tugas

64
Page 1 Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013 1. Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat...............................2 2. Prinsip dan Aplikasi Epidemiologi...............................4 3. Prinsip dan Aplikasi Statistik Kesehatan........................7 4. Prinsip dan Aplikasi Manajemen Kesehatan........................9 5. Prinsip dan Aplikasi Promosi Kesehatan.......................... 6. Mellenium Development Goal.................................... 10 7. Prinsip dan Aplikasi Kesehatan Lingkungan..................... 12 8. Prinsip dan Aplikasi Dokter Keluarga.......................... 13 9. Analisa Situasi Pada Kesehatan Masyarakat..................... 16 10...............................................................Di agnosis Komunitas............................................. 18 11...............................................................Pu skesmas....................................................... 21 12...............................................................UP K (Upaya Pelayanan Kesehatan)................................. 22 13................................................................ P enguasaan Penelitian............................................ 14...............................................................Gi zi Komunitas.................................................. 38 1

Upload: kiasaja

Post on 29-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugs

TRANSCRIPT

Page 1: tugas

Page

1

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

1. Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat.............................................................................................2

2. Prinsip dan Aplikasi Epidemiologi..................................................................................................4

3. Prinsip dan Aplikasi Statistik Kesehatan.........................................................................................7

4. Prinsip dan Aplikasi Manajemen Kesehatan...................................................................................9

5. Prinsip dan Aplikasi Promosi Kesehatan.........................................................................................

6. Mellenium Development Goal..................................................................................................... 10

7. Prinsip dan Aplikasi Kesehatan Lingkungan............................................................................... 12

8. Prinsip dan Aplikasi Dokter Keluarga.......................................................................................... 13

9. Analisa Situasi Pada Kesehatan Masyarakat................................................................................ 16

10. Diagnosis Komunitas................................................................................................................... 18

11. Puskesmas.................................................................................................................................... 21

12. UPK (Upaya Pelayanan Kesehatan)............................................................................................. 22

13. Penguasaan Penelitian.....................................................................................................................

14. Gizi Komunitas............................................................................................................................. 38

15. Sistem Pelayanan Kesehatan........................................................................................................ 40

16. Sehat, derajat kesehatan dan pencegahan..................................................................................... 43

17. Bimbingan dr Tumpak.................................................................................................................. 45

1

Page 2: tugas

Page

2

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

KONSEP DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

IKM adalah upaya - upaya untuk mengatasi masalah - masalah sanitasi yang mengganggu

kesehatan. (lama dan sempit)

IKM adalah kegiatan pencegahan penyakit yang terjadi dalam masyarakat melalui perbaikan

sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit.

Winslow :

Kesehatan masyarakat (public Health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang

hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui “ usaha usaha pengorganisasian masyarakat ”

untuk :

a. perbaikan sanitasi lingkungan

b. pemberantasan penyakit - penyakit menular

c. pendidikan untuk kebersihan perorangan

d. pengorganisasian pelayanan pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan

pengobatan

e. pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup

yang layak dalam memelihara kesehatannya.

Komponen Ilmu Kesehatan Masyarakat

Sosio-antropologi kesehatan

Ekologi kesehatan

Ilmu Kesehatan Lingkungan

Epidemiologi

Statistik Kesehatan

Ilmu Perilaku dan komunikasi

Pendidikan kesehatan

Manajemen Kesehatan

Ekonomi Kesehatan

Hukum Kesehatan

PERAN IKM

Meningkatkan Kesejahteraan manusia dengan cara memperbaiki mutu hidup dan kehidupan serta

produktifitas penduduk;

LINGKUP IKM

Mencegah kematian dini

Mencegah timbulnya, penyebaran dan akibat buruk penyakit yang banyak di derita penduduk

2

Page 3: tugas

Page

3

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Memperbaiki lingkungan hidup dan perilaku sehat

PRINSIP DAN APLIKASI EPIDEMIOLOGI

3

Page 4: tugas

Page

4

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Menurut asal katanya, EPIDEMIOLOGI berarti ilmu yang mempelajari tentang

penduduk.

a. EPI = pada atau tentang

b. DEMOS = penduduk

c. LOGOS = ilmu

Pada mulanya epidemiologi diartikan sebagai ilmu tentang EPIDEMI.

Epidemi dikenal juga sebagai WABAH.

Definisi Epidemiologi:

Ilmu tentang epidemi atau wabah (definisi lama).

Ilmu yang mempelajari frekuensi dan distribusi penyakit dan faktor-faktor yang

menentukan terjadinya penyakit tersebut pada manusia (Mac Mahon & Pugh, 1970).

Study of disease and other health related phenomena in group of persons (Kramer MS,

1988).

The study of the distribution and determinants of diseases and injuries in human

populations (Mausner JS, 1985).

Epidemiology is concerned with the patterns of disease occurrence in human populations

and of the factors that influence these patterns (Lilienfeld AM, 1980).

Studi distribusi dan faktor determinan kejadian yang berkaitan dengan kesehatan dalam

populasi manusia (CDC, 1992).

Macam :

Frekuensi Distribusi Faktor yang mempengaruhi

Menemukan masalah Person Merumuskan hipotesa

4

EPIDEMIOLOGI

DESKRIPTIF

EPIDEMIOLOGI ANALITIK

Hanya menjelaskan keadaan

suatu masalah kesehatan (who,

where, when)

Juga menjelaskan mengapa suatu

masalah kesehatan timbul di

masyarakat (why)

Pengumpulan, pengolahan,

penyajian dan interpretasi data

hanya pada satu kelompok

masyarakat saja

Pengumpulan, pengolahan,

penyajian dan interpretasi data

terhadap dua kelompok masyarakat

Tidak bermaksud membuktikan

suatu hipotesa

Bermaksud membuktikan suatu

hipotesa

Page 5: tugas

Page

5

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

kesehatan

Mengukur masalah

kesehatan

Place Uji hipotesa

Time Menarik kesimpulan sebab akibat

Epidemiologi Deskriptif Epidemiologi Analitik

Ruang Lingkup

Tahap Awal Tahap Lanjut Tahap Mutakhir

Penyakit infeksi

dan menular

Penyakit yang bersifat tidak

infeksi dan atau menular

Semua masalah

kesehatan yang ada di

masyarakat

Manfaat:

Membantu pekerjaan administrasi kesehatan

Dapat menerangkan penyebab suatu masalah kesehatan.

Sehingga dapat disusun langkah-langkah penanggulangan selanjutnya yang meliputi :

Upaya preventif (pencegahan)

Upaya kuratif (pengobatan)

Planning Monitoring Evaluation

Perencanaan upaya

kesehatan

Pemantauan upaya kesehatan Penilaian upaya

kesehatan

Tujuan:

1. Menggambarkan status kesehatan populasi

2. Menentukan “sebab” masalah kesehatan

3. Menentukan riwayat alamiah suatu penyakit

4. Mengevaluasi suatu tindakan / intervensi kesehatan

5. Meramalkan terjadinya masalah kesehatan di populasi

5

Page 6: tugas

Page

6

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

6. Menanggulangi masalah kesehatan yang terjadi dengan tindakan pencegahan

epidemiologi

Periodicity Of Disease Occurrence

1. EPIDEMI à frekuensi masalah kesehatan pada suatu daerah meningkat dalam

waktu singkat à meningkatnya frekuensi penyakit yang melebihi dari harapan

normal (excess prevalence) pada waktu tertentu

2. PANDEMI à frekuensi masalah kesehatan pada wilayah yang luas meningkat

dalam waktu singkat à epidemi yang terjadi melampaui batas negara atau benua

3. ENDEMI à frekuensi masalah kesehatan pada suatu daerah menetap dalam waktu

lama à kejadian penyakit yang selalu ada pada suatu geografi tertentu dan frekuensi

relatif rendah

4. SPORADIK à frekuensi masalah kesehatan pada suatu daerah berubah-ubah

menurut perubahan waktu à timbulnya kejadian penyakit yang berlangsung sesaat

PRINSIP DAN APLIKASI STATISTIK KESEHATAN

Statistik adalah hasil dari suatu penelitian

Data adalah kumpulan nilai hasil suatu pengamatan, penghitungan atau pengukuran variabel

