kombis print
DESCRIPTION
fsddfffdfdhhhTRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya rapat (meeting) menjadi salah satu media komunikasi dan
koordinasi yang digunakan dalam suatu organisai bisnis maupun nonbisnis untuk
membahas atau mendiskusikan suatu topik tertentu. Dalam praktiknya, rapat sering
kali berjalan tidak efektif bahkan terkesan membuang-buang waktu dan berjalan yang
jelas. Oleh karena itu rapat baik perlu dipersiapkan dan dikelola dengan baik,
sehingga dapat berjalan efektif sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.
Dalam makalah ini kami akan membahas berbagai hal yang berkaitan dengan
bagaimana melakukan sebuah rapat secara efektif (effective meeting) dalam dunia
bisnis. Pembahasan dalam makalah ini dimulai dengan pengertian rapat bisnis, tujuan
rapat bisnis, jenis-jenis rapat, syarat-syarat rapat, tata tertib rapat bisnis, etika rapat
dan gaya komunikasi, teknik membuka rapat, teknik mengajukan pendapat, teknik
menyusun notula, dan hal yang perlu dihindari saat rapat bisnis.
BAB II
2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN RAPAT BISNIS
Rapat (conference atau meeting) merupakan alat/media komunikasi kelompok
yang bersifat tatap muka dan sangat penting, diselenggarakan oleh banyak organisasi,
baik swasta maupun pemerintah untuk mendapatkan mufakat melalui musyawarah
untuk pengambilan keputusan. Jadi rapat merupakan bentuk komunikasi yang
dihadiri oleh beberapa orang untuk membicarakan dan memecahkan permasalahan
tertentu, dimana melalui rapat berbagai permasalahan dapat dipecahkan dan berbagai
kebijaksanaan organisasi dapat dirumuskan.
Sebuah organisasi merupakan suatu komunitas yang terdiri dari kelompok-
kelompok individu yang dihimpun dalam berbagai departemen atau bagian.
Meskipun demikian, mereka merupakan satu kesatuan. Rapat merupakan sarana
untuk mencapai kesepakatan bersama. Sayangnya, tidak setiap orang menyukai rapat
karena berbagai alasan. Rapat yang efektif harus didukung oleh suatu strategi dan
diselenggarakan di tempat yang sesuai dengan penataan ruang sesuai standar.
Keberhasilan rapat juga ditentukan oleh pimpinan rapat yang baik.
Rapat yang efektif menghasilkan keputusan yang baik dan membangun rasa
kebersamaan. Sebaliknya, rapat yang tidak efektif hanya menyia-yiakan waktu. Rapat
bukan aktivitas yang dapat diselenggarakan tanpa biaya. Jadi, rapat yang tidak efektif
tidak menghasilkan sesuatu selain keputusan yang tidak tepat dan pemborosan waktu.
Untuk mewujudkan rapat yang efektif diperlukan perencanaan yang matang, tujuan
yang pasti, dan penyusunan agenda yang rinci. Saat rapat terakhir, setiap peserta
mengetahui hasil rapat seutuhnya.
B. TUJUAN RAPAT BISNIS
Rapat ada yang bersifat rutin dan ada yang bersifat kontemporer (sewaktu-waktu)
3
atau bila terjadi suatu peristiwa yang luar biasa. Beberapa tujuan diadakannya rapat,
yaitu:
Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu permasalahan.
Untuk menyampaikan informasi, perintah, pernyataan.
Sebagai alat koordinasi antarintern atau antarekstern.
Agar peserta rapat dapat ikut berpartisipasi pada masalah-masalah yang sedang
terjadi.
Mempersiapkan suatu acara atau kegiatan.
Menampung semua permasalahan dari arus bawah (para peserta rapat), dll.
C. JENIS-JENIS RAPAT BISNIS
Orang-orang sering menggunakan kata rapat dalam keseharian. Baik ketika
situasi formal maupun tidak formal. Dalam setiap kegiatan rapat tentu mempunyai
tujuan rapat dan jenis rapat yang berbeda.
Rapat terdiri atas beberapa jenis, tergantung cara pandangnya atau segi
peninjauannya.
a) Berdasarkan tujuan
1) Rapat Penjelasan.
