tsf p1
DESCRIPTION
rete5435TRANSCRIPT
TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASIWintari Taurina
DESAIN SEDIAAN FARMASI Seiring dengan perkembangan zaman,
bentuk sediaan farmasi yang ada dipasaran pun mengalami perkembangan yang cukup signifikan
Pabrik-pabrik farmasi berlomba-lomba membuat sediaan farmasi yang bermutu baik dan disukai konsumen, baik dari segi efikasi, estetika, kenyamanan, maupun harganya.
Tahapan mendesain sediaan farmasi merupakan tahapan penting yang harus diperhatikan karena menentukan efektivitas sediaan akhir, dan yang paling utama adalah menentukan kepuasan konsumen
Variasi bentuk sediaan farmasi
Bentuk sediaan farmasi sekarang ini sangat bervariasi, hal ini dapat terjadi karena :
1. Terdapat zat aktif yang kurang stabil terhadap oksigen atau kelembaban (tablet salut, ampul tertutup)
2. Terdapat zat aktif yang kurang stabil terhadap asam lambung (tablet salut enterik)
3. Menutupi rasa pahit dan bau yang kurang sedap dari zat aktif (kapsul, tablet bersalut, sirup)
4. Terdapat zat aktif yang tidak larut atau tidak stabil dalam air (suspensi)
5. Menyediakan bentuk sediaan cair dari zat aktif yang larut dalam pembawa yang diinginkan (larutan)
6. Menyediakan obat dengan kerja yang luas dengan mengatur pelepasan obat (sustained released)
Beberapa bentuk sediaan farmasi
Rute pemberian
Sediaan Utama
Oral Tablet; kapsul; larutan; sirup; eliksir; suspensi; gel; serbuk; emulsi
Sublingual Tablet, troches-lozengesParenteral Larutan; suspensi; emulsiEpikutan/transdermal
Salep; krim; pasta; plester; serbuk; aerosol; lotion/ transdermal/ infus
Konjunktival Insert lensa kontak; salepIntraokular/intraaural
Larutan; suspensi
Intranasal Larutan; spray, inhalan; salepIntrarespiratori AerosolRektal Larutan; salep; suuppositoriaVaginal Larutan; salep; emulsi; tablet insert; ovulaUretral Larutan
Sistem Penghantaran Obat Konvensional
Didesain untuk melepaskan zat aktif secara cepat
NonkonvensionalDidesain untuk memperpanjang durasi obat, bahkan untuk sustained released
Tahapan dalam pengembangan obat
Tahapan Primer1. Penelitian/survey trend2. Pemantapan target3. Pembuatan Molekul Pengarah Unggulan, desain
dan sintesa obat baru, penapisan bahan alam (farmakokimia & fitokimia)
4. Evaluasi aktivitas biologis dan farmakologi dasar (fitokimia & farmakologi)
5. Pemantapan metode evaluasi (farmakokimia, fitokimia, & farmakologi)
6. Seleksi kandidat obat baru
Tahap Praklinis1. Farmakologi2. Evaluasi sifat-sifat fisikokimia3. Tosisitas akut dan sub-akut4. Farmakokinetik (Adsorpsi, Distribusi,
Metabolisme, Eksresi)5. Farmasetika6. Pengembangan proses produksi masal
(pabrikasi)
Tahap klinis1. Fase I:
- Investigasi keamanan dan toleransi- Sukarelawan sehat dalam jumlah kecil
2. Fase II:- Keputusan pada arah penggunaan dan dosis; studi khasiat dan keamanan pasien dalam jumlah kecil
3. Fase III:- Investigasi khasiat dan keamanan- Sejumlah tertentu pasien
4. Launching produk5. Fase IV:
- Survey pasca pemasaran
Pertimbangan terapeutik dalam merancang bentuk sediaan farmasi Umur pasien- bayi dan anak di bawah 5 tahun : lebih
suka obat bentuk cairan daripada padatan
- anak-anak : tablet yg mudah dikunyah dan pecah dalam mulut sebelum ditelan
- Dewasa : lebih suka bentuk sediaan padat
- Lansia : cairan untuk oral
Cara pemberian obat oral- Makin tinggi absorpsi suatu obat
sepanjang saluran makanan, kerjanya akan lebih cepat
Cara pemberian obat rektal- Utk efek lokal- Disarankan, bila cara oral terhalang
karena pasien muntah, tidak sadar, atau tidak mampu menelan obat dengan baik
Cara pemberian obat parenteral- subkutan, intramuscular, intravena- Absorpsi lebih cepat dan obat sedikit yang hilang- Untuk pasien yg tidak dapat bekerja sama, kehilangan
kesadaran, atau tidak dapat menerima obat secara oral
Cara pemberian obat epikutan- Absorpsi obat melalui kulit meningkat jika obat berada
dalam larutan, koefisien partisi lipid/air yang baik- antiseptik, antifungi, antiradang, anastetik lokal, emoliens
kulit, pelindung matahari, dan zat-zat kimia yang merangsang (kerja lokal)
Pertimbangan biofarmasetik dalam merancang bentuk sediaan farmasi
Preparasi oral
Preparasi rektalPreparasi intravena
Injeksi intramuskularInjeksi subkutan
Saluran pencernaan
(lambung & usus)
Sistem sirkulasi
Jaringan
Tempat-tempat metabolik
Eksresi
Pendekatan fisikokimia dalam merancang bentuk sediaan farmasi Kelarutan kecepatan disolusi Koefisien partisi (absorpsi) Stabilitas zat aktif/sediaan