Variabel adalah karakteristik subyek yang memiliki variasi nilai

Sifat DATA KUALITATIF :

1. Tidak menyatakan kuantitas tetapi menyatakan sifat yang dikelompokkan dalam kategori

(data kategorikal), contohnya : jenis kelamin, jenis pekerjaan dan status pendidikan

2. Individu dalam satu kategori mempunyai nilai yang sama

3. Selalu bilangan bulat dan jumlahnya dinyatakan dalam frekuensi

4. Diperoleh dari penghitungan à data nominal

6

Page 7: tugas

Page

7

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Sifat data kuantitatif :

1. Dihasilkan dari pengukuran dan dinyatakan dalam kuantitas numerik

2. Bilangan bulat atau desimal

3. Data kuantitatif dibedakan menjadi data deskrit dan data kontinu

Skala ukur

NOMINAL ORDINAL INTERVAL RATIO

Klasifikasi Klasifikasi Klasifikasi Klasifikasi

- Peringkat Peringkat Peringkat

- - Interval Interval

- - - Titik 0 absolut

- - - Dapat disimpulkan

Penelitian Deskriptif

1. Penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan proporsi atau rerata suatu variabel

2. Pada penelitian ini digunakan statistik deskriptif

Penelitian Analitik

1. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel

2. Pada penelitian ini digunakan statistik analitik

POPULASI : keseluruhan kumpulan subyek atau obyek yang menjadi perhatian atau pengamatan

dalam studi kita dan memiliki karakteristik tertentu

POPULASI TARGET : populasi yang diminati dalam studi yang biasanya dibatasi ruang dan

waktu

Contoh : penderita TBC di Samarinda tahun 2002

POPULASI TERJANGKAU : populasi yang dapat dijangkau dalam studi (subset populasi target)

Contoh : penderita TBC yang berobat ke Poli Paru RSAWS Samarinda

Sampel adalah subset populasi (himpunan bagian dari populasi) yang telah diseleksi untuk

dijadikan partisipan dalam studi

Contoh : dari 200 penderita TBC yang ada diseleksi 100 penderita TBC sebagai studi

Rumus besar sampel yang paling banyak digunakan …

o Tergantung dari jenis penelitian (deskriptif, analitik tidak berpasangan, analitik berpasangan

dan analitik korelatif)

o Tergantung dari skala pengukuran variabel (kategorikal dan numerikal)

7

Page 8: tugas

Page

8

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

o Random sampling

1. Simple Random Sampling

2. Systematic Random Sampling

3. Stratified Random Sampling

4. Cluster Random Sampling

5. Multistage Random Sampling

o Cluster random sampling: pengambilan sampling dilakukan pada suatu cluster wilayah tertentu

yang dianggap mewakili populasi yang akan diteliti.

1. Tentukan batasan populasi yang akan diukur variabelnya

2. Tetapkan wilayah populasinya

3. Bagi wilayah populasi menjadi cluster (kelompok wilayah)

4. Susun sampling frame dari cluster

5. Pilih cluster-cluster yang terpilih sebagai sampel

6. Susun sampling frame dari masing-masing cluster yang terpilih

7. Tetapkan jumlah sampel (n) subyek dari masing-masing cluster yang terpilih

Non Random sampling

1. Accidental Sampling

2. Purposive Sampling

3. Kuota Sampling

4. Snow Ball sampling

PRINSIP DAN APLIKASI MANAJEMEN KESEHATAN

o Konsep Blum

8

Page 9: tugas

Page

9

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Diagram Diagnosa Komunitas

o Suatu proses yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan,

pengkordinasian dan penilaian terhadap sumber, tata cara, dan kesanggupan yang tersedia untuk

memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap kesehatan, perawatan kedokteran serta lingkungan

yang sehat dengan jalan menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan yang

ditujukan kepada perororangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat

o Unsur pokok ManKes:

1. Masukan (input)

2. Proses

3. Keluaran (output)

9

Status Kesehatan

Lingkungan

Genetikkependudukan

Perilaku

PelayananKesehatan

Community Analysis

Target Assessment

Program Plan Development

Evaluation

Implementation

Community Diagnosis

Page 10: tugas

Page

10

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

4. Sasaran (target)

5. Dampak (outcome)

o Masukan (input)

Segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan manajemen

a. Sumber (resources)

b. Tatacara (procedures)

c. Kesanggupan (capacity)

o Proses

Langkah langkah yang yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

a. Perencanaan (planning)

b. Pengorganisasian (organizing)

c. Pelaksanaan (implementing)

d. Penilaian (evaluation)

o Keluaran (output)

Hasil dari suatu pekerjaan manajemen (health service)

1. Medical service

2. Public health service

o Sasaran (target)

Kepada siapa keluaran yang dihasilkan ditujukan

a. direct target

b. indirect target

o Dampak (outcome)

Akibat yang ditimbulkan oleh keluaran. Dampak yang diharapkan adalaah makin meningkatnya

derajat kesehatan

Dipengaruhi oleh kebutuhan kesehatan (health needs) dan tuntutan kesehatan (health demand)

10

Page 11: tugas

Page

11

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

MILLENIUM DEVELOPMENT GOAL

o Target yang harus dicapai tahun 2015 dari awal tahun 1990

1. Menurunkan kemiskinan sebesar 50%

2. Pendidikan dasar universal

3. Promosi kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

4. Menurunkan tingkat kematian balita sebesar 2/3

5. Menurunkan tingkat kematian maternal sebesar 3/4

6. Menghambat penyebaran HIV/AIDS, malaria & TB

7. Menjamin kelestarian lingkungan

8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

Target 5. Penurunan mortalitas anak sebesar 2/3 dari angka 1990

• Angka kematian balita

– 81à 58à 46 per 1000 kelahiran kelahiran (1994,1997, 2002/3)

• Angka kematian bayi

– 57à 46 à 35 per 1000 kelahiran

• Proporsi bayi mendapat imunisasi measles

– 52% usia 12--23 bulan

Prinsip dan Aplikasi Promosi Kesehatan

Prinsip dan Aplikasi Gizi Komunitas

Prinsip dan Aplikasi KIA

11

Page 12: tugas

Page

12

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

PRINSIP DAN APLIKASI KESEHATAN LINGKUNGAN

KONSEP MODEL FAKTOR DETERMINAN STATUS KESEHATAN

1. Traditional model (epidemiological triangle)

2. Health field concept (La Londe)

3. Force field concept (Blum)

12

Health

Environment Lifestyle Human biology

Health care system

Page 13: tugas

Page

13

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

DOKTER KELUARGA

Definisi dokter keluarga (menurut KIPDI III ) adalah dokter yang ;

1. Dididik secara khusus untuk bertugas di lini terdepan sistim pelayanan kesehatan;

bertugas mengambil langkah awal penyelesaian semua masalah yang mungkin dihadapi

pasien.

2. Melayani individu dalam masyarakat, tanpa memandang jenis penyakitnya ataupun

karakteristik personalnya, dan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia dalam

sistim pelayanan kesehatan, untuk semaksimal mungkin untuk kepentingan pasien

3. Berwenang secara mandiri melakukan tindakan medis mulai dari pencegahan,

diagnosis, pengobatan, perawatan dan asuhan paliatif; menggunakan dan memadukan

ilmu ilmu biomedis, psychologi medis dan sosiologi medis.

