tugas bu rahma teori darah

28
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam tubuh manusia ada alat transportasi yang berguna sebagai pengedar oksigen dan zat makanan keseluruh sel-sel tubuh serta mengangkut karbondioksida dan zat sisa ke organ pengeluaran.Alat transportasi pada manusia terkoordinasi dalam suatu system yang di sebut system peredaran darah.System peredaran darah manusia terdiri atas darah, jantung dan pembuluh darah. Darah adalah cairan yamg terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat oksigen yang di butuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.Istilah medis yang berkaitan dengan darah di awali dengan kata hemo atau hemato yang berasal dari kata yunani yang berarti haema yang berarti darah. Darah manusia berwarna merah, namun dalam hal ini warna darah ada dua jenis warna merah pada darah manusia. Warna merah terang menandakan bahwa darah tersebut mengandung banyak oksigen, sedangkan 1

Upload: niethacliquers-coupel-poenya

Post on 12-Jul-2016

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teori darah

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Bu Rahma Teori Darah

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam tubuh manusia ada alat transportasi yang berguna sebagai

pengedar oksigen dan zat makanan keseluruh sel-sel tubuh serta

mengangkut karbondioksida dan zat sisa ke organ pengeluaran.Alat

transportasi pada manusia terkoordinasi dalam suatu system yang di sebut

system peredaran darah.System peredaran darah manusia terdiri atas darah,

jantung dan pembuluh darah.

Darah adalah cairan yamg terdapat pada semua makhluk hidup

(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat

oksigen yang di butuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan

kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus

atau bakteri.Istilah medis yang berkaitan dengan darah di awali dengan kata

hemo atau hemato yang berasal dari kata yunani yang berarti haema yang

berarti darah.

Darah manusia berwarna merah, namun dalam hal ini warna darah

ada dua jenis warna merah pada darah manusia. Warna merah terang

menandakan bahwa darah tersebut mengandung banyak oksigen, sedangkan

warna merah tua menandakan darah tersebut mengandung sedikit oksigen

atau dalam kata lain mengandung karbondioksida. Warna merah pada darah

disebabkan oleh adanya haemoglobin.Hemoglobin adalah protein

pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi atau Fe dalam heme

yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Darah juga mengangkut bahan-bahan sisa metabolisme, obat-obatan

dan bahan kimia asing ke hati untuk di uraikan dan ke ginjal untuk di buang

ke air seni.

1

Page 2: Tugas Bu Rahma Teori Darah

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah yang di maksud dengan darah itu?

b. Apa saja struktur dan komponen darah?

c. Penyakit-penyakit apa saja yang dapat terjadi pada darah manusia?

d. Apa fungsi dari darah itu?

e. Apa saja yang terdapat dari kandungan darah itu?

f. Apakah hemoglobin itu?

g. Bagaimana kadar hemoglobin dalam darah?

h. Apa saja struktur hemoglobin?

i. Bagaimana fungsi dari hemoglobin itu?

j. Apakah pengertian dari gula darah itu?

k. Bagaimana metabolisme dalam gula darah?

l. Bagaimana kah sumber dari gula darah?

m. Apa saja penyakit yang berhubungan dengan gula darah?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui pengertian darah

b. Untuk mengetahui struktur dan komponen darah

c. Untuk mengetahui penyakit-penyakit apa saja yang dapat terjadi pada

darah manusia

d. Untuk mengetahui fungsi dari darah

e. Untuk mengetahui kandungan dari darah

f. Untuk memahami pengertian dari hemoglobin

g. Untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah

h. Untuk memahami struktur hemoglobin

i. Mengetahui fungsi dari hemoglobin

j. Mengetahui pengertia dari gula darah

k. Untuk memahami sumber gula darah

l. Untuk mengetahui penyakit yang berhubungan dengan gula darah

2

Page 3: Tugas Bu Rahma Teori Darah

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Darah

2.1.1 Pengertian

Darah adalah cairan di dalam pembuluh darah yang mempunyai

fungsi transportasi oksigen, karbohidrat dan metabolit, mengatur

keseimbangan asam basa, mengatur suhu tubuh dengan cara konduksi

(hantaran) yaitu membawa panas tubuh dari pusat produksi panas (hepar

dan otot) untuk di distribusikan keseluruh tubuh, serta pengaturan

hormone dengan membawa dan mengantarkan dari kelenjar kesasaran.

