tugas haz

Upload: yudanugraha

Post on 04-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    1/19

    Pengertian Dasar Aluminium

    Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi yang

    baik dan hantaran listrik serta sifat-sifat yang baik lainnya sebagai sifat logam. Adanya

    penambahan Cu, Mg, Si, Mn, Zn, Ni, dan sebagainya akan meningkatkan kekuatan mekanik

    Aluminium (Tata Surdia, !!!"

    Alumunium Alloy 1100

    #ada penelitian ini logam alumunium yang digunakan adalah alumunium seri $$$

    yaitu AA %%. Aluminium ini dikenal sebagai aluminium yang memiliki ketahanan korosi

    yang sangat bagus, kondukti&itas listrik serta sifat mampu bentuk yang baik. Aluminium AA

    %% ini biasanya digunakan untuk pembuatan pelat nama, heat exchanger, kemasan bahan

    kimia dan berbagai 'enis makanan, berbagai peralatan penyimpan serta perakitan kompenen

    pengelasan lainnya (right Metal, )%%*"

    Tabel ). +omposisi Aluminium AA %% berdasarkanActual Mill Chemical and

    Mechanical Property Test Report In Imperial Nomenclature

    Si

    e Cu Mn Mg Ti Zn AlTS /long

    (N0mm)" ("

    %,1 %,*2 %,%3 %,% %,% %,% %,%) !!,%3 !,* %

    Pengaruh Unsur Unsur Paduan Logam Aluminium

    a. 4esi (e" 5 #enambahan unsur besi pada aluminium dapat mengurangi ter'adinya

    keretakan panas.

    b. Manganase (Mn" 5 Aluminium yang ditambahi unsur mangan dapat perbaiki du6tility

    pada logam aluminium.

    6. Sili6on 5 #enambahan unsur sili6on akan mempengaruhi aluminium tahan terhadap

    korosi tetapi sulit dima6hining.

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    2/19

    d. Copper 5 nsur 6opper dapat mempengaruhi logam aluminium mudah dima6hining.

    e. Magnesium 5 #enambahan unsur magnesium pada logam aluminium akan

    memperbaiki sifat kekuatan, tetapi sulit pada peker'aan proses penuangan

    f. Zin6 5 #enambahan unsur seng akan memperbaiki sifat logam aluminium tahan

    terhadap korosi dan mengurangi ter'adinya keretakan panas dan pengerutan

    Sifat Pengelasan pada Paduan Aluminium

    7alam hal pengelasan paduan aluminium mempunyai sifat yang kurang baik

    diantaranya adalah sebagai berikut 5

    . +arena panas 'enis dan daya hantar panasnya tinggi maka sulit untuk memanaskan

    dan men6airkan sebagian ke6il.

    ). Aluminium mempunyai titik 6air dan &iskositas yang rendah, maka daerah yang

    terkena pemanasan mudah men6air dan menetes.

    8. #aduan aluminium mudah sekali teroksidasi dan membentuk oksida aluminium yang

    mempunyai titik 6air tinggi. +arena sifat ini maka peleburan antara logam dasar

    dengan logam las men'adi terhalang.

    1. +arena perbedaan yang tinggi antara kelarutan hidrogen dalam logam 6air dan logampadat, maka dalam proses pembekuan yang terlalu 6epat akan terbentuk rongga halus

    bekas kantong-kantong hidrogen.

    *. #aduan aluminium mempunyai berat 'enis yang rendah karena itu banyak 9at-9at lain

    yang terbentuk selama pengelasan akan tenggelam. +eadaan ini memudahkan

    terkandungnya 9at-9at yang tidak dikehendaki kedalamnya

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    3/19

    Strukturmikro Hasil Pengelasan

    Strukturmikro hasil pengelasan friction stir weldingyang terdiri dari daerah bagian

    adukan (stir zone", bagian pengaruh panas se6ara termomekanik (thermomechanical

    affected zone" dan bagian pengaruh panas (heat affected zone". 4agian adukan (stir

    zone" mengalami la'u tegangan dan regangan tertinggi serta temperatur yang tinggi.

    +ombinasi ini menyebabkan bagian ini ter'adi rekristalisasi dinamik. Strukturmikro

    bagian adukan ini sangat tergantung pada bentuk perkakas las, ke6epatan rotasi dan

    translasi, tekanan dan karakteristik bahan yang akan disambung. 7isamping itu,

    bagian ini 'uga merupakan bagian yang terdeformasi. #ada bagian pengaruh panas

    se6ara termomekanik (thermomechanical affcted zone" ter'adi pengkasaran penguat

    presipitat tetapi tidak ada rekristalisasi dinamik. Sedangkan panas pada bagian

    pengaruh panas (heat affected zone" selama pengelasan panasnya hanya

    menumbuhkan butir-butir sa'a.

    4agian : bagian pengelasan dengan metode fri6tion stir ;elding ini akan di'elaskan

    pada gambar ).1.

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    4/19

    halus di daerah pengadukan. eld bentuknya bergantung pada parameter proses,

    geometri tool, temperatur, benda ker'a dan kondukti&itas termal material

    ( ! ) Daerah "#A$ 5 Thermome6hani6ally affe6ted 9one (TMAZ" daerah transisi

    antara logam induk dan daerah las yang mengalami deformasi struktur tetapi tidak

    ter'adi reksristalisasi

    ( % ) Daerah HA$ 5 adalah daerah yang mengalami siklus termal tetapi tidak

    mengalami deformasi plastis dan perubahan sifat mekanik. #ada daerah ini ter'adi

    perubahan struktur mikro

    ( A ) Daerah %#5 4ase metal atau unaffte6ted material atau logam induk merupakan

    daerah yang tidak terpengaruh siklus termal, mikrostruktur maupun sifat mekanik.

    Struktur mikro berupa butiran halus meman'ang searah dengan rah rol

    &S (friction stir welding)

    #roses penyambungan aluminium paduan salah satunya dapat dilakukan dengan

    6ara pengelasanfriction stir welding.

    S (friction stir welding" merupakan sebuah metode pengelasan yang telah

    diketemukan dan dikembangkan oleh ayne Thomas untuk benda ker'a alumunium

    dan alumunium alloy pada tahun !! di T? (The "elding Institute" Amerika

    Serikat. #rinsip ker'a S adalah memanfaatkan gesekan dari benda ker'a yang

    berputar dengan benda ker'a lain yang diam sehingga mampu melelehkan benda ker'a

    yang diam tersebut dan akhirnya tersambung men'adi satu. #roses pengelasan dengan

    S ter'adi pada kondisi padat (solid state #oining". #roses pengelasan dengan S

    ter'adi pada temperature sol$us, sehingga tidak ter'adi penurunan kekuatan akibat

    o$er aging dan larutnya endapan koheren. +arena temperature pengelasan tidak

    terlalu tinggi, maka tegangan sisa yang terbentuk dan distorsi akibat panas 'uga

    rendah. +arakteristik mekanis sambungan pada S ditentukan oleh parameter 5

    ke6epatan pengelasan, putaran tool, dan tekanan tool%

    #engelasan ini berhasil menekan biaya proses pengelasan men'adi lebih murah

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    5/19

    karena pengelasan hanya membutuhkan input energi yang rendah dan tidak

    menggunakan filler metal% +ualitas hasil pengelasan friction stir welding memiliki

    permukaan yang lebih halus dan rata dari hasil pengelasan tradisional lain, kuat dan

    tidak ada pori - pori yang timbul%#roses ini ramah terhadap lingkungan karena tidak

    ada uap atau per6ikan dan tidak ada silauan busur nyala padafusion.

    riction stir welding adalah suatu metode pengelasan baru yang dapat men'adi

    solusi untuk masalah tersebut, karena hasil pengelasan yang menggunakan metode ini

    memiliki daerah =AZ yang lebih ke6il sehingga 6a6at serta kerusakan dan kerugian

    dapat dikurangi.

