pulung -ventilation disorder
DESCRIPTION
Pulung, Ventilation Disorder, internal medicine, hypoventilation, hyperventilation, gagal nafas, ganap, respiratory disorderTRANSCRIPT
GANGGUAN
VENTILASIPULUNG SURYANTA TARIGAN
DEFINISI & FISIOLOGI
• Semua gangguan ventilasi diakibatkan oleh gangguan PaCO2• CO2 terus menerus diproduksi oleh sel-sel sebagai sisa metabolism dan
diekskresikan melalui sistem pernafasan• CO2 berhubungan erat dengan PaCO2
Paco 2 = (k) (Vco 2 )/V.A
• Berdasarkan rumus tersebut dipostulasikan bahwa semua gangguan pada PaCO2 harus menggambarkan suatu produksi CO2 yang terganggu, ventilasi semenit yang terganggu & Fraksi Dead Space yang terganggu
• Penyakit yang mengganggu VCO2 (produksi CO2) umumnya bersifat akut (Sepsis, Luka Bakar, Demam Tinggi)
• Gangguan ventilasi kronis umumnya dipengaruhi oleh kadar ventilasi semenit yang tidak normal atau meningkatnya fraksi dead space04/22/23
DEFINISI & FISIOLOGI• Pada siklus pernafasan yang normal inspirasi dan ekspirasi secara otomatis
diinisiasi oleh brain stem• 2 kelompok neuron pada brain stem yang mempengaruhi pernafasan• DORSAL RESPIRATORY GROUP, berperan sebagai titik mula integrasi daripada
neuron2 aferen yang menyalurkan informasi mengenai PaO2, PaCO2, PH & Tekanan darah daripada baroreseptor dan kemoreseptor di carotid, menyalurkannya ke CNS
• VENTRAL RESPIRATORY GROUP, berperan pada ritem pernafasan, begitu pula dengan grup neuron yang lebih rostral yaitu GRUP NEURON PARAFASIAL RESPIRATORI. Terdapat kompleks pre-Botzinger pada VRG yang bertanggung jawab terhadap aktivitasi inspirasi. Lesi pada daerah tersebut akan menyebabkan gangguan proses pernafasan.
• Neuron2 ini memproyeksikan stimulasi melalui korda spinalis menuju ke nervus frenikus di diafragma, lalu stimulasi berlanjut ke neuron-neuron pernafasan lain di spinal yang menginervasi ke jalinan saraf di otot-otot abdomen serta otot-otot intercostal dan berperan pula pada pernafasan normal
• Hanya Input daripada Sentral otak yang lebih tinggi dan sistem saraf-saraf otonom yang dapat secara sadar mensupresi ataupun mempengaruhi output daripada jalinan saraf-saraf pernafasan tersebut.
04/22/23
• Setelah input neuron dikirimkan ke otot-otot pembantu pernafasan, pergantian gas yang normal akan membutuhkan tenaga otot pernafasan yang adekuat untuk menembus suatu beban yang elastis dan berat daripada sistem pernafasan
• Pada orang sehat, tenaga daripada otot-otot pernafasan yang sehat dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan baik dan pernafasan normal akan terus menerus berlanjut
• Penurunan daripada stimulasi pusat pernafasan, gangguan daripada neuromuscular ataupun peningkatan beban pernafasan dan penunrunan ventilasi semenit akan menimbulkan hiperkapnia.
• Sebaliknya, Bila tenaga otot-otot pernafasan dalam batas normal diikuti dengan adanya peningkatan stimulasi daripada pusat pernafasan, maka hiperventilasi alveolar akan timbul dan menyebabkan hipokapnia.
04/22/23
DEFINISI & FISIOLOGI
HIPOVENTILASIPenyakit-penyakit yang dapat menurunkan ventilasi semenit & meningkatkan dead space terbagi atas 4 kategori :- Penyakit dinding dada- Gangguan pernafasan ketika tidur- Penyakit neuromuskular- Gangguan dari pusat pernafasan
04/22/23
Timbulnya manifestasi klinis bergantung kepada :- Derajat keparahan hipoventilasi- Timbulnya hiperkapnia- Derajat kompensasi yang timbul akibat asidosis respiratorik- Penyakit penyerta
04/22/23
HIPOVENTILASI
Penyakit dinding dada
Penyakit neuromuskular
Asimtomatik, -PaO dan PaCO2 NORMAL -Hiperventilasi nokturnal
Kapasitas vital lama kelamaan menurun seiring dengan
parahnya penyakit
Hiperkapnia pada siang hari
PACO2 ↑↑ PaCO2 ↑↑
kompensasi
HCO3 ↑↑
PACO2 ↑↑ PaCO2 ↓↓
Hipoksemia
Timbul manifestasi klniis
SIANOSIS
Menstimulasi :-Eritropoesis
--Eritrositosis sekunder
Hipoksemia dan Hiperkapnia kronik
menginduksi : -Hipertensi Pulmonal
-RVH-DC Kanan
PATOFISIOLOGI SUATU HIPERVENTILASI KRONIK
DIAGNOSIS HIPOVENTILASI• Dijumpai peningkatan bikarbonat dengan tidak adanya gangguan
volume pernafasan sugestif dengan hipoventilasi• pada AGDA dijumpai Ph Normal, PaCOdua meningkat sugestif
hipoventilasi alveoli kronis
04/22/23
• Selanjutnya pemeriksaan penunjang untuk menentukan etiologi• Pemeriksaan fisik• Pemeriksaan pencitraan (FOTO THORAX, CT-SCAN)• Pemeriksaan fungsi paru
• bila pada hasil pemeriksaan tidak dijumpai hasil yang signifikan untuk menentukan etiologi, maka perlu dilakukan skrining untuk OBESITY HYPOVENTILATION SYNDROME (OHS) yang berhubungan dengan OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA (OSA) • kuesioner BERLIN : sensitivitasnya telah teruji sensitivitasnya• THE EPWORTH SLEEPINESS SCALE (ESS) bila dijumpai skor >spuluh maka pasien
tersbut dicurigai OSA • Kuesioner STOP-Bang
DIAGNOSIS HIPOVENTILASI• Bila organ-organ pernafasan bukanlah penyebab kronik
hiperkapnia maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih jauh terhadap pusat pernafasan dan gangguan neuromuskular.
• Pada gangguan pusat pernafasan maka ventilasi semenit meningkat akibat dari menigkatnya COdua dan/atau rendahnya Odua.Hipoventilasi akibat defek pusat pernafasan lebih mudah terdeteksi ketika pasien tidur dan pada polisomnograp dijumpai apnea sentral, hipopnea sentral, atau hipoventilasi sentral.
• CT-Scan kepala dan MRI dapat dilakukan untuk mengidentifikasi defek pada struktur di pons ataupun medulla.
• Penggunaan NAPZA kronis ataupun hipotiroid dapat menyebabkan depresi pusat pernafasan dan menyebabkan hiperkapnia kronik.
04/22/23
DIAGNOSIS HIPOVENTILASI
• Pada hipoventilasi akibat gangguan pada otot-otot pernafasan maka dapat dijumpai penurunan kekuatan pada kelompok otot-otot utama pernafasan sebelum timbulnya hiperkapnia.
• Pengukuran FORCED VITAL CAPACITY (FVC) dapat digunakan untuk memonitor keterlibatan otot-otot pernafasan. Polisomnograp dan pulse oksimetri dapat digunakan untuk skrining karena pasien-pasien tersebut memiliki kecenderungan untuk timbul SLEEP APNEA.
04/22/23
04/22/23