Definisi singkat, dokter keluarga adalah dokter yg berprofesi khusus sebagai dokter praktek

umum yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat primer dengan menerapkan

prinsip - prinsip kedokteran keluarga

Prinsip pelayanan dokter keluarga

1. Bersifat personal

2. Kontak pertama dg pasien

3. Komprehensif dan holistik

4. Bersinambung

5. Koordinatif dan kollaboratif

6. Mengutamakan pencegahan

7. Memandang pasien sbgi bagian integral keluarga, komunitas dan lingkungannya

8. Mudah diaudit dan akuntabel

9. Sadar biaya, etika moral dan hukum

Kemampuan yg dihrpkan dari dokter keluarga:

1. Penatalaksanaan medik di unit rawat jalan

a. idetifikasi masalah

b. menegakkan diagnosa

c. merencanakan dan melaksanakan

tindakan

d. Meningkatkan kualitas kehidupan dan mengembalikan

13

Page 14: tugas

Page

14

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

fungsi pasien ditengah keluarga

2. Penatalaksanaan kesehatan keluarga

3. Tindakan pelayanan berdasarkan “evidence base”

4. Komunikasi dan konseling sesuai ltr blkg sosial, ekonomi dan budaya

5. Upaya kes perorangan, masyarakat sesuai standar dan etika kedokteran

Prinsip pelayanan dokter keluarga:

Komprehensif

Kontinue

Koordinatif dan kollaboratif

Mengutamakan pencegahan

Mempertimbangkan keluarga dan komunitas

1. ‘Care Provider’

(sebagai bagian dari keluarga, sebagai pelaksana pelayanan kedokteran komprehensif, terpadu,

berkesinambungan, pada pelayanan kedokteran tingkat pertama; sebagai penapis menuju ke

pelayanan kedokteran tingkat kedua)

2. ‘Decision Maker’

(sebagai penentu pada setiap tindakan kedokteran, dengan memperhatikan semua kondisi yang ikut

mempengaruhinya),

3. ‘Community Leader’

(membantu mengambil keputusan dalam ikhwal kemasyarakatan, utamanya kesehatan dan

kedokteran keluarga, sebagai pemantau, penelaah ikhwal kesehatan dan kedokteran keluarga),

4. ‘Communicator’

(sebagai pendidik, penyuluh, teman, mediator, dan sebagai penasehat keluarga dalam banyak hal dan

masalah: gizi, narkoba, keluarga berencana, Seks, HIV/AIDS, Stres, Kebersihan, Pola Hidup Sehat,

Olah Raga, Olah Jiwa, Kesehatan Lingkungan),

5. ‘Manager’

(berkemampuan untuk berkolaborasi, dalam kemitraan, dalam ikhwal penanganan kesehatan dan

kedokteran keluarga)

14

Page 15: tugas

Page

15

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Dokter keluarga menurut Sommer and Somers: The traditional symbol of medical care is “ the

kindly old family doctor with big heart and little bag, part healer, part priest, part family

counselor”.

Sifat pelayanan kesehatan yg baik ( Menurut Blum /1976 )

Available

Accesible

Affordable

Continue

Comprehensive

Integrated

Qualified

15

Page 16: tugas

Page

16

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

ANALISA SITUASI PADA KESEHATAN MASYARAKAT

Analisa situasi kesehatan:

1. Analisa derajat kesehatan

2. Analisa aspek kependudukan

3. Analisa pelayanan/upaya kesehatan

4. Analisa perilaku kesehatan

5. Analisa lingkungan

Analisis derajat kesehatan:

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan epidemologis

Ukuran yang digunakan adalah angka kematian (mortalitas) dan angka kesakitan

(morbiditas)

Mortalitas

Angka kematian bayi

penelitian menunjukkan bahwa IMR sangat erat kaitannya dengan kualitas lingkungan

hidup, gizi masyarakat, keadaan sosial ekonomi, tingginya IMR menunjukkan bobot masalah

mengenai perinatal,: komplikasi kehamilan, perawatan kehamilan, komplikasi persalinan dan

perawatan bayi

Angka kematian bayi

Kematian balita sangat berkaitan dengan kualitas sanitasi rumah tangga dan keadaan gizi

anak

Angka kematian menurut penyebab (CSDR)

berguna untuk melihat penyebab-penyebab atau penyakit apa yang menjadi penyebab

utama angka kematian

Incidence rate

jumlah kasus baru suatu penyakit tertentu yang terjadi dalam suatu kelompok masyarakat

tertentu, dalam masa waktu tertentu pula

Prevalence rate

jumlah orang yang menderita sakit pada umumnya atau menderita penyakit tertentu

dalam suatu kelompok penduduk tertentu dalam suatu masa tertentu

16

Page 17: tugas

Page

17

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

utk penyakit akut maka indikator yang baik digunakan adalah angka incidance’

Untuk penyakit kronis , penggunaan angka incidence maupun prevalence penting utk

mengambarkan keadaan penyakit

Case Fatality rate

Menentukan kriteria IV PEARL

P = kesesuaian (Proper and Political)

E = secara ekonomi murah

A = dapat diterima

R = tersedianya sumber daya

L = legalitas terjamin

Metode USG

Urgensi

Keseriusan

Berkembangnya masalah

17

Page 18: tugas

Page

18

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Diagnosis Komunitas

Community diagnosis generally refers to the identification and quantification of health

problems in a community as a whole in terms of mortality and morbidity rates and ratios,

and identification of their correlates for the purpose of defining those at risk or those in

need of health care.

Komponen Diagnosis Komunitas:

1. Aspek Demografi

2. Mortalitas dan Morbiditas

3. Pemanfaatan Pelayanan Kes.

4. Pola Gizi

5. Keadaan Komunitas: Kebudayaan, strata sosial ekonomi

6. Kepemimpinan dan komunikasi

7. Lingkungan Hidup

Tujuan:

o Analyze the health status of the community

o Evaluate the health resources, services, and systems of care within the community

o Assess attitudes toward community health services and issues

o Identify priorities, establish goals, and determine courses of action to improve the health

status of the community

o Establish an epidemiologic baseline for measuring improvement over time.

Classification of health Indicators

Mortality indicators

Morbidity indicators

Disability rates

Nutritional status indicators

Health care delivery indicators

Utilization rates

18

Page 19: tugas

Page

19

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Indicators of social and mental health

Environmental indicators

Socio-economic indicators

Health policy indicators

Indicators of quality of life

Other indicators

Mortality Rates

- The traditional measures of health status.

- Widely used because of their ready availability.( death certificate is a legal requirement

in many countries)

1. Crude death rates

2. Specific death rates: age/disease

3. Expectation of life

4. Infant mortality rate

5. Maternal mortality rate

6. Proportionate mortality ratio

7. Case Fatality rate

Indikator Derajat Kesehatan

• MORTALITAS:

1. Angka Kematian Bayi per-1.000 Kelahiran Hidup. (40)

2. Angka Kematian Balita per-1.000 Kelahiran Hidup. (58)

3. Angka Kematian Ibu Melahirkan per-100.000 Kelahiran Hidup. (150)

4. Angka Harapan Hidup Waktu Lahir (67,9)

• MORBIDITAS:

5. Angka Kesakitan Malaria per-1.000 Penduduk (5)

6. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+ (85)

7. Prevalensi HIV (Persentase Kasus Terhadap Penduduk Berisiko) (0,9)

8. Angka “Acute Flaccid Paralysis” (AFP) Pada Anak Usia <15 Tahun per-100.000 Anak (0.9)

9. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per-100.000 Penduduk (2)

19

Page 20: tugas

Page

20

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

• STATUS GIZI:

10. Persentase Balita Dengan Gizi Buruk(15)

11. Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi (80)

• KEADAAN LINGKUNGAN:

12. Persentase Rumah Sehat (80)

13. Persentase Tempat-tempat Umum Sehat (80)

• PERILAKU HIDUP MASYARAKAT:

14. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (65)

15. Persentase Posyandu Purnama & Mandiri (40)

• AKSES & MUTU PELAYANAN KESEHATAN:

16. Persentase Penduduk Yang Memanfaatkan Puskesmas (15)

17. Persentase Penduduk Yang Memanfaatkan Rumah Sakit (1,5)

18. Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan (100)

19. Persentase Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan 4 Pelayanan Kesehatan Spesialis Dasar (100)

20. Persentase Obat Generik Berlogo Dalam Persediaan Obat (100)

20

Page 21: tugas

Page

21

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

PUSKESMAS

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana pembangunan kesehatan

yang mandiri dan bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu

atau sebagian wilayah kecamatan dan bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan Kota /

Kabupaten (KEPMENKES No.128 th 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas).

Upaya Pelayananan Kesehatan (UPK) dibagi menjadi UPK wajib dan UPK

pengembangan. UPK wajib merupakan upaya kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh

seluruh puskesmas di Indonesia dan merupakan kesepakatan secara nasional. UPK wajib

terdiri atas 6 kegiatan pokok atau yang disebut Basic Six antara lain: (1) Promosi

Kesehatan, (2) Kesehatan Lingkungan, (3) KIA dan KB, (4) Peningkatan Gizi, (5)

Penanggulangan Penyakit Menular/P2M, (6) Pengobatan Dasar.

