tugas akhir upaya local exhaust ventilation...

126
TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION DALAM MENGURANGI KELUHAN SUBYEKTIF DI BAGIAN OFFSET PT. GUDANG GARAM, Tbk. DIREKTORAT GRAFIKA Oleh : ERHAM ALSETO UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III PROGRAM STUDI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA SURABAYA 2010 ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Upload: vanminh

Post on 23-Mar-2019

307 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

TUGAS AKHIR

UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION DALAM MENGURANGI

KELUHAN SUBYEKTIF DI BAGIAN OFFSET PT. GUDANG GARAM, Tbk.

DIREKTORAT GRAFIKA

Oleh :

ERHAM ALSETO

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III PROGRAM STUDI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA

SURABAYA 2010

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 2: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

TUGAS AKHIR

UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION DALAM MENGURANGI

KELUHAN SUBYEKTIF DI BAGIAN OFFSET PT. GUDANG GARAM, Tbk.

DIREKTORAT GRAFIKA

Oleh :

ERHAM ALSETO NIM. 100710425 – H

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III PROGRAM STUDI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA

SURABAYA 2010

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 3: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

PENGESAHAN

Dipertahanakan di Depan Tim Penguji Tugas Akhir Program Pendidikan Diploma III Program Studi Hiperkes dan Keselamatan Kerja

Faklutas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan diterima untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

Ahli Madya (A. Md) Hiperkes dan Keselamatan Kerja Pada tanggal 14 Juli 2010

Mengesahkan Universitas Airlangga

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dekan,

Prof. Dr. J. Mukono. dr., M.S., M.PH NIP. 194706171978021001

Tim Penguji : 1. Lucia Yovita Hendrati, S.KM., M.Kes. 2. Prof. Dr. Tjipto Suwandi, dr., M.OH., SpOK 3. Warsiki Dwi Marisiana, ST.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 4: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat lulus

Program Pendidikan Diploma III

Program Studi Hiperkes dan Keselamatan Kerja

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Oleh :

ERHAM ALSETO

NIM. 100710425 – H

Surabaya, 21 Juli 2010

Mengetahui,

Ketua Program Studi,

D3 Hyperkes dan keselamatan kerja.

M. Sulaksmono, dr., M.S, M.PH, Sp.OK NIP. 194911011976031003

Menyetujui,

Pembimbing,

Prof. Dr. Tjipto Suwandi, dr., M.OH., Sp.OK NIP. 194611171974111001

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 5: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya Tugas Akhir dengan judul

“UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION DALAM MENGURANGI

KELUHAN SUBYEKTIF DI TEMPAT KERJA ”, sebagai salah satu persyaratan

akademis dalam rangka menyelesaikan kuliah di Program Pendidikan Diploma

III Program Studi Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Airlangga.

Dalam Tugas Akhir ini dijabarkan bagaimana upaya ventilasi industri

terutama ventilasi lokal di suatu perusahaan, sehingga nantinya dapat digunakan

bahan pertimbangan untuk perubahan yang lebih baik pada tempat kerja supaya

para tenaga kerja terasa nyaman dan tidak terdapat adanya gangguan meskipun

gangguan yang terjadi tidak seberapa besar yang dibayangkan tetapi dalam

jangka waktu yang lama bisa berakibat besar. Pada kesempatan ini saya

menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada

Prof.Dr.Tjipto Suwandi,Dr,M.OH,SpOk, slaku dosen pembimbing yang telah

memberikan petunjuk, koreksi serta saran hingga terwujudnya Tugas Akhir ini.

Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan pula kepada yang

terhormat :

1. Prof. Dr. J. Mukono, dr., M.S., selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Airlangga.

2. M.Sulaksmono,dr,M.S,M.PH,SpOK, selaku Ketua Program Pendidikan

Diploma III Program Studi Higiene Perusahaan, Kesehatan dan

Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Airlangga.

3. Pak Teguh selaku kabag SDM dan pak Wardiono yang telah membantu

dalam pelaksanaan perijinan di bagian cetak offset.

4. Pak Agus selaku kepala seksi area cetak basah dan kering yang selalu

membantu dan memberi informasi demi kelancaran pengambilan data.

5. Mas beny kepala operator mesin duo dan seluruh anggotanya untuk

memperbolehkan mesin besarnya di bongkar demi kelancaran penelitian

ini

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 6: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

6. Ayah dan Ibu tercinta yang telah menuntun, memberi semangat dan doa

selama ini sehingga lancar dalam terselesainya Tugas Akhir ini.

7. Adikku Daniar yang selalu saya buat usil sehingga saya bisa terhibur dari

kejenuhan selama pengerjaan Tugas Akhir.

8. Bapak Sudjarwo yang telah banyak membantu dan menyemangati waktu

pengambilan data sehingga cepat terselesaikan.

9. Kepada Nuril yang sangat penyabar dan dapat membantu melupakan

keluh kesah selama pengerjaan Tugas Akhir ini.

10. Kepada Nindung, Odie, Wida, Wawan yang memberi masukan dan

inspirasi untuk tugas akhir ini.

11. Teman – teman UKM Perisai Diri yang dapat memberikan ketenangan

hati dan pikiran demi kelancaran Tugas Akhir ini. Salam Bunga

Sepasang. Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga allah swt memberikan balasan pahala atas segala kebaikan yang

telah mereka berikan kepada penulis. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis

menyadari masih belum sempurna seperti kata pepatah tiada bumi yg tak kena

hujan,tiada manusia yg tidak pernah melakukan kesalahan. Oleh karena itu, saran

dan kritik yg membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Tugas

Akhir ini. Terakhir penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak

Surabaya, 21 Juli 2010

Penulis,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 7: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

ABSTRACT

Work environment which are contamination in the air can lessen freshment in working as well as can cause health trouble. Applying of local ventilation represent one of the control technically in controling air contamination at work so that contamination are not contaminate air in workplace environment. General aim of this research was to study apply, install and effectivity of ventilation system especially local exhaust ventilation system and also subjective complaints of health, while special target was to study the condition of performanced and component ventilated especially local ventilation and also studied subjective complaints of health. Based on analysed data, this research included of observasional research, descriptive with time approach in the cross sectional methode. Research object is local exhaust ventilation component of machine duo and entire worker in part of offset PT. GUDANG GARAM, Tbk. DIREKTORAT GRAFIKA. This research used primary data from interviews and observations and also secondary data obtained from the company. Research times started at month of Maret up to June 2010. The results of research indicated was the condition of local ventilation component at leakage duct and material of duct were not heatresistant. The types of fan used has been real correct but the location were not exactly. While complaints was in experienced of workers at most complaints of respiratory especially chest pain ( 26% ). In general the condition of local ventilation component the duct saturateless, condition of hood, air cleaner and fan were good. The character of local ventilation did not maximal and there was not special treathment for local ventilation. The company especially for offset, ought to give medical check up of early medical check up, special medical check up and periodic medical check up for improving degrees health of worker and also give special treathment at local ventilation component, that work more optimal in this control.

Keywords : local exhaust ventilation, subjective complaints of health.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 8: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

ABSTRAK Lingkungan kerja yang terdapat kontaminan di udara dapat mengurangi

kenyamanan dalam bekerja dan juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Penerapan ventilasi lokal merupakan salah satu pengendalian secara teknis dalam mengendalikan kontaminan udara di tempat kerja agar kontaminan di udara tidak mencemari udara di lingkungan tempat kerja.

Tujuan umum dari penelitian ini untuk mempelajari penerapan, pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local exhaust ventilation serta keluhan subyektif yang dialami para pekerja, sedangkan tujuan khusus ialah mempelajari kondisi komponen dan kinerja ventilasi terutama ventilasi lokal serta mempelajari keluhan kesehatan yang di alami pekerja.

Berdasarkan analisis datanya penelitian ini termasuk penelitian observasional, deskriptif dengan pendekatan waktu secara cross sectional. Obyek penelitian adalah komponen ventilasi lokal dari mesin duo dan para pekerja di bagian offset di PT. GUDANG GARAM, Tbk. DIREKTORAT GRAFIKA. Data yang dipakai adalah data primer da sekunder, data primer di ambil dari observasi dan wawancara serta data sekunder yang diperoleh dari perusahaan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi komponen ventilasi lokal terutama pada duct mengalami kebocoran dan bahan duct yang digunakan tidak tahan panas. Jenis fan yang digunakan sudah benar namun penempatannya kurang tepat. Sedangkan keluhan yang di alami pekerja paling banyak pada keluhan pernafasan terutama nyeri dada ( 26% ).

Secara umum kondisi komponen ventilasi lokal yaitu duct kurang memadai, kondisi hood, air cleaner dan fan baik. Peran ventilasi lokal kurang maksimal dan tidak ada perawatan khusus untuk ventilasi lokal. Saran yang dapat diberikan untuk perusahaan terutama bagian offset hendaknya memberikan pemeriksaan kesehatan awal, berkala dan khusus demi meningkatkan derajat kesehatan pekerja serta memberikan perawatan khusus pada komponen ventilasi lokal supaya bekerja lebih optimal dalam pengendaliannya.

Kata kunci : local exhaust ventilation, keluhan subyektif.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 9: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Reflect nyeri dada Kontaminan udara yang masuk <0,1mikron akan masuk ke

saluran pernafasan bawah sampe ke broncueolus dan menyebabkan nyeri dada.

Maka paru2 kekurangan udara sehingga paru2 berusaha mendapatkan suplai

udara

Kl rasio skala data pling tnggi.bs membdakn,tau tngktanñ,liat intervalñ jg.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 10: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv ABSTRACT ..................................................................................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... viiiDAFTAR TABEL ............................................................................................ x DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

I.1. Latar Belakang ............................................................................... 1 I.2. Identifikasi Masalah ....................................................................... 6 I.3. Pembatasan Masalah ...................................................................... 6 I.4. Perumusan Masalah ....................................................................... 7

BAB II TUJUAN DAN MANFAAT ............................................................... 8 II.1. Tujuan umum ................................................................................ 8 II.2. Tujuan khusus ............................................................................... 8 II.3. Manfaat ......................................................................................... 8

BAB III TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 10 III.1. Bentuk Kontaminan Udara .......................................................... 10 III.2. Faktor yang menentukan besarnya gangguan kesehatan ............. 11 III.3. Pengertian Ventilasi .................................................................... 12

III.3.1. Ventilasi ........................................................................... 12 III.3.2. Komponen Local Exhaust Ventilation ............................ 16 III.3.3. Klasifikasi hood ............................................................... 20 III.3.4. Duct / Ducting system ..................................................... 21 III.3.5. Penurunan tekanan dalam pipa ........................................ 25 III.3.6. Pembersih udara .............................................................. 25 III.3.7. Fan ................................................................................... 35

III.4. Pengetesan sistem ventilasi ......................................................... 38 III.5. Nilai Ambang Batas .................................................................... 39 III.6. Penyakit akibat kerja ................................................................... 40 III.7. Pedoman keselamatan kerja ........................................................ 42 III.8. Higiene Perorangan ..................................................................... 43

BAB IV KERANGKA KONSEPTUAL .......................................................... 44 BAB V METODE PENELITIAN .................................................................... 46

V.1. Jenis penelitian ............................................................................. 46 V.2. Obyek penelitian ........................................................................... 46 V.3. Lokasi dan waktu penelitian ......................................................... 46 V.4. Variabel, cara pengukuran dan definisi operasional ..................... 47 V.5. Teknik dan instrument pengambilan data ..................................... 49 V.6. Teknik pengolahan dan analisis data ............................................ 50

BAB VI HASIL PENELITIAN ....................................................................... 51

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 11: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

VI.1. Gambaran umum perusahaan ...................................................... 51 VI.1.1. Sejarah Perusahaan .......................................................... 51 VI.1.2. Lokasi Perusahaan ........................................................... 52 VI.1.3. Tujuan dan lapangan usaha ............................................. 52 VI.1.4. Kebijakan Mutu ............................................................... 53

VI.2. Struktur organisasi ....................................................................... 54 VI.3. Teknik dasar cetak offset pada mesin duo ................................... 55 VI.4. Kondisi local exhaust ventilation di bagian offset area cetak

basah pada mesin duo .................................................................

56 VI.5. Peran local exhaust ventilation di bagian offset pada kondisi

dan sekitar mesin duo .................................................................

61 VI.6. Pemeriksaan laju alir udara dalam saluran ventilasi lokal di

bagian offset area cetak basah pada mesin duo ..........................

62 VI.7. Karakteristik dan keluhan subyektif yang dirasakan oleh

pekerja di bagian offset area cetak basah ...................................

63 BAB VII PEMBAHASAN ............................................................................... 68

VII.1. Kondisi local exhaust ventilation pada mesin duo di bagian offset area cetak basah ...............................................................

68

VII.2. Peran local exhaust ventilation di bagian offset pada kondisi dan sekitar mesin duo .................................................................

71

VII.3. Pemeriksaan laju aliran udara dalam saluran ventilasi lokal di bagian offset area cetak basah pada mesin duo ..........................

71

VII.4. Karakteristik tenaga kerja .......................................................... 72 VII.5. Keluhan subyektif yang dirasakan pekerja ................................ 73

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 75 VIII.1. Kesimpulan ............................................................................... 75 VIII.2. Saran ......................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 77 LAMPIRAN ..................................................................................................... 79

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 12: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman III.1. Initial velocity dari partikel – partikel yang dihasilkan oleh

berbagai proses ................................................................................

17 VI.1. Distribusi tenaga kerja menurut umur dibagian offset area cetak

basah PT. Gudang Garam, Tbk Direktorat Grafika tahun 2010 ......

63 VI.2. Distribusi tenaga kerja menurut masa kerja dibagian offset area

cetak basah PT. Gudang Garam, Tbk Direktorat Grafika tahun 2010 ..................................................................................................

63 VI.3. Distribusi tenaga kerja menurut pendidikan formal dibagian offset

area cetak basah PT. Gudang Garam, Tbk Direktorat Grafika tahun 2010 ........................................................................................

64 VI.4. Distribusi hasil survey keluhan pernafasan yang di alami tenaga

kerja .................................................................................................

64 VI.5. Distribusi hasil survey keluhan pada mata yang di alami tenaga

kerja .................................................................................................

65 VI.6. Distribusi hasil survey keluhan pada kulit yang di alami tenaga

kerja .................................................................................................

65 VI.7. Distribusi tabulasi silang lama kerja dan keluhan subyektif yang di

alami tenaga kerja ............................................................................

66 VI.8. Distribusi tabulasi silang umur dan keluhan subyektif yang di

alami tenaga kerja ............................................................................

