tugas 1 hukum seng bener
TRANSCRIPT
5/11/2018 Tugas 1 Hukum Seng Bener - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-hukum-seng-bener 1/13
Berkaitan dengan Permasalahan Perencanaan Wilayah dan
Pembangunan Kota
2010
Identifikasi Permasalahan Hukum
dan Administrasi Pembangunan di
Kota Suraba a
TUGAS 1
HUKUM DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
Disusun oleh:
Nurida S. Feranti NRP. 3607100003
Anindita Ramadhani NRP. 3607100007
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
5/11/2018 Tugas 1 Hukum Seng Bener - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-hukum-seng-bener 2/13
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN HUKUM DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DI KOTA
SURABAYA
2
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Eksistensi dan peran fungsi hukum dalam kehidupan bernegara dan masyarakat kini
sedang digugat. Sampai sejauh ini, penegakan hukum di Indonesia tergolong masih sangat
lemah. Hukum seringkali dipermainkan dan dicari celah-celah kelemahannya serta dengan
mudahnya untuk merubah suatu tatanan yang sudah di atur oleh Pemerintah Pusat
sehingga Negara ini dianggap seperti main Ludruk/sandiwara.
Begitu juga di salah satu kota terbesarnya yaitu Surabaya, melihat pertumbuh-
kembangan pada pembangunan dan pembaruan hukum di negeri ini belum mengarah pada
terbentuknya satu sistem penegakan hukum yang terpadu. Sekedar menunjuk contoh
konkret, masalah penyerobotan tanah, perombakan bangunan cagar budaya, pengadaan
reklame yang tidak sesuai dengan regulasi, dan banyak lagi contoh lainnya yang dalam
pelaksanaannya terdapat kesalahan-kesalahan dan pelanggaran hukum yang tak jarang
dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat luas.
Dengan banyaknya masalah-masalah penegakan hukum seperti yang telah disebutkan di
atas, maka tak mustahil nanti akan terjadi tumpang-tindih dalam tahap penuntutan, ataubahkan tumpang-tindih dalam proses peradilannya. Jadi belum terdapat pelaksanaan tugas
secara berkesinambungan dan terpadu dalam satu sistem besar penegakan hukum. Oleh
sebab itu, kajian ini akan berusaha untuk mengidentifikasi masalah-masalah regulasi yang
berkaitan dengan perencanaan wilayah dan pembangunan kota khususnya Surabaya.
1.2. Rumusan Masalah
Kajian ini berupaya untuk mengidentifikasi permasalahan regulasi yang terjadi di Kota
Surabaya, sehingga secara tidak langsung melahirkan masalah yang serius bagi
pembangunan Kota Surabaya tu sendiri. Berkaitan dengan masalah tersebut, terdapat
beberapa pertanyaan yang menjadi landasan pembahasan kajian ini antara lain:
a. Apa saja permasalahan regulasi yang berkaitan dengan perencanaan wilayah dan
pembangunan kota khususnya yang terjadi di Kota Surabaya?
b. Regulasi apa saja yang dilanggar dalam permasalahan regulasi yang berkaitan
dengan perencanaan wilayah dan pembangunan kota khususnya yang terjadi di Kota
Surabaya?
5/11/2018 Tugas 1 Hukum Seng Bener - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-hukum-seng-bener 3/13
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN HUKUM DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DI KOTA
SURABAYA
3
1.3. Tujuan dan Sasaran Penulisan
Kajian ini bertujuan mengidentifikasi masalah-masalah regulasi untuk mengungkap hal-
hal apa saja yang menjadi penyebab terjadinya permasalahan tersebut sebagai upaya agar
penegakan hukum di Indonesia khususnya Surabaya lebih kuat dan mampu melayani
masyarakat dengan sebaik-baiknya.
Adapun sasaran penulisan yang ingin dicapai, antara lain:
a. Mengidentifikasi masalah-masalah regulasi yang berkaitan dengan perencanaan
wilayah dan pembangunan kota khususnya yang terjadi di Kota Surabaya.
b. Mengidentifikasi pelanggaran regulasi yang berkaitan dengan perencanaan wilayah
dan pembangunan kota khususnya yang terjadi di Kota Surabaya.
1.4. Ruang Lingkup Pembahasan1.4.1. Ruang Lingkup Wilayah
Kajian ini mengambil studi kasus Kota Surabaya sebagai salah satu kota besar di
Indonesia yang memiliki permasalahan regulasi dan penegakan hukum serupa dengan
kebanyakan kota-kota besar di negara maju dan negara berkembang di dunia.
1.4.2. Ruang Lingkup Pembahasan
Kajian ini menggambarkan masalah pelanggaran regulasi khususnya pada perencanaan
wilayah dan pembangunan Kota Surabaya, sehingga pada akhirnya timbul masalah semakin
lemahnya penegakan hukum di Surabaya akibat banyaknya pelanggaran-pelanggaran kecil
yang tidak doperhatikan namun memiliki dampak yang serius ketika terjadi permasalahan.
Selanjutnya dengan identifikasi permasalahan ini diharapkan mampu mengurangi
pelanggaran-pelanggaran hukum yang ada di Kota Surabaya.
1.5. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang penulisan, ruang lingkup pembahasan, tujuan penulisan dansistematika penulisan.
Bab II Pembahasan
Bab ini berisi tetang identifikasi masalah serta identifikasi pelanggaran hukum
disesuaikan dengan Perda Kota Surabaya.
Bab III Kesimpulan
Bab ini berisi simpulan yang dapat diambil dari keseluruhan penulisan serta beberapa
rekomendasi yang dapat ditawarkan dalam rencana tata ruang Kota Surabaya dalam
mengatasi masalah pelanggaran regulasi yang berkaitan dengan perencanaan dan
pembangunan kota.
5/11/2018 Tugas 1 Hukum Seng Bener - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-hukum-seng-bener 4/13
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN HUKUM DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DI KOTA
SURABAYA
4
Bab II
Pembahasan
2.1. Permasalahan Regulasi di Surabaya
2.1.1. Masalah Penyelenggaraan Reklame
Media informasi adalah merupakan salah satu kelengkapan lingkungan atau ”Street dan
Environmental Furnitur” yang dimana perencanaannya termasuk dalam detail kota. Namun
aktual di lapangan khususnya kota Surabaya, kondisi dan penataan street furniture
(terutama reklame) masih dirasakan kurang memenuhi estetika dan keindahan lingkungan.
Dan terkadang keberadaannya yang melanggar regulasi tentang pemyelenggaraan reklame
bisa menjadi sebuah ancaman bagi keselamatan lingkungan sekitarnya.Sebagai contoh, masalah robohnya papan reklame yang pernah roboh di Jalan Manyar
pada akhir November 2008. Dampak yang ditimbulkan selain kerugian materiil akibat
rusaknya sejumlah kendaraan, kejadian itu juga menyebabkan kemacetan panjang di Jalan
Manyar Kertoarjo. Kendaraan di jalan tersebut dan dari arah Jalan Pucang Anom Timur tak
bisa lewat karena papan reklame itu menutupi separo jalan.
Identifikasi permasalahan disesuaikan dengan Perda Kota Surabaya
Gambar Kondisi Faktual
Reklame
Pelanggaran Penjelasan
Luas bidang reklameini melebihiketentuan danketinggian papanrekalme melebihiatap persilbangunan.
Perda PenyelenggaraanReklame.Pasal 19 ayat 2,Penyelenggaraanreklame di median jalanatau jalur hijau ataupulau jalan, bidangreklame dilarangmelebihi median atau
pulau jalan yangbersangkutan
Pelanggaran yangdilakukan adalahpeyelenggaraanreklame dilakukan ditrotoar atau di bahu
jalan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa :
Pengawasan pelaksanaan perda reklame bersifat law inforcement,pengawasan yang
lemah dan kurang tegas terhadap pelanggaran mengakibatkan pelaku pendirian
reklame berlaku seenaknya dan berusaha mencari celah dari setiap kelemahan
perda.
5/11/2018 Tugas 1 Hukum Seng Bener - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-hukum-seng-bener 5/13
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN HUKUM DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DI KOTA
SURABAYA
5
Untuk melakukan manajemen pengelolaan reklame, diperlukan regulasi yang tegas
dan pasti. Selain itu, juga diperlukan konsistensi antara pihak pemberi izin agar
reklame yang nantinya berdiri tidak menyalahi peraturan yang ada. Bila melihat
kondisi faktual saat ini, management pengelolaan reklame kota Surabaya dapat
dinilai sangat buruk. Hal ini terlihat dari adanya jenis-jenis reklame yang sangat jelas
menyalahi aturan namun masih dapat berdiri.
2.1.2. Masalah Persampahan/Kebersihan
Dalam pembangunan kota, pelaksanaan pemeliharaan kebersihan kota adalah hal
terpenting untuk tetap menjaga estetika kota itu sendiri agar terhindar dari pencemaran
lingkungan. Salah satu masalah pencemaran lingkungan yang sulit sikendalikan di Kota
Surabaya ini adalah masalah persampahan. Ada pandangan sangat menarik dari paraekolog yang menyatakan bahwa semua organisme dalam tata kehidupan ekosistem pasti
akan menghasilkan sampah. Konsekwensi dari kegiatan yang dilakukan oleh mahkluk hidup
ketika beraktivitas adalah bahwa setiap aktivitas akan menghasilkan sampah dengan ragam
bentuk, warna, ataupun baunya.
Salah satu contohnya adalah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh timbunan
sampah pada fasilitas pelayanan publik seperti pasar Keputran Surabaya.
Identifikasi permasalahan disesuaikan dengan Perda Kota Surabaya
Gambar Kondisi Faktual
Pencemaran Lingkungan
Pelanggaran Penjelasan
Tumpukan sampah beradadi lokasi pasar dan beradadi tepi jalan raya.
Perda RetribusiPelayananPersampahan/ Kebersihan. Pasal22,Setiap pemakaipersil bertanggung jawab atas
kebersihanbangunan, halaman,saluran pematusan,ikut bertanggung jawab ataskebersihan jalansetapak danlingkungan/tempat-tempat di sekitarnya.
Pelanggaran yangdilakukan adalahpedagang(pemakai persil)tidak menyediakantempatpenampungan
sampah.
5/11/2018 Tugas 1 Hukum Seng Bener - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-hukum-seng-bener 6/13
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN HUKUM DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DI KOTA
SURABAYA
6
2.1.3. Masalah Penyerobotan Tanah
Penyerobotan tanah negara, tanah milik perusahaan atau pribadi setahun terakhir
semakin menggejala di Surabaya. Tanpa dasar hukum jelas, warga nekat mematok tanah
yang sudah menjadi kawasan perumahan, atau bahkan tanah negara seperti pada
pelanggaran yang dilakukan manajemen PT Bayu Bangun Lestari pada awal April 2009 lalu
yang diduga menyerobot tanah milik Dinas Pengairan Jatim. Berdasarkan Perda Nomor
7/2002 tentang IMB, dijelaskan bahwa bangunan yang didirikan di Surabaya harus
mengantongi izin mendirikan bangunan yang dikeluarkan pemkot. Kalau pembangunannya
sendiri tidak sesuai dengan IMB, maka pemkot berhak mencabut izin pendirian bangunan
tersebut.
Artinya, ada beberapa unit usaha besar yang terancam tercabut izin bangunannya. Diantaranya Surabaya Plasa dan Surabaya Hotel serta beberapa unit usaha lainya yang
pengelolaannya di bawah kendali manajemen PT Bayu Bangun Lestari. Pemkot berhak
mencabut izin yang sudah dikeluarkan sebelumnya karena ditemukan pelanggaran perda di
lapangan. sanksi akibat pelanggaran IMB itu bisa jadi sangat serius, bisa berupa
penyegelan, pembongkaran dan pidana. Intinya, jika pelanggaran yang dilakukan
manajemen PT Bayu Bangun Lestari itu tidak segera diselesaikan, maka besar
kemungkinan nanti pemkot melakukan pembongkaran paksa bangunan yang dinilai
melanggar perda.
Identifikasi permasalahan disesuaikan dengan Regulasi yang Berlaku
Gambar Kondisi Faktual
Pencemaran Lingkungan
Pelanggaran Penjelasan
Tembok yang jaraknyahanya 12 - 15 meter daribibir sungai.
Izin mendirikanbangunan (IMB)yang dikeluarkan
pada 1986,seharusnyaperusahaan tersebutmendirikanbangunan dengan jarak 28 meter daribibir sungai.
Pelanggaran yangdilakukan adalahpendirian
bangunan yangmelanggar garissempadan sungai.
5/11/2018 Tugas 1 Hukum Seng Bener - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-hukum-seng-bener 7/13
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN HUKUM DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DI KOTA
SURABAYA
7
2.1.4. Masalah PKL
Bagi Kota Surabaya, keberadaan PKL ada di mana-mana. Hampir di seluruh jalur
jalan dan tempat-tempat terbuka. Hampir tak ada lahan kosong di seantero kota ini yang
tidak ditempati PKL. Di kota ini, PKL dibagi adalah dua jenis: legal dan ilegal atau sah dan
liar. PKL yang dianggap sah, adalah PKL yang menempati lahan yang mendapat
persetujuan dari “yang berwenang”. Pengertian yang berwenang ini macam-macam, mulai
dari perorangan sebagai pemilik lahan, sampai tingkat pengurus RT, RW, aparat kelurahan,
kecamatan sampai tingkat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Para PKL yang dianggap
sah atau legal itu, disebut sebagai PKL “binaan”, sedangkan yang tidak termasuk katagori ini
adalah PKL ilegal atau liar.
Sebagai contoh keberadaan PKL liar dan kerap kali mengganggu aktifitas disekitarnya adalah Jalan Pahlawan Surabaya. Mereka ada hampir di seluruh jalur jalan dan
tempat-tempat terbuka. Dan secara tidak langsung para PKL ini melanggar regulasi
mengenai penggunaan jalan.
Identifikasi permasalahan disesuaikan dengan Perda Kota Surabaya
Gambar Kondisi Faktual
Pencemaran Lingkungan
Pelanggaran Penjelasan
PKL menempati badan jalan dan melebar sehinggasering menyebabkankemacetan dan merusakestetika kota.
Perda no 10 thun 2000,
Menggunakan bahu
jalan, median jalan, jalur
pemisah jalan, trotoar
dan bangunan
perlengkapan lainnya
yang tidak sesuai dengan
fungsinya.
Pelanggaran yangdilakukan adalahpara PKLmenggelardagangan danstand-standnya di jalan sehinggamerubah fungsi jalan.
2.1.5 Penertiban Bangunan di Bantaran Sungai
Bantaran dan sempadan sungai sering kali menjadi tempat bermukim dan beraktivitas
warga baik dalam perdagangan atau sebagai tempat bermukim. Bangunan –bangunan
tersebut dapat berupa bangunan permanen atau semi permanen. Salah satu sungai di
Surabaya yang bantarannya telah berubah menjadi permukiman adalah bantaran Sungai
Tebu. Terdapat 120 bangunan permanen dan semi permanen yang berdiri di bantaransungai sepanjang 1,5 km tersebut, salah satunya adalah bangunan musholla permanen.
5/11/2018 Tugas 1 Hukum Seng Bener - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-hukum-seng-bener 8/13
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN HUKUM DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DI KOTA
SURABAYA
8
Pada tanggal 5 Februari 2009 bangunan-bangunan tersebut dibongkar oleh Pemkot
Surabaya.
Identifikasi Permasalahan Disesuaikan dengan Regulasi yang Berlaku
Gambar Kondisi Faktual di
bantaran Sungai
Tebu
Pelanggaran Penjelasan
bangunan.berdiri di
bantaran sungai
yang seharusnya
steril dari bangunan-
bangunan.
Keputusan Menteri
Pemukiman dan
Prasarana Wilayah
Nomor
380/KPTS/M/2004,
mengenai rekomendasi
klarifikasi perda tentang
batas garis sempadan
menjadi minimal 11
meter.
Meskipun sudah jelas
bahwa mendirikan
bangunan di bantaran
sungai itu illegal, akan
tetapi bangunan-
bangunan tersebut
telah dibiarkan berdiri
lama sehingga warga
yang tinggal disana
merasa aman dan
pada akhirnya banyak
warga yang berani
membangun
bangunan-bangunan
permanen.
2.1.6 Pembongkaran Cagar Budaya
Bangunan Cagar Budaya adalah bangunan buatan manusia, berupa kesatuan atau
kelompok, atau bagian-bagiannya atau sisasisanya, yang berumur sekurang-kurangnya 50
(lima puluh) tahun, atau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili masa gaya sekurang-
kurangnya 50 (lima puluh) tahun, serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu
pengetahuan dan kebudayaan. Sedangkan, Lingkungan Cagar Budaya adalah kawasan di
sekitar atau di sekeliling bangunan cagar budaya yang diperlukan untuk pelestarian
bangunan cagar budaya dan/atau kawasan tertentu yang berumur sekurang-kurangnya 50(lima puluh) tahun, serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan
Berdasarkan SK 188.45/004/402/1.04/1998, Stasiun Semut di Kota Surabaya
merupakan salah satu cagar budaya yang ada di Surabaya. Akan tetapi, pada tahun 2002,
stasiun tersebut dibeli oleh pihak swasta (PT. Senopati Perkasa) untuk dibongkar dan
dijadikan mall. Akan tetapi, proyek tersebut terhenti karena belum diturunkannya izin oleh
Dinas Tata Kota dan Permukiman Surabaya. Sehingga, sampai kini status kepemilikan
Stasiun Semut masih belum jelas adanya.
5/11/2018 Tugas 1 Hukum Seng Bener - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-hukum-seng-bener 9/13
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN HUKUM DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DI KOTA
SURABAYA
9
Identifikasi Permasalahan Disesuaikan dengan Perda Kota Surabaya
Gambar Kondisi Faktual di
Stasiun Semut
Pelanggaran Penjelasan
Kondisi stasiunsemut tidak terawat
dan sudah separuh
dibongkar
Pembongkaran stasiunsemut menjadi mall ini
belum mendapat izin
dari Dinas Tata Kota
dan Permukiman dan
melanggar perda Kota
Surabaya no 5 tahun
2005 mengenai
pelestarian bangunan
dan/atau lingkungan
cagar budaya. Akan
tetapi, karenapembongkaran telah
dilakukan sejak tahun
2002, maka perda
tersebut saat itu belum
berlaku.
akibat ketidakjelasanstatus kepemilikan
lahannya, hingga kini
stasiun semut menjadi
terlantar.
2.1.7 Permasalahan SPBU
Dengan semakin banyaknya masyarakat Surabaya yang mengendarai kendaraan
pribadi, kebutuhan akan bahan bakar fosil akan terus meningkat. Sehingga,SPBU-SPBU
terus menjamur di Kota Surabaya. Terdapat syarat-syarat pembangunan sebuah SPBU,
sebelum akhirnya mendapatkan IMB. Salah satu syarat yang penting adalah mengadakan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) di SPBU.
Dalam rangka memastikan tidak ada SPBU yang melanggar ketentuan, Dinas Cipta
Karya melakukan evaluasi SPBU. SPBU yang dinilai bermasalah salah satunya adalah
SPBU di Jalan Ngagel No. 185. SPBU Ngagel dianggap melanggar IMB karena tidakmenyediakan ruang terbuka hijau.
5/11/2018 Tugas 1 Hukum Seng Bener - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-hukum-seng-bener 10/13
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN HUKUM DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DI KOTA
SURABAYA
10
Identifikasi Permasalahan Disesuaikan dengan Regulasi yang Berlaku
Kondisi Faktual SPBU Pelanggaran Penjelasan
SPBU Ngagel tidak memilikiRTH dengan jumlah yangsesuai dengan IMB nya.
SPBU Ngagelmelanggarperaturan yangditetapkan olehDinas Cipta Karyaditilik daripelanggaran IMBnya.
2.1.8 Masalah Perparkiran
Retribusi parkir merupakan salah satu pendapatan Pemerintah Kota Surabaya yang
potensial, mengingat aktivitas kota yang dinamis dan banyaknya pengguna kendaraan
pribadi di Kota Surabaya, dengan begitu seharusnya penghasilan dari perparkiran tidaklah
sedikit. Akan tetapi, yang terjadi adalah sebaliknya. retribusi parkir di Kota Surabaya tidak
mampu mencapai target yang diinginkan. Pada tahun 2008, retribusi parkir hanya mencapai
51,28 % dari target yang diharapkan. Padahal, tarif yang berlaku di Kota Surabaya, terutama
di tempat hiburan seperti KBS dan Taman Bungkul, jauh melebihi standar yang ditetapkan
oleh Pemkot. Misalnya, tarif parkir di Taman Bungkul dipungut Rp 1.000 hingga Rp 5.000
per motor. Padahal sesuai ketentuan tarifnya Rp 500. Salah satu penyebabnya adalah
kurangnya penegakan hukum parkir di Kota Surabaya, walaupun sebenarnya telah ada
perda yang mengatur tentang hal tersebut.
5/11/2018 Tugas 1 Hukum Seng Bener - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-hukum-seng-bener 11/13
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN HUKUM DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DI KOTA
SURABAYA
11
Identifikasi Permasalahan Disesuaikan dengan Perda Kota Surabaya
Gambar Kondisi FaktualRetribusi Parkir
Pelanggaran Penjelasan
Tarif parkir bisamencapai dua kali
lipat harga yangditetapkan olehPemkot akantetapi hasil yangdicapai malahkurang dari targetpemasukan.
Terjadi pelanggaranPerda Kota Surabaya
no. 9 tahun 2007mengenai perubahankedua atas perda no19 tahun 2003 tentangretribusi tempatrekreasi dan olahragadan Perda no 1 tahun2009 mengenaipenyelenggaraanperparkiran danretribusi parkir.
Pemerintah Kotagagal mengawasi
dan mengaturmengenai retribusiparkir, sehinggatidak ada lagipemahalan karcis.Yang merugikanwarga danpenyelewenganuang retribusisehingga dana dariretribusi parkir akanberhasil mencapaitarget.
2.1.9 Masalah Izin Membuka Usaha
Dalam membuka suatu usaha, diperlukan suatu surat izin usaha yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Kota. Akan tetapi, hingga kini masih banyak usaha-usaha yang tak berizin. Tak
terkecuali, usaha-usaha yang sudah “punya nama”. NAV, salah satu tempat hiburan karaoke
terkemuka di Indonesia, juga termasuk diantaranya. Cabang NAV di Jalan Bangka,
Surabaya diketahui telah membuka usahanya sebelum izinnya turun. Hal ini ditemukan oleh
tim pengawasan RHU Surabaya.
Identifikasi Permasalahan Disesuaikan dengan Perda Kota Surabaya
Gambar Kondisi Faktual
RHU
Pelanggaran Penjelasan
RHU NAV telah
beroperasi sebelum
mendapatkan surat
izin usaha.
RHU NAV telah
melanggar peraturan
yang ditetapkan oleh
Disbudpar mengenai
surat izin usaha.
