analisa seng

Upload: diraharahap

Post on 19-Jul-2015

135 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Analisa Seng (Zn) Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk penentuan kadar seng (Zn) terlarut dan seng total dalam air dan air limbah dengan kadar minimal 0,008 mg/l dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma (ICP). Prinsip Energi yang ditimbulkan oleh plasma pada ICP menyebabkan elektron terluar dari atom atau ion seng akan berpindah ke lintasan energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari plasma. Saat kembali ke kondisi ground state (kondisi energi terendah) terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi elemen seng yang akan diukur. Metode Standard Method 19th ed. 1995 Bahan a. Larutan standar Zn 1000 mg/l b. Air suling c. Asam nitrat, HNO3 pekat d. Kertas saring e. Gas Argon Peralatan a. Inductively Couple Plasma (ICP) b. Pemanas listrik c. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml d. Labu ukur 1000 ml e. Corong f. Erlenmeyer 250 ml

Persiapan Sampel A. Pengujian Seng Terlarut 1. Saring sampel sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer 250 ml 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji B. Pengujian Seng Total 1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml. 2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 20 ml. 3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup Erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi. 4. Lanjuttkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih atau sampel menjadi jernih. 5. Tambahkan lagi 2 ml HNO3 pekat dan panaskan kira-kira 10 menit. 6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam Erlenmeyer. 7. Sampel siap untuk diuji. Pembuatan Larutan Baku Seng A. Pembuatan Larutan Baku Zn 5 mg/l 1. Pipet 5 ml larutan baku Zn 1000 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera. B. Pembuatan Larutan Kerja Seng 1. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 ml larutan baku Zn 5 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar seng 0; 0,015; 0,025; 0,050; 0,075; 0,125 mg/l. 3. Masukkan masing-masing larutan kerja tersebut ke dalam Erlenmeyer 250 ml. Prosedur Analisa 1. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar seng.

2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu persatu ke dalama alat ICP melalui pipa injeksi alat. 3. Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer.

Analisa Kadmium (Cd) Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk penentuan kadar Kadmium (Cd) terlarut dan Kadmium total dalam air dan air limbah dengan kadar minimal 0,0012 mg/l dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma (ICP). Prinsip Energi yang ditimbulkan oleh plasma pada ICP menyebabkan elektron terluar dari atom atau ion kadmium akan berpindah ke lintasan energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari plasma. Saat kembali ke kondisi ground state (kondisi energi terendah) terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi elemen kadmium yang akan diukur. Metode Standard Method 19th ed. 1995 Bahan a. Larutan standar Cd 1000 mg/l b. Air suling c. Asam nitrat, HNO3 pekat d. Kertas saring e. Gas Argon Peralatan a. Inductively Couple Plasma (ICP)

b. Pemanas listrik c. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml d. Labu ukur 1000 ml e. Corong f. Erlenmeyer 250 ml Persiapan Sampel A. Pengujian Kadmium Terlarut 1. Saring sampel sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer 250 ml 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji B. Pengujian Kadmium Total 1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml. 2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 20 ml. 3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup Erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi. 4. Lanjutkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih atau sampel menjadi jernih. 5. Tambahkan lagi 2 ml HNO3 pekat dan panaskan kira-kira 10 menit. 6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam Erlenmeyer. 7. Sampel siap untuk diuji. Pembuatan Larutan Baku Kadmium A. Pembuatan Larutan Baku Kadmium 5 mg/l 1. Pipet 5 ml larutan baku Cd 1000 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera. B. Pembuatan Larutan Kerja Kadmium a. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 ml larutan baku Cd 5 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. b. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar kadmium 0; 0,015; 0,025; 0,050; 0,075; 0,125 mg/l. c. Masukkan masing-masing larutan kerja tersebut ke dalam Erlenmeyer 250 ml.

Prosedur Analisa 1. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar kadmium. 2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu persatu ke dalama alat ICP melalui pipa injeksi alat. 3. Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer.

Analisa Timbal (Pb) Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk penentuan kadar Timbal (Pb) terlarut dan Timbal total dalam air dan air limbah dengan kadar minimal 0,0011 mg/l dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma (ICP). Prinsip Energi yang ditimbulkan oleh plasma pada ICP menyebabkan elektron terluar dari atom atau ion timbal akan berpindah ke lintasan energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari plasma. Saat kembali ke kondisi ground state (kondisi energi terendah) terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi elemen timbal yang akan diukur. Metode Standard Method 19th ed. 1995 Bahan a. Larutan standar Pb 1000 mg/l b. Air suling c. Asam nitrat, HNO3 pekat d. Kertas saring e. Gas Argon

Peralatan a. Inductively Couple Plasma (ICP) b. Pemanas listrik c. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml d. Labu ukur 1000 ml e. Corong f. Erlenmeyer 250 ml Persiapan Sampel A. Pengujian Timbal Terlarut 1. Saring sampel sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer 250 ml 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji B. Pengujian Timbal Total 1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml. 2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 20 ml. 3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup Erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi. 4. Lanjutkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih atau sampel menjadi jernih. 5. Tambahkan lagi 2 ml HNO3 pekat dan panaskan kira-kira 10 menit. 6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam Erlenmeyer. 7. Sampel siap untuk diuji.

Pembuatan Larutan Baku Timbal A. Pembuatan Larutan Baku Timbal 5 mg/l 1. Pipet 5 ml larutan baku Pb 1000 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera. B. Pembuatan Larutan Kerja Timbal 1. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 ml larutan baku Pb 5 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml.

2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar timbal 0; 0,015; 0,025; 0,050; 0,075; 0,125 mg/l. 3. Masukkan masing-masing larutan kerja tersebut ke dalam Erlenmeyer 250 ml. Prosedur Analisa 1. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar timbal. 2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu persatu ke dalam alat ICP melalui pipa injeksi alat. 3. Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer.

Analisa Barium (Ba) Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk penentuan kadar Barium (Ba) terlarut dan Barium total dalam air dan air limbah dengan kadar minimal 0,0006 mg/l dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma (ICP). Prinsip Energi yang ditimbulkan oleh plasma pada ICP menyebabkan elektron terluar dari atom atau ion barium akan berpindah ke lintasan energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari plasma. Saat kembali ke kondisi ground state (kondisi energi terendah) terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi elemen barium yang akan diukur. Metode Standard Method 19th ed. 1995 Bahan a. Larutan standar Barium 1000 mg/l b. Air suling

c. Asam nitrat, HNO3 pekat d. Kertas saring e. Gas Argon Peralatan a. Inductively Couple Plasma (ICP) b. Pemanas listrik c. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml d. Labu ukur 1000 ml e. Corong f. Erlenmeyer 250 ml Persiapan Sampel A. Pengujian Barium Terlarut 1. Saring sampel sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer 250 ml 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji B. Pengujian Barium Total 1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml. 2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 20 ml. 3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup Erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi. 4. Lanjutkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih atau sampel menjadi jernih. 5. Tambahkan lagi 2 ml HNO3 pekat dan panaskan kira-kira 10 menit. 6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam Erlenmeyer. 7. Sampel siap untuk diuji. Pembuatan Larutan Baku Barium A. Pembuatan Larutan Baku Barium 5 mg/l 1. Pipet 5 ml larutan baku Ba 1000 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml.

2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera. B. Pembuatan Larutan Kerja Barium 1. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 ml larutan baku Ba 5 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar barium 0; 0,015; 0,025; 0,050; 0,075; 0,125 mg/l. 3. Masukkan masing-masing larutan kerja tersebut ke dalam Erlenmeyer 250 ml. Prosedur Analisa 1. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar barium. 2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu persatu ke dalam alat ICP melalui pipa injeksi alat. 3. Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer.

Analisa Tembaga (Cu) Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk penentuan kadar Tembaga (Cu) terlarut dan Tembaga total dalam air dan air limbah dengan kadar minimal 0,0006 mg/l dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma (ICP). Prinsip Energi yang ditimbulkan oleh plasma pada ICP menyebabkan elektron terluar dari atom atau ion tembaga akan berpindah ke lintasan energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari plasma. Saat kembali ke kondisi ground state (kondisi energi terendah) terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi elemen tembaga yang akan diukur. Metode Standard Method 19th ed. 1995 Bahan

