tugas 3

11
RESUME METODE TAMBANG BAWAH TANAH LONG WALL, CONTINUOUS MINING SERTA PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENUNJANG KEGIATAN TAMBANG BAWAH TANAH (DRUM CUTTER, POWER SUPPORT, ROAD HEADER, CONTINUOUS MINER) 1. Metode Tambang Bawah Tanah Long Wall Pada metode ini, penambangan dilakukan setelah terlebih dulu membuat 2 buah lorong penggalian pada suatu blok lapisan batubara. Lorong yang satu terhubung dengan lorong peranginan utama (main shaft in-take), berfungsi untuk menyalurkan udara segar serta untuk pengangkutan batubara. Lorong ini sebut dengan main gate. Sedangkan lorong satunya lagi yang disebut dengan tail gate terhubung dengan lorong pembuangan utama (main shaft out-take/exhaust), berfungsi untuk menyalurkan udara kotor keluar tambang serta untuk pengangkutan material ke lapangan penggalian (working face). Udara kotor yang dimaksud disini adalah udara yang telah melewati lapangan penggalian, sehingga telah tercampur dengan debu batubara dan gas–gas seperti metana, karbondioksida, CO, atau gas yang lain tergantung dari kondisi geologi di lokasi tersebut.

Upload: wawin-prabawa

Post on 17-Feb-2016

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tektro

TRANSCRIPT

Page 1: tugas 3

RESUMEMETODE TAMBANG BAWAH TANAH LONG WALL, CONTINUOUS MINING SERTA PERALATAN YANG

DIGUNAKAN UNTUK MENUNJANG KEGIATAN TAMBANG BAWAH

TANAH (DRUM CUTTER, POWER SUPPORT, ROAD HEADER, CONTINUOUS MINER)

1. Metode Tambang Bawah Tanah Long WallPada metode ini, penambangan dilakukan setelah terlebih dulu membuat

2 buah lorong penggalian pada suatu blok lapisan batubara. Lorong yang satu

terhubung dengan lorong peranginan utama (main shaft in-take), berfungsi untuk

menyalurkan udara segar serta untuk pengangkutan batubara. Lorong ini sebut

dengan main gate. Sedangkan lorong satunya lagi yang disebut dengan tail

gate terhubung dengan lorong pembuangan utama (main shaft out-take/exhaust),

berfungsi untuk menyalurkan udara kotor keluar tambang serta untuk

pengangkutan material ke lapangan penggalian (working face). Udara kotor yang

dimaksud disini adalah udara yang telah melewati lapangan penggalian,

sehingga telah tercampur dengan debu batubara dan gas–gas seperti metana,

karbondioksida, CO, atau gas yang lain tergantung dari kondisi geologi di lokasi

tersebut.

Gambar 1Metode Long Wall

Berdasarkan skema penggalian di atas, maka seiring dengan majunya

kedua lorong serta lapangan penggalian, terlihat bahwa lokasi yang batubaranya

Page 2: tugas 3

telah diambil akan meninggalkan ruang yang terisi dengan batuan atap yang

telah diambrukkan. Bekas lapangan penggalian itu disebut dengan gob. Pada

metode ini, pekerjaan penting yang harus dilakukan adalah menjaga agar main

gate dan tail gate tetap tersekat dengan sempurna terhadap gob sehingga sistem

peranginan atau ventilasi dapat berjalan dengan baik.

Kelebihan metode ini adalah produksi dapat segera dilakukan bersamaan

dengan penggalian lorong main gate dan tail gate. Namun seiring dengan

semakin majunya penggalian, maintenance kedua lorong menjadi semakin sulit

dilakukan karena tekanan lingkungan yang bertambah akibat

keberadaan gob yang meluas. Selain membawa resiko ambrukan, tekanan

batuan tersebut juga akan menyebabkan dinding lorong yang merupakan sekat

antara kedua lorong dengan gob menjadi mudah retak dan rusak sehingga angin

dapat mengalir masuk ke dalam gob. Karena di gob juga terdapat banyak

serpihan atau bongkahan batubara yang tersisa, maka masuknya angin ke lokasi

ini secara otomatis akan meningkatkan potensi swabakar. Disamping itu,

kelemahan metode LW maju yang lain adalah rentan terhadap fenomena geologi

yang tidak menguntungkan yang muncul di dalam tambang, misalnya patahan

atau batubara menghilang (wash out). Tidak sedikit penggalian LW maju

terpaksa harus terhenti dan pindah ke lokasi lain dikarenakan faktor geologi tadi.

Gambar 2Layout Tambang Bawah Tanag PT Kitadin, Embalut, Kaltim

Page 3: tugas 3

2. Metode Tambang Bawah Tanah Continuous MiningPada pertambangan continuous mining, atap di atas lahan tambang

ditopang untuk menjamin keselamatan. Perkembangan teknologi yang paling

penting dalam penyokong atap, baik dari segi keamanan dan biaya adalah roof

bolt. Roof bolt adalah batang panjang yang dipasang di atap untuk mengikat

beberapa lapis batubara yang lemah menjadi lapisan yang cukup kuat untuk

menopang bobotnya. Roof bolt juga dapat digunakan sebagai jangkar untuk

memperkokoh struktur atap. Mesin- mesin digunakan untuk mengebor lubang,

meletakkan baut dan mengencangkannya.

Sebuah metode yang semakin populer dan lebih efisien untuk

pertambangan bawah tanah - yang diperkenalkan di Eropa di awal 1950 an

adalah teknologi pertambangan longwall. Dalam gerak yang kontinyu dan

perlahan, mesin tambang longwall bergerak bolak-balik di sepanjang dinding blok

batubara, memotong batubara, dan memuat ke konveyor untuk diangkut keluar

tambang. Blok batubara yang ditambang berukuran lebar beberapa ratus kaki,

sehingga dinamakan longwall.

Di pertambangan yang menggunakan mesin longwall, ruang dan pilar

tidak dibuat di tambang secara keseluruhan (meskipun pilar batubara tetap dibuat

untuk menopang atap untuk keperluan pengangkutan dan digunakan oleh orang-

orang dan mesin yang bergerak di tambang). Pertambangan longwall sendiri

memiliki kanovi baja hidrolik yang dioperasikan untuk menopang atap dan

melindungi penambang yang sedang bekerja di wajah. Bilamana semakin banyak

blok batubara yang ditambang, kanopi turut dimajukan, memungkinkan atap tidak

ditopang di daerah yang sudah tidak terdapat aktifitas, dengan demikian

keruntuhan tambang dapat terkendali dan aman.

3. Peralatan Yang Digunakan Untuk Menunjang Kegiatan Tambang Bawah Tanah

A. Drum ShearerShearer adalah alat yang paling umum digunakan memotong

(menggerus) batubara , seperti di tambang bawah tanah negara Australia,

Jepang dan tambang negara-negara lainnya. Alat Ini Biasanya digunakan pada

metode penambangan Longwall. Gambar berikut menunjukkan penggunaan

alat Seharer pada metode Longwal.

Page 4: tugas 3

Gambar 3Drum Shearer

Alat drum shearer ini terdiri dari dua bagian yaitu :

Shearer Drum

Shearer Drum terdiri dari dua jenis yaitu conventional pick-flushing drum

dan extraction drum. Dibedakan berdasarkan cara menyemprotkan air

sebagai peredam debu saat dilakukan penggerusan batubara. Pada

conventional pick-flushing drum, air disemprotkan melalui semprotan

yang dipasang diatas bagian cutter. Alat penyemprot dapat dipasang

didepan alat pemotong yang dinamakan sebagai pick face flushing

(PPF), atau dipasang dibelakang alat pemotong yang dinamkan

sebagai pick back flushing (PBF). Pada peredam debu konvensional

peredaman debu dilakukan dengan mencoba menyemprotkan air pada

titik penggerusan batubara yaitu pada kontak cutter ke batubara. Karena

itu, air bercampur dengan batubara saat batubara tersebut digerus. Ada

3 kerugian menggunakan sistem ini, yaitu:

Jumlah penyemprot debu ditentukan oleh jumlah pick dan bukan

berdasarkan ukuran drum (Yaitu jumlah pick yang sama dari pada

semua diameter drum).

Salah satu area penghasil debu saat dilakukan penggerusan

adalah dibagian Clereance Ring dimana bagian pick yang paling

keras mengalami kontak yang sedikit dengan batubara karena

kedalaman penggerusan yang minimal dan bagian tersebut bagian

yang paling suit untuk dipasangi penyemprot debu.

Page 5: tugas 3

Peredaman ditentukan oleh kelembaban dari alat penyemprot yang

ditambahkan pada drum. Untuk debu yang minimal maka metode

ini akan berjalan dengan baik. Namun untuk debu yang banyak

maka metode konvensional ini tidak akan cukup untuk meredam

debu.

Pada metode Extraction drum air tidak disemprotkan saat dilakukan

penggerusan. Tapi dilakukan saat batubara yang sudah digerus keluar

dari dalam drum. Metode ini dibagi menjadi 2, yaitu rotary air curtain

(RAC) dan kebalikan dari metode ini dekenal dengan nama CAR

extaction drum. Pada Sistem RAC disebut juga dengan holow dust

extraction system. Awalnya dirancang di Inggris pada tahun 1980 untuk

tambang batubara inggris. Metode ini bertujuan mengurangi debu yang

dihasilkan saat penggerusan batubara dengan menyemprotkan air dari

shearer drum yang bertekanan tinggu hingga mencapai 10 Mpa. Air

tersebut disemprotkan cincin penyeprot yang diletakkan di depan drum

yang menginduksi debu hasil dari penggerusan batubara. Udara

berdebu dibersihkan saat udara melewati drum sebelum dibuang

melewati sebuah celah annular antar goaf side dan deflector plate.

Pada sistem CAR aliran udara dibalik dan dibuat melewati poros

berongga dari goaf side menuju sisi depan drum. Ini dilakukan dengan

memutar jet air ke depan tabung hampa (hollow tube). Pada Tambang

Oakey North Mine Australia sistem ini dipakai untuk mengontrol

ignitation temperature potensial (ITP) gas methan pada zona

penggerusan batubara. Metode ini juga diterapkan pada sekitar 60%

tambang yang menggunakan metode longwall di Australia.

Foto 1Drum Shearer

Ranging Arm

Page 6: tugas 3

Foto dibawah menunjukkan bagian dari ranging arm. Ranging arm

berfungsi untuk memungkinkan melakukan pemotongan batubara pada

batubara yang lebih tebal dari diameter drum. Posisi ranging arm dapat

dikontrol oleh operator. Menaikkan dan manurunkan lengan dapat

dilakukan dengan penggunaan silinder hidrolik pada alat tersebut.

Foto 2Ranging Arm

B. Powered Roof Support (PRS)Power roof support (PRS) adalah jenis penyangga hidrolik yang dipakai

pada face fully mekanis. Power roof support mempunyai dua fungsi sebagai

penyangga dan sebagai pendorong AFC pada waktu snaking. Setiap struktur

support terdiri dari canopy atap yang dihubungkan ke landasan melalui shield

dan leminscate. Pelindung samping dikaitkan dengan canopy untuk mencegah

butiran butiran kecil batuan terjatuh ke dalam area kerja selam melakukan

penyanggaan. Kaki kaki hidrolik pada setiap tipe adalah miring membentuk sudut

hal ini untuk menhindari bengkok akibat menerima beban berlebih

Gambar 4

Page 7: tugas 3

Power Roof Support

Sebagai gambaran umum untuk data-data power roof support jenis

4 leg 325 tonne sheld support sebagai berikut:

Kemampuan menahan beban maksimum 325 Ton.

Kaki depan dan belakang masing-masing berkekuatan 81,25 ton.

Kekuatan ram untuk memajukan power roof support sebesar 23,3 ton.

Kekuatan untuk mendorong conveyor 10,9 ton masing-masing pada

tekanan power pack sebesar 172 Bar.

Ukuran tinggi minimal = 1220 mm.

Ukuran tinggi maksimal = 2700 mm.

Berat rata-rata = 8400 kg.

Tekanan hidrolik main pressure 172 bar, high pressure = 310 bar,

yield pressure = 400 bar.

Page 8: tugas 3

C. Road Header Road Header merupakan peralatan mekanis yang mempunyai

kemampuan untuk membongkar atau memberaikan material atau batuan secara

continous (menggali, memuat, dan mentransportasikan) material yang telah

berhasil di beraikan.

Foto 3Road Header

D. Continous Miner Alat gali yang dapat langsung memuat batubara ke alat angkut. Alat inidi

lengkapi dengan gigi-gigi bor yang dipasang pada drum berputar untuk memoton

g batubara. Dan continuous miner berfungsi untuk membuat terowongan bawah

tanah dengan cepat karena pisau raksasa yang mengelilingi roda

bergerigi berputar dengan cepat sehingga menghancurkan segala sesuatu yang 

berada didepannya.

Foto 4Continous Miner

Page 9: tugas 3

DAFTAR PUSTAKA

Parluhutan, Donald, 2015, “Peralatan dan Pengangkutan Batubara Tambang Bawah Tanah”, Prodi Teknik Pertambangan Universitas Palangkaraya,

Palangkaraya.

Tim Penyusun Krikulum Prodi Teknik Pertambangan Universitas Lambung

Mangkurat, “Modul Praktikum Tambang Bawah Tanah”, Prodi Teknik

Pertambangan Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.