66

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 13: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman III.1. Local Exhaust Sistem ...................................................................... 16 III.2. Enclosing hood ............................................................................... 18 III.3. Enclosing hood ................................................................................ 19 III.4. Penempatan dan tipe hood pada electroplating tank ...................... 19 III.5. Penempatan canopy hood yang benar dan yang salah .................... 20 III.6. Bentuk duct yang baik dan jelek ..................................................... 22 III.7. Berbagai macam bentuk elbow ....................................................... 23 III.8. Gravity Settling Chamber ............................................................... 26 III.9. Dynamic Cyclone Separator ........................................................... 27 III.10. Plate – type electrostatic precipitator ............................................. 29 III.11. Axial flow fans dan centrifugal fans ................................................ 35 VI.1. Hood pada mesin duo 7 warna ........................................................ 56 VI.2. Duct pada mesin duo 7 warna ......................................................... 57 VI.3. Air cleaner pada mesin duo 7 warna ............................................... 59 VI.4. Backward curved blades dan forward curved blades ..................... 61

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 14: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halaman 1. PERMENAKER No. Per. 02 / MEN / 1980 2. PERMENAKER No. Per. 01 / MEN / 1981 3. Lembar observasi 4. Jawaban ijin pengambilan data 5. Jadwal pengambilan data 6. APA ITU 5S by Johny Tanri 7. Kebijakan Mutu 8. Kebijakan 6S 10. Lembar kuesioner 11. Laporan produksi cetak offset 12. Quality sheet proses mesin Heidelberg mesin duo 13. Cek sheet cetak basah offset

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 15: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Pembangunan saat ini telah memasuki era industrialisasi dimana terdapat

permasalahan industri yang semakin hari semakin kompleks. Dengan semakin

majunya teknologi telah banyak menyumbangkan berbagai hal positif dalam

pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial di dunia industri. Perkembangan

teknologi telah mengangkat standar hidup manusia dan mengurangi sumber

kecelakaan, cedera dan stress akibat kerja. Namun demikian, di sisi lain

kemajuan teknologi juga mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan yaitu

berupa terjadinya peningkatan pencemaran lingkungan, kecelakaan kerja dan

timbulnya berbagai macam penyakit akibat kerja.

Kompleknya teknologi modern, perubahan bentuk kerja, organisasi kerja

dan sistem produksi juga menempatkan suatu tuntutan yang tinggi pada daya

kerja. Untnuk mengatasi masalah – masalah tersebut maka implementasi

peningkatan kinerja K3 adalah suatu keharusan. Sehingga setiap pengembangan

dan penggunaan teknologi baru dapat diterima dan menguntungkan semua

pihak.(Tarwaka,2008).

Manusia dari awal kehidupannya tidak terkecuali selalu bekerja dan

bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada saat bekerja dengan berbagai

sebab, mereka tentunya pernah mengalami kecelakan atau sakit karena

pekerjaannya baik itu berupa cidera, luka – luka atau bahkan kematian yang

menyebabkan penderitaan. Berbekal akal dan pikiran yang dimiliki, mereka

berusaha untnuk mencegah agar kecelakaan dan sakit yang pernah menimpanya

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 16: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

tidak terulang kembali. Karena suatu produksi tidak dapat di hasilkan tanpa

adanya orang yang mengerjakan produksi tersebut.

Karyawan atau tenaga kerja merupakan aset utama bagi perusahaan. Oleh

karena itu usaha peningkatan derajat kesehatan dan keselamatan kerja merupakan

fokus utama dalam perlindungan terhadap hak tenaga kerja. Hal ini selaras

dengan kaidah yang digariskan dalam Undang – Undang No.1 tahun 1970

tentang keselamatan kerja. Setiap pekerja berhak untuk mendapatkan

perlindungan dari resiko – resiko yang ada di tempat kerja. Setiap tempat kerja

selalu mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan

tenaga kerja atau dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat kerja. Gangguan

ini dapat berupa gangguan fisik maupun psikis terhadap tenaga kerja. Pengenalan

potensi bahaya di tempat kerja merupakan dasar untnuk mengetahui pengaruhnya

terhadap tenaga kerja, serta dapat dipergunakan untuk mengadakan upaya –

upaya pengendalian potensi bahaya dalam rangka pencegahan penyakit akibat

kerja yang mungkin terjadi.(Tarwaka, 2008)

Kecelakaan tidak terjadi kebetulan melainkan ada sebabnya. Oleh karena

itu kecelakaan dapat dicegah asal cukup ada kemauan untuk mencegah. Agar

kecelakaan tidak terjadi dan terulang kembali harusnya sebab – sebab kecelakaan

harus diteliti dan ditemukan, agar untuk selanjutnya dengan usaha – usaha

koreksi yang di tujukan kepada sebab itu kecelakaan dapat dicegah dan tidak

terulang kembali.

Resiko penyebab kecelakaan bukan hanya disebabkan karena keselamatan

kerja saja tapi juga ada gangguan – gangguan pada kesehatan dan pengaruh pada

daya kinerja akibat berbagai faktor dalam pekerjaan bisa dihindarkan, asal saja

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 17: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

pekerja dan pimpinan perusahaan ada kemauan baik untuk mencegahnya. Tentu

perundang – undangan itu juga apabila para pekerja tidak mengambil peranan

penting dalam menghindarkan gangguan – gangguan sesuai yang tertulis dalam

undang – undang, maka akan kurang berpengaruh.

Kurang berpengaruhnya penerapan undang – undang antara pimpinan dan

tenaga kerja maka perlu diadakan pengendalian di tempat kerja sebagaimana

mengurangi dan sebagai barisan terdepan dalam mengurangi angka resiko

kecelakaan di tempat kerja dan penyakit akibat kerja. Dimana macam – macam

pengendalian adalah sebagai berikut :

1. Eliminasi

Sistem pengendalian ini merupakan program pengendalian

potensi bahaya yang utama untuk pengendalian jangka panjang dan

bersifat permanen. Pengendalian ini merupakan pengendalian dengan

metode menghilangkan atau meniadakan potensi bahaya pada

sumbernya.

2. Substitusi

Penggantian atau mengurangi potensi bahaya pada sumbernya

termasuk meminimalkan jumlah pelepasan energi yang tidak

terkendali. Beberapa contoh penggantian, antara lain :

a. Material

Misalnya, mengganti serat asbes yang menyebabkan kanker

dan mesothelioma dengan serat kaca dan wol batu karang.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 18: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

b. Proses

Misalnya, menurunkan temperatur untuk mengurangi

penguapan dari material mudah menguap.

3. Isolasi

Menutup sumber bahaya merupakan cara untuk mencegah

pelepasan energi yang tidak terkendali dari sumbernya, sehingga

cidera atau kerusakan tidak terjadi.

4. Pengendalian administratif

Pengendalian potensi bahaya ini sangat tergantung pada

pemindahan tenaga kerja dari sumber bahaya.

5. Alat Pelindung Diri

Seluruh alat pelindung diri didesain untuk memisahkan atau

member penghalang antara tubuh manusia dengan potensi sumber

energi yang membahayakan sebagai perlindungan terakhir.

Terdapat berbagai cara untuk menanggulangi bahaya lingkungan kerja

dan cara pengendalian secara teknis teknologi ( engineering control ) merupakan

alternatif pertama yang dianjurkan. Engineering Control dapat dilakukan

misalnya dengan cara isolasi sumber bahaya. Substitusi bahan yang berbahaya

dengan bahan lain yang relatife kurang berbahaya dan ventilasi tempat kerja yang

baik.

Di tempat kerja yang mengolah tanah atau batu mineral zat – zat kimia

tertentu, campuran timah, zat pelarut organik, zat radio aktif dan zat lain yang

berbahaya yang dapat memancarkan zat – zat berbahaya dalam bentuk gas, uap,

kabut, debu dan asap yang dapat menyebar dalam lingkungan kerja sehingga

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 19: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

mencemari udara serta menyebabkan gangguan kesehatan para pekerja yang

bekerja di lingkungan tersebut jika tidak ada sistem pertukaran udara.

Kontaminan yang ada akan bergerak perlahan di dalam udara ruang kerja

sehingga kontaminan akan berada di sekitar sumber dan daerah sekitar

pernafasan pekerja dengan konsentrasi tinggi.

Sistem ventilasi ini merupakan salah satu cara pengendalian bahaya yang

terpenting namun sering diabaikan oleh perusahaan. Hal ini terlihat bila suatu

mesin mengalami kemacetan, maka mesin tersebut oleh perusahaan akan segera

diperbaiki sedangkan bila fan atau ducting sistem dari local exhaust ventilation

mengalami gangguan. Keadaan ini biasanya oleh perusahaan tidak segera

diperbaiki atau dibiarkan saja.

Sering diketahui bahwa ventilasi di tempat kerja di perusahaan –

perusahaan umumnya masih belum dan bahkan sama sekali tidak memadai. Hal

ini diantaranya disebabkan olah desain gedung yang kurang atau tidak baik.

Kurang atau tidak diperhatikannya tentang perawatan atau pemeliharaan sistem

ventilasi yang telah ada. Hal ini disebabkan karena banyak perusahaan

beranggapan bahwa secara langsung ventilasi tidak berkaitan dengan produksi.

Perlu diketahui bahwa penyelenggaraan ventilasi di tempat – tempat kerja

yang memadai merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan keselamatan,

kesehatan dan produktivitas tenaga kerja ( A. Siswanto 1991 ).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 20: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

I.2 Identifikasi masalah

PT. Gudang Garam, tbk. sebagai industri rokok terbesar saat ini, tentunya

memiliki potensi bahaya yang sangat besar pula. Semakin banyaknya permintaan

pasar maka semakin banyak pula dibutuhkan bahan baku untuk percetakan

kemasan rokok dimana pada produksinya mengandung kadar resiko uap - uap

kimia yang tentunya berbahaya dan perlu dikendalikan. Di salah satu bagian

produksi yaitu pada bagian offset di area cetak basah terdapat salah satu proses

percetakan menggunakan mesin duo yang dimana terpasang local exhaust

ventilation tapi pada kenyataannya powder dan udara panas masih bisa lolos dan

berhamburan disekitar mesin duo mengganggu jalan yang dilalui, kenyamanan

dan kesehatan tenaga kerja pada bagian offset di area cetak basah. Berawal dari

masalah tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk mempelajari upaya

penerapan local exhaust ventilation dalam mengurangi keluhan subyektif di

tempat kerja.

I.3 Pembatasan masalah

Pembatasan penelitian ini difokuskan hanya pada kondisi, peran dan

ketepatan dalam penempatan local exhaust ventilation di bagian offset area cetak

basah pada mesin duo 7 warna PT. GUDANG GARAM, Tbk. DIREKTORAT

GRAFIKA dalam mengendalikan kadar kontaminan di udara serta keluhan

kondisi dalam kegiatan menjalankan pekerjaan yang di alami pekerja karena

keterbatasan waktu dan biaya oleh peneliti.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 21: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

I.4 Perumusan masalah

Dengan demikian masalah yang akan di teliti adalah bagaimana gambaran

penerapan LEV dalam mengendalikan kadar kontaminan guna mengurangi

keluhan gangguan kesehatan pada pekerja di bagian offset PT. GUDANG

GARAM, Tbk. DIREKTORAT GRAFIKA ?

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 22: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

BAB II

Tujuan dan Manfaat

II.1 Tujuan umum

Mempelajari penerapan pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi

terutama local exhaust ventilation serta keluhan subyektif yang dialami para

pekerja di tempat kerja.

II.2 Tujuan khusus

1. Mempelajari kondisi komponen sistem ventilasi terutama LEV.

2. Mempelajari kinerja sistem ventilasi terutama LEV dalam

mengendalikan kadar kontaminan di udara lingkungan kerja.

3. Mempelajari keluhan gangguan kesehatan yang dialami pekerja pada

bagian cetak offset PT. GUDANG GARAM, Tbk. DIREKTORAT

GRAFIKA.

II.3 Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak

antara lain :

1. Bagi Perusahaan.

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan

pertimbangan dalam mengambil langkah bijaksana untuk melakukan

perawatan rutin pada mesin produksi supaya tidak timbul gangguan

kesehatan pada operator mesin produksi tersebut.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 23: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

2. Bagi peneliti.

Penelitian ini sebagai masukan dan menambah pengalaman bagi

penulis di bidang keselamatan kerja, khususnya dalam hal

pengendalian bahaya di lingkungan kerja dalam upaya penerapan

keselamatan dan kesehatan kerja.

3. Bagi masyarakat.

Penelitian ini dapat memberikan informasi yang ilmiah untuk

masyarakat pada umumnya sebagai tambahan pengetahuan dan

wawasan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 24: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

III.1 Bentuk kontaminan udara

Debu adalah partikel – partikel zat padat, yang disebabkan oleh kekuatan

– kekuatan alami atau mekanis seperti pengolahan, penghancuran, pelembutan,

pengepakan yang cepat, peledakan dan lain – lain dari bahan – bahan, baik

organik maupun anorganik misalnya batu, kayu, bijih logam, arang batu, butir –

butir zat dan sebagainya. Contoh debu adalah debu batu, debu kapas, debu padi,

dll. Sifat – sifat debu ini tidak berflokulasi, kecuali oleh gaya tarikan elektris,

tidak berdifusi dan turun oleh tarikan gaya tarik bumi.( Suma’mur, 1998 )

Kontaminan yang ada di udara dapat menyebabkan kondisi yang tidak

aman di lingkungan kerja. Kontaminan yang ada di udara dapat berbentuk gas,

uap, debu, mist, fume, fog, smog dan asap.

Definisi kontaminan kontaminan tersebut di jelaskan seperti di bawah ini :

a. Gas adalah bahan yang dalam kondisi normal tidak mempunyai

bentuk tertentu dan mengisi seluruh ruang gas dan dapat di ubah

bentuknya menjadi cair hanya dengan menaikkan tekanannya dan

menurunkan suhunya.

b. Uap adalah bentuk gas dari bahan – bahan yang normalnya berbentuk

padat atau cair pada kondisi ambient (suhu dan tekanan ruang).

c. Debu adalah partikel padat yang berbentuk dari proses penghancuran,

penanganan (handling), grinding, peledakan dan lain – lain. Debu

yang ada di industry adalah yang menunjuk pada partikel airborne

yang berukuran antara 0,1 – 25 mikron.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 25: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

d. Fume adalah partikel padat yang tebentuk dari kondensasi gas – gas

yang ada. Pada umumnya berasal dari material – material yang

dilelehkan. Fume terjadi karena suatu reaksi kimia, biasanya oksidasi.

e. Fog dipakai untuk partikel yang visible dari bahan cairan yang

terdispersi udara. Pembentukannya dari peristiwa kondensasi.

f. Asap (smoke) partikel yang berukuran kurang dari 0,1 mikron dari

karbon atau jelaga yang terbentuk dan proses pembakaran yang

kurang sempurna dari material – material yang mengandung karbon.

g. Kabut (mist) istilah yang digunakan untuk menyebut dispersi partikel

cair yang ukurannya dapat dilihat secara visual. Contoh adalah mist

minyak yang terjadi pada proses grinding atau cutting, mist dari cat

pada penyemprotan.

h. Smog adalah penggabungan antara smoke dan fog biasanya pada

peristiwa pencemaran udara yang terbentuk dari kombinasi antara

sumber – sumber alamai dan buatan.(Sugeng, 2007)

III.2 Faktor yang menentukan besarnya gangguan kesehatan

Lingkungan kerja yang berdebu dapat menimbulkan gangguan kesehatan

dan kenikmatan kerja. Faktor yang menentukan besarnya gangguan kesehatan

antara lain (Siswanto,1991):

1. Kadar debu di udara, makin pekat kadar debu makin dapat

menimbulkan gangguan kesehatan dan kenikmatan kerja.

2. Ukuran atau diameter debu, debu yang debu yang berdiameter

kecil akan dapat masuk jauh kedalam alveoli, sementara yang

lepas akan disilia dari saluran nafas atas.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 26: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

3. Sifat debu memiliki sifat inert, fibrogenik dan karsinogenik.

4. Reaktifitas debu, debu organik kurang efektif namun dapat

menyebabkan reaksi alergik, sedangkan debu anorganik lebih

reaktif dan dapat menyebabkan reaksi iritasi.

