tugas 06 - 15012019 - febri triana hartami siagian

20
8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 1/20 TUGAS 6 KL-4211 Operasi dan Manajemen Pelabuhan Dosen : Ir. Andojo Wurjanto, MSCe., Ph.D Disusun Oleh : Febri Triana Hartami Siagian 15012019 PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG 2016

Upload: febri-triana-hartami-siagian

Post on 06-Jul-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 1/20

TUGAS 6

KL-4211 Operasi dan Manajemen Pelabuhan

Dosen :

Ir. Andojo Wurjanto, MSCe., Ph.D 

Disusun Oleh :

Febri Triana Hartami Siagian 15012019

PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BANDUNG

2016

Page 2: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 2/20

1.  Perhatikan informasi yang diberikan pada pengantar butir (c) dan (d) mengenai alur

 pelayaran ke Pelabuhan Tanjung Perak. Perhatikan bahwa kedalaman-rencana alur

 pelayaran adalah 13 meter.

a.  Tentukan ukuran kapal rencana yang bisa masuk ke alur pelayaran ini

 berdasarkan kedalaman-rencana 13 meter.

Diketahui bahwa akses channel alur barat pelabuhan surabaya memiliki nilai W

= 150 m, D = 13 m – LWS.

Berdasarkan pada jenis-jenis kapal diatas, diketahui bahwa jenis kapal yang

yang dapat masuk ke alur pelayaran ini dengan kedalaman rencana adalah Early

Container Ship, Fully Cellular, Panamax, dan Panamax Max. Dimana masing-

masing ukuran untuk masing-masing jenis kapal tersebut adalah sebagai

 berikut.

 

Early Container Ship : 137 x 17 x 9 m (LOA – 

 Beam – 

 Draft)

  Fully Cellular : 200 x 20 x 9 m (LOA  –  Beam –  Draft)

  Panamax : 250 x 32 x 12,5 m (LOA –  Beam –  Draft)

  Panamax Max : 290 x 32 x 12,5 m (LOA  –  Beam  –  Draft)

Gambar 1 Jenis-Jenis Kapal

Page 3: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 3/20

 b.  Hitung lebar-rencana alur pelayaran sesuai kapal-rencana yang Anda hitung

sebagai jawaban soal (1a)

Ukuran alur pelayaran ditentukan:

1.  Besar kapal yang akan dilayani (panjang lebar, sarat, kecepatan)

2.  Jalur lalu lintas (searah atau 2 jalur)

3. 

Bentuk lengkung alur (jari-jari alur)

4.  Besaran tempat putar kapal

5.  Arah angin, arah arus, perambatan gelombang

6.  Stabilitas pemecah gelombang

7.  Arah kapal pada saat merapat dermaga

Sedangkan untuk lebar alur sendiri ditentukan oleh:

1. 

Lebar, kecepatan, gerak kapal

2.  Trafik kapal

3.  Kedalaman alur

4. 

Apakah alur sempit atau lebar

5.  Stabilitas lereng alur

6.  Angin, gelombang, arus

Gambar 2 Potongan Alur Pelayaran

Rumus lebar alur pelayaran adalah sebagai berikut.

= 1,5 + 1,8 + 1,5 ( ) 

Gambar 3 Lebar Alur Satu Jalur  

Page 4: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 4/20

= 1,5 + 1,8 + + 1,8 + 1,5 ( ) 

Gambar 4 Lebar Alur Dua Jalur

Berikut adalah perhitungan lebar alur (satu jalur) berdasarkan kapal rencana

yang telah ditentukan.

  Early Container Ship : 137 x 17 x 9 m (LOA  –  Beam –  Draft)

= 1,5 (17) + 1,8 (17) + 1,5 (17)

= 81,6  

  Fully Cellular : 200 x 20 x 9 m (LOA  –  Beam –  Draft)

= 1,5 (20) + 1,8 (20) + 1,5 (20)

= 96  

 

Panamax : 250 x 32 x 12,5 m (LOA – 

 Beam – 

 Draft)

= 1,5 (32) + 1,8 (32) + 1,5 (32)

= 153,6  

  Panamax Max : 290 x 32 x 12,5 m (LOA  –  Beam  –  Draft)

= 1,5 (32) + 1,8 (32) + 1,5 (32)

= 153,6  

Berikut adalah perhitungan lebar alur (dua jalur) berdasarkan kapal rencana

yang telah ditentukan.

