tugas kewirausahawan 3

19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada tentara nasional indonesia. Padahal berdasarkan pasal 30 UUD 1945, bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga Negara republik indonesia. Bela negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan Republic Indonesia terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri. Era reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di republik indonesia. Ada perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat, tapi tampaknya ada juga yang negatif dan pada gilirannya akan merugikan bagi keutuhan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republic Indonesia. Suasana keterbukaan pasca pemerintahan orde baru menyebabkan arus informasi dari segala penjuru dunia seolah tidak terbendung. Berbagai ideologi, mulai dari ekstrim kiri sampai ke ekstrim kanan, menarik perhatian bangsa kita, khususnya generasi muda, untuk dipelajari, dipahami dan diterapkan dalam upaya mencari jati diri bangsa setelah selama lebih dari 30 tahun merasa terbelenggu oleh sistem pemerintahan yang otoriter. [email protected]

Upload: yozhy-leopold-hoely

Post on 27-Jul-2015

349 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas kewirausahawan 3

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bela negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-olah

kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada tentara

nasional indonesia. Padahal berdasarkan pasal 30 UUD 1945, bela negara merupakan

hak dan kewajiban setiap warga Negara republik indonesia. Bela negara adalah upaya

setiap warga negara untuk mempertahankan Republic Indonesia terhadap ancaman baik

dari luar maupun dalam negeri.

Era reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di republik

indonesia. Ada perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat, tapi tampaknya

ada juga yang negatif dan pada gilirannya akan merugikan bagi keutuhan wilayah dan

kedaulatan Negara Kesatuan Republic Indonesia. Suasana keterbukaan pasca

pemerintahan orde baru menyebabkan arus informasi dari segala penjuru dunia seolah

tidak terbendung. Berbagai ideologi, mulai dari ekstrim kiri sampai ke ekstrim kanan,

menarik perhatian bangsa kita, khususnya generasi muda, untuk dipelajari, dipahami

dan diterapkan dalam upaya mencari jati diri bangsa setelah selama lebih dari 30 tahun

merasa terbelenggu oleh sistem pemerintahan yang otoriter.

[email protected]

Page 2: Tugas kewirausahawan 3

Salah satu dampak buruk dari reformasi adalah memudarnya semangat

nasionalisme dan kecintaan pada negara. perbedaan pendapat antar golongan atau

ketidaksetujuan dengan kebijakan pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam suatu

sistem politik yang demokratis. Namun berbagai tindakan anarkis, konflik sara dan

separatisme yang sering terjadi dengan mengatas namakan demokrasi menimbulkan

kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaan sebagai suatu bangsa. Kepentingan

kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah menjadi tujuan utama. Semangat untuk

membela negara seolah telah memudar.

big.yozhy@

gmail.com

Page 3: Tugas kewirausahawan 3

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang

akan diambil.

a. Apa yang dimaksud dengan bela negara?

b. Apa dasar hukum bela negara?

c. Bagaimana hak dan kewajiban warga negara terhadap bela negara?

d. Wujud bela Negara Oleh Mahasiswa?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Memenuhi tugas mata kuliah Kewiraan.

2. Memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara terhadap Bela

Negara.

3. Mengetahui Wujud bela Negara Oleh Mahasiswa.

big.yozhy@

gmail.com

Page 4: Tugas kewirausahawan 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bela Negara di Indonesia

Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh

kecintaan kepada negara kesatuan republik indonesia yang berdasarkan pancasila dan

UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Pembelaan negara

bukan semata-mata tugas TNI, tetapi segenap warga negara sesuai kemampuan dan

profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

UUD No 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara ri mengatur tata cara

penyelenggaraan pertahanan negara yang dilakukan oleh tentara nasional indonesia

(TNI) maupun oleh seluruh komponen bangsa. Upaya melibatkan seluruh komponen

bangsa dalam penyelenggaraan pertahanan negara itu antara lain dilakukan melalui

pendidikan pendahuluan bela negara. Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik

dan non-fisik, secara fisik dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi

musuh, secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk

mempertahankan Negara dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran

berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan

aktif dalam memajukan bangsa dan negara.

[email protected]

Page 5: Tugas kewirausahawan 3

Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara adalah

pelayanan oleh seorang individu atau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya, baik

sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib

militer). Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) meminta jumlah tertentu dinas militer

dari masing-masing dan setiap salah satu warga negara (kecuali untuk kasus khusus

seperti fisik atau gangguan mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan

relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer

warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang.

[email protected]

Page 6: Tugas kewirausahawan 3

B. Dasar Hukum Bela Negara

Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :

1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan

Keamanan Nasional.

2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.

3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara

RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.

4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.

5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.

6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.

7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Unsur Dasar Bela Negara

1. Cinta Tanah Air.

2. Kesadaran Berbangsa & bernegara.

3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi Negara.

4. Rela berkorban untuk bangsa & Negara.

5. Memiliki kemampuan awal Bela Negara.

[email protected]

Page 7: Tugas kewirausahawan 3

C. Bela Negara Sebagai Hak dan Kewajiban Warga Negara

Pasal 30 UUD 1945 menyebutkan bahwa "tiap-tiap warga negara berhak dan wajib

ikut serta dalam usaha pembelaan negara". Konsep bela negara dapat diuraikan yaitu

secara fisik maupun non-fisik. Secara fisik yaitu dengan cara "memanggul senjata"

menghadapi serangan atau agresi musuh. Bela negara secara fisik dilakukan untuk

menghadapi ancaman dari luar. Sedangkan bela negara secara non-fisik dapat

didefinisikan sebagai "segala upaya untuk mempertahankan negara kesatuan republik

indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan

kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara".

Bela negara secara fisik

Keterlibatan warga negara sipil dalam upaya pertahanan negara merupakan hak dan

kewajiban konstitusional setiap warga negara republik indonesia. Tapi, seperti diatur

dalam uu no 3 tahun 2002 dan sesuai dengan doktrin sistem pertahanan semesta, maka

pelaksanaannya dilakukan oleh rakyat terlatih (ratih) yang terdiri dari berbagai unsur

misalnya resimen mahasiswa, perlawanan rakyat, pertahanan sipil, mitra babinsa, okp

yang telah mengikuti pendidikan dasar militer dan lainnya. Rakyat terlatih mempunyai

empat fungsi yaitu ketertiban umum, perlindungan masyarakat, keamanan rakyat dan

perlawanan rakyat. tiga fungsi yang disebut pertama umumnya dilakukan pada masa

damai atau pada saat terjadinya bencana alam atau darurat sipil,

big.yozhy@

gmail.com

Page 8: Tugas kewirausahawan 3

di mana unsur-unsur rakyat terlatih membantu pemerintah daerah dalam menangani

keamanan dan ketertiban masyarakat, sementara fungsi perlawanan rakyat dilakukan

dalam keadaan darurat perang di mana rakyat terlatih merupakan unsure bantuan tempur

bagi pasukan reguler tni dan terlibat langsung di medan perang. Apabila keadaan

ekonomi nasional telah pulih dan keuangan negara memungkinkan, Maka dapat pula

dipertimbangkan kemungkinan untuk mengadakan wajib militer bagi warga negara

yang memenuhi syarat seperti yang dilakukan di banyak negara maju di barat. Mereka

yang telah mengikuti pendidikan dasar militer akan dijadikan cadangan tentara nasional

Indonesia selama waktu tertentu, dengan masa dinas misalnya sebulan dalam setahun

untuk mengikuti latihan atau kursus-kursus penyegaran. Dalam keadaan darurat perang,

mereka dapat dimobilisasi dalam waktu singkat untuk tugas-tugas tempur maupun

tugas-tugas teritorial. Rekrutmen dilakukan secara selektif, teratur dan

berkesinambungan. penempatan tugas dapat disesuaikan dengan latar belakang

pendidikan atau profesi mereka dalam kehidupan sipil misalnya dokter ditempatkan di

rumah sakit tentara, pengacara di dinas hukum, akuntan di bagian keuangan, penerbang

di skwadron angkutan, dan sebagainya. Gagasan ini bukanlah dimaksudkan sebagai

upaya militerisasi masyarakat sipil, tapi memperkenalkan "dwi-fungsi sipil".

Maksudnya sebagai upaya sosialisasi "konsep bela negara" di mana tugas pertahanan

keamanan negara bukanlah semata-mata tanggung jawab tni, tapi adalah hak dan

kewajiban seluruh warga negara republik indonesia.

[email protected]

Page 9: Tugas kewirausahawan 3

Bela negara secara non-fisik

Di masa transisi menuju masyarakat madani sesuai tuntutan reformasi saat ini,

justru kesadaran bela negara ini perlu ditanamkan guna menangkal berbagai potensi

ancaman, Gangguan, hambatan dan tantangan baik dari luar maupun dari dalam seperti

yang telah diuraikan di atas.

Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya, bela negara tidak selalu harus berarti

"memanggul bedil menghadapi musuh". Keterlibatan warga negara sipil dalam bela

negara secara non-fisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa dan

dalam segala situasi, misalnya dengan cara:

a. meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati

arti demokrasi dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak

memaksakan kehendak.

b. menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus

kepada masyarakat.

c. berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya

nyata (bukan retorika).

d. meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/undang-undang

dan menjunjung tinggi hak azasi manusia.

big.yozhy@

gmail.com

Page 10: Tugas kewirausahawan 3

e. pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal

pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma

kehidupan bangsa indonesia dengan lebih bertaqwa kepada allah swt

melalui ibadah sesuai agama/kepercayaan masing- masing.

Apabila seluruh komponen bangsa berpartisipasi aktif dalam melakukan bela

negara secara non-fisik ini, maka berbagai potensi konflik yang pada gilirannya

merupakan ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan bagi keamanan negara dan

bangsa kiranya akan dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali. kegiatan bela

negara secara non-fisik sebagai upaya peningkatan ketahanan nasional juga sangat

penting untuk menangkal pengaruh budaya asing di era globalisasi abad ke 21 di mana

arus informasi (atau disinformasi) dan propaganda dari luar akan sulit dibendung akibat

semakin canggihnya teknologi komunikasi.

[email protected]

Page 11: Tugas kewirausahawan 3

D. Wujud Bela Negara Oleh Mahasiswa

Mahasiswa adalah sosok intelektual yang menduduki posisi dan peran khusus

dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Posisi dan peran khusus itu selain

dimungkinkan oleh kepemilikan pengetahuan yang luas juga oleh kepemilikinan nilai-

nilai dasar yang menjadi landasan jati diri intelektualnya. Pengetahuan dan nilai-nilai

dasar itu hendaknya menyata dalam setiap teladan hidup dan perjuangan mahasiswa.

Seorang mahasiswa mestinya memiliki pengetahuan yang luas untuk bisa mengkritisi

pelbagai ketimpangan yang terjadi dalam masyarakat. karena itu, minat baca yang tinggi

dan kebiasaan untuk melakukan refleksi kritis terhadap pelbagai fenomena yang muncul

amatlah dianjurkan dan mesti menjadi menu harian para mahasiswa. Adalah sebuah

ironi besar bahkan sebuah penyangkalan terhadap jati dirinya sendiri apabila mahasiswa

asing dari buku-buku yang memuat segudang ilmu pengetahuan dan asing dari realitas

masyarakat sekelilingnya. mahasiswa mestinya memiliki semangat untuk mencari dan

memiliki ilmu pengetahuan. namun, akumulasi pengetahuan yang diperoleh dalam

bangku kuliah itu pada mestinya selalu diaplikasikan dalam setiap konteks persoalan

masyarakat. Kiprah seorang mahasiswa tidak hanya terbatas dalam tembok-tembok

kampus atau dalam bangku kuliah tetapi senantiasa digemakan keluar terutama dalam

menjawabi setiap persoalan yang terjadi dalam masyarakat.

big.yozhy@

gmail.com

Page 12: Tugas kewirausahawan 3

Mahasiswa mestinya mampu menangkap pelbagai fenomena timpang yang terjadi

di sekitarnya, untuk kemudian dikritisi dan dicari alternatif solusi atasnya.Pemanfaatan

inteligensi yang tinggi seperti yang telah mendasari perjuangan mahasiswa era pra-

kemerdekaan, mestinya juga mendasari perjuangan mahasiswa saat ini. Karena itu,

kebiasaan-kebiasaan yang tidak menunjukkan pemanfaatan inteligensi atau berada di

luar ciri jati diri intelektualitasnya mestinya ditinggalkan. fenomena absurditas

intelektual, keterlibatan dalam praktik kekerasan dan pelanggaran ham, pesta pora dan

hedonisme, gaya hidup konsumtif, seks bebas, lemahnya minat membaca dan

berdiskusi, kurangnya minat belajar, serta rendahnya minat berorganisasi yang sekarang

ini menjadi ciri kehidupan para mahasiswa umumnya, mestinya ditinggalkan jauh-

jauh.selain pemanfaatan pengetahuan yang dimilikinya, mahasiswa juga mestinya selalu

berjuang menegakkan nilai-nilai universal kemanusiaan.

Mahasiswa pada hakikatnya memiliki kemampuan yang khas dan unik yang sulit

ditemukan pada anggota masyarakat kebanyakan. Kekhasan itu justru terletak pada

nilai-nilai dasar yang menjadi landasan jati diri

intelektualitasnya, dan nilai-nilai itu amat inheren dalam identitasnya sebagai seorang

mahasiswa. dunia mahasiswa adalah dunia akademik yang di dalamnya terkandung

nilai-nilai dasar seperti kebijaksanaan, keadilan, kebenaran, dan objektivitas.

big.yozhy@

gmail.com

Page 13: Tugas kewirausahawan 3

Yang diharapkan dari mahasiswa adalah upaya perealisasian nilai-nilai dasar

tersebut dalam setiap kiprahnya dalam lembaga pendidikan dan terutama di tengah

masyarakat. Perealisasian nilai-nilai dasar itu selain melalui sikap dan teladan hidup

hariannya, juga mesti direalisasikan dalam setiap upaya memperjuangkan nilai-nilai

kemanusiaan tersebut. Perjuangan mahasiswa, dalam aksi demonstrasi misalnya,

hendaknya bukan dilandasi oleh sikap primordial-kedaerahan, atau demi keuntungan

eksklusif orang atau kelompok tertentu, melainkan demi menegakkan nilai-nilai

universal kemanusiaan. Hanya dengan ini mahasiswa mampu menghidupkan kembali

rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat. Nilai-nilai universal kemanusiaan

adalah nilai-nilai yang senantiasa didambakan oleh setiap orang. nilai-nilai itu dapat

mempersatukan dan membangun solidaritas semua orang. Karena itu, memperjuangkan

nilai-nilai seperti itu akan mendorong rasa solidaritas dan persatuan dalam masyarakat.

Mahasiswa dipanggil untuk mewujudkan itu di tengah masyarakat.

Contohnya adalah pemanfaatan inteligensi sebagai modal dasar. kemerdekaan yang

telah diraih bangsa indonesia pertama-tama sebenarnya merupakan hasil pemanfaatan

inteligensi, dan bukan kemenangan senjata. Perjuangan merebut kemerdekaan melalui

perang fisik/senjata telah terbukti tidak membawa pembebasan bagi rakyat indonesia.

karena itu, mereka berusaha memikirkan alternatif lain agar bisa keluar dari situasi

penindasan pada masa itu.

[email protected]

Page 14: Tugas kewirausahawan 3

Munculnya pelbagai organisasi pemuda termasuk kongres sumpah pemuda

merupakan hasil nyata pemanfaatan inteligensi ini yang kemudian membawakan hasil

yang memuaskan. mahasiswa adalah kaum intelektual muda. Sebagai kaum intelektual,

mahasiswa selain bergulat dengan pelbagai ilmu pengetahuan, juga bergulat dalam

memperjuangkan nilai-nilai universal kemanusiaan seperti kebijaksanaan, kebenaran,

keadilan, dan objektivitas. dalam setiap perjuangannya, mahasiswa mesti selalu

berpegang teguh pada nilai-nilai di atas. Melalui kemampuan intelek yang dimilikinya

mahasiswa mengakomodasi harapan dan idealism masyarakat yang kemudian terbentuk

dalam ide-ide atau gagasannya. Ide dan gagasan itu merupakan kontribusi paling

bermakna dalam cita-cita pembaruan dalam konteks kebangsaan. Perang adalah keadaan

konflik antara dua pihak yang besar, seperti negara, organisasi, dan kelompok sosial,

yang dikarakterisasikan dengan adanya pemakaian senjata mematikan. Gambaran

umum tentang perang adalah kampanye militer antara dua atau lebih pihak yang

pertentangan mengenai kedaulatan, daerah kekuasaan, sumber daya alam, agama, dan

isu-isu lainnya. Lalu bagaimana wujud bela negara yang dapat dilakukan mahasiswa

ketika terjadi perang? Dalam menghadapi ancaman militer , sistem pertahanan negara

menempatkan tni sebagai komponen utama, dengan didukung oleh komponen cadangan

dan komponen pendukung.

[email protected]

Page 15: Tugas kewirausahawan 3

Komponen cadangan adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk

dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan komponen

utama. di sini resimen mahasiswa adalah sumber yang paling siap untuk dimobilisasi

memperkuat komponen utama.

Komponen pendukung adalah sumber daya nasional yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kekuatn dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan. Di

komponen pendukung ini semua keluarga besar perguruan tinggi bahkan semua warga

negara dapat mengambil peran. Ditinjau dari hukum humaniter, komponen utama

adalah kombatan, komponen cadangan adalah kombatan setelah melalui mobilisasi ,

sedangkan komponen pendukung adalah non kombatan.Sistem pertahanan di manapun

senantiasa padat teknologi. setiap negara senantiasa berusaha mengungguli kemampuan

pertahanan negara lain yang dianggap memiliki potensi ancaman. Salah satu aspek yang

ingin diungguli adalah teknologi persenjataannya. Cara yang paling mudah untuk

melakukannya adalah dengan membeli persenjataan dari dari negara kawan. hal itu

tentu akan menguras devisa yang jumlahnya terbatas.

[email protected]

Page 16: Tugas kewirausahawan 3

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesadaran akan bela negara bagi setiap warga negara Indonesia yang antara lain

diwujudkan melalui PPBN yang merupakan bagian dari sistem pendidikan

kewarganegaraan negara adalah merupakan tanggung jawab bersama atau secara

institusional (interdep) perlu disosialisasikan secara meluas dan konseptual dalam arti

perlu didukung lagi dengan seperangkat peraturan perundang-undangan lain seperti

yang diamanatkan dalam pasal 9 UURRI No. 3 seperti ketentuan tentang pendidikan

kewarganegaraan, pelatihan dasar militer wajib, maupun pengabdian sesuai dengan

profesi. Tidak kalah penting dan akan menjadi hal fundamental adalah aspek

kesejahteraan bagi masyarakat diberbagai lapisan bawah, sehingga ada keseimbangan

antara upaya menumbuh kembangkan kesadaran bela negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang seiring dengan aspek ketahanan nasional.

Dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman terhadap keutuhan wilayah NKRI tidak

sedikit dana yang harus dikeluarkan.

big.yozhy@

gmail.com

Page 17: Tugas kewirausahawan 3

Upaya penggalangan/pembinaan masyarakat seperti di wilayah perbatasan negara

maupun di wilayah-wilayah yang rawan konflik sosial yang pada hakekatnya

mempunyai potensi ancaman keutuhan wilayah kedaulatan negara perlu mendapat

perhatian / prioritas penanganan utama bagaimanapun sulit dan berat beban

negara/pemerintah yang harus dipikul. Resiko akan kehilangan pulau-pulau lain di

sepanjang perbatasan negara atau wilayah yang bermasalah, mudah-mudahan bisa

diantisipasi lebih baik dan lebih profesional lagi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  [email protected]

Page 18: Tugas kewirausahawan 3

 

MAKALAH 

Wujud Bela Negara Oleh Mahasiswa 

 

 

DISUSUN OLEH : 

Nama : Yosafat E. L. Hoely 

Nim : 12110056 

Kelas : A 

Prodi : Sistim Informasi 

 

 

UNIVERSITAS UYELINDO KUPANG 

2013 

 

 

 big.yozhy@

gmail.com

Page 19: Tugas kewirausahawan 3

 

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Wujud Bela Negara Oleh Mahasiswa.

Makalah ini telah dirancang dan disusun sebaik mungkin, sehingga dapat memperkecil kemungkinan adanya ketidakteraturan dalam sistematika penulisan. Akan tetapi kami sebagai makhluk yang tidak sempurna menyadari bahwa makalah yang kami sajikan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik konstuktif senantiyasa kami harapkan. Harapan kami, makalah ini dapat memberikan pencerahan kepada kita selaku mahasiswa pada khususnya, serta bagi bagi kehidupan bangsa pada umumnya.

Dan pada kesempatan yang baik ini pula kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, sehingga makalah ini dapat tersaji dihadapan para pembaca.

Kupang, 23 Maret 2013

Penyusun

 

[email protected]