tugas 2 perbaikan tanah.doc
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 tugas 2 perbaikan tanah.doc
1/13
Pendahuluan
Kebutuhan akan lahan untuk pembangunan sarana dan prasarana yang diperlukan oleh
suatu negara berkembang sangatlah besar. Hal ini memungkinkan untuk dilakukannya
pembangunan dimana saja lahan itu tersedia, baik lahan tersebut layak ataupun tidak untuk
dibangun suatu konstruksi. Layak tidaknya lahan tersebut untuk dibangun suatu konstruksi
memerlukan penyelidikan terlebih dahulu. Hasil penyelidikan ini tidak menutup
kemungkinan bahwa lahan yang tersedia merupakan tanah lunak yang memiliki
kompresibilitas tinggi.
Pembangunan jalan di atas tanah lunak akan menghadapi beberapa masalah
geoteknik. Salah satunya adalah masalah stabilitas timbunan dan penurunan timbunan
(penurunan elastic dan penurunan konsolidasi) yang besar dan berlangsung dalam jangka
waktu yang lama. Keadaan tanah dasar yang demikian bila tidak ditangani dengan baik akan
mempengaruhi kondisi badan jalan diatasnya dan akan mempercepat kerusakan jalan
tersebut. Untuk timbunan badan jalan diperlukan analisis stabilitas dan penurunan sehingga
tinggi timbunan yang dikehendaki untuk badan jalan tidak akan mengalami penurunan lagi
setelah kontruksi selesai dan kestabilan dari lereng timbunan dapat terpenuhi. Pada umumnya
cara yang digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah lunak dan meningkatkan stabilitas
adalah dengan pemampatan, mengganti lapisan tanah lunak dengan pasir atau timbunan dan
membuat tanggul samping. Sedangkan untuk struktur yang terlanjur rusak seperti struktur
jalan sering dilakukan penambahan lapisan jalan yang kurang ekonomis dan tidak efisien.
Selain cara-cara tersebut diatas ada alternatif lain yaitu dengan metoda drainase vertikal
sehingga kondisi tanah dapat lebih stabil.
Penambahan beban di atas suatu permukaan tanah dapat menyebabkan lapisan tanah
dibawahnya mengalami pemampatan. Pemampatan tersebut disebabkan oleh adanya
deformasi partikel tanah, relokasi partikel, keluarnya air atau udara dari dalam pori, dan
sebabsebab lain. Beberapa atau semua faktor tersebut mempunyai hubungan dengan
keadaan tanah yang bersangkutan. Secara umum, penurunan (settlement) pada tanah yang
disebabkan oleh pembebanan dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu :
1. Penurunan konsolidasi (consolidation settlement), yang merupakan hasil dari
perubahan volume tanah jenuh air sebagai akibat dari keluarnya air yang menempati
poripori tanah.
2. Penurunan segera (immediate settlement), yang merupakan akibat dari deformasi
elastis tanah kering, basah, dan jenuh air tanpa adanya perubahan kadar air.
-
7/28/2019 tugas 2 perbaikan tanah.doc
2/13
-
7/28/2019 tugas 2 perbaikan tanah.doc
3/13
keluarnya air dari dalam pori (yaitu konsolidasi) akan terjadi sesudah penurunan segera.
Penurunan konsolidasi tersebut biasanya jauh lebih besar dan lebih lambat serta lama
dibandingkan dengan penurunan segera.
Penurunan konsolidasi disebabkan karena adanya tambahan tegangan pada tanah
akibat adanya penambahan beban di atas tanah. Dengan adanya perubahan tegangan ini
terjadi perubahan tegangan air pori. Konsolidasi adalah terdesipasinya air pori dari ruang
antara butiran tanah sehingga pada akhir konsolidasi tegangan air pori kembali seperti
sebelum terjadi pertambahan beban. Akibat keluarnya air pori dari ruang antara butiran, maka
jarak butiran menjadi semakin dekat sehingga tanah mengalami penurunan.
Konsolidasi pada tanah dapat terjadi ke arah vertikal dan radial, yang pada umumnya
arah radial lebih dominan dibanding arah vertikalnya. Konsolidasi radial menyebabkan tanah
mengalami deformasi ke arah radial. Deformasi diikuti dengan kenaikan tekanan air pori dan
tegangan maupun regangan radial di dalam tanah. Proses konsolidasi berlangsung setelah
adanya pembebanan, kemudian diikuti dengan tekanan air pori yang berangsur-angsur
menurun dan berakhir dengan = 0. Untuk konsolidasi yang terjadi pada tanah di sekitar tiang
pondasi (tiang pancang) butiran-butiran tanah bergerak radial menuju tiang (inward),
sedangkan air pori menjauhi tiang (outward).