  Early Container Ship : 137 x 17 x 9 m (LOA  –  Beam –  Draft)

= 1,5 (17) + 1,8 (17) + 17 + 1,8 (17) + 1,5 (17)

= 129,2

Page 5: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 5/20

  Fully Cellular : 200 x 20 x 9 m (LOA  –  Beam –  Draft)

= 1,5 (20) + 1,8 (20) + 20 + 1,8 (20) + 1,5 (20)

= 152

  Panamax : 250 x 32 x 12,5 m (LOA –  Beam –  Draft)

= 1,5 (32) + 1,8 (32) + 32 + 1,8 (32) + 1,5 (32)

= 243,2

  Panamax Max : 290 x 32 x 12,5 m (LOA  –  Beam  –  Draft)

= 1,5 (32) + 1,8 (32) + 32 + 1,8 (32) + 1,5 (32)

= 243,2

Berdasarkan pada tujuan pengembangan alur pelayaran barat Surabaya

diketahui bahwa lalu lintas yang ingin diterapkan adalah lalu lintas dua arah.

Dengan pelebaran yang dilakukan bernilai 150 m, maka kapal yang dapat

 beroperasi pada alur ini adalah sebagai berikut.

  Early Container Ship : 137 x 17 x 9 m (LOA  –  Beam –  Draft)

= 1,5 (17) + 1,8 (17) + 17 + 1,8 (17) + 1,5 (17)

= 129,2

Sedangkan jika tetap menerapkan lalu lintas satu arah, maka kapal yang dapat

 beroperasi pada alur ini adalah sebagai berikut.

  Early Container Ship : 137 x 17 x 9 m (LOA  –  Beam –  Draft)

= 1,5 (17) + 1,8 (17) + 1,5 (17)

= 81,6  

  Fully Cellular : 200 x 20 x 9 m (LOA  –  Beam –  Draft)

= 1,5 (20) + 1,8 (20) + 1,5 (20)

= 96  

Page 6: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 6/20

c.  Siapkan peta Selat Madura yang mencakup perairan dalam (lebih dari 13 meter)

sampai ke Pelabuhan Tanjung Perak. Ingat bahwa penyerahan pekerjaan dalam

 bentuk file tidak pernah membatasi Anda dengan ukuran gambar A4. Free your

mind. Do not become a prisoner of your own mind. Peta tidak harus CAD, boleh

file image karena ketelitian trase alur tidak diminta oleh soal ini.

Gambar 5 Lokasi Pelabuhan Tanjung Priok  

Gambar 6 Alur Pelayaran Tanjung Perak  

d. 

Desain dan gambar pada peta Anda, alur pelayaran sesuai dengan lebar yang

Anda hitung sebagai jawaban soal (1b) dan informasi umum trase alur pada

 butir (d) Pengantar. Diulang lagi bahwa ketelitian trase alur tidak diminta oleh

soal ini.

Page 7: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 7/20

 

Gambar 7 Alur Pelayaran 

e. 

Gambarkan melengkapi desain alur pelayaran Anda, SBNP yang menurut Anda

 perlu agar kapal dapat berlayar aman masuk-keluar Pelabuhan Tanjung Perak.

Gambar 8 Desain Alur Pelayaran Tanjung Perak  

Alur pelayaran diatas didesain dengan mempertimbangkan perhitungan pada

 poin (1b). Dalam pendesainan alur diperlukan suatu alat bantu navigasi

 pelayaran. Adapun sarana bantu ini merupakan suatu rambu yang terdiri dari

rambu segitiga berwarna hijau dan segiempat berwarna merah. Rambu ini

mengikuti standar IALA A yang artinya adalah bila away from the sea, rambu

segitiga berwarna hijau merupakan rambu lateral kanan dan rambu segiempat

Page 8: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 8/20

 berwarna merah merupakan rambu lateral kiri, sedangkan bila towards the sea,

rambu segitiga berwarna hijau merupakan rambu lateral kiri dan rambu

segiempat berwarna merah merupakan rambu lateral kanan.

