tugas 1_mpkk_onang surya nugroho

14
PROPOSAL STUDI KELAYAKAN DAN KEANDALAN PROSES INTEGRASI PT PERTAMINA UNIT PENGOLAHAN RU IV CILACAP OS POWER CONSULTANT Onang surya Nugroho 9/27/15 PROJ/09/23

Upload: onang-surya-nugroho

Post on 10-Feb-2016

241 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Manajemen Proyek Proposal Awal

TRANSCRIPT

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN DAN KEANDALAN PROSES INTEGRASI PT PERTAMINA UNIT PENGOLAHAN RU IV CILACAP

OS POWER CONSULTANT

Onang surya Nugroho 9/27/15 PROJ/09/23

O S P O W E R C O N S U L T A N T | 1

OS POWER CONSULTANT

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan terhadap minyak dunia akan terus meningkat baik di negara maju

maupun negara berkembang. Meskipun dunia telah bekerja sama dalam

mencanangkan sebuah program diversifikasi energi, yakni proses alokasi atau

pergeseran kebutuhan energi terhadap sumber fosil menjadi proses pemenuhan

kebutuhan energi menggunakan sumber energi terbarukan, namun nyatanya

energi fossil tetap menjadi prioritas utama demi pemenuhan kebutuhan hidup.

PT Pertamina sebagai basis perusahan energi terbesar di Indonesia memiliki

peran yang sangat vital dalam kelangsungan hidup masyarakat dan negeri ini. Bisnis

PT Pertamina terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian hulu dan hilir. Kilang-kilang

Pertamina menghasilkan produk BBM yang terdiri dari premium, kerosene, solar,

avtur, minyak bakar, minyak diesel, Pertamax & Pertamax Plus yang bernilai

Research Octane Nnumber (RON) tinggi, serta minyak diesel dengan cetane

number tinggi dan kandungan sulfur rendah dengan merek Pertamina Dex.

Kilang Pertamina juga menghasilkan LPG dan produk gas, antara lain Bahan

Bakar Gas (BBG), MusiCool, Hydrocarbon Aerosol Propellant (HAP) dan Vi-Gas.

Sedangkan produk Non-BBM yang dihasilkan kilang Pertamina antara lain

Paraxylene, Benzene, Propylene, solvent dan Non-BBM lainnya.

Usaha pengolahan Pertamina dilaksanakan di 6 Refinery Unit (RU) di seluruh

Indonesia, yaitu RU II Dumai - Sei Pakning, RU III Plaju, RU IV Cilacap, RU V

Balikpapan, RU VI Balongan dan RU VII Sorong. PT PERTAMINA (PERSERO) Unit

Pengolahan IV Cilacap merupakan salah satu dari 7 jajaran unit pengolahan di tanah

air, yang memiliki kapasitas produksi terbesar yakni 348.000 barrel/hari, dan

terlengkap fasilitasnya. Kilang ini bernilai strategis karena memasok 34% kebutuhan

BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa.

Untuk menjaga kontinuitas pengolahan minyak, PT. Pertamina membutuhkan

sumber listrik yang cukup besar. Mereka mengoperasikan pembangkit listrik

dengan kapasitas 5 x 8 MW dan 4 x 20 MW. Akibat dari penambahan beban pada

PT. Pertamina RU IV Cilacap, maka ada penambahan pembangkit baru dengan

O S P O W E R C O N S U L T A N T | 2

OS POWER CONSULTANT

kapasitas 2 x 15 MW. Sistem pengoperasian pada Unit Pengolahan IV Cilacap

terbagi menjadi area 50, area 510, dan area 051. Kondisi terbaru yang merupakan

urgensitas guna pemenuhan kebutuhan energi adalah dengan penggabungan area

50, 510, dan 051 dengan RFCC dan PLN dengan daya total sebesar 150 MW dan

konsumsi daya 110 MW. Diperlukan studi pemodelan sistem yang baru untuk

mengurangi masalah – masalah yang akan terjadi ketika perealisasian integrasi

sistem baru.

1.2 Permasalahan

Secara garis besar, beberapa permasalahan yang akan dihadapi oleh PT

Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap dalam melakukan integrasi RFCC dan PLN

adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara mengintegrasikan pembangkit PT Pertamina Unit

Pengolahan IV Cilacap dengan PLN ?

2. Apakah setelah dilakukan integrasi, PT. Pertamina Unit Pengolahan RU IV

Cilacap dapat beroperasi dengan kelayakan dan keandalan yang tinggi ?

3. Bagaimana sistem pengamanan listrik PT. Pertamina Unit Pengolahan RU IV

Cilacap ?

4. Bagaimana cara mengantisipasi short circuit level yang tidak memadai ?

1.3 Tujuan Studi

Tujuan dari studi kelayakan dan keandalan integrasi pada PT. Pertamina Unit

Pengolahan RU IV Cilacap adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui cara mengintegrasi PT. Pertamina Unit Pengolahan RU IV Cilacap

yaitu area 50, area 510, area 051, dan RFCC dengan listrik berasal dari grid

PLN.

2. Mengetahui nilai kelayakan dan keandalan seluruh pabrik PT. Pertamina Unit

Pengolahan RU IV Cilacap setelah dilakukan integrasi.

3. Mengetahui sistem pengamanan listrik pabrik pabrik PT. Pertamina Unit

Pengolahan RU IV Cilacap yang sesuai dan andal.

O S P O W E R C O N S U L T A N T | 3

OS POWER CONSULTANT

4. Mengetahu pola operasi yang optimal untuk masing-masing pabrik pabrik PT.

Pertamina Unit Pengolahan RU IV Cilacap.

1.4 Solusi Yang Ditawarkan

Untuk menjawab permasalahan yang telah disebutkan pada point

sebelumnya, maka beberapa solusi yang layak dan logis untuk ditawarkan adalah

sebagai berikut:

1. Melakukan studi mengenai proses integrasi pabrik PT. Pertamina Unit

Pengolahan RU IV Cilacap dengan mencakup aspek keamanan, keandalan, dan

kelayakan.

2. Melakukan analisa mengenai sistem yang sudah ada (dari pabrik PT.

Pertamina Unit Pengolahan RU IV Cilacap sebelumnya: area 50, area 510, area

051 serta RFCC) dan memberikan beberapa opsi konfigurasi yang sebaiknya

digunakan untuk proses integrasi pabrik PT. Pertamina Unit Pengolahan RU IV

Cilacap

3. Penentuan proses integrasi yang dengan mengkaji segala aspek yang

dibutuhkan oleh perusahaan PT. Pertamina Unit Pengolahan RU IV Cilacap

berupa ekonomis, cepat, low risk of accident, dan optimal.

O S P O W E R C O N S U L T A N T | 4

OS POWER CONSULTANT

BAB 2. LINGKUP PEKERJAAN

Pada Bab 2 (dua) ini akan dikaji dan dibahas lingkup pekerjaan sebagai tahap

selanjutnya setelah melakukan permasalahan dan gambaran solusi yang telah dibahas

pada Bab 1 (satu). Dilakukan metode pembatasan – pembatasan dalam prosesnya agar

kegiatan studi integrasi pada pabrik PT Pertamina Unit Pengolahan RU IV Cilacap yang

dilakukan dapat lebih mendalam dan fokus.

2.1 Survei Lokasi

Dalam studi ini, beberapa lokasi yang akan dilakukan peninjauan mengenai sistem

dan pola integrasi:

1. Pabrik existing : area 50, area 510, area 051, dan RFCC

2. Pembangkit dimasing-masing pabrik

3. Transformator transmisi pabrik

2.2 Kebutuhan Studi

Untuk menunjang proses integrasi, terdapat beberapa hal yang perlu dikaji

berdasarkan aspek kelistrikan:

1. Load Flow Analysis

Load Flow Analysis adalah studi analisa yang mempelajari pola aliran daya dari

sumber (pembangkit) hingga pada seluruh beban yang ada (peralatan elektronik,

peralatan produksi pabrik, dan sebagainya). Melalui studi analisa ini, dapat diketahui

seberapa besar daya yang dibutuhkan serta seberapa baik konfigurasi jaringan yang

harusnya dibuat. Setelah mengetahui aliran daya pada suatu jaringan, maka dapat

dipelajari juga kasus-kasus apabila terjadi kegagalan dalam suatu sistem. Hal ini dikenal

sebagai lanjutan dari load flow analysis yaitu short circuit analysis. Dari short circuit

analysis, dapat diperkirakan mengenai peralatan yang harus diperhatikan jika terjadi

kegagalan dalam suatu system, sehingga hal tersebut dapat dihindari.

2. Arc Flash Analysis

Adalah sebuah studi lapangan yang mempelajari tentang bahaya-bahaya yang akan

terjadi terhadap operator (manusia) maupun peralatan. Dari hasil studi ini maka akan

dihasilkan sebuah laporan yang berisi saran dan instruksi agar para pekerja atau operator

tetap aman dan peralatan elektrikal dari system pabrik dapat bekerja dengan semestinya.

O S P O W E R C O N S U L T A N T | 5

OS POWER CONSULTANT

3. Studi Kelayakan Proteksi

Adalah sebuah studi yang mempelajari dan memperkirakan gangguan-gangguan

apa saja yang akan terjadi serta cara untuk menanggulanginya atau meminimalisirkannya.

Terdapat banyak hal yang akan dihasilkan dari studi ini, misalnya tentang prioritas

pelepasan beban akibat menurunnya kinerja pembangkit (dikenal dengan istilah load

shedding) atau mengenai pemadaman generator akibat kegagalan pada bus beban

(dikenal dengan istilah generator shedding). Selain itu apabila diperlukan, akan diadakan

studi mendalam mengenai peralatan yang dinilai vital dalam proses produksi mengenai

kemungkinan kegagalan apa yang akan terjadi.

4. Relay Coordination

Studi mengenai kemampuan relay sebagai salah satu faktor pengaman dan

perhitungan mengenai kegagalan atau gangguan pada suatu sistem. Dapat dikatakan

relay dalam hal ini berfungsi sebagai sensor yang mendeteksi apabila terdapat kegagalan

pada salurannya.

5. Studi case: Transient analysis

Adalah studi analisa mengengai gangguan-gangguan yang mungkin terjadi pada

saluran transimisi yang menghubungkan pembangkit-pembangkit yang ada. Dalam hal ini

diperhatikan juga faktor harmonisa sebagai bentuk tidak linearnya beban. Harmonisa

sendiri dipengaruhi beberapa hal yang ada dalam sistem produksi, diantaranya starting

motor dan transformator.

6. Studi case: Motor starting dan Transformator start up

Berdasarkan pengalaman empiris (hasil observasi), sering kali saat motor akan

diaktifkan menimbulkan gangguan yang cukup serius karena membutuhkan supply daya

awal yang relative besar. Begitu pula pada trafo, sering kali gangguan ini tidak

berpengaruh terhadap peralatan tersebut melainkan pada sistem lain yang sudah stabil.

7. Studi Pola Operasi

Melalui studi pola operasi, akan diketahui bagaimana cara mengoperasikan pabrik

dan segala system integrasinya dengan optimal, efisien, dan seimbang, sehingga mampu

menekan biaya produksi dan meningkatkan keandalan masing-masing system produksi.

Selalin itu dari studi pola operasi ini, akan muncul panduan atau saran mengenai tata cara

O S P O W E R C O N S U L T A N T | 6

OS POWER CONSULTANT

pengoperasian yang nantinya akan membantu para pekerja dalam melakukan

pengoperasian pabrik.