B. Preloading
Ketika pembangunan gedung-gedung, timbunan badan jalan atau dam, tanah yang
berada pada lapisan tanah lempung terkonsolidasi normal dengan kedalaman yang terbatas,
maka akan terjadi penurunan konsolidasi yang besar. Lempung terkonsolidasi normal adalah
tanah lempung yang tidak pernah menerima tekanan yang lebih besar daripada tekanan yang
ada pada saat sekarang. Tanah ini pada umumnya cenderung sangat kompersibel, mempunyai
daya dukung ultimit rendah dan permeabilitas yang rendah. Untuk mengatasi hal tersebut
maka teknik perbaikan tanah dengan preloading dapat digunakan untuk mengeliminir
masalah penurunan setelah pembangunan selesai.
Pada prinsipnya, preloading adalah pemberian beban sementara di permukaan tanah
(di atas tanah yang akan dibangun) sebelum pembangunan dimulai. Beban yang digunakan
bisa bermacam-macam, disesuaikan dengan kebutuhan. Setelah konsolidasi yang ditentukan
tercapai, beban dapat diambil kembali. Maksud dari pemberian beban preloading ini adalah
untuk mempercepat konsolidasi tanah di bawahnya. Seperti kita ketahui bilamana tanah
lempung jenuh apabila dibebani akan memampat dan air pori akan keluar, sehingga rongga-
rongga udara antar partikel tanah yang tadinya terisi air menjadi kosong. Oleh karena itu
-
7/28/2019 tugas 2 perbaikan tanah.doc
4/13
-
7/28/2019 tugas 2 perbaikan tanah.doc
5/13
-
7/28/2019 tugas 2 perbaikan tanah.doc
6/13
-
7/28/2019 tugas 2 perbaikan tanah.doc
7/13
Untuk mendapatkan desain yang baik, koefisien konsolidasi horisontal dan vertikal
(Ch dan Cv) yang akurat sangat penting untuk diketahui. Biasanya rasio Ch /Cv besarnya
antara 1 dan 2, semakin tinggi rasio ini, pemasangan drainasi semakin bermanfaat. Nilai
koefisien untuk lempung di dekat drainasi kemungkinan menjadi berkurang akibat proses
peremasan (remoulding) selama pemasangan (terutama bila digunakan paksi), pengaruh
tersebut dinamakan pelumasan (smear). Efek pelumasan ini dapat diperhitungkan dengan
mengasumsikan suatu nilai Ch yang sudah direduksi atau dengan menggunakan diameter
drainasi yang diperkecil.
Masalah lainnya adalah diameter drainasi pasir yang besar cenderung menyerupai
tiang-tiang yang lemah, yang mengurangi kenaikan tegangan vertikal dalam lempung sampai
tingkat yang tidak diketahui dan menghasilkan nilai tekanan air pori berlebihan yang lebih
rendah dan begitu pula halnya dengan penurunan konsolidasi. Efek ini dapat diminimalisir
bila menggunakan drainasi cetakan karena lebih fleksibel.
Diameter Efektif Pangaruh suatu Drain VertikalDiameter efektif pengaruh suatu drain vertikal yang berbentuk suatu kolom drain adalah
merupakan diameter rerata dari prisma tanah yang dipengaruhi oleh satu drain.
Tipe jaring segi empat : D = 1.13L
Tipe jaring segi tiga : D = 1.05L
Diameter Ekivalen
Dalam masalah drain bentuk pita, maka bentuk tampang drain adalah segi empat, sedangkan
untuk analisis konsolidasi tanah akibat drainase vetikal digunakan koordinat siliner sehingga
-
7/28/2019 tugas 2 perbaikan tanah.doc
8/13
bentuk plat perlu diekivalenkan ke bentuk silinder agar dapat menggunakan teori konsolidasi
radial. Magnan (1983) menyatakan bahwa :
d : diemeter ekivalen (cm)
B : lebar drain bentuk pita (cm)
Tg : tebal drain bentuk pita (cm)
D. Timbunan Tanah sebagai Preloading
Untuk konstruksi jalan raya yang membutuhkan lintasan yang sangat panjang, jika
akan digunakan preloading sebagai alternatif percepatan konsolidasi akan membutuhkan
beban sementara yang cukup banyak. Salah satu benda yang bisa dijadikan beban adalah
timbunan tanah. Tanah yang akan dibebani ditimbun dengan tanah sementara sampai elevasi
akhir tanah yang dikehendaki tercapai. Contoh penelitian yang pernah dilakukan untuk
mempercepat konsolidasi pada tanah lunak dengan tebal 12 meter menggunakan elevasi akhir
timbunan dan lama penimbunan sebagai variabel. Penelitian tersebut mengkombinasikan
-
7/28/2019 tugas 2 perbaikan tanah.doc
9/13
-
7/28/2019 tugas 2 perbaikan tanah.doc
10/13
Untuk mencapai ketinggian final elevasi 1 m dalam waktu 6 bulan dibutuhkan tinggi
timbunan (preloading) 2,5 m sedangkan untuk mencapai ketinggian final elevasi 3 m
dalam waktu 6 bulan dibutuhkan tinggi timbunan (preloading) 11 m.