Sumber:

Thoresen, 2014

www.anakkelautan.wordpress.com 

www.googlemaps.com 

2. 

Cari dan simak materi, lalu paparkan pemahaman Anda mengenai ALKI (Alur LautKepulauan Indonesia)

Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) adalah alur laut yang ditetapkan sebagai alur

untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan berdasarkan konvensi hukum laut

internasional. Alur ini merupakan alur untuk pelayaran dan penerbangan yang dapat

dimanfaatkan oleh kapal atau pesawat udara asing diatas laut tersebut untuk

dilaksanakan pelayaran dan penerbangan damai dengan cara normal. Penetapan ALKI

dimaksudkan agar pelayaran dan penerbangan internasional dapat terselenggara secara

terus menerus, langsung dan secepat mungkin serta tidak terhalang oleh perairan dan

ruang udara teritorial Indonesia. ALKI ditetapkan untuk menghubungkan dua perairan

 bebas, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Semua kapal dan pesawa udara

asing yang mau melintas ke utara atau ke selatan harus memiliki ALKI.

Pembagian ALKI, yaitu:

  ALKI I melintasi Laut Cina Selatan, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Sunda

  ALKI II melintasi Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Flores, Selat Lombok

  ALKI III melintasi Samudera Pasifik, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda,

Selat Ombai dan Laut Sawu

Page 9: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 9/20

 

Gambar 9 Pembagian ALKI di Indonesia 

Hak dan kewajiban kapal dan pesawat udara asing saat melintasi ALKI adalah sebagai

 berikut.

1. 

Kapal dan pesawat udara asing yang melaksanakan Hak Lintas Alur Laut

Kepulauan harus melintas secepatnya melalui atau terbang di atas alur laut

kepulauan dengan cara normal, semata-mata untuk melakukan transit yang terus-

menerus, langsung, cepat, dan tidak terhalang.

2.  Kapal atau pesawat udara asing yang melaksanakan lintas alur laut kepulauan,

selama melintas tidak boleh menyimpang lebih dari 25 (dua puluh lima) mil laut ke

kedua sisi dari garis sumbu alur laut kepulauan, dengan ketentuan bahwa kapal dan

 pesawat udara tersebut tidak boleh berlayar atau terbang dekat ke pantai kurang dari

10% jarak antara titik-titik yang terdekat pada pulau-pulau yang berbatasan dengan

alur laut kepulauan tersebut.

3.  Kapal dan pesawat udara asing sewaktu melaksanakan Hak Lintas Alur Laut

Kepulauan tidak boleh melakukan ancaman atau menggunakan kekerasan terhadap

kedaulatan, keutuhan wilayah, atau kemerdekaan politik republik Indonesia, atau

dengan cara lain apapun yang melanggar asas-asas Hukum Internasional yang

terdapat dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

4.  Kapal perang dan pesawat udara militer asing, sewaktu melaksanakan Hak Lintas

Alur Laut Kepulauan, tidak boleh melakukan latihan perang-perangan atau latihan

menggunakan senjata macam apapun dengan mempergunakan amunisi.

5. 

Kecuali dalam keadaan force majeure atau dalam hal musibah, pesawat udara yang

melaksanakan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan tidak boleh melakukan pendaratan

di wilayah Indonesia.

Page 10: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 10/20

6.  Semua kapal asing sewaktu melaksanakan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan tidak

 boleh berhenti atau berlabuh jangkar atau mondar-mandir, kecuali dalam hal force

majeure atau dalam hal keadaan musibah atau memberikan pertolongan kepada

orang atau kapal yang sedang dalam keadaan musibah

7.  Kapal atau pesawat udara asing yang melaksanakan Hak Lintas Alur Laut

Kepulauan tidak boleh melakukan siaran gelap atau melakukan gangguan terhadap

sistem telekomunikasi dan tidak boleh melakukan komunikasi langsung dengan

orang atau kelompok orang yang tidak berwenang dalam wilayah Indonesia.

Sumber:

www.wikipedia.com 

3.  Mirip soal 1, pertimbangkan, hitung, desain, dan gambarkan alur pelayaran dan rambu

SBNP yang dibutuhkan melalui kolong JSS (Jembatan Selat Sunda) yang pernah ramai

diwacanakan.

