tuberkulosis.docx

8
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit pernafasan menular yang banyak terjadi di negara berkembang termasuk di Indonesia. Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis .Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB didunia, terjadi padanegara-negara berkembang. WHO memperkirakan bahwa di Indonesia setiaptahunnya setiap 100.000 penduduk terdapat 115 penderita baru TB paru denganBTA positif. Penyakit TB menyerang sebagian besar kelompok usia produktif. Di provinsi Jawa Timur sendiri penyebaran penyakit TBC sangat memprihatinkan.Data yang didapat di Departemen Kesehatan, penderita penyakit TBC di JawaTimur menempati urutan ke-3 setelah Jakarta. Didapatkan untuk jumlah penderitaTBC baru di Jatim tahun 2010 kemarin mencapai 23.146 penderita. Sedangkan Case Detection Rate (CDR) pada tahun 2011 adalah 65%, dengan jumlah kasusTB BTA positif sebanyak 21.477 penderita Sementara daerah yang terbanyak menderita penyakit TBC di daerah Jawa Timur adalah Madura dan Jember. DiKabupaten Jember, terdapat 2.591 orang yang diperiksa untuk mengetahui statusTB parunya. Dari jumlah itu terdapat 1.815 orang yang positif TB paru.Sedangkan yang sembuh mencapai 1.627 orang. Pada tahun 2010, ada peningkatan jumlah orang yang diduga menderita TB paru yaitu sebanyak 2.662orang. Dari hasil pemeriksaan diketahui jumlah orang yang positif menderita TB paru sebanyak 1.943 orang. Untuk tahun 2011 hingga bulan April, sudah ada 736o r a n g y a n g diduga menderita TB paru. Dengan hasil positif pada 5 4 3 o r a n g . Angka DO di Jember mencapai 2 sampai 2,5 persen dari total penderita TB paru.Angka DO yang terbilang cukup tinggi (Dinas Kesehatan Kabupaten Jember,2010).. Dengan semakin meningkatnya angka kejadian TBC di Indonesia, makauntuk menekan angka kejadian TBC di Indonesia dibuatlah Strategi NasionalProgram Penanggulangan TBC tahun 2010-2014 yang terdiri dari 7 strategi. strategi umum yang didukung

Upload: anasyia-nurwitasari

Post on 18-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tuberkulosis.docx

Tube rku los i s (TBC) ada l ah penyak i t pe rna fa san menu l a r yang banyak   t e r j a d i d i n e g a r a b e r k e m b a n g t e r m a s u k d i I n d o n e s i a . D i p e r k i r a k a n s e k i t a r   s epe r t i ga penduduk dun i a t e l ah t e r i n f eks i o l eh Mycobacterium tuberculosis.Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB didunia, terjadi padanega ra -nega ra be rkembang . WHO memperk i r akan bahwa d i I ndones i a s e t i ap tahunnya setiap 100.000 penduduk terdapat 115 penderita baru TB paru denganBTA positif. Penyakit TB menyerang sebagian besar kelompok usia produktif. Di provinsi Jawa Timur sendiri penyebaran penyakit TBC sangat memprihatinkan.Data yang didapat di Departemen Kesehatan, penderita penyakit TBC di JawaTimur menempati urutan ke-3 setelah Jakarta. Didapatkan untuk jumlah penderitaTBC baru di Jatim tahun 2010 kemarin mencapai 23.146 penderita. SedangkanCase Detection Rate(CDR) pada tahun 2011 adalah 65%, dengan jumlah kasusTB BTA positif sebanyak 21.477 penderitaSementara daerah yang terbanyak menderita penyakit TBC di daerah Jawa Timur adalah Madura dan Jember. DiKabupaten Jember, terdapat 2.591 orang yang diperiksa untuk mengetahui statusT B p a r u n y a . D a r i j u m l a h i t u t e r d a p a t 1 . 8 1 5 o r a n g y a n g p o s i t i f T B p a r u . S e d a n g k a n y a n g s e m b u h m e n c a p a i 1 . 6 2 7 o r a n g . P a d a t a h u n 2 0 1 0 , a d a  peningkatan jumlah orang yang diduga menderita TB paru yaitu sebanyak 2.662orang. Dari hasil pemeriksaan diketahui jumlah orang yang positif menderita TB paru sebanyak 1.943 orang. Untuk tahun 2011 hingga bulan April, sudah ada 736o ra ng yan g d id uga men de r i t a TB pa ru . Dengan ha s i l pos i t i f pad a 543 o r ang .Angka DO di Jember mencapai 2 sampai 2,5 persen dari total penderita TB paru.Angka DO yang terbilang cukup tinggi (Dinas Kesehatan Kabupaten Jember,2010).. Dengan semakin meningkatnya angka kejadian TBC di Indonesia, makauntuk menekan angka kejadian TBC di Indonesia dibuatlah Strategi NasionalProgram Penanggulangan TBC tahun 2010-2014 yang terdiri dari 7 strategi. s t r a t eg i umu m yan g d id uku ng o l e h 3 s t r a t eg i f un gs i ona l . Ke t u ju h s t r a t eg i i n i merupakan upaya yang berkesinambungan dari strategi nasional sebelumnya,dengan rumusan strategi yang mempertajam respons terhadap tantangan pada saatini. Strategi umum yang dikembangkan adalah : 1.memperluas dan meningkatkan pelayanan DOTS yang bermutu;2 . m e n g h a d a p i t a n t a n g a n T B / H I V (