Makin cepat waktu yang diperlukan untuk mengeliminir seluruh penurunankonsolidasi primer maka semakin tinggi preloading yang diperlukan untuk setiap final
elevasi timbunan yang direncanakan.
Untuk final elevasi timbunan 1 m s/d 2,5 m dan lamanya waktu 6 bulan maka tinggi
preloading yang diperlukan adalah berkisar antara 8,4 m jadi tidak perlu diberi
drainase vertical cukup dengan preloading saja.
Untuk final elevasi timbunan 3 m, cukup menggunakan jarak spasi vertical drain 3 m
saja karena derajat konsolidasinya sudah > 90%.
Hubungan Antara Waktu vs Derajat Konsolidasi dengan Variasi Jarak Vertikal Drain (S)
Penutup
Penggunaan preloading dan sand drain untuk mempercepat konsolidasi tanah lunak
merupakan usaha yang sangat efisien. Hal ini disebabkan karena penggunaan preloading akan
mempercepat penurunan tanah karena keluarnya air pori dari dalam tanah (konsolidasi).
Sementara itu sand drain mempersingkat jarak aliran air pori sehingga mudah keluar dari
tanah. Dengan adanya sand drain akan memungkinkan konsolidasi radial yaitu konsolidasi
pada arah horizontal menuju ke saluran, dan kemudian mengalir ke atas. Apabila hanya
digunakan preloading saja tanpa sand drain, maka konsolidasi yang terjadi hanya pada arah
vertikal saja karena konsolidasi ke arah horizontal sulit terjadi akibat tekanan tanah
disampingnya. Dengan mengkombinasikan keduanya untuk mempercepat konsolidasi tanah
-
7/28/2019 tugas 2 perbaikan tanah.doc
11/13
lunak untuk jalan raya akan mempersingkat waktu dengan selisih waktu yang cukup
signifikan. Sehingga pelaksanaan konstruksi jalan dapat segera dikerjakan.
-
7/28/2019 tugas 2 perbaikan tanah.doc
12/13
Daftar Pustaka
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-
ibnusudarm-32336
http://digilib.unmer.net/gdl.php?mod=browse&op=read&id=gdlnode-gdl-jou-
2005-taufancand-410&q=Tanah
http://kampuzsipil.blogspot.com/2010/08/percepatan-konsolidasi.html
http://repository.unand.ac.id/4025/1/Rina_Juliet_Artikel.pdf
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-ibnusudarm-32336http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-ibnusudarm-32336http://digilib.unmer.net/gdl.php?mod=browse&op=read&id=gdlnode-gdl-jou-2005-taufancand-410&q=Tanahhttp://digilib.unmer.net/gdl.php?mod=browse&op=read&id=gdlnode-gdl-jou-2005-taufancand-410&q=Tanahhttp://kampuzsipil.blogspot.com/2010/08/percepatan-konsolidasi.htmlhttp://repository.unand.ac.id/4025/1/Rina_Juliet_Artikel.pdfhttp://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-ibnusudarm-32336http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-ibnusudarm-32336http://digilib.unmer.net/gdl.php?mod=browse&op=read&id=gdlnode-gdl-jou-2005-taufancand-410&q=Tanahhttp://digilib.unmer.net/gdl.php?mod=browse&op=read&id=gdlnode-gdl-jou-2005-taufancand-410&q=Tanahhttp://kampuzsipil.blogspot.com/2010/08/percepatan-konsolidasi.htmlhttp://repository.unand.ac.id/4025/1/Rina_Juliet_Artikel.pdf -
7/28/2019 tugas 2 perbaikan tanah.doc
13/13
PERCEPATAN KONSOLIDASI TANAH LUNAK SEBAGAI DASAR
JALAN RAYA DENGAN MENGGUNAKAN PRELOADINGDAN SAND DRAIN
NUMAN FATHONI
0710610037
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL