tugas agama islam

38
Nama : Bayu Arie Apriyanto Npm : 21411416 Kelas : SMTM 03 (SARMAG TEKNIK MESIN ANGKATAN 2011 ) 3 Desember - 9 Desember ( Minggu ke 1 ) 1.Apa yang anda dapat ketahui dari materi bab I & bab II (disimpulkan). Jawab : Sebenarnya semua orang mempunyai keyakinan sendiri-sendiri tentang agama atau kepercayaan mereka masing-masing, tetapi masyrakat primitif masih menganut agama misalnya dinamisme, animisme, politeisme dan henoteisme. Dalam perkembangannya masyarakat modern / maju sudah tidak menganut agama primitif ( dinamisme, animisme, politeisme, dan henoteisme ) melainkan agama

Upload: bayuho

Post on 23-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Agama Islam

Nama : Bayu Arie Apriyanto

Npm : 21411416

Kelas : SMTM 03 (SARMAG TEKNIK MESIN ANGKATAN 2011 )

3 Desember - 9 Desember ( Minggu ke 1 )

1. Apa yang anda dapat ketahui dari materi bab I & bab II

(disimpulkan).

Jawab :

Sebenarnya semua orang mempunyai keyakinan sendiri-sendiri tentang

agama atau kepercayaan mereka masing-masing, tetapi masyrakat primitif masih

menganut agama misalnya dinamisme, animisme, politeisme dan henoteisme.

Dalam perkembangannya masyarakat modern / maju sudah tidak menganut agama

primitif ( dinamisme, animisme, politeisme, dan henoteisme ) melainkan agama

tauhid. Agama tauhid tersebut adalah islam yang mempercayai bahwa Tuhan itu

hanya satu yaitu Allah AWT.

Keyakinan islam terangkum dalam Rukun Iman. Rukun Iman disini

dibagi menjadi 6 yaitu :

1. Keyakinan kepada Allah SWT

2. Keyakinan kepada Malaikat

3. Keyakinan kepada Kitab Suci

Page 2: Tugas Agama Islam

4. Keyakinan kepada Nabi dan Rosul

5. Keyakinan kepada Hari Akhir

6. Keyakinan kepada Qadha dan Qadhar

Ketaqwaan dan Implikasinya dalam kehidupan. Kata taqwa berasal dari

kata waqaya yang memiliki arti takut, menjaga diri tanggung jawab dan

memenuhi tanggung jawab. Karena itu orang yang bertaqwa adalah orang yang

takut kepada Allah SWT. berdasarkan kesadaran, mengerjakan perintah-Nya dan

tidak melanggar larangan-Nya baik secara lahiriah maupun batiniah, ia takut

terjerumus ke dalam perbuatan dosa. Orang yang taqwa adalah orang yang

menjaga (membentengi) dirinya dari perbuatan jahat, memelihara diri agar tidak

melakukan perbuatan yang tidak diridhai oleh Allah SWT., bertanggung jawab

mengenai sikap tingkah laku dan perbuatannya serta memenuhi kewajiban.

Ruang lingkup taqwa dalam makna memelihara meliputi empat jalur

hubungan manusia, yaitu :

a. Hubungan manusia dengan Allah SWT.

b. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri

c. Hubungan manusia dengan sesama manusia

d. Hubungan manusia dengan lingkungan hidup.

Hakekat dan Martabat Manusia dalam Islam

Manusia adalah mahluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dan

sangat misterius dan menarik. Dikatakan misterius karena semakin dikaji semakin

terungkap betapa banyak hal-hal mengenai manusia yang belum terungkapkan.

Walaupun para ahli telah mengujinya tetapi mereka belum sepakat mengenai

Page 3: Tugas Agama Islam

manusia. Hal ini terbukti bahwa masih banyak penamaan pada manusia. Dan

manusia dikatakan paling sempurna karena manusia mempunyai akal dan pikiran

dibandingkan mahluk ciptaan Allah SWT lainnya. Diterangkan dalam QS. AL-

A`raf ayat 179 artinya :

“Mereka (jin dan manusia) punya hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami

(ayat-ayat Allah), punya mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-

tanda kekuasaan Allah), punya telinga tetapi tidak digunakan untuk mendengar

(ayat-ayat Allah). Mereka (manusia) yang seperti itu sama (martabatnya) dengan

hewan bahkan lebih rendah lagi dari binatang”.

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT. yang terdiri dari jiwa dan

raga, berwujud fisik dan ruh. Sebagai makhluk Ilahi, hidup dan kehidupannya

berjalan melalui lima tahap, masing-masing tahap disebut “alam” yaitu :

1. Di alam gaib (alam ruh/arwah)

2. Di alam rahim

3. Di alam dunia (yang fana ini)

4. Di alam barzah

5. Di alam akhirat (yang kekal = abadi) yakni alam tahapan terakhir hidup

dan kehidupan manusia.