Sehingga, RHU NAV
telah melanggar perda
no 9 tahun 2006 tentang
biaya pemungutan pajak
daerah dengan tidak
mengurus surat izin
usaha sehingga tidak
perlu membayar pajak
sesuai ketentuan yang
berlaku.
NAV diancam ditutup
apabila belum juga
mengurus surat izin
usaha di Disbudpar.
5/11/2018 Tugas 1 Hukum Seng Bener - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-hukum-seng-bener 12/13
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN HUKUM DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DI KOTA
SURABAYA
12
2.1.10 Pembangunan BTS
Meningkatnya kualitas dan kuantitas telekomunikasi di Indonesia berakibat pada
meningkatnya kebutuhan akan tower pemancar bagi tiap-tiap penyedia layanan
telekomunikasi. Akibat sempitnya lahan perkotaan, dan semakin banyaknya kebutuhan akantower pemancar (BTS) tersebut, maka sejumlah penyedia layanan mulai membangun BTS
di sembarang tempat dan mengoperasikannya tanpa memiliki izin stasiun radio (ISR).
Di Kota Surabaya, provider telekomunikasi raksasa, Telkomsel, ditemukan telah
mengoperasikan 2 BTS tanpa memiliki ISR. BTS tersebut terletak di Pusat Grosir Surabaya
dan Surabaya Town Square .Sehingga, BTS tersebut disegel oleh Ditjen Postel. Penyegelan
ini mengacu kepada surat Direktur Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit Ditjen postel
No. 838/O/DJPT.4/KOMINFO/6/2008 tertanggal 11 Juni 2008 perihal tindaklanjut hasil
pendataan dan pengukuran.
Identifikasi Permasalahan Disesuaikan dengan Regulasi yang Berlaku
Gambar Kondisi
Faktual BTS
Pelanggaran Penjelasan
BTS di Pusat
Grosir
Surabaya dan
BTS di
Surabaya
Town Square
belum
memiliki izin
stasiun radio
(ISR)
BTS ini
melanggar
peraturan Ditjen
Postel dengan
mengoperasikan
BTS sebelum
memiliki ISR yang
diterbitkan oleh
DItjen Postel
, BTS disegel oleh Ditjen
Postel. Penyegelan ini mengacu
kepada surat Direktur Spektrum
Frekuensi Radio dan OrbitSatelit Ditjen postel No.
838/O/DJPT.4/KOMINFO/6/2008
tertanggal 11 Juni 2008 perihal
tindaklanjut hasil pendataan dan
pengukuran.
5/11/2018 Tugas 1 Hukum Seng Bener - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-1-hukum-seng-bener 13/13
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN HUKUM DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DI KOTA
SURABAYA
13
BAB III
Kesimpulan
Dari serangkaian pembahasan mengenai pelanggaran-pelanggaran hukum di Kota
Surabaya tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Kurangnya konsistensi pemerintah dalam penegakan peraturan daerah. Melihat
penyebab inkonsistensi penegakan hukum di Indonesia, khususnya Kota Surabaya,
maka prioritas perbaikan harus dilakukan pada aparat, baik polisi, jaksa, hakim,
maupun pemerintah (eksekutif) yang ada dalam wilayah peradilan yang
bersangkutan.
2. Pemanfaatan inkonsistensi penegakan hukum oleh sekelompok orang demi
kepentingannya sendiri, selalu berakibat merugikan pihak yang tidak mempunyai
kemampuan yang setara. Akibatnya rasa ketidakadilan dan ketidakpuasan tumbuh
subur di masyarakat Indonesia. Penegakan hukum yang konsisten harus terus
diupayakan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap hukum di
Indonesia.
3. Pengawasan pelaksanaan perda bersifat law inforcement, sehingga pengawasan
yang lemah dan kurang tegas terhadap pelanggaran mengakibatkan pelaku
pelanggaran berlaku seenaknya dan berusaha mencari celah dari setiap kelemahan
perda.
4. Selain itu, peningkatan kesadaran hukum masyarakat juga menjadi faktor kunci
dalam penegakan hukum secara konsisten.