tugas 1 kombis c.4-4

Upload: nurinassafitri

Post on 07-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Reformasi Agraria hubungannya dengan bunga Anthurium

TRANSCRIPT

C.4-4

Komunikasi Agribisnis, GAP, Organisasi Agribisnis Dan Reformasi Agraria Dalam Agribisnis Bunga Anthurium

A. Komunikasi AgribisnisKomunikasi Agribisnis terdiri dari dua pengertian, yakni komunikasi dan agribisnis itu sendiri. MenurutHovland, Janis & Kelley (1953)komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).Sedangkan pengertian agribisnis menurut Sjarkowi dan Sufri (2004), Agribisnis adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang meliputi pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri atau pun juga pengusahaan pengelolaan hasil pertanian. Komunikasi Agribisnis menurut Suprapto dalam buku Komunikasi Bisnis Silang Budaya (2012) adalah proses pertukaran informasi yg bertujuan agar komunikan/petani menerima pesan dan mendapat pengertian persis sama dengan yang dimaksud/dikehendaki oleh penyampai pesan agar terjadi kesepahaman antarasumber dengan penerima dalam bidang pertanian. Terdapat empat komponen penting dalam terjadinya yaitu sumber atau pemberi pesan (source) , pesan (message), saluran (channel), dan penerima (receiver). Komunikasi akan berlangsung efektif apabila terdapat kesamaan makna pesan antara komunikator dan komunikan (pengalaman dan interest menentukan).Komunikasi Agribisnis ini memiliki peran penting dalam pertanian. Pertama, tentunya dengan adanya komunikasi agribisnis, maka antar individu akan semakin mudah dalam menjalankan proses agribisnis. Kedua, komunikasi agribisnis ini sangat berperan dalam memasarkan produk pertanian agar produk pertanian dapat tersebar merata dalam waktu yang relative singkat mengingat karakteristik dari produk pertanian yang mudah rusak dan tidak tahan lama. Kemudian, jika terjadi komunikasi agribisnis yang baik, maka bisa saja produk yang dikomunikasikan menjadi lebih tinggi nilai jualnya, karena keberhasilan dari organisasi adalah komunikasi yang tepat dan efektif.B. Good Agricultural Practices (GAP)Good Agricultural Practices atau biasa disingkat dengan GAP adalah sebuah istilah dari pertanian berkelanjutan yang telah menjadi dasar penyusunan dan prosedur operasi Praktek Pertanian Baik (PPB) (Achmad-Suryana, 2005)Departemen Pertanian (2008) menerangkan bahwa penerapan GAP melalui Standar Operasional Prosedur (SOP) yang spesifiklokasi, spesifik komoditas dan spesifik sasaran pasarnya, dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan petani agar memenuhi kebutuhan konsumen dan memiliki daya saing tinggi dibandingkan dengan produk padanannya dari luar negeri.GAP (Good Agricultural Practices) adalah suatu pedoman dalam praktik pertanian yang baik dan benar untuk memperoleh hasil panen yang optimal, bermutu tinggi, terjamin, aman, efisien, berwawasan lingkungan, dan dapat dirunut kembali (treaceable) asal-usul dan proses yang dilalui sebelum diperdagangkan dan digunakan. Pedoman tersebut merupakan seperangkat prinsip dan prosedur yang digali darit radisi pertanian yang ada dan adopsi gagasan dan inovasi teknologi untuk pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan (Sumarno, 2005; Sudiarto, 2006)GAP difokuskan pada kegiatan budidaya, pengolahan primer komoditas pertanian dan penyimpanannya, yang diperdagangkan dan digunakan dalam industri makanan, pakan, obat, penambah rasa (flavor) dan parfum.Pedoman GAP disusun untuk dijadikan acuan/ pedoman praktis prinsip dan tata cara pencapaiannya, yang meliputi aspek-aspek berikut (Sudiarto, 2006) :1. Bahan tanaman (varietas, identitas botani)2. Budidaya, temasuk pemilihan lahan dan pemupukan, pengairan, pemeliharaan dan pengendalian organisme pengganggu3. Panen, dilakukan pada kondisi tanaman memberikan kualitas terbaik dari kondisi cuaca yang memungkinkan dan tidak merusak hasil dan mutunya4. Pengolahan primer termasuk pencucian, perajangan, pengeringan, dan penyulingan5. Pengemasan6. Penyimpanan dan pengiriman.7. Peralatan yang digunakan, 8. Personel dan fasilitas untuk personelUntuk seluruh tahapan GAP perlu disusun berbagai standar prosedur operasionalnya (SOP). Perbedaan manajemen GAP yang terkait dengan SOP yang berbeda atau lingkungan lahan yang berbeda diberi penomoran batch yang berbeda pula.