5. Cuaca kerja, lingkungan yang panas dan kering mendorong

timbulnya debu dan debu yang terbentuk dalam keadaan demikian

akan menjadi lebih reaktif.

6. Lama waktu papar, debu menimbulkan kelainan didalam paru

terutama dalam jangka waktu yang lama.

7. Kepekaan individu, bentuk kepekaan seseorang sangat berbeda

antara satu dengan yang lain. Kepekaan disini hanya dalam bidang

morfologis namun juga dalam psikologis dan iritasi. Proses menua

adalah sebuah proses yang mengubah orang dewasa sehat menjadi

rapuh disertai dengan penurunan cadangan hamper semua system

fisiologis dan disertai pula dengan meningkatnya kerentanan

terhadap penyait dan kematian. Proses menua dan penyakit yang

terkait usia sering saling berkaitan dalam bentuk yang sama dan

rumit, sehingga sulit untuk membedakan keduanya(wildana,2007).

III.3 Pengertian ventilasi

III.3.I Ventilasi

Ventilasi didefinisikan sebagai proses pertukaran udara di dalam suatu

ruang yaitu suatu proses (supply) dan pengeluaran (exhaust) duara dari dan ke

ruang tersebut. Ventilasi bertujuan untuk mengendalikan suhu dan kelembaban

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 27: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

udara, bau-bauan, zat-zat pencemar, dan uap-uap dari larutan bahan kimia yang

mudah terbakar / meledak.

Ventilasi umum adalah proses pembaharuan udara di suatu ruang, atau

tempat kerja melalui suplai udara bersih dan pengeluaran udara yang

terkontaminasi ke dan dari ruang atau tempat kerja tersebut. Penggunaan ventilasi

umum dimana terutama adalah untuk menciptakan kondisi kerja yang nyaman.

Ventilasi umum dapat di selenggarakan baik secara alami maupun secara buatan.

Kombinasi antara alami dan buatan merupakan ventilasi umum yang paling baik

(Siswanto,1991).

Ada beberapa klasifikasi system ventilasi :

a. Ventilasi alami

Adalah suatu sistem ventilasi dimana aliran atau gerakan udara terjadi

karena adanya kekuatan alam (natural forces), yaitu :

1) Kekuatan gravitasi (gravitational forces), yaitu kekuatan yang

di timbulkan oleh konveksi udara (thermal forces of

convection) atau timbul karena adanya perbedaan temperatur

antara suhu udara di dalam dan di luar gedung.

2) Kekuatan angin (anmotive forces) yaitu kekuatan yang timbul

karena adanya perbedaan kekuatan angin. Aliran udara yang

terjadi dalam suatu ruang dapat disebabkan oleh kekuatan

gravitasi atau kekuatan angina tau kombinasi dari kekuatan

tersebut. Oleh karena itu, arah angin dan konveksi termis

biasanya tidak menentu dan sering pula tidak bisa ditemukan

atau diramalkan sebelumnya. Maka, pemanfaatan ventilasi

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 28: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

alami untuk pengendalian kadar kontaminan dalam udara

tempat kerja adalah kurang efektif.

Udara dalam suatu ruang suhunya lebih tinggi dari suhu luar

akan naik ke atas dan kemudian keluar melalui celah – celah

dan lubang angin yang terdapat pada angin – angin atau atap

ruang tersebut. Efek termis ini adalah relatif mudah

diramalkan dari pada kekuatan angin dari luar (external wind

forces). Oleh karena itu, thermal forces of concevtion ini

sering digunakan dalam mendesain suatu sistem ventilasi di

tempat kerja.

b. Ventilasi buatan

1) Comfort ventilation

Sistem ventilasi ini bertujuan untuk mengendalikan suhu

dan kelembaban udara serta bau – bauan di tempat kerja

sedemikian rupa sehingga tempat kerja tersebut dirasakan oleh

sebagian besar dari tenaga kerja.

2) Dilution ventilation

Dilution ventilation bertujuan untuk mengendalikan kadar

kontaminan dalam udara tempat – tempat kerja khususnya untuk

bahan – bahan kimia yang toksisitasnya rendah sampai sedang

(NAB>100 ppm atau >0,1 mg/m3) yaitu dengan cara

mengencerkan udara yang terkontaminasi dengan udara yang

relative lebih bersih, sedemikian rupa sehingga kadar kontaminan

dalam udara tempat kerja menjadi lebih rendah dari kadar semula.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 29: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Sistim ventilasi ini biasanya kurang efektif untuk

mengendalikan asap rokok, gas – gas atau uap – uap yang

toksisitasnya sedang sampai tinggi karena efektifitas dilution

ventilation sangat ditentukan oleh suplai udara luar. Pada dilution

ventilation, kadar kontaminan dalam “exhaust air” tidak banyak

menunjukkan perbedaan yng berarti bila dibandingkan dengan

kadar kontaminan dalam udara tempat kerja. Sedangkan pada

local exhaust ventilation, perbedaan kadar kontaminan tersebut

adalah signifikan / bermakna.

3) Local Exhaust Ventilation

Local Exhaust Ventilation atau ventilasi keluar setempat

bertujuan untuk mengendalikan kadar debu, fume, mist/kabut,

uap dan udara panas pada sumber kontaminan/sumber emisi

sedemikian rupa sehingga kadar kontaminan – kontaminan

tersbut dalam udara tempat – tempat kerja berada dalam batas

– batas amannya. Sistem ventilasi ini adalah lebih baik dari

pada general exhaust ventilation dengan alasan sebagai

berikut:

a) Bila LEV di desain dengan tepat pengendalian pada

kontaminan dapat di cegah.

b) Volume udara yang terhisap keluar relative kecil.

c) Beberapa sistem LEV di desain menangkap partikel –

partikel besar.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 30: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

d) LEV tidak banyak di pengaruhi oleh kecepatan aliran

angin.

III.3.2 Komponen Local Exhaust Ventilation

Local Exhaust Ventilation terdiri 4 komponen :

a. Hood

b. Ducting sistem

c. Alat pembersih udara / air cleaner

d. Alat penggerak udara / fan

Gambar III.1 Local Exhaust Sistem Sumber : Ventilasi Industri, A. Siswanto, Surabaya, 1991

Berikut ini adalah pembahasan beberapa komponen dari local exhaust

ventilation:

1. Hood

Hood merupakan suatu struktur yang di desain untuk menutupi seluruh

atau sebagian dari sumber kontaminan dan untuk mengendalikan aliran udara

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 31: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

sedemikian rupa sehingga kontaminan dapat ditangkap dengan efisien. Partikel

tersebut dibawa oleh aliran udara masuk ke dalam duct. Kita harus mengetahui

partikel tersebut berada di udara dan berapa banyak udara yang terkontaminasi

yang harus dihisap keluar sedemikian rupa sehingga udara di tempat kerja cukup

aman untuk dihirup oleh tenaga kerja.

Partikel – partikel dilepas atau dihamburkan ke dalam udara tempat kerja

melalui berbagai proses yaitu proses – proses pengrajin, pemolesan, pengelasan,

penyemprotan, penguapan dan lain sebagainya. Proses – proses tersebut akan

memberikan kecepatan pada partikel – partikel dan yang dihasilkan oleh setiap

proses adalah berbeda yaitu sangat rendah, misalnya pada proses evaporasi yang

terjadi di bak – bak electroplating dan di tangki – tangki yang terbuka yang berisi

solvent, misalnya pada proses pengelasan atau pada conveyor yang bergerak

dengan kecepatan rendah.

Tabel III.1 Initial velocity dari partikel – partikel yang dihasilkan oleh berbagai proses. Initial Velocity Proses Control Velocity yang

dianjurkan(fpm/feet perminute)

Sangat Rendah Eveporasi solvent dari tangki – tangki dan asam kromat dari bak electroplating

50 – 100

Sedang Pengelasan dan conveyor yang bergerak dengan kecepatan rendah

100 – 200

Tinggi Penghancuran batu dan penyemprotan cat

200 – 500

Sangat tinggi Penggerindaan dan sand blasting

500 – 2000

Sumber: Ventilasi Industri, A. Siswanto, Surabaya, 1991

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 32: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain suatu hood :

1. Usahakan agar hood dibuat sedemikian rupa sehingga

menutupi atau mengelilingi seluruh bagian dari sumber

kontaminan (enclosing hood(Gb.III.2)). Hal ini dimaksudkan

untuk mengurangi banyaknya volume udara yang diperlukan

untuk mengendalikan kontaminan dan untuk mencegah aliran

udara silang / cross draft menghembus kontaminan sehingga

menyebabkan fungsi hood menjadi kurang efektif.

2. Semakin lengkap suatu hood menutupi sumber kontaminan,

semakin sedikit volume udara yang diperlukan untuk

mengendalikan kontaminan.

Gambar III.2 Enclosing Hood Sumber : Ventilasi Industri, A. Siswanto, Surabaya, 1991

3. Hood harus ditempatkan dan bentuknya dibuat sedemikian

rupa sehingga initial velocity dari kontaminan akan mendorong

atau melempar kontaminan masuk ke dalam hood opening

(Gambar III.3).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 33: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

ar III.3 Enclosing Hood Gamb

Siswanto, Surabaya, 1991

an suatu hood pada lokasi

ber

GambSumb

Sumber : Ventilasi Industri, A.

4. Usahakan agar selalu menempatk

yang tepat sehingga kontaminan yang terhisap oleh hood tidak

mengenai zona pernapasan pekerja (gambar III.4).

5. Hood harus ditempatkan sedekat mungkin dengan sum

kontaminan.

ar III.4 Penempatan dan tipe hood pada electroplating tank er : Ventilasi Industri, A. Siswanto, Surabaya, 1991

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 34: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

ar III.5 Penempatan canopy hood yang benar dan yang salah Gamb

6. Hood harus didesain sedemikian rupa sehingga tidak

mengganggu operator dalam melakukan pekerjaannya.

7. Vapor density dari uap – uap solvent umumnya adalah lebih

besar dari satu sehingga uap – uap tersebut akan berada di

udara pada daerah sekitar zona pernapasan. Oleh karena itu,

hood hendaknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat

menangkap kontaminan pada sumber emisinya. Penempatan

hood pada lantai tempat kerja bertujuan untuk mencegah

terjadinya kebakaran.

III.3.3 Klasifikasi hood

Hood pada umunya dapat digolongkan menjadi tiga grup atau kelompok

yaitu :

1. Enclosing hood/Enclosure.

Enclosing hood adalah suatu hood yang didesain sedemikian rupa

sehingga akan menutupi atau mengelilingi seluruh atau sebagian

Sumber : Ventilasi Industri, A. Siswanto, Surabaya, 1991

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 35: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

seumber kontaminan. Enclosing hood merupakan tipe exhaust

hood yang paling baik karena volume udara yang dihisap atau

yang paling sedikit.

2. Receiving hood.

Receiving hood adalah suatu hood yang ditempatkan secara

khusus misalnya canopy hood yang dipasang diatas bak yang

berisi cairan yang panas dan grinding hood yang berfungsi untuk

mengendalikan debu – debu yang dihasilkan pada proses

penggerindaan atau pemolesan.

3. Exterior/External hood.

Berbeda dengan receiving maupun enclosing hood. Pada exterior

hood dalam melakukan fungsinya kadang – kadang dan bahkan

sering harus menangkap kontaminan yang berbeda pada jarak

yang relatife jauh dan hood tipe ini dalam menangkap kontaminan

biasanya tanpa disertai bantuan dari natural drafts. Exterior hood

merupakan tipe hood yang paling banyak membutuhkan udara

dalam mengendalikan kontaminan.

III.3.4 DUCT/ DUCTING SYSTEM

Duct merupakan suatu komponen dari local exhaust ventilation system

yang berfungsi membawa kontaminan – kontaminan yang tertangkap oleh hood

ke alat pembersih udara yang telah dibersihkan tersebut dibuang ke udara bebas.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain suatu ductwork adalah

sebagai berikut :

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 36: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

1. Bilamana kontaminan yang hendak dikendalikan berbentuk

debu, maka kecepatan aliran udara dalam duct (duct velocity)

harus cukup besar untuk mencegah debu – debu mengendap

atau menyumbat ductwork.

2. Duct harus dibuat dari bahan yang tahan korosi, dan harus pula

didesain sedemikian rupa sehingga dapat mencegah terjadinya

terbakar.

3. Duct hendaknya dibuat berbentuk bulat gar aliran udara di

dalam duct dapat berlangsung dengan lancer(Gambar,III.6).

Gambar III.6 Bentuk duct yang baik dan jelek Sumber : Ventilasi Industri, A. Siswanto, Surabaya, 1991

4. Bilamana duct hendak dibuat membelok, maka selain bentuk

elbownya yang harus dipehatikan, tetapi perlu pula diusahakan

agar jumlah belokan atau elbow dibuat sedikit mungkin.

Bentuk elbow harus dibuat sedemikian rupa sehingga sudut

belokan tidak terlalu tajam(Gambar,III.7).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 37: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Gambar III.7 Berbagai macam bentuk elbow Sumber : Ventilasi Industri, A. Siswanto, Surabaya, 1991

5. Sudut yang terbentuk antara branch duct dan main duct harus

lebih kecil atau sama dengan 300 dan bila perlu dapat dibuat

sebesar 450. Demikian pula branch duct hendaknya tidak

masuk ke dalam main duct secara langsung pada sisi yang

saling berlawanan. Pada daerah dimana branch ducts akan

nasuk ke dalam main duct, main duct tersebut harus dibuat

membesar sedikit demi sedikit untuk memungkinkan volume

udara yang meningkat.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 38: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Gambar III.7 Branch entry Sumber : Ventilasi Industri, A. Siswanto, Surabaya, 1991

6. Duct harus diperiksa secara berkala untuk megetahui ada

tidaknya kebocoran, endapan atau sumbatan, dan kerusakan

akibat korosi.

7. Apabila mesin – mesin hendak dimatikan, maka local exhaust

ventilation harus tetap dijalankan selama beberapa menit untuk

mengosongkan atau mengeluarkan kontaminan – kontaminan

yang masih terdapat di dalam duct yang dapat mengendap.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 39: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

III.3.5 Penurunan tekanan dalam pipa

Penurunan tekanan dapat disebabkan oleh :

1. Friction losses

Disebabkan oleh gesekan udara pada permukaan duct.

2. Dynamic losses

Disebabkan oleh turbulensi udara yang terjadi bilamana aliran udara

dalam duct mengalami perubahan arah atau kecepatan (duct yang

membelok atau luas penampang melintangnya berubah).

III.3.6 Pembersih udara (air cleaners / air cleaning device)

Perusahaan – perusahaan atau industri – industri berusaha untuk

mengendalikan polusi udara karena tiga alasan yaitu :

1. Untuk mencegah atau melindungi pekerja dari pemaparan udara yang

terkontaminasi.

2. Untuk mencegah terjadinya penimbunan bahan – bahan kimia di udara

tempat – tempat kerja.