human immunodeficiency virus),multidrugs resistence (MDR)-TB, TB Anak dan kebutuhan masyarakat miskinserta rentan lainnya;3 .me l i ba tkan s e lu ruh penyed i a l ayanan pemer in t ah , masya raka t ( suka re l a ) ,  perusahaan dan swasta, melalui pendekatan Public–Private Mix(PPM)dan menjamin kepatuhan terhadap International Standard for TB Care;4 .memberdayakan masya raka t dan pa s i en TB;P e n c a p a i a n k e e m p a t s t r a t e g i u m u m d i a t a s h a r u s d i d u k u n g o l e h s t r a t e g i i f u n g s i o n a l u n t u k m e m p e r k u a t f u n g s i - f u n g s i m a n a g e r i a l

Page 2: Tuberkulosis.docx

d a l a m p r o g r a m  penanggulangan TB. Strategi fungsional tersebut adalah:5.memberikan kontribusi dalam penguatan sistem kesehatan dan manajemen  program pengendalian TB;6.mendorong komitmen pemerintah pusat dan daerah terhadap program TB;7.mendorong penelitian, pengembangan dan pemanfaatan informasi strategis(www.perdhaki.org, 2012

Penderita TBC terbanyak merupakan usia produktif (25-44 tahun) dan anak-anak (10-15 tahun). Pemicu tingginya angka kejadian TBC di Jember

Sanitasi rumah buruk, Pencahayaan rumah kurang, Pola hidup Pengetahuan kurang. Setiap tahunnya di Indonesia terdapat 450.000 kasus tuberkulosis paru semua usia dengan 64.000 jiwa mengalami kematian (WHO, 2011). Kasus tertinggi di Indonesia pada tahun 2012 yaitu di Provinsi Jawa Barat sebesar 34.301 kasus dengan 267 kasus tuberkulosis paru anak BTA positif dan diikuti oleh Provinsi Jawa Timur sebesar 41.467 kasus dengan 234 kasus BTA positif pada anak. Penularan tuberkulosis paru pada anak di Indonesia  berkisar seperlima dari seluruh kasus. Kasus tuberkulosis paru pada anak tersebar  pada usia 0-14 tahun (Kemenkes RI, 2012). Alsagaff & Mukty, 2002 menyatakan  bahwa kasus tuberkulosis paru pada anak tertinggi dengan jumlah 42% terjadi pada