Karena pentingnya kehidupan manusia di dunia, maka selama hayatnya di

alam fana ini, manusia di karunia oleh Allah SWT. dengan berbagai alat

perlengkapan dan bekal supaya manusia dapa melaksanakan tugasnya sebagai

abdi dan khalifah Allah di dunia ini. Selain itu, Allah SWT. juga memberi kepada

manusia pedoman hidup yang mutlak kebenarannya, agar kehidupan manusia

dapat selamat sejahtera di dunia ini dalam perjalanannya menuju tempatnya yang

Page 4: Tugas Agama Islam

kekal di akhirat nanti. Pedoman itu adalah agama. Dalam menentukan pilihan,

manusia memerlukan petunjuk. Petunjuk yang benar terdapat dalam agama Allah

SWT. yang menciptakan manusia itu sendiri yaitu Agama Islam. Karena Agama

Islam adalah agama yang tidak hanya berorintasi kepada dunia ini saja ( yang

dilambangkan oleh kata “ruh” ciptaan-Nya itu) tetapi kepada keseimbangan antara

dunia dan akhirat, manusia yang menpunyai dua dimensi atau bi-demensional itu

akan mampu menetapkan pilihannya dan melaksanakan tanggung jawabnya di

dunia ini dan di akhirat kelak.

2. Bagaimana tanggapan anda mengenai keadaan/kondisi saat

ini, dimana banyak aliran-aliran atau kepercayaan baru.

Jawab :

Banyaknya aliran baru merupakan kondisi yang memperhatinkan, selain

mengajarkan hal-hal yang menyimpang dari agama juga teramat sangat

menyesatkan bagi para pengikutnya. Contoh lia eden yang mengakui dia adalah

Tuhan, sebagai seorang muslim , kami merasa tersinggung dengan ajaran tersebut,

selain menyimpang dan menyesatkan dengan ajaran tersebut tindakan atau

pengakuan yang membuat geram umat muslim dia mengaku bahwa dirinya adalah

Tuhan. Penyimpangan terhadp islam lainnya adalah ajaran ahmadiyah yang

sekarang ini menjadi persoalan yang tak kunjung reda.

Page 5: Tugas Agama Islam

10 Desember - 16 Desember (Minggu ke 2)

1. Uraikan secara jelas apa yang anda ketahui mengenai Islam?

Jawab :

Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada umat manusia melalui

utusan-Nya Rasulullah Muhammad SAW. Allah berfirman dalam QS. AL-Maidah

5: 3 yang artinya : “ Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu,

telah Ku-cukupan dan Ku-ridhai islam itu jadi agama bagimu”. Untuk menjadi

Islam seseorang harus mengikrarkan dua kalimah syahadat, kalaimat syahadat

adalah salah satu dari lima rukun islam. Rukun Islam :

A. Arti Etimologis

Secara estimologis (asal-usul kata,lughawi) kata “Islam” berasal dari

bahasa Arab: Salima yang artinya selamat. Dari kata itu terbentuk aslama yang

artinya menyerahkan diri atau tunduk dan patuh. Sebagaimana firman Allah SWT,

“Bahkan, barangsiapa aslama (menyerahkan diri) kepada Allah, sedang ia berbuat

kebaikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran

terhadap mereka dan tidak pula bersedih hati” (Q.S. 2:112).

Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya disebut

Muslim. Orang yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan

siap patuh pada ajaran-Nya . Hal senada dikemukakan Hammudah Abdalati .

Menurutnya, kata “Islam” berasal dari akar kata Arab, SLM (Sin, Lam, Mim -   ,  

,   ) yang berarti kedamaian, kesucian, penyerahan diri, dan ketundukkan. Dalam

Page 6: Tugas Agama Islam

pengertian religius, menurut Abdalati, Islam berarti “penyerahan diri kepada

kehendak Tuhan dan ketundukkan atas hukum-Nya” (Submission to the Will of

God and obedience to His Law).

Hubungan antara pengertian asli dan pengertian religius dari kata Islam

adalah erat dan jelas. Hanya melalui penyerahan diri kepada kehendak Allah SWT

dan ketundukkan atas hukum-Nya, maka seseorang dapat mencapai kedamaian

sejati dan menikmati kesucian abadi.

Ada juga pendapat, akar kata yang membentuk kata “Islam” setidaknya ada empat

yang berkaitan satu sama lain.

1. Aslama. Artinya menyerahkan diri. Orang yang masuk Islam berarti

menyerahkan diri kepada Allah SWT. Ia siap mematuhi ajaran-Nya.

2. Salima. Artinya selamat. Orang yang memeluk Islam, hidupnya akan selamat.

3. Sallama. Artinya menyelamatkan orang lain. Seorang pemeluk Islam tidak

hanya menyelematkan diri sendiri, tetapi juga harus menyelamatkan orang lain

(tugas dakwah atau ‘amar ma’ruf nahyi munkar).

4. Salam. Aman, damai, sentosa. Kehidupan yang damai sentosa akan tercipta jika

pemeluk Islam melaksanakan asalama dan sallama.

B. Arti Terminologis

Secara terminologis (istilah, maknawi ) dapat dikatakan, islam adalah

agama wahyu berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah

SWT kepada Nabi Muhammad Saw sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku

bagi seluruh manusia, di mana pun dan kapan pun, yang ajarannya meliputi

seluruh aspek kehidupan manusia.

Page 7: Tugas Agama Islam

Cukup banyak ahli dan ulama yang berusaha merumuskan definisi Islam

secara terminologis. KH Endang Saifuddin Anshari  mengemukakan, setelah

mempelajari sejumlah rumusan tentang agama Islam, lalu menganalisisnya, ia

merumuskan dan menyimpulkan bahwa agama Islam adalah:

Wahyu yang diurunkan oleh Allah SWT kepada Rasul-Nya untuk

disampaikan kepada segenap umat manusia sepanjang masa dan setiap

persada.

