tugas firman2

Upload: tikachibhawel-ithu-akku

Post on 10-Feb-2018

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 tugas firman2

    1/19

    MAKALAH FARMAKOLOGI

    ANTIHIPERTENSI

    DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 EKSTENSI :

    1. ANDRIANI PROBO SUMILIR P 272 240 090 41

    2. ARDIYAN BAYU NUGRAHENI P 272 240 090 42

    3. BAITI RATIH SETYANINGSIH P 272 240 090 44

    4. DESTA GALIH MARTINA P 272 240 090 45

    5. DESTI PUSPITA P 272 240 090 46

    6. DHINA P 272 240 090 47

    7. DIANI ENMA MAULIDA P 272 240 090 48

    8. DIAN INTAN PERMATA SARI P 272 240 090 49

    9. DWI AGUSTINA P 272 240 090 50

    KEMENTRIAN KESEHATAN REPBLIK INDONESIA

    POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

    JURUSAN KEBIDANAN

    2010

  • 7/22/2019 tugas firman2

    2/19

    ANTIHIPERTENSI

    A. PENGERTIAN

    Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi

    peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang

    mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90

    mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah

    yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untukstroke,serangan jantung, gagal

    jantung dan merupakan penyebab utama gagaljantung kronis.

    Klasifikasi

    Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII [1]Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik

    Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg

    Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg

    Stadium 1 140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg

    Stadium 2 >= 160 mmHg (atau) >= 100 mmHg

    Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau

    lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih

    dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.

    Hipertensi pada kehamilan

    Terdiri dari : hipertensi esensial kronik, preeklamsi-eklamsia, hipertensi

    kronik dengan eklamsia. Hipertensi esensial kronik yaitu hipertensi yang telah ada

    sebelum hamil atau telah terdiagnosis sebelum kehamilan ke-20. Tujuan terapi :

    mengurangi komplikasi akibat hipertensi tanpa merugikan fetusnya.

    Preeklamsia adalah kondisi khas kehamilan yang terjadi setelah 20 minggu,

    ditandai perfusi buruk pada banyak organ. Tekanan darah meningkat disertai

    proteinuria dan edema, serta kadang-kadang gangguan koagulasi dan gangguan fungsi

    hati. Preeklamsia bisa berkembang cepat menjadi fese konvulsif yang disebut

    eklamsia. Pemberian antihipertensi berorientasi pada keselamatan ibu, karena tidak

    jelas apakah penurunan tekanan darah akan menguntungkan fetus. Diuretik harus

    dihindari karena akan memperburuk perfusi organ. Bila kelahiran akan terjadi, diberi

    antihipertensi parenteral dengan hidralazin intravena.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Medishttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Strokehttp://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gagal_jantunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gagal_jantunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jantunghttp://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/jnc7full.htmhttp://id.wikipedia.org/wiki/Medishttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Strokehttp://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gagal_jantunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gagal_jantunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jantunghttp://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/jnc7full.htm
  • 7/22/2019 tugas firman2

    3/19

    Pada prinsipnya, pengobatan hipertensi dilakukan secara bertahap, dimulai

    dari modifikasi pola hidup ( menurunkan kegemukan, latihan fisik/aerobik secara

    teratur, mengurangi makan garam, makan vit. K, Ca dan Mg yang cukup, tidak

    minum alkohol dan merokok ), baru kalau respon kurang dilakukan terapi

    farmakologik ( dengan obat ).

    Gejala Hipertensi

    Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala :

    sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur

    yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.

    Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan

    bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati

    hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

    Penyebab Hipertensi

    1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum

    diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh

    hipertensi).2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari

    adanya penyakit lain.

    Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan

    pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan

    meningkatnya tekanan darah. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya

    adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal

    atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).

    Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:

    http://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelainan_hormonal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/KBhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelainan_hormonal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/KB
  • 7/22/2019 tugas firman2

    4/19

    1. Penyakit Ginjal

    Stenosis arteri renalis, Pielonefritis, Glomerulonefritis, Tumor-tumor ginjal,

    Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan), Trauma pada ginjal (luka yang

    mengenai ginjal), Terapi penyinaran yang mengenai ginjal

    2. Kelainan Hormonal : Hiperaldosteronisme, Sindroma Cushing,

    Feokro:mositoma

    3. Obat-obatan : Pil KB, Kortikosteroid, Siklosporin, Eritropoietin, Kokain,

    Penyalahgunaan alcohol, Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)

    4. Penyebab Lainnya : Koartasio aorta, Preeklamsi pada kehamilan, Porfiria

    intermiten akut, Keracunan timbal akut.

    Obat tradisional yang dapat digunakan sebagai anti hipertensi, misalnya : murbei,

    daun cincau hijau, seladri (tidak boleh lebih 1-10 gr per hari, karena dapat

    menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis), bawang putih (tidak boleh

    lebih dari 3-5 siung sehari), Rosela, daun misai kucing, minuman serai. teh serai yang

    kering atau serai basah(fresh) diminum 3 kali sehari. Dalam seminggu dapat nampak

    penurunan tekanan darah tinggi

    Angina pektoris

    Angina pektoris atau disebut juga Angin

    Duduk adalah penyakit jantung iskemik

    didefinisikan sebagai berkurangnya pasokan

    oksigen dan menurunnya aliran darah ke dalam

    miokardium. Gangguan tersebut bisa karena

    suplai oksigen yang turun (adanya aterosklerosis

    koroner atau spasme arteria koroner) atau

    kebutuhan oksigen yang meningkat. Sebagai

    manifestasi keadaan tersebut akan timbul Angina

    pektoris yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi infark miokard. Angina

    pektoris dibagi menjadi 3 jenis yaitu Angina klasik (stabil), Angina varian, dan

    Angina tidak stabil.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sindroma_Cushing&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kokainhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kayu_manishttp://id.wikipedia.org/wiki/Timbalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Murbeihttp://id.wikipedia.org/wiki/Cincauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Roselahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jantunghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Iskemik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Miokardium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aterosklerosis_koroner&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aterosklerosis_koroner&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spasme_arteria_koroner&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Infark_miokard&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Angina_klasik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Angina_varian&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Angina_tidak_stabil&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sindroma_Cushing&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kokainhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kayu_manishttp://id.wikipedia.org/wiki/Timbalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Murbeihttp://id.wikipedia.org/wiki/Cincauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Roselahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jantunghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Iskemik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Miokardium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aterosklerosis_koroner&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aterosklerosis_koroner&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spasme_arteria_koroner&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Infark_miokard&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Angina_klasik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Angina_varian&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Angina_tidak_stabil&action=edit&redlink=1
  • 7/22/2019 tugas firman2

    5/19

    Angina klasik biasanya terjadi saat pasien melakukan aktivitas fisik.

    Sedangkan Angina varian biasa terjadi saat istirahat dan biasa terjadi di pagi hari.

    Angina tidak stabil tidak dapat diprediksi waktu kejadiannya, dapat terjadi saat

    istirahat dan bisa terjadi saat melakukan kegiatan fisik. Obat antiangina terdiri dari

    berbagai macam golongan. Pilihan terapi pengobatan antiangina meliputi golongan

    nitrat, beta bloker, dan Ca channel antagonis

    Penyakit Gagal Ginjal

    Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit

    dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan

    hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali

    dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh,

    menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh

    seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi

    urine.

    Penyebab Gagal Ginjal

    Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang

    didedrita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan

    organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal

    diantaranya :

    Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)

    Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)

    Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)

    Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik

    Menderita penyakit kanker (cancer)

    Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal

    itu sendiri (polycystic kidney disease)

    Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau

    dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai

    glomerulonephritis.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antiangina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nitrat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Beta_bloker&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ca_channel_antagonis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antiangina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nitrat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Beta_bloker&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ca_channel_antagonis&action=edit&redlink=1
  • 7/22/2019 tugas firman2

    6/19

    AngiotensinAngiotensin (bahasa Inggris: angiotensin, hypertensin, angiotonin) adalah sebuah

    dipsogen dan hormon oligopeptida di dalam serum darah yang menyebabkan

    pembuluh darah mengkerut hingga menyebabkan kenaikan tekanan darah.Angiotensin merupakan stimulan bagi sekresi aldosteron dari adrenal korteks, dan

    merupakan bagian dari sistem RAA (renin-angiotensin-aldosteron). Prekursor

    angiotensin adalah angiotensinogen yang disekresi oleh hati.

