamati dan mendeskripsi litologi pada adit. Maka pengetahuan tentang

batuan memegang peran penting, sifat-sifat litologi perlu diketahui, seperti :

1) Kekerasan, derajat sementasi batuan

2) Tekstur

3) Derajat pelapukan

4) Sifat pengembangan.

Page 5: Tugas IUT Ujer

Sehingga apa yang didapat tentang karakteristik batuan di dalam adit

dapat digabung dengan data-data lain yang didapat dari eksplorasi lainnya

seperti, sumur, paritan, pemboran dan lain-lain.

b. Mengetahui Struktur Geologi

Masalah struktur geologi sering sangat sulit untuk ditelumuri,

kesulitan ini dikarenakan sedikitnya singkapan di permukaan atau telah

hilang terkena pengaruh erosi ataupun tertimbun soil. Maka dengan

membuat adit kita dapat mengharap untuk menjumpai struktur geologi yang

belum terpengaruh oleh proses eksogen. Seperti telah kita ketahui ada

beberapa macam struktur geologi antara lain ; kekar, sesar, lipatan dan lain-

lain. Struktur kekar sangat berpengaruh terhadap suatu batuan dan hal ini

berarti berpengaruh juga pada bangunan teknik, sepeti yang dikemukakan

oleh Klaus, W.Y. dan M.A. Soe, bahwa :

1) Sifat teknis suatu batuan lebih banyak ditentukan oleh sistim kekar

daripada kekuatan batunya.

2) Kekuatan batuan yang diperhitungkan adalah besarnya residual strength

yang tergantung pada keadaan saling mempengaruhi dan mengunci

antar balok-balok batuan yang terbentuk oleh kekar.

3) Kerusakan batuan sebagian besar tergantung pada perubahan struktur

dalam batuan tersebut.

Mengingat pengaruh kekar tersebut, maka dengan mengerjakan adit

diharapkan dapat mengetahui geomekanika dan diadakan pencatatan data

secara kualitatif, seperti :

1) Orientasi dari kekar

2) Penyebaran kekar secara dua dimensional dan tiga dimensional, hal ini

juga merupakan faktor kekuatan batuan dan kompressibilitynya

3) Ukuran-ukuran dan bentuk dari blok-blok batuan yang terjadi kekar

4) Pengotoran-pengotoran dari kekar

Disamping dari Adit, untuk mengetahui data kekar secara kualitatif

kekar juga diselidiki secara kuantitatif, yaitu dengan menggunakan metoda-

metoda yang ada, misalnya :

1) Untuk mengetahui penyebaran secara umum dari suatu sistim kekar

beserta jurus dan kemiringannya dapat digunakan Schmidt Equal Area

Net (Billings, 1954).

Page 6: Tugas IUT Ujer

2) Untuk mengetahui besarnya Joint Breakage dapat digunakan

perhitungan prosentase bidang kekar terhadap luas permukaan batuan.

3) Untuk mengetahui kekuatan batuan adalah dengan cara membuat

Grafik, sudut antara batuan adalah dengan arah umum dari kekar yang

mana arah umum dari sistim kekar sebagai sumbu mendatar dan

besarnya prosentase bidang kekar terhadap luas permukaan sebagai

sumbu tegak.

Dari hasil penelitian pada Adit tentang kekar baik kuatitatif maupun

kuantitatif maka dapat disimpulkan dan dipertanyakan sebagai berikut :

1) Apakah kekar yang terdapat, merugikan sifat teknis batuan.

2) Apakah bidang kekar merupakan bagian yang mudah lapuk atau licin,

sehingga akan mengurangi stabilitas batuan.

3) Bagaimana sifat bidang kekar terhadap masuknya air permukaan atau

air tanahnya.

c. Guna Mengambil Langkah Selanjutnya

Untuk mengambil langkah selanjutnya, tentu saja harus diselaraskan

dengan tujuan semula dari rencana kerja suatu bangunan, seperti :

1) Dengan adanya Adit maka diadakan koreksi-koreksi atas rongga-rongga

karena keruntuhan. Rongga-rongga tersebut diukur secara matematis,

kemudian data-data yang diperoleh dijadikan bahan pertimbangan

dibuatnya diversion tunnel ataupun prosedur tunel.

