tugas 3 insbio

2
ARIEANTI ULFA 081017036 TEKNOBIOMEDIK Tugas 3 Instrumentasi Biomedis Soal : 1. Mengapa gelombang P dan T selalu dalam frekuensi lemah? 2. Mengapa QRS kompleks merupakan tempat banyak terjadinya penyakit jantung? 3. Jelaskan perbedaan antara irama ECG dan EEG! Jawab : 1. Gelombang P dihasilkan oleh kontraksi awal dari SA node. SA node terdiri dari suatu tumpukan neuromuscular yang kecil, yang berada di dalam dinding atrium kanan di ujung kristoterminalis. Ukuran neuromuscular yang kecil inilah berbanding lurus dengan  besar arus listrik yang diberikan untuk mengeksitasi SA node, menyebabkan gelombang P yang dihasilkan pada representasi gelombang ECG mempunyai frekuensi yang lemah. Gelombang T merupakan fase repolarisasi terhadap gelombang QRS kompleks. Karena terjadinya sesudah QRS kompleks, maka frekuensi yang ditunjukkan oleh gelombang Q lemah. 2. Kontraksi otot jantung timbul akibat adanya potensial aksi, dimana pada gelombang ECG potensial aksi ditunjukkan oleh gelombang QRS kompleks. Pada sel  jantung, kadar ion Na + di ekstrasel lebih banyak daripada di intrasel. Dan dalam keadaan istirahat, perbedaan distribusi muatan antara bagian dalam membran yang berbatasan dengan cairan intraselular dan bagian luar yang berhadapan dengan cairan ekstraselular tersebut mengakibatkan terbentuknya potensial membran sel. Potensial membran sel dalam keadaan istirahat berkisar -90 mV. Ketika terdapat stimulus, ion Na + masuk dari ekstrasel ke intrasel, sehingga sifat permiabel membran berubah dan menyebabkan

Upload: arieantiulfa

Post on 03-Apr-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas 3 insbio

 

ARIEANTI ULFA

081017036

TEKNOBIOMEDIK 

Tugas 3 Instrumentasi Biomedis

Soal :

1.  Mengapa gelombang P dan T selalu dalam frekuensi lemah?

2.  Mengapa QRS kompleks merupakan tempat banyak terjadinya penyakit jantung?

3.  Jelaskan perbedaan antara irama ECG dan EEG!

Jawab :

1.  Gelombang P dihasilkan oleh kontraksi awal dari SA node. SA node terdiri dari

suatu tumpukan neuromuscular yang kecil, yang berada di dalam dinding atrium kanan di

ujung kristoterminalis. Ukuran neuromuscular yang kecil inilah berbanding lurus dengan

 besar arus listrik yang diberikan untuk mengeksitasi SA node, menyebabkan gelombang

P yang dihasilkan pada representasi gelombang ECG mempunyai frekuensi yang lemah.

Gelombang T merupakan fase repolarisasi terhadap gelombang QRS kompleks.

Karena terjadinya sesudah QRS kompleks, maka frekuensi yang ditunjukkan oleh

gelombang Q lemah.

2.  Kontraksi otot jantung timbul akibat adanya potensial aksi, dimana pada

gelombang ECG potensial aksi ditunjukkan oleh gelombang QRS kompleks. Pada sel

 jantung, kadar ion Na+

di ekstrasel lebih banyak daripada di intrasel. Dan dalam keadaan

istirahat, perbedaan distribusi muatan antara bagian dalam membran yang berbatasan

dengan cairan intraselular dan bagian luar yang berhadapan dengan cairan ekstraselular 

tersebut mengakibatkan terbentuknya potensial membran sel. Potensial membran sel

dalam keadaan istirahat berkisar -90 mV. Ketika terdapat stimulus, ion Na+

masuk dari

ekstrasel ke intrasel, sehingga sifat permiabel membran berubah dan menyebabkan

Page 2: Tugas 3 insbio

 

 potensial membran juga berubah dari -90 mV menjadi +20 mV. Masuknya ion Na+

akan

diikuti oleh keluarnya ion K +

dari ekstrasel ke intrasel. Dan keluarnya ion K + juga akan

diikuti oleh masukknya ion Ca2+

ke intrasel. Pada penderita penyakit jantung, terjadi

 penurunan kadar Ca2+

di dalam intrasel sehingga fase dalam potensial aksi juga akan

mengalami perubahan. Hal ini dapat dilihat dari gelombang QRS kompleks yang

dihasilkan pada gelombang ECG. 

3.  Gelombang ECG dihasilkan oleh aktivitas jantung dan mempunyai irama yang

 beraturan. Beraturan yang dimaksud adalah pada setiap gelombang ECG mempunyai fase

gelombang P-QRS-T yang terjadi secara berurutan dan periodik. Walaupun terkadang

gelombang P atau gelombang T tidak terlihat jelas,.

Sedangkan gelombang EEG dihasilkan dari sinyal otak. Sinyal yang dapat

disadap yakni sinyal alfa, beta, gamma, delta, dan teta. Gelombang pada EEG dilihat dari

 berapa jumlah siklus yang dihasilkan per detiknya sehingga gelombang menjadi tidak 

 beraturan.