C. Organisasi AgribisnisMenurut Drs Malayu S.P ( 2005) Organisasi agribisnis adalah sebuah organisasi yang bergerak di bidang perekonomian dalam sektor pertanian. Sedangkan Osbron (2004) mendefinisikan kumpulan orang yang bekerja sama dengan cara mendistribusikan pekerjaan guna mencapai tujuan tertentu .Faktor faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan bentuk usaha organisasi agribisnis adalah jumlah biaya perorganisasian, tingkat kesulitan pengorganisasian, jumlah modal yang dibutuhkan, jumlah modal pemilik yang tersedia, kemudahan untuk peroleh tambahan modal, tingkat kerahasian perusahaan, besarnya resiko, dan jenis bisnis. Umumnya terdapat 4 bentuk dasar usaha organisasi agribisnis : 1. Perusahaan perseorangan 2. Persekutuaan 3. Perseroaan 4. Koperasi Perusahaan Perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha di mana pemilik badan usaha itu adalah perseorangan yang melakukan pekerjaan untuk mendapatkan laba.Kelebihannya adalah organisasi ini mudah bergerak.Persekutuan Firma adalah usaha untuk menjalankan sebuah perusahaan dengan memakai nama bersama. Atau Persekutuan Firma adalah Perjanjian antara dua orang atau lebih di mana masing-masing pihak secara bersama-sama menyetor modal untuk menjalankan usaha bersama dengan tanggung jawab bersama. Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan modal usaha terdiri atas beberapa saham (sero). Ciri-ciri nya adalah tujuan utamanya yang mencari laba (Komersial), dipimpin oleh direksi, pegawainya yang berststus swasta dan tidak memperoleh fasilitas Negara.Koperasi berasal dari dua suku kata, co dan operation. Co berarti bersama dan operation berarti pekerjaan, sehingga kalau digabung menjadi cooperation, atau dengan kata lain, koperasi berarti pekerjaan bersama atau bersama-sama bekerja untuk mencapai tujuan tertentu. Koperasi menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1 merupakan usaha kekeluargaan dengan tujuan mensejahterakan anggotanya.

D. Reformasi Agraria dalam AgribisnisReformasi agraria adalah suatu istilah yang dapat merujuk kepada dua hal. Secara sempit istilah tersebut merujuk pada distribusi ulang lahan pertanian atas prakarsa atau dukungan pemerintah (reformasi pertanahan (land reform)); sedangkan secara luas istilah tersebut merujuk pada peralihan sistem agraria suatu negara secara keseluruhan, yang sering kali juga meliputi reformasi pertanahan. Reformasi agraria dapat mencakup kebijakan dalam bidang kredit, pelatihan, penyuluhan, penyatuan tanah, dll. Bank Dunia mengevaluasi reformasi agraria menggunakan lima dimensi: (1) harga dan liberalisasi pasar, (2) reformasi pertanahan (termasuk pengembangan pasar pertanahan), (3) saluran pasokan atas pengolahan hasil dan input pertanian, (4) keuangan pedesaan, (5) institusi pasar. Dalam tataran operasional Reforma Agraria di Indonesia dilaksanakan melalui 2 (dua) langkah yaitu:1. Penataan kembali sistem politik dan hukum pertanahan berdsarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undsang Pokok Agraria ( UUPA ).2. Proses Penyelenggaraan Land Reform Plus, yaitu penataan aset tanah bagi masyarakat dan Penataan akses masyarakat terhadap sumber-sumber ekonomi dan politik yang memungkinkan masyarakat untuk memanfaatkan tanahnya secara baik. Maksud dan Tujuan Reforma AgrariaMaksud Reforma Agraria adalah untuk menciptakan sumber-sumber kesejahteraan masyarakat yang berbasis agrarian, menata kehidupan masyarakat yang lebih berkeadilan, meningkatkan berkelanjutan sistem kemasyarakatan kebangsaan dan kenegaraan indonesia, serta meningkatkan harmoni kemasyarakatan.Tujuan Reforma Agraria adalaha untuk mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, memperbaiki akses masyarakat kepada sumber-sumber ekonomi, terutama tanah , menata ulang ketimpangan penguasaan pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah dan sumber-sumber agrarian, mengurangi sengketa dan konflik pertanahan dan keagrariaan, memperbaiki dan menjaga kualitas lingkungan hidup, meningkatkan ketanahan pangan dan energi masyarakat.Prinsip-Prinsip Reforma Agraria1. memelihara dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;2. menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia;3. menghormati supremasi hukum dengan mengakomodasi keanekaragaman dalam unifikasi hukum;4. mensejahterakan rakyat, terutama melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia;5. mengembangkan demokrasi, kepatuhan hukum, transparansi dan optimalisasi partisipasi rakyat;6. mewujudkan keadilan dalam penguasaan, pemilikan, penggunaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sumberdaya agraria dan sumberdaya alam;7. memelihara keberlanjutan yang dapat memberi manfaat yang optimal dengan tetap memperhatikan daya tampung dan dukung lingkungan;8. melaksanakan fungsi sosial, kelestarian, dan fungsi ekologis sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat;9. meningkatkan keterpaduan dan koordinasi antarsektor pembangunan dalam pelaksanaan pembaruan agraria dan pengelolaan sumberdaya alam;10. mengakui dan menghormati hak masyarakat hukum adat dan keragaman budaya bangsa atas sumberdaya agraria dan sumberdaya alam;11. mengupayakan keseimbangan hak dan kewajiban negara, pemerintah (pusat, daerah provinsi, kabupaten/kota, dan desa atau yang setingkat), masyarakat dan individu;12. melaksanakan desentralisasi berupa pembagian kewenangan di tingkat nasional, daerah provinsi, kabupaten/kota, dan desa atau yang setingkat, berkaitan dengan alokasi dan manajemen sumberdaya agraria dan sumberdaya alam.Arah Kebijakan Reforma Agraria1. Melakukan pengkajian ulang terhadap berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan agraria dalam rangka sinkronisasi kebijakan antarsektor demi terwujudnya peraturan perundang-undangan yang didasarkan pada prinsip-prinsip Reforma Agraria.2. Melaksanakan penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (landreform) yang berkeadilan dengan memperhatikan kepemilikan tanah untuk rakyat, baik tanah pertanian maupun tanah perkotaan.3. Menyelenggarakan pendataan pertanahan melalui inventarisasi dan registrasi penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah secara komprehensif dan sistematis dalam rangka pelaksanaan landreform.4. Menyelesaikan konflik-konflik yang berkenaan dengan sumberdaya agraria yang timbul selama ini sekaligus dapat mengantisipasi potensi konflik dimasa mendatang guna menjamin terlaksananya penegakan hukum dengan didasarkan atas prinsip-prinsip Reforma Agraria.5. Memperkuat kelembagaan dan kewenangannya dalam rangka mengemban pelaksanaan pembaruan agraria dan menyelesaikan konflik-konflik yang berkenaan dengan sumberdaya agraria yang terjadi.6. Mengupayakan pembiayaan dalam melaksanakan program pembaruan agraria dan penyelesaian konflik-konflik sumberdaya agraria yang terjadi.Dasar Hukum Reforma Agraria 1. UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 amandemen keempat2. Tap MPR Nomor IX/ MPR/ 20013. Keputusan MPR Nomor 5/MPR/20034. Undang-Undang Pokok Agraria 1960 (UUPA 1960)5. Perpres No. 10 Tahun 2006Objek Reforma AgrariaTanah merupakan komponen dasar dalam reforma agraria, maka pada dasarnya tanah yang ditetapkan sebagai objek reforma agraria adalah tanah-tanah negara dari berbagai sumber yang menurut peraturan perundang-undangan dapat dijadikan sebagai objek reforma agrarian. Subjek Reforma AgrariaPada dasarnya subyek Reforma Agraria adalah penduduk miskin di perdesaan baik petani, nelayan maupun non-petani/nelayan.

E. Bunga AnthuriumAnthurium termasuk tanaman dari keluarga Araceae. Anthurium memiliki bentuk daun yang indah, unik, dan bervariasi. Sehingga membuat tanaman ini tampak kokoh namun memancarkan keanggunan, terkesan mewah dan eksklusif. Anthurium secara umum dibagi dua jenis, Anthurium yang berdaun indah adalah asli Indonesia, sedangkan yang untuk bunga potong berasal dari Eropa. Di Indonesia tidak kurang terdapat 7 jenis anthurium, yaitu Anthurium cyrstalinum (kuping gajah), Anthurium pedatoradiatum (wali songo), Anthurium andreanum, Anthurium rafidooa, Anthurium hibridum (lidah gajah), Anthurium makrolobum dan Anthurium scherzerianum.1. PerbanyakanAnthurium dapat diperbanyak dengan 2 cara, yaitu generatif (biji) dan vegetatif (stek). a. Perbanyakan dengan cara generatif (biji) Tanaman anthurium memiliki 2 macam bunga yaitu bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan ditandai oleh adanya benang sari, sedangkan bunga betina ditandai oleh adanya lendir. Biji diperoleh dengan menggunakan jentik, bunga sari diambil dan dioleskan sampai rata di bagian lendir pada bunga betina. Sekitar 2 bulan kemudian, bunga yang dihasilkan sudah masak, di dalamnya terdapat banyak biji anthurium. Biji-biji tersebut di kupas, dicuci sampai bersih dan diangin-anginkan, kemudian ditabur pada medium tanah halus. Persemaian ditempatkan pada kondisi lembab dan selalu disiram.b. Perbanyakan dengan cara vegetatif (stek)Ada 2 cara perbanyakan secara vegetatif, yaitu stek batang dan stek mata tunas. Cara perbanyakan dengan stek batang adalah memotong bagian atas tanaman (batang) dengan menyertakan 1 - 3 akar, bagian atas tanaman 'yang telah dipotong kemudian ditanam, pada medium tumbuh yang telah disiapkan. Sedangkan perbanyakan dengan mata tunas adalah mengambil satu mata pada cabang, kemudian menanam mata tunas pada medium tumbuh yang telah disiapkan. Untuk menabur biji dan stek , yaitu dengan cara penyiapan medium tumbuh dan penyiapan pot.2. Syarat Tumbuha. Kebutuhan Cahaya Untuk mendapatkan cahaya yang sesuai, pembudidayaan yang dilakukan pada daerah dataran rendah membutuhkan bangunan dengan atap naungan paranet 60-70%. Jika cahaya terlalu banyak, daun akan menguning dan kering, sebaliknya bila cahaya kurang daun nampak lemas dan pucat, serta daun dan tangkainya cenderung memanjang.b. Kebutuhan SuhuSuhu lingkungan yang optimal berkisar antara 18-31 C. c. Kebutuhan Kelembaban Kelembaban udara yang cocok untuk pertumbuhan si raja daun ini berkisar antara 60%-80%. d. Sirkulasi Udara Angin semilir akan memberikan kondisi yang baik bagi tanaman. Peranan kipas angin yang dipasang di lingkungan pertanaman akan menyejukan udara, menjaga kelembaban dan suhu udara.3. Morfologi TanamanAkar Anthurium yang sehat mempunyai jumlah akar yang banyak, berwarna putih dan menyebar ke segala arah. Oleh sebab itu membutuhkan media yang porous. Batang Anthurium tidak nampak karena terbenam di dalam media. Daun Anthurium pada umumnya tebal dan kaku, bentuknya bervariasi seperti berbentuk jantung, lonjong, lancip, dan memanjang. Untuk Anthurium daun, kekompakan bentuk daun meningkatkan nilai estetikanya. Anthurium mempunyai bunga berumah satu artinya dalam satu bunga terkandung sel kelamin betina dan sel kelamin jantan. Bunga terdiri dari tangkai, mahkota, dan tongkol. Semua bagian bunga tersebut menjadi satu kesatuan dan berbentuk seperti ekor, sehingga Anthurium dikenal dengan si bunga ekor. Putik dan tepung sari menempel pada tongkol. Pada umumnya putik masak lebih awal dibanding tepung sari. Buah berbentuk bulat dan menempel pada tongkol, buah muda berwarna hijau setelah masak berwarna merah. Biji yang telah masak akan terlepas dari tongkolnya, biji inilah yang baik untuk disemai. Bibit yang dihasilkan dari biji, umumnya mempunyai sifat yang berbeda dari induknya.4. Pemeliharaan & Perawatan Pemeliharaan dan perawatan yang harus dilakukan meliputi penyiraman, pemupukan da membersihkan daun dari debu dan kotoran yang menempel serta memotong daun yang menguning. Di samping itu kegiatan pemeliharaan yang tidak terlupakan adalah repotting. Repotting merupakan kegiatan penggantian pot dan sekaligus media karena ukuran tanaman dan potnya sudah tidak sesuai lagi. Hal yang perlu diperhatikan dalam repotting ini adalah memotong dan membersihkan akar-akar yang busuk dan mengatur perakaran pada media dan pot yang baru. Jangan sampai akar tidak menempel pada media (ada rongga antara media dan akar) karena hal ini akan menyebabkan membusuknya akar dan akibatnya tanaman akan menjadi tidak sehat. Pengairan dilakukan dengan alat semprot dan dikenakan keseluruh bagian tanaman dilakukan 2-3 hari sekali dengan melihat kondisi media. Media dijaga agar tidak terlalu lembab dan tidak terlalu kering. Pupuk yang diberikan sebaiknya pupuk majemuk (N, P dan K) yang penyediaannya lambat (slow riliaze) diberikan 2-3 bulan sekali dengan dosis sesuai anjuran dan besarnya tanaman. Di samping itu juga perlu ditambahkan pupuk daun yang diberikan setipa 1-2 minggu sekali. Untuk menjaga penampilan agar daun tampil bersih dan mengkilap maka daun yang ada perlu dibersihkan dengan lap yang lembut yang telah dibasahi dengan air. Daun-daun yang telah tua dan menguning perlu dipotong

F. Reformasi Agraria dalam Agribisnis Bunga AnthuriumDahulu pada tahun 2012 bunga Anthurium ini pernah booming di pasar Indonesia, namun seiring dengan perkembangan zaman maka tren bunga inipun digantikan dengan tanaman lain. Pasar dari bunga hias atau bunga Anthurium ini sendiri ada pada kalangan hobis dan pecinta tanaman hias, dengan pengembangan dan inovasi yang baik tentu akan melejitkan pasar bunga ini kembali.Dalam hubungannya reformasi agraria maka budidaya bunga anthurium ini akan membantu menambah lapangan pekerjaan dan mengentas kemiskinan. Contohnya adalah perusahaan Deni Nursery and Gardening, perusahaan ini adalah salah satu perusahaan perseorangan bidang agribisnis yang tidak hanya bergerak di bidang penjualan tapi juga di bidang budidaya tanaman hias. Perusahaan tersebut membudidayakan beranekaragam tanaman hias, termasuk bunga Anthurium. Mereka melakukan GAP dimana mereka melakukan pembudidayaan, perawatan, pemasaran, penanganan panen dan pasca panen dengan baik. Namun untuk tenaga kerja mereka masih belum melakukan penyuluhan. Seharusnya tenaga kerja tersebut diberi penyuluhan terutama tentang bagaimana cara perawatan agar bunga tumbuh dengan warna yang menarik. Perlu juga dibentuk tim kreatif agar pemasaran bunga ini dapat diragamkan sehingga tidak hanya dijual dalam bentuk pot atau bunga potong saja, dengan begitu akan terbuka pasar baru . Contohnya karna manfaat akar antherium dapat membantu control gula darah, maka akar tersebut diolah agar menjadi terapi bagi penderita diabetes.10