Suatu sistem keyakinan dan tata-ketentuan yang mengatur segala

perikehidupan dan penghidupan asasi manusia dalam pelbagai hubungan:

dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam lainnya

Bertujuan: keridhaan Allah, rahmat bagi segenap alam, kebahagiaan di dunia

dan akhirat.

Pada garis besarnya terdiri atas akidah, syariatm dan akhlak.

Bersumberkan Kitab Suci Al-Quran yang merupakan kodifikasi wahyu Allah

SWT sebagai penyempurna wahyu-wahyu sebelumnya yang ditafsirkan oleh

Sunnah Rasulullah SAW.

2. Mengapa anda memilih agama Islam?

Jawab :

Karena saya terlahir dari keluarga yang beragama islam dan dari

keluargalah saya tahu tentang islam, begitupula Baginda Besar Muhammad Rasul

SAW yang menyebarkan Islam pertama kepada Istri dan Keluarganya. Ajaran-

Page 8: Tugas Agama Islam

ajaran yang dibawa oleh islam merupakan ajaran manusia mengenai berbagai segi

dari kehidupan manusia. Islam merupakan ajaran yang lengkap, menyeluruh dan

sempurna yang mengatur tata cara kehidupan seorang muslim baik ketika

beribadah maupun berinteraksi dengan lingkungkannya. Semua orang islam

apapun Bangsa, Ras, Negara, dan Sukunya memiliki hak yang sama dimana setiap

orang harus menjaga hak orang lain. Oleh karena itu saya memilih islam sebagai

agama saya.

3. Apa yang anda ketahui tentang Al-qur'an dan Al-Hadits.

Jawab :

Alquran adalah firman Allah. Muncul dari zat-Nya dalam bentuk

perkataan yang tidak dapat digambarkan. Diturunkan kepada Rasul-Nya dalam

bentuk wahyu. Orang-orang mukmin mengimaninya dengan keimanan yang

sebenar-benarnya. Mereka beriman tanpa keraguan, bahwa Alquran adalah firman

Allah dengan sebenarnya. Bukan ciptaan-Nya, seperti layaknya perkataan

makhluk, barang siapa mendengarnya dan menganggap sebagai perkataan

manusia, maka ia telah kafir.

Allah SWT. memberikan sifat kepadanya, sebagaimana disebutkan dalam

firman-Nya: "Dan sesungguhnya Alquran itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak

datang kepadanya (Alquran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya,

yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji".

(Fushshilat: 41-42) Di dalam ayat yang lain Allah juga mensifatinya dengan

Page 9: Tugas Agama Islam

firman-Nya: "(inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta

dijelaskan secara terperinci yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha

Bijaksana lagi Maha Tahu". (Huud: 1).

Sungguh ayat-ayat Alquran ini sangat cermat dan teliti, jelas dan

terperinci, yang telah ditetapkan oleh yang Maha Bijaksana, dan yang telah

diuraikan oleh yang Maha Tahu. Kitab ini akan terus menjadi mukjizat dari segi

keindahan bahasa, syariat, ilmu pengetahuan, sejarah dan lain sebagainya. Sampai

Allah mengambil kembali bumi dan yang ada di dalamnya, tidak akan terdapat

sedikitpun penyelewengan dan perobahan terhadapnya, sebagai bukti akan

kebenaran firman Allah: "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran,

dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya". (Al-Hijr: 9).

Dunia secara keseluruhan belum pernah memperoleh sebuah kitab seperti

Al Quran yang mulia ini, yang mencakup segala kebaikan, dan memberi petunjuk

kepada jalan yang paling lurus, serta mencakup semua hal yang akan

membahagiakan manusia. Allah berfirman: "Sesungguhnya Alquran ini

memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira

kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka

ada pahala yang besar". (Al-Israa,: 9).

Alquran ini diturunkan kepada Rasul-Nya, Muhammad saw. untuk

menyelamatkan manusia dari kegelapan, menuju cahaya. Allah berfirman: "(Ini

adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan

manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan

Page 10: Tugas Agama Islam

mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji".

(Ibrahim: 1).

Al-Hadits adalah segala perkataan, perbuatan dan ketetapan dan

persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan atau hukum

dalam islam. Hadits dijadikan sumber hukum dalam agama islam selain Al-quran

dimana kedudukan hadits merupakan hukum kedua setelah Al-Quran.

Para ulama Islam berpendapat bahwa hadis menempati kedudukan pada

tingkat kedua sebagai sumber hukum Islam setelah Al-Qur’an.Mereka beralasan

kepada dalil-dalil Al-Qur’an surah Ali-’Imran,3:132,surah Al-Ahzab,33:36 dan

Al-Hasyr,59:7,serta hadis riwayat Turmuzi dan Abu Daud yang berisi dialog

antara Rasulullah SAW dengan sahabatnya Mu’az bin Jabal tentang sumber

hukum Islam.

Fungsi atau peranan hadis (sunah) di samping Al-Qur’anul Karim adalah:

1) Mempertegas atau memperkuat hukum-hukum yang telah disebutkan dalam

Al-Qur’an (bayan at-taqriri atau at-ta’kid)

2) Menjelaskan,menafsirkan,dan merinci ayat-ayat Al-Qur’an yang masih umum

dan samar (bayan at-tafsir).