3. Untuk memelihara standar kualitas udara di masyarakat setempat.

Terdapat berbagai air cleaner debu secara mekanis baik partikel – partikel

baik yang kering maupun basah dan gas atau uap, antara lain :

1. Gravity Settling Chamber

Gravity settling chamber merupakan pengumpul debu yang paling

sederhana, namun alat ini hanya menangkap partikel yang besar –

besar saja. Air cleaner ini biasanya digunakan sebagai alat untuk

pembersih pendauluan (precleaner) dengan bertujuan untuk mencegah

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 40: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

terjadinya kerusakan atau sumbatan ole partikel – partikel yang

berukuran besar.

Gambar III.8 Gravity Settling Chamber Sumber : Ventilasi Industri, A. Siswanto, Surabaya, 1991

2. Cyclone Separator

Alat pembersih udara ini biasanya digunakan sebagai precleaning

device untuk mechanical dust collector yang menangani partikel –

partikel yang halus. Dibandingkan Gravity settling chamber, cyclone

merupakan dust collector yang lebih efisien.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 41: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Gambar III.9 Dynamic Cyclone Separator Sumber : Ventilasi Industri, A. Siswanto, Surabaya, 1991

3. Dynamic Cyclone Separator

Dynamic Cyclone Separator adalah suatu cyclone yang dilengkapi

dengan fan atau alat pendorong yang bertujuan untuk meningkatkan

kecepatan aliran udara sehingga partikel – partikel yang dipisahkan

akan lebih banyak.

4. Bag Filter

Bag filter merupakan salah satu air cleaner yang paling efisisen dalam

memisahkan partikel – partikel debu yang halus dan kering dari aliran

udara. Bag filter dibuat untuk menampung berbagai volume udara

yang mengalir, semakin besar volume udara yang mengalir maka

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 42: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

semakin banyak kantong – kantong yang digunakan. Ukuran dari bag

filter yang digunakan pada bag house adalah bermacam – macam.

Partikel – partikel debu yang melekat pada kantong dapat dikeluarkan

dengan cara mengetok atau dengan alat pengocok, dan partikel –

partikel debu tersebut kemudian akan jatuh dan masuk ke dalam

hopper.

5. Electrostatic Precipitators

Electrostatic precipitators alat pembersih udara ini menggunakan

aliran listrik untuk menangkap partikel – partikel baik yang basah

maupun yang kering terdapat dalam aliran udara yang terkontaminasi.

Alat ini dapat digunakan untuk menangani polutan – polutan misalnya

debu, asap, fume, mist, dan smog (smoke dan fog). Electrostatic

precipitator dapat menangkap partikel – partikel yang sangat halus,

maka alat ini biasanya digunakan sebagai pembersih udara yang

terakhir setelah aliran udara yang terkontaminasi melalui air cleaner

lainnya.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 43: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Gambar III.10 Plate - type electrostatic precipitator Sumber : Ventilasi Industri, A. Siswanto, Surabaya, 1991

6. Plate – Type Electrostatic Precipitator

Plate – type electrostatic precipitator terutama digunakan untuk

mengumpulkan partikel – partikel debu yang kering. Dust collector ini

sebuah kotak dari baja berbentuk empat persegi panjang yang berisi

electrode – electrode pengumpul dan electrode – electrode

bertegangan tinggi.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 44: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

7. Pipe – Type Precipitator

Konstruksi dan cara kerja precipitator ini adalah serupa dengan plate –

type precipitator. Terdapat tiga perbedaan antara kedua precipitator ini

dan perbedaan – perbedaan tersebut adalah :

a. Pipe – type precipitator terutama digunakan untuk memisahkan

fume dan partikel – partikel yang basah dari aliran udara.

b. Polutan – polutan ditangkap oleh collecting electrodes yang

berbentuk pipa yang mengelilingi discharge electrodes.

c. Aliran udara bergerak masuk ke dalam pipe – type precipitator

secara vertical.

Plate – type dan pipe – type precipitator keduanya disebut single – stage

precipitator karena partikel – partikel diberi muatan dan dikumpulkan

dalam section yang sama dari unit. Single – stage precipitator berukuran

sangat besar dan digunakan di bagian luar dari pabrik. Sedangkan two –

stage precipitator juga dibuat dan digunakan untuk mengendalikan polusi

didalam pabrik. Two – stage precipitator tidak dapat menangani polutan

dalam jumlah yang besar, tetapi beberapa unit dari alat ini dapat

digunakan secara bersamaan untuk mengendalikan kadar debu yang

berbeda atau bervariasi.

8. Wet scrubbers

Wet scrubbers menggunakan air atau cairan untuk menangkap dan

memisahkan partikel – partikel zat padat dari udara. Dibandingkan

dengan dry dust collectors, wet scrubbers adalah lebih efisien dalam

memisahkan partikel – partikel zat padat dari udara. Partikel – partikel

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 45: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

yang kering sehingga partikel – partikel tersebut lebih mudah

ditangkap. Walapun wet scrubbers adalah efisien, tetapi alat ini

mempunyai kelemahan yaitu :

a. Partikel – partikel yang dikumpulkan adalah berbentuk lumpur

yang basah.

b. Sebelum lumpur atau endapan kotoran dapat dibuang terlebih

dahulu air harus dihilangkan dari lumpur tersebut.

c. Lumpur dapat menyebebkan sumbatan pada nozzles dan katup –

katup.

d. Beberapa cairan yang digunakan pada scrubbers sifatnya adalah

korosif dan harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang.

9. Wet Dust collectors

Terdapat berbagai macam wet dust collectors diantaranya adalah

garivity settling chamber with sprays, impingement baffle scrubber,

dan venture scrubber.

a. Salah satu yang paling sederhana adalah gravty settling chamber

with sprays. Udara yang kotor masuk ke dalam settling chamber

dan kemudian dibasahi dengan semprotan air yang halus. Partikel

– partikel yang basah kemudian akan jatuh ke dalam suatu kolam

yang terletak pada dasar chamber. Karena partikel – partikel debu

lebih berat dari air, maka partikel – partikel tersebut akan

mengendap pada dasar kolam dalm bentuk lumpur. Selanjutnya

lumpur tersebut secara berkala dikeluarkan dari kolam melalui

katup yang terdapat pada chamber ini.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 46: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

b. Impingement Baffle Scrubber

Terdiri dari sebuah menara yang dilengkapi dengan satu atau lebih

horizontal baffle. Baffle adalah lempeng – lempeng yang

mempunyai ribuan lubang kecil. Udara kotor masuk ke dalam

scrubber melalui inlet yang terdapat pada dasar menara. Ketika

udara naik ke atas, udara tersebut akan dibasahi oleh semprotan

air, dan kemudian bergerak ke atas melalui baffle yang basah.

Lubang – lubang pada baffle akan membagi aliran udara menjadi

arus – arus yang keluar dari lubang – lubang tersebut berubah

menjadi semprotan air yang halus. Semprotan air yang halus ini

selanjutnya akan menangkap partikel – partikel debu yang halus.

Diatas setiap lubang terdapat lempeng yang kecil, dan aliran udara

yang membentur pada lempeng tersebut akan menyebabkan

partikel – partikel debu memisahkan diri dari udara. Partikel –

partikel kemudian akan ditangkap oleh water droplets dan jatuh ke

dasar menara. Udara bersih akan bergerak ke atas melalui mist

eliminator dan selanjutnya meninggalkan scrubber melalui outlet.

c. Venture scrubber

Merupakan scrubbers yang sangat efisien dan alat ini dapat

menangkap pertikel – partikel yang berukuran relatif kecil. Alat

pembersih debu ini terdiri dari sebuah pipa yang panjang dan

lebar, pipa ini dihubungkan dengan separator. Pipa atau duct ini

mempunyai bagian yang menyempit yang disebut venturi.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 47: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

10. Absorption

Absorpsi gas adalah suatu proses dimana gas atau polutan gas

dihilangkan dari udara oleh suatu cairan. Bila gas yang tidak

dikehendaki larut dalam cairan pembasah, maka gas polutan ini dapat

ditangkap setelah dibasahi oleh cairan tersebut.

11. Spray tower

Spray tower merupakan gas scrubber yang efisiennya paling rendah.

Alat ini terdiri dari penyemprot – penyemprot dan mist eliminator

yang terdapat dalam suatu kolom yang tinggi. Udara kotor masuk ke

dalam alat ini melalui dasar kolom dan kemudian disemprot dengan

scrubbing liquid. Cairan ini akan menyerap gas – gas polutan dan

akan membasahi partikel – partikel debu. Cairan yang kotor

selanjutnya akan jatuh ke dasar menara sedangkan udara bersih

setelah melalui mist eliminator kemudian keluar melalui ujung dari

menara.

12. Tray scrubber

Tray scrubber berbentuk seperti spray tower kecuali alat ini

delengkapi dengan horizontal spray, semakin banyak tray yang

digunakan semakin efisien alat ini.

Air dan scrubbing liquid lainnya dapat menimbulkan dua masalah

perawatan yang utama yaitu korosi dan kerak. Untuk mencegah

terjadinnya korosi, maka permukaan logam harus dilapisi dengan

bahan anti korosi. Kerak akan terbentuk bila temperatur dari air

berubah atau bila air kontak dengan debu alkali. Timbunan kerak yang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 48: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

tebal akan menyebabkan obstruksi pada aliran udara yang normal dan

gangguan pada bagian – bagian yang bergerak. Kadang – kadang

timbulnya kerak dapat dicegah dengan cara menambahkan zat kimia

ke dalam air.

13. Adsorbtion

Pada adsorbsi, molekul – molekul gas akan berkumpul pada

permukaan dari zat padat, banyaknya gas yang akan diserap

tergantung dari sifat – sifat dari zat padat dan gas yang akan

ditangkap. Adsorbent yang baik dapat menangkap gas – gas, bau –

bauan, uap – uap solvent dan zat – zat kimia yang mudah menguap.

14. Pembakaran gas – gas polutan

Banyak proses di industry menghasilkan fumes, dan uap – uap yang

berbau tidak enak atau busuk, mudah meledak, atau berbahaya

terhadap kesehatan. Bilamana limbah gas ini mengandung partikel –

partikel organic yang mudah terbakar, gas buangan ini dapat

dimurnikan dengan cara pembakaran yang akan mengubah polutan

organik menjadi karbondioksida dan uap air.

III.3.7 FAN

Fan merupakan bagian dari sistim ventilasi yang berfungsi untuk

menghisap udara keluar. Fan harus dipasang pada duct yang lurus untuk

menghindari terjadinya gangguan aliran udara dan dipasang di luar gedung serta

diletakkan diatas bahan peredam suara untuk mengurangi bising di tempat kerja.

Demikian pula fan harus dipasang di belakang air cleaner dengan tujuan untuk

mencegah terjadinya sumbatan dan korosi. Bilamana udara yang dihisap keluar

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 49: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

mengandung zat – zat yang mudah terbakar atau meledak, maka fan harus dibuat

dari bahan yang tahan api dan motor penggeraknya harus diberi pelindung untuk

mencegah terjadinya kebakaran atau peledakan. Fan dapat dibedakan menjadi

dua golongan yaitu :

Gambar III.11 Axial flow fans dan centrifugal fans Sumber : Ventilasi Industri, A. Siswanto, Surabaya, 1991

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 50: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

1. Axial flow fans

a. Propeller Fan

Tipe fan ini digunakan untuk menggerakkan udara dalam jumlah

yang besar dengan tekanan statik yang sangat rendah, dan paling

banyak digunakan untuk ventilasi umum atau dilution ventilation.

b. Tubeaxial Fan

Tubeaxial Fan paling cepat digunakan untuk menggerakkan udara

yang mengandung fume yang mengalami kondensasi, zat-zat warna,

dan zat-zat lain yang akan mengumpul pada bilah kipas. Untuk

mengurangi terjadinya akumulasi ini, tubeaxial fan yang digunakan

sebaiknya berukuran besar yang bergerak pada kecepatan yang

rendah.

c. Vane Axial Fan

Axial Flow Fan tipe ini hanya digunakan di suatu ruang yang

udaranya bersih.

2. Centrifugal fans

a. Forward-Curved Blade Type

Fan ini dilengkapi dengan bilah kipas yang banyak dan

biasanya digunakan pada alat pendingin atau pemanas udara

dimana tekanan statik yang harus dihadapinya adalah rendah

sampai sedang. Fan tipe ini tidak dianjurkan untuk debu atau

fume yang dapat melekat pada bilah kipas yang berbentuk

melengkung dan ukurannya pendek karena hal ini dapat

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 51: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

menyebabkan ketidakseimbangan dan pembersihan sulit

dilakukan.

b. Straight/Radial Blade

Fan tipe ini terutama digunakan bila kadar debu dalam

udara tempat kerja tinggi/sangat tinggi.

c. Backward Curved Blade

Fan tipe ini hanya digunakan di suatu ruang yang udaranya

bersih dan tidak mengandung fumes atau uap-uap.

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I menambahkan klasifikasi

ventilasi buatan sebagai berikut :

1. Ventilasi sistem tertutup

Prinsipnya sama dengan local exhaust ventilation yang

menggunakan enclosure hood. Kecepatan yang sangat tinggi dari

kontaminan yang dipancarkan dari suatu sumber dan merupakan

bahan yang sangat beracun harus dikendalikan dengan proses isolasi,

dan untuk selanjutnya ventilasi pada ruang tersebut dilakukan dengan

menggunakan pengendalian jarak jauh. Tenaga kerja yang sewaktu –

waktu masuk keruangan tersebut perlu menggunakan alat pelindung

diri dilengkapi dengan breathing apparatus.

2. Ventilasi di area terbatas

Penerapan ventilasi di area terbatas pada pekerjaan tertentu sangat

berguna untuk mengurangi ontaminan yang ditimbulkan akibat

pekerjaan yang dikerjakan didalamnya.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 52: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Djoko Marsudiono juga menambahakan klasifikasi ventilasi yaitu

Exhausted Encolsure dan Clean Room Ventilation. Exhausted

Enclosure pada prinsipnya sama dengan ventilasi system tertutup,

sedangkan clean room ventilation adalah mengusahakan agar debu

dalam ruangan kerja tetap dalam keadaan biasa seperti keadaan luar

ruangan. System pertukaran udara dari beberapa kamar yang saling

berhubungan dipasang filter yang mempunyai efisiensi tinggi untuk

memberikan udara segar yang ditempatkan sedekat mungkin kepada

tempat kerja. Filter mungkin untuk menutup salah satu dinding (sisi

ruangan) atau atao ruangan, dan dibuat lubang di salah satu sisi atau di

lantai ruangan untuk mengeluarkan kontaminan.

III.4 Pengetesan system ventilasi local (LEV)

Pengetesan dilakukan untuk mengetahui efektifitas ventilasi. Penggunaan

ventilasi yang mempunyai daya hisap rendah akan mempengaruhi daya hidup

kontaminan yang akan dipindahkan. Beberapa faktor yang akan mempengaruhi

kegagalan pemakaian ventilasi antara lain :

a. Laju aliran udara fan tidak mencukupi

b. Jarak berlebihan antara sumber dengan hood

c. Akumulasi debu berlebihan sehingga menimbulkan kehilangan

tekanan dan laju udara di bawah level

d. Aliran udara tidak dapat di control karena pengaruh luar

e. Kebocoran aliran pipa

f. Dan lain – lain

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 53: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi ventilasi seperti

desain, penempatan posisi, daya hisap kipas, dan lai – lain. Untuk

menghindari kegagalan pemakaian ventilasi seperti tersebut di atas perlu

dilakukan pengetesan laju alir udara yang ada pada saluran ventilasi, alat

yang di pakai adalah air flowmeter.

III. 5 Nilai Ambang Batas.

Penentuan NAB di tempat kerja bertujuan untuk memberikan

perlindungan tenaga kerja terhadap pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh debu,

terutama terhadap efek kumulatif dari debu. Tenaga kerja harus dilindungi

terhadap debu yang berlebihan dan diusahakan agar kadar debu tidak melebihi

NAB yang keluar dari suatu proses kegiatan kerja, bik bahaya akut maupun

menahun.(Wildana,2007)

Nilai ambang batas bahan – bahan kimia berupa debu – debu mineral

dalam lingkungan kerja yang ditetapkan oleh komisi tetap nilai ambang batas

bahan kimia menurut SK Menteri Tenaga Kerja No. SE – 01/MEN/1997 adalah

debu 10mg/m3. Pertimbangan untuk menentukan NAB dari suatu zat dalam

lingkungan kerja supaya :

1. Tidak terjadi penakit akibat kerja yang bersangkutan sesudah lama

bekerja.

2. Tidak terjadi atau tidak ada perubahan kerentanan dan terjadi

perluasan penyakit.

3. Tidak terganggu daya kerja.

4. Tidak terdapat gangguan keselamatan kerja dari sebagian besar tenaga

kerja.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 54: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

III.6 Penyakit Akibat Kerja(PAK)

Menurut World Health Organization (WHO), Penyakit akibat kerja (PAK)

adalah penyakit yang ada hubungannya dengan sebab spesifik pada pekerjaan

yang dapat di identifikasikan, diukur bahkan dikontrol.(Depkes RI,2002)

Definisi PAK menurut pasal 1 Keppres No. 22 tahun 1993 adalah

penyakit yang timbul karena hubungan kerja atau lingkungan kerja.(Depkes

RI,2002)

Penyakit akibat kerja ditetapkan berdasarka karakteristik penyebab dan

proses terjadinya lambat. Bila proses terjadinya cepat atau mendadak disebut

kecelakaan. Denga demikian, penyakit akibat kerja adalah penyakit yang murni

ditimbulkan ole pekerjaan atau lingkungan kerja. Etiologi penyakit akibat kerja

jelas dapat ditentukan di tempat kerja. Menetapkan adanya penyakit akibat kerja

dimaksudkan untuk memenuhi berbagai kepentingan antara lain :

1. Ganti rugi kompensasi atau asuransi.

2. Pencegahan penyakit sebagai tindakan preventif sebelum penyakit yang

disebabkan karena pekerjaan muncul.

3. Pengobatan penyakit sebagai tindakan kuratif karena pekerjaan dan atau

keluarganya menderita sakit.

4. Tindakan rehabilitative agar pekerja dapat kembali secara normal.

5. Laporan atau catatan medis untuk kepentingan analisa data secara

statistik. Dan lain – lain.

Pada penyakit hubungan kerja, faktor – faktor pekerjaan berinteraksi

dengan faktor – faktor pekerjaanlah yang mempunyai peranan penting. Dengan

demikian ada perbedaan antara penyakit akibat kerja dengan penyakit karena

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 55: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

hubungan kerja. Perbedaan kedua penyakit tersebut antara lain dapat dijelaskan

bahwa sebagai berikut :

1. Penyakit akibat kerja :

a. Faktor pekerjaan merupakan faktor etiologi yang predominan.

b. Berkaitan antara penyebab dan efek, antara potensi bahaya dan

penyakit.

c. Faktor penyebab murni dari pekerjaan dan lingkungan kerja.

2. Penyakit hubungan kerja :

a. Faktor pekerjaan berinteraksi dengan faktor – faktor lain

sehingga timbul penyakit.

b. Faktor penyebab merupakan multi faktorial (penyebab ganda

atau kompleks).

Titik berat dari usaha kesehatan kerja adalah pada usaha preventif

walaupun usaha kuratif tidak ditinggalkan. Dan lingkungan kerja yang menjadi

salah satu faktor penyebab terhadinya gangguan / penyakit harus mendapatkan

perhatian yang besar. Banyak upaya yang dapat dipergunakan dalam rangka

merencanakan dan melaksanakan pengendalian bahaya yang ada, sebagai salah

satu cara pencegahan adanya penyakit akibat kerja adalah pengenalan potensi

bahaya yang merupakan langkah pertama, yang selanjutnya dilakukan evaluasi

potensi bahaya yang ada pada semua tempat kerja, karena tidak ada tempat kerja

yang bebas dari potensi bahaya.(Tarwaka, 2008)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 56: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

III.7 Pedoman Keselamatan Kerja

Setiap kecelakaan adalah suatu kerugian dan kerusakan yang selalu

mengancam jiwa dan harta benda baik terhadap tenaga kerja, keluarganya

maupun pengusaha. Maka upaya pencegahan kecelakaan merupakan suatu hal

yang tidak bisa ditawar dalam upaya memberikan perlindungan kepada seluruh

asset perusahaan

Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek – aspek yang cukup luas yaitu

perlindungan keselamatan, kesehatan, dan pemeliharaan moral kerja serta

perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Tenaga kerja

harus memperoleh perlindungan dari berbagai bahaya disekitarnya dan pada

dirinya yang dapat menimpa dan mengganggu dirinya sendiri serta pelaksanaan

pekerjaannya.

Keselamatan kerja adalah sarana untuk mencegah kecelakaan, cacat, dan

kematian sebagai akibat kecelakaan kerja di temapt kerja yaitu :

1. Kebijakan yang diarahkan pada pencegahan kecelakaan kerja,

penyakit akibat kerja dan gangguan terhadap lingkungan.

2. Pengembangan program rehabilitasi yang komprehensif agar para

pekerja yang cedera dapat bekerja kembali.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 57: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

III.8 Higiene Perorangan

Higiene perorangan di tempat kerja dapat dicapai antara lain dengan

menjelaskan pada pekerja, bagaimana misalnya membatasi pembentukan debu,

dan sedapat mungkin menghindari kontak antara bahan berbahaya denga kulit.

Juga menerangkan pemakaian alat – alat kerja, sarung tangan dll secara benar.

Peraturan saja tidak cukup, tetapi harus dilaksanakan. Haruslah

diperhatikan, bahwa pekerja dapat mengerti peraturan yang ada. Kurangnya

tanggung jawab sosial dan intelegensia pemberi kerjalah yang menybabkan

timbulnya bahaya kerja karena cara yang salah.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 58: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

BAB IV

Kerangka Konseptual

Faktor lingkungan : 1. Faktor Fisik 2. Faktor Psikologis 3. Faktor Biologis 4. Faktor Fisiologis 5. Faktor Kimia

Karakeristik tenaga kerja : Umur Pendidikan Lama kerja

Sumber kontaminan di udara

Jenis pekerjaan

Kadar kontaminan udara di lingkungan tempat kerja

Penerapan LEV : a. Kondisi komponen

local exhaust ventilation. Desain duct Desain hood Jenis Air cleaner Jenis Fan Bahan untuk membuat LEV.

b. Peran LEV

PAK Keluhan Subyektif

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 59: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Efek negatif selain disebabkan oleh debu itu sendiri juga diperparah

dengan kondisi lingkungan kerja yang buruk (faktor fisik, kimia, biologis,

fisiologis dan psikologis) dan jenis pekerjaan yang berat. Apabila usaha

pengendalian yang telah dilakukan tidak sempurna maka tenaga kerja yang

berada ditempat kerja itu akan mengalami keluhan seperti keluhan pernapasan,

keluhan pada kulit, dan keluhan pada mata. Karakteristik dari tenaga kerja yang

bekerja ditempat itu juga mempengaruhi tingkat keluhan yang mereka rasakan.

Jika pemaparan debu tersebut terus berlanjut dalam waktu yang lama akan

menyebabkan terjadinya penyakit akibat kerja (PAK).

Komponen dari ventilasi local atau local exhaust ventilation terdiri dari

hood, duct, air cleaner, dan fan. Desain dan jenis masing – masing komponen

harus memenuhi persyaratan yang telah direkomendasikan dan bahan yang

digunakan harus tahan korosi hal ini agar bertujuan local exhaust ventilation

dapat bekerja secara optimal dan tidak cepat mengalami kerusakan yang

diakibatkan karena terjadi korosi.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 60: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

BAB V

METODE PENELITIAN

V.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini apabila dilihat dari segi tempatnya termasuk penelitian

lapangan, dari cara pengambilan data termasuk observasional. Sedangkan dilihat

dari segi waktunya termasuk penelitian cross sectional karena waktu

pelaksanaannya hanya sebentar. Dilihat dari sifat dan sistem analisanya, peneitian

ini termasuk penelitian deskriptif.

Peneitian deskriptif adalah studi untuk melukiskan secara akurat sifat dari

beberapa fenomena, kelompok atau individu. (Nazir,1988)

V.2 Obyek Penelitian

Objek penelitian adalah tempat kerja bagian produksi terutama bagian

offset area cetak basah yang diteliti dan seluruh karyawan didalamnya meliputi

bagian produksi yang diteliti.

V.3 Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian di bagian produksi terutama bagian offset area cetak

basah yang berdebu dan menggunakan pemakaian ventilasi industri terutama

local exhaust ventilation, sedangkan waktu penelitian dari awal proposal bulan

maret dan pengambilan data dan pengolahan bulan mei 2010.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 61: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

V.4 Variabel, cara pengukuran dan definisi operasional

No Variebel Operasional

Definisi operasional

Cara Pengukuran

Kriteria Skala

1 Umur Usia pekerja pada saat penelitian dilakukan.

Menggunakan kuesioner

- Rasio

2 Pendidikan Tingkat pendidikan terkahir pekerja pada saat penelitian ini dilakukan : - ST - STM - Perguruan

tinggi

Menggunakan Kuesioner

- Rasio

3 Masa Kerja Lama kerja pekerja di bagian cetak offset dari awal bekerja sampai pengambilan sampel dilakukan.

Menggunakan kuesioner

- Rasio

4 Kondisi komponen local exhaust ventilation.

Hood. Ducting system

Melakukan wawancara dan observasi. Melakukan wawancara dan observasi.

1. Baik, jika desain dari hood sesuai dengan yang dianjurkan dan bahan untuk membuat hood tahan korosi.

2. Buruk, jika desain dari hood tidak sesuai dengan yang dianjurkan dan bahan untuk membuat hood tidak tahan korosi atau bocor.

1. Baik, jika desain dari duct system sesuai dengan yang

Nominal Nominal

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 62: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

dianjurkan dan bahan untuk membuat duct tahan korosi.

2. Buruk, Jika desain dari ducting system tidak sesuai dengan yang dianjurkan dan bahan yang tidak digunakan tidak tahan korosi.

4 Kondisi komponen local exhaust ventilation.

Air cleaner Fan

Melakukan wawancara dan lembar observasi. Melakukan wawancara dan observasi.

1. Baik, jika jenis air cleaner yang dipakai dapat mengendalikan kontaminan yang ada di udara dan bahan yang digunakan tahan korosi.

2. Buruk, jika jenis air cleaner yang dipakai tidak dapat mengendalikan kadar kontaminan di udara dan bahan yang tidak digunakan tidak tahan korosi.

1. Baik, jika jenis fan yang digunakan adalah centrifugal dan letaknya berada dibelakang air cleaner.

2. Buruk,jika jenis fan yang digunakan adalah bukan centrifugal dan letaknya berada di depan air cleaner.

Nominal Nominal

5 Peran local exhaust ventilation.

Kemampuan local exhaust ventilation

Melakukan wawancara.

1. Baik, jika tidak ada keluhan kesehatan

Nominal

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 63: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

dalam mengendalikan kadar kontaminan di udara yang didekati dengan menanyakan keluhan subyektif akibat terpapar.

akibat terpapar.

2. Buruk, jika ada keluhan kesehatan akibat terpapar.

6 Keluhan subyektif pekerja

Ada atau tidaknya keluhan kesehatan yang diakibatkan paparan dari kontaminan

Melakukan kuesioner dan wawancara.

1. Ada, jika pekerja mengalami keluhan subyektif.

2. Tidak ada, jika pekerja tidak mengalami keluhan subyektif.

Nominal

Keluhan subyektif adalah keluhan yang dirasakan oleh tenaga kerja

sehubungan dengan paparan tersebut yang meliputi :

1. Keluhan pernafasan seperti batuk, bersin – bersin, hidung tersumbat,

batuk berdahak, asma dan nyeri dada.

2. Keluhan kulit seperti gatal – gatal, kulit terasa panas dan timbul bintil –

bintil merah.

3. Keluhan mata seperti mata kemasukan debu, mata terasa gatal dan mata

terasa perih.

V.5 Teknik dan instrument pengambilan data

1. Data primer

a. Observasi

Pengamatan secara langsung pada tempat kerja mengenai

kondisi local exhaust ventilation yang digunakan.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 64: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

b. Wawancara

Wawancara dengan tenaga kerja mengenai peran LEV dan

bahan yang digunakan untuk membuat komponen LEV serta

keluhan yang dialami pekerja.

c. Lembar Kuesioner

Lembar kuesioner mengetahui penilaian kondisi tempat kerja

oleh karyawan dan keluhan subyektif tenaga kerja yang

berhubungan dengan akibat pemaparan debu serta informasi

lain yang diperlukan.

2. Data sekunder

Berupa gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, proses

produksi dan lain – lain. Data tersebut bukan berasal dari peneliti melainkan

diambil dari sumber terkait di perusahaan.

V.6 Teknik pengolahan dan analisis data

Data yang sudah terkumpul diolah dengan menggunakan analisis

deskriptif yaitu menggambarkan hal yang ditemukan di lapangan kemudian

disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 65: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

BAB VI

HASIL PENELITIAN

VI.1. Gambaran Umum Perusahaan

VI.1.1 Sejarah Perusahaan

Sejarah singkat perusahaan PT. Gudang Garam tbk. (perseroan), yang

semula bernama PT. Perusahaan Rokok tjap “ Gudang Garam ” Kediri ( PT.

Gudang Garam ) didirikan dengan akte Suroso SH, wakil notaris sementara di

Kediri, tanggal 30 juni 1971 No.13, akte – akte ini disetujui oleh menteri

kehakiman dengan No. J. A. 5 / 197 / 7 tanggal 17 nopember 1971 didaftarkan di

pengadilan negeri Kediri No. 31 / 1971 tanggal 26 Nopember 1971. Anggaran

dasar perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir

dalam rangka penyesuaian dengan Undang – Undang No. 1 tahun 1995 tentang

perseroan terbatas dilakukan dengan akte Wachid Hasyim SH, notaris Surabaya

tanggal 19 Juni 1997 No. 58, antara lain merubah nama perseroan menjadi PT.

Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam Tbk, akte ini disetujui oleh menteri

kehakiman dengan No. C2. 873 HT. 01. 04. Th. 98 tanggal 19 Maret 1998

didaftarkan dengan No. TDP 13111300014 pada kantor pendaftaran perusahaan

kotamadya Kediri, agenda No. 17 / BH. 13. 11 / VI / 1998 dan diumumkan dalam

tambahan No.4462 pada berita Negara No. 26 tanggal 4 agustus 1998.

