tugas (1)

21
MAKALAH ODONTOMA Virgi Agustia Putri I1D111032 M. Reza Setiawan I1D111033 M. Ali Riswandi I1D111034 Hidayatullah I1D111035 Devintha Ayu M.T. I1D111036 Ariska Endariantari I1D111037 Pembimbing : drg Renadya Elsaristy UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEDOKTERAN 1

Upload: egi

Post on 01-Jan-2016

1.110 views

Category:

Documents


71 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS (1)

MAKALAH ODONTOMA

Virgi Agustia Putri I1D111032

M. Reza Setiawan I1D111033

M. Ali Riswandi I1D111034

Hidayatullah I1D111035

Devintha Ayu M.T. I1D111036

Ariska Endariantari I1D111037

Pembimbing : drg Renadya Elsaristy

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI

BANJARMASIN

2013

1

Page 2: TUGAS (1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Illahi Robbi, Tuhan Yang Maha Esa , karena atas segala

bimbingan dan petunjuk-Nya , serta berkat rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga kami

diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang berjudul ”ODONTOMA”. Makalah

yang kami buat ini sebagai salah satu sarana untuk lebih mendalami materi.

Kami menyadari bahwa makalah ini mengandung banyak kekurangan,baik dari segi

isi maupun sistematika. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan karena kami

masih dalam proses pembelajaran. Kami juga berharap laporan tutorial yang telah kami buat

ini dapat bermanfaat bagi kami dan teman-teman yang lain.

Banjarmasin, Oktober 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

2

Page 3: TUGAS (1)

Judul ........................................................................................................................1

Kata Pengantar.........................................................................................................2

Daftar Isi..................................................................................................................3

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang .....................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................5

1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................5

1.4 Metode Penulisan..................................................................................5

Bab II Pembahasan

2.1 Odontoma..............................................................................................6

2.1.1 Definisi Odontoma....................................................................6

2.1.2 Etiologi Odontoma ...................................................................7

2.1.3 Epidemiologi Odontoma...........................................................7

2.1.4 Klasifikasi Odontoma...............................................................7

2.1.5 Manifestasi Klinis Odontoma...................................................7

2.1.6 Patogenesis Odontoma………………………………………. 8

2.1.7 Diagnosa Odontoma…………………………………………. 8

2.1.8 Gambaran Radiologi....................................................................9

2.1.9 Penatalaksanaan Odontoma.....................................................10

2.1.10 Diagnosa Banding Odontoma..................................................10

2.1.11 Prognosis Odontoma................................................................11

2.1.12 Komplikasi Odontoma.............................................................11

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan.........................................................................................12

3.2 Saran ..................................................................................................13

Daftar Pustaka.........................................................................................................14

BAB I

PENDAHULUAN

3

Page 4: TUGAS (1)

1.1 Latar Belakang

Odontoma adalah tumor odontogenik campuran di mana kedua komponen epitel dan

mesenchymal mengalami diferensiasi fungsional dan membentuk enamel dan

dentin.Merupakan lesi hamartomatous bukan neoplasma sejati.1 Odontoma adalah

malformasi atau lesi perkembangan hamartoma non-agresif yang berasal dari odontogenik,

terdiri dari email, dentin, sementum dan jaringan pulpa (oleh karena itu disebut juga

campuran yang terdiri dari multiple atau lebih dari satu tipe). Odontoma dibedakan dengan

ameloblastik odontoma dengan tidak adanya jaringan ameloblastik. Bukan lesi yang statis

tetapi merupakan produk akhir dari suatu kelainan, yaitu tumor odontogenik campur dimana

sel-sel berdiferensiasi lebih tinggi dan membentuk struktur kalsifikasi yang banyak.2

Pada perkembangan awal dari lesi ini menunjukkan proliferasi epitel odontogen dan

jaringan mesenkim, kemudian pada perkembangan selanjutnya diikuti pembentukan enamel,

dentin dan variasi dari pulpa dan sementum.3 Ada beberapa teori yang sudah diajukan,seperti

trauma lokal, infeksi, riwayat keluarga dan mutasi genetik, ada pula yang menambahkan

bahwa odontoma diwariskan kemungkinan dari gen mutant post natal dengan kontrol genetik

perkembangan gigi.4

Odontoma memiliki prevalensi 21% sampai 67% dari semua tumor odontogenik.