UPK pengembangan merupakan program yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota /

Kabupaten dengan berbagai pertimbangan kebutuhan kesehatan diwilayah kerja masing-

masing

21

Page 22: tugas

Page

22

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

UNIT PELAYANAN KESEHATAN (UPK)

1. UPK Promosi Kesehatan

Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya kesehatan

dan merubah perilaku masyarakat agar mandiri untuk hidup sehat.

1. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Hidup Sehat ( PHBS )

2. Mendorong terbentuknya Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat

Program ini bertujuan untuk memberdayakan individu, keluarga, dan

masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya

kesehatan berbasis masyarakat

2. UPK Kesehatan Lingkungan

Tujuan dari UPK kesehatan lingkungan adalah :

a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif, kuratif dan

promotif secara terpadu, terarah dan terus menerus.

b. Mewujudkan pelayanan Klinik Sanitasi secara terpadu.

c. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasien akan pentingnya lingkungan dan

perilaku hidup sehat.

d. Meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih sehat guna meningkatkan keamanan dan

kenyamanan bagi penghuninya

e. Meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penyakit berbasis lingkungan.

f. Menciptakan perubahan dan peningkatan perilaku hidup sehat serta menumbuhkan

kemandirian masyarakat.

Kegiatan dari UPK kesehatan lingkungan adalah :

a. Penyehatan Makanan Minuman

b. Penyehatan Tempat-tempat umum

c. Pengawasan Kualitas Air dan Lingkungan

d. Penyehatan Lingkungan Pemukiman

22

Page 23: tugas

Page

23

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

3. UPK KIA dan KB

UPK KIA dan KB bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka

kematian bayi (AKB), menjaga kesehatan sebelum dan selama kehamilan, persalinan, nifas, dan

menyusui.

Salah satu program KIA ini dilaksanakan melalui pelayanan, oleh petugas kesehatan (bidan)

di puskesmas dengan cara melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala dan terjadwal

sehingga dapat diketahui kesehatan ibu serta perkembangan dan kesehatan janin dalam

kandungan. Proses yang dilakukan dapat berupa penjadwalan pemeriksaan dan mengevaluasi

kunjungan dari ibu hamil, mulai dari kunjungan pertama hingga kunjungan ke empat (K1 hingga

K4), sehingga hasil yang didapatkan diupayakan sesuai dengan tujuan.

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan persalinan oleh petugas

kesehatan, tidak termasuk pertolongan persalinan pendampingan. Pertolongan persalinan

dilakukan oleh Dokter Ahli, Dokter, Bidan atau petugas kesehatan lainnya yang telah

memperoleh pelatihan tehnis untuk melakukan pertolongan kepada ibu bersalin. Dilakukan

sesuai dengan pedoman dan prosedur teknis yang telah ditetapkan.

Istilah K1 atau Kunjungan pertama ibu hamil pada dasarnya satu paket dengan istilah K4

atau Kunjungan ke empat ibu hamil. K4 itu sendiri mempunyai pengertian dari beberapa sumber

yaitu

1. Berdasarkan indikator MDGs goal 5 Indikator lokal  untuk memonitoring kemajuan

kabupaten dan kecamatan. Menyebutkan bahwa Kunjungan ibu hamil K-4 adalah Ibu

hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali,

dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali

pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan dan mendapat 90

tablet Fe selama periode kehamilannya di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

2. Berdasarkan Pedoman SPM Bidang Kesehatan tahun 2009 Depkes RI 2009.

Menyebutkan bahwa Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan Ibu hamil yang

telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali di satu

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

3. Sementara itu berdasarkan Pedoman SPM Bidang Kesehatan  Dinas Kesehatan Propinsi

Jawa Timur sebagai penjabaran dari SPM Bidang Kesehatan Depkes RI, Kunjungan ibu

hamil K 4 adalah: ibu hamil yang kontak dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan

23

Page 24: tugas

Page

24

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

pelayanan ANC sesuai dengan standar 5 T dengan frekuensi kunjungan minimal 4 kali

selama hamil, dengan syarat trimester I minimal 1 kali, trimester II minimal 1 kali dan

trimester III minimal 2 kali.

Jadi Karena adanya istilah K4 berarti ada istilah K1, K2 dan K3 serta tentunya

K4. Dari pengertian K4 diatas, maka pengertian K1 sudah sangat jelas yaitu Pemeriksaan

kehamilan sesuai standar pada smester pertama, K2 dalam pengertian K(1+1=2) adalah

pemeriksaan kehamilan sesuai standar pada smester pertama dan kedua kehamilan, K3

adalah pemgertian K(1+1+1=3) adalah  pemeriksaan kehamilan  sesuai standar pada

smester pertama, kedua dan ketiga kehamilan. Dan K4 itu sendiri K3 tambah pemeriksaan

ketika mendekati persalinan. Penjelasan ini menunjukkan pelayanan pemeriksaan ibu

hamil  dalam ilmu epidemiologi menggunakan pendekatan prospektif  atau biasa dikenal

dengan istilah kohor atau dalam program pencatatan dan pelaporan program KIA

(Kesehatan Ibu dan Anak) adalah buku register  kohor.

Kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang kontak dengan petugas kesehatan

untuk mendapatkan pelayanan antenatal care (ANC) sesuai dengan standar 5T dengan

frekuensi kunjungan minimal 4 kali selama hamil, dengan syarat trimester I minimal 1 kali,

trimester II minimal 1 kali dan trimester III minimal 2 kali. Standar 5 T yang dimaksud

adalah:

- Pemeriksaan/pengukuran tinggi dan berat badan

- Pemeriksaan/pengukuran tekanan darah

- Pemeriksaan/pengukuran tinggi fundus

- Pemberian imunisasi TT

- Pemberian tablet besi

Pokok Kegiatan :

Pelaksanaan PWS (Pemantauan Wilayah Setempat)

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi (KIB)

1) Pelayanan kesehatan bagi bumil untuk kunjungan pertama (K1).

2) Pelayanan kesehatan bagi bumil untuk kunjungan lengkap (K4).

Pelayanan kesehatan pada Ibu Hamil (Bumil) sesuai standar untuk kunjungan

lengkap. Target sasaran : 95%.

24

Page 25: tugas

Page

25

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan persalinan

dukun oleh tenaga kesehatan. Target sasaran 90%.

Pelayanan nifas kontak pertama (KN1). Pelayanan nifas lengkap (ibu dan

neonatus) sesuai standar KN2. Target sasaran : 90%.

Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil resiko tinggi/komplikasi. Target sasaran :

100%. Penanganan dan/atau rujukan neonatus resiko tinggi. Target sasaran : 100%.

Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah

Pelaksanaan DDTK (deteksi dini tumbuh kembang)

Pelayanan Imunisasi

Tujuan : Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat

Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

Pelayanan KB

o Pemutakhiran data PUS, WUS, dan akseptor KB per RT.

o Pencatatan jumlah alat kontrasepsi KB program BKKBN dan KB mandiri.

o Pencatatan dan pelayanan KB baru dan KB aktif di puskesmas, pusban, posyandu,

laporan bidan praktek swasta.

o Membuat laporan KB

o Pemetaan bidan

o Pelayanan KB di puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, bidan praktek swasta dan

dokter praktek.

4. UPK Gizi

a. Pemantauan Pertumbuhan Anak Balita di Posyandu

Sindroma kurang gizi yang berat pada anak-anak umur 0-5 tahun biasanya mudah

ditemukan dengan melihat bentuk fisiknya. Untuk melihat anak yang mengalami kurang gizi

dapat menggunakan beberapa cara, yaitu :

1) Kartu Menuju Sehat (KMS)

KMS adalah kartu untuk mencatat berat badan anak yang ditimbang setiap bulan

yang berguna untuk mengamati pertumbuhan anak sampai dengan usia 5 tahun. Kegunaan

25

Page 26: tugas

Page

26

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

KMS adalah memonitor pertumbuhan anak. Untuk memonitor pertumbuhan tersebut,

diperlukan data berat badan anak balita setiap bulannya.

