tugas abank

Upload: darwis-yoram-elisa

Post on 17-Jul-2015

83 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Ilmu Kesehatan OlahragaPosted: 19 Juni 2010 in Kesehatan

14 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah Olahraga menyehatkan! Inilah ungkapan masyarakat. Masyarakat meyakini benar manfaat olahraga bagi kesehatan. Tetapi bagaimana olahraga dapat menyehatkan dan berapa berat orang harus melakukan olahraga untuk menjadi lebih sehat? Inilah masalah yang perlu diperjelas bagaimana tata-hubungan antara olahraga dengan kesehatan, bagaimana cara melakukan olahraga untuk kesehatan dan berapa berat olahraga harus dilakukan agar orang menjadi lebih sehat. Perlu diketahui bahwa pada awal abad 21 usia harapan hidup diperkirakan mencapai 70 tahun. Hal ini akan meningkatkan jumlah orang usia lanjut, yang diperkirakan pada tahun 2005 ini mencapai jumlah 19 juta orang atau 8,5% dari penduduk (Dep.Sosial RI.,1996: 1 dan 6). Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, kondisi ini perlu

diantisipasi agar para usia lanjut ini tetap sehat, sejahtera dan mandiri, sehingga tidak menjadi beban berat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Mengapa perlu Olahraga? Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa gerak dan apa guna hidup bila tak mampu bergerak. Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup. Oleh karena itu : Bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih hidup. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (yang berarti mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (yang berarti meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, gerak (Olahraga) merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya terus-menerus; artinya Olahraga sebagai alat untuk mempertahankan hidup, memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Seperti halnya makan, olahragapun hanya akan dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kesehatan pada mereka yang melakukan kegiatan olahraga. Bila orang hanya menonton olahraga, maka sama halnya dengan orang yang hanya menonton orang makan, artinya ia tidak akan dapat merasakan nikmatnya berolahraga dan tidak akan dapat memperoleh manfaat dari olahraga bagi kesehatannya. Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkem-bangan fungsional jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis-anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya maupun kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungannya nyata lebih unggul khususnya pada generasi muda yang aktif mengikuti kegiatan Olahraga dari pada yang tidak aktif mengikutinya (Renstrom & Roux 1988, dalam A.S.Watson: Children in Sport dalam Bloomfield,J., Fricker, P.A. and Fitch,K.D., 1992). Penulis meyakini benar bahwa hal demikian juga berlaku bagi para lansia yang aktif dalam olahraga. Olahraga Kesehatan Olahraga Kesehatan adalah Olahraga untuk memelihara dan/ atau untuk meningkatkan derajat Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat dikala diam (Sehat statis) tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam peri kehidupannya sehari-hari (Sehat dinamis) yang bersifat rutin, maupun untuk keperluan rekreasi dan/ atau mengatasi keadaan gawat-darurat. Olahraga Kesehatan meningkatkan derajat Sehat Dinamis (Sehat dalam gerak), pasti juga Sehat Statis (Sehat dikala diam), tetapi tidak pasti sebaliknya. Gemar berolahraga : mencegah penyakit, hidup sehat dan nikmat ! Malas berolahraga : mengundang penyakit. Tidak berolahraga : menelantarkan diri! Kesibukan, keasyikan dan kehausan dalam kehidupan Duniawi, sering menyebabkan orang menjadi kurang gerak, disertai stress yang dapat mengundang berbagai penyakit non-infeksi (penyakit bukan oleh karena infeksi), di antaranya yang terpenting adalah penyakit jantungpembuluh darah (penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke). Hal ini banyak dijumpai pada kelompok usia madya, tua dan lanjut, khususnya yang tidak melakukan Olahraga dan/ atau tidak menjalankan pola hidup sehat. Olahraga adalah kebutuhan hidup bagi orang yang mau berpikir. Bukan Allah menganiaya manusia, tetapi manusia menganiaya dirinya sendiri !

Bila olahraga sudah menjadi kebutuhan, maka mereka akan merasa rugi manakala tidak dapat melakukan Olahraga, misalnya karena hujan. B. Konsep Kesehatan Olahraga adalah: Padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), adekuat, massaal, mudah, murah, meriah dan fisiologis (bermanfaat dan aman)! Massaal : Ajang silaturahim, ajang pencerahan stress, ajang komunikasi sosial! Jadi Olahraga Kesehatan membuat manusia menjadi sehat Jasmani, Rohani dan Sosial yaitu Sehat seutuhnya sesuai konsep Sehat WHO! Adekuat artinya cukup, yaitu cukup dalam waktu (10-30 menit tanpa henti) dan cukup dalam intensitas. Dalam hal olahraganya berbentuk berjalan, maka intensitas berjalannya hendaknya seperti orang yang berjalan tergesa-gesa, tetapi tentu sesuai dengan kemampuan masing-masing. Menurut Cooper (1994), intensitas Olahraga Kesehatan yang cukup yaitu apabila denyut nadi latihan mencapai 65-80% DNM sesuai umur (Denyut Nadi Maximal sesuai umur = 220-umur dalam tahun). Sehat Dinamis hanya dapat diperoleh bila ada kemauan mendinamiskan diri sendiri khususnya melalui kegiatan Olahraga (Kesehatan). Hukumnya adalah : Siapa yang makan, dialah yang kenyang! Siapa yang mengolah-raganya, dialah yang sehat! Tidak diolah berarti siap dibungkus! Klub Olahraga Kesehatan adalah Lembaga Pelayanan Kesehatan (Dinamis) di lapangan. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan kemampuan! Karena itu syukurilah nikmat sehat karunia Allah ini dengan memelihara serta meningkatkan derajat sehat dinamis Anda melalui gerak, khususnya melalui Olahraga Kesehatan! Olahraga kesehatan dapat dilaksanakan secara massaal misalnya : jalan cepat atau lari lambat (jogging), senam aerobik, senam pernafasan dan olahraga-olahraga massaal lain yang sejenis. Senam aerobik sangat baik oleh karena dapat menjangkau seluruh sendi dan otot-otot tubuh, di samping juga merangsang otak untuk berpikir, karena Peserta harus memperhatikan dan segera menirukan gerak instruktur yang selalu berubah tanpa pola, sehingga gerakangerakannya tidak dapat dihafalkan! Bila Peserta sudah hafal, maka rangsangan terhadap proses berpikir menjadi berkurang. Olahraga Kesehatan memang dapat dilakukan sendiri-sendiri, akan tetapi akan lebih menarik, semarak serta menggembirakan (aspek Rohaniah) apabila dilakukan secara berkelompok. Berkelompok merupakan rangsangan dan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan Sosial, oleh karena masing-masing individu akan bertemu dengan sesamanya, sedangkan suasana lapangan pada Olahraga (Kesehatan) akan sangat mencairkan kekakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intelektual dan sosial-ekonomi para Pelakunya. Dampak psikologis yang sangat positif dengan diterapkannya Olahraga Kesehatan adalah rasa kesetaraan dan kebersamaan di antara sesama Pelaku, oleh karena mereka semua merasa dapat dan mampu melakukan Olahraga Kesehatan dengan baik secara bersama-sama. BAB II OLAHRAGA

Jenis Olahraga a. Manfaat Olahraga Meningkatkan kerja dan fungsi jantung, paru dan pembuluh darah yang ditandai dengan :

Aerobik adalah : Olahraga yang dilakukan secara terus-menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh. Misalnya : Jogging, senam, renang, bersepeda. Anaerabik adalah : Olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Misalnya : Angkat besi, lari sprint 100 M, tenis lapangan, bulu tangkis. Denyut nadi istirahat menurun. Isi sekuncup bertambah. Kapasitas bertambah. Penumpukan asam laktat berkurang. Meningkatkan pembuluh darah kolateral. Meningkatkan HDL Kolesterol. Mengurangi aterosklerosis.

Meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang yang ditandai pada :

Pada anak : mengoptimalkan pertumbuhan.

Pada orang dewasa : memperkuat masa tulang,menurunkan nyeri sendi kronis pada pinggang, punggung dan lutut.

Meningkatkan kelenturan (fleksibilitas) pada tubuh sehingga dapat mengurangi cedera. Meningkatkan metabolisme tubuh untuk mencegah kegemukan dan mempertahankan berat badan ideal. Mengurangi resiko terjadinya berbagai penyakit seperti :

Tekanan darah tinggi : mengurangi tekanan sistolik dan diastolik. Penyakit jantung koroner : menambah HDL-kolesterol dan mengurangi lemak tubuh. Kencing manis : menambah sensitifitas insulin. Infeksi : meningkatkan sistem imunitas.

Meningkatkan sistem hormonal melalui peningkatan sensitifitas hormon terhadap jaringan tubuh. Meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui peningkatan pengaturan kekebalan tubuh. Penelitian Kavanagh, latihan aerobik 3 kali seminggu selama 12 minggu.

Meningkatkan pembuluh darah kolateral. Meningkatkan HDL kolesterol. Mengurangi aterosklerosis.

1. C. Persiapan Sebelum Olahraga 1. Pilih olahraga yang digemari, aman, mudah, dan murah. 2. Sebaiknya sebelum melakukan olahraga dilakukan pemeriksaan pendahuluan untuk menentukan dosis yang aman dan jenis olahraga yang cocok (tes pembebanan/stress test) terutama bila :

Ada keluhan seperti sering pusing, sesak nafas, nyeri dada. Berpenyakit seperti penyakit jantung koroner, asma, kencingmanis, hipertensi, dll. Berusia diatas 30 tahun.

1. Sebaiknya gunakan pakaian dan sepatu olahraga yang sesuai dan nyaman. 2. Jangan lakukan olahraga setelah makan kenyang, sebaiknya tunggu sampai 2 jam. 3. Minum minuman yang sejuk dan sedikit manis (manis jambu). 1. D. Olahraga Yang Baik Dan Benar 1. Olahraga dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut. 2. Dapat dilakukan dimana saja, dengan memperhatikan lingkungan yang mana dan nyaman, bebas polusi, tidak menimbulkan cedera. Misalnya : dirumah, tempat kerja, dan dilapangan. 3. Olahraga hendaknya dilakukan secara bervariasi, berganti-ganit jenisnya supaya tidak monoton.

4. Dilakukan secara bertahap dimulai dari pemanasan 5 10 menit, diikuti dengan latihan inti minimal 20 menit dan diakhiri dengan pendinginan selama 5 10 menit. 5. Frekuensi latihan dilakukan secara teratur 3 5 kali per minggu. 6. Intensitas latihan :

Untuk meningkatkan daya tahan tubuh harus mencapai 70% 85% denyut nadi maksimal (DNM). DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung berdasarkan : DNM = 220 UMUR Untuk membakar lemak dengan intensitas yang lebih ringan yaitu 60 70 % DNM.

Contoh : Orang dengan usia 40 tahun akan mempunyai: DNM = 220 40 = 180. Untuk membakar lemak orang tersebut harus berolahraga dengan denyut nadi mencapai : 60% x 180 = 108 s/d 70% x 180 = 126. 1. Waktu. Mulai semampunya, ditambah secara perlahan-lahan. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh (endurence) perlu waktu antara 1/2 1 jam, untuk membakar lemak perlu waktu lebih lama (lebih dari satu jam). 2. Yang Perlu Diperhatikan Setelah Berolahraga 3. Yang Tidak Dianjurkan Berolahraga 1. Jangan langsung makan kenyang setelah berolahraga, makanlah makanan lunak/cairan seperti bubur kacang hijau. 2. Minumlah secukupnya bila banyak berkeringat dan jangan langsung mandi. 3. Gantilah pakaian olahraga yang digunakan bila terlalu basah. 1. Bila sedang demam. 2. Untuk olahraga jalan bila terdapat varises pada kaki dan pada, nyeri pada sendi terutama pada lutut. 3. Penyakit-penyakit :

Tekanan darah tinggi tidak terkontrol. Kencing manis tidak terkontrol. Kelainan katup jantung. BAB III KEBUGARAN JASMANI

A. Komponen Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktifitas kehidupan sehari-hari, akan tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap orang berbeda-beda sesuai dengan tugas/profesi masing-masing. Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen yang dikelompokkan menjadi kelompok yang berhubungan dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan kelompok yang berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness). Dalam buku panduan ini hanya dijelaskan komponen kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan. 1. Komposisi tubuh

Adalah persentase (%) lemak dari berat badan total dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Lemak cepat meningkat setelah berumur 30 tahun dan cenderung menurun setelah berumur 60 tahun. Memberi bentuk tubuh. Pengukuran : Skinfold callipers, IMT, IMT = (Berat Badan Dalam kg : Tinggi Badan Dalam M2) Obesitas pada anak-anak disebabkan oleh : hipeplasi dan hipertropi sel adiposit serta input berlebihan. Obesitas pada orang dewasa oleh : hiperplasi dan hipertropi sel adiposit serta output yang kurang.

2. Kelenturan/fleksibilitas tubuh

Adalah luas bidang gerak yang maksimal pada persendian, tanpa dipengaruhi oleh suatu paksaan atau tekanan. Dipengaruhi oleh: Jenis sendi; Struktur tulang; Jaringan sekitar sendi, otot, tendon dan ligamen. Wanita (terutama ibu hamil) lebih lentur dari laki-laki. Anak-anak lebih besar dari orang dewasa. Puncak kelenturan terjadi pada akhir masa pubertas. Penting pada setiap gerak tubuh karena meningkatkan efisiensi kerja otot. Dapat mengurangi cedera (orang yang kelenturannya tidak baik cenderung mudah mengalami cedera). Pengukuran: Duduk tegak depan (Sit and reachTest) Flexometer.

3. Kekuatan Otot

Adalah kontraksi maksimal yang dihasilkan otot, merupakankemampuan untuk membangkitkan tegangan terhadap suatutahanan. Laki-laki kira-kira 25% lebih besar dari wanita (Testoteronmerupakan anabolik steroid). Diukur dengan dinamometer.

4. Daya tahan jantung paru

Kemampuan jantung, paru dan pembuluh darah untukberfungsi secara optimal pada waktu kerja dalam mengambilO2 secara maksimal (VO2 maks) dan menyalurkannya keseluruh tubuh terutama jaringan aktif sehingga dapatdigunakan untuk proses metabolisme tubuh. Kemampuan otot-otot besar untuk melakukan pekerjaan cukup berat dalam waktu lama secara terus menerus. Merupakan komponen kebugaran jasmani terpenting. Pengukuran : test lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test,Ergocycles test.

5. Daya tahan otot

Merupakan kemampuan untuk kontraksi sub maksimal secaraberulang-ulang atau untuk berkontraksi terus menerus dalamsuatu waktu tertentu. Mengatasi kelelahan. Pengukuran : Push up test, Sit up test.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani 1. Umur. Kebugaran jasmani anak-anak meningkat sampai mencapai maksimal pada usia 25-30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai separuhnya. 2. Jenis Kelamin. Sampai pubertas biasanya kebugaran jasmani anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan, tapi setelah pubertas anak-anak laki-laki biasanya mempunayi nilai yang jauh lebih besar. 3. Genetik. Berpengaruh terhadap kapasitas jantung paru, postur tubuh, obesitas, haemoglobin/sel darah dan serat otot.

4. Makanan. Daya tahan yang tinggi bila mengkonsumsi tinggi karbohidrat (60-70 %). Diet tinggi protein terutama untuk memperbesar otot dan untuk olah raga yang memerlukan kekuatan otot yang besar. 5. Rokok. Kadar CO yang terhisap akan mengurangi nilai VO2 maks, yang berpengaruh terhadap daya tahan, selain itu menurut penelitian Perkins dan Sexton, nicotine yang ada, dapat memperbesar pengeluaran energi dan mengurangi nafsu makan. PERHATIAN! Jika ada seseorang dengan gangguan jantung, hipertensi, nyeri dada, pusing, kehilangan kesadaran, masalah tulang dan sendi, asma, sesak napas atau hamil sebaiknya berkonsultasi ke dokter sebelum berolah raga. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Yang sangat perlu difahami adalah bahwa olahraga berat dapat menjadi pemicu terjadinya episode klinis yang dapat berwujud sebagai serangan jantung atau stroke yang mematikan, namun hal itu hanya mungkin terjadi pada orang-orang yang telah mengalami penyempitan pembuluh darah yang telah mencapai stadium kritis. Yang juga sangat perlu pula difahami adalah bahwa apakah seseorang telah masuk pada olahraga berat atau belum, bersifat sangat individual, dan hal demikian umumnya terjadi pada cabang-cabang olahraga permainan misalnya tennis dan bulutangkis, karena pada cabang-cabang olahraga demikian sangat mungkin terjadi pembangkitan emosi (emotional arousal) yang tidak terkendali yaitu apabila seseorang ingin memenangkan permainan itu, apa lagi bila disertai taruhan walaupun hanya taruhan semangkok bakso ! Oleh karena itu Olahrga Kesehatan merupakan bentuk olahraga yang paling aman bagi pembinaan kesehatan. Buku panduan ini sebagai acuan petugas kesehatan dalam memberikan informasi mengenai pelaksanaan kegiatan aktifitas fisik dan atau olahraga yang baik dan benar sehingga bermanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan dan derajat kebugaran. Untuk melengkapi pengetahuan yang diperlukan, diharapkan petugas kesehatan dapat membaca/mempelajari buku-buku lain mengenai kesehatan olahraga. Walaupun inaktivitas (ketiadaan gerak/olahraga) hanya merupakan faktor risiko minor bagi kejadian penyakit kardio-vaskular, tetapi meniadakan faktor ini dengan melakukan aktivitas fisik (olahraga kesehatan) menghasilikan manfaat yang sangat besar karena olahraga kesehatan:

Merupakan upaya pencegahan dan rehabilitasi yang sangat fisiologis, mudah, murah, meriah dan massaal; Dapat memperkecil pengaruh faktor-faktor risiko lain termasuk dua faktor risiko utamanya (kecuali merokok), dibandingkan dengan bila orang itu tidak melakukan olahraga kesehatan (Or-Kes), Dapat menjangkau aspek rokhani dan aspek sosial untuk menuju derajat sehat yang lebih tinggi sesuai batasan sehat WHO.

Olahraga Kesehatan sebagai sarana pencegahan dan rehabilitasi perlu difahami secara mendalam oleh karena manfaat dan keamanannya berhubungan erat dengan intensitas pelaksanaan. Sehat dan Kesehatan.

Sehat merupakan nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan dasar bagi segala kemampuan, karena itu perlu selalu disyukuri. Memelihara dan meningkatkan kesehatan hakekatnya adalah mensyukuri nikmat sehat karunia Allah : cara terpenting, termurah dan fungsional (fisiologis) adalah Olahraga Kesehatan. Acuan Sehat adalah Sehat Paripurna dari Organisasi Kesehatan Dunia yaitu Sejahtera Jasmani, Rohani dan Sosial, bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan.