    ReninRenin (bahasa Inggris: renin, angiotensinogenase) adalah enzim yang disekresi

    oleh ginjal yang berperan dalam lintasan metabolisme sistem RAA (Renin-

    Angiotensin-Aldosteron) yang mengendalikan tekanan darah dan kadar air dalam

    tubuh dengan mengatur volume ekstraselular dari plasma darah, cairan tubuh, cairan

    limfatik dan vasokonstriksi arteri.

    Anti Angina

    Antiangina adalah obat untuk angina pectoris (ketidak seimbangan antara

    permintaan (demand) dan penyediaan (supply) oksigen pada salah satu bagian

    jantung

    Penyebab angina:

    Kebutuhan O2 meningkat exercise berlebihan

    Penyediaan O2 menurun sumbatan vaskuler

    Cara kerja Antiangina:

    Menurunkan kebutuhan jantung akan oksigen dengan jalan menurunkankerjanya. (penyekat reseptor beta)

    Melebarkan pembuluh darah koroner memperlancar aliran darah

    (vasodilator)

    Kombinasi keduanya

    Obat Antiangina:

    1. Nitrat organik

    2. Beta bloker

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dipsogen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Peptidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Serum_darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_darahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vasokonstriksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aldosteronhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adrenal_korteks&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_RAA&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Reninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aldosteronhttp://id.wikipedia.org/wiki/Angiotensinogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekresihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekresihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ginjalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kadar_air&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tubuhhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekstraselular&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Plasma_darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cairan_tubuhhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vasokonstriksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dipsogen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Peptidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Serum_darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_darahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vasokonstriksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aldosteronhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adrenal_korteks&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_RAA&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Reninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aldosteronhttp://id.wikipedia.org/wiki/Angiotensinogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekresihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sekresihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ginjalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kadar_air&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tubuhhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekstraselular&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Plasma_darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cairan_tubuhhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vasokonstriksi&action=edit&redlink=1
  • 7/22/2019 tugas firman2

    7/19

    3. Calsium antagonis

    Farmakodinamik

    Dilatasi pembuluh darah dapat menyebabkan hipotensi sinkop

    Relaksasi otot polos nitrat organik membentuk NO menstimulasi

    guanilat siklase kadar siklik-GMP meningkat relaksasi otot polos

    (vasodilatasi)

    Menghilangkan nyeri dada bukan disebabkan vasodilatasi, tetapi karena

    menurunya kerja jantung

    Pada dosis tinggi dan pemberian cepat venodilatasi dan dilatasi arteriole

    perifer tekanan sistol dan diastol menurun , curah jantung menurun danfrekuensi jantung meningkat (takikardi)

    Efek hipotensi terutama pada posisi berdiri karena semakin banyak darah

    yang menggumpul di vena curah darah jantung menurun.

    Menurunya kerja jantung akibat efek dilatasi pembuluh darah sistemik

    penurunan aliran darah balik ke jantung

    Nitrovasodilator menimbulkan relaksasi pada hampir semua otot polos:

    bronkus, saluran empedu, cerna, tetapi efeknya sekilas tidak digunakan diklinik

    Farmakokinetik

    Metabolisme nitrat organik terjadi di hati

    Kadar puncak 4 menit setelah pemberian sublingual

    Ekskresi sebagian besar lewat ginjal

    Efek Sampingobat : sakit kepala, hipotensi, meningkatnya daerah ischaemia

    Indikasi :

    1. Angina pectoris

  • 7/22/2019 tugas firman2

    8/19

    2. Gagal jantung kongestif

    3. Infark jantung

    OBAT ANTI HIPERTENSI

    1. KORTIKOSTEROID (Deksametason)

    Farmakokinetik

    - dapat diberikan oral,IM,IV, intra nasal, salap dan tetes mata.

    - diabsobsi dengan baik di GI Trac dan otot

    - waktu paruh 2-5 jam

    - dimetabolisme di hepar dan sebagian kecil diekskresi melalui urin

    Farmakodinamik- kerja utmanya menekan peradangan akut

    - jika diberikan oral dan IM memiliki lama kerja yang panjang

    - dapat menyebabkan peningkatan gula darah, penumpukan lemak yang abnormal di

    wajah dan tubuh,peningkatan tekanan intr okuler, hipertensi,tukak peptic dan retardasi

    pertumbuhan.

    2. A-B Vask 5 mg;10mg

    KOMPOSISI

    A-B Vask5 :

    Tiap tablet mengandung Amlodipine besylate 6,934 mg setara dengan amiodipine 5

    mg.

    A-B Vask 10 : Tiap tablet mengandung Amlodipine besylate 13,868 mg setara

    dengan amlodipine 10 mg

    CARA KERJA OBAT

    Farmakologi :

    http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=32830http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=32830
  • 7/22/2019 tugas firman2

    9/19

    Amlodipine adalah inhibitor influks kalsium (slow channel blocker atau

    antagonis ion kalsium), yaitu menghambat influks ion-ion kalsium transmembran ke

    dalam jantung dan otot polos Mekanisme kerja antihipertensi amiodipine dikarenakan

    adanya efek relaksasi secara langsung pada otot polos vaskular, sedangkan

    mekanisme yang tepat untuk menghilangkan angina belum sepenuhnya diketahui.

    Farmakokinetika :

    Setelah pemberian dosis terapeutik secara oral, amiodipine diabsorpsi dengan

    baik dan kadar puncak dalam plasma tercapai setelah 6 - 12 jam Volume distribusi

    amlodipine kira-kira 21 liter/kg Waktu paruh eliminasi plasma terminal adalah sekitar

    35 - 50 jam dan konsisten pada pemberian dosis sekali sehari Kadar mantap dalam

    plasma tercapai 7 - 8 hari setelah pemberian secara terus menerus sehari sekali

    Sebanyak 97,5% amlodipine dalam sirkulasi terikat dengan protein plasma

    Amlodipine sebagian besar dimetabolisme di hati menjadi metabolit inaktif, di

    ekskresi di urin 10% dalam bentuk tidak berubah dan 60% sebagai metabolit Pada

    penderita hipertensi, pemberian dosis sehari sekali memberikan penurunan tekanan

    darah yang signifikan secara klinis baik pada posisi terlentang maupun berdiri setelah

    interval waktu 24 jam. Karena mula kerja yang lambat maka tidak terjadi hipotensi

    akut setelah pemberian amlodipine pada penderita angina .Pemberian dosis sekalisehari meningkatkan waktu exercise dan menurunkan frekuensi serangan angina dan

    konsumsi tablet nitrogliserin. Amlodipine tidak mempengaruhi efek metabolisme atau

    perubahan-perubahan lipid (lemak) dalam plasma.

    INDIKASI

    Amlodipine diindikasikan untuk pengobatan hipertensi dan digunakan dalam

    bentuk tunggal untuk mengontrol tekanan darah pada sebagian besar penderitaPenderita-penderita yang tidak cukup terkontrol bila hanya menggunakan obat

    antihipertensi tunggal, dapat lebih menguntungkan bila pemberian amlodipine

    dikombinasi dengan diuretik tiazid, inhibitor adrenoreceptor, atau inhibitor

    anglotensin-converting enzym.

    Amlodipine diindikasikan untuk pengobatan iskemia miokardial yang

    disebabkan obstruksi fixed (angina stabil) dan atau vasospasme/vasokonstriksi

    (Prinzmetal's atau angina varian) dari pembuluh darah koroner Amlodipine dapat

  • 7/22/2019 tugas firman2

    10/19

    digunakan sebagai gambaran klinik yang menunjukkan suatu kemungkinan komponen

    vasospastik / vasokonstriktif tetapi belum nampak adanya vasospasme /

    vasokonstriksi. Amlodipine dapat digunakan dalam bentuk tunggal (monoterapi) atau

    dikombinasi dengan obat-obat antiangina lain, terutama pada penderita angina yang

    sukar disembuhkan dengan nitrat dan atau dengan p-blocker pada dosis adequat /

    dosis yang memadai

    KONTRA INDIKASI

    Amlodipine dikontraindikasikan pada penderita yang sensitif terhadap

    dihidropiridin.

    EFEK SAMPING

    - Amlodipine ditoleransi dengan baik Pada penelitian klinik dengan kontrol

    plasebo yang mencakup penderita dengan hipertensi dan angina, efek

    samping yang umum terjadi adalah sakit kepala, edema, somnolen, palpitasi,

    nyeri abdomen, lelah, mual, flushing, dan pusing-pusing Tidak ada kelainan-

    kelainan tes laboratorium yang signifikan secara klinis yang berkaitan dengan

    amiodipine

    - Efek samping lain yang sedikit ditemukan pada pengalaman klinis adalahpruritus, rash, dispnea, astenia, kram otot, hiperplasia gingiva, dispepsia dan

    yang jarang ditemukan eritema multiforme, Seperti pada calcium channel

    Mockers, efek samping lain jarang dilaporkan dan tidak bisa dibedakan dari

    gejala penyakit penyebabnya: infark miokard, aritmia (termasuk takikardi

    ventrikular dan fibrilasi atrium) dan nyeri dada.

    PERINGATAN DAN PERHATIAN

    * Penggunaan pada penderita gagal qinjal

    Amlodipine sebagian besar dimetabolisme menjadi metabolit inaktif, dan 10%

    diekskresikan dalam bentuk utuh melalui urin Perubahan-perubahan kadar amiodipine

    dalam plasma tidak ada korelasi dengan derajat kegagalan ginjal. Dosis normal

    amiodipine dapat digunakan pada penderita tersebut namun amlodipine tidak dapat

    didialisis.

    * Penggunaan pada penderita gagal funqsi hepar

  • 7/22/2019 tugas firman2

    11/19

    Waktu paruh amiodipine menjadi lebih panjang pada penderita gagal fungsi hepar,

    oleh karena itu perlu perhatian khusus pada penggunaannya. Dosis rekomendasi

    belum ada yang pasti.

    * Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui.

    Keamanan penggunaan amlodipine pada ibu hamil dan menyusui belum dibuktikan /

    diteliti. I Amiodipine tidak menunjukkan toksik pada penelitian reproduktif pada

    binatang yang diberi I dosis 50 kali (dosis maksimum yang direkomendasikan pada

    manusia), efek yang timbul yaitu hanya memperpanjang parturisi dan kerja pada

    tikus percobaan. Berdasarkan hal tersebut di atas, penggunaan pada ibu hamil dan

    menyusui hanya direkomendasikan bila tidak ada alternatif lain yang lebih aman dan

    bila penyakitnya itu sendiri membawa risiko yang besar pada ibu dan anak.

    * Penggunaan pada penderita lanjut usia.

    Waktu yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi plasma puncak amiodipine sama,

    baik pada orang tua maupun orang muda. Klirens amlodipine akan menurun dengan

    peningkatan AUC dan eliminasi waktu paruh penderita lanjut usia, karena mudah

    ditoleransi dengan baik Oleh karena itu, dosis normal dapat direkomendasikan pada

    penderita lanjut usia.

    INTERAKSI OBAT

    Amlodipine aman diberikan bersama-sama dengan diuretik tiazid, $-blocker,

    inhibitor angiotensin-converting enzym, long-acting nitrat, nitrogliserin sublingual,

    obat-obat I antiinflamasi non-steroid, antibiotika, dan obat hipoglikemik oral. Pada

    penelitian khusus I disebutkan bahwa pemberian amlodipine bersama-sama digoksin

    tidak mengubah kadar digoksin dalam serum dan klirens renal digoksin pada

    sukarelawan normal. Pemberian bersama-sama dengan simetidin tidak mengubah

    farmakokinetika amiodipine. Data in-vitro I dari penelitian pada plasma manusia

    menyebutkan bahwa amiodipine tidak mempunyai efek pada ikatan protein dengan

    obat-obat yang diuji (digoksin, fenitoin, warfarin, atau indometasin).

    OVERDOSIS

    Walaupun tidak ada penelitian yang menyebutkan tentang overdosis

    amlodipine, tetapi dari data yang ada menunjukkan bahwa overdosis dapat

    menyebabkan vasodilatasi perifer yang berlebihan dengan tanda selanjutnya berupa

  • 7/22/2019 tugas firman2

    12/19

    hipotensi sistemik yang lebih lama. Hipotensi yang signifikan secara klinik karena

    overdosis amlodipine memerlukan dukungan kardiovaskuler aktif termasuk

    pemantauan jantung dan fungsi pernafasan,peninggian anggota badan, dan perhatian

    terhadap volume cairan sirkulasi dan pengeluaran urin. Bahan vasokonstriktor dapat

    membantu memulihkan tegangan vaskular dan tekanan darah,diberikan bila tidak ada

    kontraindikasi terhadap penggunaannya. Karena amlodipine sebagian besar terikat

    dengan protein, dialisis tidak menguntungkan / tidak direkomendasikan.