2) Indikator pemantauan pertumbuhan

Pemantauan pertumbuhan balita dilakukan di posyandu setiap bulan untuk

mengetahui adanya gangguan pertumbuhan.Pemantauan pertumbuhan balita dilakukan

dengan SKDN dan BGM (Bawah Garis Merah).

S : seluruh balita di wilayah kerja

K : jumlah balita yang terdaftar dan memiliki KMS

D : jumlah seluruh balita yang ditimbang

N : balita yang naik BB sesuai garis pertumbuhan

BGM : balita dengan BB menurut umur berada pada dan di bawah garis merah pada

KMS

D/S : indikator untuk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap kegiatan posyandu

N/D : indikator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan program.

Cara menghitung :

Presentase K /S=∑ balita yangmempunyai KMS

∑ sasaran balita yang ada di wilayahkerjax100 %

Presentase D /S=∑ balita yang datangditimbang

∑ sasaran balita yang ada di wilayahkerjax100 %

Presentase N / D=∑ balita yang naik berat badannya

∑ balita yang datang ditimbangx 100 %

Presentase BGM /D=∑ balita BGM

∑ balita yangdatang ditimbangx 100 %

b. Pemberian Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi

Vitamin A merupakan komponen dari rodopsin yang berfungsi pemeliharaan sel-sel

epitel, metabolisme & reproduksi. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan buta senja,

xerophthalmia, kebutaan, dan mudah terkena diare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kekurangan vitamin A dapat juga menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian

bayi.

26

Page 27: tugas

Page

27

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Prinsip dasar untuk menanggulangi masalah kekurangan vitamin A di Indonesia

adalah menyediakan vitamin A yang cukup untuk tubuh. Hal ini dapat ditempuh dengan 2

cara :

1) Penyuluhan peningkatan konsumsi sumber vitamin A alami(sayuran hijau)

2) Suplemen vitamin A yang dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu :

- Cara langsung melalui distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi (kapsul biru 100.000 IU

untuk bayi 6-11 bulan, dan kapsul merah 200.000 IU untuk anak 1-5 tahun).

- Cara tidak langsung melalui fortifikasi vitamin A pada bahan makanan.

Tujuan :

Mencegah dan menurunkan jumlah kasus-kasus kekurangan vitamin A.

Sasaran :

- Bayi usia 6-11 bulan dan balita usia 1-5 tahun

- Balita dengan xerophtalmia

- Balita dengan sakit campak, demam tinggi, dan diare

- Ibu dalam masa nifas

Cakupan Anak Balita mendapat Kapsul Vitamin A 2 kali/tahun

Balita yang dimaksud dalam program distribusi adalah bayi yang berumur 6-11

bulan dan anak umur 12-59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi. Kapsul

vitamin A ini berupa kapsul vitamin A berwarna biru dengan dosis 100.000 SI yang

diberikan kepada bayi umur 6-11 bulan dan kapsul vitamin A berwarna merah dengan

dosis 200.000 SI yang diberikan kepada anak umur 12-59 bulan.

Cara Perhitungan/rumus

Cakupan balita dapat kapsul vitamin A

∑ Balita yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi x 100%

x

∑ balita yang ada di satu wilayah kerja

Cakupan ibu nifas dapat kapsul vitamin A :

∑ Ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin Ax 100%

∑ Ibu nifas yang ada di suatu wilayah

27

Page 28: tugas

Page

28

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Pengumpulan Data :

Untuk bayi balita sumber data berasal dari register pemberian vitamin A baik dari

posyandu maupun dari puskesmas yang dikumpulkan oleh bidan maupun dari petugas

gizi. Dilaksanakan setiap bulan Februari dan Agustus

Untuk Bufas data berasal dari kohort ibu, bidan praktek dan rumah sakit yang

dikumpulkan bidan maupun dari petugas gizi setiap bulannya.

Pencatatan dan Pelaporan

a) Bayi (usia 6-11 bulan)

Menggunakan data sasaran dari register bayi di posyandu atau buku bantu, kohort

bayi.

Mencatat setiap bayi yang diberi kapsul vitamin A dosis tinggi

Di tingkat bidan desa menjumlah seluruh bayi yang diberi vitamin A

menggunakan formulir distribusi kapsul vitamin A

Di tingkat Puskesmas, TPG puskesmas menjumlah seluruh bayi yang akan diberi

vitamin A dari seluruh wilayah kerja puskesmas, menggunakan formulir distribusi

kapsul vitamin A

Menghitung cakupan dengan rumus di atas

b) Balita (usia 12-59 bulan)

Menggunakan data sasaran dari register balita di posyandu /buku bantu.

Mencatat anak balita yang diberi kapsul vitamin A dosis tinggi.

Di tingkat bidan desa menjumlah seluruh balita yang diberi vitamin A menggunakan

formullir distribusi kapsul vitamin A

Di tingkat puskesmas, TPG puskesmas menjumlah seluruh balita yang diberi vitamin

A dari seluruh wilayah kerja puskesmas, menggunakan formulir distribusi kapsul

vitamin A.

c) Bufas

Mendata sasaran ibu nifas diambil dari register kohort ibu, buku KIA, atau buku bantu.

28

Page 29: tugas

Page

29

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Mencatat ibu nifas yang diberi kapsul vitamin A dengan memberi tanda Al untuk

pemberian 1 kapsul pertama dan A2 untuk pemberian kapsul yang ke 2 di dalam

kohort ibu.

Di tingkat bidan desa menjumlah seluruh ibu nifas yang telah diberi 2 kapsul vitamin

A dari seluruh posyandu/klinik/polindes/RB yang ada menggunakan formulir bantu.

Di tingkat puskesmas, TPG puskesmas menjumlah seluruh ibu nifas yang telah diberi 2 kapsul

vitamin A dari seluruh wilayah kerja PKM.

c. Ibu Hamil Yang mendapat 90 tablet Fe

Definisi :

1) Ibu hamil adalah ibu yang mengandung mulai trimester I s/d trimester III

2) Tablet Fe adalah tablet tambah darah untuk menanggulangi Anemia Defisiensi Besi

yang diberikan kepada ibu hamil

3) Anemia adalah keadaan dimana kadar darah merah atau Haemoglobin (Hb) lebih

rendah dari nilai normal. Batasan nilai normal Hb yaitu :

Anak prasekolah 11gr% Wanita Hamil 11 gr%

Anak Sekolah 12 gr% Ibu Menyusui 12 gr% Wanita Dewasa 12 gr% Laki-laki Dewasa 13 gr%

Kebijaksanaan program

1. Usaha penanggulangan masalah anemia defisiensi besi dilakukan pada penggunaan

preparat besi khusus untuk ibu hamil.

2. Meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber zat besi.

Tujuan

Meningkatnya status gizi masyarakat dengan menurunnya prevalensi anemia gizi

besi pada ibu hamil/menyusui, balita, anak sekolah dan pekerja berpenghasilan rendah.

Kegiatan

Pemberian tablet besi bagi wanita-wanita hamil/menyusui dan balita.

Penggalakkan penggunaan bahan pangan alami sumber zat besi yang diusahakan lewat

penyuluhan gizi

29

Page 30: tugas

Page

30

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Sumber data

Kohort ibu, PWS KIA, perkiraan sasaran ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas

Sempaja dihitung dengan formula 1.05 x CBR wilayah kerja x jumlah penduduk.

d. Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi & balita dari keluarga miskin

Definisi :

a) Bayi balita Keluarga Miskin (Gakin) adalah bayi usia 6-11 bulan dan balita usia 12-24

bulan dari keluarga miskin yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

melalui Tim Koordinasi Kabupaten/ Kota dengan melibatkan Tim Desa dalam

mengidentifikasi nama dan alamat Gakin secara tepat sesuai dengan Gakin yang

disesuaikan.

b) MP-ASI dapat berbentuk bubur, nasi tim atau biskuit yang dapat dibuat dari campuran

beras, beras merah, kacang-kacangan, sumber protein hewani/nabati, terigu, margarine,

gula, susu, lesitin, kedelai, garam bikarbonat dan diperkaya dengan vitamin dan mineral.

