lap harian pkpa apotek rahma rohimah

96
LAPORAN HARIAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER APOTEK KIMIA FARMA 337 Jl. Cimanuk No. 11A Garut Nama : Rahma Rohimah NIM : 3351141176 PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

Upload: rahma

Post on 15-Sep-2015

1.231 views

Category:

Documents


346 download

DESCRIPTION

sistem pengolahan air

TRANSCRIPT

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 337 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Nama : Rahma Rohimah NIM : 3351141176

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI2015

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : RabuTanggal : 01 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1

2.

3.Perkenalan

Pelayanan

Membantu Kegiatan Stok Opname

Perkenalan dari APA Apotek Kmia Farma 377 Garut yaitu Ibu Linda Lestari, S.Farm., Apt Penjelasan tata tertib peserta PKPA Penjelasan jadwal dan waktu kerja Perkenalan kepada setiap staff yang ada di apotek serta Apoteker Pendamping (APING) Mengenal system penyimpanan obat di Apotek Kimia FArma 377 Garut, meliputi : Sediaan padat yang termostabil digolongkan sesuai dengan farmakologinya antara lain antibiotik, sistem saraf pusat, sistem pencernaan, sistem pernafasan, alergi, hormon, sistem kardiovaskular, sistem imun, obat endokrin dan vitamin. Sediaan cair seperti sirup, suspensi, emulsi maupun drop disimpan pada lemari terpisah dengan sediaan obat lainnya. Sediaan steril seperti obat tetes mata, obat tetes telinga dan infus disimpan pada lemari yang sama, begitu juga dengan sediaan semisolid seperti salep, krim dan gel. Sediaan obat yang termolabil disimpan pada lemari pendingin. Obat generik berlogo maupun obat produk PT. Kimia Farma disimpan pada lemari tersendiri. Obat golongan narkotika dan psikotropika disimpan pada lemari tertutup yang terkunci. Obat loss, yaitu obat yang langsung diambil dari wadah atau kemasan aslinya Biasanya wadah atau kemasan obat loss berupa wadah plastik besar dimana tablet atau kapsulnya tidak dikemas lagi menggunakan blister atau strip. Obat yang masuk pada kategori fast moving disimpan dibagian depan dekat dengan kasir agar mudah saat pengambilan. Obat bebas, obat bebas terbatas, suplemen makanan, kosmetik dan alat kesehatan, dan lain-lain, disimpan di swalayan farmasi dan disesuaikan dengan kegunaannya. Melayani pasien dalam penerimaan resep tunai, resep kredit dan UPDS meliputi : Pengkajian resep Pengambilan obat Jika ada resep racikan maka dibuat obat racikan dengan terlebih dahulu menghitung jumlah/dosis terlebih dahulu sesuai permintaan dokter. Penyiapan kemasan, etiket dan Label Membuat Copy resep Membuat Kwitansi jika diminta Stok opname dilakukan oleh Tenaga Teknis Kefarmasian, hasil stok opname dilaporkan kepada Apoteker Penanggung Jawab sehingga memberikan informasi mengenai kondisi dan nilai barang apotek untuk kemudian merumuskan tindakan penyelesaian jika ada masalah atau ketidaksesuaian Mengamati APING dalam penyerahan obat dan memberikan informasi obat kepada pasien serta memberikan konseling agar pasien patuh dalam minum obat.

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : KamisTanggal : 02 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.Pelayanan

Membantu dalam pelayanan resep tunai, resep kredit dan UPDS. Resep tunai adalah resep dari dokter yang diserahkan oleh pasien langsung ke apotek untuk menebus obat yang dibutuhkan dan langsung dibayar secara tunai. Resep kredit adalah resep yang diserahkan oleh pasien namun pasien tidak mendapat rincian harga dan tidak ada penyerahan uang tunai tetapi biaya ditanggung oleh perusahaan yang bersangkutan.Alur pelayanan resep tunai meliputi :i) Penerimaan resepb. Apoteker menerima resep yang dibawa oleh pasien dan memeriksa kelengkapan resep (skrining resep) dan ketersediaan obat yang diminta. Skrining resep dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya masalah yang berkaitan dengan obat yang diberikan oleh dokter kepada pasien. Skrining resep meliputi aspek administrasi, farmasetika dan klinis. Skrining resep ini dilakukan untuk menjamin keamanan dan kerasionalan dari pengobatan yang diterima oleh pasien.c. Jika terdapat kekurangan obat di apotek dapat dilakukan dropping dari Apotek Kimia Farma lainnya yang terdekat, bisa diambil kekurangannya atau diantarkan dan dengan cara copy resep. d. Jika resep telah absah, petugas apotek memberi harga obat dan pemberian nomor resep, selanjutnya di informasikan kepada pasien. Untuk penyiapan obat dapat dilakukan, bila pasien setuju dan telah membayar.ii) Penyiapan/peracikan obat, yaitu: a. Penyiapan obat yang diminta didasarkan pada obat yang dibeli oleh pasien. Petugas menulis tanggal, nomor resep dan banyaknya obat yang diambil pada kartu stok obat. b. Jika resep tersebut adalah racikan, maka dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu oleh apoteker pendamping, baik dari segi dosis, jumlah obat, penimbangan dan pencampuran yang sesuai dengan resep. Jika telah disetujui, maka peracikan dapat dilakukan oleh Tenaga Teknis Kefarmasian atau juru resep. c. Penulisan etiket pada obat yang telah disediakan. Etiket putih untuk obat dalam berbentuk larutan dan etiket biru untuk obat luar bagi sediaan topikal dan suppositoria. Untuk sediaan tablet, digunakan kemasan plastik berwarna biru untuk resep tunai dan plastik berwarna putih untuk resep kredit. Pada etiket atau kemasan ditulis tanggal resep, nomor resep, nama pasien, cara penggunaan dan nama obat serta label kondisi informasi tertentu iii) Pemeriksaan akhir, yaitu : a. Kesesuaian hasil penyajian atau peracikan dengan resep (nama obat, bentuk, jenis, dosis, jumlah, aturan pakai, nama pasien, umur, alamat dan nomor telepon). b. Kesesuaian salinan resep dengan resep asli (jika diperlukan salinan resep). Kebenaran kwitansi (jika diperlukan kuitansi atas obat yang dibeli).iv) Penyerahan Obat dan Pemberian Informasi Obat Penyerahan obat, disertai dengan pemberian informasi tentang nama obat, kegunaan obat, dosis, jumlah dan aturan pakai, cara penyimpanan, efek samping yang mungkin timbul dan cara mengatasinya, interaksi obat (bila ada), informasi mengenai obat dengan cara pemberian khusus, seperti penggunaan inhaler/obat semprot untuk obat asma, suppositoria, tablet salut enterik dan sebagainya. Pada pelayanan resep atas resep dokter secara kredit dilakukan sebagai berikut : i) Pelayanan resep kredit diberikan kepada instansi atau badan usaha yang telah mempunyai Ikatan Kerja Sama (IKS) dengan Apotek Kimia Farma. Salah satu keuntungan dari adanya Ikatan Kerja Sama ini, pihak Apotek Kimia Farma mendapatkan pelanggan yang tetap, tanpa harus melakukan promosi, karena pegawai instansi yang bersangkutan akan diarahkan ke Apotek Kimia Farma, bila sedang membutuhkan pelayanan farmasi. Perusahaan yang bekerjasama dengan Apotek Kimia Farma 377 Garut yaitu PT. PLN, Coca Cola, dan BPJS.ii) Proses penyiapan obat untuk penjualan secara kredit sama dengan penjualan tunai. Resep diberi nomor khusus, lalu diperiksa apakah obat yang diminta termasuk dalam daftar obat-obat yang ditanggung oleh instansi bersangkutan. Resep disiapkan dan diberikan pada pasien. iii) Pada pemberian layanan informasi obat, pasien diminta untuk menandatangani struk pembelian obat sebagai bukti pada instansi yang bersangkutan. iv) Penjualan obat secara tunai maupun kredit didata dan disimpan pada komputer apotek oleh petugas apotek. Pelayanan Obat Non Resep Pelayanan obat tanpa resep dokter dilakukan atas permintaan langsung dari pasien. Obat-obat yang dapat dilayani tanpa resep dokter meliputi obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras yang termasuk Daftar Obat Wajib Apotek (DOWA), obat tradisional, kosmetika, produk bayi, suplemen dan alat kesehatan. Permintaan obat tanpa resep dokter untuk obat keras yang termasuk Daftar Obat Wajib Apotek (DOWA) dilakukan dengan mengisi formulir Upaya Pengobatan Diri Sendiri (UPDS), yang berisi nama pasien, alamat pasien, keluhan, nama obat, jumlah obat, harga dan tanda tangan apoteker dan pasien.