Ketentuan:

  ALKI adalah alur pelayaran internasional, maka alur ini harus mengakomodir

kapal terbesar dunia. Kedalaman Selat Sunda tidak menjadi kendala kapalinternasional yang melalui ALKI I. Desain harus mengakomodir tinggil kapal

tertinggi internasional, namun Anda tidak perlu memperhitungkannya karena

tugas Anda tidak mendesain JSS.

  Trase JSS tidak dipentingkan ketelitiannya. Trase JSS di halaman 13 dapat

Anda ambil sebagai acuan umum saja. Justru lebar alur yang Anda hitung akan

menjadi syarat bagi bentang JSS.

Berikut adalah ukuran kapal yang dapat melewati alur pelayaran Selat Sunda (dimana

alur pelayaran ini harus dapat mengakomodir kapal terbesar dunia).

1. 

Kapal Tanker Raksasa  –  Mont

Page 11: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 11/20

 

Gambar 10 Kapal Mont

Tabel 1 Karakteristik Umum

Tonase 260.941 GT (214.793 NT)

Panjang 458,45 m (1.504 kaki)

Lebar 68,8 m (226 kaki)

Tinggi 24,611 m (81 kaki)

Kapasitas 564.763 DWT

Kecepatan 16 knot (30 km/jam;18 mph)

2.  Kapal Container –  CSCL Globe

Gambar 11 Kapal CSCL Globe

Page 12: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 12/20

Tabel 2 Karakteristik Umum

Tonase 186.000 GT

Panjang 400 m (1.312 kaki)

Lebar 58,6 m (192 kaki)Tinggi 15,5 m (51 kaki)

Kapasitas 19.000 DWT

3.  Kapal Container –  Emma Maerks

Gambar 12 Kapal Emma Maerks 

Tabel 3 Karakteristik Umum

Tonase 170.794 GT

Panjang 397 m (1.302 kaki)

Lebar 56 m (184 kaki)

Tinggi 16,02 m (52,6 kaki)

Kapasitas 14,770 TEU + 1000 TEU (kontainer berpendingin)

Kecepatan 25,5 knot (47,2 km/jam;29,3 mph)

Page 13: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 13/20

4.  Kapal Pembongkaran dan Pemasangan Pipa  –  Pieter Schelte

Gambar 13 Kapal Pieter Schelte

Tabel 4 Karakteristik Umum

Panjang 382 m (1.253 kaki)

Lebar 124 m (407 kaki)

Tinggi 10 - 25 m (32 - 82 kaki)

Kapasitas 564.763 DWT

Kecepatan 14 knot

Total Daya Terpasang 95.000 kW

Kapasitas Daya Angkat 48.000 t (105.820 kips)

5. 

Kapal Super Tanker  –  TI-Class

Gambar 14 Kapal TI Asia

Page 14: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 14/20

 

Tabel 5 Karakteristik Umum

Tonase 230.006 GT

Panjang 380 m (1.246 kaki)Lebar 68 m (223 kaki)

Tinggi 24,5 m (80 kaki)

Kapasitas 3.166.353 barrels

Kecepatan 16,5 knot (30,6 km/jam;19 mph)

6.  Kapal Bulk Carrier  –  MS Vale Brasil

Gambar 15 Kapal MS Vale Brasil 

Tabel 6 Karakteristik Umum

Tonase 198.980 GT (67.993 NT)

Panjang 382 m (1.188 kaki)

Lebar 65 m (213 kaki)

Tinggi 23 m (75 kaki)

Kapasitas 402.347 DWT

Kecepatan 15,4 knot (28,5 km/jam;17,7 mph)

Page 15: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 15/20

7.  Kapal Pesiar –  Oasis of The Seas Dan Allure of The Seas

Gambar 16 Kapal Oasis of The Seas and Allure of The Seas

Tabel 7 Karakteristik Umum

Tonase 225.282 GT

Panjang 360 m (1.181 kaki)

Lebar Permukaan air 47 m (154 kaki); dek teratas 60,5

m (198 kaki)

Tinggi 93 m (305 kaki)