O S P O W E R C O N S U L T A N T | 7

OS POWER CONSULTANT

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Dari studi umum mengenai kemungkinan-kemungkinan hal yang akan terjadi, maka

dapat direncanakan strategi studi, pola kerja, serta rentang waktu yang diperlukan. Untuk

menggambarkan hal tersebut, disusun flow chart sebagai berikut:

MULAI

Pengumpulan Data dan Survei Lokasi

Pemodelan Sistem PT Pertamina OP RU

IV Cilacap area existing

Analisa Sistem

area existing

Penentuan Sistem Baru

Pemasangan Sistem Baru

Analisa Sistem

Baru

Pembuatan Laporan

SELESAI

O S P O W E R C O N S U L T A N T | 8

OS POWER CONSULTANT

Deskripsi Rencana Kerja :

1. Pengumpulan data dan Survei Lokasi

Pada tahap awal ini, dilakukan studi literature dan pengumpulan data mengenai

keadaan dan kondisi pabrik saat ini. Dalam hal ini juga diperhatikan hal-hal apa saja yang

sudah dilakukan di proses kelistrikan masing-masing pabrik. Untuk membandingkan data

yang telah dimiliki dengan kondisi yang sesungguhnya, maka diperlukan survey lokasi.

Dalam kegiatan ini juga akan diperhatikan kesesuaian dan rancangan kasar mengenai hal

yang boleh atau tidak boleh dilakukan dalam proses integrasi.

2. Pemodelan sistem yang telah ada

Setelah mengetahui data dan kondisi yang ada, maka dilakukan pemodelan

terhadap sistem tersebut menggunakan software computer. Hal ini diharapkan

memudahkan analisa, sehingga dapat diketahui bagian mana dari sistem yang baik atau

buruk tanpa harus melakukan kegiatan langsung di pabrik.

3. Analisa sistem yang telah ada

Dari pemodelan yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa mengenai

sistem yang telah ada. Apakah sistem yang tersedia tersebut sudah handal dan layak

untuk dilakukan integrasi atau tidak. Dari analisa ini selanjutnya akan membantu proses

penentuan konfigurasi untuk integrasi pabrik.

4. Penentuan sistem integrasi baru

Dari analisa sebelumnya, maka dapat ditentukan sistem integrasi baru yang paling

baik, dilihat dari berbagai aspek: ekonomi, keamanan, keandalan, kemudahan

pemasangan, serta resiko kecelakaan kerja. Setelah ditentukan, dilakukan simulasi

terlebih dahulu dan dilakukan analisa dari simulasi tersebut.

5. Pemasangan sistem integrasi baru

Adalah proses pemasangan sistem integrasi antara pabri Pusri IIB dengan pabrik-

pabrik sebelumnya (Pusri II, III, IV, IIB)

6. Analisa akhir dan pembuatan laporan

Setelah semua proses pemasangan telah berhasil, maka dilakukan analisa

mengenai keadaan yang ada dengan membandingkan hasil analisa simulasi. Jika terdapat

O S P O W E R C O N S U L T A N T | 9

OS POWER CONSULTANT

kesalahan, maka dilakukan pemeriksaan dan perawatan. Setelah sistem dinyatakan layak

dan handal, maka laporan akhir dibuat.

O S P O W E R C O N S U L T A N T | 10

OS POWER CONSULTANT

BAB 4. DURASI PEKERJAAN

Dari metode pekerjaan yang telah ditentukan, maka diatur strategi dan pola pekerjaan

yang akan dilakukan, beserta rentang waktu yang dibutuhkan

Rencana Kerja Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4

Pengumpulan Data

dan Survei Lokasi

Pemodelan Sistem

PT Pertamina OP RU

IV Cilacap area

existing

Analisa Sistem area

existing

Penentuan Sistem

Baru

Pemasangan Sistem

Baru

Analisa Sistem Baru

Pembuatan Laporan

Kesimpulan durasi pekerjaan yang dibutuhkan adalah 16 minggu ( 16 x 7 hari kerja = 112

hari kerja )

O S P O W E R C O N S U L T A N T | 11

OS POWER CONSULTANT

BAB 5. TENAGA KERJA

Dalam studi kelayakan dan keandalan proses integrasi pabrik PT Pertamina Unit

Pengolahan RU IV Cilacap dibutuhkan beberapa tenaga kerja yang ahli dibidangnya:

1. Project Manager: Onang Surya Nugroho (satu orang)

Sebagai pimpinan proyek dan penanggung jawab dalam proses studi kelayakan dan

keandalan integrasi pabrik PT Pertamina Unit Pengolahan RU IV Cilacap.