Tujuan :

Membantu mewujudkan kemandirian masyarakat dalam upaya meningkatkan status gizi

balita

Meningkatkan status gizi yang diarahkan pada penurunan kasus penderita gizi buruk

Pemantauan dan Penilaian :

Pemantauan dan Penilaian dilakukan selama PMT yang berlangsung selama 90 hari

berturut-turut.

Indikator pemantauan :

a. Berat badan bayi balita (kenaikan BB setiap bulan)

b. Kunjungan/kehadiran di posyandu

c. Penerimaan terhadap PMT yang diberikan

Pencatatan kegiatan PMT dan MP-ASI bayi balita :

o Form pemantauan bayi balita

o Form pemantauan pertumbuhan bayi balita yang mendapat PMT

30

Page 31: tugas

Page

31

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

o Form pemantauan penerimaan PMT

Sasaran:

Bayi dan balita dari keluarga miskin (yang telah ditetapkan oleh Pemerintah daerah).

Target sasaran : 100%.

Sumber Data :

Laporan khusus MP ASI, RI Gizi, LB3-SIMPUS

e. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Definisi

Balita adalah anak usia di bawah lima tahun (0 tahun s/d 4 tahun 11 bulan) yang ada di

wilayah kerja Puskesmas Sempaja

Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan Z-

score < -3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwashiorkor dan marasmus-

kwashiorkor).

Perawatan sesuai standar yaitu pelayanan yang diberikan mencakup

- Pemeriksaan klinis : kesadaran, dehidrasi, hipoglikemia, dan hipotermi

- Pengukuran antropometri menggunakan parameter BB dan TB

- Pemberian larutan elektrolik dan multi-mikronutrien serta memberikan makanan

dalam bentuk, jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan, mengikuti fase Stabilisasi,

Transisi dan Rehabilitasi

- Diberikan pengobatan sesuai penyakit penyerta

- Ditimbang setiap minggu untuk memantau peningkatan BB sampai mencapai Z-score-1

- Konseling gizi kepada orang tua/pengasuh tentang cara memberi makan anak.

f. Pemberian ASI Eksklusif

Pengertian

ASI eksklusif adalah Air Susu lbu yang diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 6

bulan tanpa diberikan makanan dan minuman lain.

Sumber Data

Register kohort bayi dan pencatatan kegiatan Puskesmas.

Sasaran :

31

Page 32: tugas

Page

32

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Semua bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI.

Target=80%, cakupan=16,6 %.

Kegiatan :

1) Konsultasi perorangan di poli KIA

2) Penyuluhan oleh pembina dan kader posyandu

g. Pencegahan dan penanggulangan KEK

Tujuan :

Untuk meningkatkan kesehatan WUS dan ibu hamil serta mencegah BBLR.

Kelompok sasaran :

WUS dan Bumil

Jenis kegiatan:

Penapisan penderita resiko KEK melalui pengukuran LILA dan IMT.

Intervensi penderita KEK melalui pendidikan gizi dan pemberian makanan tambahan.

Melakukan pelayanan gizi terpadu dengan KIA dan pelayanan kesehatan.

Pembinaan keluarga dalam asuhan keperawatan dan gizi

Target=20%.

h. Konsultasi Gizi

Konsultasi gizi adalah suatu proses belajar untuk mengembangkan pengertian dan sikap

positif terhadap makanan agar pasien dapat membentuk dan memiliki kebiasaan makan yang

baik dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini diberikan pada pasien dengan masalah

gangguan Gizi. Pasien yang dikonsulkan oleh poli lain (umum, lansia, KIA) misalnya gizi

kurang, hipertensi, dan diabetes melitus. Pasien secara langsung dijelaskan tentang pengaturan

diet harian yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.

Tujuan

a) Membantu mengidentifikasi dan menganalisa masalah-masalah yang dihadapi

klien/pasien.

b) Menumbuhkan kepercayaan pada diri klien/pasien bahwa ia memiliki kemampuan untuk

mengambil satu atau serangkaian keputusan yang terbaik bagi dirinya.

32

Page 33: tugas

Page

33

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Sasaran

Sasaran langsung konsultasi gizi adalah klien/pasien

a) Wawancara

Wawancara adalah teknik konsultasi gizi dengan jalan tanya jawab, diarahkan

kepada pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

b) Pengembangan media konsultasi gizi

Media yang sering digunakan dalam konsultasi gizi yaitu leaflet

5. UPK Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)

UPK P2M memiliki beberapa program kerja berdasarkan jenis penyakit yaitu DBD, TB

paru, Malaria, Kusta, Diare, pneumonia, demam tifoid, campak, PMS, dan beberapa penyakit

lain. Kegiatan pada UPK ini adalah :

1. Surveilans

Pencatatan dan Pelaporan untuk Penyakit-penyakit Menular.

2. Penyelidikan epidemiologi

Kegiatan terjun langsung ke lapangan bila ditemukan adanya KLB yang dicurigai

dengan melakukan penyelidikan epidemiologi, kemudian akan berkoordinasi dengan pemegang

program lain untuk tindak lanjut kasus tersebut.

3. TB

4. DBD

5. Kusta

6. Malaria

7. ISPA

8. Diare

9. Thypoid

10. Campak

11. Penyakit Menular Seksual

12. Difteri

33

Page 34: tugas

Page

34

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

6. UPK Pengobatan Dasar

Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan

temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Proses pengobatan dilandasi

oleh pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan intervensi pengobatan yang memberi

manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin bagi pasien sehingga dapat melakukan

pengobatan yang rasional.

Standar pengobatan di puskesmas merupakan pengobatan rawat jalan yang

melakukan pelayanan keperawatan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa,

pengobatan, rehabilitasi medis tanpa tinggal di ruang rawat inap.

Tujuan pengobatan dasar di puskesmas adalah menghentikan proses perjalanan

penyakit yang diderita seseorang, mengurangi penderitaan seseorang karena sakit, mencegah

dan mengurangi kecacatan, meneruskan penderita ke fasilitas diagnosa dan pelayanan yang

lebih canggih bila diperlukan.

GIZI KOMUNITAS

Masalah gizi di Indonesia:

1. KEP (Kurang Energi Protein)

2. GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium)

3. KVA (Kekurangan Vitamin A)

4. Anemia Defisiensi Besi

5. Obesitas

34

Page 35: tugas

Page

35

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

WUS KEKWUS KEK

BUMIL KEKBUMIL KEK(KENAIKAN(KENAIKAN BBBBRENDAH)RENDAH)

BBLRBBLR

BALITA KEPBALITA KEP

REMAJA &REMAJA &USIA SEKOLAHUSIA SEKOLAH

GANGGUANGANGGUANPERTUMBUHANPERTUMBUHAN

USIA LANJUTUSIA LANJUTKURANG GIZIKURANG GIZI

IMR, perkembanganmental terhambat, risiko penyakit kronispada usia dewasa

ProsesPertumbuhanlambat, ASIekslusif kurang,MP-ASI tidak benar

Kurang makan,sering terkenainfeksi, pelayanan kesehatan kurang,pola asuh tidakmemadai

Konsumsigizi tidak cukup,pola asuh kurang

Tumbuhkembangterhambat

Produktivitasfisik berkurang/rendah

Pelayanankesehatan tidakmemadai

MMRKonsumsi Kurang

PelayananKesehatan kurangmemadaiKonsumsi tidakseimbang

Gizi janintidak baik

WUS KEKWUS KEK

BUMIL KEKBUMIL KEK(KENAIKAN(KENAIKAN BBBBRENDAH)RENDAH)

BBLRBBLR

BALITA KEPBALITA KEP

REMAJA &REMAJA &USIA SEKOLAHUSIA SEKOLAH

GANGGUANGANGGUANPERTUMBUHANPERTUMBUHAN

USIA LANJUTUSIA LANJUTKURANG GIZIKURANG GIZI

IMR, perkembanganmental terhambat, risiko penyakit kronispada usia dewasa

ProsesPertumbuhanlambat, ASIekslusif kurang,MP-ASI tidak benar

Kurang makan,sering terkenainfeksi, pelayanan kesehatan kurang,pola asuh tidakmemadai