Kapasitas 5.400 penumpang pada hunian ganda; 6296

maksimum (+2.394 awak)

Kecepatan 22,6 knots (41,9 km/jam; 26 mph)

8.  Kapal Pengangkut LNG - Q-Max

Gambar 17 Kapal Q-Max Mozah

Page 16: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 16/20

 

Tabel 8 Karakteristik Umum

Tonase 162.400 GT

Panjang 345 m (1.132 kaki)Lebar 53,80 m (177 kaki)

Tinggi 12 m (39 kaki)

Kapasitas 266.000 m3 (9.393.701 ft3)

Kecepatan 19,5 knots

9.  Kapal Penumpang  –  RMS Queen Mary 2

Gambar 18 Kapal RMS Queen Mary 2

Tabel 9 Karakteristik Umum

Tonase 148.528 GT

Panjang 345 m (1.132 kaki)

Lebar 41 m (135 kaki)

Tinggi 110 m (360 kaki)

Kapasitas 2.620 penumpang (+1.253 awak)

Kecepatan 30 knot (56 km/jam; 35 mph)

Page 17: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 17/20

10. Kapal Induk USS Enterprise (CVN-65)

Gambar 19 Kapal Induk USS Enterprise

Tabel 10 Karakteristik Umum

Panjang 342 m (1.122 kaki)

Lebar 40,5 m (133 kaki) (garis air); 78,4 m (257

kaki) (ekstrim)

Tinggi 12 m (39 kaki)

Kecepatan 33,6 knots (62,2 km/jam; 38,7 mph)

Berikut adalah gambar desain rencana Jembatan Selat Sunda.

Gambar 20 Desain Rencana Jembatan Selat Sunda 

Page 18: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 18/20

Berdasarkan gambar diatas, diketahui bahwa semua jenis kapal yang telah diurai diatas dapat

 beroperasi di Selat Sunda. Kapal Tanker Raksasa  –  Mont merupakan kapal yang paling lebar

dengan nilai 68,8 meter atau digenapkan menjadi 69 meter. Oleh sebab itu, kapal Mont dipakai

sebagai acuan dalam pendesaian alur pelayaran di Selat Sunda.

Gambar 21 Lebar Alur Dua Arah

Mont Ship : 458,8 x 68,8 x 24,6 m (LOA –  Beam  –  Draft)

= 1,5 (69) + 1,8 (69) + 69 + 1,8 (69) + 1,5 (69)

= 524,4

Berikut adalah gambar peta Selat Sunda.

Gambar 22 Lokasi Selat Sunda

Page 19: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 19/20

Berdasarkan pada desain rencana Jembatan Selat Sunda, maka terdapat satu alternatif untuk

desain alur pelayaran. Hal ini dikarenakan jika mengambil bagian Timur Pulau Sangian maka

adanya hambatan berupa: adanya pelabuhan Merak dan pulau-pulau kecil lainnya. Hal tersebut

akan menyebabkan kesulitan untuk pergerakan kapal. Berikut adalah desain alur pelayaran

yang dapat diterapkan di Selat Sunda.

Gambar 23 Alur Pelayaran Selat Sunda 

Alat bantu navigasi pelayaran yang digunakan adalah sistem kardinal. Hal ini dikarenakan alur

 pelayaran dipakai di laut lepas. Berikut adalah desain alur pelayaran dengan SBNP yang

digunakan.

Gambar 24 Desain Alur Pelayaran Selat Sunda 

Page 20: Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

8/17/2019 Tugas 06 - 15012019 - Febri Triana Hartami Siagian

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-06-15012019-febri-triana-hartami-siagian 20/20

Desain alur pelayaran dapat dilakukan untuk dua arah karena berdasarkan pada gambar 20

diketahui bahwa di sebelah Barat Pulau Sangiang terdapat lebar yang dapat dilalui kapal

sebesar 4000 m. Sehingga desain alur pelayaran dua arah dengan nilai 524,4 meter dapat

diterapkan di Selat Sunda.

Sumber:

http://tvsoax.blogspot.co.id/2015/02/10-kapal-raksasa-yang-pernah-dibuat.html 

www.anakkelautan.wordpress.com 

www.googlemaps.com