    Pada beberapa kasus, pencucian / kuras lambung dapat membantu

    menurunkan laju absorpsi amlodipine.

    KEMASAN

    A-BVask 5 : Kotak, 3 blister @ 10 tablet

    No. Reg. DKL0813313810A1

    A-B Vask 10 : Kotak, 3 blister @ 10 tablet

    No Reg. DKL0813313810B1

    HARUS DENGAN RESEP DOKTER

    Simpan di tempat(15:25C) dan kering

    PT. LAPI LABORATORIES

    CIKANDE INDONESIA

    FISIOLOGI

    * Untuk hipertensi : Dosis lazim adalah 5 mg amiodipine satu kali sehari, dapat

    ditingkatkan sampai dosis maksimum 10 mg tergantung respons penderita secara

    individual dan berat penyakit. Bayi, penderita yang lemah (fragile), penderita lanjut

    usia atau penderita dengan gagal fungsi hati dapat dimulai dengan dosis 2,5 mg

    amiodipine satu kali sehari dan dosis ini dapat digunakan ketika amiodipine ditambah

    dengan terapi anti hipertensi lain Sebagian besar penderita hipertensi dengan dosis

    pemakaian 5 mg setiap hari tidak perlu peningkatan dosis Bagi mereka yang

    memerlukan dosis lebih tinggi, amlodipine dapat ditingkatkan menjadi 7,5 mg setiap

    hari dengan dosis maksimum 10 mg setiap hari. Dosis yang dianjurkan untuk chronic

    stable atau angina vasospastik adalah 5-10 mg, dan dosis yang rendah untuk penderita

    lanjut usia dan penderita gagal fungsi hati,

  • 7/22/2019 tugas firman2

    13/19

    *Tidak diperlukan penyesuaian dosis bila digunakan bersamaan dengan diuretic

    tiazid, p-bloker, dan angiotensin converting enzyme inhibitors.

    * Untuk anak-anak : Sampai saat ini penggunaan amlodipine untuk anak-anak

    tidak pernah dilaporkan / belum pernah diberikan pada anak-anak.

    EFEK SAMPING

    - Amlodipine ditoleransi dengan baik Pada penelitian klinik dengan kontrol plasebo

    yang mencakup penderita dengan hipertensi dan angina, efek samping yang umum

    terjadi adalah sakit kepala, edema, somnolen, palpitasi, nyeri abdomen, lelah, mual,

    flushing, dan pusing-pusing Tidak ada kelainan-kelainan tes laboratorium yang

    signifikan secara klinis yang berkaitan dengan amiodipine

    - Efek samping lain yang sedikit ditemukan pada pengalaman klinis adalah pruritus,

    rash, dispnea, astenia, kram otot, hiperplasia gingiva, dispepsia dan yang jarang

    ditemukan eritema multiforme, Seperti pada calcium channel Mockers, efek

    samping lain jarang dilaporkan dan tidak bisa dibedakan dari gejala penyakit

    penyebabnya: infark miokard, ' aritmia (termasuk takikardi ventrikular dan fibrilasi

    atrium) dan nyeri dada.

    3. ACCUPRIL 5 MG; 10 MG; 20 MG

    ACCUPRIL 5MG; 10 MG; 20 MG

    GOLONGAN : K

    KANDUNGAN:Quinapril

    INDIKASI :

    Hipertensi, gagal jantung kongestif

    PERHATIAN :

    Gangguan fungsi ginjal, gagal jantung kongestif berat.

    INTERAKSI OBAT :

    - Dapat mengurangi penyerapan Tetrasiklin

    http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=34748http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=34748http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=34748http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=34748
  • 7/22/2019 tugas firman2

    14/19

    - Monitor kadar Kalium dalam serum saat Quinapril digunakan dengan diuretika

    hemat Kalium, Kalium tambahan, atau pengganti garam yang mengandung Kalium.

    EFEK SAMPING :

    Sakit kepala, pusing, rinitis, batuk, infeksi saluran pernafasan bagian atas,letih, mual, muntah, dispepsia, dan parestesia (gangguan perasaan kulit seperti

    kesemutan).

    KEMASAN :

    Tablet 10 mg x 30 biji.

    DOSIS :

    * Hipertensi :

    - pada pasien yang tidak menggunakan diuretika : dosis awal 10 mg sekali sehari,

    pemeliharaan : 20-40 mg/hari.

    - pada pasien yang juga menggunakan diuretika : dosis awal 5 mg sekali sehari.

    * Gagal jantung kongestif : dosis awal 5 mg, pemeliharaan : 10-20 mg/hari.

    PENYAJIAN :

    Dikonsumsi pada perut kosong (1 atau 2 jam sebelum/sesudah makan)

    4. ACEPRESS 12,5 MG;25 MG

    ACEPRESS 12,5 MG

    GOLONGAN : K

    KOMPOSISI :

    Acepress Tablet 12,5 mg, tiap tablet mengandung :

    Kaptopril 12,5 mg

    INDIKASI :

    Acepress Tablet diindikasikan untuk :

    1. Hipertensi :

    Acepress Tablet dapat digunakan sebagai pengobatan awal pada pasien

    dengan fungsi ginjal normal. Pada pasien dengan kerusakan fungsi ginjal, terutama

    http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=34846http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=34846
  • 7/22/2019 tugas firman2

    15/19

    dengan penyakit pembuluh kolagen, sebaliknya Acepress Tablet untuk pasien

    hipertensi yang mempunyai perkembangan efek samping yang tidak diharapkan dari

    obat lain, atau dengan respon yang tidak memuaskan pada obat kombinasi.

    Acepress Tablet untuk pengobatan gagal jantung kongestif biasanya dalamkombinasi dengan diuretik dan Digitalis. Efek yang bermanfaat dari Acepress Tablet

    dalam gagal jantung tidak diperlukan pada saat pemakaian Digitalis.

    2. Disfungsi ventrikular kiri sesudah IM :

    Untuk perbaikan penyelamatan IM pada pasien disfungsi ventrikular kiri yang

    secara klinis stabil menunjukkan penyemburan fraksi < 40 % dan untuk mengurangi

    bahaya pada gagal jantung dan perawatan selanjutnya gagal jantung kongestif pada

    pasien tersebut.

    3. Diabetes nephropati :

    Acepress Tablet untuk pengobatan diabetes nephropati (proteinuria > 500 mg /

    hari) pada pasien dengan diabetes melitus tipe I - diabetes melitus dependent dan

    retinopati.

    PERHATIAN :

    Gagal ginjal berat, penyakit autoimun.

    Interaksi obat : efek hipotensi dipertinggi oleh diuretika, antihipertensi lainnya dan

    diperendah oleh Indometasin dan Salisilat.

    EFEK SAMPING :

    Gangguan pengecapan, batuk kering (tidak berdahak), infeksi rongga mulut,

    kemerahan pada kulit, gatal-gatal, demam, eosinofilia, trombositopenia, anemia,

    iritasi saluran cerna, angioedema, limfadenopati, hipotensi yang bersifat sementara,

    takhikardia. Jarang : kerusakan sel hati dan sakit kuning, agranulositopenia,

    neutropenia.

    DOSIS :

    Acepress Tablet harus diminum dalam dosis tunggal dan harus diminum 1 jam

    sebelum makan

    Hipertensi :

    Dosis awal Acepress Tablet :

    12,5 mg 2 - 3 kali sehari.

  • 7/22/2019 tugas firman2

    16/19

    Dosis umum Acepress Tablet :

    12,5 sampai 150 mg 2 atau 3 kali sehari.

    Gagal jantung :

    Untuk pengobatan awal disarankan menggunakan diuretik dan kemungkinan

    penipisan garam atau volume yang parah. Pada pasien dengan tekanan darah normal

    atau rendah yang telah diberikan diuretik dan kemungkinan menjadi hiponatremik dan

    / atau hipovolemik, dimulai dengan dosis 6,25 atau 12,5 mg 3 kali sehari, dapat

    meminimalkan besar atau durasi dari efek hipotensi; untuk pasien tersebut, kenaikan

    sedikit demi sedikit terhadap dosis umum harian dapat terjadi sampai beberapa hari

    kemudian. Pada umumnya dosis awal untuk semua pasien adalah 25 mg 3 kali sehari.

