tugas individu iron jawed angles gita aprilicia_1206237611

14

Click here to load reader

Upload: gita-aprilicia

Post on 02-Jul-2015

858 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas individu iron jawed angles gita aprilicia_1206237611

i

Aspek Team Learning dalam Film “Iron Jawed Angles”

Makalah untuk

Mata Kuliah Organisasi Pembelajar dan Berpikir Sistem

Disusun Oleh,

Gita Aprilicia, 1206237611

Kelas G204

Dosen Pembimbing: Prof. dr. Purnawan Junadi MPH., Ph.D.

Fakultas Kesehatan Masyarakat

UNIVERSITAS INDONESIA

Depok, 2014

Page 2: Tugas individu iron jawed angles gita aprilicia_1206237611

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena be rkat rahmat

dan karunia-Nya lah makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Penulisan makalah

ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah organisasi pembelajar dan berpikir sistem,

serta menambah wawasan mahasiswa akan aspek taem learning yang dapat dipelajari melalui

film. Dalam proses penulisan makalah ini, saya menemui berbagai kesulitan, salah satunya

adalah manajemen waktu yang belum terlaksana optimal. Namun, berkat bantuan dan

bimbingan berbagai pihak, makalah ini akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Oleh

karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Purnawan Junadi, selaku fasilitator dan pembimbing kami yang telah

merekomendasikan untuk mempelajari aspek team learning melalui film Iron Jawed

Angles.

2. Orang tua tim penulis yang senantiasa memberikan dukungan.

3. Serta semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Selain itu, saya menyadari bahwa dalam segi sistematika penyusunan maupun materi

yang dipaparkan masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saya berharap agar

adanya kritik dan saran yang sekiranya dapat membantu saya untuk perbaikan di masa yang

akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Depok, 31 Mare 2014

Gita Aprilicia

Page 3: Tugas individu iron jawed angles gita aprilicia_1206237611

iii

DAFTAR ISI

Lembar Judul ............................................................................................................................ i

Kata Pengantar ........................................................................................................................ ii

Daftar Isi .................................................................................................................................. iii

Bab I : Pendahuluan ............................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2 Tujuan ............................................................................................................................... 1

Bab II : Pembahasan .............................................................................................................. 2

2.1 Resume Film Iron Jawed Angles...................................................................................... 2

2.2 Personal Mastery Tokoh Pemeran Iron Jawed Angles....................................................3

2.2.1 Alice Paul .............................................................................................................. 3

2.2.2 Lucy Burns ............................................................................................................ 4

2.2.3 Emily Leigton ....................................................................................................... 5

2.3 Aspek Team Learning dalam Film Iron Jawed Angles ................................................... 5

2.3.1 Forming................................................................................................................. 6

2.3.2 Storming ................................................................................................................ 6

2.3.3 Norming ................................................................................................................ 6

2.3.4 Performing ............................................................................................................ 7

2.4 Shared Vision dalam Film Iron Jawed Angles ................................................................. 7

2.4.1. Team Vision ......................................................................................................... 7

2.4.2 Turning Poin ......................................................................................................... 7

Bab III : Penutup ..................................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................9

Page 4: Tugas individu iron jawed angles gita aprilicia_1206237611

iv

3.2 Saran............................................................................................................................... 9

Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 10

Page 5: Tugas individu iron jawed angles gita aprilicia_1206237611

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Film dapat dijadikan suatu media untuk pembelajaran. Dengan film, kita dapat

menemukan pelajaran dan inspirasi yang terkandung didalamnya. Film membuat suatu

pesan mudah tersampaikan kepada penontonnya karena dikemas secara menarik dan

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Salah satu film inspirasional yang dapat dijadikan pembelajaran adalah film Iron

Jawed Angles. Film ini menceritakan tentang perjuangan perempuan bernama Alice Paul

dengan teman-teman yang memiliki visi sama dalam memperjuangkan hak atas

emansipasi wanita. Film ini merupakan rekomendasi film yang tepat untuk dijadikan

pembelajaran dalam aspek personal mastery dan team learning di dalam konsep Learning

Organization and System Thinking. Dalam organisasi pembelajar dan berpikir sistem,

organisasi dianggap mampu untuk terus menerus melakukan self learning sehingga

organisasi tersebut memiliki kecepatan berpikir dan bertindak dalam merespon beragam

perubahan yang terjadi. Sebelum memasuki tahap team learning, setiap individu

seharusnya telah memiliki personal mastery yang kuat sehingga ia telah menganal

karakteristik yang ada pada dirinya, beserta kelemahan dan kelebihannya yang dapat ia

bagikan ke organisasi. Organisasi merupakan suatu wadah dalam pengembangan diri

secara terus menerus sehingga setiap individu dapat meningkatkan kapasitas diri dan

mempunyai integritas yang tinggi terhadap dirinya sendiri maupun komitmen terhadap

organisasi tersebut.