2) Di dalam Adit sering dilakukan beberapa percobaan-percobaan seperti

stamp test, test kekompakan litologi, elastisitas batuan dengan metoda

seismik dan lain-lain. Data-data tersebut kemudian digabungkan dengan

data yang didapatkan dari hasil eksplorasi lainnya.

2. Teknik Pembuatan Terowongan

Muka batuan bor dibor mendatar dengan bor pneumatic dalam arah

terowongan itu direncanakan, kemudian diisi oleh dinamit, serta diledakkan.

Rubuhan dimuat lori dan dibuang. Suatu lubang terbentuk dengan kemajuan

sekitar 1 meter perhari.

3. Peralatan yang diperlukan

a. Bor tangan (bor kotrek) atau bor pneumatic dengan compressornya.

b. Lori dengan sekrup atau shovel (mesin) di atas rel.

c. Dinamit dan sistem peledakan.

Page 7: Tugas IUT Ujer

Pembuatan adit yang lebih canggih terjadi kalau cebakan sudah menjadi

tambang atau memang dilakukan untuk keperluan tertentu, misalnya

penyelidikan untuk proyek bendungan, adit maka perlu diperhatikan

perlengkapan sebagai berikut :

a. Set compressor untuk pemboran dinding muka.

b. Set pembangkit tenaga listrik/diesel, untuk sumber penerangan. Disini perlu

diperhatikan keamanan terhadap bahaya terkena aliran listrik.

c. Perlengkapan pemboran seperti jack hammer, detonator, linggis, pacul dan

lain-lain.

d. Membuat sistim pengeringan.

e. Perlengkapan-perlengkapan untuk pekerja, seperti topeng gas, sepatu

tambang, sarung tangan dan lain-lain.

Di daerah-daerah yang lemah, misalnya jalur sesar atau batuannya

lembek (serpih) dipasang penyangga dari kayu (betimmering).

4. Prosedur Eksplorasi Adit

Ada beberapa cara dalam penggalian terowongan adit, ini dimaksud

untuk mencapai effisiensi kerja. Cara penggalian adit harus memperhatikan

“Bridging Capacity” yaitu kemampuan batuan untuk tetap berada dalam

keadaan seimbang. Biasanya untuk batuan yang keras mempunyai bridging

capacity yang tinggi.

Mengenai cara penggalian bisa dipisahkan menjadi :

a. Penggalian pada batuan keras

Tahap penggalian adit umumnya meliputi :

1) Tahap Pengeboran

Setelah direncanakan bentuk penampang adit, kemudian

diadakan penggalian pada bagian atas dari penampang, hal ini untuk

menjamin agar tidak terjadi over break (runtuhnya bagian atas) ketika

diadakan peledakan awal.

2) Tahap Peledakan Lubang Bor (Charging)

Setelah dibuat lubang bor dengan alat sederhana kemudian

diteruskan dengan menggunakan jack hammer, lubang-lubang hasil

pemboran tersebut diatur dengan sistimatis sehingga lubang yang bakal

terjadi adalah sesuai dengan penampang adit yang direncanakan.

Kemudian lubang bor diledakkan dengan sistim delay time. Lubang-

lubang bor tersebut berisi detonator diselubungi damotin. Ukuran dinamit

Page 8: Tugas IUT Ujer

berbeda-beda, ini disesuaikan dengan kebutuhan, tetapi umumnya

adalah 200 gram, dan perlu juga diperhatikan bahwa dalam pengetrapan

sistim peledakan harus disesuaikan dengan karekteristik batuan.

3) Tahap Pengangkutan Material Hasil Peledakan/Galian (Mucking)

Ada beberapa cara, yaitu dari yang paling sederhana sampai

yang menggunakan proses mesin. Pada umumnya pembuangan

material dari adit ke tempat pembuangan dilakukan dengan rel

dilengkapi lori.

4) Tahap pemasangan Penyangga Pada Terowongan/Adit (Errecting

Support)

Penyangga pada adit agak berbeda sifatnya dengan penyangga

pada terowongan, sebab pada adit hanya bersifat sementara saja, yang

lazim terbuat dari tiang kayu yang kuat/kokoh. Penyangga pada adit bisa

tak dipakai bila “Bridging capacity”nya tinggi. Ada beberapa bentuk

penyangga yang sering dipakai, antara lain :

a) Penyangga bentuk empat persegi panjang

b) Penyangga bentuk trapezoidal

c) Poligonal

d) Bentuk kubah

e) Bentuk tapal kuda

f) Bentuk silinder dan lain-lain

Hal bentuk penyangga disesuaikan dengan batuan setempat,

keadaan batuan, besar kemiringan, koefisien dan kekuatan batuan dan lain-

lain.

Cara penggalian pada tahap pemboran dan peledakan dengan

mengingat bridging capacity, maka untuk batuan yang keras ada beberapa

cara penggaliannya, antara lain:

1) Metoda Muka Penuh (Full-face Method)

Cara penggaliannya yaitu dimana seluruh bidang muka setelah

dibor untuk tempat detonator kemudian diledakkan seluruh bidang

muka. Ini umumnya dilakukan pada adit yang mempunyai diameter kecil

yaitu kurang dari 10 feet.

2) Metoda Maju dari Atap (Top Heading & Bench Method)

Ini diterapkan bila bridging capacity rendah terutama pada adit

yang mempunyai diameter besar. Caranya bagian atas dari heading

Page 9: Tugas IUT Ujer

digali lebih dahulu dan bagian bawah (bench) dibiarkan lebih dahulu,

sampai pada kedalaman kurang labih dari 15 feet kemudian diledakkan.

Hasil ledakan dikeruk dan diangkat, baru kemudian bagian bawahnya

(bench) diledakkan, begitu seterusnya.

3) Metoda Maju dari Atas (Top Heading Method)

Cara ini merupakan kombinasi dari metoda 1 dan 2, dimana

mula-mula heading digali kemudian diteruskan menggali bagian bench,

baru sesudah itu bersama-sama diledakkan (blasting dan diangkat),

dibuang materialnya. Cara ini umumnya digunakan untuk adit yang

bridging capacity pendek dan dimensi adit besar. Karena pada

terowongan, penyangga adalah merupakan bagian yang permanen,

maka dalam proses pembuatannya ada sedikit perbedaan yaitu pada

proses pembuatan terowongan kita mengenal adanya “side-drift

metohds”.

b. Penggalian pada material lepas

Untuk adit yang digali pada material lepas, masalah penyangga harus

bersifat cepat selesai untuk dipasang, dan salah satu cara penggaliannya

adalah sebagai berikut:

Mula-mula Polling ditancapkan ke dalam material yang akan digali,

lalu disangga dengan balok kayu dan penggalian dilakukan di bawah polling.

Selanjutnya dilakukan penggalian berikut dengan pemasangan P dan C yang

kedua untuk bagian samping, tempat penggalian, agar tak terjadi longsor

maka dikerjakan hal yang sama dengan pemasangan polling dan balok kayu

(C). Perlu pula diperhatikan bahwa bagian yang digali (F) akan tetap longsor

bila tak dipasang papan penahan (L). begitu seterusnya.

Bentuk dan kedudukan bagian yang digali tergantung sebagai berikut :

1) Macam dan sifat material, bila berbutir kasar, maka akan lebih landai

daripada bila berbutir halus.

2) Kandungan airnya, bila semakin lembab maka bagian yang digali,

semakin datar.

3) Waktu, bentuk yang digali akan berubah sesuai dengan perubahan

waktu.

4) Luas dari bagian yang digali (F), bila luasnya kecil berarti F capat

berarea dalam keadaan vertikal, dan bila luasnya besar bagian yang

digali F akan longsor.

Page 10: Tugas IUT Ujer

5) Kedalaman, ternyata tekanan horizontal merupakan fungsi atau

sebagian tergantung dari tekanan vertikal.

6) Gangguan/kerusakan pada material, material akan berada dalam

keadaan stabil bila masih dalam keadaan/ kedudukan semula tetapi

akan mudah rusak apabila sudah berpindah tempat.

5. Survey/Pemetaan Geologi Bawah Tanah

Tugas penting dari ahli geologi, selain ikut membantu merencanakan

terowongan adalah memetakan secara detail geologi bukaan-bukaan yang

didapatkan karena pembuatan terowongan tersebut.

Pemetaan bawah tanah (underground mapping) pada prinsipnya sama

dengan perbedaan prinsipil :

a. Data geologi yang didapatkan sepanjang terowongan bersifat menerus, lebih

detail serta lebih jelas.

b. Singkapan-singkapan didapatkan dalam 3-Dimensi, atas, bawah, kiri dan

kanan, sehingga pengukuran gejala geologi harus dilakukan dengan

pengukuran pada jarak leluasa, jadi lebih teliti.

c. Yang adanya pelapukan (kecuali di dekat permukaan tanah).

d. Pemetaan dilakuakn dam 3 Dimensi, pada berbagai niveau (bidang

penambangan) dan melalui shaft, raises dan sebagainya. Setiap peta

dinyatakan pada niveau mana.

e. Interpretasi dilakukan antar terowongan. Batas-batas terowongan selalu

teramati.

Pemetaan dilakukan pada sekala 1 : 100, 1 : 50 atau 1 : 10 dan

dikompilasikan pada skala 1 : 500 atau 1 : 1.000.

Peta dasar pada kertas ukuran folio atau kuarto, dengan sistim kisi,

dimana lay out dari terowongan digambarkan. Gejala-gejala geologi lokasinya

harus diukur dengan pita ukur terhadap titik yang dikenal dalam peta dasar.

Peta diplot pada kanan kiri lay out, dengan simbol-simbol ataupun warna yang

sesuai. Semua data segera diplot kembali di peta dasar di kantor. Peta dasar

didapatkan dari pengukuran tambang (mine-surveying) yang merupakan

metoda pengukuran geologi khusus. Semua data geologi harus dicatat dan

tidak hanya cebakan bijihnya saja.

b. Cross cut adalah suatu lubang bukaan mendatar yang menyilang/ memotong

jurus endapan bijih.

Page 11: Tugas IUT Ujer

c. Drift adalah suatu lubang bukaan mendatar yang dibuat dekat atau pada

endapan bijih dan arahnya sejajar dengan jurus atau dimensi terpanjang dari

endapan bijihnya.

d. Level adalah drift atau cross cut atau adit yang dibuat dengan jarak-jarak yang

teratur kea rah vertical biasanya diberi nomor-nomor urut secara teratur menurut

ketinggiannya dari permukaan laut atau menurut kedalamannya dari permukaan

bumi.

e. Shaft adalah suatu lubang bukaan vertikal atau miring yang menghubungkan

tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan berfungsi sebagai jalan

pengangkutan karyawan, alat-alat kebutuhan tambang, ventilasi, penirisan dan

lain-lain.

f. Tunnel adalah suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar yang

menembus kedua belah kaki bukit.

g. Winze lubang bukaan vertikal atau agak miring yang dibuat dari level atas ke

level yang di bawahnya.

h. Foot wall adalah blok tubuh batuan yang terletak di bawah bidang sesar atau

lapisan batuan yang terletak di bagian bawah suatu “vein” disebut ‘Floor” untuk

endapan.

Tunnel

Page 12: Tugas IUT Ujer

i. Hanging wall adalah blok tubuh batuan yang terletak di atas bidang sesar atau

lapisan batuan yang terletak di bagian atas suatu “Vein”, disebut “roof” untuk

endapan.

j. Raise adalah suatu lubang bukaan vertikal atau agak miring yang dibuat dari

level bawah ke level yang diatasnya.

k. Stope adalah suatu tempat atau ruangan pada tambang bawah tanah dimana

endapan bijih sedang di tambang tetapi bukan pengalian yang dilakukan selama

development.