Olahraga Gerak :

Gerak adalah ciri kehidupan. Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup. Meningkatkan kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak, yang berarti meningkatkan kualitas hidup. Olahraga merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial menuju sejahtera paripurna. Hanya orang yang mau bergerak-berolahraga yang akan mendapatkan manfaat dari Olahraga.

Olahraga Kesehatan :

Intensitasnya sedang, setingkat di atas intensitas aktivitas fisik untuk menjalani kehidupan sehari-hari, harus dilakukan dengan santai dan tanpa beban-beban emosional. Tujuan: Meningkatkan derajat kesehatan dinamis yaitu sehat dengan kemampuan gerak yang dapat memenuhi kebutuhan gerak kehidupan sehari-hari (kemandirian dalam peri kehidupan bio-psiko-sosiologik), bukan untuk tujuan prestasi. Bersifat padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), efisien, adekuat, mudah, murah, meriah, massaal, fisiologis (bermanfaat & aman). Massaal : Ajang silaturahim ( Sejahtera Rohani dan Sosial Ajang pencerahan stress ( Sejahtera Rohani Ajang komunikasi sosial ( Sejahtera Sosial Ketiga hal diatas merupakan pendukung untuk menuju Sehatnya WHO yaitu Sejahtera Paripurna.

Kondisi Pemahaman Olahraga saat ini.

Waktu : Olahraga masih banyak diartikan sebagai kegiatan yang memerlukan banyak waktu, sehingga orang-orang yang sangat sibuk akan menganggap kegiatan olahraga sebagai membuang-buang waktu.

Olahraga masih banyak diartikan sebagai olahraga kecabangan dan dikaitkan dengan sarana dan prasarana yang mahal, sehingga menyebabkan pelaksanaannya mengalami banyak hambatan. Olahraga Kesehatan : masih banyak yang belum memahami arti, manfaat dan tatalaksananya, sehingga masih lebih banyak orang yang memilih olahraga permainan kecabangan yang dampak risikon.

By : Giri Wiarto Suka Be the first to like this post. Komentar

1.

Sepatu Eagle mengatakan: 13 Juli 2010 pukul 09:08 Dear Rekan Netter Salam perkenalan, dengan kerendahan hati, kami sekaligus mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang telah diberikan masyarakat Indonesia kepada EAGLE sebagai salah atu Sepatu Olahraga Terbaik Indonesia , Kategory Sepatu Olahraga , pada TOP 250 Indonesia Original Brands 2010 versi majalah SWA ( Ref. No.09/XXVI/29 April 11 Mei 2010 ) atau bisa klik link ini : http://swamediainc.com/award/2009top250originalbrand/index_13.html Lihat koleksi kami di : http://www.eagle.co.id Terima kasih Balas

2.

gendisbanyumas mengatakan: 21 Juli 2010 pukul 11:25 Kunjungan siang, silahkan mampir juga ke site kami minuman herbal berkhasiat gujahe & gulajoss, ada program kemitraan senilai 35 juta nett, jika berminat silahkan email ke [email protected] atau sms/telpn 021 23986886 Balas

3.

gendisbanyumas mengatakan: 28 Juli 2010 pukul 10:30

Silahkan mampir ke site kami minuman herbal berkhasiat gujahe & gulajoss, ada program kemitraan senilai 35 juta nett, jika anda berminat silahkan mail ke [email protected] atau sms/telp 62-21-23986886 Balas

4.

Barbie Campers mengatakan: 24 Agustus 2010 pukul

1. A. Pengertian Usaha kesehatan sekolah disingkat UKS adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah. Usaha kesehatan sekolah (UKS) yang dilaksanakan sampai saat ini dirasakan kurang optimal. Ada UKS yang berjalan dengan baik, sehingga mendapat penghargaan dari Kementerian Kesehatan, tetapi banyak juga sekolah yang tidak melaksanakannya atau hanya sekadar formalitas belaka. Ke depan, peran UKS harus dioptimalkan karena upaya menanamkan kebiasaan hidup sehat harus dimulai sejak anak-anak. Pernyataan tersebut dikemukakan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sukman Tulus Putra kepada SP di Jakarta. Dikatakan, guru memiliki peran penting untuk mengoptimalkan UKS mulai tingkat SD sampai SMA. Untuk itu, diperlukan kerja sama antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan Nasional, dan pemerintah daerah untuk memberi pelatihan khusus kepada guruguru pembina UKS. Selain UKS, kegiatan olahraga di sekolah juga harus ditingkatkan. Selama ini, kegiatan olahraga di sekolah sangat kurang, sehingga anak-anak berpotensi menderita obesitas. Kalau obesitas dibiarkan terus terjadi, saat dewasa, mereka akan menderita penyakit jantung koroner. Ini sangat berbahaya, sehingga UKS dan olahraga sangat penting ditanamkan sejak anak-anak, kata mantan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini. LOGO

SEGITIGA SAMA SISI

Menggambarkan 3 program pokok UKS (Trias UKS) 1. Pendidikan Kesehatan. 2. Pelayanan Kesehatan. 3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat. LINGKARAN Menggambarkan bahwa program UKS dilaksanakan secara terpadu oleh seluruh sektor terkait. TULISAN UKS, YANG DITULIS SECARA VERTIKAL & HORIZONTAL Menggambarkan bahwa UKS dilaksanakan mulai dari TKA/RA sampai SLTA/MA, serta dilaksanakan secara berjenjang dari sekolah/ Madrasah sampai pusat secara terkoordinasi baik antara sekolah dengan Tim Pembina, Tim Pembina UKS dibawahnya dengan yang diatasnya maupun antar sesama TIM Pembina UKS yang sejajar. 1. B. Tujuan Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukkan manusia Indonesia yang berkualitas (Suliha, 2002). Secara khusus tujuan usaha kesehatan sekolah adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan. Sehat fisik, mental, sosial maupun lingkungan, serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya (Komang, 2008). 1. C. Sasaran Usaha Kesehatan sekolah Sasaran pelayanan usaha kesehatan sekolah adalah seluruh peserta didik dari tingkat pendidikan taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan agama, pendidikan kejuruan, pendidikan khusus atau pendidikan sekolah luar biasa (Depkes, 2001). Untuk tingkat sekolah dasar usaha kesehatan sekolah diprioritaskan pada Kelas I, III dan Kelasa VI dengan alasan bahwa, kelas I merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan sekolah yang baru dan lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidakmengertiannya tentang kesehatan. Disamping itu kelas I adalah saat yang baik untuk diberikan imunisasi ulangan. Pada kelas I ini dilakukan penjaringan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan yang mungkin timbul sehingga mempermudah pengawasan untuk jenjang berikutnya. Pelaksanaan program UKS pada kelas III bertujuan untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas I dahulu dan langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam program pembinaan usaha kesehatan sekolah. Kelas VI, dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik kejenjang pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang cukup (Effendi, 1998).

1. D. Kebijakan Usaha Kesehatan Sekolah Kebijakan usaha kesehatan sekolah mengikuti kebijaksanaan umum Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pemerintah Daerah diberikan wewenang untuk menjalankan usaha kesehatan sekolah yang disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah setempat, sesuai dengan usaha mewujutkan desentralisasi dan otonomi daerah dalam usaha-usaha dibidang kesehatan (Depkes, 2001). Usaha kesehatan sekolah dilakukan dengan kerjasama yang erat antara petugas kesehatan, petugas sekolah, anak didik, pemerintah setempat, orang tua murid dan golongan-golongan lain dalam masyarakat. Pada tanggal 23 Juli 2003, usaha kesehatan sekolah telah dikukuhkan pelaksanaannya secara terpadu lintas sektor dan lintas program dalam surat keputusan bersama Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 0408/U/1984, Nomor : 74/Tn/1984, Nomor : 60 Tahun 1984 tanggal 3 September 1984 tentang Pokok Kebijaksaan Usaha Kesehatan Sekolah (Wahyuni, 2008). 1. E. Program Usaha Kesehatan Sekolah Nemir (1990, dalam Effendi 1998) mengelompokkan usaha kesehatan sekolah menjadi tiga kegiatan pokok, yaitu :

Pendidikan Kesehatan di Sekolah (Health Education in School)

Pendidikan kesehatan di sekolah dasar dapat dilakukan berupa kegiatan intrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler dan penyuluhan kesehatan dari petugas kesehatan Puskesmas. Maksud dari kegiatan intrakurikuler yaitu pendidikan kesehatan merupakan bagian dari kurikulum sekolah, dapat berupa mata pelajaran yang berdiri sendiri seperti mata pelajaran ilmu kesehatan atau disisipkan dalam ilmuilmu lain seperti olah raga dan kesehatan, ilmu pengetahuan alam dan sebagainya. Kegiatan ekstrakurikuler disini adalah pendidikan kesehatan dimasukkan dalam kegiatankegiatan ekstrakurikuler dalam rangka menanamkan perilaku sehat peserta didik. Penyuluhan kesehatan dari petugas puskesmas yang berkaitan dengan higiene personal yang meliputi pemeliharaan gigi dan mulut, kebersihan kulit dan kuku, mata, telinga, lomba poster sehat dan perlombaan kebersihan kelas.