2. Transient and Stability Engineer: Alfa Bravo (satu orang)

Ahli bidang transien dan stablitas, akan melakukan analisa terhadap kestabilan

saluran apabila ada kondisi buruk yang terjadi, serta memberikan solusi atas

pencegahan dan pengamanan.

3. Power Simulation Engineer: Charlie Delta (satu orang)

Ahli bidang simulasi Sistem Tenaga Listrik, akan melakukan modeling dan analisa

sistem baru dan sistem lama, serta memberikan rekomendasi terhadap sistem

baru.

4. Power Electronics Engineer: Echo Foxtrot (satu orang)

Ahli bidang peralatan elektronik sistem tenaga, akan melakukan koordinasi

mengenai peralatan yang baik digunakan serta menaikkan keandalan masing

masing peralatan.

5. High Voltage Engineer: Golf Hotel India Juliet (satu orang)

Ahli bidang tegangan tinggi, akan menentukan kemampuan jaringan dalam

melakukan transmisi listrik, serta memberikan rekomendasi sistem yang akan

digunakan.

6. Junior Engineer: Kilo Lima Mike November (satu orang)

Tenaga ahli yang akan membantu proses studi baik dari pengumpulan data hingga

pembuatan laporan akhir.

O S P O W E R C O N S U L T A N T | 12

OS POWER CONSULTANT

BAB 6. RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

1. Rancangan Biaya Tenaga Kerja

Tenaga Kerja Biaya Per Satuan Jumlah Biaya Total

Project Manager 40.000.000,- 1 40.000.000,-

Transient and Stability

Eng.

30.000.000,- 1 30.000.000,-

Power Simulation Eng. 30.000.000,- 1 30.000.000,-

Power Electronics Eng. 27.000.000,- 1 27.000.000,-

High Voltage Eng. 27.000.000,- 1 27.000.000,-

Junior Eng. 25.000.000,- 1 25.000.000,-

TOTAL 179.000.000,-

2. Rancangan Biaya Barang Habis Pakai

Nama Barang Jumlah Satuan Harga Per

Satuan

Biaya Total

Kertas HVS 1 Rim 48.000,- 48.000,-

Pulsa Komunikasi 1 Pcs 150.000,- 150.000,-

Sewa Komputer 2 Pcs 2.500.000,- 5.000.000,-

Sewa Printer 1 Pcs 1.000.000,- 1.000.000,-

Sewa HT 6 Pcs 300.000,- 1.800.000,-

TOTAL 7.998.000,-

3. Rancangan Biaya Operasional

Nama Jumlah Satuan Harga Per

Satuan

Biaya Total Ket.

Tiket Kereta

Eksekutif Sub –

Clcp

24 Pcs 800.000,- 19.200.000,-

Hotel* 24 Pcs

O S P O W E R C O N S U L T A N T | 13

OS POWER CONSULTANT

Transportasi

menuju plan

site

Akomodasi* Konsumsi

Operasional

Tenaga Kerja

560 hari 250.000,- 140.000.000,- 5 orang

pekerja

TOTAL 159.200.000,-

(*) Ditanggung pihak PT Pertamina

Total biaya yang harus dibayarkan adalah senilai :

1. Rencana Biaya Tenaga Kerja 179.000.000,-

2. Rancangan Biaya Barang Habis

Pakai

7.998.000,-

3. Rancangan Biaya Operasional 159.200.000,-

TOTAL 346.198.000,-

Demikianlah proposal studi kelayakan dan keandalan proses integrasi pabrik PT

Pertamina Unit Pengolahan RU IV Cilacap ini dibuat, segala bentuk solusi, analisa, dan

metode pelaksanaan serta durasi waktu yang dibuat dalam proposal ini dapat

dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya.

Surabaya, 27 September 2015

Project Manager

(Onang Surya Nugroho)