rovinsi Jawa Timur juga belum bisa lepas dari. Bahkan, wilayah ini termasuk penyumbang terbanyak di Indonesia, diperkirakan ada peningkatan jumlah penderita TB hampir 45% dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tercatat sebanyak 33.355 penderita naik menjadi 35.877 penderita pada tahun 2006. (Kompas, 2007). Di Kabupaten Jember, terdapat 2.591 orang yang diperiksa untuk mengetahui status TB parunya. Dari jumlah itu terdapat 1.815 orang yang positif TB paru. Sedangkan yang sembuh mencapai 1.627 orang. Pada tahun 2010, ada peningkatan jumlah orang yang diduga menderita TB paru yaitu sebanyak 2.662 orang. Dari hasil pemeriksaan diketahui jumlah orang yang positif menderita TB paru sebanyak 1.943 orang. Untuk tahun 2011 hingga bulan April, sudah ada 736 orang yang diduga menderita TB paru. Dengan hasil positif pada 543 orang. Angka DO di Jember mencapai 2 sampai 2,5 persen dari total penderita TB paru. Angka DO yang terbilang cukup tinggi (Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, 2010).

Studi dokumentasi untuk memperkuat dasar pembentukan Paguyuban TB juga dilakukan dengan mencari data di Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Data yang didapatkan mencakup data TB di Kabupaten Jember pada tahun 2009 dan 2010. Tahun 2009, terdapat 2.591 orang yang diperiksa untuk mengetahui status TB parunya. Dari jumlah itu terdapat 1.815 orang yang positif TB paru. Sedangkan yang sembuh mencapai 1.627 orang

Page 3: Tuberkulosis.docx

Pada tahun 2010, ada peningkatan jumlah orang yang diduga menderita TB paru. Yakni sebanyak 2.662 orang. Dari hasil pemeriksaan diketahui jumlah orang yang positif menderita TB paru sebanyak 1.943 orang. Untuk tahun 2011 hingga bulan April, sudah ada 736 orang yang diduga menderita TB paru. Dengan hasil positif pada 543 orang. Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Jember yang telah dihimpun menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan penderita TB yang suspect maupun positif.

Data Puskesmas SukowonoDiketahui bahwa ada sekitar 65 orang penderita TB yang terjaring. Padahal, harusnya ada

700 orang penderita TB yang terjaring selama satu tahun. Dari 65 penderita yang terjaring itu, hanya 23 yang positif padahal harusnya 65 orang yang positif. Penderita yang sembuh hanya 17 orang. Lainnya mengalami DO (drop out)

Dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 79 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Guber-nur Jawa Timur Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Provinsi Jawa Timur dan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/529/KPTS/013/2009 tentang Penetapan 9 (sembilan) Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai Badan Layanan Umum Daerah Unit Kerja, Rumah Sakit Paru Jember ditetapkan menjadi PPK BLUD Unit Kerja dengan status BLUD penuh.Tuberbulosis adalah penyakit infeksi pembunuh nomer 1 di Indonesia. Jumlah penderita TB di Indone-sia adalah 528.063 per tahun dengan jumlah kema an 91.368 per tahunnya yang berar rata- rata se ap harin-ya 250 orang meninggal dunia akibat penyakit TB. Ini suatu tragedi yang yang sangat mempriha nkan di de-pan mata kita, apalagi karena lebih dari 70% kasus TB ini terjadi pada usia produk f. Ini menempatkan Indonesia menjadi juara 3 dalam jumlah kasus penderita di dunia. Menyadari akan kondisi ini, maka sudah selayaknya seluruh masyarakat tergugah untuk membantu pemer-intah dalam upaya pengendalian TB , khususnya mem-bantu mensosisalisasikan program pengendalian TB dan termasuk penemuan suspek ataupun penderita TB baik secara perseorangan maupun terorganisir melalui kelompok-kelompok komunitas ataupun organisasi ke-masyarakatan. Sadar akan ancaman yang nggi ini kami RS Paru Jember ingin menggerakkan masyarakat me-lalui Aksi BLT (Bangkit Lawan Tuberculosis) Tuberkulosis Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bak

Page 4: Tuberkulosis.docx

-teri Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu bakteri tahan asam yang menyerang parenkim paru yang dapat menyebar melalui getah bening atau pembuluh darah dan dapat menular melalui udaraKlasi kasi TB ParuBerdasarkan hasil pemeriksaan dahak, TB Paru dibagi menjadi (Mans- joer, 2000) : a. Tuberkulosis Paru BTA posi f : Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA posi f. 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA posi f dan foto rontgen dada menunjukkan gambaran tuberkulosis ak f.b. Tuberkulosis Paru BTA nega f : Pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA nega f dan foto rontgen dada menunjukkan gambaran tuberkulosis ak f. TB Paru BTA nega f dibagi berdasarkan ngkat kepa -rahaan TB Paru BTA Nega f Rontgen Posi f   dibagi berdasarkan ngkat keparahan penyakitnya, yaitu bentuk berat dan ringan. Bentuk berat bila gambaran foto rontgen dada memperlihatkan gambaran kerusakan paru yang luas penderita buruk.Tipe penderita ditentukan berdasarkan riwayat pengo-batan sebelumnya dibedakan menjadi (Mansjoer, 2000): a. Kasus Baru Kasus baru adalah penderita yang belum pernah dioba dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (30 dosis harian)

Kambuh (Relaps) Kambuh (Relaps) adalah penderita tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan tuberkulo sis dan telah dinyatakan sembuh, kemudian kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA posi f. c. Pindahan (Transfer in) Pindahan adalah penderita yang sedang mendapat pengobatan di suatu kabupaten lain dan kemudian pinah berobat ke kabupaten ini. Penderita pindahan tersbut harus membawa surat rujukan/pindah. d. Setelah lalai (Pengobatan setelah default/drop out ) Setelah lalai adalah penderita yang sudah berobat paling kurang 1 bulan, dan berhen 2 bulan atau lebih, kemudian atang kembali berobat. Umumnya penderita tersebut kembali dengan hasil pemeriksaan dahak BTA posi f. e. Lain-lain 1)Gagal Gagal adalah penderita BTA posi f yang masih tetap posi-

f atau kembali menjadi posi f pada akhir bulan ke 5 (satu bulan sebelum akhir pengobatan atau lebih. Adalah pen-derita dengan hasil BTA nega f Rontgen posi f mmenjadi BTA posi f pada akhir bulan ke 2 pengobatan.2)Kasus kronis Kasus kronis adalah penderita dengan ha-sil pemeriksaan masih BTA posi f setelah selesai pengo

Page 5: Tuberkulosis.docx

-batan ulang kategori 2Klasi kasi TB ParuBerdasarkan hasil pemeriksaan dahak, TB Paru dibagi menjadi (Mans- joer, 2000) : a. Tuberkulosis Paru BTA posi f : Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA posi f. 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA posi f dan foto rontgen dada menunjukkan gambaran tuberkulosis ak f.b. Tuberkulosis Paru BTA nega f : Pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA nega f dan foto rontgen dada menunjukkan gambaran tuberkulosis ak f. TB Paru BTA nega f dibagi berdasarkan ngkat kepa -rahaan TB Paru BTA Nega f Rontgen Posi f   dibagi berdasarkan ngkat keparahan penyakitnya, yaitu bentuk berat dan ringan. Bentuk berat bila gambaran foto rontgen dada memperlihatkan gambaran kerusakan paru yang luas penderita buruk.http://id.scribd.com/doc/220879757/Master-Majalah-Edisi-Oktober-2013-Sd-Maret-2014-Newww

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh dokter maupun praktisi diketahui bahwa gizi berperan penting dalam perjalanan TB. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada efek sinergistik antara defisiensi vit A,C,D dalam mengeksasebrasi TB, berdasarkan penelitian di Afrika, Inggris dan Jepang menunjukkan bahwa status gizi pada pasien TB dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan, lingkar lengan, serta konsentrasi albumin serum. Penelitian pada hewan coba dan manusia menunjukkan bahwa defisiensi Zn berpengaruh terhadap kerentaan tubuh manusia terhadap penyakit infeksi, seperti halnya pada kasus TB sebab Zn berperan dalam pembentukan system imun. Defisiensi Zn akan mengganggu fungsi Limfosit T dan B serta produksi sitokin. Bentuk ekstrim dari defisiensi Zn adalah atrofi timik dan infeksi bakeri, virus dan jamur. Penurunan kadar Zn ditemukan pada penderita penyakit infeksi atau radang kronik, hal ini dapat dilihat dari redistribusi Zn serum ke dalam hepar yang terikat pada metallothionein karena peningkatan produksi sitokin proinflamasi, khususnya factor nekrosis tumor-α (TNF-α) dan interleukin-6 (IL-6), sehingga seng pada plasma berkurang karena di ambil oleh hepar. Berdasarkan studi yang ada dalam jurnal “ Status of zinc in pulmonary tuberculosis “ menunjukkan kadar Zn serum pada usia lanjut berkurang dan berkembang TB paru. Berbagai literature lain juga mendukung sepert di India, Ray dan rekan kerjanya mempelajari status plasma seng dari 50 anak dengan TB dan dibandingkan pengamatan dengan 10 anak kurang gizi sehat dan 10 tanpa TBC pada 0, 1, 2, 3 dan 6 bulan terapi antitubercular. Anak-anak dengan tuberkulosis memiliki kadar seng plasma jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang tanpa penyakit, terlepas dari status gizi. Hasil ini sesuai dengan studi lain dari India yang dilakukan oleh Taneja , dia menemukan kadar Zn secara signifikan rendah dalam kasus-kasus TB paru. Demikian pula, Karyadi dari Indonesia mempelajari status gizi pasien dengan TB paru aktif dan membandingkan nilai dengan control orang sehat. Para penulis menemukan status gizi buruk dan tingkat signifikan rendah seng serum pada pasien TB dibandingkan dengan kontrol. Studi di Turki mempelajari 22 pasien TB paru dan 18 subyek sehat dan menemukan peningkatan kadar seng, namun mekanisme penambahan ini tidak dijelaskan. Mekanisme yang mungkin untuk tingkat seng diturunkan pada kasus TB paru termasuk redistribusi seng dari plasma ke jaringan lain, pengurangan produksi hati dari macroglobulin protein seng pembawa dan kenaikan produksi metallothionein, protein

Page 6: Tuberkulosis.docx

yang mengangkut seng ke hati. Rankovic dan Drdevic mempelajari kadar zinc dalam serum dan efusi pleura pada 104 pasien dan menemukan tingkat yang lebih tinggi dalam seng efusi karena TBC dibandingkan dalam serum, dan menyimpulkan bahwa konsentrasi seng dalam efusi dan serum lebih tinggi dari 1,0 andal menunjukkan kehadiran radang selaput dada TB, menandakan nilai diagnostik zinc dalam TB. Penelitian Cuevas dan rekan kerja di Inggris mempelajari pengaruh zinc pada respon tuberkulin dari 98 anak-anak terkena TBC dewasa dengan BTA positif. Mereka menemukan proporsi yang lebih tinggi dari anak-anak sebagai PPD positif pada kelompok-seng ditambah (57,1%) dibandingkan pada kelompok plasebo (53,1%). Hal ini mendalilkan bahwa suplementasi seng bisa bekerja dengan memperbaiki kekurangan seng tanpa gejala atau marjinal atau sebagai booster non-spesifik kekebalan terlepas dari kekurangan seng. Secara keseluruhan, studi menyimpulkan bahwa suplementasi seng meningkatkan efek obat TBC setelah dua bulan terapi antitubercular, menghasilkan konversi sputum BTA sebelumnya, berfungsi sebagai pendorong proses imunologi. Estimasi tingkat seng dapat digunakan sebagai alat laboratorium berharga untuk menilai efektivitas terapi antitubercular yang sedang dijalani. Kami sarankan, mengingat status gizi buruk pada pasien TB paru, suplementasi seng menjadi konstituen wajib dari protokol pengobatan.