Pemeliharaan Kesehatan Sekolah (School Health Service)

Pemeliharaan kesehatan sekolah untuk tingkat sekolah dasar, dimaksudkan untuk memelihara, meningkatkan dan menemukan secara dini gangguan kesehatan yang mungkin terjadi terhadap peserta didik maupun gurunya. Pemeliharaan kesehatan di sekolah dilakukan oleh petugas puskesmas yang merupakan tim yang dibentuk dibawah seorang koordinator usaha kesehatan sekolah yang terdiri dari dokter, perawat, juru imunisasi dan sebagainya. Untuk koordinasi pada tingkat kecamatan dibentuk tim pembina usaha kesehatan sekolah dengan kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan perkembangan kecerdasan, pemberian imunisasi, penemuan kasus-kasus dini yang mungkin terjadi, pengobatan sederhana, pertolongan pertama serta rujukan bila menemukan kasus yang tidak dapat ditanggulangi di sekolah.

Lingkungan Sekolah yang Sehat

Lingkungan sekolah yang dimaksud dalam program usaha kesehatan sekolah untuk tingkat sekolah dasar meliputi lingkungan fisik, psikis dan sosial. Kegiatan yang termasuk dalam lingkungan fisik berupa pengawasan terhadap sumber air bersih, sampah, air limbah, tempat pembuangan tinja, dan kebersihan lingkungan sekolah. Kantin sekolah, bangunan yang sehat, binatang serangga dan pengerat yang ada dilingkungan sekolah, pencemaran lingkungan tanah, air dan udara di sekitar sekolah juga merupakan bagian dari lingkungan fisik sekolah. Kegiatan yang dilakukan berhubungan dengan lingkungan psikis sekolah antara lain memberikan perhatian terhadap perkembangan peserta didik, memberikan perhatian khusus terhadap anak didik yang bermasalah, serta membina hubungan kejiwaan antara guru dengan peserta didik. Sedangkan kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan sosial meliputi membina hubungan yang harmonis antara guru dengan guru, guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, serta membina hubungan yang harmonis antara guru, murid, karyawan sekolah serta masyarakat sekolah. 1. F. Dukungan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan UKS

Pengelolaan Usaha Kesehatan Sekolah

Dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah, prinsip pengelolaan yang digunakan diantaranya mengikutsertakan peran serta aktif masyarakat sekolah, kegiatan yang terintegrasi, melaksanakan rujukan serta kerjasama. Kerjasama tim di tingkat Puskesmas sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah, kerjasama ini terdiri dari beberapa program yang terlibat didalamnya diantaranya dokter, perawat komunitas, petugas gigi, ahli gizi, petugas sanitasi, petugas posyandu dan tenaga kesehatan lainnya yang dikoordinir oleh Kepala Puskesmas (Zein, 2008). Dukungan yang diberikan dalam pengelolaan program usaha kesehatan sekolah oleh tenaga kesehatan Puskesmas mencakup melakukan pengembangan program baik yang dilakukan secara rutin maupun program tambahan, ikut berpartisipasi langsung dalam setiap pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan sekolah disetiap sekolah serta kegiatan pada waktu tertentu seperti perlombaan sekolah sehat, HUT kemerdekaan, Hardiknas, Hari Kesehatan Nasional dan lain-lain (Sujudi, 2004).

Peran Petugas Kesehatan

Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan yang sehat, dibutuhkan peran petugas kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan dan upaya kesehatan dasar dalam pelaksanan program usaha kesehatan sekolah (Supari, 2008). Petugas kesehatan puskesmas memiliki peran masing-masing dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah ini. Tenaga dokter/dokter umum disamping bertanggung jawab dalam pelaksanaan program juga ikut terlibat dalam pelaksanaan program seperti penyuluhan dan pelatihan guru usaha kesehatan sekolah, pelatihan dokter kecil serta skrening kesehatan (Murid, 2009). Perawat komunitas melaksanakan perannya dengan melaksanakan skrening kesehatan, memberikan pelayanan dasar untuk luka dan keluhan minor dengan memberikan pengobatan sederhana, memantau status imunisasi siswa dan keluarganya dan juga aktif dalam mengidentifikasi anak-anak yang mempunyai masalah kesehatan. Perawat perlu memahami

peraturan yang ada dan menyangkut anak-anak usia sekolah, seperti memberikan libur pada siswa karena adanya penyakit menular, kutu, kudis atau parasit lain. Disamping itu perawat juga berperan sebagai konsultan terutama untuk para guru, perawat dapat memberikan informasi tentang pentingnya memberikan pengajaran kesehatan di kelas, pengembangan kurikulum yang terkait dengan kesehatan, serta cara-cara penanganan kesehatan yang bersifat khusus, kecacatan dan penyakit-penyakit yang ada seperti hemofilia dan AIDS (Sumijatun, 2005). Usaha kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan oleh dokter gigi dan perawat gigi melalui program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi dan mulut serta mempertinggi kesadaran kelompok masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut serta perawatannya secara rutin untuk anak sekolah (Nugrahani, 2008). Petugas kesehatan lain yang juga terlibat dalam program usaha kesehatan sekolah ini adalah ahli gizi, berperan memberikan pendidikan tentang gizi dan makanan. Penyuluhan tentang gizi dan makan ini merupakan cara yang sangat efektif untuk mencegah foodborne illnes, karena anak tidak hanya belajar tentang keamanan makanan mereka sendiri, tetapi juga menyampaikan kebutuhan mereka akan higiene makanan kapada orang tua dengan anggota keluarga lainnya. Peran lain dari petugas ahli gizi adalah Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS), penimbangan berat badan serta memberikan pengetahuan kepada guru usaha kesehatan sekolah tentang keamanan makanan dan pengolahan makan yang sehat (Motarjemi, 2004). Tenaga sanitasi dan petugas kesehatan lainnya memiliki peran dan tanggungjawab masing-masing sesuai dengan bidang dan keahliannya (Depkes, 2004).

Keberhasilan Pelaksanaan Program

Tingkat keberhasilan progarm UKS dapat dilihat dari peserta didik dan dari lingkungan sekolah itu sendiri. Dari peserta didik dapat dilihat keadaan-keadaan bahwa peserta didik berprilaku sehat, tidak sakit-sakitan, bebas dari penyakit menular dan narkoba, serta absensi sakit menurun. Disamping itu juga pertumbuhan dan perkembangan peserta didik sesuai dengan golongan usia dan telah mendapatkan imunisasi ulangan. Keberhasilan program juga dapat dilihat dari lingkungan sekolah yang sehat dimana semua ruangan dan kamar mandi, jamban, serta pekarangan bersih dari sampah, air comberan dan sumber air bersih terlindung dari pencemaran (Notoatmojo, 2003). 1. G. Struktur Organisasi UKS

Suka One blogger likes this post.

Upaya kesehatan olahraga Presentation Transcript

1. UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA 2. PEMBANGUNAN KESEHATAN Pembangunan kesehatan akan diarahkan pd peningkatan upaya promotif & preventif , selain peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin . P eningkatan kesehatan masyarakat ( public health ) dilakukan dg penekanan utk hidup sehat , bukan utk berobat , dg meningkatkan pencegahan penyakit , menular ataupun tidak menular , dg cara memperbaiki kesehatan lingkungan, gizi, perilaku & kewaspadaan dini . 3. PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA Pemerintah Puskesmas BKOM Rumah Sakit Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota Masyarakat/Dunia Usaha Organisasi OR Pusat Kebugaran/Klub OR LSM 4. UPAYA KESEHATAN OR DI PUSKESMAS (dalam & luar gedung) PROMOTIF : - Pengadaan media informasi : leaflet/brosur, poster, VCD, dll - Pendataan kelompok OR : klub, fitness centre dll - Pertemuan sosialisasi-advokasi ttg kesehatan OR - Penyuluhan kelompok ttg kesehatan OR - Pelatihan teknis ttg kesehatan OR PREVENTIF : - Pembinaan kelomp OR : bumil, usila, PTM, jemaah haji, atlet, d ll Pengukuran kebugaran jasmani - Surveilans ttg kesehatan OR: sarana -prasarana, FR , dll 5. UPAYA KESEHATAN OR DI PUSKESMAS (dalam & luar gedung) ) KURATIF : - Sebagai tim medis kegiatan OR (P3K) - Konsultasi individu ttg kesehatan OR Pembentukan kelompok OR berdasarkan kondisi khusus: bumil, usila, haji, PTM, penyandang cacat ,dll REHABILITATIF : Pembentukan kelompok latihan fisik untuk