    S #ada prosesnya tidak memerlukan bahan penambah atau pengisi. #anas

    yang digunakan untuk men6airkan logam ker'a dihasilkan dari gesekan antara benda

    yang berputar (pin" dengan benda yang diam (benda ker'a". Pin berputar dengan

    ke6epatan konstan disentuhkan ke material ker'a yang telah di6ekam.

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    6/19

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    7/19

    D'+A' #",DFRICTION STIR WELDING(&S)

    leh 5

    Angger Sudra-at &. P.

    urusan Teknik Mesin

    akultas Teknik ni&ersitas ember

    )%)

    %ahan

    -Aluminium %% dengan ketebalan 1 mm

    Proses Pengelasan

    #roses pengelasan pada penelitian ini dilakukan dengan metode S, dengan

    menggunakan parameter-parameter yang telah ditentukan.

    . 4ahan Aluminium%% dengan tebal 1 mm

    ). Tool Stainless Stell

    8. 7iamater Shoulder 3 mm, diameter pin 2 mm, dan pan'ang pin 8,) mm.

    1. Mesin milling &ertikal.

    *. #utaran #ahat >3%, !3%, dan )% rpm

    2. eed Date * mm0s

    Hasil Pengelasan Friction Stir Welding

    #engelasan dengan metode friction stir weldingmerupakan pengelasan yang

    ter'adi pada kondisi padat (solid state #oining" dengan memanfaatkan gesekan dari

    benda ker'a yang berputar dengan benda ker'a lain yang diam sehingga mampu

    melelehkan benda ker'a yang diam tersebut dan akhirnya tersambung men'adi satu.

    =asil pengelasan menggunakan metodefriction stir weldingditun'ukkan pada gambar

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    8/19

    1. di ba;ah ini.

    Arah pengelasan

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    9/19

    Dpm

    Ao Eo FE TS Data G H FE0Eo

    (mm" (mm" (mm" rata (I" ("I I) I8>3% )1 8) > *).%38 *).!> *.22> *).))) %.)3>*

    !3% )1 8) * 83.888 83.888 83.>* 83.1>) %.*2)*

    )% )1 8) 2.* **.388 *2.22> *>.%38 *2.*)3 %.)%8)*

    Selain itu diperoleh nilai TS bahan aluminium %% berdasarkan sertifikat

    sebesar !,* M#a dan nilai regangan sebesar % . Selan'utnya tabel 1. diolah dan

    disa'ikan dalam bentuk grafik seperti tersa'i pada gambar 1.) dan 1.8

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    10/19

    7ari grafik diatas (gambar 1.)" tampak terlihat 'elas bah;a kekuatan tarik

    tertinggi (TS" terbesar terdapat pada proses pengelasan menggunakan putaran tool

    )% rpm yaitu sebesar *2,*)3 M#a, kemudian berturut-turut yaitu putaran tool>3%

    sebesar *),))) Mpa, putaran tool!3% rpm sebesar 83,1>) Mpa. Sedangkan untuk

    regangan pada gambar 1.8 yang ter'adi pada pengu'ian tarik ini regangan terbesar

    ter'adi pada proses pengelasan dengan putaran tool>3% rpm yaitu sebesar ),3>* ,

    dan untuk regangan terke6il ter'adi pada proses pengelasan dengan putaran tool!3%

    rpm sebesar *,2)* . #ada gambar 1.8 terlihat regangan pada logam induk paling

    rendah, hal ini dikarenakan proses kalibrasi pengu'ian yang berbeda. #ada lampiran

    hasil pengu'ian tarik 'uga didapat nilai yield point yang tidak berbeda 'auh pada

    masing : masing &ariasi putaran, hal ini menun'ukkan pengelasan dengan metode ini

    tidak berpengaruh terhadap nilai yield point dan baik untuk aplikasi pada bidang

    kontruksi.

    +ekuatan tarik berbanding terbalik dengan regangannya. Semakin besar tegangan

    tariknya maka regangannya semakin ke6il, sedangkan semakin ke6il tegangan

    tariknya regangannya akan semakin besar. Akan tetapi berdasarkan hasil pengu'ian

    tarik di atas menun'ukkan nilai regangan dan kekuatan tarik terendah pada &ariasi

    putaran tool !3% rpm. +emungkinan penyebab perbedaan ini adalah holding time

    yang terlalu 6epat (@ 8% detik". #ada saat pengu'ian holding time belum men'adi

    pertimbangan sebagai parameter yang berpengaruh terhadap hasil lasan, seiring

    pengalaman ternyata diperlukan holding time sekitar ) menit. +arena holding time

    yang diberikan kurang memadai sehingga menyebabkan panas yang kurang merata

    dan berpengaruh terhadap hasil pengelasan. +urangnya masukan panas ini

    menimbulkan 6a6at wormholesyang paling besar diantara &ariasi putaran toolyang

    lainnya. Ca6at ini pada pengelasan dengan putaran !3% rpm adalah hal utama yang

    mengurangi kekuatan tarik dari hasil pengelasan dalam penelitian ini. 4erbeda dengan

    hasil pengelasan dengan &ariasi putaran tool >3% rpm dan )% rpm yang

    menghasilkan nilai kekuatan tarik yang lebih tinggi, akan tetapi hasil kekuatan tarik

    tersebut belum optimal karena kurangnya penetrasi terhadap logam yang akan

    disambung, hal ini disebabkan pan'ang pin pada toolyang kurang pan'ang sehingga

    hasil penyambungan kurang baik dan adanya 6elah di bagian rootyang menimbulkan

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    11/19

    konsentrasi tegangan pada saat pengu'ian tarik dilakukan.

    Menurut arot i'ayanto B Agdha Anelis antara logam induk Aluminium

    2% dengan logam yang sudah dilas memiliki perbedaan tegangan tarik yang sangat

    signifikan, yang hampir men6apai *% dari kekuatan raw materialnya. =al di

    karenakan pada daerah logam lasan mengalami perubahan stuktur mikro, akibat dari

    penempaan pada saat pengelasan. Selain hal itu, perbedaan nilai tegangan dan

    regangan ter'adi karena pada material hasil pengelasan memiliki 6a6at, baik 6a6at luar

    maupun 6a6at dalam.

    /. Hasil U-i &oto #akro dan #ikro

    1.8. =asil 'i oto Makro

    #engamtan makro dilakukan untuk mengetahui dan membedakan daerah hasil lasan

    yang terdiri dari logam induk, =AZ, TMAZ danstir zonepada hasil pengelasan

    friction stir welding. #ada gambar 1.8 dapat dilihat hasil dari pengamatan foto makro

    untuk pengelasan dengan &ariasi putaran tool>3% rpm, !3% rpm dan )% rpm

    HAZ TMAZ Stir zone TMAZ

    HAZ

    Cacat

    ( a "

    HAZ TMAZ Stir zone TMAZ HAZ

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    12/19

    Cacat

    ( b "

    HAZ TMAZ Stir zone TMAZ HAZ

    Cacat

    (c)

    Gambar 4.4 Foto makro hasil pengelasan dengan variasi putaran tool:

    (a) 780 rpm, (b) 980 rpm dan (c) 1120 rpm

    Dari gambar di atas dapat diketahui daerah:daerah hasil pengelasanfriction

    stir welding dan adanya cacatwormholes pada setiap variasi pengelasan. Cacat

    wormholes terbesar terdapat pada hasil pengelasan dengan putaran tool 980

    rpm danjuga adanya celah karena kurangnya penetrasi dan menimbulkan

    konsentrasi tegangan pada hasil pengelasan, celah ini juga terjadi pada variasi

    putaran tool780 rpm.

    4.3.2 Hasil Uji Foto Mikro

    Pengamatan struktur mikro dilakukan untuk mengetahui perubahan

    struktur mikro yang terjadi akibat adanya proses pengelasan dengan metode

    friction stirwelding, yaitu di daerahstir zone, TMAZ, HAZ, danbase metal.

    Pada pengelasan friction stir welding paduan AA 1100 hanya terjadi

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    13/19

    penghalusan partikel-pertikelpada daerah stir zonedan tidak terjadi perubahan

    fase karena pada pengelasan ini tidak menggunakan logam pengisi. Menurut

    ASM Hand Book Metalography and Microstructures, partikel hitam yang

    terdispersi merata pada matriks aluminium adalah FeAl3,

    seperti yang

    diperlihatkan pada gambar 4.5 dibawah ini.

    FeAl3

    FeAl3

    Gambar 4.5 Struktur mikro base metalAluminium AA1100, menurutASM

    Hand BookMetalography and Microstructures (kiri), setelah pengujian

    mikrostruktur denganpembesaran 400x (kanan)

    FeAl3

    ( a "

    FeAl3

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    14/19

    (b)

    FeAl3

    (c)

    Gambar 4.6 Struktur mikro daerah stir zonedengan variasi putaran tool:

    (a) 780 rpm, (b) 980 rpm dan (c) 1120 rpm, pembesaran 400x

    TMAZ

    HAZ

    (a)

    TMAZ

    HAZ

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    15/19

    (b)

    TMAZ

    HAZ

    Gambar 4.7 Struktur mikro daerah transisi antara TMAZ dan HAZ dengan variasi putaran

    tool: (a) 780 rpm, (b) 980 rpm dan (c) 1120 rpm, pembesaran 100x

    Pada Gambar 4.6 menunjukkan struktur mikro daerah stir zone pada setiap

    variasi pengelasan. Daerah stir zone ini partikel FeAl3 tersebar lebih merata pada

    matriks Al yang disebabkan adanya proses puntiran pada saat proses pengelasan

    berlangsung. Struktur mikro juga terlihat memanjang, hal ini dikarenakan adanya

    penekanan dan menimbulkan efek tempa pada saat pengelasan berlangsung.

    Pada Gambar 4.7 menunjukkan struktur mikro daerah transisi antara base

    metal danstir zone. Daerah TMAZ (thermomechanical affected zone) partikel FeAl3

    masih berbentuk kasar karena hanya terpengaruh panas termomekanik dari gesekan.

    Sedangkan pada Gambar 4.8 menunjukkan struktur mikro daerah HAZ (heat affected

    zone). Pada daerah ini hanya terjadi pertumbuhan butir karena terpengaruh panas

    akibat gesekan yang terjadi pada saat pengelasan berlangsung.

    4.4 Hasil Uji Kekerasan

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    16/19

    Pengujian kekerasan ini dilakukan pada tiap spesimen hasil pengelasan

    dengan variasi putaran tool. Pada table 4.2 menunjukkan data hasil pengujian

    kekerasan dengan menggunakan uji kekerasan brinell, kemudian pada gambar 4.9

    menunjukkan grafik perbandingan kekerasan pada setiap variasi pengelasan.

    Tabel 4.2 Data hasil pengujian kekerasan (BHN)

    Putaran Base Stir Base

    Tool Metal HAZ TMAZ Zone TMAZ HAZ metal

    780 rpm 59 51 49 50 50 49 59

    980 rpm 59 50 48 49 48 50 59

    1120 rpm 59 50 49 50 49 50 59

    Gambar 4.9 Grafik nilai kekerasan hasil pengelasanfriction stir welding

    Proses pengelasan aluminium dengan friction stir welding menggunakan

    putaran 780 rpm memiliki kekerasan yang paling besar. Kekerasan yang rendah

    terdapat pada penggunaan putaran 1120 rpm, ini dapat terjadi karena heat input yangbesar dapat menghasilkan bentuk grain yang kecil. Seharusnya dalam penelitian ini

    kekerasan dapat disebabkan oleh besar kecilnya putaran toolyang dipakai, semakin

    besar putaran yang dipakai maka masukan panas juga akan semakin besar dan akan

    membentuk grain yang kecil sehingga menyebabkan nilai kekerasan yang tinggi.

    Pada gambar 4.9 dapat dilihat bahwa trend dari base metal, HAZ, TMAZ dan stir

    zone menunjukkan penurunan kekerasan pada setiap variasi putaran tool. Hal ini

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    17/19

    disebabkan pada pengelasan ini tidak dimasukkannya logam baru (electrode) pada

    saat pengelasan. Pada pengelasan busur adanya logam baru (electrode) dapat diatur

    tingkat mechanical propertiesnya sesuai dengan yang diinginkan. Pada pengelasan

    friction stir welding, penyambungan logam dilakukan dengan gesekan dan adukan

    tanpa memasukkan logam baru diantara material. Dan hasil pengelasan pada daerah

    stir zone tentu saja tidak bisa melebihi kekuatan dari base metal. Sifat yang kurang

    baik dari proses ini adalah terjadinya pelunakan pada daerah las sebagai akibat panas

    yang timbul. Penurunan nilai kekerasan pada daerah lasan, selain karena karakteristik

    dari paduan itu sendiri juga disebabkan karena proses pengerasan tidak bisa terjadi

    ketika proses pengelasan berlangsung. H. Wiryosumarto,1996, menyatakan bahwa

    pengerasan akan tercapai bila terjadi pengendapan fasa kedua pada temperatur 160-

    185C dalam waktu 6 sampai 20 jam

    Kesimpulan

    Dari hasil penelitian proses pengelasan dengan metode friction stir welding

    yang telah dilakukan pada material Aluminium AA 1100 dengan variasi putaran tool

    maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

    1. Pengelasan Alumunium AA 1100 dengan metodefriction stir welding(FSW)

    dapat dilakukan dengan baik.

    2. Hasil pengujian tarik diperoleh bahwa rata - rata ultimate strength untuk

    pengelasan dengan menggunakan putaran tool 780 rpm adalah 52.222 Mpa,

    untuk putaran tool 980 rpm adalah 38.472 Mpa dan putaran tool 1120 adalah

    56.528 Mpa. Dengan hasil ini dapat diketahui bahwa ultimate strength yang

    tertinggi adalah dengan menggunakan putaran tool 1120 rpm dan ultimatestrength pada putaran tool 980 rpm adalah yang terendah. Cacat wormholes

    pada pengelasan dengan putaran tool 980 rpm adalah hal utama yang

    mengurangi kekuatan tarik pada penelitian ini

    3. Dari pengamatan makro diketahui cacat wormholes terbesar terdapat pada

    hasil pengelasan dengan putaran tool980 rpm dan juga adanya celah karena

    kurangnya penetrasi dan menimbulkan konsentrasi tegangan pada hasil

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    18/19

    pengelasan, celah ini juga terjadi pada variasi putaran tool780 rpm.

    4. Dari pengamatan mikro diketahui bahwa bentuk butir pada daerah stir zone

    partikel FeAl3tersebar lebih merata pada matriks Al yang disebabkan adanya

    proses puntiran pada saat proses pengelasan berlangsung.

    5. Pengujian kekerasan menunjukan bahwa logam las lebih lunak daripada logam

    induk. Sedangkan daerah TMAZ mempunyai kekerasan yang paling rendah .

  • 7/21/2019 TUGAS HAZ

    19/19