tugas akhir biokimia

16
TUGAS AKHIR BIOKIMIA GIZI INTERPRETASI DATA HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM PASIEN PENDERITA DIABETES MELLITUS DENGAN RENAL INSUFISIENSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia Gizi yang Dibimbing oleh Bu Etik Sulistyowati, SST., S.Gz., M.Kes Disusun oleh : Garnish Nur Septyaning Baity (0903000016) Tingkat I-A

Upload: garnish-nur-septyaning-baity

Post on 24-Nov-2015

45 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

TUGAS AKHIR BIOKIMIA

TRANSCRIPT

TUGAS AKHIR BIOKIMIA GIZIINTERPRETASI DATA HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM PASIEN PENDERITA DIABETES MELLITUS DENGAN RENAL INSUFISIENSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia Giziyang Dibimbing oleh Bu Etik Sulistyowati, SST., S.Gz., M.Kes

Disusun oleh :Garnish Nur Septyaning Baity (0903000016)Tingkat I-A

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANGJURUSAN GIZI2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya pada penyusun sehingga dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.Dalam penyusunan laporan ini juga tidak lepas dari bimbingan dan kerjasama berbagai pihak, diantaranya:1) Ibu Endang Sutjiati, Ir., M.Kes selaku dosen BIOKIMIA GIZI yang telah memberi pengarahan dalam penyusunan laporan2) Ibu Etik Sulistyowati, SST., M.Kes selaku dosen BIOKIMIA GIZI serta dosen pembimbing yang telah memberi pengarahan dalam pengerjaan laporanPenyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, untuk itu penulis mohon kritik dan saran dari pembaca semua yang diharapkan dapat memperbaiki laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Penyusun

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangDalam siklus katabolisme karbohidrat terdapat unsur glukosa sebagai hasil absorpsi dan pencernaan dari sumber makanan yang mengandung karbohidrat. Adanya glukosa yang berada di dalam darah atau sering disebut gula darah dapat menimbulkan penyakit diabetes mellitus. Hal tersebut terjadi jika gula darah mengalami gagal pengaturan.Jumlah penderita Diabetes Melitus (DM) dari tahun ke tahun terus meningkat. WHO telah mengeluarkan isyarat bahwa akan terjadi ledakan pasien DM di abad 21, dimana peningkatan tertinggi akan terjadi di kawasan ASEAN. Pada kenyataannya banyak pasien DM yang sebelum terdiagnosis DM, telah terjadi kerusakan organ tubuh yang meluas seperti ginjal, saraf, mata, dan kardiovaskuler. Hal ini dapat terjadi akibat ketidak tahuan pasien sehingga terjadi keterlambatan dalam penanganannya.(Soni Arsono, 2009)Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia (meningkatanya kadar gula darah) yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.Adanya hasil pemeriksaan laboratorium pada penderita diabetes mellitus dapat diketahui kadar gula darah serta dapat pula diketahui reduksi urine pasien tersebut. Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium pada penderita diabetes mellitus dapat dilakukan untuk mengetahui status gizi pasien penderita diabetes mellitus tersebut. Selain itu, dapat pula diketahui kemungkinan ketidaknormalan metabolisme pasien berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yang ada.

B. Rumusan Masalah1. Bagaimana status gizi pasien penderita diabetes mellitus tersebut ?2. Apa sajakah kemungkinan penyebab ketidaknormalan metabolisme penderita diabetes mellitus tersebut ?

C. Tujuan1. Dapat mengetahui status gizi penderita diabetes mellitus tersebut2. Dapat mengetahui kemungkinan penyebab ketidaknormalan metabolisme penderita diabetes mellitus tersebut

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. KarbohidratSecara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.