Rapat penjelasan adalah rapat yang diselenggarakan untuk tujuan
menyampaikan penjelasan kepada para peserta rapat dari pimpinan.
2) Rapat Pemecahan Masalah.
Rapat pemecahan masalah diselenggarakan untuk menemukan pemecahan t
entang suatu masalah yang sedang terjadi atau dihadapi.
3) Rapat Perundingan.
Rapat perundingan adalah rapat yang diselenggarakan dengan tujuan
menghindari timbulnya suatu perselisihan, mencari jalan tengah agar tidak
merugikan kedua belah pihak.
b) Berdasarkan sifat
1) Rapat formal.
4
Rapat formal adalah rapat yang dilaksanakan dengan suatu perencanaan
terlebih dahulu, sesuai dengan aturan yang berlaku dan semua peserta rapat
memperoleh undangan.
2) Rapat informal.
Rapat informal adalah rapat yang dilaksanakan secara tidak resmi dan tidak
berdasarkan suatu rencana yang bersifat resmi.
3) Rapat terbuka.
Rapat terbuka adalah rapat yang dapat dihadiri oleh seluruh anggota
organisasi. Materi rapat yang dibahas merupakan masalah yang tidak bersifat
rahasia.
4) Rapat tertutup.
Rapat tertutup adalah rapat yang diselenggarakan untuk kalangan tertentu
dalam suatu organisasi, biasanya yang dibahas hal-hal yang menyangkut
maslah yang sifatnya rahasia (tidak atau belum boleh diketahui oleh umum).
c) Berdasarkan jangka waktu
1. Rapat mingguan.
Rapat mingguan adalah rapat yang diselenggarakan secara rutin setiap
minggu, guna membahas masalah-masalah yang bersifat biasa yang
dihadapi oleh setiap seksi atau subseksi.
2. Rapat bulanan.
Rapat bulanan adalah rapat yang diselenggarakan setiap bulan dengan rutin,
guna membahas masalah-masalah yang bersifat biasa yang dihadapi oleh
setiap seksi atau subseksi.
3. Rapat semester.
Rapat semester adalah rapat yang diselenggarakan setiap enam bulan sekali,
guna mengadakan evaluasi hasil kerja selama setengah tahun dan mencari
serta menentukan rencana-rencana selanjutnya untuk waktu enam bulan
berikutnya.
5
4. Rapat tahunan.
Rapat tahunan adalah rapat yang diadakan sekali setahun yang bertujuan
untuk mengevaluasi pelaksanaan dan hasil dari rencana jangka pendek dan
jangka panjang.
d) Berdasarkan frekuensi
1) Rapat rutin.
Rapat rutin adalah rapat yang waktunya sudah tertentu aRapat rutin adalah
rapat yang waktunya sudah tertentu atau biasa, missal mingguan, bulanan, dll.
2) Rapat insidental.
Rapat incidental adalah rapat yang terjadi tanpa direncanakan terlebih
dahulu, karena adanya masalah yang memerlukan penanganan dengan segera.
e) Berdasarkan nama
1. Rapat kerja.
Rapat kerja adalah rapat atau pertemuan para karyawan dan pimpinan guna
membahas hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas suatu
instansi.
2. Rapat dinas.
Rapat dinas adalah rapat yang membicarakan masalah kedinasan atau
pekerjaan (biasanya dilakukan oleh orang-orang yang bertugas di instansi
pemerintah).
3. Musyawarah kerja.
Musyawarah kerja merupakan kata lain dari rapat kerja
D. SYARAT-SYARAT RAPAT BISNIS
Rapat dapat dikatakan berlangsung dengan baik dan berhasil, apabila tujuan rapat
yang telah ditentukan tercapai. Untuk dapat mencapai tujuan rapat, ada beberapa
6
syarat yang harus diperhatikan pihak panitia penyelenggara rapat. Bagaimanakah
syarat-syarat rapat yang baik?
Suatu pertemuan dapat disebut sebagai sebuah rapat apabila memenuhi kriteria
berikut, yaitu:
a. Membicarakan suatu masalah yang berkaitandengan tujuan organisasi,
perusahaan, instansi, pemerintah, dan lain-lain, yang harus
dirundingkan/didiskusikan secara bermusyawarah.
b. Pada saat rapat seluruh peserta harus berperan aktif.
c. Setiap pembicaraan ketika rapat berlangsung harus bersifat terbuka ( tidak ada
yang disembunyikan serta prasangka ).
d. Adanya unsur-unsur rapat seperti pimpinan, notulen, moderator, peserta rapat,
masalah yang dibahas.