a. Larutan standar Tembaga 1000 mg/l b. Air suling c. Asam nitrat, HNO3 pekat d. Kertas saring e. Gas Argon Peralatan a. Inductively Couple Plasma (ICP) b. Pemanas listrik c. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml d. Labu ukur 1000 ml e. Corong f. Erlenmeyer 250 ml Persiapan Sampel A. Pengujian Tembaga Terlarut 1. Saring sampel sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer 250 ml 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji B. Pengujian Tembaga Total 1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml. 2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 20 ml. 3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup Erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi. 4. Lanjutkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih atau sampel menjadi jernih. 5. Tambahkan lagi 2 ml HNO3 pekat dan panaskan kira-kira 10 menit. 6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam Erlenmeyer. 7. Sampel siap untuk diuji.

Pembuatan Larutan Baku Tembaga A. Pembuatan Larutan Baku Tembaga 5 mg/l 1. Pipet 5 ml larutan baku Cu 1000 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera. B. Pembuatan Larutan Kerja Tembaga 1. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 ml larutan baku Cu 5 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar tembaga 0; 0,015; 0,025; 0,050; 0,075; 0,125 mg/l. 3. Masukkan masing-masing larutan kerja tersebut ke dalam Erlenmeyer 250 ml. Prosedur Analisa 1. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar tembaga. 2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu persatu ke dalam alat ICP melalui pipa injeksi alat. 3. Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer.

Analisa Nikel (Ni) Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk penentuan kadar Nikel (Ni) terlarut dan Nikel total dalam air dan air limbah dengan kadar minimal 0,005 mg/l dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma (ICP). Prinsip Energi yang ditimbulkan oleh plasma pada ICP menyebabkan elektron terluar dari atom atau ion Nikel akan berpindah ke lintasan energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari plasma. Saat kembali ke kondisi ground state (kondisi energi terendah) terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi elemen Nikel yang akan diukur.

Metode Standard Method 19th ed. 1995 Bahan a. Larutan standar Nikel 1000 mg/l b. Air suling c. Asam nitrat, HNO3 pekat d. Kertas saring e. Gas Argon Peralatan a. Inductively Couple Plasma (ICP) b. Pemanas listrik c. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml d. Labu ukur 1000 ml e. Corong f. Erlenmeyer 250 ml Persiapan Sampel A. Pengujian Nikel Terlarut 1. Saring sampel sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer 250 ml 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji B. Pengujian Nikel Total 1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml. 2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 20 ml. 3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup Erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi. 4. Lanjutkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih atau sampel menjadi jernih. 5. Tambahkan lagi 2 ml HNO3 pekat dan panaskan kira-kira 10 menit.

6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam Erlenmeyer. 7. Sampel siap untuk diuji. Pembuatan Larutan Baku Nikel A. Pembuatan Larutan Baku Nikel 5 mg/l 1. Pipet 5 ml larutan baku Ni 1000 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera. B. Pembuatan Larutan Kerja Nikel 1. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 ml larutan baku Ni 5 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar Nikel 0; 0,015; 0,025; 0,050; 0,075; 0,125 mg/l. 3. Masukkan masing-masing larutan kerja tersebut ke dalam Erlenmeyer 250 ml. Prosedur Analisa 1. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar Nikel. 2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu persatu ke dalam alat ICP melalui pipa injeksi alat. 3. Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer.

Analisa Alumunium (Al) Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk penentuan kadar Alumunium terlarut dan Alumunium total dalam air dan air limbah dengan kadar minimal 0,0012 mg/l dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma (ICP). Prinsip Energi yang ditimbulkan oleh plasma pada ICP menyebabkan elektron terluar dari atom atau ion Alumunium akan berpindah ke lintasan energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari

plasma. Saat kembali ke kondisi ground state (kondisi energi terendah) terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi elemen Alumunium yang akan diukur. Metode Standard Method 19th ed. 1995 Bahan a. Larutan standar Al 1000 mg/l b. Air suling c. Asam nitrat, HNO3 pekat d. Kertas saring e. Gas Argon Peralatan g. Inductively Couple Plasma (ICP) h. Pemanas listrik i. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml j. Labu ukur 1000 ml k. Corong l. Erlenmeyer 250 ml Persiapan Sampel A. Pengujian Alumunium Terlarut 1. Saring sampel sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer 250 ml 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji B. Pengujian Alumunium Total 1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml. 2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 20 ml.