3) Mewujudkan suatu hukum atau ajaran yang tidak tercantum dalam Al-Qur’an

(bayan at-tasyri;namun pada prinsipnya tidak bertentangan dengan Al-Qur’an.

Page 11: Tugas Agama Islam

17 Desember - 23 Desember (Minggu ke 3)

1. Apa yang anda simpulkan dari ketiga bab tersebut?

Jawab :

Akhlak adalah kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati

nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan yang menyatu, membentuk suatu

kesatuan tindak lanjut yang dihayati dalam kenyataan hidup sehari-hari.

Secara garis besarnya akhlak dibagi dua, yaitu :

1. Akhlak terhadap Allah SWT.

2. Akhlak terhadap makhluk (semua ciptaan Allah SWT.)

Akhlak terhadap makhluk dapat dibagi dua, yaitu :

1. Akhlak terhadap manusia

2. Akhlak terhadap bukan manusia

Akhlak terhadap manusia dibagi dua, yaitu :

1. Akhlak terhadap diri sendiri

2. Akhlak terhadap orang lain

Akhlak terhadap bukan manusia dibagi dua, yaitu :

1. Akhlak terhadap makhluk hidup bukan manusia, seperti akhlak terhadap

tumbuh-tumbuhan (flora) dan hewan (fauna)

2. Akhlak terhadap makhluk (mati) bukan manusia, seperti akhlak terhadap

Page 12: Tugas Agama Islam

tanah, air, udara dsb. Akhlak terhadap manusia dan bukan manusia, kini

disebut akhlak terhadap lingkungan hidup.

Yang menentukan perbuatan baik atau buruk dalam moral dan etika adalah

adat istiadat dan pikiran manusia dalam masyarakat pada suatu tempat di suatu

masa. Di pandang dari sumbernya, akhlak Islami bersifat tetap dan berlaku untuk

selama-lamanya, sedangkan moral dan etika berlaku selama masa tertentu di suatu

tempat tertentu. Konsekuensinya, akhlak Islami bersifat mutlak, sedangkan moral

dan etika bersifat relatif (nisbi).

1. Akhlak terhadap Allah SWT. antara lain :

a. Al-Hubb, yaitu mencintai Allah SWT. melebihi cinta kepada apa dan

siapapun juga dengan mempergunakan firman-Nya dalam Al-Qur’an

sebagai pedoman hidup dan kehidupan; Kecintaan kita kepada Allah SWT.

diwujudkan dengan cara melaksanakan segala perintah dan menjauhi

segala larangan-Nya.

b. Al-Raja, yaitu mengharapkan karunia dan berusaha memperoleh keridhaan

Allah SWT.

c. As-Syukr, yaitu mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT.

d. Qana’ah, yaitu menerima dengna ikhlas semua qadha dan qadhar Allah

SWT. setelah berikhtiar maksimal (sebanyak-banyaknya, hingga batas

tertinggi).

e. Memohon ampun hanya kepada Allah SWT.

f. At-Taubat, yaitu bertaubat hanya kepada Allah SWT. Taubat yang paling

tinggi adalah taubat nasuha yaitu taubat benar-benar taubat, tidak lagi

Page 13: Tugas Agama Islam

melakukan perbuatan sama yang dilarang Allah SWT. dan dengan tertib

melaksanakan semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

g. Tawakal berserah diri kepada Allah SWT.

A. Akhlak terhadap Manusia, diantaranya :

(1). Akhlak terhadap Rasulullah (Nabi Muhammad SAW.), diantaranya:

a. Mencintai Rasulullah SAW. secara tulus dengan mengikuti semua

sunnahnya.

b. Menjadikan Rasulullah SAW. sebagai idola, suri teladan dalam hidup dan

kehidupan.

c. Menjalankan apa yang disuruh-Nya, tidak melakukan apa yang dilarang-

Nya.

(2). Akhlak terhadap Orang Tua (birrul walidain), diantaranya :

a. Mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat lainnya.

b. Merendahkan diri kepada keduanya diiringi perasaan kasih

sayang.

c. Berkomunikasi dengan orang tua dengan hikmat, mempergunakan kata-

kata lemah lembut.

d. Berbuat baik kepada bapak-ibu dengan sebaik-baiknya, dengan

mengikuti nasehat baiknya, tidak menyinggung perasaan dan menyakiti

hatinya, membuat bapak-ibu ridha.

e. Mendo’akan keselamatan dan keampunan bagi mereka kendatipun

seorang atau kedua-duanya telah meninggal dunia.

(3). Akhlak terhadap Diri Sendiri, diantaranya :

a. Memelihara kesucian diri.

Page 14: Tugas Agama Islam

b. Menutup aurat (bagian tubuh yang tidak boleh kelihatan, menurut hukum

dan akhlak Islam).

c. Jujur dalam perkataan dan berbuat ikhlas serta rendah diri.

d. Malu melakukan perbuatan jahat.

e. Menjauhi dengki dan menjauhi dendam.

f. Berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang lain.

g. Menjauhi segala perkataan dan perbuatan sia-sia.

(4). Akhlak terhadap Keluarga, diantaranya :

a. Saling membina rasa cinta dan kasih sayang dalam kehidupan keluaraga

b. Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak.

c. Berbakti kepada bapak-ibu.

d. Mendidik anak-anak dengan kasih sayang.

e. Memelihara hubungan silahturrahim dan melanjutkan silahturrahmi yang

dibina orang tua yang telah meninggal dunia.

(5). Akhlak terhadap Tetangga, diantaranya :

a. Saling mengunjungi.

b. Saling bantu di waktu senang, lebih-lebih tatkala susah.

c. Saling beri-memberi, saling hormat-menghormati.

d. Saling menghindari pertengkaran dan permusuhan.

(6). Akhlak terhadap Masyarakat, diantaranya :

a. Memuliakan tamu.

b. Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat

bersangkutan.

c. Saling menolong dalam melakukn kebajikan dan taqwa.

Page 15: Tugas Agama Islam

d. Menganjurkan anggota masyarakat termasuk diri sendiri berbuat baik dan

mencegah diri sendiri dan orang lain melakukan perbuatan jahat

(mungkar).

Ilmu tasawuf adalah ilmu yang menjelaskan tata cara pengembangan

rohani manusia dalam rangka usaha mencari dan mendekatkan diri kepada Allah

SWT.

Ada 5 (lima) aliran tasawuf, yakni:

1. Qadiriyah

2. Rifa’iyah

3. Sammaniyah

4. Syattariyah

5. Naqsyabandiyah

Menurut at-Taftazani, tasawuf mempunyai 5 (lima) ciri, yaitu :

1. Memiliki nilai-nilai moral.

2. Pemenuhan fana (sirna, lenyap) dalam realitas mutlak.

3. Pengetahuan intuitif (berdasarkan bisikan hati) langsung.

4. Timbulnya rasa kebahagiaan sebagai karunia Allah SWT. dalam diri sufi karena

tercapainya maqamat (beberapa tingkatan perhentian) dalam perjalanan sufi

menuju (mendekati) Tuhan.

5. Penggunaan lambang-lambang pengungkapan (perasaan) yang biasanya

mengandung pengertian harfiah dan tersirat. (Ensiklopedi Islam, 1933: 73 –

75)

Ada empat macam tahapan yang harus dilalui oleh seorang hamba yang menekuni

ajaran tasawuf untuk mencapai suatu tujuan yang disebut sebagai “As-Sa’adah”

Page 16: Tugas Agama Islam

menurut Imam Al-Ghazali dan “Insanul Kamil” menurut Muhyiddin bin ‘Arabiy,

diantaranya sebagai berikut :

1. Syari’at, adalah hukum-hukum yang telah diturunkan oleh Allah SWT. kepada

Nabi Muhammad SAW. yang telah ditetapkan oleh ulama melalui sumber nash

Al-Qur’an maupun Al-Hadits atau dengan cara istimbat yaitu hukum-hukum

yang telah diterangkan dalam ilmu Tauhid, Fiqh dan Tasawuf. Isi syari’at

mencakup segala macam perintah dan larangan dari Allah SWT. Perintah-

perintah itu disebut sebagai istilah ma’ruf yang meliputi perbuatan yang

hukumnya wajib atau fardhu, sunnah, mubah atau membolehkan. Sedangkan

larangan-larangan dari Allah SWT. disebut dengan munkar yang meliputi

perbuatan yang hukumnya haram dan makruh. Baik yang ma’ruf maupun

munkar sudah ada petunjuknya dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.

2. Tarekat, adalah pengamalan syari’at, melaksanakan beban ibadah dengan tekun

dan menjauhkan dari sikap mempermudah ibadah yang sebenarnya memang

tidak boleh dipermudah (diremehkan). Kata tarekat dapat dilihat dari dua sisi,

yaitu dari sisi amaliah ibadah dan dari sisi organisasi (perkumpulan). Sisi

amaliah ibadah merupakan latihan kejiwaan, baik yang dilakukan oleh seorang

atau secara bersama-sama, dengan melalui dan mentaati aturan tertentu untuk

mencapai tingkatan kerohanian yang disebut maqamat atau al-ahwal, yang

mana latihan ini diadakan secara berkala yang juga dikenal dengan istilah

suluk. Sedangkan dari sisi organisasi maka tarekat berarti sekumpulan salik

(orang yang melakukan suluk) yang sedang menjalani latihan kerohanian

Page 17: Tugas Agama Islam

tertentu yang bertujuan untuk mencapai tingkat atau maqam tertentu yang

dibimbing dan dituntun oleh seorang guru yang disebut mursyid.

Adapun tingkatan maqam tarekat tersebut antara lain menurut Abu Nashr

As-Sarraj adalah sebagai berilut :

a. Tingkatan Taubah

b. Tingkatan Wara’

c. Tingkatan Az-Zuhd

d. Tingkatan Al-Faqru

e. Tingkatan Al-Shabru

f. Tingkatan At-Tawakkal

g. Tingkatan Ar-Ridha

3. Hakikat, adalah suasana kejiwaan seorang salik (sufi) ketika ia mencapai suatu

tujuan tertentu sehingga ia dapat menyaksikan tanda-tanda ketuhanan dengan

mata hatinya.

Hakikat yang didapatkan oleh seorang sufi setelah lama menempuh tarekat

dengan melakukan suluk, menjadikan dirinya yakin terhadap apa yang dialami

dan dihadapinya. Karena itu seorang sufi sering mengalami tiga macam tingkatan

keyakinan, yaitu :

a. ‘Ainul Yaqin, yaitu tingkatan keyakinan yang ditimbulkan oleh

pengamatan indera terhadap alam semesta, sehingga menimbulkan

keyakinan tentang kebenaran Allah SWT. sebagai penciptanya.