Konsumsigizi tidak cukup,pola asuh kurang

Tumbuhkembangterhambat

Produktivitasfisik berkurang/rendah

Pelayanankesehatan tidakmemadai

MMRKonsumsi Kurang

PelayananKesehatan kurangmemadaiKonsumsi tidakseimbang

Gizi janintidak baik

Keluarga sadar gizi adalah keluarga yang berperilaku gizi seimbang, mampu mengenali

dan mengatasi masalah gizi anggotanya

Perilaku gizi seimbang adalah pengetahuan, sikap dan praktek keluarga meliputi

mengkonsumsi makanan seimbang dan berperilaku hidup sehat

Makanan seimbang adalah pilihan makanan keluarga yang mengandung semua zat gizi

yang diperlukan masing-masing anggota keluarga dalam jumlah yang sesuai dengan

kebutuhan dan bebas dari pencemaran

Pengambilan keputusan dalam bidang pangan, gizi dan kesehatan dilaksanakan terutama

di tingkat keluarga

Sumber daya dimiliki dan dimanfaatkan di tingkat keluarga

Masalah gizi yang terjadi di tingkat keluarga, erat kaitannya dengan perilaku keluarga,

tidak semata-mata disebabkan oleh kemiskinan dan ketidaktersediaan pangan

35

Page 36: tugas

Page

36

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Kebersamaan antar keluarga dapat memobilisasi masyarakat untuk memperbaiki keadaan

gizi dan kesehatan

Beberapa perilaku keluarga sadar gizi:

Memantau berat badan secara teratur

Makan beraneka ragam

Hanya mengkonsumsi garam beryodium

Memberikan hanya ASI saja kepada bayi sampai usia 6 bulan

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

Usaha-usaha public health menurut Winslow :

Perbaikan sanitasi lingkungan

Pemberantasan penyakit-penyakit menular

Pendidikan untuk kebersihan perorangan

Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini

dan pengobatan

36

Page 37: tugas

Page

37

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan

hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya

Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan:

1. Pelayanan kedokteran (medical service); organisasi sendiri (solo practice) atau

bersama-sama dlm satu organisasi (institution); Tujuan menyembuhkan penyakit dan

memulihkan kesehatan; sasaran perseorangan dan keluarga.

2. Pelayanan kesehatan masyarakat (public health services); pengorganisasian bersama-

sama dlm satu organisasi; tujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan

mencegah penyakit; sasaran kelompok dan masyarakat.

Karakteristik pelayanan kedokteran (leavel & clark):

1. Tenaga pelaksananya terutama para dokter

2. Perhatian utamanya pada penyembuhan penyakit

3. Sasaran utamanya adalah perseorangan

4. Kurang memperhatikan efisiensi

5. Tidak boleh menarik perhatian, karena bertentangan dgn etika kedokteran

6. Menjalankan fungsi perseorangan dan terikat dengan undang-undang

7. Penghasilan diperoleh dari imbalan jasa

8. Bertanggung jawab hanya kepada penderita

9. Tidak dapat memonopoli upaya kesehatan, bahkan mendapat saingan

10. Masalah administrasi amat sederhana

Karakteristik pelayanan kesehatan masyarakat (leavel & clark)

1. Tenaga pelaksananya semua tenaga kesehatan, terutama ahli kesehatan masyarakat

2. Perhatian utamanya pada pencegahan penyakit

3. Sasaran utamanya adalah kelompok dan masyarakat secara keseluruhan

4. Selalu mencari cara yang efisien

5. Dapat menarik perhatian masyarakat (misalnya lewat penyuluhan kesehatan)

6. Menjalankan fungsi dengan mengorganisir masyarakat dan mendapat dukungan undang-

undang

7. Penghasilan berupa gaji dari pemerintah

8. Bertanggung jawab kepada seluruh masyarakat

37

Page 38: tugas

Page

38

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

9. Dapat memonopoli upaya kesehatan

10. Menghadapi berbagai persoalan kepemimpinan

Syarat-syarat pokok pelayanan kesehatan:

1. Tersedia dan berkesinambungan (Available & Continuous). Semua jenis pelayanan dan

keberadaannya setiap saat tidak sulit ditemukan bila dibutuhkan

2. Dapat diterima dan wajar (Acceptable & Appropriate). Tidak bertentangan dengan

budaya, keyakinan, kepercayaan dan adat-istiadat masyarakat

3. Mudah dicapai (Accessible).Pengaturan distribusi sarana kesehatan

4. Mudah dijangkau (Affordable). Sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat

5. Bermutu (Quality). Tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

sesuai kode etik dan standar

Pelayanan kesehatan tingkat pertama

• Primary Health Services

• Pelayanan kesehatan bersifat pokok (basic health services) yang sangat dibutuhkan oleh

sebagian besar masyarakat

• Mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

• Bersifat rawat jalan (ambulatory)

• Contohnya pelayanan kesehatan di Puskesmas, praktek dokter keluarga, balai

pengobatan, dll

38

Page 39: tugas

Page

39

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

39

Page 40: tugas

Page

40

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

SEHAT, DERAJAT KESEHATAN dan PENCEGAHAN

Keadaan kesempurnaan fungsi dan struktur jasmani, mental, spiritual dan sosial

seseorang atau sekelompok orang, dan bukan semata-mata bebas dari rasa sakit,

kelemahan dan cedera, sehingga setiap orang mampu produktif secara sosial – ekonomi

(U.U. 23 tahun 1992)

Komponen Kesehatan: Jasmani, mental, spiritual dan sosial; merupakan bagian

integral kondisi kesehatan yang tak terpisahkan, dan saling berpengaruh satu

sama lain.

Integrasi ke-4 komponen kesehatan menghasilkan satu skala derajat kesehatan

atau tingkat kesehatan dari yg ter buruk sampai nyaris sempurna

Mencegah Penyakit:

Menghentikan proses penyakit sejak sebelum sakit (Pre-Patogenesis) sampai saat

meninggal atau pasca sakit.

Ada tiga tingkatan pencegahan :

Pencegahan primer

Pencegahan sekunder

Pencegahan tersier

Pencegahan Primer:

Tujuan :

Merubah perilaku tak sehat -> perilaku sehat;

Menciptakan lingkungan yg menekan jumlah dan daya perusak agen penyakit;

Mencegah kontak agen penyakit dg host

Meningkatkan ketahanan host

Sasaran : orang masih sehat

Metoda :

Promotion of health : gizi, kesling, peyuluhan kes,, sosialisasi olah raga,

konseling jiwa.

Specific protection : imunisasi, helm, safety belts

Pencegahan Sekunder:

40

Page 41: tugas

Page

41

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Tujuan :

Mengatasi masalah kesehatan yang sudah terlanjur terjadi dan mencegah

penularan;

Sasaran :

Penduduk yang terlanjur sakit

Metoda :

Early case finding : menemukan penderita sedini mungkin dan mengobati

penderita secara tepat;

Disability linitation : membatasi kecacatan;

Contoh :

Setiap bercak pucat & bebal pd kulit, tersangka kusta

Pencegahan Tersier:

Tujuan :

Mengembalikan fungsi mental, fisik dan sosial pende-rita setelah proses

penyakitnya dihentikan

Sasaran :

Semua penderita setelah dinyatakan berhenti proses penyakitnya

Metoda :

Pemulihan atau rehabilitasi mental, fisik dan sosial

Contoh :

Melatih ibu hamil memandikan bayi dan mrwt talipst

41

Page 42: tugas

Page

42

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Bimbingan dr Tumpak Sinaga MPH

Human Development Indeks

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran

perbandingan dari harapan hidup, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh

dunia. HDI digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju,

negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari

kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.

Mellinium Development Goals

Millenium Development Goals (MDG’s) adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar

kebutuhan manusia melalui komitmen bersama dengan melaksanakan 8 (delapan) tujuan

pembangunan, yaitu :

1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

2. Pencapaian pendidikan dasar untuk semua

3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

4. Menurunkan angka kematian anak

5. Meningkatkan kesehatan ibu

6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya

7. Kelestarian lingkungan berkelanjutan

8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

Epidemiologi

Ilmu tetntang frekuensi dan distribusi penyakit serta faktor-faktor yang menentukan terjadinya

penyakit tersebut pada manusia.

Macam Epidemiologi :

1. Epidemiologi deskriptif yaitu mempelajari frekuensi dan distribusi suatu masalah

kesehatan yang menjawab who, where, when timbul masalah kesehatan tersebut.