Odontoma adalah lesi yang mempengaruhi anak-anak dan dewasa muda, terutama dalam

dekade kedua kehidupan, tanpa kecenderungan gender yang signifikan. Odontoma kompleks

lebih jarang terjadi daripada odontoma compound dan biasanya terjadi pada penderita usia

yang lebih tua. 5

Berdasarkan klasifikasi terbaru dari WHO tahun 2005, odontoma dibagi menjadi 2 jenis yaitu

compound odontoma mengandung struktur seperti gigi yang kecil dan banyak dan complex

Odontoma terdiri dari campuran atau massa tak teratur dari jaringan keras dan lunak

odontogenik yang matang dan berdiferensiasi secara buruk sebagai email, dentin atau

sementum sehingga tidak memiliki kemiripan dengan gigi. 6

1.2 Rumusan Masalah

1. Menjelaskan definisi odontoma

4

Page 5: TUGAS (1)

2. Menjelaskan etiologi odontoma

3. Menjelaskan epidemiologi odontoma

4. Menjelaskan klasifikasi odontoma

5. Menjelaskan manifestasi klinis odontoma

6. Menjelaskan patogenesis odontoma

7. Menjelaskan diagnosa odontoma

8. Menjelaskan penatalaksanaan odontoma

9. Menjelaskan diagnosa banding odontoma

10. Menjelaskan prognosis odontoma

11. Menjelaskan komplikasi odontoma

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui definisi, etiologi,epidemiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, patogenesis,

diagnosa banding, prognosis dan komplikasi dari odontoma

2. Mengetahui cara diagnosa dan penatalaksanaan dari odontoma

1.4 Metode Penulisan

Metode Literatur

Penyusun melakukan metode literatur dengan berpedoman pada buku-buku

kedokteran dan buku-buku kesehatan lainnya seeta jurnal kedokteran yang relevan

dengan topik.

Metode Teknologi

Penyusun mengambil sebagian bahan dari internet dengan sumber yang valid

BAB II

5

Page 6: TUGAS (1)

PEMBAHASAN

2.1.1 Definisi Odontoma

Odontoma adalah tumor odontogenik campuran di mana kedua komponen epitel dan

mesenchymal mengalami diferensiasi fungsional dan membentuk enamel dan

dentin.Merupakan

lesi hamartomatous bukan neoplasma sejati.1

Odontoma adalah malformasi atau lesi perkembangan hamartoma non-agresif yang

berasal dari odontogenik, terdiri dari email, dentin, sementum dan jaringan pulpa (oleh

karena itu disebut juga campuran yang terdiri dari multiple atau lebih dari satu tipe).

Odontoma dibedakan dengan ameloblastik odontoma dengan tidak adanya jaringan

ameloblastik. Bukan lesi yang statis tetapi merupakan produk akhir dari suatu kelainan, yaitu

tumor odontogenik campur dimana sel-sel berdiferensiasi lebih tinggi dan membentuk

struktur kalsifikasi yang banyak.2

Pada perkembangan awal dari lesi ini menunjukkan proliferasi epitel odontogen dan

jaringan mesenkim, kemudian pada perkembangan selanjutnya diikuti pembentukan enamel,

dentin dan variasi dari pulpa dan sementum.3

2.1.2 Etiologi Odontoma

Etiologi odontoma tidak diketahui. Ada beberapa teori yang sudah diajukan,seperti

trauma lokal, infeksi, riwayat keluarga dan mutasi genetik, ada pula yang menambahkan

bahwa odontoma diwariskan kemungkinan dari gen mutant post natal dengan kontrol genetik

perkembangan gigi.4

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan odontoma.

Faktor ini antara lain tidak berhasilnya atau perubahan interaksi ectomesenchymal pada fase

awal pertumbuhan benih gigi dan/atau membuat berbeda pada fase subsekuen pada

perkembangan jaringan ini. Diasumsikan pula bahwa yang membuat berbeda pada mekanisme

mineralisasi dengan modifikasi komponen mineral pada email dapat menyebabkan maturasi

inkomplet.4

2.1.3 Epidemiologi Odontoma

6

Page 7: TUGAS (1)

Odontoma memiliki prevalensi 21% sampai 67% dari semua tumor odontogenik.

