tugas antropologi

1
pangan lain sebaiknya lebih dingkatkan untuk memenuhi kecukupan zat gizi individu, khususnya individu yang memprakkkan tabu makanan pada Salah satu variabel kebiasaan makan yaitu frekuensi makan rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap densitas asupan protein rumah tangga, sedangkan preferensi pangan sayur-sayuran berpengaruh signifikan terhadap densitas asupan kalsium rumah tangga. Aspek sosial ekonomi rumah tangga lainnya melipu besar keluarga, pendapatan perkapita, dan jumlah ketersediaan padi serta salah satu aspek sosio budaya pangan melipu tabu makanan dak berpengaruh terhadap densitas asupan zat gizi rumah tangga. Asupan zat gizi dari Ketersediaan pangan pada suatu daerah kesimpulan POLA KONSUMSI PANGAN, KEBIASAAN MAKAN, DAN DENSITAS GIZI MASYARAKAT 10 NOVEMBER 2015 KELOMPOK 4 Ideologi pangan ada- lah berbagai sikap, ke- percayaan, kebiasaan dan tabu yang mem- pergaruhi susunan menu suatu kelompok masyarakat. Kualitas pangan berpengaruh pada : Hasil frek- uensi Makan dan Konsumsi Pangan Ru- mah Tang- ga Tabu Ma- kanan Densitas Energi dan Zat Gizi Pangan Pemilihan jenis pangan yang disukai umumnya dipengaruhi dan ter- bentuk dari gabungan pengaruh genetik dan faktor lingkungan. Ke- biasaan mengonsumsi pangan tradisional ter- bukti dapat mencegah risiko obesitas serta penyakit degenerative. Jenis lauk hewani yang paling disukai oleh seba- gian besar masyarakat adalah ikan asin dan ikan air tawar. Pangan nabati tidak terlalu disukai oleh sebagian besar masyara- kat karena tidak dapat diproduksi sendiri dan harganya yang relatif mahal untuk masyarakat setempat Beberapa jenis pangan tertentu yang mengandung sejumlah asupan zat gizi yang cukup namun diang- gap tabu justru dapat menyebabkan ke- hilangan kesempatan memperoleh kontri- busi asupan zat gizi dari pangan tersebut.

Upload: yola

Post on 17-Feb-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

antro

TRANSCRIPT

pangan lain sebaiknya

lebih ditingkatkan

untuk memenuhi

kecukupan zat gizi

individu, khususnya

individu yang

mempraktikkan tabu

makanan pada

Salah satu variabel

kebiasaan makan yaitu

frekuensi makan rumah

tangga berpengaruh

signifikan terhadap

densitas asupan protein

rumah tangga,

sedangkan preferensi

pangan sayur-sayuran

berpengaruh signifikan

terhadap densitas

asupan kalsium rumah

tangga. Aspek sosial

ekonomi rumah tangga

lainnya meliputi besar

keluarga, pendapatan

perkapita, dan jumlah

ketersediaan padi serta

salah satu aspek sosio

budaya pangan meliputi

tabu makanan tidak

berpengaruh terhadap

densitas asupan zat gizi

rumah tangga. Asupan

zat gizi dari

Ketersediaan pangan pada

suatu daerah

kesimpulan

POLA KONSUMSI PANGAN,

KEBIASAAN MAKAN, DAN

DENSITAS GIZI MASYARAKAT 1 0 N O V E M B E R 2 0 1 5 K E L O M P O K 4

Ideologi

pangan ada-

lah berbagai

sikap, ke-

percayaan,

kebiasaan

dan tabu

yang mem-

pergaruhi

susunan

menu suatu

kelompok

masyarakat.

Kualitas pangan

berpengaruh

pada :

Hasil frek-

uensi

Makan dan

Konsumsi

Pangan Ru-

mah Tang-

ga

Tabu Ma-

kanan

Densitas

Energi dan

Zat Gizi

Pangan

Pemilihan jenis pangan yang disukai umumnya dipengaruhi dan ter-bentuk dari gabungan pengaruh genetik dan faktor lingkungan. Ke-biasaan mengonsumsi pangan tradisional ter-bukti dapat mencegah risiko obesitas serta penyakit degenerative.

Jenis lauk hewani yang paling disukai oleh seba-gian besar masyarakat adalah ikan asin dan ikan air tawar. Pangan nabati tidak terlalu disukai oleh sebagian besar masyara-kat karena tidak dapat diproduksi sendiri dan harganya yang relatif mahal untuk masyarakat setempat

Beberapa jenis pangan tertentu yang mengandung sejumlah asupan zat gizi yang cukup namun diang-gap tabu justru dapat menyebabkan ke-hilangan kesempatan memperoleh kontri-busi asupan zat gizi dari pangan tersebut.