Untuk mencapai tujuan rapat agar rapat berhasil, setiap peserta rapat harus
mengetahui syarat-syarat rapat yang baik. Syarat-syarat rapat yang baik, antara lain :
a) Persiapan rapat.
Persiapan rapat harus dirancang dan dilaksanakan oleh panitia penyelenggara rapat.
Secara garis besar persiapan yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Penentuan tujuan rapat dan acara rapat.
2. Penentuan waktu, tanggal, hari, tahun.
3. Penentuan tempat.
4. Akomodasi.
5. Konsumsi.
6. Media/peralatan.
b) Pelaksanaan rapat.
1. Suasana rapat berlangsung terbuka.
2. Para peserta rapat berpartisipasi aktif.
3. Adanya kendali dari ketua rapat
4. Hindarkan debat kusir.
5. Bahasa harus komunikatif.
7
6. Hindarkan monopoli ketika berbicara.
7. Terdapat keputusan dan kesimpulan rapat.
8. Adanya notulen.
9. Acara rapat.
10. Media rapat.
11. Waktu.
E. TATA TERTIB RAPAT BISNIS
Agar rapat bisa mencapai maksud dan tujuannya, hendaknya rapat harus dikelola
dengan baik dan harus mengetahui tata tertib rapat yang memenuhi kriteria sebagai
berikut :
1. Tepat waktu dalam memulai rapat.
2. Agenda rapat dirumuskan atau disusun dengan baik sehingga peserta rapat dapat
mengetahui susunan acara rapat.
3. Setiap peserta saling menghargai pendapat yang dikemukakan peserta lain.
4. Adanya partisipasi dari peserta rapat.
5. Bersifat terbuka, artinya bersedia menerima kritik dan saran dari peserta lain
tanpa emosi.
6. Dengan tidak melihat siapa yang berbicara, tapi setiap peserta mau mendengar
pendapat orang lain.
7. Tidak ada peserta yang terlalu dominan selama pertemuan.
8. Perdebatan bisa terjadi tanpa harus menjatuhkan peserta lain atau emosi, namun
saling melemparkan argumen yang kuat tanpa menindas yang lainnya.
9. Setiap argumen atau pertanyaan yang diajukan disampaikan secara singkat, jelas
dan lugas.
10. Pemimpin rapat dapat membimbing acara sampai pada akhir rapat walaupun
terjadi perdebatan atau pro-kontra pendapat. Jadi pemimpin rapat harus dapat
mengendalikan rapat sehingga masalah dapat dipecahkan untuk mengambil
8
kesimpulan.
11. Selalu ada kesimpulan yang diambil berdasarkan argumen-argumen yang
disetujui bersama.
Agar rapat dapat berhasil dengan baik, terlebih dahulu harus dibuat susunan acara
rapat yang merupakan urut-urutan jalannya rapat, mulai dari pembukaan rapat
sampai dengan rapat ditutup yaitu :
1. Pembukaan
2. Pembacaan susunan acara rapat
3. Pembahasan materi rapat
4. Lain-lain
5. Penutup
Susunan acara rapat dibacakan dan sebelum rapat dimulai dibagikan kepada
seluruh peserta rapat, sehingga peserta rapat dapat mengetahui agenda rapat dan
susunan acara rapat sehingga rapat dapat berjalan dengan tertib. Jadi tata tertib rapat
merupakan suatu aturan rapat yang biasanya dibacakan atau dibagikan kepada peserta
rapat sebelum rapat dimulai dengan tujuan agar rapat dapat berlangsung dengan tertib
dan tidak membuang-buang waktu secara percuma, sehingga tidak akan mendengar
lagi keluhan pegawai, ”Apa sih, gunanya rapat?”.
Berdasarkan Buku Kamus Bahasa Indonesia, Edisi Kedua terbitan Balai Pustaka,
diuraikan bahwa yang dimaksud dengan rapat adalah pertemuan ( kumpulan ) untuk
membicarakan sesuatu, sidang, majelis. Sedangkan diskusi adalah pertemuan ilmiah
untuk bertukar pikiran mengenai sesuatu masalah.
Dalam buku Etika Komunikasi karangan Samsir Rambe, yang dimaksud dengan
rapat ialah kumpulan beberapa otang atau organisasi yang akan membicarakan suatu
masalah atau kepentingan bersama untuk memberikan penjelasan, memecahkan suatu
persoalan dan sekaligus mengadakan perundingan demi memperoleh suatu hasil yang
disepakati/disetujui bersama.
Berdasarkan beberapa pengertian tentang rapat tersebut diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan rapat ialah pertemuan atau kumpulan
9
dalam suatu organisasi, perusahaan, instansi pemerintah baik dalam situasi formal
maupun nonformaluntuk membicarakan, merundingkan, dan memutuskan suatu
masalah berdasarkan hasil kesepakatan bersama.
Jadi, dalam setiap organisasi, perusahaan, instansi pemerintah pada saat tertentu
sering mengadakan rapat. Rapat yang bersifat rutin ( berkala ), temporer ( sewaktu-
waktu ). Rapat dapat berlangsung dalam situasi formal maksudnya rapat dilaksanakan
dengan mengikuti prosedur rapat, syarat rapat, aturan rapat. Misal, rapat
diselenggarakan di kantor dalam keadaan resmi. Sedangkan rapat yang bersifat non
formal, misalnya penyelenggaraan rapat dilaksanakan di tempat-tempat yang santai
( sambil hiburan ) seperti di tempat rekreasi, rumah makan, dan lain-lain. Hal yang
dibahas dalam rapat tentunya segala sesuatu yang berkaitan dengan suatu kegiatan
baik bisnis maupun bukan bisnis.
Dalam rapat harus terjalin komunikasi yang harmonis, efektif, dan komunikatif,
sehingga tercapai suatu keputusan hasil kesepakatan bersama. Rapat dapat dikatakan
berhasil apabila tujuan rapat ( yang telah ditentukan ) tercapai.
F. ETIKA RAPAT DAN GAYA KOMUNIKASI
Salah satu etika yang harus dipahami dan diterapkan adalah etika rapat. Ketika
akan melaksanakan pertemuan ( bisnis atau rapat ) maka perhatikanlah prosedur dan
etika rapat. Yang dimaksud dengan etika rapat adalah norma, nilai, kaidah, atau
ukuran tingkah laku yang baik ketika melakukan rapat.
Gaya komunikasi sebenarnya merupakan bagian dari etika rapat. Pada saat
pertemuan setiap orang yang berbicara mempunyai kebiasaan dan gaya tersendiri atau
mempunyai gaya komunikasi yang berlainan. Komunikasi yang efektif dapat
berlangsung apabila memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan tersebut, antara
lain sebagai berikut :
1) Persepsi.
2) Ketepatan.
3) Kredibilitas.
10
4) Pengerndalian.
5) Kecocokan/keserasian.
Beberapa persyaratan agar komunikasi berjalan efektif seperti diuraikan diatas harus
diterapkan dalam gaya komunikasi. Gaya komunikasi seseorang sangat menentukan
keberhasilan suatu komunikasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam gaya
komunikasi, antara lain :
1. Persyaratan komunikasi yang efektif.
2. Bahasa isyarat ialah gerakan badan/tubuh atau ekspresi wajah.
3. Bahasa yang digunakan jelas, singkat, tepat dan santun, serta dapat dipahami
dengan mudah oleh orang lain.
4. Budi pekerti, watak, dan etika turut mempengaruhi gaya komunikasi seseorang.
5. Gaya bahasa yang digunakan menentukan gaya komunikasi.
Selain kelima unsur tersebut diatas, dalam gaya komunikasi terdapat hal-hal lain yang
dapat menarik dalam mempengaruhi pembicaraan. Hal-hal menarik yang dapat
mempengaruhi pembicaraan antara lain :
a. Pakaian.
b. Pandangan mata.
c. Mimik wajah.
d. Sikap badan.
e. Suara.
f. Tulisan.
G. TEKNIK MEMBUKA RAPAT
Setelah peserta rapat berkumpul, maka rapat dibuka oleh pembawa acara rapat
( MC ) dengan ucapan terima kasih atas kehadiran peserta rapat dan sekaligus
membacakan susunan acara rapat dan tata tertib selama rapat berlangsung. Setelah itu
pembawa acara menyerahkan rapat pada pimpinan rapat.
11
Menjadi pimpinan rapat tidak semudah yang dibayangkan, dimana pimpinan
harus mampu mendorong dan menciptakan partisipasi aktif anggota, bertanggung
jawab atas rapat yang diadakan dan pimpinan tidak boleh mendominasi pembicaraan
dalam rapat demi tercapainya tujuan rapat. Pemimpin rapat harus bisa menciptakan
rasa aman, suasana persaudaraan, saling membuka diri dan tidak ada kesan sikap
otoriter, mempunyai keterampilan berkomunikasi untuk mendukung peserta yang
pasif, dan mendorong kelompok untuk mengambil keputusan bersama.
Pimpinan rapat yang baik adalah pimpinan yang dapat memberikan keleluasaan
peserta untuk Berbicara spontan, dengan suasana yang santai membuat peserta tidak
ragu- ragu untuk mengeluarkan pendapatnya. Menemukan gagasan yang cemerlang.
Menyampaikan opini yang tidak sejalan dengan pimpinan karena meraka merasa
pimpinan tidak mengekang pendapatnya bahkan memberi kebebasan dalam
beragumen. Mencapai keputusan bersama tanpa selalu meminta pemimpin sebagai
penentu akhir.
H. TEKNIK MENGAJUKAN PENDAPAT
Seorang pimpinan rapat hendaknya dapat mengendalikan rapat dan pandai
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta rapat. Dalam hal ini pimpinan
harus menguasai teknik bertanya.Teknik bertanya akan berhasil bila pertanyaan dari
peserta rapat mempunyai nilai tambah dan berisi ide-ide yang berguna.
Pada dasarnya ada 4 teknik bertanya :
a) Pertanyaan langsung ( direct question )
Yaitu pertanyaan yang ditujukan langsung pada seorang peserta rapat.
Pertanyaan ini dapat diajukan bila pimpinan mengetahui bahwa orang yang
ditunjuk dapat menjawab pertanyaan tersebut.
b) Pertanyaan tidak langsung ( overhead question )
Yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada semua peserta, dimana pimpinan
menebar pandangannya ke segala penjuru.
12
c) Pertanyaan mengembalikan ( reverse question )
Pertanyaan yang diajukan kepada seorang peserta yang mengajukan pertanyaan
tersebut.
d) Pertanyaan dilemparkan ( Relay question )
Pertanyaan yang diajukan kepada seseorang atau sekelompok orang dimana
pimpinan mengharapkan jawaban dari pertanyaan yang telah diajukan
sebelumnya.
Tujuan dari pelemparan kembali pertanyaan adalah :
a. Untuk merangsang diskusi dalam rapat.
b. Membahas masalah secara lebih terperinci dan terbuka.
c. Menuju ke arah kesepakatan bersama.
I. TEKNIK MENYUSUN NOTULA
Notula adalah catatan mengenai semua pembicaraan selama rapat
berlangsung.Maksud pembuatan notula adalah agar apa yang telah dibahas dalam
rapat baik rapat untuk pemecahan masalah atau rapat untuk pengambilan keputusan
dapat menjadi acuan bagi rapat selanjutnya. Dan bagi peserta rapat yang tidak hadir,
notula dapat menjadi informasi atas materi yang dibahas dan kesimpulan yang
diperoleh. Notula dapat juga untuk melihat perkembangan perusahaan dari waktu ke
waktu. Notula dapat dibagikan kepada peserta rapat bila telah disetujui oleh
pimpinan.
Notula dibuat oleh sekretaris organisasi atau seseorang yang ditunjuk untuk
melaksanakan tugas itu, dan posisi duduknya dekat pimpinan agar sekretaris dapat
menebar pandangan ke seluruh peserta.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan notula :
1. Ringkas tapi jelas dan lengkap sehingga mudah dipahami dan tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda-beda.
2. Dibuat bukan berdasarkan pemikiran notulis
13
3. Bila ada usulan dan tanggapan terhadap masalah, dapat dipisahkan cara
penulisannya agar tidak membingungkan
4. Dalam penyusunan notula dibedakan mana saja materi yang berupa penyajian
informasi, materi yang menyangkut pertimbangan khusus, serta materi yang
berupa keputusan
5. Menggunakan bahasa yang lugas dan langsung pada pokok pembicaraan
Notula yang dibuat saat rapat berlansung merupakan notula awal. Notula ini perlu
disempurnakan dengan tidak mengubah isi materi semula, kemudian diketik rapi dan
dimintakan persetujuan pada pimpinan untuk menjadi notula akhir.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan notula :
1) Bila rapat tersebut rapat rutin, sebaiknya diberi nomor urut rapat, bulan, dan
tahun rapat. Misalnya : Rapat Pengurus Yayasan Amal Maret 2007
2) Perlu diinformasikan pada judul notula rapat; apakah rapat tersebut merupakan
rapat pemberian informasi, rapat pemecahan masalah atau rapat pengambilan
keputusan.
3) Susunan notula lengkap : dari judul sampai penutup diakhiri dengan tanda tangan
pimpinan dan notulis rapat
4) Walaupun notula dibuat ringkas, namun setiap peserta yang berbicara perlu
disebutkan namanya, misalnya Ibu Meynar memberikan usulan
tentang………………………………
5) Keputusan yang diambil dalam rapat hendaknya dicatat secara lengkap
6) Waktu dimulai dan berakhirnya rapat dituliskan dalam notula
Persiapan dalam pembuatan notula :
1. Sediakan alat tulis dan kertas, tapi sekarang sudah umum digunakan Personal
Computer ataupun Note BookLaptop untuk penyusunan notula. atau
2. Sediakan kaset rekaman bila ada pembicaraan yang tidak dapat ditulis.
3. Memahami prosedur rapat sebelum rapat dimulai
14
4. Sediakan buku-buku referensi yang menunjang materi rapat
Isi Notula Rapat
1) Judul notula beserta nama organisasi atau unit organisasi yang
menyelenggarakan rapat.
2) Hari, tanggal, tempat serta waktu dimulai dan berakhirnya rapat.
3) Sifat rapat.
4) Nama peserta baik peserta yang hadir maupun yang tidak hadir.
5) Penyempurnaan notula rapat sebelumnya dan pengesahannya.
6) Susunan acara rapat.
7) Ringkasan jalannya rapat.
8) Hasil rapat.
9) Hal-hal yang dibicarakan dalam rapat.
10) Catatan khusus.
11) Nama dan tandatangan pimpinan dan notulis rapat dibagian akhir.
J. HAL YANG PERLU DIHINDARI SAAT RAPAT BISNIS
Siapa yang tidak merasa jengkel saat si mulut besar melontarkan pembicaraan
yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan topik yang sedang dibahas? Siapa yang
tidak merasa kasihan pada rekan yang menjadi target olok-olokan di kantor? Atau
merasa aneh saat melihat kemampuan teman anda dalam hal mengungkapkan
ssesuatu seperti mengagumi sesuatu hal yang sebenarnya tidak ada artinya?
Namun tak peduli bagaimana hal seperti itu menguasai pikiran anda,jangan
pernah sekali pun menganggap bahwa rapat bukanlah sesuatu hal yang
penting.Faktanya adalah rapat dapat membuat atau menghancurkan karir anda.
Berikut adalah 10 hal yang perlu dihindari saat rapat:
15
1. Datang terlambat. Jangan mengatakan "saya tidak akan membuat kacau" seperti
berjalan ke sebuah pertemuan yang sedang berlangsung. Tiba beberapa menit lebih
awal tidak hanya menunjukkan anda sangat menghargai waktu, tetapi juga menjamin
anda mendapat tempat duduk yang baik juga.
2. Tidak punya persiapan. Jika anda sebelumnya telah diberikan agenda atau bahan
rapat, sebaiknya anda membacanya.Buatlah beberapa pertanyaan atau kontribusi apa
yang bisa anda berikan sebagai bahan rapat untuk didiskusikan.
3. Memonopoli Pembicaraan. Saat rapat dimulai, alangkah baiknya jika memberikan
kepada karyawan senior dahulu untuk memberikan pendapatnya. Saat mereka
berbicara tentang sedikitlah, maka kembangkanlah hal tersebut menjadi sesuatu yang
padat. Jangan hanya bergumam atau bahkan tidak bicara sama sekali jika anda
memiliki sesuatu yang berguna untuk dibicarakan.
4. Membuat pernyataan seperti pertanyaan. Ungkapan pernyataan seperti pertanyaan
akan mengundang orang lain untuk berkata tidak, berdebat, atau mengambil ide-ide
anda. Tentunya hal ini akan sangat merugikan anda.
5. Salah membaca sinyal. Cobalah untuk mengukur kebutuhan atau suasana hati
orang-orang yang ada dalam ruangan. Mendengarkan dengan seksama apa yang
dikatakan mereka untuk mengetahui kemungkinan mereka akan menerima ide-ide
anda.
6. Terintimidasi. Sayangnya beberapa rekan anda menganggap sebuah rapat adalah
arena pertarungan lisan dan mereka sendiri berperan sebagai gladiator. Jika anda
menjadi korban intimidasi, hadapilah dengan tenang. Jika anda memerlukan waktu
untuk berpikir, lakukanlah dengan sebuah pertanyaan yang membuat penyerang anda
bertanggung jawab. Sebagai contoh, "Andrew, sejak kapan anda mulai berpikir saya
16
tidak peduli dengan hasil penjualan kami?"
7. Mengunyah permen karet. Hal ini sepenuhnya tidak sopan dan tidak profesional.
tidak ada yang perlu kita jelaskan lagi.
8. Membiarkan handphone menyala. Anda menonaktifkannya saat di restoran atau di
bioskop, maka non aktifkanlah saat sedang rapat. dering handphone sangat
mengganggu seluruh peserta rapat. Dan jangan pernah menerima telepon saat rapat
berlangsung.
9. Keluar dari topik. Jangan membuat agenda sendiri. Tetap fokus pada apa yang
ingin dicapai. Jika anda harus keluar dari topik, bicarakan dahulu dengan yang lain
sedini mungkin. Cara terbaik untuk menangani hal-hal yang tidak berkaitan dengan
topik adalah dengan mencatat semuanya dan kembali ke topik pada saat yang tepat.
10. Melewatkannya. Anda mungkin mendapatkan lebih banyak yang dapat anda
lakukan jika anda tidak ikut suatu rapat dan melakukan pekerjaan anda sebenarnya.
Tetapi jika pertemuan itu dihadiri oleh seseorang yang memiliki jabatan dalam
organisasi, anda akan kehilangan kesempatan untuk membuat diri anda dikenal. Ingat,
rapat bukanlah tentang produktifitas tetapi juga tentang memproyeksikan citra positif
dan membangun hubungan profesional
17
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada dasarnya rapat merupakan pertemuan antara dua orang atau lebih disuatu
tempat untuk membahas suatu masalah tertentu dengan cara-cara yang baik. Dalam
konteks bisnis, pembahasan istilah rapat ini mengacu pada pemahaman rapat bisnis
karena rapat bisnis memang memiliki perbedaan dengan rapat nonbisnis.
Rapat memiliki beberapa tujuan di antaranya menyampaikan informasi,
penjajakan ide/gagasan, evaluasi ide/gagasan, pengambilan keputusan membuat
dokumen dan memotivasi peserta. Rapat dapat dikelompokkan ke dalam beberapa
jenis, antara lain: briefing, rapat konsultasi rapat komite rapat konseling dan
negosiasi. Di samping itu, pengelompokkan yang lain rapat juga dapat
dikelompokkan menjadi rapat internasional, rapat motivasional dan rapat partisipasif.
18
Keberhasilan rapat bisnis memerlukan perencanaan yang baik, pemantauan
selama pelaksanaan rapat bisnis dan tindak lanjut dari rapat bisnis. Selain itu,
efektifitas rapat bisnis dipengaruhi oleh tiga komponen penting antara lain: kesiapan
penyelenggara narasumber (presenter) dan keaktifan para peserta rapat bisnis
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku komunikasi bisnis (Djoko Purwanto: bab18, hal 320)
2. http://www.artikelrapatbisnis.com
3. http://www.rapatbisnis.com/2013/10/jenis-jenisrapatbisnis.html