kelompok khusus: pasca stroke, PJK, pasca cedera, napza dll (bekerjasama dengan RS/ konsultan rehabilitasi medik-fisioterapi) 6. PUSKESMAS YG MENGEMBANGKAN UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA Puskesmas menyelenggarakan pendataan & pembinaan kelompok OR di wilayah kerjanya Puskesmas menyelenggarakan yankes. OR : penyuluhan kesehatan OR konsultasi kesehatan OR pelayanan cedera OR akut tim medis event OR dll DO 7. KAB/KOTA YG MENGEMBANGKAN UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA Kab/Kota minimal ada 3 puskesmas mengembangkan Upaya Kesehatan OR di wilayah kerja nya Serta melakukan minimal 2 kegiatan : Sosialisasi & Advokasi Upaya Kes. OR tk Kab/Kota Perencanaan & Evaluasi Upaya Kes. OR tk Kab/Kota Bimtek Penyelenggaraan Upaya Kes. OR Forkom LP/LS dlm Penyelenggaraan Kes. OR tk Kab/Kota Menyediakan anggaran utk melaksanakan Upaya Kes. OR DO 8. PROVINSI YG MENGEMBANGKAN UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA Provinsi minimal ada 3 kab/ kota mengembangkan Upaya Kesehatan OR di wilayah kerja nya Serta melakukan minimal 2 kegiatan : Sosialisasi & Advokasi Upaya Kes. OR di Prov/Kab/Kota Perencanaan & Evaluasi Upaya Kes. OR tk Provinsi Bimtek Penyelenggaraan Upaya Kes. OR Forkom LP/LS dlm Penyelenggaraan Kes. OR tk Provinsi Menyediakan anggaran utk melaksanakan Upaya Kes. OR DO 9. INDIKATOR KESEHATAN OLAHRAGA NO INDIKATOR PUSK BKOM 1. Jml kelompok/klub OR yg dibina (%) V 2. Jml tenaga yg mendapat pelatihan teknis kes. OR tingkat Puskesmas V 3. Jml orang yg mendapat yankes. OR V V 4. Jml kab/kota yg telah dilatih upaya kes. OR (%) V 5. Jml puskesmas yg telah dilatih upaya kes. OR (%) V 6. Jml kelompok/klub OR yg dibina di wilayahnya (%) V 7. Jml tenaga yg mendapat pelatihan teknis kes. OR V 10. INDIKATOR KESEHATAN OLAHRAGA NO INDIKATOR KAB/ KOTA PROV 1. Rekap jml Puskesmas yg menyelenggarakan upaya kes. OR (%) V 2. Rekap jml kelompok OR yg dibina di wilayahnya (%) V 3. Rekap jumlah tenaga yg mendapat pelatihan teknis kes.OR sampai tingkat kab/kota V 4. Rekap, jumlah orang yg mendapat yankes. OR V V 5. Rekap jml Kab/Kota yg menyelenggarakan upaya kes OR (%) V 6. Rekap jml Puskesmas yg menyelenggarakan upaya kes OR (%) V 7. Rekap jml kelompok OR yg dibina di wilayahnya (%) V 8. Rekap jml tenaga yg mendapat pelatihan teknis kes OR sampai tingkat Provinsi V 11. TARGET & PENCAPAIAN UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA TAHUN 2005-2009 INDIKATOR 2005 2006 2007 2008 2009 1. Prov. yg mengembangkan upaya kes. OR 13 17 20 18 25 21 28 21 31 23 2. Kab/ Kota yg mengembangkan upaya kes. OR 52 80 100 112 124 82 3. Puskesmas yg menyelenggarakan upaya kes. OR 104 160 200 224 248 145 4. BKOM yg dibentuk 6 5 8 7 10 8 12 10 14 12 12. TARGET & PENCAPAIAN UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA TAHUN 2010-2014 INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 2014 1. Prov yg mengembangkan upaya kes. OR 25 27 29 31 33 2. Kab/ Kota yg mengembangkan upaya kes. OR 75 81 85 102 120 3. Puskesmas yg menyelenggarakan upaya kes. OR 225 243 265 306 360 4. BKOM yg dibentuk 13 15 16 18 20 13. NO KEGIATANN DI MASYARAKAT KELOMPOK OR DI SEKOLAH CALON ATLET/ATLET melalui KONI 1 PELAYANAN KESEHATA OLAHRAGA Dikoordinir oleh BPMD. Kegiatannya berupa : Pemeriksaan skrining dan kebugaran jasmani periodik Konsultasi kesehatan dan kebugaran Dikoordinir oleh Diknas Kegiatannya berupa : Pemeriksaan skrining dan kebugaran jasmani periodik Konsultasi kesehatan dan kebugaran Pemeriksaan Antropometri untuk talent scouting Dikoordinir oleh KONI Kegiatannya berupa : Evaluasi kapasitas fungsional periodik

termasuk periodisasi latihan Konsultasi kesehatan dan kebugaran untuk peningkatan prestasi atlet 14. 2 PELATIHAN /PENDIDIKAN Pelatihan olahraga yang baik, benar , teratur , terukur dan terprogram bagi berbagai usia Pelatihan cara pemeriksaan kebugaran jasmani bagi masyarakat Pelatihan gizi olahraga Pelatihan penanganan cedera olahraga dan kegawatdaruratan medik bagi awam , instruktur olahraga Pelatihan olahraga yang baik, benar , teratur , terukur dan terprogram bagi berbagai usia sekolah Pelatihan cara pemeriksaan kebugaran jasmani Pelatihan gizi olahraga Pelatihan penanganan cedera olahraga dan kegawatdaruratan medik bagi guru Pelatihan talent scouting Pelatihan peningkatan prestasi atlet ditinjau dari aspek kesehatan dan kebugaran Pelatihan gizi olahraga Pelatihan penanganan cedera olahraga dan kegawatdaruratan medik bagi pelatih Pelatihan tentang Dopping 3 PROMOSI /SOSIALISASI KESEHATAN OLAHRAGA Pola Hidup sehat dengan aktivitas fisik di berbagai kelompok masyarakat dan usia Kebugaran jemaah haji melalui olahraga ( sebelum keberangkatan , selama menunaikan ibadah haji dan sesudah kembali ) Pola Hidup sehat dengan aktivitas fisik serta berolahraga di berbagai usia sekolah Jejaring penanganan cedera olahraga dalam event olahraga Perilaku hidup sehat dalam meningkatkan dan mempertahankan prestasi atlet. 15. DATA DATA PROGRAM KESEHATAN OLAH RAGA KAB/KOTA : TRIWULAN : JUMLAH KELOMPOK OR Jml Kelompok Yg Dibina NO Puskesmas Prestasi Non Prestasi Sekolah Prestasi Cakupan Non Prestasi Cakupan Sekolah Cakupan %%% 16. INDIKATOR RENSTRA TAHUN 2010 J umlah K ab upaten/K ota minimal memiliki 3 (tiga) P uskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan olahraga TARGET 75 17. MASALAH Pengetahuan kes OR : belum merata P erbedaan ant event OR ( tupoksi Dinas OR ) dg kes OR ( tupoksi Din k es ): b elum dipahami R iil : kegiatan upaya kes OR sdh dilaksanakan di Puskesmas ( LP ) tidak tercatat sbg kegiatan kes OR dlm SP2TP/laptah Puskesmas Data dasar kegiatan upaya kes OR : tidak ada 18. MASALAH Keterpaduan LP pelaksanaan & pencatatan kegiatan upaya kes OR di Puskesmas : belum dipahami Pembinaan keb jasm jemaah haji di Puskesmas ( pengemb program kes OR dg LS ): belum dimanfaatkan K oordinasi & pemahaman ant Dinas Kesehatan Prov/Kab/Kota dg BKOM ( pembina teknis kes OR thd Puskesmas : masih k urang

Pembelajaran Teknik-teknik dasar bolabasket melalui permainan sederhanaBahkan di dalam kurikulum yang berlaku sekarang yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ), permainan bola basket masuk dalam ruang lingkup aspek permainan dan olahraga mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Melalui mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, permainan bola basket diajarkan dari tingkat Sekolah Dasar ( SD ), Sekolah Menengah Pertama ( SMP ), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan ( SMA/K ), bahkan sampai tingkat perguruan tinggi permainan ini masih dimainkan dan di pertandingkan pula. Permainan bola basket merupakan salah satu materi yang harus diajarkan oleh guru penjasorkes kepada siswa-siswanya tapi pada kenyataannya banyak guru penjasorkes yang

tidak memberikan materi ini, hal ini disebabkan salah satunya tidak mempunyai lapangan bola basket karena sempitnya lahan sekolah. Ini menjadi masalah umum bagi sekolah-sekolah yang berada di pedesaan, walaupun masih terjadi juga di perkotaan Permainan sederhana Dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih menarik untuk siswa-siswanya, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam memodifikasi bentuk-bentuk pembelajaran bola basket. Sudah menjadi alasan yang usang bahwa guru tidak dapat menerapkan pembelajaran bola basket di sekolahnya dikarenakan kurangnya sarana pendukung seperti lapangan, bola maupun ring basket. Cara yang dapat menarik keinginan para siswa untuk bisa lebih bergairah dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran permainan bola basket adalah dengan memodifikasi pembelajaran tersebut ke dalam bentuk-bentuk permainan yang sederhana, dimana dalam permainan-permainan tersebut terintegrasi teknik-teknik dasar permainan bola basket. Dalam tulisan singkat ini ada beberapa contoh permainan dalam pembelajaran bola basket yang diharapkan dapat menjadi gambaran para guru penjasorkes untuk dapat memodifikasi pembelajaran bola basket ke dalam bentuk-bentuk permainan yang sederhana dan menggunakan peralatan yang sesederhana mungkin. Modifikasi Pembelajaran Teknik dasar

Dribbling. a. Permainan tepuk bola. Cara bermain : Siswa yang akan bermain disesuaikan dengan jumlah bola. Apabila ada 10 bola maka yang bermain ada 10 siswa. Kemudian dibuat area bermain yang ukurannya disesuaikan dengan kondisi lapangan. Lalu para siswa yang memgang bola melakukan dribbling di dalam area bermain. Selagi melakukan dribbling para siswa berusaha menepuk bola siswa yang lain dengan tangan yang bebas. Apabila bola tertepuk sehingga keluar dari area permainan, siswa yang bolanya tertepuk harus keluar dari daerah permainan dan dinyatakan kalah. Waktu permainan kira-kira 2 menit. Siswa yang menang adalah siswa yang masih berada di lapangan dan dalam kondisi masih mendribble bola. b. Permainan tarik ekor Cara Bermain : Aturan bermain hampir sama dengan permainan tepuk bola. Perbedaannya hanya setiap beserta diberi ekor yang terbuat dari tali rafia kira-kira sepanjang 20 cm. Setiap peserta sambil mendribble bola harus menarik ekor peserta lain dan berusaha melindungi ekornya agar tidak dicabut peserta lain. Peserta yang ekornya tertarik atau tercabut harus keluar dari permainan. Peserta dinyatakan menang apabila setelah waktu habis, peserta tersebut masih berada di lapangan dengan keadaan masih mendribble bola dan ekornya tidak tercabut. Passing. a. Permainan 10 Cara bermain : Siswa dibagi menjadi 2 kelompok. Jumlah anggota kelompok bisa 10, 15 atau 20 atau

disesuaikan. Guru membuat suatu area permainan yang luasnya menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Semua peserta permainan harus berada dalam area permainan, tidak boleh keluar dari area tersebut. Siswa harus melakukan passing ke rekan sekelompoknya sampai mencapai 10 kali passing. Bola tidak boleh dibawa berjalan atau berlari. Kelompok yang tidak menguasai bola harus berusaha mengganggu yg tujuannya untuk mempersulit kelompok yang menguasai bola untuk melakukan passing, tetapi tidak boleh menyentuh anggota kelompok yang menguasai bola. Dalam melakukkan passing bola jangan sampai menyentuh lantai. Apabila bola menyentuh lantai hitungan passing harus dimulai dari awal lagi. Kelompok yang menang adalah kelompok yang bisa melakukan passing dengan sesama anggotanya sampai 10 hitungan dengan bola tanpa menyentuh lantai. b. Permainan lempar bola ke kardus. Cara bermain : Siswa dibagi menjadi 2 kelompok ( A dan B ) dengan jumlah yang sama. Masing masing kelompok berbaris memanjang ke belakang. Masing masing kelompok mendapat 1 bola. Ada kardus berada ditengah-tengah kelompok. Anggota dari masing-masing kelompok harus berusaha melempar bola tapi gerakannya adalah gerakkan passing dalam bola basket secara bergantian ke arah kardus tersebut berusah agar kardus tersebut bergeser ke daerah lawan Dibuat garis batas akhir. Apabila kardus melewati garis batas akhir kelompok lawan. Berarti kelompok itu keluar sebagai pemenang. c. Kombinasi dari Dribbling, Passing dan Shooting Cara bermain : Siswa dibagi menjadi 2 kelompok dengan jumlah sama besar. Permainan ini sudah hampir menyamai permainan basket yang asli. Bedanya hanya di ring basket. Disini kita menggunakan orang sebagai ring basket. Pemain harus berusaha shooting kearah ring lawannya dan ring yang berupa orang tadi harus menangkapnya. Apabila dapat ditangkap itu menjadikan poin bagi tim yang shooting tadi. Arah bola pada shooting harus parabola. Para pemain dibolehkan melakukan dribbling , passing dan shooting. Aturan permainan bisa disesuaikan. Rangkuman Banyak permainan yang bisa dikembangkan dalam pembelajaran teknik dasar bola basket. Apa yang telah penulis sampaikan adalah sedikit contoh dari bentuk-bentuk permainan tersebut. Demi tercapainya suatu kegiatan pembelajaran yang menarik dan menggembirakan untuk para siswa maka guru perlu memodifikasi pembelajaran bola basket ke dalam bentukbentuk permainan yang sederhana dimana dalam permainan itu terintegrasi berbagai teknik dasar permainan bola basket. Selamat berkreasi kawan-kawan !

Pembinaan Bolabasket Di SekolahBy NineBasketball

Bolabasket adalah olahraga yang diciptakan oleh James A. Naismith di Amerika pada tahun 1981, dengan konsep yang

James A. Naismith sederhana yaitu fun dan busy. Olahraga tersebut awalnya hanya dimaksudkan sebagai kegiatan rekreasi saja dengan sedikit peraturan atau ketentuan. Inti dari permainan bolabasket yaitu suatu permainan antara dua tim dimana masing2 tim salin melempar bola ke dalam keranjang lawan untuk mendapatkan poin. Bolabasket adalah olahraga yang sangat dinamis dan mengikuti perkembangan jaman. Seiring dengan berjalannya waktu, oalahraga ini mengalami perubahan yang sangat pesat. Dari yang awalnya hanya beberapa butir peraturan, sekarang menjadi 50 pasal. Namun inti dari oalahraga tersebut tidak pernah sekalipun luntur sejak bolabasket dikenalkan. Selain aktivitas fisik yang membantu meningkatkan kebugaran seseorang, basket juga dapat membantu pada pembentukan karakter seseorang. Karakter positif yang terbentuk melalui olahraga kompetitif ini diantaranya:

Kerjasama : basket adalah permainan tim yang di dalamnya dibutuhkan kerjasama yang solid dari masing2 anggota tim, bukan hanya menonjolkan skill individunya sendiri Desire and determination (keinginan dan tekad) : yang dimaksudkan disini adalah bagaimana seseorang bekerja keras untuk mewujudkan keinginannya serta memiliki tekad untuk tidak mudah menyerah dalam mencapai tujuannya Poise and patient (ketenangan dan kesabaran) : seseorang yang tenang dan sabar dalam melakukan sesuatu akan mendapatkan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan dengan orang yang tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu Alertness and Concentration (kewaspadaan dan konsentrasi) : pada permainan bola basket yang cepat harus selalu berhati hati tetapi tetap konsentrasi pada tujuan dari permainan basket Judgement (keputusan) : perubahan gerakan yang ada dalam permainan basket luar biasa cepat, untuk itu diharuskan bagi pemain untuk mengambil keputusan dengan cepat tetapi juga harus tepat Confidence (Kepercayaan diri) : merupakan penilaian positif untuk dirinya sendiri, yang menjadi modal dasar seseorang untuk mencapai tujuannya Pride (kebanggaan) : kemenangan akan memberikan kebanggan tersendiri bagi pelakunya, yang nantinya akan menjadi modal untuk menambah kepercayaan diri seseorang.

Perlahan tapi pasti, basket akan membentuk ke-7 karakter mental positif tersebut, karakter yang tidak hanya berguna di dalam lapangan basket saja tetapi juga ketika ia terjun dalam kehidupan bermasyarakat yg lebih luas dahulu orang beranggapan bahwa baket merupakan olahraga mahal yang hanya bisa dimainkan oleh orang berduit, namun paradigma tersebut sudah mulai memudar. Basket

mulai jadi lifestyle, hampir di semua daerah, semua jenjang pendidikan, semua kalangan dari semua usia memainkan olahraga ini. Liga basket di Indonesia pun mulai terlihat geliatnya. Hal ini dapat dilihat dari liga bola basket Indonesia seperti Libama, Kejurda/nas, NBL hingga liga bola basket pelajar yang masih tetap eksis bahkan semakin banyak peminatnya. Bahkan sekarang hampir setiap sekolah dari jenjang yang paling dasar hingga menengah atas pun mulai menggiatkan olahraga basket baik itu melalui mata pelajaran pendidikan jasmani ataupun melalui kegiatan ekstrakulikuler. Basket juga menjadi adu gengsi sekolah melalui prestasi demi prestasi yang ingin mereka capai. Hal ini disebabkan karena pembinaan bolabasket di sekolah memiliki potensi sebagai berikut:

Basket dapat menjadi sarana pembinaan dan wadah prestasi bagi siswanya, khususnya melalui bolabasket Baasket dapat menjadi sarana pembinaan dan pembentukan karakter siswa/ genrasi muda yang sehat jasmaninya, maupun rohaninya Basket dapat menjadi sarana prosmosi sekolah yang sangat efekti, maupun jenjang lokal, regional ataupun nasional Basket dapat membantu sekolah mendapatkan sponsor untuk pelksanaan pendidikan

Untuk meningkatkan kualitas serta prestasi olahraga, khususnya untuk pelajar di Indonesia harusnya kita sudah meninggalkan sistem pembinaan olahraga tradisional yang hanya berorientasikan pada pencapaian medali dan melupakan arti penting dari program pendidikan jasmani maupun olahraga rekreasi. Berikut pyramid sistem pembinaan nasional :

Tingkatan terakhir pada piramid tersebut menunjukkan bahwa partisipasi seseorang dalam olahraga bersifat rekreasi yang merupakan upaya pengembangan dan perluasan program pendidikan jasmani, di tingkatan ini anak diperkenankan memilih cabang olahraga yang diminati sesuai bakat dan potensinya. Kemudian pada tingkatan selanjutnya, setelah anak menemukan bakat dan potensinya maka dimulailah latihan lebih spesifik ke arah penguatan basic atau dasar olahraga yang dipilihnya. Hal itu dapat diwujudkan dengan cara anak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler atau klub yang sesuai dengan minta dan bakatnya. Setingkat diatasnya anak mulai dituntut untuk dapat memberikan hasil yang bagus dari latihan yang telah ia lakukan sekaligus mepertahankan performanya. Dan tingkatan yang paling atas adalah langkah terakhir dimana puncak prestasi anak akan tercapai dengan cara menghasilkan performance tertingginya sendiri. Setiap tahap yang terdapat pada piramid tersebut merupakan sistem pembinaan yang saling berkesinambungan antara yang satu dengan yang lainnya. Dikatakan berkesinambungan

karena harus didasari oleh satu paradigma yang utuh dalam memaknai program pembibitan hingga program prestasinya. Termasuk dalam sistem pembinaan olahraga bolabasket, diperlukan tahapan- tahapan tertentu yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Pentahapan pembinaan bolabasket adalah : 7 8 tahun : usia pengenalan, yaitu :

Fisik : Daya tahan, kelentukan, kelincahan Teknik : Fundamental basket Taktik : Running game Mental : disiplin, kerjasama Konsep: fun dan busy

10 12 tahun : usia spesialisasi

Fisik : Stamina, mobility Teknik : Fundamental Taktik : Fast break Mental : Inisiatif dan agresif Konsep : play hard & have fun

20 23 tahun : usia puncak prestasi

Fisik :kekuatan dan kelincahan Teknik : high skill Taktik : Attack defense & fast break Mental: pride, desire, alert, & poise Konsep : play hard & play smart

Sayangnya di Indonesia sendiri para pelatih kadang kurang memperhatikan sistem tersebut, padahal itu merupakan hal yang tidak dapat diremehkan. Sebab banyak pelatih yang memberikan porsi latihan tidak sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak, itu sebabnya banyak atlet yang mencapai peak performance sebelum waktunya.Basket adalah satu olahraga di mana dua tim yang masing-masing memiliki 5 pemain berusaha untuk mencetak poin satu sama lain melalui sebuah keranjang berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan. Poin yang diperoleh dengan melemparkan bola melalui keranjang dari atas; dan skor tim yang lebih pada berakhirnya permainan menang. Lompatan yang normal dan membuang dari lengkungan senilai 2 poin, di luar lengkungan senilai 3 poin. Bola digerakkan di gelanggan dengan melantunkannya (dribbling) atau mengoper ke teman setim. Gangguan kontak fisik (pelanggaran) tidak diperbolehkan, dan ada pembatasan pada bagaimana menguasai bola (penalti). Sejarah Permainan Basket Permainan basket dimulai pada tahun 1892. Permainan ini diciptakan oleh Dr James Naismith yang merupakan instruktur di sekolah pelatihan YMCA dan Kesehatan dan guru Pendidikan Jasmani di

Springfield College (sebelumnya dikenal sebagai sebuah sekolah bagi pekerja Kristen). MSS. Luther Gulick H., kepala olahraga sekolah telah memberikan tugas Naismith menciptakan permainan tim dapat dimainkan selama musim dingin. Oleh karena itu, game ini harus dimainkan di lapangan dalam sebuah gedung. Basket merupakan permainan baru, bola James Naismith yang saat itu digunakan untuk bermain sepak bola. Hal ini disebabkan ukuran bola dan dengan mudah cukup besar untuk ditangkap. Naismith meminta penyelenggara petugas gedung sekolah untuk menyediakan dua kotak besar sebagai tujuan. Namun, para pejabat tidak memiliki dua kotak seperti yang diminta oleh Naismith. Jadi, Naismith menggunakan dua keranjang untuk permainan ini. Dua keranjang melekat ke balkon olahraga sekitar 10 meter di atas tanah. Pertandingan basket pertama terakhir tercatat antara siswa Naismith di kelasnya pada bulan Desember 1891. kemudian Naismith memberi olahraga itu yaitu Basketball game dan dia sebagai pencipta olahraga basket ini.

Skor yang diberikan kepada tim adalah skor bola yang masuk ke kotak lawan. Tim akan memenangkan nilai tertinggi dari permainan. Setelah pertandingan percobaan pertama, Naismith menyiapkan peraturan pertama untuk pertandingan bola basket yang berisi 13 klausul. Aturan ini diterbitkan dalam koran sekolah, pada tanggal 15 Janauri 1892. Permainan ini diterima dengan baik oleh publik melalui publikasi ini. Tidak lama setelah itu, permainan basket mulai dimainkan dengan tim basket YMCA, melarang sekolahsekolah, perguruan tinggi, universitas, dan tim profesional dari Amerika Serikat dan Kanada. Pertandingan resmi pertama diadakan di YMCA gimnasium pada tanggal 20 Januari 1982. Hanya sembilan pemain yang terlibat dalam permainan di lapangan basket hanya setengah ukuran arena NBA pada saat ini.

Sumber: http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/sport/2230063-pengertianpermainan-bola-basket/#ixzz1pyjg6IBTPengertian Metode Pengajaran Penjas Metode berasal dari bahasa Latin Meta dan Hodos . Meta artinya jauh (melampaui), Hodos artinya jalan (cara). Metode adalah cara-cara mencapai tujuan. Sedangkan pengertian mengajar menurut Arifin (1978) mendefinisikan bahwa mengajar adalah suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Sedangklan Nasution (1986) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Namun menurut Biggs (1991), seorang pakar psikologi membagi konsep mengajar menjadi tiga macam pengertian yaitu : a. Pengertian Kuantitatif dimana mengajar diartikan sebagai the transmission of knowledge, yakni penularan pengetahuan. Dalam hal ini guru hanya perlu menguasai pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada siswa dengan sebai-baiknya. Masalah berhasil atau tidaknya siswa bukan tanggung jawab pengajar.

b. Pengertian institusional yaitu mengajar berarti . the efficient orchestration of teaching skills, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. Dalam hal ini guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar terhadap siswa yang memiliki berbagai macam tipe belajar serta berbeda bakat , kemampuan dan kebutuhannya. c. Pengertian kualitatif dimana mengajar diartikan sebagai the facilitation of learning, yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa mencari makna dan pemahamannya sendiri. Dari definisi-definisi mengajar dari para pakar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mengajar adalah suatu aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga terjadi proses belajar dan tujuan pengajaran tercaqpai. Sedangkan pengertian pendidikan jasmani menurut Depdiknas (2003) merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Metode mengajar merupakan pedoman cara khusus untuk penyampaian maetri pembelajaran untuk struktur episode belajar atau pembelajaran. Menurut Mosston (1986) mengajar adalah serangkaian hubungan yang berkesinambungan antar guru dan siswa yaitu : 1. Mencoba mencapai keserasian anatara apa yang diniatkan dengan apa yang sebenarnya terjadi. Maksud = perbuatan. 2. Masalah yang tentang metode mengajar. Suatu pendekatan terhadap siswa untu mencapai sasaran yang ingin dicapai guru harsu berdasarkan pilihanya atas beberapa hal yaitu : a. kemampuan guru b. kebutuhan siswa c. besarnya kelas d. alat dan fasilitas yang tersedia e. media yang ada f. tujuan yang ingin dicapai g. materi yang dipelajari h. lingkungannya 3. Kita juga dapat 4. Mengajar-Belajar-Tujuan mengatasi kecenderungan pribadi seseorang guru.

Interaksi antara guru dan siswa mencerminkan perilaku mengajar dan belajar tertentu. Berbagai gaya didasarkan atas interaksi anatar perilaku siswa dan perilaku guru, serta hubungannya untuk mencapai tujuan. 5. Perilaku guru sebagai titik masuk Dapat dinyatakan bahawa perilaku guru akan mengarahkan pewerlikanu siswa untuk mencapai tujuan pelajaran. Dari definisi-definisi metode dan mengajar yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa pengertian metode mengajar penjas adalah cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam proses pembelajaran jasmani melalui aktivivitas jasmani dan pembelajaran jasmani sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, maka perlu mengetahui, mempelajari beberapa metode mengajar, serta dipraktekkan pada saat mengajar. Dari analisis metode mengajar menurut perilaku guru, perilaku siswa dan tujuan dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Metode Ceramah (Preaching Method) Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa. Beberapa kelemahan metode ceramah adalah : a. Membuat siswa pasif b. Mengandung unsur paksaan kepada siswa c. Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985) d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebihbesar menerimanya. e.Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik. f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata) g. Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000) Beberapa kelebihan metode ceramah adalah : a. Guru mudah menguasai kelas. b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar

c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar. d. Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000) 2. Metode diskusi ( Discussion method ) Menurut Muhibbin Syah ( 2000 )mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ). Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk : a. Mendorong siswa berpikir kritis. b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas. c. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama. d. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama. Kelebihan metode diskusi sebagai berikut : a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan b. Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik. c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000). Kelemahan metode diskusi sebagai berikut : a. tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar. b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas. c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara. d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000) 3. Metode demontrasi ( Demonstration method ) Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000). Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk

memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Syaiful Bahri Djamarah ( 2000). Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah : a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan . b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari. c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa (Daradjat, 1985) Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut : a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda. b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan . c. Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, drngan menghadirkan obyek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000). Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut : a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan. b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000). 4. Metode ceramah plus Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu : a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT). Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas. Metode campuran ini idealnya dilakukan secar tertib, yaitu : 1). Penyampaian materi oleh guru. 2). Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa. 3). Pemberian tugas kepada siswa. b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT)

Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas. c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL) Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan (drill) 5. Metode resitasi ( Recitation method ) Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri. Kelebihan metode resitasi sebagai berikut : a. Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama. b. Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Syaiful Bahri Djamarah, 2000) Kelemahan metode resitasi sebagai berikut : a. Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri. b. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan. c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual (Syaiful Bahri Djamarah, 2000) 6. Metode latihan keterampilan ( Drill method ) Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute/pernik-pernik. Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut : a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat. b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya. c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan. Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut :

a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian. b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan. c. Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan. d. Dapat menimbulkan verbalisme. 7. Metode mengajar beregu ( Team teaching method ) Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut. 8. Metode mengajar sesama teman ( Peer teaching method ) Metode mengajar sesama teman adalah suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri 9. Metode pemecahan masalah ( Problem solving method ) Metode ini adalah suatu metode mengajar yang mana siswanya diberi soal-soal, lalu diminta pemecahannya. 10. Metode perancangan ( project method ) yaitu suatu metode mengajar dimana pendidik harus merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian. Kelebihan metode perancangan sebagai berikut : a. Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyuluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan. b. Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Kekurangan metode perancangan sebagai berikut : a. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini. b. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini.

c. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan. d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas. 11. Metode Bagian ( Teileren method ) yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian, misalnya bagian per bagian kemudian disambung lagi dengan bagian/materi lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya. 12. Metode Global (Ganze method ) yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari dari materi tersebut.