Dengan ijin menteri keuangan pada tanggal 17 juli 1990, perseroan telah

melakukan penawaran umum kepada masyarakat melalui pasar modal sejumlah

57.807.800 saham nominal Rp. 1000 per saham. Dengan surat tanggal 2 Agustus

1990 telah disetujui untuk dicetak di bursa efek Jakarta saham yang sama.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 66: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Salah satu anak perusahaan dari PT. Gudang Garam, Tbk. yaitu PT.

Gudang Garam, Tbk. DIREKTORAT GRAFIKA di antaranya memproduksi

berupa barang – barang cetakan offset seperti etiket, outer, pembungkus rokok,

barang – barang cetakan fine packaging, laminated paper board, corrugated

carton box, tinta offset, gravurewater based, silinder cetak. Jumlah tenaga kerja

shift pertama sebanyak 17 orang dengan jumlah tenaga kerja non shift 1.118

orang. Pada unit perbengkelan antara lain mesin – mesin yang digunakan adalah

jenis vertical machining model, tools grinder model, precision universal cylinder,

horizontal surface grinding, universal tools grinding, legal lathe model, shaping

machine model B, universal miling machine, drilling dan milling machine, dan

lain – lain.

VI.1.2. Lokasi Perusahaan

Lokasi PT. Gudang Garam Tbk, Direktorat Grafika terletak di jalan

Letjen Sutoyo No. 55 Waru, Sidoarjo – Jawa Timur, Indonesia.

VI.1.3. Tujuan dan Lapangan Usaha

Tujuan Perusahaan

1. Menjadi percetakan kemasan rokok berskala internasional.

2. Memuaskan pelanggan dengan menghasilkan produk sesuai dengan

persyaratan pelanggan yang berfokus pada quality, cost, dan delivery.

Melalui budaya kerja yang berbasis kinerja dan terfokus pada

perbaikan yang berkelanjutan, serta membangun sumber daya

manusia yang berkompeten.

3. Menjadi yang terdepan dalam mutu produk dan pelayanan.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 67: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

4. Memberikan nilai tambah kepada pelanggan dengan membantu

mereka dalam pengembangan kebutuhan kemasanyang kompetitif dan

memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat.

VI.1.4. Kebijakan Mutu

1. Lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja ( LK3 )

Memuaskan pelanggan dengan menghasilkan produk sesuai

persyaratan pelanggan didalam suasana lingkungan kerja yang

BERSIH – TERATUR – NYAMAN dan HARMONIS.

2. Mutu produk dan pelayanan

- Berdasarkan persyaratan spesifikasi pelanggan.

- Pengendalian dan penyempuranaan proses termasuk metode dan

teknologi sehingga memberi nilai tambah kepada pelanggan.

3. Delivery

Pengendalian mulai dari incoming material, proses produksi sampai

dengan pengiriman, agar delivery ontime dan kuantitas memenuhi

permintaan pelanggan.

4. Produktivitas

Penyempurnaan proses menerus agar waste rendah pada kualitas dan

kuantitas yang tinggi tanpa mengabaikan faktor lingkungan dan

kesejahteraan karyawan.

5. Kompetensi

Menjamin pelaksanaan proses yang bermutu dengan peningkatan

kompetensi terus – menerus dan system penilaian dan pelatihan yang

memadai.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 68: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

VI.2. Struktur Organisasi .

Bagian Cetak OFFSET

Kepala Seksi Cetak

Kepala sektor cetak kering

Kepala pelayanan cetak basah

Operator kepala cetak basah

Operator kepala cetak basah

Operator cetak basah

Operator kepala cetak kering

Operator cetak kering

Tata Usaha Proses

Petugas Proses

Petugas Kepegawaian

Seksi Potong & Sortir

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 69: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

VI.3. Teknik dasar cetak offset pada mesin duo.

Mesin cetak offset terdiri dari tiga buah silinder utama, yaitu silinder plat,

silinder blanket, dan silinder impression. Karena dalam cetak offset tinta harus

melalui blanket terlebih dahulu sebelum mencapai permukaan bahan cetak, amak

cetak offset termasuk teknik cetak tidak langsung. Pelat cetak offset terdiri dari

dua bagian, yaitu image area yang nantinya akan membentuk gambar dan non

image area.

Cetak offset disebut juga chemical printing technique, karena dalam

prosesnya cetak offset memanfaatkan sifat tolak – menolak anatara air dan

minyak. Air yang dimaksud adalah air pembasah yang digunakan dalam cetak

offset, dan minyak dianalogikan sebagai tinta yang digunakan dalam proses

cetak. Bagian image area pada plat cetak offset terbuat dari lapisan oleophylic

yang bersifat menolak air dan menerima tinta. Sebaliknya bagian non image area

terbuat dari lapisan hidrophylic yang menerima air dan akan menolak tinta.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 70: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

VI.4. Kondisi Local Exhaust Ventilation di bagian offset area cetak

basah pada mesin duo.

Peneliti mengambil bahan penelitian pada mesin duo di area cetak basah

yang menggunakan local exhaust ventilation dimana kontaminan udara yang

dikendalikan masih ada yang lolos keluar dari local exhaust ventilation.

1. Kondisi hood.

Gambar VI. 1. Hood pada mesin duo 7 warna. Sumber : Data Primer

a. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, hood yang digunakan

adalah hood jenis enclosing hood tipe machine enclosure yang

sudah terpasang permanen dan menempel di mesin duo sehingga

memungkinkan powder dan suhu panas yang terhisap ke dalam

hood.

b. Berdasarkan hasil wawancara dengan kabag dan kasi bagian offset

diperoleh informasi bahwa bahan yang digunakan untuk membuat

hood terbuat dari logam campuran yang tidak mudah panas dan

dirancang sedemikian rupa dari produsen pabrik mesin duo supaya

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 71: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

tidak terjadi lolosnya partikel – partikel pada saat udara dihisap

oleh hood.

c. Berdasar hasil pengamatan, kondisi desain hood pada mesin duo

terletak dibawah. Karena powder dikeluarkan atau di spray ke

arah bawah supaya peran hood lebih efektif dalam menangkap

partikel – partikel powder yang masanya sedikit lebih berat.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi hood secara

umum dalam kriteria bagus, hal ini disebabkan desain dari hood sesuai dengan

yang dianjurkan walaupun bahan yang digunakan bahan logam campuran dan

jenisnya enclosing hood tipe machine enclosure.

2. Kondisi duct.

Ducting

Ducting

Ducting

Ducting

Gambar VI. 2. Duct pada mesin duo 7 warna. Sumber : Data Primer

a. Berdasarkan hasil pengamatan bentuk dari duct yang

digunakan sudah benar yaitu duct berbentuk silinder. Karena

duct bentuk silinder lebih baik dari pada berbentuk balok.

b. Desain ducting.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 72: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan desain ducting

sudah bagus karena pada dasarnya menggunakan selang

fleksibel yang berukuran 6 inchi sehingga untuk membentuk

elbow tidak lebih dari 2 dan 2 ½ diacenter line radius

memungkinkan aliran udara tidak terganggu dan berjalan

lancar.

c. Berdasarkan hasil wawancara dengan mekanik mesin duo,

terdapat 2 (dua) ducting dimana yang satu duct untuk powder

dan satu lagi duct untuk mengendalikan panas. Bahan yang

digunakan untuk duct adalah plastik keras khusus dimana

perusahaan hanya dapat membeli sparepart tersebut dari

produsen pabrik mesin berasal. Kondisi duct yang untuk

mengendalikan panas pada mesin tidak dapat maksimal

dikarenakan ducting dalam keadaan pecah - pecah dan untuk

menutupi hal tersebut, mekanik hanya memperbaiki duct yang

lubang dan pecah dengan menggunakan selotip seadanya

untuk pencegahan jangka pendek. Maka udara panas sedikit

dirasakan oleh tenaga kerja yang bekerja pada mesin duo

tersebut.

Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan bahwa kondisi duct

secara umum dalam kriteria sedang karena kondisi duct tidak sesuai dengan yang

direkomendasikan. Bahan yang digunakan untuk duct terutama mengendalikan

panas kurang tepat.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 73: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

3. Kondisi air cleaner.

Gambar VI. 3. Air Cleaner pada mesin duo 7 warna. Sumber : Data Primer

a. Beradasarkan hasil wawancara dengan kabag dan kasi bagian

offset, air cleaner yang digunakan untuk powder sudah benar

yaitu bag filter karena paling efisisen dalam memisahkan

partikel – partikel debu yang halus dan kering dari aliran

udara. Sedangkan filternya berjenis plate – type precipitator

dengan bentuk plat – plat tipis memutar seperti silinder

memanjang. Pada LEV untuk mengendalikann udara panas,

menggunakan filter khusus dimana mekanik belum

memperbolehkan peniliti untuk banyak mengetahui karena

menggunakan bahan khusus yang digunakan untuk

mengendalikan panas.

b. Berdasarkan hasil wawancara sekaligus pengamatan dengan

kabag dan kasi bagian offset, untuk LEV mengendalikan

powder cara kerja dengan menggunakan filter yang berbentuk

plat – plat tipis memutar seperti silinder memanjang terbukti

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 74: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

efisien. Udara bersih mengalir ke atas dan filter juga berputar

sehingga benar – benar tidak ada powder yang lolos dan dapat

jatuh tepat di tempat pembuangan. Untuk baghousenya

dilakukan pembersihan 3 minggu sekali atau setiap ada

pergantian job order.

c. Berdasarkan hasil pengamatan, untuk LEV yang

mengendalikan udara panas letak air cleaner kurang tepat

dimana fan sebelum air cleaner.

Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahawa kondisi air

cleaner secara umum dalam kriteria baik karena jenis air cleaner dapat dipakai

secara efisien dalam mengendalikan powder. Sedangkan untuk mengendalikan

udara panas masih kurang memadai dalam penempatannya.

4. Kondisi fan

a. Berdasarkan hasil keterangan yang ada di lapangan dan

keterangan dari kabag dan kasi bagian offset, fan yang

digunakan sudah benar yaitu jenis centrifugal fan hal ini dapat

dilihat dari guardian fan, untuk tipe bilah yang ada di

centrifugal fan untuk mengendalikan powder adalah tipe

backward curved blade sedangkan untuk fan yang

mengendalikan panas adalah tipe forward curved blade.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 75: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Gambar VI.4. Backward curved blades dan forward cirved blades Sumber : Ventilasi Industri, A. Siswanto, Surabaya, 1991

b. Berdasarkan hasil wawancara dengan kabag dan kasi bagian

offset, bahan yang digunakan untuk membuat fan tidak dapat

diketahui karena belum ada perbaikan secara khusus untuk fan

terutama jika ada kerusakan pada fan.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi fan secara

umum dalam kriteria sedang karena jenis fan sudah tepat yaitu centrifugal fan

tipe backward curved blade dan forward curved blade tetapi letak fan untuk tipe

forward curved blade berada di belakang air cleaner.

VI.5. Peran local exhaust ventilation di bagian offset pada kondisi dan

sekitar mesin duo.

Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan tenaga kerja di bagian

offset area cetak basah, peran local exhaust ventilation dalam mengendalikan

debu dan panas di udara sekitar mesin duo dan lingkungan kerja area cetak basah

belum bisa optimal karena ada bagian dari duct yang masih ada retakan kecil

sehingga udara panas dan powder yang digunakan sedikit berhamburan keluar

dalam waktu yang sering sehingga dapat mengganggu kenyamanan kerja dan

keluhan kesehatan terhadap pekerja di bagian offset terutama area cetak basah.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 76: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa peran dari local

exhaust ventilation dalam kriteria sedang, kerana local exhaust ventilation belum

bisa bekerja secara optimal dalam mengendalikan debu dan udara panas dari

mesin duo.

VI.6. Pemeriksaan laju aliran udara dalam saluran ventilasi lokal di

bagian offset area cetak basah pada mesin duo.

Dari hasil wawancara dengan kabag dan kasi bagian offset bahwa

pemeriksan laju aliran udara dalam saluran ventilasi local dilakukan setiap 3

minggu sekali dan setiap ada pergantian job order serta 6 bulan dan 1 tahun

sekali untuk perawatan rutin dilakukan oleh bagian mekanik. Bukan hanya pada

local exhaust ventilation saja, tetapi seluruh bagian mesin duo dan mesin –

mesin lainnya yang berada di bagian offset area cetak basah dan kering.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 77: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

VI.7. Karakteristik dan keluhan Subyektif yang dirasakan oleh

pekerja di bagian offset area cetak basah.

Karakteristik 35 tenaga kerja responden yang bekerja di bagian offset area

cetak basah.

1. Distribusi tenaga kerja menurut umur.

Tabel VI.1. Distribusi tenaga kerja menurut umur di bagian offset area cetak basah PT. Gudang Garam, Tbk Direktorat Grafika tahun 2010.

Umur (tahun) Frekuensi Persentase (%) 24 – 29 2 5,7 30 – 36 5 14,3 37 – 43 8 22,8 44 – 50 15 42,9 51 – 57 5 14,3 Total 35 100

Sumber : data primer

Berdasarkan Tabel VI. 1 di atas dapat diketahui bahwa tenaga

kerja di bagian offset area cetak basah PT. Gudang Garam, Tbk Direktorat

Grafika memiliki umur terbanyak pada interval 44 - 50 tahun yaitu

sebesar 42,9 %.

2. Distribusi Tenaga Kerja Menurut Masa Kerja

Tabel VI.2. Distribusi tenaga kerja menurut masa kerja di bagian offset area cetak basah PT. Gudang Garam, Tbk Direktorat Grafika tahun 2010.

Masa Kerja (Tahun) Frekuensi Persentase (%) < 9 2 5,7

10 – 15 10 28,7 16 – 21 7 20 22 – 27 8 22,8 28 – 34 8 22,8 Total 35 100

Sumber : data primer

Berdasarkan Tabel VI. 2 di atas dapat diketahui bahwa tenaga

kerja di bagian offset area cetak basah PT. Gudang Garam, Tbk Direktorat

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 78: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Grafika memiliki masa kerja terbanyak pada interval 10 - 15 tahun yaitu

sebesar 28,7 %.

3. Distribusi tenaga kerja menurut pendidikan formal.

Tabel VI.3. Distribusi tenaga kerja menurut pendidikan formal di bagian offset area cetak basah PT. Gudang Garam, Tbk Direktorat Grafika tahun 2010.

Pendidikan Formal

Frekuensi Persentase (%)

SLTP / ST 5 14,4 SLTA / STM 20 57,1

Perguruan Tinggi 10 28,5 Total 35 100%

Sumber : data primer

Berdasarkan Tabel VI. 3 di atas dapat diketahui bahwa tenaga

kerja di bagian offset area cetak basah PT. Gudang Garam, Tbk Direktorat

Grafika memiliki pendidikan formal terbanyak pada interval SLTA / STM

yaitu sebesar 57,1%.

4. Keluhan yang berhubungan dengan pernafasan.

Tabel VI.4. Distribusi hasil survey keluhan pernafasan yang di alami tenaga kerja.

Sumber : data primer

Presentase % NO Jenis Keluhan Pernafasan Ya(n) Ya(%) Tidak(n) Tidak(%)

1. Batuk 4 11,5 31 88,5 2. Batuk Berdahak 0 0 35 100 3. Hidung Tersumbat 6 17 29 83 4. Sesak Nafas/asma 0 0 35 100 5. Bersin – bersin 0 0 35 100 6. Nyeri dada 9 26 26 74 7. Lainnya 0 0 35 100

Dari tabel di atas didapatkan bahwa keluhan pada pernafasan yang

dialami oleh tenaga kerja berupa batuk ( 11,5% ), hidung tersumbat ( 17% ),

nyeri dada ( 26,% ).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 79: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

5. Keluhan pada mata.

Tabel VI.5. Distribusi hasil survey keluhan pada mata yang di alami tenaga kerja.

Presentase % NO

Jenis Keluhan Pernafasan Ya (n) Ya(%) Tidak (n) Tidak (%)

1. Kelilipan 0 0 35 100 2. Gatal 0 0 35 100 3. Pedas 4 11,5 31 88,5 4. Lainnya 0 0 35 100

Sumber : data primer

Dari table di atas didapatkan bahwa keluhan pada mata yang dialami oleh

tenaga kerja berupa pedas ( 11,5% ).

6. Keluhan pada kulit.

Tabel VI.6. Distribusi hasil survey keluhan pada kulit yang di alami tenaga kerja.

Presentase % NO Jenis Keluhan Kulit Ya (n) Ya(%) Tidak (n) Tidak(%)

1. Gatal – gatal 0 0 35 100 2. Terasa panas 9 26 26 74 3. Timbul bintil – bintil 0 0 35 100 4. Lainnya 0 0 35 100

Sumber : data primer

Dari table di atas didapatkan bahwa keluhan pada kulit yang dialami oleh

pekerja terasa panas ( 26% ).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 80: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

7. Distribusi tabulasi silang lama kerja dengan keluhan subyektif yang di

alami tenaga kerja.

Tabel VI.7. Distribusi tabulasi silang lama kerja dan keluhan subyektif yang di alami tenaga kerja.

Keluhan subyektif yang dirasakan Ya Tidak

Masa Kerja

n % n % < 9 2 40 0 0

10 – 15 3 60 7 23,3 16 – 21 0 0 7 23,3 22 – 27 0 0 8 26,7 28 – 34 0 0 8 26,7 Total 5 100 30 100

Dari tabel VI.7. didapatkan bahwa pekerja yang mengalami keluhan

subyektif sebagian besar (60%) bermasa kerja 10-15 tahun. Pekerja yang tidak

mengalami keluhan subyektif sebagian besar (26,7%) adalah bermasa kerja 22-27

dan 28-34 tahun.

8. Distribusi tabulasi silang umur dan keluhan subyektif yang di alami

tenaga kerja.

Table VI.8. Distribusi tabulasi silang umur pekerja dan keluhan subyektif yang di alami tenaga kerja.

Keluhan subyektif yang dirasakan Ya Tidak

Umur pekerja

n % n % 24 – 29 2 40 0 0 30 – 36 3 60 2 6,7 37 – 43 0 0 8 26,7 44 – 50 0 0 15 50 51 – 57 0 0 5 16,6 Total 5 100 30 100

Dari tabel VI.8. didapatkan bahwa pekerja yang mengalami keluhan

subyektif sebagian besar (60%) berumur 30-36 tahun. Pekerja yang tidak

mengalami keluhan subyektif sebagian besar (26,7%) adalah berumur 37-43

tahun.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 81: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Hygiene perorangan dan lingkungan tempat kerja yang bekerja di area

cetak basah dan kering membersihkan diri setelah kontak dari material bahan

cetak produksi dengan menggunakan solvent yang di campur minyak tanah

kemudian di bilas air dan sabun dengan air mangalir untuk menghilangkan oil

based ink yang kontak dengan kulit. Untuk jenis solvent, tinta, dan powder yang

digunakan peneliti tidak diperbolehkan melihat MSDS dikarenakan rahasia

perusahaan tapi, berdasarkan wawancara dengan kabag bagian offset, solvent

tinta, dan powder yang digunakan tetap aman kontak dengan tenaga kerja.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 82: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

BAB VII

PEMBAHASAN

VII.1 Kondisi Local Exhaust Ventilation pada mesin duo di bagian

offset area cetak basah.

1. Kondisi Hood.

Berdasarkan hasil penelitian kondisi hood secara umum dalam

kriteria baik, hal ini disebabkan hood yang digunakan pada mesin duo di

bagian offset area cetak basah menggunakan jenis enclosure hood hood

tipe machine enclosure ini sangat efektif dalam menghisap sebagian besar

kontaminan langsung masuk dalam hood tanpa ada kontaminan yang

masih terbuang atau lolos dari area hisapan hood.

2. Kondisi Duct.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa

kondisi duct secara umum dalam kriteria kurang memadai karena :

a. Bahan yang digunakan dalam ducting system sendiri tidak

tahan terhadap panas karena terbuat dari bahan jenis karet dan

plastik sehingga keadaan duct jika dibiarkan dalam jangka

waktu lama akan retak dan pecah hal ini akan berpengaruh

menyebabkan friction lose dan dynamic lose sehingga

membuat aliran udara yang akan dibuang jadi tidak lancar dan

mengurangi kinerja fan.

b. Ukuran masing – masing elbow yang diterapkan sudah tepat

sesuai yang di rekomendasikan oleh ACGIH, 1988 yaitu 2 dan

2 ½ diameters diacenter line radius, dengan ukuran tersebut

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 83: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

diharapkan bentuk elbow tidak terlalu tajam dan bentuk elbow

akan menikung secara perlahan – lahan sehingga turbulensi

udara dalan duct tidak terlalu besar.

c. Bentuk dari ducting system sudah benar yaitu silinder. Karena

aliran udara dalam duct yang berbentuk silinder lebih lancar

dari pada aliran udara pada duct yang berbentuk balok, hal ini

disebabkan karena turbulensi udara dalam aliran duct yang

berbentuk balok lebih besar dari pada yang berbentuk silinder.

3. Kondisi Air Cleaner.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa

kodisi air cleaner secara umum dalam kriteria baik karena :

a. Air cleaner yang digunakan untuk mengendalikan powder

adalah jenis bag filter karena salah satu air cleaner yang

paling efisisen dalam memisahkan partikel – partikel debu

yang halus dan kering dari aliran udara. Sedangkan filternya

mengadaptasi plate – type precipitators untuk lebih efektif

tidak ada kontaminan dari powder dari yang masih lolos.

Sehingga udara yang akan dikeluarkan benar – benar bersih.

b. Air cleaner yang digunakan untuk mengendalikan panas

adalah jenis adsorbtion karena berdasarkan hasil wawancara

dengan mekanik, jenis filter ini paling efisien sedangkan untuk

bahan yang digunakan oleh filter ini menggunakan bahan

khusus maka peneliti tidak diperbolehkan untuk tahu lebih

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 84: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

lanjut mengenai bahan filter yang digunakan pada air cleaner

adsorbtion.

4. Kondisi Fan.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa

kondisi fan secara umum dalam kriteria sedang karena :

a. Fan yang digunakan untuk mengendalikan panas dan powder

pada mesin duo adalah jenis centrifugal fan menggunakan tipe

backward curved blade untuk mengendalikan powder dan

forward curved blade untuk mengendalikan panas.

b. Bahan yang digunakan untuk membuat fan tidak diketahui

oleh peneliti karena fan tertutupi oleh guard yang rapat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan mekanik bahan yang

digunakan adalah logam campuran tahan panas.

c. Penempatan fan untuk mengendalika panas berada di depan

air cleaner penempatan ini kurang tepat karena panas yang

dihisap akan langsung kontak dengan bilah fan. Menurut

A.Siswanto, 1991 seharusnya fan berada dibelakang air

cleaner dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan

pada bilah fan. Oleh karena itu jika fan diletakkan di belakang

air cleaner maka udara yang dihisap adalah udara yang bersih

sehingga fan tidak akan mudah rusak.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 85: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

VII.2. Peran local exhaust ventilation di bagian offset pada kondisi

dan sekitar mesin duo.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peran local

exhaust ventilation dalam kriteria baik meskipun permasalahan pada duct yang

masih ada kebocoran hanya di tambal menggunakan selotip seadanya dan

keadaan sekitar lingkungan kerja yang masih terdapat debu dari powder yang

berasal dari lubang selotip pada duct yang masih mengalami kebocoran.

VII.3. Pemeriksaan laju aliran udara dalam saluran ventilasi lokal di

bagian offset area cetak basah ada mesin duo.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan laju

aliran udara dalam pemeliharaan saluran local exhaust ventilation system dalam

kriteria baik karena pemeliharaan yang dilakukan oleh bagian mekanik adalah

kondisi seluruh mesin produksi yang ada pada mesin duo secara keseluruhan

termasuk komponen local exhaust ventilation saja. Hal ini kurang tepat karena

jika yang diperiksa kondisi komponen saja maka tidak dapat diketahui apakah

kerja local exhaust ventilation di bagian offset area cetak basah pada mesin duo

masih efektif atau tidak dalam mengendalikan kontaminan. Seharusnya selain

memeriksa kondisi komponen local exhaust ventilation juga melakukan

pengetesan terhadap laju alir udara yang ada pada saluran ventilasi bertujuan

menghindari kegagalan pemakaian sistem ventilasi. Dengan pengetesan laju alir

udara dapat pula diketahui komponen apa saja yang mengalami kerusakan

sehingga hal ini dapat mencegah terjadinya gangguan terhadap local exhaust

ventilation pada saat proses produksi berlangsung.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 86: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

VII.4. Karakteristik tenaga kerja

Karakteristik tenaga kerja di bagian offset area cetak basah dan kering

PT. Gudang Garam, Tbk. Direktorat Grafika dilihat dari umur, masa kerja, dan

pendidikan formal yang ditempuh tenaga kerja.

Dari hasil penelitian diatas diketahui bahwa umur tertua tenaga kerja yang

bekerja di di bagian offset area cetak basah dan kering PT. Gudang Garam, Tbk.

Direktorat Grafika. paling lama adalah umur 55 tahun dan yang paling muda

adalah umur 24 tahun. Jumlah golongan umur yang terbanyak ialah umur 44 – 50

tahun yaitu sebanyak 42,9 % dan yang paling sedikit ialah golongan umur 24-29

tahun sebesar 5,7 %. Dilihat dari masa kerja tenaga kerja bekerja, paling banyak

tenaga kerja memiliki masa kerja selama 10-15 tahun, paling sedikit tenaga kerja

memiliki masa kerja selama <9 tahun. Sedangkan dari segi pendidikan formal

14,4 % tenaga kerja tamat SLTP / ST, 57,1 % tenaga kerja tamat SLTA / STM

dan 28,5 % tenaga kerja tamat Perguruan Tinggi.

Seseorang yang mempunyai masa kerja baru dalam suatu pekerjaan

terkadang akan mudah melakukan kesalahan dalam bekerja yang dapat

menyebabkan kecelakaan dan dapat menimbulkan keluhan kesehatan yang di

alami dari pekerjaannya. Dengan masa kerja yang lama sesesorang akan memiliki

berbagai macam pengalaman yang terjadi pada saat bekerja. Tenaga kerja yang

memiliki pengalaman itulah yang akan lebih memahami bahaya yang dihadapi

serta mengetahui kondisi dan lingkungan tempat kerja. Karena dalam keadaan

tersebut dapat mencegah kecelakaan dan keluhan kesehatan dalam bekerja, salah

satu pencegahan terdepannya dengan pengendalian teknis yaitu penerapan

ventilasi industri terutama local exhaust ventilation dengan sebaik – baiknya.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 87: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

VII.5. Keluhan subyektif yang dirasakan pekerja

Ditinjau dari segi bahaya bagi kesehatan, debu dari powder termasuk

golongan Nuisance Dust yakni debu yang hanya mengganggu kenikmatan kerja

dan tidak menyebabkan terjadinya fibrosis tetapi meyebabkan iritasi pada kulit,

selaput lender atau hanya menyebabkan endapan pada mata dan hidung. Debu

yang tidak ada menyebabkan fibrosis dinamakan debu inert. Belakangan

diketahui bahwa tidak ada debu yang benar – benar inert. Dalam dosis besar

semua debu bersifat merangsang dan dapat menimbulkan reaksi walaupun ringan.

( Yunus, 1997 )

Keluhan pernafasan yang dirasakan oleh tenaga kerja sebagian besar

adalah nyeri dada ( 26% ), hidung tersumbat ( 17% ) dan batuk ( 11,5% ). Hal ini

hanya dirasakan oleh para pekerja pada saat menjadi pegawai baru dan untuk

selanjutnya tidak dirasakan karena pekerja menganggap tidak terlalu serius

ditanggapi dan menjadi terbiasa.

Keluhan mata yang dirasakan oleh tenaga kerja adalah mata terasa pedas

( 11,5% ) hanya pada saat pembersihan bagian roll tinta, untuk selanjutnya mata

tidak terasa panas lagi dan pekerja menganggap ini sebagai resiko pekerjaan

maka untuk keluhan mata kedepannya tidak dipikirkan oleh pekerja.

Keluhan kulit yang dirasakan oleh tenaga kerja adalah terasa panas

( 26% ). Para pekerja yang hanya saat perbaikan roll tinta sehingga kulit kontak

dengan cairan pembersih yaitu solvent yang di campur minyak tanah untuk

setelah itu rasa panas pada kulit di abaikan karena pekerja menganggap bahwa

nanti akan terbiasa.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 88: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Berdasarkan data di atas dapat disimipulkan para pekerja masih

mengalami keluhan subyektif tersebut tetapi pekerja berusaha mengabaikan

adanya keluhan subyektif tersebut. Hal ini di berawal dari anggapan para pekerja

bahwa dalam waktu yang terpapar maka akan menjadi kebiasaan dan tahan

terhadap keluhan subyektif yang di alami. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan

oleh perusahaan pada awal bekerja saja, namun untuk pemeriksaan berkala dan

khusus di serahkan kembali pada pekerja dan poliklinik perusahaan tergantung

dari pekerja itu ingin memeriksakan. Untuk frekuensi pemeriksaan pada pekerja

masih belum opimal dilaksanakan.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 89: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

VIII.1. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian di PT. Gudang Garam Tbk. DIREKTORAT

GRAFIKA. Dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kondisi local exhaust ventilation dapat dilihat dari desain, bahan dan tipe

atau jenis dari tiap komponen local exhaust ventilation system. Kondisi

hood yang digunakan baik, air cleaner yang digunakan baik, fan yang

digunakan baik, sedangkan duct yang digunakan kurang memadai.

2. Kinerja local exhaust ventilation dalam mengendalikan powder dan udara

panas pada mesin duo supaya tidak keluar mengenai tempat kerja masih

kurang memadai karena masih ada powder yang menempel pada dinding

dan lantai, serta ada sedikit terasa aliran udara panas yang keluar dari

duct.

3. Keluhan subyektif yang dirasakan tenaga kerja pada pernafasan adalah

nyeri dada ( 26% ), hidung tersumbat ( 17% ) dan batuk ( 11,5% ). Pada

kulit adalah terasa panas ( 26% ) dan pada mata terasa pedas ( 11,5% ).

VIII.2. SARAN

1. Pemeriksaan local exhaust ventilation yang dilakukan oleh bagian

mekanik selain dari kondisi komponen seharusnya dilakukan

pemeriksaan laju aliran udara pada saluran ventilasi agar dapat

diketahui besarnya kecepatan aliran udara dalam duct dan untuk

mendesain kecepatan minimum yang dianjurkan.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 90: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

2. Bahan yang digunakan untuk duct sebaiknya terbuat dari bahan

yang tahan panas sehingga kondisi retak pada permukaan duct

dapat dicegah

3. Demi melaksanakan P. M. P. no. 7 tahun 1964 tentang syarat

kesehatan. kebersihan dan penerangan di tempat kerja maka perlu

adanya alat penghisap debu powder yang terdapat di bagian area

cetak basah supaya sewaktu – waktu bisa debersihkan sehingga

tidak menunggu waktu perbaikan mesin untuk dibersihkan.

4. Sebaiknya minimal satu tahun sekali semua tenaga kerja

menerima penyuluhan dan pendidikan tentang keselamatan dan

kesehatan kerja dengan kata lain diadakan penyegaran kembali

mengenai norma dan kebijakan tentang keselamatan dan kesehatan

kerja. Memberikan sanksi bagi tenaga kerja yang melanggar serta

memberikan hadiah atau reward kepada tenaga kerja yang benar –

benar melaksanakan peraturan tentang keselamtan dan kesehatan

kerja.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 91: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

DAFTAR PUSTAKA

C. W. Sugeng. 2006. Penerapan Local Exhaust Ventilation di Bagian ZA II seksi

Filtrasi PT. Petrokimia Gresik. Tugas Akhir. Surabaya : Universitas

Airlangga.

Depkes. R. I., 2002. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit, Jakarta :

WHO dan Pusdiklat Kesehatan.

Ariens, E.J., Mutschler, E., Simonis A.M., 1994. Toksikologi umum. Gajah Mada

Universiti Press. Yogyakarta.

Fahmi. Wildana. 2007. Hubungan Paparan debu, umur, masa kerja dan

pemakaian APD terhadap timbulnya gejala gangguan saluran pernapasan

di PT. PAL INDONESIA (PERSERO). Skripsi. Surabaya : Universitas

Arilangga.

Marsudiono, Djoko. 2006. Makalah operasi dan pemeliharaan alat pengumpul

debu (electrostatic precipitator). Semen Gresik. Tuban.

Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Gahlia Indonesia. Jakarta.

Prasnaditya, Pandu. 2005. Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam Pementasan

Teater di Yogyakarta dan Surabaya. Tugas Akhir. Surabaya : Universitas

Airlangga.

Siswanto, A. 1991. Penyakit Paru Kerja. Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja.

Departemen Tenaga Kerja. Jawa Timur.

Siswanto, A. 1991. Ventilasi Industri. Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja.

Departemen Tenaga Kerja. Jawa Timur.

Suma’ mur, P.K. 1991. Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Cetakan

XII. Jakarta. PT. Gunung Agung.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 92: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Team. P3., 2007. Makalah Bag Filter seksi pemeliharaan penangkal polusi,

Tuban.

Tarwaka, PGDip.Sc, M.Erg. 2008. Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat

Kerja. Harapan Press. Surakarta.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 93: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

LEMBAR KUISIONER

Mohon dengan hormat pada bapak / saudara untuk mengisi lembar

kuisioner ini dengan sebenar – benarnya sesuai dengan kenyataan yang ada. Hasil

dari kuisioner ini tidak mempengaruhi pekerjaan saudara. Terima kasih atas

bantuan dan partisipasinya.

1. Data Pribadi.

a. Umur : ……….th

b. Pendidikan terakhir.

i. SD

ii. SMP

iii. SLTA/STM

iv. Perguruan tinggi

c. Jabatan :………..

2. Riwayat Pekerjaan.

a. Pekerjaan saat ini.

Nama Unit Kerja : …………

Lama Kerja di unit ini :

i. < 1 tahun.

ii. 1 – 5 tahun.

iii. 5 – 10 tahun.

iv. 11 – 15 tahun.

v. > 15 tahun

Jam kerja per hari : ………...

Jam istirahat per hari : …………

Dimana anda beristirahat : …………

b. Pekerjaan sebelumnya.( jika ada )

Bagian / unit kerja : ……….

Lama Kerja : ……….

Jam kerja perhari : ……….

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 94: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

3. Kondisi tempat kerja dan fasilitas yang ada.

a. Menurut saudara keadaan tempat kerja ini :

i. Kurang nyaman

ii. Nyaman

iii. Sangat nyaman

b. Apakah saudara merasa terganggu dengan lingkungan kerja seperti

itu :

i. Ya

ii. tidak

c. Apa anda tahu mengenai bahan yang digunakan untuk membuat

komponen local exhaust ventilation ?

i. Ya

ii. tidak

d. Apa bahan tersebut tahan korosi ?

i. Ya

ii. Tidak

e. Kapan dilakukan pemeriksaan laju alir udara dalam saluran

ventilasi local ?

i. 3 bulan sekali

ii. 6 bulan sekali

iii. 1 tahun sekali

iv. Lainnya (sebutkan) :……………………

f. Apakah di tempat anda bekerja disediakan air minum ?

i. Ya

ii. Tidak

g. Apakah jumlah air yang tersedia cukup ?

i. Ya

ii. Tidak

4. Keluhan Kesehatan.

a. Apakah anda mengalami keluhan pernapasan di tempat kerja ?

i. Batuk : a. ya b. tidak

ii. Batuk berdahak : a. ya b. tidak

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 95: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

iii. Hidung tersumbat : a. ya b. tidak

iv. Sesak napas / asma : a. ya b. tidak

v. Bersin – bersin : a. ya b. tidak

vi. Nyeri dada : a. ya b. tidak

vii. Lainnya (sebutkan) :………………………

b. Apakah anda mengalami keluhan mata di tempat kerja ?

i. Mata kelilipan : a. ya b. tidak

ii. Mata gatal : a. ya b. tidak

iii. Mata Pedas : a. ya b. tidak

iv. Lainnya (sebutkan) :………………………

c. Apakah anda mengalami keluhan kulit di tempat kerja ?

i. Kulit gatal – gatal : a. ya b. tidak

ii. Kulit terasa panas : a. ya b. tidak

iii. Timbul bintil – bintil : a. ya b. tidak

iv. Lainnya (sebutkan) :………………………

d. Kapan keluhan tersebut sering anda rasakan ?

i. Sebelum bekerja

ii. Pada saat bekerja

iii. Pada saat istirahat

iv. Di rumah

v. Lainnya (sebutkan) ……………..

e. Apa yang anda lakukan untuk mengatasi keluhan tersebut ?

i. Dibiarkan saja

ii. Diobati sendiri

iii. Memeriksakan ke poliklinik

iv. Lainnya (sebutkan) ……………..

5. APD.

a. Apakah saudara memakai APD saat bekerja ?

i. Selalu

ii. Kadang – kadang

iii. Tidak pernah

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 96: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

b. APD yang anda gunakan :

i. Masker / respirator : a. ya b. tidak

ii. Sarung tangan : a. ya b. tidak

iii. Helm : a. ya b. tidak

iv. Sepatu keselamatan : a. ya b. tidak

v. Kacamata : a. ya b. tidak

vi. Pakaian lengan panjang : a. ya b. tidak

vii. Lainnya (sebutkan) :…………………………

c. Apa jenis respirator yang anda gunakan ?

……………………………………………..

d. Apa alasan saudara tidak memakai APD ?

………………………………………………

TERIMA KASIH

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 97: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Lembar Observasi

No Obyek yang di observasi

Keterangan / Kondisi Baik Kurang memadai

1 Kondisi Hood Hood langsung terpasang pada mesin dan tertutup rapat dengan baik.

2 Kondisi Duct Duct pada cooling LEV dalam keadaan berselotip.

- Dust hoppers dalam bags filter berlapis kasa dengan saringan ukuran mikro.

3 Kondisi Air Cleaner

- Untuk cooling LEV, letak filter setelah fan.

4 Kondisi Fan Centrifugal blade jenis : - Forward curve blades. - Backward curve blades.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 98: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

JADWAL PENGAMBILAN DATA

TANGGAL KEGIATAN

15-05-2010 Pengenalan profil perusahaan beserta struktur organisasi

yang ada di perusahaan.

17-05-2010 Pengenalan bagian cetak offset beserta struktur

organisasinya.

18-05-2010 Meneliti komponen LEV terutama hood :

• Bahan utama pembuatan hood.

• Kondisi hood.

• Jenis hood.

• Tipe hood.

• Jenis bahan kimia yang dikendalikan oleh hood.

• Kefektifan hood dalam menyerap kadar kontaminan.

19-05-2010 IDEM

20-05-2010 Meneliti komponen LEV terutama duct :

• Bahan utama pembuatan duct

• Kondisi duct.

• Jenis duct.

• Diameter duct.

• Elbow duct.

• Kecepatan Aliran udara dalam duct.

21-05-2010 IDEM

23-05-2010 Meneliti komponen LEV terutama air cleaner :

• Bahan utama pembuatan air cleaner.

• Kondisi air cleaner.

• Jenis air cleaner.

• Tipe air cleaner.

• Kefektifan air cleaner.

24-05-2010 IDEM

25-05-2010 Meneliti komponen LEV terutama fan :

• Bahan utama pembuatan fan.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 99: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

• Kondisi fan.

• Jenis fan.

• Tipe fan.

• Kefektifan penggunaan fan.

26-05-2010 IDEM

27-05-2010 Meneliti keluhan subyektif yang dialami pekerja di bagian

cetak offset

28-05-2010 IDEM

Menyetujui,

Pembimbing,

Prof.Dr.Tjipto Suwandi,Dr,M.OH,SpOk

NIP. 194611171974111001

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 100: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION DALAM MENGURANGI KELUHAN DALAM MENGURANGI KELUHAN SUBYEKTIF DI BAGIAN OFFSET PT. SUBYEKTIF DI BAGIAN OFFSET PT. GUDANG GARAMGUDANG GARAM

ERHAM ALSETO100710425HPembimbing :Prof.Dr.Tjipto Suwandi,Dr,M.OH,SpOk

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 101: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

• Karyawan atau tenaga kerja merupakan aset utama bagi perusahaan

• macam – macam pengendalian :– Eliminasi– Subtitusi : material dan proses– isolasi– Administrasi– APD

Teknis

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 102: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

• Sistem ventilasi sangatlah penting namun banyak perusahaan mengabaikan.

• ventilasi di tempat – tempat kerja yang memadai merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan keselamatan, kesehatan dan produktivitas tenaga kerja

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 103: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

PT Gudang Garam, Tbk. DIREKTORAT GRAFIKABagian offset &

sortirBagian cetak

offset

LEV mesin duo7 warna

Powder dan udara panas lolos/bocor

Bagaimana upaya penerapan LEV dalam mengurangi

keluhan subyektif ?

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 104: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Mempelajari kondisi dan kinerja sistem ventilasi terutama LEVMempelajari keluhan kesehatan yang dialami pekerja.

Tujuan Khusus

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 105: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

FAKTOR KIMIAFAKTOR KIMIA Sumber kontaminanSumber kontaminan

Kadar Kontaminan udara di lingkungan

tempat kerja

Penerapan LEVkondisi komponen &

Peran LEV

Penerapan LEVkondisi komponen &

Peran LEV

Keluhan SubyektifKeluhan Subyektif

Karakteristik NAKERUmur, pendidikan,

lama kerja

Karakteristik NAKERUmur, pendidikan,

lama kerja

Jenis Pekerjaan

PAK

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 106: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Jenis penelitian observasional,cross sectional,deskriptifObjek penelitian karyawan bagian offset sekitar mesin duo dan LEVLokasi bagian cetak offset PT.Gudang Garam, Tbk.Waktu penelitian Maret - Mei – Juni 2010

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 107: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Data primer Observasi, wawancara, kuesionerData Sekunder sumber terkait dari perusahaanTeknik analisis dan pengolahan data analisis deskriptif = menggambarkan hal yang ditemukan di lapangan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan narasi

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 108: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Hasil Penelitian

• PT. Gudang Garam, Tbk. 1971• DIREKTORAT GRAFIKA etiket, outer,

pembungkus rokok, barang – barang cetakan fine packaging, laminated paperboard, corrugated carton box, tinta offset, gravurewater based, silinder cetak

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 109: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

• kemasan rokok berskala internasional.• Memuaskan pelanggan quality, cost, dan

delivery.• Menjadi yang terdepan dalam mutu produk

dan pelayanan. • Memberikan nilai tambah kepada pelanggan

dengan membantu mereka dalam pengembangan kebutuhan kemasan yang kompetitif dan memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat.

• kemasan rokok berskala internasional.• Memuaskan pelanggan quality, cost, dan

delivery.• Menjadi yang terdepan dalam mutu produk

dan pelayanan.• Memberikan nilai tambah kepada pelanggan

dengan membantu mereka dalam pengembangan kebutuhan kemasan yang kompetitif dan memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 110: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Teknik Dasar Cetak Offset :Chemical Printing offsetImage area oleophylic dan hidrophylic

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 111: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

• Peneliti mengambil bahan penelitian pada mesin duo di area cetak basah yang menggunakan local exhaust ventilation kontaminan masih ada yang lolos

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 112: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

JenisTypeBahanLetak

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 113: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Kondisi DuctBentukDesignFungsi Retak / berlubang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 114: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Kondisi Air CleanerUdara masuk dari saluran udara bawah

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 115: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

KONDISI AIR CLEANER

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 116: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Kondisi Air CleanerADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 117: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Kondisi FanBackward curve blade

Forward Curve Blade

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 118: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Kondisi Peran dan Pemeriksaan

• Peran LEV kurang baik/maksimal• Duct retak• Pemeriksaan 6 bln / 1 thn sekali

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 119: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 120: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 121: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 122: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Keluhan Subyektif• Batuk 10%, hidung tersumbat 16,67%,

nyeri dada 26,67%• Pedas 10%• Kulit terasa panas 26,67%• Masa <9 thn / pegawai baru 14,2 %

mengalami keluhan subyektif dan 85,8% >9 tahun tidak mengalami keluhan subektif

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 123: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

PembahasanPembahasan

Hood efektifDuct kurang memadai/burukAir cleaner baikFan kurang memadai/burukPeran LEV baik, sebagian sudah teratasidengan isolasi

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 124: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

• Umur 44-50 42,9%• Masa kerja 10-15 28,7%• Pendidikan ST 57,1%• Batuk 10%, hidung tersumbat 16,67%,

nyeri dada 26,67%• Pedas 10%• Kulit terasa panas 26,67%

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 125: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Kesimpulan

• hood, air cleaner, fan baik,• Duct kurang memadai/buruk• Powder menempel• nyeri dada ( 26,67% ), hidung tersumbat (

16,67% ), batuk ( 10% ), kulit terasa panas ( 26,67% ) dan mata terasa pedas( 10% ).

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO

Page 126: TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION …adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/330/gdlhub-gdl-s1-2011-alsetoerha... · pemasangan dan ke efektifan sistem ventilasi terutama local

Saran

• Harus ada pemeriksaan laju alir• Bahan duct tahan panas• Kebersihan di tempat kerja dan perawatan

mesin dan LEV• Pemeriksaan kesehatan dan penyegaran

kebijakan K3

TERIMA

KASIH

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

TUGAS AKHIR UPAYA LOCAL EXHAUST VENTILATION... ERHAM ALSETO