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : JumatTanggal : 03 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.

2.Pelayanan

Pencatatan

Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1) Penerimaan resep2) Pengkajian resep dan penyiapan obat3) Membuat obat racikan4) Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5) Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6) Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar. Mengamati dan membantu mengisi buku defekta. Buku defekta adalah buku yang berisi nama obat-obat yang stoknya telah mencapai jumlah minimal atau sama sekali telah kosong. Membantu menyusun resep yang telah diterima setiap harinya berdasarkan nomor urut terkecil sampai terbesar kemudian resep disimpan dalam tempat penyimpan resep.

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : SabtuTanggal : 4 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.Pelayanan

Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1) Penerimaan resep2) Pengkajian resep dan penyiapan obat3) Membuat obat racikan4) Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5) Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6) Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar.7) Membantu melayani pasien di swalayan farmasi Membantu melakukan stok opname ulang Mengecek persediaan barang di gudang dan penyimpanan obat Menyusun rekapan resep

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : SeninTanggal : 6 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.Pelayanan

Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1) Penerimaan resep2) Pengkajian resep dan penyiapan obat3) Membuat obat racikan4) Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5) Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6) Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar.

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : Selasa Tanggal : 07 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.

2.Pelayanan

Pencatatan dan Pelaporan

Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1) Penerimaan resep2) Pengkajian resep dan penyiapan obat3) Membuat obat racikan4) Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5) Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6) Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar7) Melayani pasien yang membeli obat di bagian swalayan farmasi Mengamati pencatatan defekta Mengamati pencatatan penerimaan barang dan kesesuaian dengan faktur Membantu mengecek barang yang datang sesuai dengan faktur.Pemeriksaan barang dan kelengkapannya, meliputi :1) Tanggal penerimaan 2) Kesesuaian alamat apotek 3) Nama distributor atau Pedagang Besar Farmasi (PBF). 4) Kesesuaian antara SP dengan faktur serta barang yang dikirim. 5) Kondisi fisik barang, nama, jumlah, bentuk sediaan, kekuatan sediaan, dan tanggal kadaluwarsa. 6) Jika barang tidak sesuai maka barang dikembalikan (retur). Jika barang telah sesuai, kemudian barang disimpan dengan rapi sesuai dengan tempatnya dan jumlahnya dicantumkan pada kartu stok.

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : RabuTanggal : 8 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1. Pelayanan

Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1. Penerimaan resep2. Pengkajian resep dan penyiapan obat3. Membuat obat racikan4. Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5. Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6. Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar7. Melayani pasien yang membeli obat di bagian swalayan farmasi

Membantu menyusun rekapan resep BPJS

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : KamisTanggal : 09 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1. Pelayanan

Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1. Penerimaan resep2. Pengkajian resep dan penyiapan obat3. Membuat obat racikan4. Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5. Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6. Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar7. Melayani pasien yang membeli obat di bagian swalayan farmasi. Mengamati Apoteker Pendamping (APING) melaksanakan Pemberian Informasi Obat (PIO) kepada Pasien. Mengisi persediaan stok obat

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : JumatTanggal :10 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.

2.Pelayanan Mempelajari alur pelayanan Resep di Apotek Kimia Farma 377 Garut

Diskusi dan Bimbingan

ALUR PELAYANAN RESEPPenerimaan ResepResep KreditResep TunaiPemeriksaan kelengkapan administrasinyaPemberian hargaPemberian nomor resepPasien membayar di kasir dan diberi nomor resepBagian PeracikanObat JadiObat RacikanObat diterima oleh pasienResep disimpan petugasPemberian etiketPemeriksaan kesesuaian obatPenyerahan obat

Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil. Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar Melayani pasien yang membeli obat di bagian swalayan farmasi. Konsultasi untuk pengajuan tugas khusus Bimbingan mengenai laporan harian Mempelajari perencanaan barang di apotek yaitu berdasarkan buku defekta, Buku defekta adalah buku yang berisi nama obat-obat yang stoknya telah mencapai jumlah minimal atau sama sekali telah kosong. Buku defekta dapat diisi kapan saja, misalnya pada saat melakukan pelayanan resep dan ternyata obat yang tertulis pada resep telah habis stoknya, maka dapat langsung dituliskan pada buku defekta dan kemudian akan dimasukkan ke dalam daftar BPBA (Bon Permintaan Barang Apotek).

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : Sabtu Tanggal : 11 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.

2.