3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup Erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi. 4. Lanjuttkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih atau sampel menjadi jernih. 5. Tambahkan lagi 2 ml HNO3 pekat dan panaskan kira-kira 10 menit. 6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam Erlenmeyer. 7. Sampel siap untuk diuji.

Pembuatan Larutan Baku Alumunium A. Pembuatan Larutan Baku Al 5 mg/l 1. Pipet 5 ml larutan baku Al 1000 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera. B. Pembuatan Larutan Kerja Alumunium 1. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 ml larutan baku Al 5 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar Alumunium 0; 0,015; 0,025; 0,050; 0,075; 0,125 mg/l. 3. Masukkan masing-masing larutan kerja tersebut ke dalam Erlenmeyer 250 ml.

Prosedur Analisa 1. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar Alumunium. 2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu persatu ke dalama alat ICP melalui pipa injeksi alat. 3. Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer.

Analisa Molibdenum (Mo) Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk penentuan kadar Molibdenum terlarut dan Molibdenum total dalam air dan air limbah dengan kadar minimal 0,063 mg/l dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma (ICP). Prinsip Energi yang ditimbulkan oleh plasma pada ICP menyebabkan elektron terluar dari atom atau ion Molibdenum akan berpindah ke lintasan energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari plasma. Saat kembali ke kondisi ground state (kondisi energi terendah) terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi elemen Molibdenum yang akan diukur. Metode Standard Method 19th ed. 1995 Bahan a. Larutan standar Mo 1000 mg/l b. Air suling c. Asam nitrat, HNO3 pekat d. Kertas saring e. Gas Argon Peralatan a. Inductively Couple Plasma (ICP) b. Pemanas listrik c. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml d. Labu ukur 1000 ml e. Corong f. Erlenmeyer 250 ml

Persiapan Sampel A. Pengujian Molibdenum Terlarut 1. Saring sampel sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer 250 ml 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji B. Pengujian Molibdenum Total 1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml. 2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 20 ml. 3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup Erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi. 4. Lanjuttkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih atau sampel menjadi jernih. 5. Tambahkan lagi 2 ml HNO3 pekat dan panaskan kira-kira 10 menit. 6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam Erlenmeyer. 7. Sampel siap untuk diuji.

Pembuatan Larutan Baku Molibdenum A. Pembuatan Larutan Baku Molibdenum 5 mg/l 1. Pipet 5 ml larutan baku Mo 1000 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera. B. Pembuatan Larutan Kerja Molibdenum 1. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 ml larutan baku Mo 5 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar Molibdenum 0; 0,015; 0,025; 0,050; 0,075; 0,125 mg/l. 3. Masukkan masing-masing larutan kerja tersebut ke dalam Erlenmeyer 250 ml.

PROSEDUR ANALISA 1. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar Molibdenum. 2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu persatu ke dalama alat ICP melalui pipa injeksi alat. 3. Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer.

Analisa Kobalt (Co) Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk penentuan kadar Kobalt terlarut dan Kobalt total dalam air dan air limbah dengan kadar minimal 0,004 mg/l dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma (ICP). Prinsip Energi yang ditimbulkan oleh plasma pada ICP menyebabkan elektron terluar dari atom atau ion Kobalt akan berpindah ke lintasan energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari plasma. Saat kembali ke kondisi ground state (kondisi energi terendah) terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi elemen Kobalt yang akan diukur. Metode Standard Method 19th ed. 1995 Bahan a. Larutan standar Co 1000 mg/l b. Air suling c. Asam nitrat, HNO3 pekat d. Kertas saring e. Gas Argon

Peralatan a. Inductively Couple Plasma (ICP) b. Pemanas listrik c. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml d. Labu ukur 1000 ml e. Corong f. Erlenmeyer 250 ml Persiapan Sampel A. Pengujian Kobalt Terlarut 1. Saring sampel sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer 250 ml 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji B. Pengujian Kobalt Total 1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml. 2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 20 ml. 3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup Erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi. 4. Lanjuttkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih atau sampel menjadi jernih. 5. Tambahkan lagi 2 ml HNO3 pekat dan panaskan kira-kira 10 menit. 6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam Erlenmeyer. 7. Sampel siap untuk diuji. Pembuatan Larutan Baku Kobalt A. Pembuatan Larutan Baku Kobalt 5 mg/l 1. Pipet 5 ml larutan baku Co 1000 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera. B. Pembuatan Larutan Kerja Kobalt 1. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 ml larutan baku Co 5 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml.