Odontoma adalah lesi yang mempengaruhi anak-anak dan dewasa muda, terutama dalam

dekade kedua kehidupan, tanpa kecenderungan gender yang signifikan. Odontoma kompleks

lebih jarang terjadi daripada odontoma compound dan biasanya terjadi pada penderita usia

yang lebih tua. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa lokasi yang sering terjadi dari

odontoma compound pada rahang atas anterior, sedangkan odontoma kompleks sering

berkembang pada mandibula di berbagai lokasi. Gigi permanen dipengaruhi jauh lebih sering

daripada gigi desidui.

2.1.4 Klasifikasi Odontoma

Berdasarkan klasifikasi terbaru dari WHO tahun 2005, odontoma dibagi menjadi 2

jenis yaitu : 6

1. Compound Odontoma

Compound odontoma mengandung struktur seperti gigi yang kecil dan banyak.

Mempunyai struktur yang mirip dengan gigi kecil atau denticle, diskrit, terbungkus di dalam

fibrous connective tissue stroma (stroma jaringan ikat berserabut).

2. Complex Odontoma

Odontoma complex terdiri dari campuran atau massa tak teratur dari jaringan keras

dan lunak odontogenik yang matang dan berdiferensiasi secara buruk sebagai email, dentin

atau sementum sehingga tidak memiliki kemiripan dengan gigi

2.1.5 Manifestasi Klinis Odontoma

Tanda klinisnya adalah absennya satu atau beberapa gigi, seringkali mencegah erupsi

normal dan terjadi perubahan pada lengkung gigi normal. Kebanyakan odontoma

asimtomatik. Namun, terkadang terdapat pembengkakan, nyeri, bernanah, ekspansi

tulang,erupsi tertunda dan perpindahan gigi.6

Pada umumnya mereka tidak menunjukkan gejala, memiliki tingkat pertumbuhan

yang lambat dan jarang melebihi ukuran gigi. Tetapi ketika mereka yang besar dalam ukuran,

mereka dapat menyebabkan perluasan tulang kortikal.6

Kelainan ini sering ditemukan secara kebetulan dengan pemeriksaan radiografi rutin

dimana odontoma biasanya tampak sebagai massa radiopaque yang padat. Tetapi kadang-

7

Page 8: TUGAS (1)

kadang lesi ini dapat ditemukan secara tidak kebetulan apabila ciri-ciri klinisnya sudah

terlihat ekspansi tulang, nyeri dan pergeseran gigi atau gigi normal yang tidak erupsi.4

Odontoma complex jarang terjadi dibandingkan odontoma compound. Sering

ditemukan dengan gigi yang tidak erupsi, biasanya sering terjadi pada region molar pertama

dan molar kedua rahang bawah. Lesi kecil, jarang menjadi besar, namun bisa menjadi besar

sampai 6 cm sehingga menyebabkan ekpansi rahang. Tampak lunak, berlobus, atau berbentuk

tidak teratur. Kadang-kadang terbentuk sekitar mahkota gigi yang berkembang normal tetapi

tidak bererupsi, terutama jika terbentuk dari bagian mahkota folikel gigi. Odontoma

compound paling banyak terjadi di maksila, khususnya di anterior rahang atas (region

incisive caninus), tumor ini biasanya kecil dan tidak agresif . 2,7

2.1.6 Patogenesis Odontoma

Karena proliferasi neoplastik sel-sel odontogenik benih gigi dimana sel-sel epitel dan

mesenkim berdiferensiasi ke tingkat ameloblastik dan odontogenik tetapi tidak berhasil

mencapai keadaan normal, jadi substansi gigi terbentuk secara abnormal.2

Sel-sel epitel dan mesenkim berdiferensiasi membentuk email, dentin, dan sementum

yang tersusun dalam susunan jaringan yang abnormal yaitu dalam bentuk dentikel, Kemudian

jaringan stroma berhenti aktivitasnya membentuk kapsul, Kadang-kadang membagi tumor

dalam septa-septa.2

Pada pertumbuhan gigi yang normal setelah pembentukan jaringan keras biasanya

akan terjadi degenerasi lamina dental, dan odontoma kompleks berhubungan dengan hal itu.

