tugas haccp ssop
DESCRIPTION
asdasTRANSCRIPT
TUGASSANITASI INDUSTRI PANGAN
RENCANA HACCP “KERUPUK CEKER AYAM”
OLEH
EKA HELLY J1A013033HARYONO SAPUTRA J1A013047HIZBIATUN JAMILA J1A013049KARTIKA GEMMA PRAVITRI J1A013057KINANTY DILLA HUMAIRA J1A013059
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGANFAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM2015
1. Tim HACCP
a. Eka Helly : Packaging Manager
b. Hariyono Saputra : Quality Asurance Manager
c. Hizbiatun Jamilah : Supervisor
d. Kartika Gemma Pravitri : Production Manager
e. Kinanty Dilla Humaira : General Manager
2. Definisi HACCP dan CCP
HACCP adalah suatu sistem jaminan mutu yang mendasarkan kepada kesadaran
atau perhatian bahwa hazard (bahaya) akan timbul pada berbagai titik atau tahap
produksi, tetapi pengendaliannya dapat dilakukan untuk mengontrol bahaya-bahaya
tersebut (Fardiaz, 1996). HACCP merupakan salah satu bentuk manajemen resiko yang
dikembangkan untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan
(preventive) yang dianggap dapat memberikan jaminan dalam menghasilkan makanan
yang aman bagi konsumen. Bahaya yang dimaksud adalah segala macam aspek mata
rantai produksi pangan yang tidak dapat diterima karena merupakan penyebab masalah
keamanan pangan. Bahaya tersebut dapat berupa pencemaran biologis, kimiawi, atau
fisik pada bahan mentah. Pertumbuhan atau kelangsungan hidup mikroorganisme dan
hasil perubahan kimiawi yang tidak dikehendaki (misalnya nitrosamin) pada produk
setengah matang, atau pada lingkungan produksi. Kontaminasi atau kontaminasi silang
(cross contamination) pada produk setengah matang atau pada lingkungan produksi
(Sudarmadji, 2005).
Critical Control Point (CCP atau titik pengendalian kritis) adalah langkah
dimana pengendalian dapat diterapkan dan diperlukan untuk mencegah atau
menghilangkan bahaya atau menguranginya sampai titik aman (Bryan, 1995). Titik
pengendalian kritis (CCP) dapat berupa bahan mentah, lokasi, praktek, prosedur atau
pengolahan dimana pengendalian dapat diterapkan untuk mencegah atau mengurangi
bahaya. Ada dua titik pengendalian kritis yaitu titik Pengendalian Kritis 1 (CCP-1) dan
titik pengendalian kritis 2 (CPP-2). CCP-1 adalah sebagai titik dimana bahaya dapat
dihilangkan sedangkan CCP-2 adalah sebagai titik dimana bahaya dikurangi. Penerapan
sistem HACCP dalam suatu industri memiliki kelebihan tersendiri seperti meningkatkan
keamanan dari produk pangan yang dihasilkan, meningkatkan kepuasan konsumen,
memperbaiki fungsi pengendalian, memberikan jaminan mutu produk, dan mengurangi
limbah dan kerusakan produk.
3. Target Sistem HACCP
Target sistem HACCP ini ditujukan kepada konsumen yang mungkin
berpengaruh terhadap keamanan produk. Konsumen ini dapat berasal dari orang
umum atau kelompok masyarakat khusus, seperti kelompok anak-anak, remaja, atau
orang tua.
4. Deskripsi Produk
Kerupuk ceker ayam adalah kerupuk yang terbuat dari kaki ayam yang digoreng
dengan menambahkan bumbu rempah-rempah. Biasanya rasanya asin dan ada aroma
bawang putih sehingga menimbulkan rasa gurih. Ceker ayam memiliki manfaat bagi
tubuh terutama kandungan asam amino prolin dan hidroksiprolin untuk penyembuhan
tulang maupun untuk pertumbuhan tulang pada masa usia pertumbuhan. Kerupuk Ceker
merupakan makanan ringan yang digoreng hingga kering dan renyah. Bumbu rempah-
rempah yang digunakan membuat rasa Kerupuk Ceker menjadi semakin menggoda.
Deskripsi :
Isi 80 Gram
Expired 6 Bulan
Harga Rp 17.500,-
Komposisi : Ceker ayam, bawang putih, garam, bumbu-bumbu, dan minyak goreng.
Kemasan : Plastik transparan 150 gr
5. KomposisiKategori proses : Pemasakan penuh
Produk : Kerupuk Ceker Ayam
Komposisi produk Produk terbuat dari ceker ayam potong, bawang putih,
garam dapur, minyak goreng dan bumbu-bumbu
lainnya.
Karakteristik produk Produk kering, digoreng/dimasak sebelum dikonsumsi.
Metode pengawetan Dengan metode pemasakan yang sempurna, yaitu
perebusan, pengeringan dan penggorengan .
Pengemasan Kemasan primer : kantong plastik
Umur simpan 6 bulan
Kondisi penyimpanan Penyimpanan kering.
Cara distribusi Distribusi melalui darat dengan mobil box dan motor.
Labeling Label yang tertera pada produk terdiri dari
nama komersil produk (Merk), nama produsen,
informasi nilai gizi, komposisi bahan, tanggal
kadaluarsa dan label Halal.
6. Analisis Hazard dan Kategori ResikoProduk/ Bahan
Jenis Bahaya Kelompok Bahaya Kategori ResikoA B C D E F
Produk Kerupuk ceker ayam
Biologi : mikroba patogen (Salmonella, S. Aureus, Listeria monocytogenes, E. Coli)
0 + 0 + + 0 III
Fisik : benda asing (tulang, bulu, plastik, kerikil dan logam).
0 + 0 + + 0 III
Bahan Baku Ceker Biologi : mikroba
patogen (Salmonella, S. Aureus, Listeria monocytogenes, E. Coli)
0 + 0 + + 0 III
Fisik : benda asing (tulang, bulu, plastic, kerikil dan logam).
0 + 0 + + 0 III
Bahan Pembantu Minyak goring
Kimia : FFA (Free Fatty Acid) dan angka peroksida
++
++ + + + + VI
Fisik : benda asing 0 + 0 0 0 0 IBawang putih
Biologi : + 0 + 0 + + IV
Kimia : bahaya residu pestisida
+ + 0 0 + + IV
Air Biologi : E. Coli ++
+ 0 + + + VI
Fisik : benda asing + + + + + + VIBumbu-bumbu Garam Fisik : benda asing + 0 + + + + VIBubuk cabai
Fisik : benda asing + + + + + + VI
Biologi : mikroba + + + + + + VIBahan pengemas
Fisik : benda asing 0 0 0 0 0 0 0
Keterangan :A : Makanan untuk konsumen beresiko tinggi (a.l.pasien dan gol. resti).B : Mengandung bahan yang sensitif terhadap bahaya biologis/kimia/fisik.C : Tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya. D : Kemungkinan mengalami kontaminasi kembali setelah pengolahan.E : Kemungkinan penanganan yang salah selama distribusi/konsumsi.F : Tidak ada cara mencegah/menghilangkan bahaya oleh konsumen.
Kategori Resiko Makanan Karakteristik Bahaya Kategori Resiko Jenis Bahaya
0 0 Tidak mengandung bahaya A sampai F(+) I Mengandung satu bahaya B sampai F(+ +) II Mengandung dua bahaya B sampai F(+ + +) III Mengandung tiga bahaya B sampai F(+ + + +) IV Mengandung empat bahaya B sampai F(+ + + + +) V Mengandung lima bahaya B sampai FA+ (kategori khusus) dengan atau tanpa bahaya B-F
VI Kategori resiko paling tinggi (semua produk yang mempunyai bahaya A)
7. Diagram Alir Proses
Disiapkan bahan mentah
Dicuci bahan mentah
Dipisahkan kulit dan tulang
Dikeringkan dengan penjemuran
Diblanching kulit ceker ayam
Dicampur dengan bumbu (bawang putih
dan garam)
Dilakukan penggorengan tahap I
Dilakukan penggorengan tahap III
Dilakukan penggorengan tahap II
8. Pohon Keputusan untuk Menetapkan CCP
Komponen Yang Terdapat Pada Kerupuk Ceker Ayam
1. Ceker ayam
2. Bawang putih
3. Garam
4. Bumbu-bumbu
1. CEKER AYAMApakah Produk Makanan yang diolah peka terhadap E.Coli
PENCUCIAN CEKER AYAM
Apakah terkontaminasi dengan E. Coli ?
CCP 1 Ya Tidak
Apakah ada sejarah suatu produk makanan terkontaminasi dengan E. Coli
CCP 2 Ya Tidak
Apakah ada perlawanan terhadap E. Coli
Bukan CCP Ya Tidak
PEMISAHAN KULIT DENGAN TULANG CEKER AYAM
Apakah ada kontaminasi dengan serangga seperti lalat dan semut ?
CCP 3 Ya Tidak
Ditambahkan bumbu
Dibungkus
Didistribusikan ke warung dan toko-toko
Sanitasi
Apakah pekerja menggunakan penutup mulut dan sarung tangan saat bekerja?
Ya Tidak CCP 4
Apakah ada perlawanan terhadap kontaminasi ?
Bukan CCP Ya Tidak
Ceker ayam diblanching selama 20 menit.
PENAMBAHAN BUMBU BERUPA GARAM DAN BAWANG PUTIHApakah bawang putih yang digunakan masih segar?
Bukan CCP Ya Tidak
Apakah alat-alat yang digunakan steril?
Bukan CCP Ya Tidak
Apakah alat-alat yang digunakan sudah berkarat?
Ya Tidak Bukan CCP
Apakah pencampuran bumbu dasar ini langsung menggunakan tangan ?
CCP 5 Ya Tidak
Apakah ada perlawanan terhadap kontaminasi ?
Bukan CCP Ya Tidak
Dilakukan penjemuran dengan menggunakan sinar matahari.Apakah ada kemungkinan terjadinya kontaminasi fisik berupa debu atau kerikil?
CCP 6 Ya Tidak
Apakah ada usaha perlawanan terhadap usaha kontaminasi?
CCP 7 Ya Tidak
Dilakukan penggorengan dengan 3 tahapan.Apakah minyak yang digunakan merupakan minyak curah?
CCP 8 Ya Tidak
Minyak curah memiliki angka peroksida dan angka FFA yang tinggi sehingga dapat menyebabkan timbulnya zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.
2. BAWANG PUTIHApakah kemungkinan ada cemaran residu pestisida pada bawang putih ?
CCP 9 Ya Tidak
Apakah residu dapat menjadi zat karsinogenik bagi tubuh ?
CCP 10 Ya Tidak
Zat karsinogenik sangat berbahaya bagi kesehatan, makin banyak dikonsumsi maka akan mengendap dalam tubuh dan mengakibatkan kanker.
3. GARAM
Apakah kadar garam yang digunakan berlebihan?
Ya Tidak Bukan CCP
Apakah kadar garam yang digunakan berpengaruh terhadap orang yang menderita darah tinggi?
CCP 11 Ya Tidak
Apakah garam yang digunakan merupakan garam beriodium sehingga berpengaruh terhadap kadar mineral yang terkandung?
Bukan CCP Ya Tidak
Garam beryodium berpengaruh terhadap kebutuhan mineral yang diperlukan oleh tubuh sehingga dapat mencegah penyakit gondok.
4. BUMBU-BUMBU (BUBUK CABE)
Apakah cabai kering yang digunakan terkontaminasi oleh udara saat pengeringan?