B. Gula DarahGula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh.Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas yang sempit sepanjang hari: 4-8 mmol/l (70-150 mg/dl). Tingkat ini meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah pada pagi hari, sebelum orang makan.Meskipun disebut "gula darah", selain glukosa, kita juga menemukan jenis-jenis gula lainnya, seperti fruktosa dan galaktosa. Namun demikian, hanya tingkatan glukosa yang diatur melalui insulin dan leptin.Bila level gula darah menurun terlalu rendah, berkembanglah kondisi yang bisa fatal yang disebut hipoglikemia. Gejala-gejalanya adalah perasaan lelah, fungsi mental yang menurun, rasa mudah tersinggung, dan kehilangan kesadaran.Bila levelnya tetap tinggi, yang disebut hiperglikemia, nafsu makan akan tertekan untuk waktu yang singkat. Hiperglikemia dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah-masalah kesehatan yang berkepanjangan pula yang berkaitan dengan diabetes, termasuk kerusakan pada mata, ginjal, dan saraf.Peningkatan rasio gula darah disebabkan karena terjadi percepatan laju metabolisme glikogenolisis dan glukoneogenesis yang terjadi pada hati.(Wikipedia.com)

C. Kadar Gula Darah PuasaKadar gula darah puasa 126 mg/dl. Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam. D. Kadar Gula Darah 2 jam pp.Kadar gula darah 2 jam pada TTGO 200 mg/dl. TTGO dilakukan dengan Standard WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air.

E. Reduksi UrinePemeriksaan reduksi urine merupakan bagian dari pemeriksaan urine rutin yang selalu dilakukan di klinik. Hasil yang (+) menunjukkan adanya glukosuria. Beberapa hal yang perlu diingat dari hasil pemeriksaan reduksi urine adalah: Digunakan pada pemeriksaan pertama sekali untuk tes skrining, bukan untuk menegakkan diagnosis Nilai (+) sampai (++++) Jika reduksi (+): masih mungkin oleh sebab lain, seperti: renal glukosuria, obat-obatan, dan lainnya Reduksi (++) kemungkinan KGD: 200 300 mg% Reduksi (+++) kemungkinan KGD: 300 400 mg% Reduksi (++++) kemungkinan KGD: 400 mg% Dapat digunakan untuk kontrol hasil pengobatan Bila ada gangguan fungsi ginjal, tidak bisa dijadikan pedoman.

F. Diabetes MellitusDiabetes mellitus (DM) (dari kata Yunani , diabanein, "tembus" atau "pancuran air", dan kata Latin mellitus, "rasa manis") yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus-menerus dan bervariasi, terutama setelah makan. Sumber lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan diabetes mellitus adalah keadaan hiperglisemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron.

G. Renal InsufisiensiDisebut juga gagal ginjal adalah ketika ginjal seseorang tidak lagi memiliki fungsi ginjal yang cukup untuk mempertahankan keadaan normal kesehatan. Istilah gagal ginjal mulai diganti dengan renal insufisiensi jika terjadi penyakit ginjal kronis.

H. GlukosuriaGlukosuria adalah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine. Penyakit tersebut sering juga disebut penyakit gula atau kencing manis (diabetes mellitus). Kadar glukosa dalam darah meningkat karena kekurangan hormon insulin. Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang bersama urine.(dahlanforum, 2009)

BAB IIIISI

A. Data Hasil Pemeriksaan LaboratoriumHasil PemeriksaanNilai Batas Normal

Gula Darah Puasa288,0 mg/dl60 - 100 mg/dl

Gula Darah 2 jam pp.306,0 mg/dl< 130 mg/dl

Urine Reduksi I+ (pos. merah bata)

Urine reduksi II+ (pos. merah bata)