Jumlah darah dalam tubuh bervariasi tergantung dari berat badan

seseorang, pada orang dewasa yaitu 1/13 BB atau kira-kira 4,5-5 liter.

Faktor lain yang menentukan banyak darah adalah umur, pekerjaan,

keadaan jantung, dan pembuluh darah.

Darah adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat

transportasi berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang

dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil

metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh dari virus atau bakteri

Pada orang dewasa dan anak-anak, sel darah merah, sel darah

putih dan sel pembeku darah di bentuk dalam sumsum tulang.Sumsum

seluler yang aktif dinamakan sumsum merah dan sumsum yang tidak

aktif dinamakan sumsung kuning. Sumsum tulang merupakan salah satu

organ yang terbesar dalam tubuh karena ukuran dan beratnya hampir

sama dengan hati.

2.1.2 Struktur dan Komponen Darah

1. Plasma Darah

Plasma darah adalah cairan darah yang berwarna kekuningan.

Lebih kurang dari 92% dari plasma adalah air, sehingga sisanya

berupa garam dan molekul organik. Bahan terlarut yang ada dalam

plasma darah adalah protein plasma, garam-garam dalam, SO-24, gas-

gas, bahan makanan, garam mineral, produk limbah, bahan pengatur.

Bagian plasma darah yang berperan dalam pertahanan tubuh adalah

3

Page 4: Tugas Bu Rahma Teori Darah

serum. Serum mengandung beragam antibodi untuk melawan

antigen. Misalnya, aglutinin untuk menggumpalkan antigen

presipitin yang dapat mengendapkan antigen.

2. Sel-sel Darah Merah

Sel darah merah (eritrosit) adalah bagian utama dari sel-sel

darah. Ciri-ciri dari sel darah merah, anatara lain bentuknya

melingkar, pipih, dan cakram bikonkaf; sel yang telah matang tidak

mempunyai nukleus; berdiameter kurang dari 0,01 mm dan elastis.

Hemoglobin adalah suatu protein yang mengandung senyawa besi

hemin. Hemoglobin mempunyai daya ikat terhadap oksigen dan

karbondioksida dan berwarna merah. Sel-sel darah merah berasal

dari sel darah induk dan diproduksi didalam sumsum tulang merah.

Sel darah merah yang matang akan kehilangan nukleus dan

memperoleh molekul Hb. Umur sel darah merah lebih kurang 120

hari. Setelah sel-sel tersebut usang atau mati, kemudian dihancurkan

didalam organ hati/limpa dan ditelan oleh makrofag.

3. Sel-sel Darah Putih

Sel darah putih (leukosit) tidak berwarna, mempunyai

nukleus, kehilangan Hb, bentuknya tidak beraturan, dapat bergerak,

dan dapat merubah bentuk.perbandingan jumlah sel darah putih

dengan sel darah merah adalah 1:700. Fungsi utama leukosit adalah

memakan kuman penyakit atau benda asing lain yang masuk

kedalam tubuh. Selain itu juga sebagai pengangkut zat lemak. Sel

darah putih dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu granulosit

yang mempunyai nukleus yang banyak dan bersifat fagosit. Dan

agranulosit yang hanya mempunyai satu nukleus dan tidak

seluruhnya bersifat fagosit.

4. Keping Darah

Keping darah (trombosit) berbentuk tidak beraturan,

berukuran kecil, tidak berwarna dan tidak berinti. Trombosit

berfungsi untuk pembekuan darah. Keping darah berasal dari hasil

fragmentasi sel megakariosit di sumsum tulang merah.  Setiap hari

4

Page 5: Tugas Bu Rahma Teori Darah

tubuh manusia memproduksi rata-rata 200 miliar keping darah.

Dalam darah terkandung 150-300 ribu per mm kubik.

2.1.3 Kandungan Darah

1. Air : 91,0 %

2. Protein : 8,0 % (albumin, globulin, protombin dan fibrinigen)

3. Mineral : 0,9 % (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat,

magnesium,kalsium, dan zat besi)

4. Bahan organik yaitu glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin,

kolesterol,danasam amino

2.1.4 Fungsi Darah

1. Sebagai alat transportasi yaitu pembawa zat-zat makanan dari sistem

pencernaan keseluruh sel tubuh

2. Mengangkut oksigen dari sistem pernapasan, yaitu paru-paru

keseluruh tubuh;

3. Mengangkut sisa-sisa metabolisme, misalnya karbondioksida, dari

seluruh sel tubuh ke organ ekskresi, misalnya paru-paru.

4. Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran;

5. Memelihara keseimbangan cairan tubuh;

6. Mempertahankan tubuh terhadap penyakit menular dan infeksi

kuman-kuman atau antibody (oleh sel-sel darah putih);

7. Mengatur keseimbangan asam dan basa, untuk menghindari

kerusakan-kerusakan jaringan.

2.1.5 Penyakit-penyakit Pada Darah Manusia

1. Anemia / penyakit kurang darah

Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah

atau jumlah hemoglobin sel darah merah hingga di bawah normal

sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah yang

diperlukan tubuh. Penyakit tersebut dapat disebabkan dari

pendarahan hebat, seperti akibat kecelakaan, berkurangnya

pembentukan sel darah merah, dan meningkatnya penghancuran sel

darah merah.

5

Page 6: Tugas Bu Rahma Teori Darah

Anemia biasanya banyak diderita oleh kaum perempuan. Hal

ini disebabkan karena setiap satu bulan sekali perempuan mengalami

pendarahan yang lumayan banyak yaitu saat menstruasi. Anemia

dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga, dan

kepala terasa melayang.pengobatan yang diberikan pada pasien

anemia berupa tranfusi darah. Salah satu tindakan pencegahannya

adalah dengan rajin mengonsumsi makanan yang banyak

mengandung zat besi, misalnya bayam, atau bisa juga dengan

mengonsumsi suplemen penambah darah.

2. Hipertensi / penyakit darah tinggi

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh

adanya penyempitan pembuluh darah dengan sistolis sekitar 140-200

mmhg serta tekanandiastolisis kurang lebih antara 90-110 mmhg.

3. Hipotensi / penyakit darah rendah

Hipotensi adalah tekanan darah rendah dengan tekanan sistolis

di bawah 100 mmhg (milimeter hydrargyrum / mili meter air raksa)

(hydrargyrum = air raksa).

4. Varises / penyakit otot nimbul

Varises adalah pelebaran pada pembuluh vena yang membuat

pembuluh dasar membesar dan terlihat secara kasat mata yang

umumnya terdapat pada bagian lipatan betis.

5. Penyakit kuning bayi

Penyakit kuning pada anak bayi adalah kelainan akibat adanya

gangguankerusakan sel-sel darah oleh aglutinin sang ibu.

6. Sklerosis

Sklerosis adalah penyakit kelainan pada pembuluh nadi sistem

transportasiyang menjadi keras.

7. Miokarditis

Miokarditis adalah suatu kelainan akibat terjadinya radang pada

otot jantung.

6

Page 7: Tugas Bu Rahma Teori Darah

8. Trombus/Embolus

Trombus adalah kelainan yang terdapat pada jantung yang

disebabkan olehadanya gumpalan di dalam nadi tajuk.

9. Leukimia/Penyakit kanker darah

Leukemia adalah kanker dari sel-sel darah.Penyakit tersebut

disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel darah putih yang tak terkendali.

Leukemia terjadi jika proses pematangan dari stem sel menjadi sel

darah putih dalam sumsum tulang menghasilkan perubahan ke arah

keganasan. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan

melakukan kemoterapi, kemoterapi berguna untuk menghambat

pertumbuhan sel-sel kanker. Selain kemoterapi, penderita leukimia

bisa juga melakukan transplantasi sumsum tulang, namun

transplantasi sumsum tulang adalah proses yang cukup rumit karena

memerlukan pendonor sumsum tulang dengan tingkat kecocokan

yang cukup tinggi.

10.Hemofilia

Hemofilia adalah penyakit yang bersifat menurun (genetik),

maksudnya dapat diturunkan pada keturunannya.Penderita penyakit

ini tidak dapat menghentikan pendarahan akibat luka karena

darahnya sukar membeku.Untuk pengobatan penderita hemofilia

sepertinya agak sulit dilakukan, karena penyakit ini adalah penyakit

keturunan.Pada pendarahan yang cukup serius, misalnya saja

mengalami kecelakaan, maka penderita hemofilia bisa saja

mengalami kematian karena darahnya sukar membeku.Sebaiknya

para penderita hemofilia berhati-hati dengan benda-benda tajam

ataupun sesuatu yang bisa menyebabkan mereka mengeluarkan

darah.Hemofilia hanya diderita oleh kaum laki-laki, tetapi gen ini

dibawa oleh perempuan.

7

Page 8: Tugas Bu Rahma Teori Darah

2.2 Hemoglobin

2.2.1 Pengertian

Hemoglobin adalah protein berupa pigmen merah pembawa O2

yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas (daya gabung) terhadap

oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel

darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-

paru ke jaringan-jaringan (Evelyn, 2009).

Hemoglobin merupakan komponen utama dari sel darah merah

(eritrosit) yang merupakan protein yang terkonjugasi, berfungsi untuk

menstranfer oksigen (O2) dan yang mengangkut karbondioksida (CO2).

Pada orang dewasa massa erosit mengandung sekitar 600 g Hb yang

dapat membawa 800 ml O2(Kiswari,2014).

Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang

berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru-paru ke seluruh

jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke

paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin

membuat darah berwarna merah

2.2.2 Kadar hemoglobin

Kadar hemoglobin adalah salah satu pengukuran tertua dalam

laboratorium kedokteran dan tes darah yang paling sering dilakukan.

Kisaran normal dari hemoglobin dipengaruhi oleh berbagai variabel dan

kadar harus diinterpretasikan dalam hubungannya dengan beberapa

faktor yaitu kehamilan, penduduk pada daerah dengan ketinggian yang

tinggi, merokok, latihan jasmani, penyakit yang berkaitan (Anemia,

polisitemia, dll).

Konsentrasi hemoglobin darah diukur berdasarkan intensitas

warnanya menggunakan fotometer dan dinyatakan dalam gram

hemoglobin/seratus milliliter darah (g/100ml) atau gram/desiliter (g/dl)

(Sylvia Anderson Price, 2005). Nilai normal kadar hemoglobin untuk

laki-laki 13,5-17 g/dl sedangkan untuk perempuan adalah 12-15 g/dl

(Joyce LeFever Kee, 2007).

8

Page 9: Tugas Bu Rahma Teori Darah

WHO telah menetapkan batas kadar hemoglobin normal

berdasarkan umur dan jenis kelamin (WHO dalam Arisman, 2002).

1. Pria dewasa : 13.2 - 17.3 g/100 ml darah

2. Perempuan : 11.7 - 15.5 g/100 ml darah

3. Bayi baru lahir : 15.2 - 23.6 g/100 ml darah

4. Anak usia 1-3 tahun : 10.8 - 12.8 g/100 ml darah

5. Anak usia 4-5 tahun : 10.7 - 14.7 g/100 ml darah

6. Anak usia 6-10 tahun : 10.8 - 15.6 g/100 ml darah

2.2.3 Struktur Hemoglobin (Hb)

Pada pusat molekul terdiri dari cincin heterosiklik yang dikenal

dengan porfirin yang menahan satu atom besi, atom besi ini merupakan

situs/lokal ikatan oksigen.Porfirin yang mengandung besi disebut heme.

Nama hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin, globin

sebagai istilah generik untuk protein globular.

1. Heme

Struktur ini terbentuk dari empat atom besi dalam bentuk atom

ferro (Fe2+) yang di kelilingi protoporfirin IX, karena zat besi dalam

bentuk ferri (Fe3+) tidak dapat mengikat o2 protoporfirin IX adalah

bentuk akhir dalam sintesis molekul heme. Ketika setiap kelompok

heme berkaitan dengan satu molekul o2, Hb akan berubah menjadi

oksihemoglobin (Hbo2). Ketika besi fe2+ teroksidasi menjadi fe3+

terbentuk nya methemoglobin (hemoglobin, hi) dan molekul

kehilangan kemampuan untuk membawa o2 atau co2 karena besi

dalam bentuk fe3+ tidak dapat mengikat secara refersible, dan rantai

polipeptida tidak di ubah. Normal nya setiap indivudu memiliki

1,5% methemoglobin (Kiswari, 2014).

2. Globin

Globin terdiri dari asam amino yang dihubungkan bersama

untuk membentuk rantai polipeptida.HbA terdiri rantai alfa yang

memiliki 141 asam amino dan rantai beta yang memiliki 146 asam

amino (Kiswari, 2014).

9

Page 10: Tugas Bu Rahma Teori Darah

2.2.4 Fungsi Hemoglobin

Fungsi utama dari hemoglobin adalah untuk mengangkut oksigen

dari paru-paru, dimana tekanan oksigen tinggi sedangkan pada jaringan

tubuh lain nya tekanan oksigen lebih rendah, hemoglobin dapat menarik

karbondioksida keluar dari jaringan untuk kemudian di buang dari dalam

tubuh. Pada tekanan oksigen 100 mmhg dalam kapiler paru sebanyak 95-

98% hemoglobin dapat mengikat oksigen dalam tubuh. Apabila tekanan

oksigen sekitar 20 mmhg maka akan mudah terjadi pelepasan oksigen

dari dalam hemoglobin. satu molekul hemoglobin dapat mengikat satu

molekul oksigen di tempat yang kaya akan oksigen (alveoli paru-paru)

(kiswari, 2014).

Menurut DepKes RI fungsi hemoglobin adalah

1. Mengatur pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam jaringan

tubuh

2. Menyebarkan oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh yang akan

diubah menjadi bahan bakar

3. Membawa karbondioksida dari jaringan seluruh tubuh sebagai hasil

metabolisme ke paru-paru untuk di ekresikan.

2.3 Gula Darah

2.3.1 Pengertian gula darah

Pengertian Glukosa darah atau kadar gula darah adalah istilah yang

mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah,

atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa

yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel

tubuh. Glukosa (kadar gula darah), suatu gula monosakarida, karbohidrat

terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh.

Glukosa merupakan prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain di

dalam tubuh seperti glikogen, ribose dan deoxiribose dalam asam

nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan dalam

glikoprotein dan proteoglikan ( Murray R. K. et al., 2003).

10

Page 11: Tugas Bu Rahma Teori Darah

Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang

terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan di simpan sebagai

glikogen dihati dan otot rangka ( Joicye Leefever, 2007). Energi untuk

sebagian besar fungsi sel dan jaringan berasal dari glukosa.

Pembentukkan energi alternatif juga dapat berasal dari metabolisme asam

lemak, tetapi jalur ini kurang efisien dibandingkan dengan pembakaran

langsung glukosa, dan proses ini juga menghasilkan metabolit-metabolit

asam yang berbahaya apabila dibiarkan menumpuk, sehingga kadar

glukosa dalam darah dikendlikan oleh beberapa mekanisme homeostatik

yang dalam keadaan sehat dapat mempertahankan kadar dalam rentan 70-

110 mg/dl dalam keadaan puasa (Ronald A.Sacher, Richard A.Mc

Phearson, 2004).

Setelah pencernaan makanan yang mengandung banyak glukosa,

secara normal kadar glukosa darah akan meningkat, namun tidak

melebihi 170 mg/dl. Banyak hormon ikut serta dalam mempertahankan

kadar glukosa darah yang adekuat baik dalam keadaan normal maupun

sebagai respon terhadap stres. Pengukuran glukosa darah sering

dilakukan untuk memantau keberhasilan mekanisme regulatorik ini.

Penyimpangan yang berlebihan dari normal baik terlalu tinggi atau

terlalu rendah, menandakan terjadinya gangguan homeostatis dan sudah

semestinya mendorong tenaga analis kesehatan melakukan pemeriksaan

untuk mencari etiologinya. (Ronald A.Sacher, Richard A.Mc Phearson,

2004).

Di dalam darah kita didapati zat gula. Gula ini gunanya untuk

dibakar agar mendapatkan kalori atau energy. Sebagian gula yang ada

dalam darah adalah hasil penyerapan dari usus dan sebagian lagi dari

hasil pemecahan simpanan energi dalam jaringan. Gula yang ada di usus

bisa berasal dari gula yang kita makan atau bisa juga hasil pemecahan zat

tepung yang kita makan dari nasi, ubi, jagung, kentang, roti, dan lain-lain

(Djojodibroto, 2001).

Gula darah adalah bahan bakar tubuh yang di butuhkan untuk kerja

otak, sistem saraf, dan jaringan tubuh yang lain. Gula darah yang terdapat

11

Page 12: Tugas Bu Rahma Teori Darah

dalam tubuh di hasilkan oleh makanan yang mengandung karbohidrat,

protein dan lemak. Rata-rata kadar gula darah normal 8 jam sebelum

makan atau setelah bangun pagi (70-110 mg/dl), gula darah 2 jam setelah

makan (100-150 mg/dl), dan gula darah acak (70-125 mg/dl)

Gula dalam darah terutama diperoleh dari fraksi karbohidrat yang

terdapat dalam makanan. Gugus/molekul gula dalam karbohidrat dibagi

menjadi gugus gula tunggal (monosakarida) misalnya glukosa dan

fruktosa, dan gugus gula majemuk yang terdiri dari disakarida (sukrosa,

laktosa) dan polisakarida (amilum, selulosa, glikogen).

Nilai normal glukosa dalam darah adalah 3,5-5,5 mmol/L. (James,

Baker, & Swain, 2008). Dalam keadaan normal, kadar gula dalam darah

saat berpuasa berkisar antara 80 mg%-120 mg%, sedangkan satu jam

sesudah makan akan mencapai 170 mg%, dan dua jam sesudah makan

akan turun hingga mencapai 140 mg% (Lanywati, 2001)

2.3.2 Metabolisme gula darah

Metabolisme merupakan segala proses reaksi kimia yang terjadi di

dalam makhluk hidup. Proses yang lengkap dan komplit sangat

terkoordinatif melibatkan banyak enzim di dalamnya, sehingga terjadi

pertukaran bahan dan energi. Adapun metabolisme yang terjadi dalam

tubuh yang mempengaruhi kadar gula darah, yaitu :

a. Metabolisme karbohidrat

Karbohidrat bertanggung jawab atas sebagian

besar intake makanan sehari-hari, dan sebagian besar karbohidrat

akan diubah menjadi lemak. Fungsi dari karbohidrat dalam

metabolisme adalah sebagai bahan bakar untuk oksidasi dan

menyediakan energi untuk proses-proses metabolisme lainnya.

( William F. Ganong, 2009 ). Karbohidrat dalam makanan terutama

adalah polimer-polimer hexosa, dan yang penting adalah glukosa,

laktosa, fruktosa dan galaktosa Kebanyakan monosakarida dalam

tubuh berada dalam bentuk D-isomer. Hasil yang utama dari

12

Page 13: Tugas Bu Rahma Teori Darah

metabolisme karbohidrat yang terdapat dalam darah adalah glukosa. (

William F. Ganong, 2010 ). 

Glukosa yang dihasilkan begitu masuk dalam sel akan mengalami

fosforilasi membentuk glukosa-6-fosfat, yang dibantu oleh enzim

hexokinase, sebagai katalisator. Hati memiliki enzim yang disebut

glukokinase, yang lebih spesifik terhadap glukosa, dan seperti halnya

hexokinase, akan meningkat kadarnya oleh insulin, dan berkurang

pada saat kelaparan dan diabetes. Glukosa-6-fosfat dapat

berpolimerisasi membentuk glikogen, sebagai bentuk glukosa yang

dapat disimpan, terdapat dalam hampir semua jaringan tubuh, tetapi

terutama dalam hati dan otot rangka. ( William F. Ganong, 2010)

b. Metabolisme gula darah

Gula darah setelah diserap oleh dinding usus akan masuk dalam

aliran darah masuk ke hati, dan disintesis menghasilkan glikogen

kemudian dioksidasi menjadi CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk

dibawa oleh aliran darah ke dalam sel tubuh yang memerlukannya.

Kadar gula dalam tubuh dikendalikan oleh suatu hormon yaitu

hormon insulin, jika hormon insulin yang tersedia kurang dari

kebutuhan, maka gula darah akan menumpuk dalam sirkulasi darah

sehingga glukosa darah meningkat. Bila kadar gula darah ini

meninggi hingga melebihi ambang ginjal, maka glukosa darah akan

keluar bersama urin ( glukosuria ).( Depkes RI, 2008 )

Beberapa jaringan di dalam tubuh, misalnya otak dan sel darah

merah, bergantung pada glukosa untuk memperoleh energi. Dalam

jangka panjang, sebagian besar jaringan juga memerlukan glukosa

untuk fungsi lain misalnya membentuk gugus ribose pada nukleotida

atau bagian karbohidrat pada glikoprotein. Oleh karena itu, agar dapat

bertahan hidup manusia harus memiliki mekanisme untuk

memelihara kadar gula darah.

13

Page 14: Tugas Bu Rahma Teori Darah

2.3.3 Sumber gula darah

Setelah makan, karbohidrat dalam makanan berfungsi sebagai

sumber utama glukosa darah. Sewaktu kadar glukosa darah kembali ke

rentang puasa dalam 2 jam setelah makan, glikogenolisis dirangsang dan

mulai memasok glukosa ke darah. Kemudian, glukosa juga dihasilkan

melalui glukoneogenesis. Selama puasa 12 jam, sumber utama glukosa

adalah glikogenolisis. Namun setelah puasa sekitar 16 jam, glikogenolisis

dan glukoneogenesis memiliki peran yang sama dalam memelihara

glukosa darah. Tiga puluh jam setelah makan, simpanan glikogen di

dalam hati habis. Akibatnya, glukoneogenesis adalah satu – satunya

sumber glukosa darah. Mekanisme tersebut yang menyebabkan lemak

digunakan sebagai bahan bakar utama dan yang memungkinkan kadar

glukosa darah dipertahankan selama masa kekurangan makanan

menyebabkan protein tubuh dapat dipertahankan. Karena itu, manusia

dapat bertahan hidup tanpa mendapat makanan dalam jangka waktu

lama, sering melebihi satu bulan bahkan lebih.

2.3.4 Kadar glukosa darah dalam keadaan kenyang

Faktor utama yang berperan dalam mengatur kadar glukosa darah

adalah konsentrasi glukosa darah itu sendiri, dan hormone terutama

insulin dan glucagon. Ketika makan terjadi peningkatan kadar glukosa

darah yang kemudian meransang sel B pankreas untuk meningkatkan

sekresi insulin. Asam amino tertentu, terutama arginin dan leusin, juga

merangsang pengeluaran insulin dari pancreas. Kadar glukagon yang

diskresikan sel A pankreas, dalam darah mungkin meningkat atau

menurun, bergantung pada isi makanan. Kadar glukagon menurun

sebagai respons terhadap makanan tinggi karbohidrat, tetapi kadar

glucagon meningkat sebagai respons terhadap makan makanan tinggi

protein.

Setelah makan makanan campuran khusus yang mengandung

karbohidrat, protein dan lemak, kadar glucagon relatif tetap sedangkan

kadar insulin meningkat.

14

Page 15: Tugas Bu Rahma Teori Darah

2.3.5 Kadar glukosa darah pada keadaan puasa

Selama puasa, kadar glukosa darah menurun, insulin menurun dan

kadar glucagon meningkat. Perubahan hormone – hormone ini

menyebabkan hati menguraikan glikogen (glikogenolisis) dan

membentuk glukosa melalui proses glukoneogenesis sehingga kadar

glukosa darah dapat dipertahankan.

Kadar glukosa darah pada berbagai tahapan puasa

Glukosa (mg/dL)

Glukosa 700 g/hari iv 100

Puasa 12 jam 80

Kelaparan 3 hari 70

Kelaparan 5-6 minggu 65

2.3.6 Absorbsi glukosa darah

Tubuh setelah mendapat intake makanan yang mengandung gula

akan melakukan proses pencernaan, dan absorbsi akan berlangsung

terutama di dalam duodenum dan jejunum proksimal, setelah absorbsi

akan terjadi peningkatan kadar gula darah untuk sementara waktu dan

akhirnya kembali pada kadar semula baseline. ( Sylvia Anderson Price,

2008 ). Besarnya kadar gula yang diabsorbsi sekitar 1 gram/kg BB tiap

jam. Kecepatan absorbsi gula di dalam usus halus konstan tidak

tergantung pada jumlah gula yang ada atau kadar dimana gula berada.

Untuk mengetahui kemampuan tubuh dalam memetabolisme

karbohidrat dapat ditentukan dengan Tes Toleransi Glukosa Oral

(TTGO). ( Sylvia Anderson Price, 2009 )

2.3.7 Glikolisis

Glikolisis adalah proses penguraian molekul glukosa yang memiliki 6

atom karbon, secara enzimatik untuk menghasilkan 2 molekul piruvat

yang memiliki 3 atom karbon. Glikolisis dapat terjadi diluar tubuh

setelah sampel darah dikeluarkan daridalam tubuh, bila tanpa zat

penghambat glikolisis maka komponen yang ada dalam sampel darah

seperti eritrosit, leukosit, dan juga kontaminasi bakteri dapat

15

Page 16: Tugas Bu Rahma Teori Darah

menyebabkan kadar glukosa darah menurun. Glikolisis juga dapat

terjadi karena pengaruh suhu dan lama penyimpanan.

2.3.8 Penyakit yang berhubungan dengan gula darah

a. Hiperglikemia

Karena penyakit kelenjar tiroid/gondok. Pada pembesaran kelenjar

tiroid/gondok maka akan terjadi peningkatan kadar glucose darah.

Kenaikan kadar glucose darah disebabkan hiper aktifitas dari

hormone yang dikeluarkan kel gondok (tiroksin).  Hiperglikemi

karena kelainan kelenjar otak (hipofise, hipotalamus)

Hiperglikemi karena kekurangan, kelemahan aktifitas hormone

insulin yang diproduksi dan dikeluarkan oleh pancreas. Kelainan ini

disebut Diabetes Mellitus.

b. Hipoglikemia

Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah merupakan keadaan

dimana kadar glukosa darah berada dibawah normal , yang terjadi

karena ketidakseimbangan antara makanan yang dimakan , aktivitas

fisik dan obat-obatan yang digunakan. Syndrome hipoglikemia

ditandai dengan gejala klinis antara lain : penderita merasa pusing ,

lemas , gemetar , pandangan menjadi kabur dan gelap , berkeringat

dingin , detak jantung meningkat dan terkadang sampai hilang

kesadaran ( syok hipoglikemia ).

16

Page 17: Tugas Bu Rahma Teori Darah

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena

berfungsisebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya

untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat

mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem yang tertutup

karena selalu beredar di dalam pembuluh darah saja.Peredaran darah pada

manusia juga disebut sistem peredaran darah ganda karena beredar ke

seluruh bagian tubuh serta melewati jantung sebanyak dua kali.

Hemoglobin merupakan komponen utama dari sel darah merah (eritrosit)

yang merupakan protein yang terkonjugasi, berfungsi untuk menstranfer

oksigen (O2) dan yang mengangkut karbondioksida (CO2). Pada orang

dewasa massa erosit mengandung sekitar 600 g Hb yang dapat membawa

800 ml O2

Fungsi utama gula dalam tubuh ialah untuk menghasilkan energi. Bila

tubuh diibaratkan mobil, maka gula darah adalah bensinya. Gula yang

berasal dari makanan akan masuk ke dalam aliran darah. Kemudian gula-

gula tersebut akan masuk ke dalam otot. Di dalam otot dan seluruh sel-sel

tubuh, gula akan diubah menjadi energi. Energi ini yang menjamin

kelangsungan hidup sel-sel, menghasilkan panas tubuh, menghasilkan

gerakan tubuh, dan sebagainya.

1.1 Saran

Dengan selesainya makalah ini diharapkan agar para pembaca

khususnya mahasiswa Universitas Kadiri dapat lebih mengetahui

dan memahami tentang Darah Hemoglobin dan Gula Darah serta dapat

mengaplikasikannya dalam dunia kebidanan.

17

Page 18: Tugas Bu Rahma Teori Darah

DAFTAR PUSTAKA

Kiswari, dr. Rukman. 2014. Hematologi dan Transfusi. Jakarta: Erlangga

Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia. Jakarta : Salemba Medika

Kosasih, E.N. 2008. Tafsiran hasil pemeriksaan laboratorium klinik. Tangerang: Karisma

Blog Dokter. 2007. Hemoglobin. Bersumber dari:

http://www.blogdokter.net/2008/06/13/hemoglobin/ [Diakses tanggal 11

Maret 2016]

Diana Poedji. 2016. Laporan Praktikum Golongan darah. Academia. Bersumber

dari

:https://www.academia.edu/8070112/Laporan_Praktikum_Golongan_Dara

h[Diakses tanggal 11 Maret 2016]

Jillian agustin. 2010. Dasar Teori Golongan Darah. Scribd. Bersumber dari:

https://www.scribd.com/doc/43468118/Dasar-Teori-Golongan-

Darah[Diakses tanggal 11 Maret 2016]

Chintya Sanjaya. 2013. Hemoglobin. Scribd. https://www.scribd.com/doc/131705912/Dasar-Teori-HB[Diakses tanggal 11 Maret 2016]

18