Pembinaan Bolabasket Di SekolahBy NineBasketball

Bolabasket adalah olahraga yang diciptakan oleh James A. Naismith di Amerika pada tahun 1981, dengan konsep yang

James A. Naismith sederhana yaitu fun dan busy. Olahraga tersebut awalnya hanya dimaksudkan sebagai kegiatan rekreasi saja dengan sedikit peraturan atau ketentuan. Inti dari permainan bolabasket yaitu suatu permainan antara dua tim dimana masing2 tim salin melempar bola ke dalam keranjang lawan untuk mendapatkan poin. Bolabasket adalah olahraga yang sangat dinamis dan mengikuti perkembangan jaman. Seiring dengan berjalannya waktu, oalahraga ini mengalami perubahan yang sangat pesat. Dari yang awalnya hanya beberapa butir peraturan, sekarang menjadi 50 pasal. Namun inti dari oalahraga tersebut tidak pernah sekalipun luntur sejak bolabasket dikenalkan.

Selain aktivitas fisik yang membantu meningkatkan kebugaran seseorang, basket juga dapat membantu pada pembentukan karakter seseorang. Karakter positif yang terbentuk melalui olahraga kompetitif ini diantaranya:

Kerjasama : basket adalah permainan tim yang di dalamnya dibutuhkan kerjasama yang solid dari masing2 anggota tim, bukan hanya menonjolkan skill individunya sendiri Desire and determination (keinginan dan tekad) : yang dimaksudkan disini adalah bagaimana seseorang bekerja keras untuk mewujudkan keinginannya serta memiliki tekad untuk tidak mudah menyerah dalam mencapai tujuannya Poise and patient (ketenangan dan kesabaran) : seseorang yang tenang dan sabar dalam melakukan sesuatu akan mendapatkan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan dengan orang yang tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu Alertness and Concentration (kewaspadaan dan konsentrasi) : pada permainan bola basket yang cepat harus selalu berhati hati tetapi tetap konsentrasi pada tujuan dari permainan basket Judgement (keputusan) : perubahan gerakan yang ada dalam permainan basket luar biasa cepat, untuk itu diharuskan bagi pemain untuk mengambil keputusan dengan cepat tetapi juga harus tepat Confidence (Kepercayaan diri) : merupakan penilaian positif untuk dirinya sendiri, yang menjadi modal dasar seseorang untuk mencapai tujuannya Pride (kebanggaan) : kemenangan akan memberikan kebanggan tersendiri bagi pelakunya, yang nantinya akan menjadi modal untuk menambah kepercayaan diri seseorang.

Perlahan tapi pasti, basket akan membentuk ke-7 karakter mental positif tersebut, karakter yang tidak hanya berguna di dalam lapangan basket saja tetapi juga ketika ia terjun dalam kehidupan bermasyarakat yg lebih luas dahulu orang beranggapan bahwa baket merupakan olahraga mahal yang hanya bisa dimainkan oleh orang berduit, namun paradigma tersebut sudah mulai memudar. Basket mulai jadi lifestyle, hampir di semua daerah, semua jenjang pendidikan, semua kalangan dari semua usia memainkan olahraga ini. Liga basket di Indonesia pun mulai terlihat geliatnya. Hal ini dapat dilihat dari liga bola basket Indonesia seperti Libama, Kejurda/nas, NBL hingga liga bola basket pelajar yang masih tetap eksis bahkan semakin banyak peminatnya. Bahkan sekarang hampir setiap sekolah dari jenjang yang paling dasar hingga menengah atas pun mulai menggiatkan olahraga basket baik itu melalui mata pelajaran pendidikan jasmani ataupun melalui kegiatan ekstrakulikuler. Basket juga menjadi adu gengsi sekolah melalui prestasi demi prestasi yang ingin mereka capai. Hal ini disebabkan karena pembinaan bolabasket di sekolah memiliki potensi sebagai berikut:

Basket dapat menjadi sarana pembinaan dan wadah prestasi bagi siswanya, khususnya melalui bolabasket Baasket dapat menjadi sarana pembinaan dan pembentukan karakter siswa/ genrasi muda yang sehat jasmaninya, maupun rohaninya Basket dapat menjadi sarana prosmosi sekolah yang sangat efekti, maupun jenjang lokal, regional ataupun nasional Basket dapat membantu sekolah mendapatkan sponsor untuk pelksanaan pendidikan

Untuk meningkatkan kualitas serta prestasi olahraga, khususnya untuk pelajar di Indonesia harusnya kita sudah meninggalkan sistem pembinaan olahraga tradisional yang hanya

berorientasikan pada pencapaian medali dan melupakan arti penting dari program pendidikan jasmani maupun olahraga rekreasi. Berikut pyramid sistem pembinaan nasional :

Tingkatan terakhir pada piramid tersebut menunjukkan bahwa partisipasi seseorang dalam olahraga bersifat rekreasi yang merupakan upaya pengembangan dan perluasan program pendidikan jasmani, di tingkatan ini anak diperkenankan memilih cabang olahraga yang diminati sesuai bakat dan potensinya. Kemudian pada tingkatan selanjutnya, setelah anak menemukan bakat dan potensinya maka dimulailah latihan lebih spesifik ke arah penguatan basic atau dasar olahraga yang dipilihnya. Hal itu dapat diwujudkan dengan cara anak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler atau klub yang sesuai dengan minta dan bakatnya. Setingkat diatasnya anak mulai dituntut untuk dapat memberikan hasil yang bagus dari latihan yang telah ia lakukan sekaligus mepertahankan performanya. Dan tingkatan yang paling atas adalah langkah terakhir dimana puncak prestasi anak akan tercapai dengan cara menghasilkan performance tertingginya sendiri. Setiap tahap yang terdapat pada piramid tersebut merupakan sistem pembinaan yang saling berkesinambungan antara yang satu dengan yang lainnya. Dikatakan berkesinambungan karena harus didasari oleh satu paradigma yang utuh dalam memaknai program pembibitan hingga program prestasinya. Termasuk dalam sistem pembinaan olahraga bolabasket, diperlukan tahapan- tahapan tertentu yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Pentahapan pembinaan bolabasket adalah : 7 8 tahun : usia pengenalan, yaitu :

Fisik : Daya tahan, kelentukan, kelincahan Teknik : Fundamental basket Taktik : Running game Mental : disiplin, kerjasama Konsep: fun dan busy

10 12 tahun : usia spesialisasi

Fisik : Stamina, mobility Teknik : Fundamental Taktik : Fast break Mental : Inisiatif dan agresif Konsep : play hard & have fun

20 23 tahun : usia puncak prestasi

Fisik :kekuatan dan kelincahan Teknik : high skill Taktik : Attack defense & fast break Mental: pride, desire, alert, & poise Konsep : play hard & play smart

Sayangnya di Indonesia sendiri para pelatih kadang kurang memperhatikan sistem tersebut, padahal itu merupakan hal yang tidak dapat diremehkan. Sebab banyak pelatih yang memberikan porsi latihan tidak sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak, itu sebabnya banyak atlet yang mencapai peak performance sebelum waktunya.Share this:

Twitter Facebook

Like this: Suka Be the first to like this post.

Tentang NineBasketball

never stop learning !! Lihat semua yang ditulis oleh NineBasketball This entry was posted on Sabtu, Juni 18th, 2011 at 23:35 and tagged with basket and posted in Uncategorized. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. Walikota Cup 2011 Kota Probolinggo 2 Tanggapan to Pembinaan Bolabasket Di Sekolah

galihJuni 19th, 2011 at 20:00

bagus bagus bagus, berbagi info yang bermanfaat.. LANJUTKAN!! hehehe kunjung balik ya, hehe.. *kasih jejak juga sekalian kalo mau

Balas

o

nine|13asketballJuni 19th, 2011 at 20:35

makasiiiBalas Tinggalkan Balasan Enter your comment here...

sip sip, langsung berangkaaat

Fill in your details below or click an icon to log in:

Email (Address never made public)

Nama

Situs web

Beritahu saya balasan komentar lewat surat elektronik. Beritahu saya tulisan baru lewat surat elektronik.

Search Herecari

Arsip

o o o

November 2011 Oktober 2011 Juni 2011

Top RatedPosts | Pages | CommentsAll | Today | This Week | This Month o

There are no rated items for this period.

mari berkicauError: Twitter did not respond. Please wait a few minutes and refresh this page.

music

Subscribe RSS

Blog Stats

647 hits

Blog pada WordPress.com. Theme: Elegant Grunge by Michael Tyson.