2. Epidemiologi Analitik yaitu mempelajari hubungan beberapa sifat yang terdapat pada

suatu masalah kesehatan. Yang menjawab pertanyaan why timbul masalah kesehatan

tersebut.

Beda epidemiologi Deskriptif dan epidemiologi analtik :

42

Page 43: tugas

Page

43

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

1. Hanya menjelaskan keadaan suatu

masalah kesehatan (who,where,

when)

1. Menjelaskan mengapa suatu

masalah kesehatan timbul di

masyarakat (why)

2. Pengumpulan, pengolahan,

penyajian dan interpretasi data

hanya pada 1 tempat

2. Pengumpulan, pengolahan,

penyajian dan interpretasi data

terhadap 2 tempat

3. Tidak bermaksud membutiktikan

suatu hepotesa

3. Bermaksud membutiktikan suatu

hepotesa

Wabah

Dalam peraturan yang berlaku di Indonesia, pengertian wabah dapat dikatakan sama dengan

epidemi, yaitu berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah

penderitanya meningkat secara nyata melebihi keadaan yang lazim pada waktu dan daerah

tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. (UU 4/1984).

Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak, yaitu serangan

penyakit), lingkup yang lebih luas (epidemi) atau bahkan lingkup global (pandemi). Contoh

wabah yang cukup dikenal termasuk wabah pes yang terjadi di Eropa pada zaman pertengahan

yang dikenal sebagai the Black Death (kematian hitam), pandemi influensa besar yang terjadi

pada akhir Perang Dunia I, dan epidemi AIDS dewasa ini, yang oleh sekalangan pihak juga

dianggap sebagai pandemi.

Beban kerja

Menurut Menpan (1997), pengertian beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan

yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu

tertentu. 

Pengukuran beban kerja diartikan sebagai suatu teknik untuk mendapatkan informasi tentang

efisiensi dan efektivitas kerja suatu unit organisasi, atau pemegang jabatan yang dilakukan secara

sistematis dengan menggunakan teknik analisis jabatan, teknik analisis beban kerja atau teknik

manajemen lainnya. Lebih lanjut dikemukakan pula, bahwa pengukuran  beban kerja merupakan

43

Page 44: tugas

Page

44

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

salah satu teknik manajemen untuk mendapatkan informasi  jabatan, melalui proses penelitian

dan pengkajian yang dilakukan secara analisis.

Informasi jabatan tersebut dimaksudkan agar dapat digunakan sebagai alat untuk

menyempurnakan aparatur baik di bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya

manusia.

Menurut Irawan, Motik, dan Sakti (1997:63), Beban kerja adalah kapasitas produksi

dikalikan waktu sedangkan kebutuhan tenaga kerja adalah beban kerja dibagi dengan rata-rata

sumbangan tenaga karyawan perbulan.

Sedangkan Mintorogo dan Sudarmayanti (1992:38) menyatakan, bahwa untuk mencapai efisiensi

perlu dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Berhasil-guna (efektif), yaitu pekerjaan telah dilaksanakan dengan tepat target, dan tepat waktu.

2. Ekonomi, yaitu penggunaan biaya, tenaga, bahan, alat, waktu, ruangan, dan lain-lain secara tepat

sesuai rencana.

3. Pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggung-jawabkan secara tepat.

4. Pembagian kerja yang nyata berdasarkan beban kerja.

5. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab, yaitu wewenang harus sama dan seimbang dengan

tanggung jawabnya.

6. Prosedur kerja yang praktis untuk dapat dilaksanakan.

Penyakit Akibat Kerja (PAK)

Simposium Internasional mengenai Penyakit akibat Kerja adalah Penyakit yang mempunyai

penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari

satu agen penyebab yang telah diakui.

Keppres RI no 22/1993 Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang

disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.

Penyebab Penyakit Akibat Kerja :

Golongan fisik : Bising, Radiasi, Suhu ekstrem, Tekanan udara, Vibrasi, Penerangan

Golongan kimiawi : Semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap , gas, larutan, kabut

Golongan biologic : Bakteri, virus, jamur dll.

Golongan fisiologik : Desin tempat kerja, beban kerja

Golongan psikososial : Stress psikis, monotoni kerja, tuntutan pekerjaan dll

Pendekatan Klinis (Individu):

44

Page 45: tugas

Page

45

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja:

1. Diagnosis klinis

2. Pajanan yang dialami

3. Hubungan pajanan dengan D/ klinis

4. Jumlah Pajanan yang dialami

5. Peranan faktor individu (genetik, dll)

6. Faktor lain diluar pekerjaan

7. Diagnosis PAK atau bukan PAK

Pneumoconeosis

Pneumoconeosis adalah suatu penyakit pernafasan yang terjadi karena menghirup debu

batubara dalam jangka panjang. Pneumokoniosis pekerja batu bara terjadi dalam 2 bentuk, yaitu

simplek dan komplikata (fibrosis masif progresif). Tipe simplek biasanya bersifat ringan,

sedangkan tipe komplikata bisa berakibat fatal.

Pada paru-paru hitam simplek, serbuk batu bara berkumpul di sekeliling saluran nafas kecil

(bronkiolus). Walupun relaitif lembam dan tidak menimbulkan banyak reaksi, serbuk batubara

akan menyebar ke seluruh paru-paru dan terlihat sebagai bercak-bercak kecil pada foto dada.

Serbuk batu bara tidak menyumbat saluran nafas. Tetapi setiap tahunnya, 1-2% penderita paru-

paru hitam simplek, akan berkembang menjadi bentuk penyakit yang lebih serius yang disebut

sebagai fibrosis masif progresif, yang ditandai dengan terbentuknya jaringan parut yang luas di

paru-paru (minimal dengan diameter 1 cm). Meskipun sudah tidak lagi terjadi pemaparan debu

batubara, tetapi fibrosis masif progresif akan semakin memburuk. Jaringan parut bisa

menimbulkan kerusakan pada jaringan dan pembuluh darah paru-paru.

Penyebab

Paru-paru hitam merupakan akibat dari terhirupnya serbuk batu bara dalam jangka waktu

yang lama. Merokok tidak menyebabkan meningkatnya angka kejadian paru-paru hitam,

tetapi bisa memberikan efek tambahan yang berbahaya bagi paru-paru. Resiko menderita

paru-paru hitam berhubungan dengan lamanya dan luasnya pemaparan terhadap debu batu

bara. Kebanyakan pekerja yang terkena berusia lebih dari 50 tahun. Penyakit ini ditemukan

pada 6 dari 100.000 orang.

45

Page 46: tugas

Page

46

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

Gambar Paru-paru pada penderita Pneumoconeosis

Gejala

Paru-paru hitam simplek biasanya tidak menimbulkan gejala. Tetapi banyak penderita yang

mengalami batuk menahun dan mudah sesak nafas karena mereka juga menderita emfisema

(karena merokok) atau bronkitis (karena merokok atau terpapar polutan industri toksik

lainnya). Fibrosis masif progresif yang berat juga menyebabkan batuk dan sesak nafas.

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan rontgen dada dan tes fungsi paru-paru.

Pengobatan

Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, selain untuk mengobati komplikasinya

(gagal jantung kanan atau tuberkulosis paru). Jika terjadi gangguan pernafasan, maka

diberikan oksigen. Dianjurkan untuk menghindari pemaparan lebih lanjut.

Pencegahan

Paru-paru hitam dapat dicegah dengan menghindari debu batu bara pada lingkungan kerja. Pekerja

tambang batubara harus menjalani pemeriksaan foto dada tiap 4-5 tahun sehingga penyakit ini dapat

ditemukan pada stadium awal. Jika ditemukan penyakit, maka pekerja tersebut harus dipindahkan ke

daerah dimana kadar debu batu baranya rendah, untuk menghindari terjadinya fibrosis masif

progresif.

Kapasitas kerja

Kemampuan fisik yang prima agar seorang dapat melakukan pekerjaan yang baik yang sangat

dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, gizi, pendidikan dan kesehatan.

46

Page 47: tugas

Page

47

Ahmad Yusron IKM, 15 Maret 2013

47