3.Pelayanan

Mempelajari Pengkajian Resep

Mengerjakan resep obat racikan Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1. Penerimaan resep2. Pengkajian resep dan penyiapan obat3. Membuat obat racikan4. Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5. Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6. Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar7. Melayani pasien yang membeli obat di bagian swalayan farmasi.i) Pengkajian Resep Kegiatan pengkajian Resep meliputi administrasi, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis.a. Kajian administratif meliputi:1) Nama pasien, umur, jenis kelamin dan berat badan;2) Nama dokter, nomor Surat Izin Praktik (SIP), alamat, nomor telepon dan paraf; dan3) Tanggal penulisan Resep.b. Kajian kesesuaian farmasetik meliputi:1) Bentuk dan kekuatan sediaan;2) Stabilitas; dan3) Kompatibilitas (ketercampuran Obat).c. Pertimbangan klinis meliputi:1) Ketepatan indikasi dan dosis Obat;2) Aturan, cara dan lama penggunaan Obat;3) Duplikasi dan/atau polifarmasi;4) Reaksi Obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping);5) Kontra indikasi; dan6) Interaksi. Jika ditemukan adanya ketidaksesuaian dari hasil pengkajian maka Apoteker harus menghubungi dokter penulis Resep Sebelum diracik, terlebih dahulu resep diperiksa dan dihitung dosis, jumlah obat, dan pencampran sesuai resep.Contoh resep :R/ Amoxan 175 mg Avil 5 mg Mf Pulv dtd No. X S.3 dd 1PPerhitungan :Amoxan yag tersedia 500mg175 mg x 10 = 1750 mg/500mg = 3,5 tabletAvil yang tersedia 25 mg5 mg x 10 = 50/25 = 2 tabletSetelah perhitungan sesuai kemudian obat diacik dan dikemas menggunakan kertas puyer kemudian dimasukan ke dalam plastic klip berwarna biru dengan disertai tanggal, no resep, nama pasien, aturan pakai, nama obat dan jumlah obat serta disertakan label ANTIBIOTIK.

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : Senin Tanggal : 13 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.

Pelayanan Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1) Penerimaan resep2) Pengkajian resep dan penyiapan obat3) Membuat obat racikan4) Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5) Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6) Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar.7) Membantu melayani pasien di swalayan farmasi Menyusun rekapan resep

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A GarutHari : Selasa Tanggal : 14 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.

2.Pelayanan Farmasi

Penyimpanan Obat

Melayani pasien dengan permintaan obat non resep Pasien terlebih dahulu diminta untuk mengisi form Upaya Pengobatan Diri Sendiri (UPDS) Apoteker/Asisten apoteker harus dapat memastikan pasien menggunakan obat dengan aturan yang benar Jika obat yang diminta tidak tersedia di apotek atau kekurangan maka petugas meminta barang (dropping) ke apotek kimia farma lain yang terdekat dengan cara menelpon terlebih dahulu untuk memastikan tersedianya obat tersebut, jika ada maka obat diambil dan dicatat di buku dropping. Droppingan tidak menggunakan uang tunai tetapi hanya tukar-menukar barang saja yang kemudian dicatat dan dilaporkan ke Bisnis Manager (BM). Menyimpan obat-obat yang baru datang dari BM masing-masing ke dalam wadah yang sesuai berdasarkan aktifitas farmakologinya secara alfabetis dan mencatat jumlahnya dalam kartu stok.

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : RabuTanggal :15 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.

2.

Penyimpanan sediaan farmasi

Pelayanan resep Menyimpan obat-obat yang baru datang dari BM atau PBF masing-masing ke dalam wadah yang sesuai berdasarkan aktifitas farmakologinya secara alfabetis dan mencatat jumlahnya dalam kartu stok Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1) Penerimaan resep2) Pengkajian resep dan penyiapan obat3) Membuat obat racikan4) Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5) Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6) Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar.7) Membantu melayani pasien di swalayan farmasi

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari :Kamis Tanggal :16 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.

2.Mempelajari sistem pengendalian sediaan farmasi dan alat kesehatan

Pelayanan Pengendalian obat dan alat kesehatan di apotek kimia farma 377 dengan melakukan uji petik setiap hari. Uji petik dilakukan dengan cara mengambil 10 macam obat secara acak, kemudian stok fisik dari masing-masing obat tersebut dihitung dan dibandingkan dengan stok pada komputer, apakah sesuai atau tidak. Memberikan label over stok pada lemari tertentu jika ada obat yang memiliki expire date dekat dan produk slow moving sehingga sehingga petugas dapat fokus terhadap produk tersebut. Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1. Penerimaan resep2. Pengkajian resep dan penyiapan obat3. Membuat obat racikan4. Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5. Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6. Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar.7. Membantu melayani pasien di swalayan farmasi8. Untuk penjualan non resep pasien diminta untuk mengisi formulir UPDS yang berisi nama pasien, alamat pasien, keluhan, nama obat, jumlah obat, harga dan tanda tangan apoteker dan pasien

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : JumatTanggal : 17 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.

2.Pelayanan

Diskusi dan Bimbingan Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1) Penerimaan resep2) Pengkajian resep dan penyiapan obat3) Membuat obat racikan4) Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5) Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6) Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar.7) Membantu melayani pasien di swalayan farmasi Alur pelayanan resep di apotek kimia farma 377 garut yaitu mulai dari penerimaan resep diperiksa apakah resep tunai atau resep kredit, jika resep tunai kemudian resep dicek persediaan obat, diberi harga dan dikonfirmasi ke pasien jika setuju maka pasien membayar tunai, resep diberi nomor dan obat disiapkan. Jika resep kredit persediaan obat di cek jika ada, dikonfirmasikan ke pasien dan diminta persayaratan kartu anggota perusahaan kemudian resep diberi nomor dan obat disiapkan. Setelah obat siap dan diberi etiket kemudian apoteker melakukan penyerahan dan Pemberian Informasi Obat (PIO) kepada pasien. Dalam penyerahan obat tidak hanya PIO saja tetapi apoteker harus melakukan konseling kepada pasien. Adapun metode yang harus digunakan yaitu three prime question yang terdiri dari :1) Bagaimana penjelasan dokter tentang obat anda?2) Bagaimana penjelasan dokter tentang aturan pakai obat anda?3) Bagaimana penjelasan dokter tentang apa yang akan terjadi setelah minum / memakai obat anda? Tujuan dilakukan konseling yaitu :a) Meningkatkan kepatuhan pasien dalam minum obatb) Pasien harus memahami kegunaan obatnyac) Pasien harus memahami strategi untuk mengatasi efek sampingd) Pasien menjadi partisipan yang aktif dalam pengobatane) Harus melakukan pencegahan terjadinya reaksi obat yang tidak diinginkan dan interaksi obat.