2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar Kobalt 0; 0,015; 0,025; 0,050; 0,075; 0,125 mg/l. 3. Masukkan masing-masing larutan kerja tersebut ke dalam Erlenmeyer 250 ml. Prosedur Analisa 1. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar Kobalt. 2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu persatu ke dalama alat ICP melalui pipa injeksi alat. 3. Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer.

Analisa Natrium (Na) Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk penentuan kadar Natrium terlarut dan Natrium total dalam air dan air limbah dengan kadar minimal 0,004 mg/l dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma (ICP). Prinsip Energi yang ditimbulkan oleh plasma pada ICP menyebabkan elektron terluar dari atom atau ion Natrium akan berpindah ke lintasan energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari plasma. Saat kembali ke kondisi ground state (kondisi energi terendah) terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi elemen Natrium yang akan diukur. Metode Standard Method 19th ed. 1995 Bahan a. Larutan standar Na 1000 mg/l b. Air suling

c. Asam nitrat, HNO3 pekat d. Kertas saring e. Gas Argon Peralatan a. Inductively Couple Plasma (ICP) b. Pemanas listrik c. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml d. Labu ukur 1000 ml e. Corong f. Erlenmeyer 250 ml Persiapan Sampel A. Pengujian Natrium Terlarut 1. Saring sampel sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer 250 ml 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji B. Pengujian Natrium Total 1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml. 2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 20 ml. 3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup Erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi. 4. Lanjuttkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih atau sampel menjadi jernih. 5. Tambahkan lagi 2 ml HNO3 pekat dan panaskan kira-kira 10 menit. 6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam Erlenmeyer. 7. Sampel siap untuk diuji. Pembuatan Larutan Baku Natrium A. Pembuatan Larutan Baku Natrium 5 mg/l

1. Pipet 5 ml larutan baku Na 1000 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera. B. Pembuatan Larutan Kerja Natrium 1. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 ml larutan baku Na 5 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar Natrium 0; 0,015; 0,025; 0,050; 0,075; 0,125 mg/l. 3. Masukkan masing-masing larutan kerja tersebut ke dalam Erlenmeyer 250 ml. Prosedur Analisa 1. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar Natrium. 2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu persatu ke dalama alat ICP melalui pipa injeksi alat. 3. Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer.

Analisa Arsen (As) Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk penentuan kadar Arsen terlarut dan Arsen total dalam air dan air limbah dengan kadar minimal 0,009 mg/l dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma (ICP). Prinsip Energi yang ditimbulkan oleh plasma pada ICP menyebabkan elektron terluar dari atom atau ion Arsen akan berpindah ke lintasan energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari plasma. Saat kembali ke kondisi ground state (kondisi energi terendah) terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi elemen Arsen yang akan diukur. Metode Standard Method 19th ed. 1995

Bahan a. Larutan standar As 1000 mg/l b. Air suling c. Asam nitrat, HNO3 pekat d. Kertas saring e. Gas Argon Peralatan a. Inductively Couple Plasma (ICP) b. Pemanas listrik c. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml d. Labu ukur 1000 ml e. Corong f. Erlenmeyer 250 ml Persiapan Sampel A. Pengujian Arsen Terlarut 1. Saring sampel sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer 250 ml 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji B. Pengujian Arsen Total 1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml. 2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 20 ml. 3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup Erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi. 4. Lanjuttkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih atau sampel menjadi jernih. 5. Tambahkan lagi 2 ml HNO3 pekat dan panaskan kira-kira 10 menit. 6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam Erlenmeyer. 7. Sampel siap untuk diuji.

Pembuatan Larutan Baku Arsen A. Pembuatan Larutan Baku Arsen 5 mg/l 1. Pipet 5 ml larutan baku As 1000 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera. B. Pembuatan Larutan Kerja Arsen 1. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 ml larutan baku As 5 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar Arsen 0; 0,015; 0,025; 0,050; 0,075; 0,125 mg/l. 3. Masukkan masing-masing larutan kerja tersebut ke dalam Erlenmeyer 250 ml.

Prosedur Analisa 1. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar Arsen. 2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu persatu ke dalama alat ICP melalui pipa injeksi alat. 3. Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer.

Analisa Selenium (Se) Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk penentuan kadar Selenium terlarut dan Selenium total dalam air dan air limbah dengan kadar minimal 0,009 mg/l dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma (ICP). Prinsip Energi yang ditimbulkan oleh plasma pada ICP menyebabkan elektron terluar dari atom atau ion Selenium akan berpindah ke lintasan energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari

plasma. Saat kembali ke kondisi ground state (kondisi energi terendah) terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi elemen Selenium yang akan diukur. Metode Standard Method 19th ed. 1995 Bahan a. Larutan standar Se 1000 mg/l b. Air suling c. Asam nitrat, HNO3 pekat d. Kertas saring e. Gas Argon Peralatan a. Inductively Couple Plasma (ICP) b. Pemanas listrik c. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml d. Labu ukur 1000 ml e. Corong f. Erlenmeyer 250 ml Persiapan Sampel A. Pengujian Selenium Terlarut 1. Saring sampel sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer 250 ml 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji B. Pengujian Selenium Total 1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml. 2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 20 ml.

3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup Erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi. 4. Lanjuttkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih atau sampel menjadi jernih. 5. Tambahkan lagi 2 ml HNO3 pekat dan panaskan kira-kira 10 menit. 6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam Erlenmeyer. 7. Sampel siap untuk diuji. Pembuatan Larutan Baku Selenium A. Pembuatan Larutan Baku Selenium 5 mg/l 1. Pipet 5 ml larutan baku Se 1000 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera. B. Pembuatan Larutan Kerja Selenium 1. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 ml larutan baku Se 5 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar Selenium 0; 0,015; 0,025; 0,050; 0,075; 0,125 mg/l. 3. Masukkan masing-masing larutan kerja tersebut ke dalam Erlenmeyer 250 ml. Prosedur Analisa 1. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar Selenium. 2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu persatu ke dalama alat ICP melalui pipa injeksi alat. 3. Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer. Analisa Raksa (Hg) Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk penentuan kadar Raksa terlarut dan Raksa total dalam air dan air limbah dengan kadar minimal 0,009 mg/l dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma (ICP).

Prinsip Energi yang ditimbulkan oleh plasma pada ICP menyebabkan elektron terluar dari atom atau ion Raksa akan berpindah ke lintasan energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari plasma. Saat kembali ke kondisi ground state (kondisi energi terendah) terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi elemen Raksa yang akan diukur. Metode Standard Method 19th ed. 1995 Bahan 1. Larutan standar Hg 1000 mg/l 2. Air suling 3. Asam nitrat, HNO3 pekat 4. Kertas saring 5. Gas Argon Peralatan 1. Inductively Couple Plasma (ICP) 3. Pemanas listrik 4. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml 5. Labu ukur 1000 ml 6. Corong 7. Erlenmeyer 250 ml Persiapan Sampel A. Pengujian Raksa Terlarut 1. Saring sampel sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer 250 ml 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji B. Pengujian Raksa Total 1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml.

2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 20 ml. 3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup Erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi. 4. Lanjuttkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih atau sampel menjadi jernih. 5. Tambahkan lagi 2 ml HNO3 pekat dan panaskan kira-kira 10 menit. 6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam Erlenmeyer. 7. Sampel siap untuk diuji.

Pembuatan Larutan Baku Raksa A. Pembuatan Larutan Baku Raksa 5 mg/l 1. Pipet 5 ml larutan baku Hg 1000 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera. B. Pembuatan Larutan Kerja Raksa 1. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 ml larutan baku Hg 5 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar Raksa 0; 0,015; 0,025; 0,050; 0,075; 0,125 mg/l. 3. Masukkan masing-masing larutan kerja tersebut ke dalam Erlenmeyer 250 ml. Prosedur Analisa 1. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar Raksa. 2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu persatu ke dalama alat ICP melalui pipa injeksi alat. 3. Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer.

Analisa Kalsium (Ca)

Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk penentuan kadar Kalsium terlarut dan Kalsium total dalam air dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma (ICP). Prinsip Energi yang ditimbulkan oleh plasma pada ICP menyebabkan elektron terluar dari atom atau ion Kalsium akan berpindah ke lintasan energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari plasma. Saat kembali ke kondisi ground state (kondisi energi terendah) terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi elemen Kalsium yang akan diukur. Metode Standard Method 19th ed. 1995 Bahan 1. Larutan standar Ca 1000 mg/l 2. Air suling 3. Asam nitrat, HNO3 pekat 4. Kertas saring 5. Gas Argon Peralatan 1. Inductively Couple Plasma (ICP) 2. Pemanas listrik 3. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml 4. Labu ukur 1000 ml 5. Corong 6. Erlenmeyer 250 ml Persiapan Sampel A. Pengujian Kalsium Terlarut

1. Saring sampel sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer 250 ml 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji B. Pengujian Kalsium Total 1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml. 2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 20 ml. 3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup Erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi. 4. Lanjuttkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih atau sampel menjadi jernih. 5. Tambahkan lagi 2 ml HNO3 pekat dan panaskan kira-kira 10 menit. 6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam Erlenmeyer. 7. Sampel siap untuk diuji. Pembuatan Larutan Baku Kalsium A. Pembuatan Larutan Baku Kalsium 5 mg/l 1. Pipet 5 ml larutan baku Ca 1000 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera. B. Pembuatan Larutan Kerja Kalsium 1. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 ml larutan baku Ca 5 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar Kalsium 0; 0,015; 0,025; 0,050; 0,075; 0,125 mg/l. 3. Masukkan masing-masing larutan kerja tersebut ke dalam Erlenmeyer 250 ml. Prosedur Analisa 1. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar Kalsium. 2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu persatu ke dalama alat ICP melalui pipa injeksi alat. 3. Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer.

Analisa Magnesium (Mg) Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk penentuan kadar Magnesium terlarut dan Magnesium total dalam air dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma (ICP). Prinsip Energi yang ditimbulkan oleh plasma pada ICP menyebabkan elektron terluar dari atom atau ion Magnesium akan berpindah ke lintasan energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari plasma. Saat kembali ke kondisi ground state (kondisi energi terendah) terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi elemen Magnesium yang akan diukur. Metode Standard Method 19th ed. 1995 Bahan 1. Larutan standar Mg 1000 mg/l 2. Air suling 3. Asam nitrat, HNO3 pekat 4. Kertas saring 5. Gas Argon Peralatan 1. Inductively Couple Plasma (ICP) 2. Pemanas listrik 3. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml 4. Labu ukur 1000 ml 5. Corong 6. Erlenmeyer 250 ml Persiapan Sampel

A. Pengujian Magnesium Terlarut 1. Saring sampel sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer 250 ml 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji B. Pengujian Magnesium Total 1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml. 2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 20 ml. 3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup Erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi. 4. Lanjuttkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih atau sampel menjadi jernih. 5. Tambahkan lagi 2 ml HNO3 pekat dan panaskan kira-kira 10 menit. 6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam Erlenmeyer. 7. Sampel siap untuk diuji. Pembuatan Larutan Baku Magnesium A. Pembuatan Larutan Baku Magnesium 5 mg/l 1. Pipet 5 ml larutan baku Mg 1000 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera. B. Pembuatan Larutan Kerja Magnesium 1. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 ml larutan baku Mg 5 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar Magnesium 0; 0,015; 0,025; 0,050; 0,075; 0,125 mg/l. 3. Masukkan masing-masing larutan kerja tersebut ke dalam Erlenmeyer 250 ml. Prosedur Analisa 1. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar Magnesium. 2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu persatu ke dalama alat ICP melalui pipa injeksi alat.

3.

Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer.

Analisa Kromium (Cr) Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk penentuan kadar Kromium terlarut dan Kromium total dalam air dengan kadar minimal 0,003 mg/ l dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma (ICP). Prinsip Energi yang ditimbulkan oleh plasma pada ICP menyebabkan elektron terluar dari atom atau ion Kromium akan berpindah ke lintasan energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari plasma. Saat kembali ke kondisi ground state (kondisi energi terendah) terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi elemen Kromium yang akan diukur. Metode Standard Method 19th ed. 1995 Bahan 1. Larutan standar Cr 1000 mg/l 2. Air suling 3. Asam nitrat, HNO3 pekat 4. Kertas saring 5. Gas Argon Peralatan 1. Inductively Couple Plasma (ICP) 2. Pemanas listrik 3. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml 4. Labu ukur 1000 ml 5. Corong 6. Erlenmeyer 250 ml

Persiapan Sampel A. Pengujian Kromium Terlarut 1. Saring sampel sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer 250 ml 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji B. Pengujian Kromium Total 1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml. 2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 20 ml. 3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup Erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi. 4. Lanjuttkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih atau sampel menjadi jernih. 5. Tambahkan lagi 2 ml HNO3 pekat dan panaskan kira-kira 10 menit. 6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam Erlenmeyer. 7. Sampel siap untuk diuji. Pembuatan Larutan Baku Kromium A. Pembuatan Larutan Baku Kromium 5 mg/l 1. Pipet 5 ml larutan baku Cr 1000 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera. B. Pembuatan Larutan Kerja Kromium 1. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 ml larutan baku Cr 5 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar Kromium 0; 0,015; 0,025; 0,050; 0,075; 0,125 mg/l. 3. Masukkan masing-masing larutan kerja tersebut ke dalam Erlenmeyer 250 ml. Prosedur Analisa 1. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar Kromium.

2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu persatu ke dalama alat ICP melalui pipa injeksi alat. 3. Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer.

Analisa Boron (B) Ruang Lingkup Metode ini digunakan untuk penentuan kadar Boron terlarut dan Boron total dalam air dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma (ICP). Prinsip Energi yang ditimbulkan oleh plasma pada ICP menyebabkan elektron terluar dari atom atau ion Boron akan berpindah ke lintasan energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi dari plasma. Saat kembali ke kondisi ground state (kondisi energi terendah) terjadi pelepasan energi berupa cahaya, dimana intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan konsentrasi elemen Boron yang akan diukur. Metode Standard Method 19th ed. 1995 Bahan 1. Larutan standar B 1000 mg/l 2. Air suling 3. Asam nitrat, HNO3 pekat 4. Kertas saring 5. Gas Argon Peralatan 1. Inductively Couple Plasma (ICP) 2. Pemanas listrik

3. Pipet volume 3, 5, 10, 25 ml 4. Labu ukur 1000 ml 5. Corong 6. Erlenmeyer 250 ml Persiapan Sampel A. Pengujian Boron Terlarut 1. Saring sampel sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer 250 ml 2. Filtrat hasil saringan siap untuk diuji B. Pengujian Boron Total 1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml. 2. Tambahkan 5 ml HNO3 pekat dan panaskan perlahan-lahan sampai sisa volumenya 15 20 ml. 3. Tambahkan lagi 5 ml HNO3 pekat, tutup Erlenmeyer dengan kaca arloji dan panaskan lagi. 4. Lanjuttkan penambahan asam dan pemanasan sampai semua logam larut, yang terlihat dari warna endapan dalam sampel menjadi agak putih atau sampel menjadi jernih. 5. Tambahkan lagi 2 ml HNO3 pekat dan panaskan kira-kira 10 menit. 6. Bilas kaca arloji dan masukkan air bilasannya ke dalam Erlenmeyer. 7. Sampel siap untuk diuji.

Pembuatan Larutan Baku Boron A. Pembuatan Larutan Baku Boron 5 mg/l 1. Pipet 5 ml larutan baku B 1000 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera. B. Pembuatan Larutan Kerja Boron 1. Pipet 0, 3, 5, 10, 15, 25 ml larutan baku B 5 mg/l ke dalam labu ukur 1000 ml. 2. Tambahkan air suling sampai tepat tanda tera sehingga diperoleh kadar Boron 0; 0,015; 0,025; 0,050; 0,075; 0,125 mg/l.

3. Masukkan masing-masing larutan kerja tersebut ke dalam Erlenmeyer 250 ml.

Prosedur Analisa 1. Atur alat ICP dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk pengujian kadar Boron. 2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu persatu ke dalama alat ICP melalui pipa injeksi alat. 3. Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer.