tugas etika bisnis dan profesi.pptx

15
1. Latar Belakang Peranan perpajakan yang signifikan bagi pilar kemajuan bangsa menempatkan pajak dalam posisi yang strategis. Posisi ini menekankan pelibatan aktif peran pemerintah dan rakyat selaku komponen utama perpajakan. Keberhasilan perpajakan pada prinsipnya bergantung pada kerja sama aktif pemerintah dan rakyat. Sinergisitas keduanya diperlukan guna mewujudkan praktik perpajakan yang fair dan sehat Praktik perpajakan yang sehat tidak hanya mengandalkan kekuatan sistem yang berorientasi pada optimalisasi perolehan pajak. Di dalamnya terdapat aspek moral yang turut melengkapi atau bahkan memperkuat keberadaan sistem perpajakan. Pembahasan tentang moralitas pajak mengantarkan diskusi perpajakan pada ranah etika. Etika perpajakan berupaya menelaah dan mendalami persoalan moral perpajakan secara konseptual maupun praksis.

Upload: ariesuria

Post on 31-Oct-2014

136 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tugas ETIKA BISNIS dan PROFESI.pptx

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas ETIKA BISNIS dan PROFESI.pptx

1. Latar Belakang Peranan perpajakan yang signifikan bagi pilar kemajuan bangsa

menempatkan pajak dalam posisi yang strategis. Posisi ini menekankan pelibatan aktif peran pemerintah dan rakyat selaku komponen utama perpajakan. Keberhasilan perpajakan pada prinsipnya bergantung pada kerja sama aktif pemerintah dan rakyat. Sinergisitas keduanya diperlukan guna mewujudkan praktik perpajakan yang  fair dan sehat

Praktik perpajakan yang sehat tidak hanya mengandalkan kekuatan sistem yang berorientasi pada optimalisasi perolehan pajak. Di

dalamnya terdapat aspek moral yang turut melengkapi atau bahkan memperkuat keberadaan sistem perpajakan.

Pembahasan tentang moralitas pajak mengantarkan diskusi

perpajakan pada ranah etika. Etika perpajakan berupaya menelaah dan mendalami persoalan moral perpajakan secara konseptual maupun praksis.

Page 2: Tugas ETIKA BISNIS dan PROFESI.pptx

Lanjutan . . . Berbagai bentuk penyalahgunaan kepentingan pajak sekaligus disorientasi

kebijakan pemerintah yang tidak bertumpu pada tujuan ideal termasuk dalam telaah kritis etika perpajakan. Etika perpajakan menginginkan agar perpajakan sebagai bagian dari kebijakan perekonomian negara berdiri di atas fundamental nilai dan norma yang mengantarkan perpajakan pada alasan keberadaannya yang sesungguhnya.

Perpajakan dalam konteks etika tidak semata-mata berorientasi pada normativitas perpajakan. Sebaliknya, orientasi etis perpajakan mengakar

pada praksis operasional di lapangan. Etika perpajakan menghendaki refleksi etis tidak hanya berada pada wilayah konseptual namun sebaliknya ke

wilayah permukaan agar keberadaannya bisa dimengerti dan dipahami dengan baik sebagai upaya mengarahkan komponen yang terlibat dalam

perpajakan untuk secara kooperatif mendukung potensialitas perpajakan bagi kepentingan bersama.

Persoalan yang terjadi belakangan menunjukkan bahwa problem perpajakan menyangkut praksis penatalaksanaan perpajakan yang melibatkan aparatur pajak dan wajib pajak. Problem semacam ini mengantarkan refleksi etika perpajakan pada pembahasan tentang etika institusional.

Page 3: Tugas ETIKA BISNIS dan PROFESI.pptx

Lanjutan . . .

Etika institusional menyangkut domain pemerintah pada tataran kelembagaan. Etika institusional merupakan modalitas bagi bangunan etika perpajakan dikarenakan perpajakan terkait erat dengan institusi pemerintah yang diwakili Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Kongkretisasi etika institusional dalam perspektif kelembagaan diwujudkan melalui keberadaan kode etik yang mengatur perilaku dan tindakan aparatur pajak.

Direktorat Jenderal Pajak dalam hal ini telah menyusun kode etik yang mengikat perilaku aparatur pajak. Termasuk pula

kode etik yang mengatur profesi konsultan pajak.

Page 4: Tugas ETIKA BISNIS dan PROFESI.pptx

Lanjutan . . .

Kode etik yang mengatur perilaku aparatur pajak maupun konsultan pajak membatasi ruang gerak kewenangan mereka pada wilayah-wilayah yang menjamin penatalaksanaan perpajakan sesuai prosedur dan  ketentuan yang berlaku.

Tanggal 27 Desember 2006 merupakan tonggak sejarah bagi perjalanan perpajakan Indonesia. Saat itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meresmikan modernisasi administrasi perpajakan secara menyeluruh karena menyangkut subjek modernisasi. Sebelumnya, yang dilakukan modernisasi adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan Kantor Wilayah (Kanwil). Secara manajemen, ini untuk melihat apakah proses modernisasi bisa berjalan atau tidak, karena dalam hal ini dibutuhkan sarana dan prasarana, teknologi, tenaga dan biaya yang tidak sedikit, dengan dukungan sumber daya manusia yang handal.

Page 5: Tugas ETIKA BISNIS dan PROFESI.pptx

Perpajakan di Indonesia

Di negara kita, keikutsertaan masyarakat dalam perpajakan sangat jelas, bahkan secara yuridis telah diatur sejak awal berdirinya Republik Indonesia, yakni dalam konstitusi negara.

Saat itu, dalam Pasal 23 ayat (2) UUD 1945 telah dinyatakan dengan tegas oleh founding father, segala pajak untuk keperluan

negara berdasarkan undang-undang. Dari aspek legislasi, berdasarkan undang-undang diartikan rakyat (melalui wakilnya di DPR) telah turut serta menentukan pengenaan, pemungutan,

dan penarikan pajak dari subjek pajak.

Namun banyaknya masalah korupsi, mafia peradilan dan pajak, konflik antar golongan, keterlantaran rakyat, pertarungan politik antar partai membuat rakyat Indonesia kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah yang berdampak langsung terhadap pemerintahan dan masalah-masalah lainnya.

Page 6: Tugas ETIKA BISNIS dan PROFESI.pptx

Lanjutan . . .

Kasus mark up dibidang perpajakan, tender, dan desentralisasi anggaran  semakin merajalela. Salah satu kelakuan pemerintah atau oknum pemerintah yang disoroti adalah Dirjen Pajak. Setelah terungkapnya kasus mafia pajak yang dilakukan Gayus Tambunan, semakin banyak terkuak keburukan pegawai perpajakan dan juga sistem perpajakan di Indonesia.

Kepala Bagian Pemberhentian dan Pemensiunan Direktorat Jenderal Pajak Arif Mahmudin mengungkapkan berdasarkan data per 29 Oktober 2010, bahwa total

pegawai pajak yang terkena hukuman berat adalah 32 orang, 19 di antaranya, diberhentikan tidak dengan hormat dan 13 lainnya kena skorsing. Barbagai

penyebab sanksi antara lain: tidak menyelesaikan tugas, menerima uang dari WP untuk dibayarkan tapi terlambat disetorkan, ada yang melakukan pemalsuan,

mengubah data, merekayasa NJOP, rekayasa SSP (Surat Setoran Pajak).

Hal ini menunjukkan keburukan perpajakan Indonesia tidak hanya buruk di regulasinya saja tetapi juga oknum perpajakannya sendiri. Hal inilah yang memicu perlu adanya transformasi internal dan eksternal Pada Dirjen Pajak secara menyeluruh, mulai dari pusat sampai daerah.

Page 7: Tugas ETIKA BISNIS dan PROFESI.pptx

Tanggung Jawab Akuntan Pajak

Tanggung jawab akuntan pajak adalah suatu pernyataan atau deklarasi atas sanksi dari kecurangan yang berkaitan dengan perpajakan, serta informasi dari hasil penyajian laporan keuangan adalah benar, dan lengkap.

Dalam Laporan keuangan AICPA itu dari Responsibility Tax Preparers (SRTP) dalam kewajiban Pajak Memposisikan : 5.05 “Self assessment system perpajakan dapat berfungsi

secara efektif jika wajib pajak melaporkan hasil mereka pada suatu kewajiban pajak secara benar, mengoreksi, dan melengkapi. Suatu kewajiban pajak adalah suatu laporan wajib pajak fakta-fakta, dan wajib pajak mempunyai tanggung jawab akhir untuk posisi-posisi menerima imbal hasil.”

5.06 “CPAS menetapkan bentuk cukai atas sistem perpajakan seperti juga kepada klien-klien mereka. Kedudukan kuat bahwa wajib pajak tidak memiliki kewajiban untuk membayar lebih banyak pajak dibanding dengan menurut hukum berhutang, dan CPA mempunyai suatu cukai kepada klien itu untuk membantu dalam mencapai target.”

Page 8: Tugas ETIKA BISNIS dan PROFESI.pptx

Etika Akuntan dalam Perpajakan

Statements on Standards for Tax Services merupakan pertimbangan etika umum yang mendasari standar yang dibuat oleh Tax Executive Committee of the AICPA yang interpretasinya menggantikan SRTP dan interpretasinya sejak 1 Oktober 2000.

Yang menarik adalah pada kalimat pembukaannya: “Standar praktek adalah lingkup dari penyebutan diri

sebagai seorang profesional. Anggota harus memenuhi tanggungjawabnya sebagai profesional dengan

mendukung dan mempertahankan standar yang dengan itu kinerja profesionalnya bisa diukur”.

Dalam kasus tersebut, indikasi terbaik dari standar etika yang bisa dipenuhi oleh akuntan pajak bisa ditemukan dalam standar tersebut.

Page 9: Tugas ETIKA BISNIS dan PROFESI.pptx

Ada 6 (enam) standar yang ditunjukkan dalam SSTS, yaitu:

1. Seorang akuntan pajak tidak boleh menyarankan sebuah posisi kecuali ada kemungkinan realistik untuk kebaikan yang berkelanjutan.

2. Seorang akuntan pajak tidak boleh membuat atau menandatangani return jika ini berada dalam posisi yang tidak boleh disarankan menurut poin 1.

3. Seorang akuntan pajak dapat menyarankan sebuah posisi yang menurutnya tidak ceroboh selama ini bisa diungkapkan.

4. Seorang akuntan pajak berkewajiban untuk menasehati klien tentang potensi hukuman di beberapa posisi, dan menyarankan disklosur.

5. Seorang akuntan pajak tidak boleh menyarankan sebuah posisi yang “mengeksploitasi” proses seleksi audit IRS atau;

6. Dilarang bertindak sekadar dalam posisi “membantah”.

Page 10: Tugas ETIKA BISNIS dan PROFESI.pptx

Good Governance mewujudkan kepatuhan sukarela

Gagasan utama bahwa pelayananan publik dapat ditingkatkan efektivitas dan efisiensinya jika administrasi publik mau dan mampu mengadopsi pendekatan yang sering digunakan di sektor bisnis, di mana manajer diberi kebebasan untuk mengelola dan tidak dibatasi oleh struktur yang tertutup dan kaku seperti yang diajarkan oleh perspektif administrasi publik klasik. Oleh karena itu dalam birokrasi pemerintah harus ada perlu adanya reformasi birokrasi dengan mewujudkan good governance. Perwujudan good governance dapat dilakukan melalui strategi new public management.

Menurut Syakhroza (2003) mendefinisikan GCG sebagai suatu mekanisme tata kelola organisasi secara baik dalam melakukan pengelolaan sumber daya organisasi secara efisien, efektif, ekonomis ataupun produktif dengan prinsip-prinsip terbuka, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independen, dan adil dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Page 11: Tugas ETIKA BISNIS dan PROFESI.pptx

Lanjutan . . .

Dirjen Pajak harus mewujudkan lima prinsip GCG, yaitu:1. Transparansi,2. Akuntabilitas,3. Responsibilitas,4. Independensi,5. Kesetaraan.

Page 12: Tugas ETIKA BISNIS dan PROFESI.pptx

Kesimpulan

Etika sangat diperlukan dalam praktek perpajakan terutama bagi pemerintah dan aparatnya serta akuntan publik yang

juga menjadi penanggung jawab informasi keuangan rakyat. Etika dalam hal ini menyangkut keadilan distributif, non

diskriminasi, profesionalisme, independensi. Dalam menjalankan fungsinya, pemerintah harus mampu

menjunjung tinggi kebijakan yang telah dibuat dan juga menindak para oknum dalam kasus-kasus yang mencemari

dunia perpajakan sehingga dapat memulihkan rakyat. Sedangkan akuntan sendiri harus mampu menegakkan etika profesinya dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Apabila keduanya terwujud maka akan mewujudkan good corporate

governance yang juga akan memulihkan kepatuhan masyarakat terhadap pemerintah maupun pajak.

Page 13: Tugas ETIKA BISNIS dan PROFESI.pptx

Kasus Penggelapan Pajak 750 Penanam Modal Asing (PMA) 

Dalam Kaitannya Dengan Etika Profesi Akuntansi Sebanyak 750 Penanam modal Asing (PMA) terindikasi tidak membayar pajak dengan cara melaporkan rugi selama lima tahun terakhir secara berturut-turut. Dalam kasus ini terungkap bahwa pihak manajemen berkonspirasi dengan para pejabat tinggi negara dan otoritas terkait dalam melakukan penipuan akuntansi.

Manajemen juga melakukan konspirasi dengan auditor dari Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam melakukan manipulasi laba yang menguntungkan dirinya dan korporasi, sehingga merugikan banyak pihak dan pemerintah. Kemungkinan telah terjadi mekanisme penyuapan (bribery) dalam kasus tersebut.

Pihak pemerintah dan DPR perlu segera membentuk tim auditor independen yang kompeten dan kredibel untuk melakukan audit investigatif atau audit forensik untuk membedah laporan keuangan dari 750 PMA yang tidak membayar pajak. Korporasi multinasional yang secara sengaja terbukti tidak memenuhi kewajiban ekonomi, hukum dan sosialnya bisa dicabut izin operasinya dan dilarang beroperasi di negara berkembang. 

Page 14: Tugas ETIKA BISNIS dan PROFESI.pptx

Lanjutan . . .

Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan, yaitu :

1. Sebanyak 750 PMA melakukan penggelapan pajak tujuannya mungkin agar dapat meraup keuntungan lebih banyak dengan tanpa harus melakukan pembayaran pajak; dan

2. Sanksi hukuman di Indonesia masih lemah jika dibandingkan dengan sanksi hukuman di AS. Di Amerika, pelaku tindakan kriminal di bidang keuangan dikenai sanksi hukuman 10 tahun penjara sedangkan di Indonesia hanya diberi sanksi berupa teguran dan pencabutan izin praktek. 

Page 15: Tugas ETIKA BISNIS dan PROFESI.pptx

SEKIANDAN

TERIMA KASIH