Page 18: Tugas Agama Islam

b. ‘Immul Yaqin, yaitu tingkatan keyakinan yang ditimbulkan oleh

analisis pemikiran ketika melihat kebesaran Allah SWT. pada alam

semesta ini.

c. ‘Haqqul Yaqin, yaitu tingkatan keyakinan yang didominasi oleh hati

nurani sufi tanpa melalui ciptaan-Nya, sehingga ucapan dan tingkah

lakunya mengandung nilai ibadah kepada Allah SWT. Maka kebenaran

Allah SWT. langsung disaksikan oleh hati, tanpa bisa diragukan oleh

keputusan akal.

Pengalaman batin yang sering dialami oleh seorang sufi melukiskan

bahwa betapa erat kaitan antara hakikat dengan ma’rifat, di mana

hakikat itu merupakan tujuan awal tasawuf, sedangkan ma’rifat

merupakan tujuan akhirnya.

4. Ma’rifat, adalah hadirnya kebenaran Allah SWT. pada seseorang sufi dalam

keadaan hatinya selalu berhubungan dengan nur Ilahi. Ma’rifat membuat

ketenangan dalam hati, sebagaimana ilmu pengetahuan membuat ketenangan

dalam akal pikiran. Barang siapa meningkatkan ma’rifatnya, maka meningkat pula

ketenangan hatinya.

Akan tetapi tidak semua sufi dapat mencapai pada tingkatan ini, karena itu

sesorang yang sudah sampai pada tingkatan ma’rifat ini memiliki tanda-tanda

tertentu, antara lain :

a. Selalu memancar cahaya ma’rifat padanya dalam segala sikap dan

perilakunya. Karena itu sikapwara’ selalu ada pada dirinya.

Page 19: Tugas Agama Islam

b. Tidak menjadikan keputusan pada suatu yang berdasarkan fakta yang

bersifat nyata, karena hal-hal yang nyata menurut ajaran tasawuf

belumtentu benar.

c. Tidak menginginkan nikmat Allah SWT. yang banyak baut dirinya,

karena hal itu bisa membawanya pada hal yang haram.

Dari sinilah kita dapat melihat bahwa seseorang sufi tidak

menginginkan kemewahan dalam hidupnya, kiranya kebutuhan

duniawi sekedar untuk menunjang ibadahnya, dan tingkatan ma’rifat

yang dimiliki cukup menjadikan ia bahagia dalam hidupnya karena

merasa selalu bersama-sama dengan Tuhannya.

2. Ceritakan pengalaman pribadi anda mengenai :

a. Berakhlak kepada Allah SWT.

b. Berakhlak kepada kedua orang tua

c. Berakhlak kepada teman atau tetangga anda

jawab :

1. Berakhlak kepada Allah SWT

Menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya

Contoh : Menjalankan sholat 5 waktu, menunaikan zakat fitrah, berpuasa

Page 20: Tugas Agama Islam

pada bulan Ramadhan dan lain-lain.

Meningat Allah ketika mendapatkan rezeki atau sebuah kebaikan dengan

mengucap Hamdallah

Berserah diri kepada Allah

Bertaubat kepada Allah

2. Berakhlak kepada kedua orang tua

Menghormati orang tua

Menyayangi orang tua

Sopan santun kepada orang tua

Mengikuti nasehatnya

Mendoakan keselamatan dan keampunan bagi mereka

3. Berakhlak kepada teman atau tetangga

Saling mengunjungi

Saling bantu di waktu senang, lebih-lebih tatkala susah

Saling beri-memberi, saling hormat-menghormati

Saling menghindari pertengkaran dan permusuhan

Saling menghargai satu sama lain

Tidak menyinggung perasaan orang lain

Page 21: Tugas Agama Islam

24 Desember - 30 Desember ( Minggu ke 4 )

1. Bagaimana cara yang baik dalam agama Islam ketika kita

hidup dalam lingkungan yang minoritas dan mayoritas beragama

non Islam.

Jawab :

Isalm merupakan agama yang mengakui prinsip persamaan hak bagi

seluruh umat manusia. Dalam islam juga diajarkan tentang berbuat baik kepada

teman atau tetangga, sekalipun mereka beragama bukan islam. Atau juga didalam

hal ini, Islam berada di dalam lingkungan yang minoritas, tetapi islam tidak

mengajarkan untuk memerangi mereka kecuali dalam hal tertentu. Islam sangat

menghargai agama lain, islam tidak mengingkan adanya perselisihan di antara

satu kaum dengan kaum lain. Dalam kisah yang diriwayatkan Abu Syuraih r.a

Rasullulah SAW Bersabda,`Demi Allah, sungguh seseorang tidak berima, Demi

Allah, sungguh seseorang tidak beriman, Demi Allah, sungguh seseorang tidak

beriman.” Seseorang bertanya kepada Rasulallah SAW. “ Siapa orang itu ya

Rasulullah?,”Rasulullah SAW,.menjawab, “Seseorang yang berbuat jahat dan

merugikan tetangganya.”.

Kerukunan dalam islam diberi istilah “tasamuh” atau toleransi. Sehingga

yang dimaksud toleransi adalah kerukunan sosial kemasyarakatan. Dalam

Page 22: Tugas Agama Islam

sejarahnya kehidupan Rasulullah SAW, kerukunan sosial kemasyarakatan telah

ditampakkan pada masyarakat Madinah. Pada saat itu rasul dan kaum muslim

berdampingan dengan masyarakat Madinah yang berbeda agama (Yahudi dan

Nasrani). Konflik yang terjadi kemudian disebabkan adanya penghianatan dari

orang bukan islam ( yahudi) yang melalukan persekongkolan untuk

menghancurkan islam

2. Perdagangan menurut ajaran Islam yang benar, yang

bagaimana?

Jawab :

Jual beli dalam Al-Qur’an merupakan bagian dari ungkapan perdagangan

atau dapat juga disamakan dengan perdagangan. Pengungkapan perdagangan ini

ditemui dalam tiga bentuk, yaitu tijarah, bay’ dan Syiraa’. Kata adalah التجارة

mashdar dari kata kerja ( تجارة و تجرا يتجر yaitu ( شراع dan باع) yang berarti (تجر

menjual dan membeli.

Jual beli secara etimologis berarti pertukaran mutlak. Kata al-bai’ (jual) dan Asy-

Syiraa’ (beli) penggunaannya disamakan antara keduanya, yang masing-masing

mempunyai pengertian lafadz yang sama dan pengertian berbeda. 

Tentang perdagangan di dalam Al-Qur’an dengan jelas disebutkan bahwa

perdagangan atau perniagaan merupakan jalan yang diperintahkan oleh Allah

untuk menghindarkan manusia dari jalan yang bathil dalam pertukaran sesuatu

yang menjadi milik di antara sesama manusia. Seperti yang tercantum dalam Surat

An-Nisa’ 29.

Page 23: Tugas Agama Islam

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. 

Dalam syariat Islam, jual beli merupakan pertukaran semua harta (yang dimiliki

dan dapat dimanfaatkan) dengan harta lain berdasarkan keridhaan antara

keduanya. Atau dengan pengertian lain memindahkan hak milik dengan hak milik

orang lain berdasarkan persetujuan dan hitungan materi. 

Selanjutnya bentuk perdagangan lain yang juga dipergunakan di dalam Al-Quran

adalah Asy-Syiraa’. Kata ini terdapat dalam 25 ayat Akan tetapi setelah diteliti,

hanya 2 ayat saja yang berkonotasi perdagangan dalam konteks bisnis yang

sebenarnya, yang terdapat dalam surah Yusuf ayat 21 dan 22. 

Dalam Islam, hal yang berkaitan dengan muamalah jual beli harus memenuhi

syarat dan rukun jual beli. Dalam hal ini dijelaksan rukun jual beli adalah sebagai

berikut:

1. Penjual dan Pembeli

2. Aqad (Ijab dan Qabul)

3. Barang (Ma’kud Alaih/Subject Matter)

Sedangkan syarat-syarat bagi setiap rukun-rukun tersebut adalah penting

dan mesti dipenuhi. Karena jual beli dinyatakan syah apabila telah memenuhi

syarat-syarat atas pelaku akad, barang yang akan diakadkan, atau tempat berakad,

barang yang akan dipindahkan kepemilikannya dari salah satu pihak kepada pihak

lain baik berupa harga atau barang yang ditentukan dengan nilai atau harga.

Page 24: Tugas Agama Islam

3. Apa yang anda ketahui mengenai warisan?

jawab :

Warisan menurut sebagian besar ahli hukum Fiqh islam ialah semua harta

benda yang ditinggalkan oleh seseorang yang meninggal dunia, baik berupa

barang bergerak, maupun barang yang tidak bergerak, termasuk barang/uang

pinjaman dan juga barang yang digadaikan sebagai jaminan atas hutangnya pada

waktu ia masih hidup.

Islam mengakui hak milik pribadi, hak milik pribadi ini dapat pindah

kepada ahli waris karena pemiliknya meninggal dunia (beserta keluarganya) dan

untuk melepaskan dia dari semua beban dan tanggungjawabnya dihadapan Allah

diakhirat kelak, maka islam mewajibkan kepada keluarga atau ahli waris untuk

secepat mungkin mengurus pemakaman dan pelunasan semua hutangnya. Untuk

membina dan memperat tali persaudaraan antara ahli waris, maka islam telah

membuat aturan-aturan warisan yang cukup jelas dan lengkap, dan dapt

mencerminkan rasa keadilan. Diantaranya, islam menerangkan faktor-faktor yang

menyebabkan seseorang kehilangan haknya sebagai ahli waris. Islam juga telah

menatapkan siapa yang berhak menerima warisan dan jumlah bagiannya masing-

masing, cara pembagiannya dan ketentuan lain yang berkaitan dengan masalah

warisan.

Ada empat macam hak dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan adanya

harta warisan:

a. Menyelenggarakan pemakaman jenazah

b. Pelunasaan semua hutangnya

Page 25: Tugas Agama Islam

c. Pelaksanaan wasiat-wasiatnya

d. Membagikan harta peninggalan

31 Desember - 6 Januari ( Minggu ke 5 )

1. Politik yang benar menurut agama Islam, yang bagaimana ?

Jawab :

Menurut agama dan ajaran Islam ada dua hukum berpolitik. Pertama

adalah hukum (yang ditetapkan) Tuhan dan kedua adalah hukum buatan manusia.

Hukum buatan manusia harus bersandar dan tidak boleh bertentangan dengan

hukum Tuhan yang terdapat dalam Al-Qur`an seperti yang telah disebutkan di

atas.

Politik, kekuasaan dan hukum tersebut diatas sangat erat hubungannya

dengan manusia. Al-qur`an memperkenalkan konsep tentang manusia dengan

menggunakan istilah-istilah antara lain insan-dan basyar. Masing-masing istilah

berhubungan dengan dimensi yang berbeda yang dimiliki manusia. Insan

menunjuk pada hakikat manusia sebagai mahluk sosial budaya dan ekonomi.

Manusia diciptakan Allah dengan sifat bawaan ketergantungan kepada-Nya di

samping sifat-sifat keutamaan, kemampuan jasmani dan rohani yang

memungkinkan ia melaksanakan fungsinya sebagai khalifah untuk memakmuran

bumi. Manusia juga mempunyai kelemahan , karena kelemahannya itu manusia

Page 26: Tugas Agama Islam

tidak mampu mempertahankan dirinya kecuali dengan bantuan Allah SWT.

Bentuk bantuan Allah SWT itu terutama beruapa agama sebagai pedoman hidup

di dunia dalam rangka mencapai kebahagiaan di akhirat. Al-Qur`an tidak

menyebutkan dengan tegas bagaimana mewujudkan suatu sistem politik. Di dalam

bebrapa ayat Al-qur`an hanya menyebut bahwa kekuasaan politik hanya dijanjikan

kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Ini berarti bahwa sistem

politik menurut agama dan ajaran islam terkait dengan kedua faktor tersebut.

Disisi lain keberadaan sebuah sistem politik berkaitan pula dengan ruang dan

waktu. Ini berarti bahwa sistem politik adalah budaya manusia sehingga

keberadaannya tidak dapat dilepaskan dari dimensi kesejarahan.

Dalam sub sistem politik ini, hukum-hukum Allah dapat ditegakkan

meskipun dalam ruang lingkup yang terbatas sesuai dengan kemampuan, sebagai

persiapan pembentukan masyarakat mukmin yang siap menjalankan hukum islam

dan ajaran agama. Oleh karena kesiapan masyarakat itu dikaitkan dengan iman

dan amal saleh. Untuk itu diperlukan kajian terhadap Al-quran dan Al-Hadits.

Sebelum mengakhiri pembicaraan mengenai politik ini,perlu

dikemukakan bahwa konsep sistem politik islam adalah konsep politik yang

bersifat mejemuk. Sebebnya, kerena sistem politik islam terlahir dari pemahaman

atau penafsiran seseorang terhadap Al-quran berdasarkan kondisi kesejarahan dan

konteks persoalan masyarakat para pemikir politik.

2. Bagaimana kontribusi agama Islam dalam kehidupan politik

yang ada di negara RI ini ?

Jawab :

Page 27: Tugas Agama Islam

1. Politik ialah kemahiran

2. Menghimpun kekuatan

3. Meningkatkan kwantitas dan kwalitas kekuatan

4. Mengawasi kekuatan dan

5. Menggunakan kekuatan untuk mencapai tujuan kekuasaan tertentu didalam

Negara atau institute lainnya.

Selain itu ada beberapa pergerakan politik antara lain :

Sarekat Islam menjadi partai syarekat islam pada tahun 1923

Partai Syarekat Islam (P.S.I) menjadi Partai Syarekat Islam Hindia Timur

Pada tahun 1930, Partai Syarikat Islam Hindia Timur menjadi “Partai

Syarikat Islam Indonesia. Para pemimpinnya ialah H.Samanhudi, HOS.

Tjokroaminoto, SM. Kartosuwiryo, Dr. Sukirman Wirosandjojo,

Abikusumo Tjokrosoejoso, H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto, Arudji

Karta Winata, Harsono Tjokroaminoto, Syeh Marhaban.

Permi (Persatuan Muslimin Indonesia) didirikan sesudah Thawalib

Sumatera

3.Mengapa filsafat juga dipelajari dalam islam?

Jawab :

Filsafat berasal dari bahasa Arab falsafah yang diturunkan dari bahasa

Yunani philosophia artinya cinta kepada pengetahuan atau cinta kepada

kebenaran. Orang yang cinta pada pengetahuan atau kebenaran disebut phisophos

atau failosouf dalam bahasa Arab, fisuf dalam bahasa Indonesia.

Page 28: Tugas Agama Islam

Filsafat adalah pemikiran rasional,kritis, sistematis dan radikal tentang

suatu objek. Objek pemikiran kefilsafatan adalah segala yang ada, yaitu Tuhan,

manusia dan alam. Jika yang menjadi objek pemikiran adalah Tuhan, maka

lahirlah filsafat ketuhanan. Jika yang menjadi objek pemikiran adalah agama dan

ajaran islam, lahirlah filsafat islam.

Filsafat Islam adalah pemikiran rasional, kritis, sistematis dan radikal

tentang aspek-aspek agama dan ajaran islam. Filsafat islam mencapai puncaknya

di zaman al-Farabi dan Ibnu Sina pada abad XI dan XIIM atau abad IV dan V H.

Kedua tokoh ini merupakan bintang paling bercahaya dalam sejarah filsafat islam,

sedang yang lain, sebutlah Ibnu Maskawin, Ibnu Tufail, Ibnu Rusyd dan lain-lain,

tetapi cahaya mereka tidaklah secemerlang cahaya al-Farabi dan Ibnu Sina.