tugas immunologi

8
Tugas immunologi Nama : Elisabet Erma Sulistyaningsih Nim : 40.01.11.0006 Prodi : DIV Analis Kesehatan STIKes Perdhaki Charitas EXCESS REAGENT IMMUNOASSAYS 1. Pendahuluan Excess reagent immunoassay merupakan metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya reaksi antigen- antibodi. Excess reagent immunoassay sering disebut juga non competitive immunoassay. Metode ini memerlukan beberapa komponendalam pengujiannya, diantaranya antibodi, antibodi berlabel (anti anibodi), antigent, dan teknik pemisahan yang sesuai. Teknik pemisahan inilah yang memukngkinkan antigen terpisah dari label ikatannya yang kemudian akan diukur.

Upload: elizabetz-erma

Post on 19-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tugas immunologiNama: Elisabet Erma SulistyaningsihNim: 40.01.11.0006Prodi: DIV Analis Kesehatan STIKes Perdhaki Charitas

EXCESS REAGENT IMMUNOASSAYS1. PendahuluanExcess reagent immunoassay merupakan metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya reaksi antigen-antibodi. Excess reagent immunoassay sering disebut juga non competitive immunoassay. Metode ini memerlukan beberapa komponendalam pengujiannya, diantaranya antibodi, antibodi berlabel (anti anibodi), antigent, dan teknik pemisahan yang sesuai. Teknik pemisahan inilah yang memukngkinkan antigen terpisah dari label ikatannya yang kemudian akan diukur.Pada metode excess reagent immunoassay yang paling khas adalah jumlah kelebihan antibodi yang digunakan untuk menangkap analit dari sampel. Antibodi berlabel ditambahkan dan akan mengikat kompleks antigen antibodi untuk membentuk sndwich. Kompleks yang terbentuk inilah yang akan diukur.2. Prinsipa. AntigenSampel direaksikan dengan antibodi. Kemudian dicuci. Setelah dicuci, tambahkan antibodi berlabel. Antibodi ini akan berpasangan dan membentuk konjugat. Sinyal yang dihasilkan oleh konjugat ini akan diukur dan berbanding lurus dengan jumlah analit yang ada. b. Antibodi

3. TujuanPemeriksaan dengan metode excess reagent immunoassay ini bertujuan untuk mendeteksi adanya antigent atau antibodi pada sampel tertentu.

4. Bahan pemeriksaanBahan pemerksaan yang digunakan diantaranya adalah serum dari darah segar

5. Alat yang digunakanAdapun alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut: Microplate Inkubator Mikcropipet Lempeng pembaca Tip

6. Reagent yang digunakanBeberapa reagent yang digunakan dalam metode excess reagent immunoassay adalah sebagai berikut. Buffer yang digunakan adalah Fosfat (0,05 M, pH 7,0 ) dibuat dari Na2HPO4 (4,17 gram), KH2PO4 (2,81 gram), dan aquadest (1000 mL). Buffer untuk inkubasi yang pertama dan kedua adalah fosfat (pH 7,0 , 0,1 M) yang mengandung NaCl (0,15 M) dan Tween 20 (0,05%) Wash buffer: acetate (pH 4,2; 0,1 M) mengandung Tween 20 (0,1% v/v) dibuat dari Natrium acetat trihidrat (0,325 gram), asam acetat (0,436 mL), Tween 20 (0,1 mL), dan aqudest 1000 mL. Plate conjugate dilarutkan dalam buffer pada konsentrasi 5g/mL Serum diencerkan menjadi 1/10 sampai 1/108, lakukan hal yang sama pada kontrol. Analit dilarutkan dengan buffer Stop solution : sedium azide (0,65 gram) dalam 100 mL aquadest

7. Prosedur kerjaa. Antigen Tambahkan larutan konjugat (antigen + antibodi) kedalam microplate( 220g/mL). tutup rapat dan inkubasi selama satu malam dengan suhu 4 0 C. Kemudian, cuci plate sebanyak 3 kali dengan larutan buffer (300 L) . Tambahkan non-imune serum (200 L) mulai dari konsentrasi 1/10-1/108 Ulangi prosedur untuk masing-masing antiserum yang akan dicari Tambahkan buffer sederhana (20 L) , tambahkan juga cairan analit 20 L. Tutup plate dan inkubasi semalaman. cuci dengan buffer sebanyak 3 kali. Tambahkan pada setiap lubang solusi konjugat-enzim antibodi (220 L) dan inkubasi selama 3 jam. Cuci dengan larutan buffer sebanyak 3 kali Campurkan Hidrogen peroksida dan soliusi ABTS (18-10 L) dan kemudian tambahkan solusi substrat (220 L) pada masing-masing lubang. inkubasi pada suhu kamar selama 15 menit sampai terbentuk warna yang cocok. Hentikan reaksi dengan solusi stop (20 L) pada masing-masing lubang plate dan kocok dengan lembut untuk memastikan warna terdistribusi secara menyeluruh pada lubang. beda intensitas warna pada panjang gelombang 405 nm dibaca. Hasil: intensitas warna campuran yang diukur disebut densitas optis (DO) , dengan menghitung rata-rata kontrol negatif yang digunakan, didapatkan niali cut-off untuk menentukan hasil positif-negatif satu sampel. hasil DO dibawah cut-off merupakan hasil negatif, begitu pula sebaliknya. b. Antibodi

8. Limit deteksiLimit deteksi excess reagent immunoassay adalah 5 pml/L

9. LinieritasExcess reagent immunoassay memiliki batas linieritas hingga 1012 mol/L

10. Zat-zat yang menggangguZat-zat yang dapat mengganggu jalannya reaksi adalah Natrium azida.

11. Quality control

12. ReferensiSinggih,Maria. Metode Untuk Analisis Senyawa Aktif. Institut Teknologi Bandung. 27 September 2013google.translate.comWild, David. 2005. The Immunoassay Handbook. Third edition. Amsterdam : ElsevierDaniel Wan, Perlstein T. Marie. 1987. Immunoassay : A Practical Guide : 167. Academic PressLaw, Brian.2005. Immunoassay a Practical Guide. Fracis : Taylor & Francis