Dalam perencanaan barang di apotek kimia farma 377 Garut menggunakan metode defekta dan analisis pareto. Daftar barang dicatat dalam buku defekta kemudian dimasukan kedalam Bon Pemesanan Barang Apotek (BPBA) selanjutnya di validasi terlebih dahulu dan disetujui oleh apoteker kemudian dilakukan pemesanan ke Bisnis Manager (BM) Tasikmalaya. Pemesanan dilakukan satu minnggu sekali setiap hari minggu dan barang datang dengan waktu tunggu maksimal sampai 4 hari. Pemesanan barang dari apotek selalu satu pintu ke BM, namun penerimaan dapat dikatakan dua pintu selain dari BM bisa dari PBF mana saja yang ditunjuk oleh BM dikarenan jika persediaan barang di BM tidak memadai maka BM melakukan pemesanan ke PBF yang ditunjuk kemudian PBF bisa mendistribusikan barang yang dipesan langsung ke apotek. Apotek merupakan pelanggan internal (outlet) kepada BM. Sedangkan pasien merupakan pelanggan eksternal melalui apotek.

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : Sabtu Tanggal : 18 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.

Pelayanan

Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1) Penerimaan resep2) Pengkajian resep dan penyiapan obat3) Membuat obat racikan4) Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5) Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6) Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar.7) Membantu melayani pasien di swalayan farmasi8) Untuk penjualan non resep pasien diminta untuk mengisi formulir UPDS yang berisi nama pasien, alamat pasien, keluhan, nama obat, jumlah obat, harga dan tanda tangan apoteker dan pasien.

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : MingguTanggal : 19 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.Pelayanan

Membantu pelayanan resep tunai dan penjualan non resep meliputi :1) Penerimaan resep2) Pengkajian resep dan penyiapan obat3) Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai4) Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.5) Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar.6) Membantu melayani pasien di swalayan farmasi7) Untuk penjualan non resep pasien diminta untuk mengisi formulir UPDS yang berisi nama pasien, alamat pasien, keluhan, nama obat, jumlah obat, harga dan tanda tangan apoteker dan pasien.

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : Senin Tanggal : 20 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.

2.Pelayanan

Mempelajari Daftar Obat Wajib Apotek (DOWA)

Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1) Penerimaan resep2) Pengkajian resep dan penyiapan obat3) Membuat obat racikan4) Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5) Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6) Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar.7) Membantu melayani pasien di swalayan farmasi8) Untuk penjualan non resep pasien diminta untuk mengisi formulir UPDS yang berisi nama pasien, alamat pasien, keluhan, nama obat, jumlah obat, harga dan tanda tangan apoteker dan pasien. OWA No. 1I Oral Kontrasepsi Tunggal : Linestrenol Kombinasi : Etinodiol diasetat mestranol Norgestrel etinil estradiol Linestrenol etinil estradiol Levonorgestrel etinil estradiol Norethindrone mestranol Desogestrel etinil estradiol II Obat Saluran Cerna A. Antacid + Sedativ / Spasmodik Al. Hidroksida, Mg. trisilikat + Papaverin HCl, Klordiazepoksida Mg. trisilikat, Al. Hidroksida + Papaverin HCl, Klordiazepoksida + diazepam + sodium bikarbonat Mg. tisilikat, Al. hidroksida + Papaverin HCl, diazepam Mg. Al. silikat + beladona + Klordiazepoksid + diazepam Al. oksida, Mg. oksida + hiosiamin HBr, atropine SO4, hiosin HBr Mg. trisilikat, Al. hidroksida + Papaverin HCl Mg. trisilikat, Al.hidroksida + papaverin HCl, Klordiazep oksida + beladona Mg. Karbonat, Mg. oksida, Al. hidroksida + Papaverin HCl, beladona B. Anti Spasmodik Papaverin/Hiosin butil-bromide/ Altropin SO4/ekstrak beladon C. Anti Spasmodik analgesik Metamizole, Fenpiverinium bromide Hyoscine N-butilbromide, dipyrone Methampyrone, beladona, papaverin HCl Methampyrone, hyoscine butilbromide, diazepam Pramiverin, metarnizole Tremonium metil sulfat, sodium noramidopyrin methane sulphonate Prifinium bromide, sulpyrin Anti mual : Metoklopramid HCl Laksan : Bisakodil Supp. III Obat Mulut dan Tenggorokan A. Hexetidine B. Triamcinolone acetonide IV Obat Saluran Nafas A. Obat Asma 1. Aminofilin supp 2. Ketotifen 3. Terbutalin SO4 4. Sabutamol B. Sekretolitik, Mukolitik 1. Bromheksin 2. Karbosistein 3. Asetilsistein 4. Oksalamin sitrat V Obat yang mempengaruhi sistem Neuromuscular A. Analgetik, Antipiretik1. Metampiron 2. Asam mefenamat 3. Glafenin 4. Metampiron + Klordizep oksida/diazepam B. Antihistamin1. Mebhidrolin 2. Pheniramin hydrogen maleat 3. Dimethinden maleat 4. Astemizol 5. Oxomenazin 6. Homochloryclizin HCl 7. Dexchlorpheniramine VI Antiparasit Obat Cacing : Mebendazol V Obat kulit tropikal A. Antibiotik1. Tetrasiklin/Oksitetrasiklin 2. Kloramfenikol 3. Framisetina SO4 4. Neomisin SO4 5. Gentamisin SO4 6. Eritromisin B. Kortikosteroid 1. Hidrokortison 2. Flupredniliden 3. Triamsinolon 4. Betametason 5. Fluokortolon/ Duflukortolon 6. Desoksimetason C. Antiseptik lokal : Heksaklorofene D. Anti fungi 1. Mikonazol nitrat 2. Nistatin 3. Tolnaftat 4. Ekonazol E. Anestesi lokal 1. Lidokain HCl F. Enzim antiradang topikal Kombinasi1. Heparinoid/Heparin Na dgn. Hialuronidase ester nikotinat G. Pemucat kulit1. Hidroquinon 2. Hidroquinon dgn. PABA OWA No. 21. Albendazol 2. Bacitracin 3. Benorilate 4. Bismuth subcitrate 5. Carbinoxamin 6. Clindamicin 7. Dexametason 8. Dexpanthenol 9. Diclofenac 10. Diponium 11. Fenoterol 12. Flumetason 13. Hydrocortison butyrat 14. Ibuprofen 15. Isoconazol 16. Ketokonazole 17. Levamizole 18. Methylprednisolon 19. NiclosamideOWA No. 3I. Saluran pencernaan dan metabolisme 1. Famotidin 2. Ranitidin II Obat kulit 1. Asam Azeleat 2. Asam fusidat 3. Motretinida 4. Tolsiklat 5. Tretinoin III Antiinfeksi Umum 1. Kategori (2HRZE/4H3R3) Kombipak II - Isoniazid 300 mg - Rifampisin 450 mg - Pirazinamid 1500 mg- Etambutol 750 mg Kombipak III Fase lanjutan - Isoniazid 600 mg - Rifampisin 450 mg 2. Kategori II (2HRZES/HRZE/5H3R3E3) Kombipak II Fase awal - Isoniazid 300 mg - Rifampisin 450 mg - Pirazinamid 1500 mg- Etambutol 750 mg - Streptomisin 0,75 mg Kombiak IV Fase lanjutan - Isoniazid 600 mg - Rifampisin 450 mg - Etambutol 1250 mg 3. Kategori III (2HRZ/4H3R3) Kombipak I Fase awal - Isoniazid 300 mg - Rifampisin 450 mg - Pirazinamid 1500 mgIV Sistem Muskuloskeletal 1. Alopurinnol 2. Diklofenak natrium 3. Kloramfenikol 4. Kloramfenikol

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : SelasaTanggal : 21 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.

2.Pelayanan

Presentasi dan Diskusi tentang Pengelolaan Sediaan Farmasi dan perbekalan Kesehatan

Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1) Penerimaan resep2) Pengkajian resep dan penyiapan obat3) Membuat obat racikan4) Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5) Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6) Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar.7) Membantu melayani pasien di swalayan farmasi Pengelolaan Sediaan Farmasi dan perbekalan Kesehatan di apotek kimia farma 377 meliputi :1) Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan untuk menentukan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai dengan jumlah, jenis, dan waktu yang tepat. Apotek Kimia Farma 377 melakukan perencanaan barang berdasarkan buku defekta dan analisis pareto. Buku defekta adalah buku yang berisi nama obat-obat yang stoknya telah mencapai jumlah minimal atau sama sekali telah kosong. Buku defekta dapat diisi kapan saja, misalnya pada saat melakukan pelayanan resep dan ternyata obat yang tertulis pada resep telah habis stoknya, maka dapat langsung dituliskan pada buku defekta dan kemudian akan dimasukkan ke dalam daftar BPBA (Bon Permintaan Barang Apotek). 2) Pengadaan Pengadaan adalah suatu proses kegiatan yang bertujuan agar tersedianya sediaan farmasi dengan jumlah dan jenis yang cukup sesuai dengan kebutuhan pelayanan. Pengadaan perbekalan farmasi dilakukan oleh bagian pembelian melalui pemesanan kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF) resmi yang menjalin Ikatan Kerja Sama (IKS) dengan Apotek Kimia FarmaPengadaan Barang Apotek Dapat Berasal Dari Beberapa Sumber yaitu pengadaan rutin, pengadaan cito, droping antar apotek kimia farma, pembelian mendesak, dan konsinyasi.3) Penerimaan Perbekalan Farmasi Setiap perbekalan farmasi yang diterima dari distributor oleh asisten apoteker akan diperiksa kesesuaian barang yang tertera pada faktur. Apabila barangnya telah sesuai faktur maka petugas akan menulis tanggal, bulan, tahun, paraf, nomor urut penerimaan pada faktur, dan ditandatangani kemudian diberi cap Kimia Farma. Apabila tidak sesuai maka barang dikembalikan (retur). Faktur asli akan dikembalikan ke distributor sedangkan salinannya disimpan oleh apotek sebagai arsip untuk diberikan kepada apotek administrator. Barang tersebut kemudian di data dalam kartu stok dan disimpan pada wadah sesuai dengan namanya. Untuk penerimaan narkotika dan psikotropika, ketika distributor/PBF mengirimkan barang, maka apotek yang bersangkutan harus menyerahkan SP narkotika dan atau psikotropika asli kepada distributor/ PBF tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan barang adalah : a. Pemeriksaan barang dan kelengkapannya, meliputi: 1) Tanggal penerimaan 2) Kesesuaian alamat apotek 3) Nama distributor atau Pedagang Besar Farmasi (PBF). 4) Kesesuaian antara SP dengan faktur serta barang yang dikirim. 5) Kondisi barang dan tanggal kadaluwarsa. Kadaluwarsa untuk obat biasa tidak kurang dari satu tahun dan tiga bulan untuk vaksin. b. Penomoran dilakukan jika barang yang dikirim tersebut dinyatakan diterima. Faktur dibuat rangkap empat. Petugas memberikan nomor urut penerimaan, membubuhkan cap apotek dan tanda tangan pada faktur asli sebagai bukti bahwa barang telah diterima. Faktur asli dikembalikan ke PBF, dua lembar faktur salinan disimpan apotek. Satu lembar salinan dikirimkan ke Bisnis Manajer sebagai bukti pembelian. c. Mengumpulkan salinan faktur dan data administrasi barang yang diterima di-entry ke dalam komputer, melalui administrasi penerimaan barang yang terintegrasi dalam program KIS, sebagai data untuk stok barang dalam komputer. Data yang dimasukkan antara lain nomor urut, nama barang, kemasan, jumlah, harga, dan diskon. d. Setelah diverifikasi, data dikirimkan ke Bisnis Manajer dengan dilampiri tanda penerimaan barang. Jika barang tidak sesuai dengan SP atau ada kerusakan fisik, maka bagian pembelian akan membuat nota pengembalian barang atau retur dan mengembalikan barang tersebut ke PBF yang bersangkutan untuk ditukar dengan barang yang sesuai.4) Penyimpanan Penataan dan pemisahan perbekalan farmasi dilakukan berdasarkan bentuk sediaan dan disusun secara alfabetis berdasarkan golongan, antara lain: a) Sediaan padat yang termostabil digolongkan sesuai dengan farmakologinya antara lain antibiotik, sistem saraf pusat, sistem pencernaan, sistem pernafasan, alergi, hormon, sistem kardiovaskular, sistem imun, obat endokrin dan vitamin. b) Sediaan cair seperti sirup, suspensi, emulsi maupun drop disimpan pada lemari terpisah dengan sediaan obat lainnya. c) Sediaan steril seperti obat tetes mata, obat tetes telinga dan infus disimpan pada lemari yang sama, begitu juga dengan sediaan semisolid seperti salep, krim dan gel disimpan terpisah dengan sedian obat lainnya.d) Sediaan obat yang termolabil disimpan pada lemari pendingin. e) Obat generik berlogo maupun obat produk PT. Kimia Farma disimpan pada lemari tersendiri. f) Obat golongan narkotika dan psikotropika disimpan pada lemari tertutup yang terkunci. g) Obat loss, yaitu obat yang langsung diambil dari wadah atau kemasan aslinya Biasanya wadah atau kemasan obat loss berupa wadah plastik besar dimana tablet atau kapsulnya tidak dikemas lagi menggunakan blister atau strip. h) Obat bebas, obat bebas terbatas, suplemen makanan, kosmetik dan alat kesehatan, dan lain-lain, disimpan di swalayan farmasi dan disesuaikan dengan kegunaannya. 5) Pemusnahan Pemusnahan, obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan. Pemusnahan Obat kadaluwarsa atau rusak yang mengandung narkotika atau psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pemusnahan Obat selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja. Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat dimusnahkan. Pemusnahan Resep dilakukan oleh Apoteker disaksikan oleh sekurang-kurangnya petugas lain di Apotek dengan cara dibakar atau cara pemusnahan lain yang dibuktikan dengan Berita Acara Pemusnahan Resep menggunakan Formulir 2 dan selanjutnya dilaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.6) Pengendalian Pengendalian, dilakukan untuk mempertahankan jenis dan jumlah persediaan sesuai kebutuhan pelayanan, melalui pengaturan sistem pesanan atau pengadaan, penyimpanan dan pengeluaran. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan, kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa, kehilangan serta pengembalian pesanan. Pengendalian persediaan dilakukan menggunakan kartu stok baik dengan cara manual atau elektronik. Kartu stok sekurang kurangnya memuat nama Obat, tanggal kadaluwarsa, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran dan sisa persediaan.

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANI

Mengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : RabuTanggal : 22 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.Pelayanan Resep

Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1) Penerimaan resep2) Pengkajian resep dan penyiapan obat3) Membuat obat racikan4) Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5) Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6) Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar.7) Membantu melayani pasien di swalayan farmasi8) Untuk penjualan non resep pasien diminta untuk mengisi formulir UPDS yang berisi nama pasien, alamat pasien, keluhan, nama obat, jumlah obat, harga dan tanda tangan apoteker dan pasien

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.SiPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : KamisTanggal : 23 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.Pelayanan Resep

Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1) Penerimaan resep2) Pengkajian resep dan penyiapan obat3) Membuat obat racikan4) Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5) Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6) Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar.7) Membantu melayani pasien di swalayan farmasi8) Untuk penjualan non resep pasien diminta untuk mengisi formulir UPDS yang berisi nama pasien, alamat pasien, keluhan, nama obat, jumlah obat, harga dan tanda tangan apoteker dan pasien.

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.SiPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : JumatTanggal : 24 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.

2.

3.Pelayanan Resep

Presentasi dan Diskusi tentang Pengelolaan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor

Mempelajari berbagai aturan pakai obat (signa) berdasarkan bentuk sediaan obat

Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1) Penerimaan resep2) Pengkajian resep dan penyiapan obat3) Membuat obat racikan4) Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5) Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6) Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar.7) Membantu melayani pasien di swalayan farmasi8) Untuk penjualan non resep pasien diminta untuk mengisi formulir UPDS yang berisi nama pasien, alamat pasien, keluhan, nama obat, jumlah obat, harga dan tanda tangan apoteker dan pasien Menurut UU No.35 Tahun 2009, Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan

Penggolongan Narkotika1) Narkotika Golongan I, adalah Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contohnya yaitu : opium, ganja, kokain dan heroin.2) Narkotika Golongan II, adalah Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contohnya yaitu : morfin dan petidin.3) Narkotika Golongan III, adalah Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contohnya yaitu : kodein dan etilmorfin. Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika, Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Penggolongan Psikotropika1) Psikotropika golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya yaitu : MDMA (Metilendioksi Metamfetamin) dan katinona.2) Psikotropika golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya yaitu : amfetamina, sekobarbital.3) Psikotropika golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya yaitu : pentobarbital.4) Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan untuk terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya yaitu : diazepam, dan fenobarbital Berdasarkan PP No.44 tahun 2010 tentang prekursor mendefinisikan bahwa prekursor adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan narkotika dan psikitropika. Pemesanan NarkotikaPemesanan obat narkotika ditujukan kepada PT. Kimia Farma sebagai satu satunya distributor resmi obat narkotika yang ditunjuk oleh pemerintah. Pemesanan dilakukan dengan menggunakan SP narkotika (model N-9) yang ditandatangani oleh Apoteker Penanggung Jawab dengan prosedur sebagai berikut : 1) Apoteker Penanggung Jawab membuat pesanan melalui SP model N-9 rangkap 4, di mana satu SP hanya berlaku untuk satu jenis obat narkotika. 2) Pedagang Besar Farmasi akan mengirimkan obat narkotika yang dipesan ke apotek beserta fakturnya. 3) Sebanyak tiga rangkap SP narkotika diberikan kepada PBF dan satu rangkap disimpan di apotek sebagai arsip. Pemesanan Psikotropika dan Prekursor Pembelian obat psikotropika menggunakan SP khusus rangkap 2, satu SP dapat berisi beberapa jenis obat psikotropika dan pemesanan dapat dilakukan ke PBF mana saja yang menyediakan obat psikotropika. Pemesanan prekursor hanya satu rangkap dibuat khusus yang berisi beberapa jenis obat prekursor dan tidak disatukan dengan jenis obat lain Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 28/MenKes/Per/1978 tentang tata cara penyimpanan narkotika pasal 5 dan 6 menyebutkan bahwa apotek harus memiliki tempat khusus untuk menyimpan narkotika yang memenuhi persyaratan yaitu :1) Harus dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat2) Harus mempunyai kunci ganda yang berlainan3) Dibagi menjadi 2 bagian, masing-masing bagian dengan kunci yang berlainan. Bagian pertama digunakan untuk menyimpan morfin, petidin dan garam-garamnya serta persediaan narkotika, sedangkan bagian kedua digunakan untuk menyimpan narkotika yang digunakan sehari-hari.4) Lemari khusus tersebut berupa lemari dengan ukuran lebih kurang 40 x 80 x 100 cm3, lemari tersebut harus ditanam pada tembok atau lantai.5) Anak kunci lemari khusus dikuasai oleh penanggung jawab atau pegawai lain yang diberi kuasa. Penyimpanan obat psikotropika disimpan pada lemari khusus yang terpisah dengan obat-obat lain, tidak harus terkunci, dan cukup dengan satu bagian pintu saja. Penyerahan obat golongan narkotika harus berdasarkan resep dokter. Apotek dilarang melayani salinan resep yang mengandung obat narkotika, walaupun resep tersebut baru dilayani sebagian atau belum dilayani sama sekali. Salinan resep hanya boleh dilayani oleh apotek yang menyimpan resep aslinya. Salinan resep obat narkotika dengan tulisan iter (diulang) tidak boleh dilayani sama sekali. Untuk obat golongan psikotropika, penyerahan juga harus dilakukan berdasarkan resep dokter. Pencatatan dan PelaporanPencatatan dan pelaporan penggunaan obat golongan narkotika dan psikotropika dilakukan setiap bulan. Untuk pelaporan penggunaan obat golongan narkotika dan psikotropika menggunakan sistem online dengan SIPNAP (Sistem Informasi Penggunaan Narkotika dan Psikotropika) yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Kab Garut. Laporan tersebut ditandatangani oleh APA dengan mencantumkan nama jelas, alamat apotek, stempel apotek yang kemudian dikirimkan kepada kepala Dinas Kesehatan Kab Garut dengan tembusan kepada : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Kepala Balai Besar POM Provinsi Jawa Barat Penanggung jawab narkotik dan obat berbahaya PT. Kimia Farma Pusat Arsip Apotek PemusnahanPemusnahan obat narkotika dan psikotropika dilakukan dalam hal : Berkaitan dengan tindak pidana. Diproduksi tanpa memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku dan/atau tidak dapat digunakan dalam proses produksi. Kadaluarsa. Tidak memenuhi syarat lagi untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan dan/atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Proses pemusnahan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dilakukan oleh pemerintah, orang atau badan yang bertanggung jawab atas produksi dan atau peredaran narkotika dan psikotropika, sarana kesehatan tertentu, serta lembaga ilmu pengetahuan tertentu dengan disaksikan oleh pejabat departemen di bidang kesehatan. Setelah dilakukan pemusnahan, dibuat berita acara pemusnahan narkotika dan psikotropika. Berita acara sekurang kurangnya memuat : Hari, tanggal, bulan dan tahun pemusnahan Nama pemegang izin khusus atau APA Nama saksi dari pemerintah dan saksi dari apotek tersebut Nama dan jumlah obat narkotika dan psikotropika yang dimusnahkan Cara pemusnahan Tanda tangan dan identitas lengkap pelaksana dan pejabat yang menyaksikan pemusnahan. Berita acara pemusnahan tersebut kemudian dikirimkan kepada Badan POM dan Dinas Kesehatan Kab Garut . Tablet/kapletS. 3 dd1 tab acS. 3 dd tab pcS. 3 dd prnS. 1-0-0S. 0-1-0S. 0-0-1 Kapsul S. 3dd1 cap Serbuk (bungkus)S. 3dd pulv 1 1 jam ac Sirup/suspensi/emulsi/potioS. 3 dd cth 1 S. 3 dd C 1S. 3 dd cp 1 DropS. 3 dd 0,5cc SalepS.u.e KrimS.u.e Obat tetes telingaS. 3 dd gtt III ASS. 3 dd gtt III ADS. 3 dd gtt III ADS Obat tetes mata S. 3 dd gtt III OSS. 3 dd gtt III ODS. 3 dd gtt III ODS Salep mataS.u.e ODS

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.SiPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : SeninTanggal : 27 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.Pelayanan Resep

Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1) Penerimaan resep2) Pengkajian resep dan penyiapan obat3) Membuat obat racikan4) Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5) Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6) Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar.7) Membantu melayani pasien di swalayan farmasi8) Untuk penjualan non resep pasien diminta untuk mengisi formulir UPDS yang berisi nama pasien, alamat pasien, keluhan, nama obat, jumlah obat, harga dan tanda tangan apoteker dan pasien.

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.SiPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : SelasaTanggal : 28 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.

2.

3.

4.Pelayanan Resep

Presentasi dan Diskusi tentang Undang-undang Kefarmasian yang berhubungan dengan apotek

Mempelajari rumus menghitung dosis untuk anak-anak

Presentasi tentang Home Pharmacy Care Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1) Penerimaan resep2) Pengkajian resep dan penyiapan obat3) Membuat obat racikan4) Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5) Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6) Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar.7) Membantu melayani pasien di swalayan farmasi8) Untuk penjualan non resep pasien diminta untuk mengisi formulir UPDS yang berisi nama pasien, alamat pasien, keluhan, nama obat, jumlah obat, harga dan tanda tangan apoteker dan pasien. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1332/MENKES/SK/X/2002 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. 922/Menkes/Per/X/1993 Tentang Ketentuan Dan Tata Cara Pemberian Izin Apotik Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2010 Tentang Prekursor Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor Farmasi Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia No. 058/SK/PP.IAI/IV/2012 Tentang Standar Kompetensi Apoteker Indonesia

Rumus menghitung dosis berdasarkan umur Rumus Young (Untuk umur 1-8 tahun)

Rumus Dilling (umur diatas 8 tahun)

Rumus Fried ( umur < 1 tahun / bulan)

Rumus menghitung dosis berdasarkan berat badan Rumus Clark

Rumus Augeberger

Pelayanan kefarmasian di rumah (Home Pharmacy Care) oleh apoteker adalah pendampingan pasien oleh apoteker dalam pelayanan kefarmasian di rumah dengan persetujuan pasien atau keluarganya. Pelayanan kefarmasian di rumah terutama untuk pasien yang tidak atau belum dapat menggunakan obat dan atau alat kesehatan secara mandiri, yaitu pasien yang memiliki kemungkinan mendapatkan risiko masalah terkait obat misalnya komorbiditas, lanjut usia, lingkungan sosial, karateristik obat, kompleksitas pengobatan, kompleksitas penggunaan obat, kebingungan atau kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana menggunakan obat dan atau alat kesehatan agar tercapai efek yang terbaik . Tujuan dan Manfaaat Tujuan Terlaksananya pendampingan pasien oleh apoteker untuk mendukung efektifitas, keamanan dan kesinambungan pengobatan Terwujudnya komitmen, keterlibatan dan kemandirian pasien dan keluarga dalam penggunaan obat dan atau alat kesehatan yang tepat Terwujudnya kerjasama profesi kesehatan, pasien dan keluarga

Manfaat1. Bagi Pasien Terjaminnya keamanan, efektifitas dan keterjangkauan biaya pengobatan Meningkatkan pemahaman dalam pengelolaan dan penggunaan obat dan/atau alat kesehatan Terhindarnya reaksi obat yang tidak diinginkan Terselesaikannya masalah penggunaan obat dan/atau alat kesehatan dalam situasi tertentu2. Bagi Apoteker Pengembangan kompetensi apoteker dalam pelayanan kefarmasian di rumah Pengakuan profesi farmasi oleh masyarakat kesehatan, masyarakat umum dan pemerintah Terwujudnya kerjasama antar profesi kesehatan PRINSIP- PRINSIP PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH Pengelolaan pelayanan kefarmasian di rumah dilaksanakan oleh apoteker yang kompeten Mengaplikasikan peran sebagai pengambil keputusan profesional dalam pelayanan kefarmasian sesuai kewenangan Memberikan pelayanan kefarmasian di rumah dalam rangka meningkatkan kesembuhan dan kesehatan serta pencegahan komplikasi Menjunjung tinggi kerahasiaan dan persetujuan pasien (confidential and inform consent) rekomendasi dalam rangka keberhasilan pengobatan Melakukan telaah (review) atas penatalaksanaan pengobatan Menyusun rencana pelayanan kefarmasian berdasarkan pada diagnosa dan informasi yang diperoleh dari tenaga kesehatan dan pasien/keluarga Membuat catatan penggunaan obat pasien (Patient Medication Record) secara sistematis dan kontiniu, akurat dan komprehensif Melakukan monitoring penggunaan obat pasien secara terus menerus Bertanggung jawab kepada pasien dan keluarganya terhadap pelayanan yang bermutu melalui pendidikan, konseling dan koordinasi dengan tenaga kesehatan lain Memelihara hubungan diantara anggota tim kesehatan untuk menjamin agar kegiatan yang dilakukan anggota tim saling mendukung dan tidak tumpang tindih Berpartisipasi dalam aktivitas penelitian untuk mengembangkan pengetahuan pelayanan kefarmasian di rumah Apoteker sebagai pemberi layanan diharapkan juga dapat melakukan Pelayanan Kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok lansia dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya. Jenis Pelayanan Kefarmasian di rumah yang dapat dilakukan oleh Apoteker, meliputi : Penilaian/pencarian (assessment) masalah yang berhubungan dengan pengobatan Identifikasi kepatuhan pasien Pendampingan pengelolaan Obat dan/atau alat kesehatan di rumah, misalnya cara pemakaian Obat asma, penyimpanan insulin Konsultasi masalah Obat atau kesehatan secara umum Monitoring pelaksanaan, efektifitas dan keamanan penggunaan Obat berdasarkan catatan pengobatan pasien Dokumentasi pelaksanaan Pelayanan Kefarmasian di rumah dengan menggunakan Formulir 8. Kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah tidak dapat diberikan pada semua pasien mengingat waktu pelayanan yang cukup lama dan berkesinambungan. Oleh karena itu diperlukan seleksi pasien dengan menentukan prioritas pasien yang dianggap perlu mendapatkan pelayanan kefarmasian di rumah. Pasien yang perlu mendapat pelayanan kefarmasian di rumah antara lain : Pasien yang menderita penyakit kronis dan memerlukan perhatian khusus tentang penggunaan obat, interaksi obat dan efek samping obat Pasien dengan terapi jangka panjang misal pasien TB, HIV/AIDS, DM dll Pasien dengan risiko adalah pasien dengan usia 65 tahun atau lebih dengan salah satu kriteria atau lebih regimen obat sebagai berikut: Pasien minum obat 6 macam atau lebih setiap hari. Pasien minum obat 12 dosis atau lebih setiap hari. Pasien minum salah satu dari 20 macam obat dalam tabel 1 yang telah diidentifikasi tidak sesuai untuk pasien geriatri Pasien dengan 6 macam diagnosa atau lebih

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.SiPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : RabuTanggal : 29 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1. Pelayanan Resep

Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi :1) Penerimaan resep2) Pengkajian resep dan penyiapan obat3) Membuat obat racikan4) Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai5) Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil.6) Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar.7) Membantu melayani pasien di swalayan farmasi8) Untuk penjualan non resep pasien diminta untuk mengisi formulir UPDS yang berisi nama pasien, alamat pasien, keluhan, nama obat, jumlah obat, harga dan tanda tangan apoteker dan pasien.

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut

LAPORAN HARIANPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKERAPOTEK KIMIA FARMA 377 Jl. Cimanuk No. 11A Garut

Hari : KamisTanggal : 30 April 2015NoJenis kegiatanUraian

1.

2.

3.Pelayanan Resep

Membantu kegiatan stok opname

Presentasi dan diskusi mengenai peraturan terbaru yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor Farmasi

Membantu pelayanan resep tunai, resep kredit dan penjualan non resep meliputi : Penerimaan resep Pengkajian resep dan penyiapan obat Membuat obat racikan Penyiapan kemasan, etiket dan label sesuai aturan pakai Membuat copy resep jika obat hanya diambil sebagian atau obat tidak diambil. Membuat kwitansi (jika diminta) sesuai biaya yang telah dibayar. Membantu melayani pasien di swalayan farmasi Untuk penjualan non resep pasien diminta untuk mengisi formulir UPDS yang berisi nama pasien, alamat pasien, keluhan, nama obat, jumlah obat, harga dan tanda tangan apoteker dan pasien. Stok opname dilakukan pada setiap akhir bulan yaitu dengan cara menghitung jumlah fisik setiap obat dan menuliskan Expire Date masing-masing obat. Stok opname dilakukan agar jumlah obat tidak mengalami kekosongan dan tanggal kadaluarsa obat dapat terkontrol. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, Dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor Farmasi merupakan peraturan terbaru untuk melengkapi yang belum ada pada peraturan sebelumnya, dimana berisi tentang pelaporan prekursor farmasi. Prekursor Farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan sebagai bahan baku/penolong untuk keperluan proses produksi industri farmasi atau produk antara, produk ruahan, dan produk jadi yang mengandung ephedrine, pseudoephedrine, norephedrine/ phenylpropanolamine, ergotamin, ergometrine, atau Potasium Permanganat. Pencatatan dan pelaporan1) Industri Farmasi, PBF, Instalasi Farmasi Pemerintah, Apotek, Puskesmas, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Instalasi Farmasi Klinik,Lembaga Ilmu Pengetahuan, atau dokter praktik perorangan yang melakukan produksi, Penyaluran, atau Penyerahan Narkotika,Psikotropika, dan Prekursor Farmasi wajib membuat pencatatan mengenai pemasukan dan/atau pengeluaran Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi. 2) Toko Obat yang melakukan penyerahan Prekursor Farmasi dalam bentuk obat jadi wajib membuat pencatatan mengenai pemasukan dan/atau pengeluaranPrekursor Farmasi dalam bentuk obat jadi. Pencatatan sebagaimana dimaksud paling sedikit terdiri atas: 1) nama, bentuk sediaan, dan kekuatan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi; 2) jumlah persediaan; 3) tanggal, nomor dokumen, dan sumber penerimaan4) jumlah yang diterima; 5) tanggal, nomor dokumen, dan tujuan penyaluran/penyerahan; 6) jumlah yang disalurkan/diserahkan; 7) nomor batch dan kadaluarsa setiap penerimaan atau penyaluran/penyerahan; dan 8) paraf atau identitas petugas yang ditunjuk. Seluruh dokumen pencatatan, dokumen penerimaan, dokumen penyaluran, dan/atau dokumen penyerahan termasuk surat pesanan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi wajib disimpan secara terpisah paling singkat 3 (tiga) tahun.

Mengetahui,

Mira Andam Dewi, S.Si., M.Si., AptPembimbing PKPA UNJANIMengetahui,

Linda Lestari, S.Farm.,Apt Pembimbing PKPA Apotek Kimia Farma 377 Garut