Odontoma kompleks sedikit sekali mengalami morfodiferensiasi sehingga tidak mirip bentuk

gigi normal. Sedangkan odontoma compound derajat morfodiferensiasi dan

histodiferensiasinya tinggi, sehingga akan dijumpai kalsifikasi yang memberikan gambaran

yang mirip anatomi gigi normal.2

2.1.7 Diagnosa Odontoma

Radiografi seringkali merupakan langkah pertama dalam diagnosis tumor

odontogenik, screening secara radiografi dilakukan dan dievaluasi. Radiografi juga dapat

merupakan langkah terakhir sebelum membuat diagnosis kerja, setelah anamnesis lengkap

diambil serta pemeriksaan fisik dan laboratorium dilakukan.8

Gambaran Radiografis

8

Page 9: TUGAS (1)

Complex odontoma menunjukkan gambaran radiopak pada struktur gigi yang

dikelilingi garis radiolusen tipis. Massa gabungan tunggal seperti material dan tak ada

kemiripan anatomi gigi apapun. Muncul sebagai massa yang buram dikelilingi oleh tepi

sempit lucent.8

Gb Odontoma Complex

Odontoma compound terlihat sebagai gigi yang mengalami malformasi atau

menyerupai gigi yang dikelilingi oleh zona radiolusen yang tipis. Compound odontoma

menunjukkan kumpulan struktur yang mirip gigi dengan ukuran dan bentuk variatif

dikelilingi daerah radiolusen yang tipis. Memiliki massa gigi lebih dari 20 gigi-gigi kecil

dengan struktur cacat serta berhubungan dengan gigi yang erupsi.8

Gb Odontoma Compound

2.1.8 Penatalaksanaan Odontoma

9

Page 10: TUGAS (1)

Odontoma memiliki potensi pertumbuhan yang terbatas. Perawatannya adalah dengan

enukleasi atau kuretase jika odontoma merupakan sumber potensial obstruksi pada gigi yang

erupsi sebagai fokal infeksi. Odontoma complex yang besar harus diambil untuk

mengembalikan tulang yang normal dan untuk mencegah fraktur rahang. Odontoma

compound dapat mempredisposisi perubahan kistik dan menyebabkan destruksi tulang. 9,10,11

2.1.9 Diagnosa Banding Odontoma

Odontoma compound dapat dideteksi dengan mudah karena membentuk struktur mirip

dengan anatomi gigi normal.

Gambaran radiografis , lokasi , batas jelas usia okurensi, zona lusen di sekitar lesi

dapat membedakan complex odontoma dari lesi opak lain pada rahang, seperti  focal  scleroting

osteomyelitis, idiopathic osteosclerosis, periapical cemental dysplasia, cementoossifying

fibroma, cementoblastoma, osteoma, osteoblastoma dan osteoid osteoma.

Focal sclerosing osteomyelitis biasanya terlihat pada apex gigi dengan long

standing pulpitis. Saat gigi dicabut, lesi ini dapat tersisa pada gigi secara tidak terbatas.

Diagnosis dapat dibuat dengan dari riwayat penyakit dan gambaran radiografis. Complex

odontoma dan idiopathic sclerotic dapat dibedakan dari garis radiolusen yang mengelilingi

odontoma dan ketebalan dan ketajaman radiopak yang disebabkan email pada odontoma.

Complex odontoma juga muncul lebih jarang disbanding idiopathic osteosclerosis dan

biasanya terlihat pada mahkota gigi yang unerupsi. Periapical cementoosseous dysplasia

biasanya muncul di dalam tulang alveolar, dimana complex odontoma sering meluas kedalam

alveolus kearah crest ridge. Biasanya, lesiini terbentuk pada individu lebih dari 30 tahun,

sedangkan odontoma berkembang pada pasien yang lebih muda.

Cementoblastoma dapat muncul dengan gambaran klinis dan radiografis yang mirip

dengan complex odontoma namun complex odontoma tidak memperlihatkan opasitas

homogen seperti pada sementoblasoma yang matur, selain itu sementoblastoma sering bergab

ung dengan akar gigi yang terlibat.

Complex odontoma dibedakan pula dengan cemento-ossifying fibroma da r i

kecenderungannya untuk berhubungan dengan gigi molar yang unerupsi dan biasanya lebih

radioopak dibandingkan cemento-ossifying fibroma. Periapikal cemental dysplasia dapat

menyerupai complex odontoma namun dysplasia biasanya multiple dan terpusat pada regio

periapikal gigi. Meskipun gambaran klinis dan radiografis osteoid osteoma dan

10

Page 11: TUGAS (1)

osteoblastoma dapat mirip dengan complex odontoma, namun osteoid osteoma dan

osteoblastoma ditandai olehadanya nyeri. Odontoma dapat disalah diartikan secara radiografi

dengan osteoma, namunodontoma biasanya penampilannya tidak sehomogen osteoma. 12

2.1.10 Prognosis Odontoma

Odontoma merupakan tumor jinak dan berkapsul sehingga eksisi dapat dilakukan

dengan sempurna sehinggaa mempunyai prognosis yang baik karena tidak menunjukkan

adanya kekambuhan.3

2.1.11 Komplikasi Odontoma

Bentuk gigi dari odontoma ini seperti gigi normal, cenderung bererupsi tetapi tidak

aktif, kalau bererupsi sebagian, cepat terjadi karies. Jika tidak cepat ditangani, karies ini akan

berkembang dengan cepat dan dapat menginfeksi jaringan lunak dan menimbulkan neuralgia. 2

BAB III

11

Page 12: TUGAS (1)

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Odontoma adalah tumor odontogenik campuran di mana kedua komponen epitel dan

mesenchymal mengalami diferensiasi fungsional dan membentuk enamel dan

dentin.Merupakan lesi hamartomatous bukan neoplasma sejati. Pada perkembangan awal dari

lesi ini menunjukkan proliferasi epitel odontogen dan jaringan mesenkim, kemudian pada

perkembangan selanjutnya diikuti pembentukan enamel, dentin dan variasi dari pulpa dan

sementum. Etiologi odontoma tidak diketahui. Ada beberapa teori yang sudah

diajukan,seperti trauma lokal, infeksi, riwayat keluarga dan mutasi genetik, ada pula yang

menambahkan bahwa odontoma diwariskan kemungkinan dari gen mutant post natal dengan

kontrol genetik perkembangan gigi.

Odontoma memiliki prevalensi 21% sampai 67% dari semua tumor odontogenik.

Odontoma adalah lesi yang mempengaruhi anak-anak dan dewasa muda, terutama dalam

dekade kedua kehidupan, tanpa kecenderungan gender yang signifikan. Odontoma kompleks

lebih jarang terjadi daripada odontoma compound dan biasanya terjadi pada penderita usia

yang lebih tua.

Berdasarkan klasifikasi terbaru dari WHO tahun 2005, odontoma dibagi menjadi 2 jenis yaitu

compound odontoma mengandung struktur seperti gigi yang kecil dan banyak dan complex

Odontoma terdiri dari campuran atau massa tak teratur dari jaringan keras dan lunak

odontogenik yang matang dan berdiferensiasi secara buruk sebagai email, dentin atau

sementum sehingga tidak memiliki kemiripan dengan gigi.

Odontoma complex jarang terjadi dibandingkan odontoma compound. Sering

ditemukan dengan gigi yang tidak erupsi, biasanya sering terjadi pada region molar pertama

dan molar kedua rahang bawah. Lesi kecil, jarang menjadi besar, namun bisa menjadi besar

sampai 6 cm sehingga menyebabkan ekpansi rahang. Tampak lunak, berlobus, atau berbentuk

tidak teratur. Kadang-kadang terbentuk sekitar mahkota gigi yang berkembang normal tetapi

tidak bererupsi, terutama jika terbentuk dari bagian mahkota folikel gigi. Odontoma

compound paling banyak terjadi di maksila, khususnya di anterior rahang atas (region

incisive caninus), tumor ini biasanya kecil dan tidak agresif. Radiografi seringkali merupakan

langkah pertama dalam diagnosis tumor odontogenik, screening secara radiografi dilakukan

dan dievaluasi. Radiografi juga dapat merupakan langkah terakhir sebelum membuat

12

Page 13: TUGAS (1)

diagnosis kerja, setelah anamnesis lengkap diambil serta pemeriksaan fisik dan laboratorium

dilakukan.

Complex odontoma menunjukkan gambaran radiopak pada struktur gigi yang

dikelilingi garis radiolusen tipis. Odontoma compound terlihat sebagai gigi yang mengalami

malformasi atau menyerupai gigi yang dikelilingi oleh zona radiolusen yang tipis memiliki

massa gigi lebih dari 20 gigi-gigi kecil dengan struktur cacat serta berhubungan dengan gigi

yang erupsi.

Perawatannya adalah dengan enukleasi atau kuretase jika odontoma merupakan

sumber potensial obstruksi pada gigi yang erupsi sebagai fokal infeksi. Odontoma compound

dapat dideteksi dengan mudah karena membentuk struktur mirip dengan anatomi gigi normal.

Gambaran radiografis , lokasi , batas jelas usia okurensi, zona lusen di sekitar lesi dapat  membedakan

complex odontoma dari lesi opak lain pada rahang, seperti  focal  scleroting osteomyelitis,

idiopathic osteosclerosis, periapical cemental dysplasia, cementoossifying fibroma,

cementoblastoma, osteoma, osteoblastoma dan osteoid osteoma.

Odontoma merupakan tumor jinak dan berkapsul sehingga eksisi dapat dilakukan

dengan sempurna sehingga mempunyai prognosis yang baik karena tidak menunjukkan

adanya kekambuhan. Bentuk gigi dari odontoma ini seperti gigi normal, cenderung bererupsi

tetapi tidak aktif, kalau bererupsi sebagian, cepat terjadi karies. Jika tidak cepat ditangani,

karies ini akan berkembang dengan cepat dan dapat menginfeksi jaringan lunak dan

menimbulkan neuralgia.

3.2. Saran

Diharapkan mahasiswa PSKG dapat memahami makalah yang kami buat mengenai

odontoma, baik itu odontoma compound maupun odontoma complex. Agar mahasiswa dapat

menguasai dengan baik diagnosis dari penyakit tersebut, cara penanganan serta mengetahui

prognosis dan komplikasi dari odontoma.

13

Page 14: TUGAS (1)

DAFTAR PUSTAKA

1. Prabhakar C, Sheetal H, Satish H. Compound-Complex odontoma-An important

clinicalentity. Journal of International Oral Health. Vol 4;issue 1: April 2012.

2. Sudiono J, et al. Ilmu Patologi. Jakarta: EGC, 2003.

3. Syafriadi mei. Patologi Mulut Tumor Neoplastik & Non Neoplastik Rongga Mulut.

Yogyakarta: C.V Andi Offset. 2008.

4. Reichart PA, Philipsen HP. Odontogenic Tumors and Allied Lesions. Quontessence

Publishing Co Ltd. United Kingdom. 2004: 140-6.

5. Krichen ghassen, et al. Odontoma associated with supernumerary and impacted teeth.

International Dental Journal of Student’s Research. Vol 1: issue 4. 2013

6. Vyasarayani P, Krishna M, Pratheeth G. Treatment of compound odontoma causing

delayed eruption of maxillary central incisor assisted by diode laser. RUJODS,

Ranchi University, vol1, no 2. 2012.

7. Preetha A, Balikai BS, Sujatha D, Pai A, Ganapathy KS. Complex odontoma. Gen

Dent. 2010 May-Jun;58(3):e100-2. PubMed PMID: 20478785.

8. Pranata Ocky M, Borman S, Kiki A. Penanganan complex odontoma pada rahang

bawah. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran. Bandung. 2010.

9. Preetha A, Balikai BS, Sujatha D, Pai A,  Ganapathy KS. Complex odontoma.

Gen Dent. 2010 May-Jun;58(3):e100-2. PubMed PMID: 20478785.2 .

10. P i a t t e l l i A , Pe r f e t t i G , Ca r r a ro  A. Complex odontoma as a periapical

andinterradicular radiopacity ina primary molar . J Endod. 1996 Oct;22(10):561-3.PubMed

PMID: 9198447.3 .

11. N e l s o n B L , T h o m p s o n L D . Compound odontoma. Head Neck Pathol. 2010

Dec;4(4):290-1. doi:10.1007/s12105-010-0186-2. Epub 2010 Jun 9. PubMed

PMID:20533004; PubMed Central PMCID:PMC2996496.

12. Özeç I , K i l i ç E , Ye l e r H , Göze F , Ye l e r  D . La rge Complex odontoma

Associated With a Primary Tooth . Quintessence Int 2007;38:521–524.

14