B. Penilaian Status Gizi (Biokimia)Dalam penilaian status gizi secara biokimia, kadar gula darah serta urine reduksi tidak dapat digunakan sebagai acuannya. Kadar gula darah hanya dapat menunjukkan keadaan seseorang dalam kondisi hiperglikmia jika kadar gula darahnya tinggi serta hipoglikemia jika kadar gula darahnya rendah.Dalam kasus penderita diabetes mellitus dapat dilakukan penilaian status gizi dengan menghitung Indek Masa Tubuh (IMT) = BB(kilogram)/TB2(meter) untuk melihat apakah penderita DM mengalami kegemukan/obesitas, normal atau kurang gizi. Sebagai catatan IMT normal pada orang dewasa antara 18,5-25. Namun karena minimnya data pada hasil laboratorium yang diperoleh, sehingga tidak dapat dilakukan penilaian status gizi penderita diabetes mellitus dengan renal insufisiensi tersebut.Penilaian status gizi secara biokimia sendiri merupakan pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratori yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Pemeriksaan biokimia mempunyai kelebihan yaitu dalam penilaian status gizi memberikan hasil yang lebih tepat dan obyektif daripada menilai konsumsi pangan dan pemeriksaan lain (Supariasa, 2002).Selain itu, penilaian status gizi dapat diketahui melalui pemeriksaan haemoglobin, haematokrit, feritin, transferin, glukosa, profil lipid, fungsi ginjal, fungsi hati, serta fungsi sistem imun.(Sri Sukmaniah)

C. Skema Metabolisme Karbohidrat pada Kondisi Normal

D. Interpretasi Kemungkinan Ketidaknormalan dari Metabolisme Gizi PasienData hasil pemeriksaan laboratorium yang ada menunjukkan kemungkinan ketidaknormalan dari metabolisme gizi pasien secara jelas yaitu dapat dilihat dari hasil pemeriksaan gula darah puasa, gula darah 2 jam pp, serta urine reduksi yang tidak normal. Baik gula darah puasa maupun gula darah 2 jam pp sama-sama memilki hasil pemeriksaan yang jauh di atas batas normal. Adanya kadar gula darah yang tinggi menandakan pasien mengalami hiperglikemia. Hiperglikemia tersebut kemungkinan akibat pasien kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relatif. Absolut yang berarti tidak ada insulin sama sekali sedangkan relatif berarti jumlahnya cukup/memang sedikit tinggi atau daya kerjanya kurang.Selain itu, hasil pemeriksaan laboratorium pasien juga menunjukkan urine reduksinya + (pos.merah bata). Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti: renal glukosuria, obat-obatan, dan lainnya. Pada hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa pasien ternyata menderita glukosuria. Pasien tersebut menderita glukosuria kemungkinan disebabkan karena nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang bersama urine.

BAB IVPENUTUP

A. Kesimpulan1. Penilaian status gizi pasien penderita diabetes mellitus dengan renal insufisiensi tidak dapat dilakukan karena data-data yang mendukung tidak tercantum. Penilaian status gizinya dapat dilihat dengan menghitung Indek Masa Tubuh (IMT) pasien tersebut.2. Kemungkinan penyebab ketidaknormalan dari metabolisme gizi pasien dapat dilihat dari tingginya kadar gula darah yang menujukkan pasien menderita hiperglikemia serta urine reduksinya dengan hasil + (pos.merah bata) yang juga ditunjukkan bahwa pasien menderita glukosuria.

DAFTAR PUSTAKA

Arsono, Soni. 2009. www.google.com/DIABETES MELITUS SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN GAGAL GINJAL TERMINAL

Direktur Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Depkes RI. 2003. www.gizi.net/Peran Diet dalam Penanggulangan Diabetes: disampaikan dalam rangka seminar pekan diabetes

Hendra. 2008. ajangberkarya.wordpress.com/konsep status gizi

Sukmaniah, Sri. ----. Penilaian Status Gizi Atlet.

Supariasa. 2002. Penilaian Status Gizi

--------. 2009. www.dahlanforum.com/glukosuria

--------. 2009. www.persagikapuas.blogspot.com/Penentuan Status Vitamin

--------. ------. www.google.com/Penyakit-penyakit yang Mempengaruhi Kehamilan dan Persalinan/Diabetes Mellitus.pdf

--------. ------. www.wikipedia.com/gula darah

--------. ------. www.wikipedia.com/karbohidrat

--------. ------. www.wikipedia.com/insufisiensi ginjal

--------. ------. www.wikipedia.com/diabetes mellitus