1.2 Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain adalah:

1. Memaparkan sinopsis film Iron Jawed Angles

2. Menjelaskan personal mastery pemeran tokoh dalam film Iron Jawed Angles

3. Menjelaskan tahap pembentukan tim dalam film Iron Jawed Angles

4. Menjelaskan shared vision and team’s turning point dalam film Iron Jawed Angles

Page 6: Tugas individu iron jawed angles gita aprilicia_1206237611

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Resume Film Iron Jawed Angles

Iron Jawed Angles merupakan film yang diangkat dari kisah nyata para pegiat

perempuan dalam memperjuangkan hak emansipasi sebagai perempuan. Film ini diawali

dengan pertemuan antara Alice Paul dan Lucy Burns dengan Anna Howard Showel yang

menjabat sebagai ketua Asosiasi Emansipasi Wanita Amerika Nasional (National

American Woman Suffarace Assosiation/ NAWSA). Tujuan pertemuan tersebut bagi Alice

dan Paul adalah agar mendapatkan dukungan NAWSA dalam mengamandemen UU

mengenai hak pilih perempuan. Pada zaman tersebut, perempuan dianggap sebagai

subordinat, yaitu memiliki posisi yang lebih rendah dari laki- laki. Negara Amerika pada

saaat itu menganggap bahwa perempuan tidak pantas untuk memasuki dunia politik.

Perempuan tidak diberi hak politik untuk berpartisipasi dalam pemilu. Untuk itulah, Alice

Paul dan teman-teman seperjuangannya memperjuangkan hak atas kebebasan perempuan

dalam menyuarakan aspirasinya di ranah politik.

Banyak rintangan dan halangan yang dihadapi oleh Alice Paul dan rekannya dalam

menuntuk hak akan perempuan. Kegiatan Alice dan Lucy yang pertama adalah

melakukan pawai untuk memproklamirkan hak perempuan. Alice memilih waktu

penyelenggaraan pawai saat pelantikan presiden Amerika Serikat dengan pakaian adat

Yunani, disertai kuda-kuda putih sehingga dapat menarik perhatian massa dan media.

Sebelum melakukan pawai, Alice turun langsung ke masyarakat dalam menyebarkan

informasi, mengajak serta menggerakkan masyarakat untuk mendukung gerakannya

dalam memperjuangkan hak asasi perempuan. Target kampanye Alice pertama kali

adalah pada para buruh pekerja perempuan. Banyak buruh perempuan yang menolak

kampanye Alice atas anggapan tidak akan berperngaruh, kesia-siaan semata bahkan dapat

mengancam pekerjaan mereka. Namun atas kelihaian Alice berkomunikasi dan

mengungkapkan gagasannya secara logis, Alice akhirnya dapat menyadarkan buruh-

buruh perempuan untuk ikut serta dalam kegiatan pawai. Alice menjelaskan bahwa

perempuan seharusnya juga harus memiliki hak pilih. Hak pilih tersebut akan

memberikan akses untuk berpartisipasi dalam kebijakan pemerintah dalam pemberian

suara. Suara yang diberikan pemilih akan memunculkan seseorang yang berkuasa, yang

Page 7: Tugas individu iron jawed angles gita aprilicia_1206237611

3

akan menentukan masa hidup mereka. Setiap orang, tak terkecuali perempuan,

seharusnya mendapatkan kesempatan yang sama dalam memilih wakilnya diranah politik.

Perjuangan lainnya adalah saat Alice berunjuk rasa menuntut hak kemerdekaan di

depan gedung kepresidenan. Ia melakukan unjuk rasa secara damai dengan menggunakan

spanduk bertuliskan penggalan pidato-pidato yang pernah diucapkan presiden-presiden

Amerika Serikat dalam upaya untuk menyadarkan masyarakat bahwa perempuan harus

segera diberikan hak kebebebasan di negara Demokrasi yang ia tempati. Hingga akhirnya

kawanan perempuan yang melakukan aksi tersebut harus dipenjara karena dianggap

mengganggu kelancaran perjalanan umum, yang sebenarnya adalah hanya rekayasa

politik. Penahanan tersebut dengan alasan yang tidak masuk akal mengindikasikan bahwa

perempuan adalah kaum marginal dan dilarang untuk berpolitik di depan publik.

Di dalam penjara, Alice mendapat perlakuan yang keras dari petugas kepolisian. Ia

melakukan mogok makan selama berhari-hari, kemudian diberikan makanan secara paksa

menggunakan alat yang membuat bibir dan hidungnya terluka, ia tidak d iperbolehkan

membaca surat kabar, dan diasingkan diri dalam penjara. Perlakuan tersebut kemudian

tersebar di media dan menarik perhatian dunia internasional. Hingga akhirnya, rakyat

menekan Presiden Wilson untuk mengeluarkan Alice dari penjara dan mendorongnya

untuk berpidato mengenai hak perempuan di depan kongres. Kongres akhirnya

menyepakati perubahan amandemen dalam konstitusi dan memberikan hak pilih bagi

warga negara perempuan untuk memilih.

2.2 Personal Mastery Tokoh Pemeran Iron Jawed Angles

2.2.1 Alice Paul

Alice Paul adalah seorang aktifis perempuan yang memperjuangkan hak atas

kesetaraan gender. Ia menganggap bahwa tugas perempuan bukanlah hanya melayani,

namun perempuan juga dapat bersuara mengeluarkan aspirasinya di depan publik. Cita-

citanya adalah memperjuangkan para perempuan untuk mendapatkan hak pilih sebagai

warga negara di negara Amerika. Alice menginginkan agar suara perempuan turut didengar

karena suara tersebut akan menentukan kebijakan pemerintah yang ikut serta

mempengaruhi kehidupan mereka. Ia mendeklarasikan bahwa perempuan harus

mendapatkan kebebasan berpolitik, bukan hanya laki- laki saja. Setiap warga negara, berhak

mendapatkan hak untuk bersuara dalam politik, tidak kecuali kaum perempuan.

Page 8: Tugas individu iron jawed angles gita aprilicia_1206237611

4

Personal mastery dari Alice Paul dapat dilihat dari aspek fisik, emosional, spiritual,

dan mental. Dilihat dari aspek fisik, Alice paul adalah seorang yang cerdas, pemberani dan

memiliki kemampuan berkomunikasi verbal maupun non verbal yang baik. Ia mempunyai

wawasan politik yang luas. Telihat saat ia melakukan kampanye dengan buruh-buruh

pekerja perempuan. Ia berhasil menyadarkan kaum perempuan tersebut dengan

melontarkan kalimat.

“Kaum penguasa adalah pemilik suara, dan suara itulah hak pilih. (Jika kamu tidak

mempunyai hak pilih maka tidak ada yang akan mendengarkan kamu”

Dilihat dari aspek emosional, Alice adalah seorang yang memahami orang la in

dengan baik, ia mempunyai rasa solidaritas yang tinggi terhadap teman-teman

seperjuangannya, terlihat saat ia juga meminta agar ikut dalam aksi sehingga dapat bertemu

temannya di dalam penjara. Selain itu, ia juga mempunyai kepeulian yang tinggi, terlihat

saat Alice yang meminta petugas untuk membukakan jendela karena udara di dalam

ruangan panas.

Dilihat dari aspek spiritual, ia pernah mengalami depresi saat mengetahui kematian

Innez, salah satu rekannya penggiat perjuangan emansipasi perempuan. Ia sempat,

memutuskan mengurung diri berhari-hari hingga temannya, Lucy Burns datang dan

membantunya menemukan kembali jalan hidup yang telah ia telapaki sejauh ini.

Dilihat dari aspek mental, Alice adalah seorang inovator dengan segala ide dan

gagasan yang terdapat dipikirannya. Terlihat saat ia memberikan ide untuk melakukan

pawai dengan pakaian ala dewi-dewi Yunani, untuk dapat menarik perhatian media dan

massa. Selain itu, juga terlihat saat Alice melakukan mogok makan, yang merupakan salah

satu cara agar suaranya bisa didengar. Keberaniannya sebagai perempuan, sering disalah

artikan dengan kegilaan.

2.2.2 Lucy Burns

Lucy Burns adalah teman seperjuangan Alice Paul. Cita-citanya sama seperti Alice,

yaitu ingin agar perempuan mendapatkan hak kesetaraan. Alice dan Lucy menuntut

pemerintah segera melakukan amandemen konstitusi agar perempuan mendapatkan hak

pilihnya.

Page 9: Tugas individu iron jawed angles gita aprilicia_1206237611

5

Personal mastery dari Lucy Burns dapat dilihat dari aspek fisik, emosional, spiritual,

dan mental. Dilihat dari aspek fisik, Lucy adalah perempuan yang cerdas, terbukti bahwa ia

adalah lulusan dari Harvard University, wawasannya terhadap politik juga tinggi, ia

merupakan salah satu pemikir gagasan-gagasan tentang perempuan saat para perempuan

melakukan diskusi.

Dilihat dari aspek emosional ia merupakan sosok pribadi yang hangat, sabar, tidak

mudah putus asa, dan pantang menyerah. Terlihat saat ia membujuk Alice untuk kembali

memperjuangkan hak atas perempuan. Lucy tidak bosan menyemangati Alice dan turut

berperan serta dalam memperjuangkan hak atas kesetaraan perempuan.

2.2.3 Emily Leigton

Emily Leigton adalah seorang istri dari senat partai demokrat, namun sangat concern

terhadap emansipasi perempuan. Sebagai istri, ia bukanlah seorang yang menentang

suaminya yang bekerja di kursi senator, melainkan karena kecintaannya kepada keluarga

yang menginginkan kedua anak perempuannya mendapatkan hak kebebasan memilih di

masa depan. Sempat terjadi pertikaian antara Emily dan suaminya, atas ideologi yang

bertentangan, namun akhirnya suami Emily dapat mengerti, memahami dan kemudian

mendukung Emily dengan menyebarluaskankan berita ke media massa atas penyiksaan

yang terjadi di penjara tempatnya berada.

Personal mastery dari Emily Leigtong dapat dilihat dari aspek fisik, emosional,

spiritual, dan mental. Dilihat dari aspek fisik, Emily adalah seorang yang bertanggung

jawab, terlihat bahwa dirinya bergabung dengan partai independen wanita tanpa

mengesampingkan mengurus dan merawat anak-anaknya dirumah. Emily juga seorang

yang dermawan, ia donatur tetap di partai tersebut.

Dilihat dari aspek emosional, Emily mempunyai kecintaan yang kuat terhadap

keluarganya, ini terlihat saat suami Emily memisahkan Emily dengan anaknya. Ia akhirnya

berani menentang suaminya, bahwa ia tidak berhak dipisahkan oleh anak-anaknya, ia tak

membutuhkan pengacara untuk membuktikan bahwa ia adalah ibu kandung dari putri-

putrinya. Perjuangan yang Emily lakukan semata agar anak-anaknya yang berjenis kelamin

perempuan kelak mendapatkan hak atas dirinya sebagai perempuan yang memiliki

kebebasan berpendapat di negara.

2.3 Aspek Team Learning dalam Film Iron Jawed Angles

Page 10: Tugas individu iron jawed angles gita aprilicia_1206237611

6

Dinamika pembentukan suatu tim dibagi menjadi tahapn forming, storming, norming,

performing. Perkembangan aspek team learning dapat dilihat dari beberapa tahapan

tersebut, antara lain adalah:

2.3.1 Forming

Tahapan forming terlihat saat Alice dan Lucy bertemu dengan Anna Howard Showel

yang menjabat sebagai ketua Asosiasi Emansipasi Wanita Amerika Nasional (National

American Woman Suffarace Assosiation/ NAWSA). Tujuan pertemuan tersebut bagi Alice

dan Paul adalah agar mendapatkan dukungan NAWSA dalam mengamandemen UU

mengenai hak pilih perempuan. Alice dan Paul mengungkapkan cita-citanya untuk

memperjuangkan emansipasi perempuan, bahwa perempuan harus turut serta dalam

mengambil keputusan.

2.3.2 Storming

Tahapan storming terlihat saat Alice dan Paul memulai kampanye tentang pawai para

perempuan sebagai bentuk aksi nyatanya untuk memperjuangkan hak atas kebebasan

perempuan. Dalam pengumpulan massa, banyak perempuan yang menolak untuk

bergabung dengannya hingga mengeluarkan dialog panas kepada Alice dan Lucy. Tiba

saat pawai dilakukan kerusuhan terjadi, hingga akhirnya Alice dan rekannya harus

berhubungan dengan polisi. Storming juga terlihat saat Alice melaporkan dana

pengeluaran organisasinya namun ditolak oleh pembanding karena dicurigai tidak sesuai

dengan jumlah anggaran yang dikeluarkan, sehingga ia kemudian membentuk partai

wanita independen.

2.3.3 Norming

Tahapan norming terlihat saat Alice dengan teman-teman seperjuangnnya membentuk

partai wanita independen. Alice dan rekan-rekannya kemudian melakukan diskusi secara

intensif tentang rencana pergerakan perempuan. Ia kemudian mendeklarasikan secara

terang-terangan kepada publik tentang rangkuman semua suara perempuan di Amerika,

yaitu hak untuk mempunyai hak pilih sebagai warga negara. Di dalam kongres,

perempuan-perempuan ini mengibarkan spanduk tentang propoganda hak-hak atas

perempuan, sesaat setelah Presiden berpidato. Alice dan teman-temannya juga

mendatangai senator-senator untuk mencari dukungan terhadap gerakannya.

Page 11: Tugas individu iron jawed angles gita aprilicia_1206237611

7

2.3.4 Performing

Tahapan performing terlihat saat perjuangan partai wanita independen ini melakukan

aksi di depan gedung kepresidenan. Mereka melakukan unjuk rasa secara damai hingga

tuntutannya terpenuhi. Namun, pemerintah menganggap tuntutan tersebut sebagai suatu

ancaman hingga akhirnya mereka dipenjarakan karena dianggap melanggar aturan. Dalam

penjara, perkawanan antara perempuan di partai wanita ini semakin kuat, mereka

merasakan penderitaan bersama dan mempunya nasib sepenanggungan. Tekat

perjuangannya untuk mendapat hak atas kesetaraan sebagai perempuan sangatlahh kuat.

Hingga di titik akumulasi, Alice datang sebagai tahanan di penjara, dan kemudian

terjadilah titik turning point. Alice dengan wibawanya dapat mempengaruhi setiap tahanan

penjara, ia melakukan mogok makan dan kemudian caranya diikuti oleh setiap tahanan.

Mogok makan adalah salah satu caranya agar tuntutan yang ia suarakan selama ini dapat

dipenuhi. Alasan Alice melakukan mogok makan adalah jika ia dan tahanan meninggal

mengindikasikan bahwa dirinya adalah sebagai tahanan politik yang diberlakukan

diskriminatif oleh negara. Jika informasi tentang tahanan politik yang meninggal dan

menyebarluas di negara Internasional, maka negara-negara tersebut akan melakukan

respons dan mendorong negara ini mengakui kebebasan berpolitik perempuan.

2.4 Shared Vision dalam Film Iron Jawed Angles

2.4.1. Team Vision

Team vision yang dimiliki oleh Alice dan teman-temannya di dalam Partai Wanita

sangat jelas, yaitu berjuang mendapatkan hak pilih perempuan. Alice dan rekannya

berjuang untuk menuntut diadakannya amandemen konstitusi mengenai hak pilih

perempuan, sehingga perempuan mempunyai suara untuk memilih pemimpin yang terbaik

untuk dirinya kelak.

2.4.2 Turning Point

Turning point dalam film ini terlihat saat kematian Innez sebagai ketua dalam Partai

Wanita. Perkembangan personal mastery Alice sempat melemah, kemudian meningkat

secara drastis saat ia mencoba untuk berjuang kembali menuntut hak atas kebebasan

perempuan. Alice dengan timnya kemudian gencar melakukan aksi damai berhari-hari

didepan gedung kepresidenan dengan membawa spanduk berisikan keinginan para

perempuan Amerika untuk didengar hak akan dirinya.

Page 12: Tugas individu iron jawed angles gita aprilicia_1206237611

8

Turning Point juga terlihat saat penangkapan para perempuan yang melakukan aksi,

kemudian diasingkan di penjara. Dalam pengadilan, perempuan tersebut secara serentak

mengatakan bahwa dirinya tidak bersalah dan tidak mempunyai kewajiban untuk meminta

pengampunan. Meminta pengampunan berarti mengakui kesalahan, dan mereka tidak

melakukan kesalahan, semua semata hanya karena rekayasa politik. Namun, hakim tetap

menolak. Hal ini jelas terlihat, bahwa hakim tidak adil dan berorientasi pada instruksi dari

pemerintah.

Dalam penjara, para perempuan ini mengalami deskriminasi dari petugas. Mereka

tidak diperkenankan memakai baju, padahal cuaca pada saat itu sedang musim dingin.

Mereka juga mendapatkan minuman yang kotor dan makanan yang ada belatung.

Perjuangan mereka tak pernah surut, mereka meminta untuk bertemu dengan kepala

penjara untuk menyampaikan hak mereka atas warga negara, namun usahanya malah

mendapatkan respon negatif dari petugas. Mereka dimasukan secara paksa oleh petugas ke

jeruji sel, kemudian salah satu diantara mereka di borgol tangannya ke atas, sementara

yang lain juga turut mengangkat tangannya sebagai bentuk rasa senasib dan

sepenanggunanggan atas penderitaan.

Turning point selanjutnya adalah saat Alice masuk ke dalam penjara karena

melakukakan aksi yang kedua, inilah titik dimana Alice dan kawanannya mengalami

penyiksaan yang kemudian menguatkan posisi dirinya sebagai seorang perempuan yang

memang dimarginalitaskan oleh negara demokrasi tempat dirinya berada. Alice dan

kawanannya semakin sadar, bahwa negara memang menentang kaum perempuan untuk

bersuara di ranah politik. Dalam penuntutannya, Alice melakukan mogok makan berhari-

hari sehingga petugas penjara melakukan pemaksaan memasukkan makanan melalui alat.

Atas bantuan salah seorang petugas perempuan, Alice dibantu dalam menuliskan surat

untuk rekannya yang berada terpisah dengannya. Ia menceritakan tentang penyiksaan yang

dialaminya. Emily yang memegang surat tersebut kemudian memberikan kepada suaminya

saat melakukan kunjungan. Hati suami Emily tersentuh, kemudian ia menyebarkan surat

tersebut ke media massa. Respon dari rakyat dan negara internasional pun langsung

berdatangan sesaat berita tersebut diedarkan. Rakyat menuntut agar perempuan-perempuan

tersebut dibebaskan. Presiden kemudian berpidato di depan kongres, tak lama kemudian

dilakukan persidangan kongres, yang akhirnya dilaksanakan amandemen konstitusi tentang

hak pilih perempuan.

Page 13: Tugas individu iron jawed angles gita aprilicia_1206237611

9

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari urian diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam film “Iron Jawed Angles” adalah

film yang memberikan pelajaran tentang personal mastery dan pekembangan team learning

di setiap tahapan forming, storming, norming, dan performing. Dalam film ini kita dapat

melihat karaketistik tokoh Alice, Lucy, dan Emily. Alice adalah seorang yang mempunyai

visi yang jelas, cerdas dan berpendirian tinggi. Lucy, teman seperjuangan Alice yang

memiliki cita-cita sama dengan Alice, yaitu ingin memperjuangkan hak atas kesetaraan

perempuan. Sedangkan Emily, adalah seorang ibu yang memiliki kasih sayang dan kecintaan

pada anaknya, serta concern terhadap gerakan emansipasi perempuan, untuk mewujudkan

kehidupan anak-anaknya yang lebih baik di masa depan.

Para perempuan tersebut kemudian bergabung di dalam partai wanita independen

yang terdiri dari berbagai aktifis perempuan yang mempunyai visi bersama. Tahapan

pembentukan tim tersebut hingga matang, dilalui melalui tahapan forming, storming, norming,

dan performing. Dimulai dari tahap forming saat Alice dan Lucy bertemu dengan Anna,

ketua Asosiasi Emansipasi Wanita Amerika Nasional untuk membicarakan gagasannya

tentang pemenuhan hak atas kesetaraan perempuan. Tahap storming saat Alice turun

langsung ke masyarakat dan mengadakan pawai di jalanan yang berakhir dengan kerusuhan.

Tahap norming saat Alice, Lucy, Emily, bersama teman-temannya mendirikan partai

perempuan independen. Tahap performing saat perempuan-perempuan tersebut dimasukkan

ke penjara dan merasakan penderitaan bersama, hingga akhirnya menemukan titik balik yang

membuat perempuan-perempuan tersebut memenangkan amandemen konstitusi atas hak pilih

sebagai perempuan.

3.2 Saran

Pembelajaran dalam film ini adalah mengajarkann kita untuk selalu teguh terhadap

kayakinan yang kita miliki, jangan mudah menyerah meskipun banyak rintangan yang harus

dilalui. Perjuangan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan imbalan

yang setimpal dengan usaha yang kita keluarkan.

Page 14: Tugas individu iron jawed angles gita aprilicia_1206237611

10

DAFTAR PUSTAKA

Resensi Film Jawed Angles, Universitas Soedirman. Available at

http://puslitgenderanak.unsoed.ac.id/?p=213 di akses pada tanggal 30 Maret 2013

pukul 17.23 WIB

Iron Jawed Angles, 2007. [DVD] Joseph Sargent, USA: HBO.