    Sesudah dosis 50 mg 3 kali sehari tercapai, tunda kenaikan berikutnya, jika

    memungkinkan, untuk paling tidak 2 minggu diamati jika terdapat respon yang

    memuaskan. Kebanyakan pasien yang diamati mendapat perbaikan secara klinis

    dengan dosis 50 atau 100 mg 3 kali sehari. Jangan melebihi dosis maksimal

    Acepress Tablet 450 mg sehari. Acepress Tablet secara umum harus digunakan

    bersamaan dengan diuretik dan Digitalis.

    Gangguan fungsi ginjal :

    Karena Acepress Tablet secara utama diekskresikan melalui ginjal, kecepatan

    ekskresi menurun pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Pasien tersebut akan

    lebih lama untuk mencapai kadar Acepress Tablet pada keadaan tunak dan akan

    mencapai kadar lebih tinggi keadaan tunak untuk pemberian dosis harian daripada

    pasien dengan fungsi ginjal normal. Oleh karena itu, pasien tersebut dapat merespon

    pada frekuensi dosis yang lebih kecil atau kurang. Maka untuk pasien dengan

    kerusakan ginjal yang signifikan, dosis awal harian Acepress Tablet harus diturunkan,

    dan naikkan sedikit demi sedikit, yang harus lebih pelan (interval 1 - 2 minggu).

    Setelah efek terapetik yang diinginkan tercapai, dosis harus secara perlahan

    diturunkan sedikit demi sedikit untuk diamati dosis minimal yang efektif. Pada pasien

    dengan kerusakan ginjal yang parah, jika dibutuhkan kombinasi dengan diuretik maka

    lebih baik digunakan diuretik Furosemide daripada thiazide.

    KEMASAN :

    Acepress Tablet 12,5 mg : Dus berisi 10 strip @ 10 tablet

  • 7/22/2019 tugas firman2

    17/19

    5. ACETENSA

    ACETENSA

    GENERIK

    Losartan K.

    INDIKASI:Hipertensi.

    PERHATIAN:Kehamilan, bayi baru lahir, menyusui, penurunan volume

    intravaskuler.

    EFEK SAMPING

    Lelah, bengkak, sakit perut, nyeri dada, sakit kepala, faringitis, angina

    pektoris, blok atrio-ventrikular derajat ke-2, kerusakan cerebrovaskular, hipotensi,

    infark miokardial, gangguan fungsi hati.

    KEMASAN:Tablet 50 mg x 3 x 10

    DOSIS:Dosis awal : 50 mg/hari, dapat ditingkatkan menjadi 100 mg 1 kali sehari.

    6. ACTAPIN 10

    ACTAPIN

    GENERIK:Amlodipine besylate.

    INDIKASI:Hipertensi, angina stabil dan atau angina Prinzmetal's atau varian.

    KONTRA INDIKASI:Hipertensi berat, kehamilan.

    PERHATIAN

    http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=30176http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=30178http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=30178http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=30178http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=30176http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=30176http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=30176http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=30178
  • 7/22/2019 tugas firman2

    18/19

    # Kerusakan fungsi hati dan ginjal.# Gagal jantung, menyusui, usia lanjut.

    EFEK SAMPING

    Pusing, sakit kepala, wajah kemerahan, flushing, somnolen, otot letih, edema

    perifer (ankles), palpitasi, nyeri perut, mual, mengantuk.

    KEMASAN

    Tablet 10 mg x 3 x 10's.

    DOSIS

    Awal 5 mg sehari, dapat ditingkatkan sampai 10 mg sehari.

    Lanjut usia & pasien dengan insufisiensi hati Awal 2.5 mg sekali sehari.

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/22/2019 tugas firman2

    19/19

    Deglin, Vallerand, 2005, Pedoman Obat Untuk Perawat, Jakarta, EGC

    Ganiswarna, 1995, Farmakologi dan Terapi, Jakarta, FKUI

    Kee, Hayes, 1996, Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan, Jakarta,

    EGC

    http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/04/obat-kardiovaskuler.html