CCP 12 Ya Tidak
Apakah bubuk cabai yang digunakan ditambahkan dengan bumbu penyedap?
CCP 13 Ya Tidak
Penggunaan penyedap rasa secara berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, mual, muntah-muntah, sakit perut, hingga gangguan mata.
Tabel penetapan CCP berdasarkan pohon keputusan (Decission Tree) untuk proses produksiNo Tahapan proses P1 P2 P3 P4 CCP atau
bukan CCP1. Penerimaan bahan
Ceker ayam yes Yes - - CCPBumbu basah yes Yes - - CCPBahan pengemas No No - - Bukan CCP
2. Pencucian bahan mentah yes Yes CCP3. Pemisahan antara kulit dan
tulangyes Yes CCP
4. Pengukusan kulit ceker ayam No No Bukan CCP5. Pencampuran dengan bumbu Yes Yes CCP6. Pengeringan dengan penjemuran Yes Yes CCP7. Penggorengan Yes Yes CCP8. Pemberian bumbu Yes Yes CCP9. Pembungkusan No No Bukan CCP
9. Susunan Rencana HACCP
a. Penetapan Batas Kritis (Cl)Batas kritis dapat ditetapkan berdasarkan pustaka atau
dokumentasi yang dimiliki industri. Batas kritis ditetapkan pada CCP yang telah ditetapkan. Penetapan batas kritis pada CCP yang telah ditetapkan sebelumnya pada produk kerupuk ceker ayam dapat dilihat pada Haccp Plan Matrix.
b. Verifikasi Program HaccpVerifikasi dalam penyusunan program HACCP ini meliputi
pemeriksaan ulang terhadap rencana HACCP, CCP, penyimpangan dan tindakan koreksi, audit terhadap pelaksanaan HACCP, dan pengujian laboratorium. Verifikasi dicantumkan dalam lembar kerja HACCP plan matrix.
c. Perekaman Data (Dokumentasi)Dokumentasi dilakukan terhadap rencana HACCP, hasil
analisis bahaya, CCP, hasil pemantauan. Dokumentasi dicantumkan dalam lembar kerja HACCP plan matrix.
Tabel DokumentasiTahapan Proses Lampiran Foto
Penerimaan bahan mentah
Penjemuran
Penggorengan
Produk jadi
10. Standard Operation Procedure
SOP # S-4
UD. OPEK JAYA ( Kerupuk Ceker Ayam)
STANDARD OPERATION PROCEDURE FOR
GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP)
Tujuan : Untuk memverifikasi bahwa prosedur GMP diikuti.
Hazard : Mikro dan Fisik
CCP : Kondisi higienis (kebersihan) staf
Batas : Staf harus dalam kondisi bersih
Resposible by : Semua staf
PROSEDUR :
1. Seseorang harus melaporkan kepada pemimpin jika mengalami kondisi berikut:
1.1 Kondisi kurang sehat (sakit)
1.2 Luka terbuka atau kulit iritasi.
2. Sebuah luka kecil dapat diterima jika kondisi berikut:
2.1. Ditutupi oleh perban
2.2. Menggunakan sarung tangan
2.3. Memiliki izin dari pemimpin
3. Penggunaan perhiasan dan kebiasaan memelihara kuku panjang dilarang.
4. Cuci dan membersihkan tangan:
4.1 Sebelum memakai sarung tangan (sarung tangan harus disimpan tempat yang bersih,
dan dalam kondisi kering)
4.2 Setelah kondisi seperti: menggunakan toilet, menyentuh hidung atau rambut atau
seragam, bersin, batuk, makan, dan merokok.
DAFTAR PUSTAKA
Bryan, Frank L., 1995. Analisis Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis. Depkes RI Press. Jakarta.
Fardiaz, S., 1996. Aplikasi HACCP dalam Industri Pangan. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sudarmaji. 2005. Analisis Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol. 1 No. 2.