trauma thoraks.docx

17
Trauma Thoraks Posted on Januari 29, 2009 by idmgarut Ruda paksa dada dapat menyebabkan kerusakan dinding dada, paru, jantung, pembuluh darah besar serta organ disekitarnya termasuk visera. Patogenesisnya sebagian besar oleh karena kecelakaan lalu lintas, kriminalitas, kecelakaan rumah tangga maupun kerja. Pertolongan pertama pada ruda paksa dadaditujukan pada sistim respirasi dan Sirkulasi. Gejala yang sering Nyeri dada, sesak nafas atau nyeri pada waktu bernafas . Ruda paksa dada dibagi menjadi : § Trauma Tumpul akibat kecelakaan lalu lintas § Trauma Tajam à luka tusuk, luka tembak Kegawatan pada trauma dada yang menyebabkan kematian / Primary Survey adalah sbb : & Gangguan Airway Obstruksi Jalan nafas adanya sumbatan jalan nafas misal: gigi palsu. Tindakan : Helmich Manuver, suction, ET, tracheostomi & Gangguan Breathing · Open Pneumothoraks · Tension Pneumothoraks · Flail Chest & Gangguan Circulation · Hematothoraks Massif · Tamponade Cordis Identifikasi Scundary Survey (ATLS) : § Pneumothoraks sederhana § Hematothoraks § Kontusio pulmo § Trauma Tracheobronchial § Trauma tumpul jantung § Traumatic Aortic Disruption § Traumatic Diafragmatic Injury § Mediastinal Traversing Wounds

Upload: udunk-adhink

Post on 08-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Trauma ThoraksPosted onJanuari 29, 2009by idmgarutRuda paksa dada dapat menyebabkan kerusakan dinding dada, paru, jantung, pembuluh darah besar serta organ disekitarnya termasuk visera.Patogenesisnya sebagian besar oleh karena kecelakaan lalu lintas, kriminalitas, kecelakaan rumah tangga maupun kerja.Pertolongan pertama pada ruda paksa dadaditujukan pada sistim respirasi dan Sirkulasi.Gejala yang seringNyeri dada, sesak nafas atau nyeri pada waktu bernafas.Ruda paksa dada dibagi menjadi :Trauma Tumpulakibatkecelakaan lalu lintasTrauma Tajamluka tusuk, luka tembakKegawatan pada trauma dada yang menyebabkan kematian /Primary Surveyadalah sbb :&Gangguan AirwayObstruksi Jalan nafas adanya sumbatan jalan nafas misal: gigi palsu.Tindakan : Helmich Manuver, suction, ET, tracheostomi&Gangguan BreathingOpen PneumothoraksTension PneumothoraksFlail Chest&Gangguan CirculationHematothoraks MassifTamponade CordisIdentifikasiScundary Survey(ATLS):Pneumothoraks sederhanaHematothoraksKontusio pulmoTrauma TracheobronchialTrauma tumpul jantungTraumatic Aortic DisruptionTraumatic Diafragmatic InjuryMediastinal Traversing WoundsPenyebab kematian pada trauma thoraks al:Syokcara mengetahui : Akral dingin dan basahDinginakibat pembuluh darah perifir kontraksi untukmemenuhi perfusi organ vitalBasahmekanisme simpatisadrenalin meningkatmemacu klj keringat Nadi cepat dan lemahCepat karena untuk memenuhi perfusi, Lemah akibat hipovolemiMengapa tidak berdasarkan TENSI ? karena adnya mekanisme homestatis sehingga adrenalin meningkatvasokonstriksitensi meningkat. Sehingga pada syok tensi bisa normal, padahal pasien hipovolemiHipoksiaHiperkabniaAsidosis metabolikKlinisAnamnesa:Nyeri dadaSesak nafasNyeri waktu bernafasSianostik dengan jejas didadaPemeriksaan FisikInspeksijejas, simetris, nafas paradoksalPalpasiNT(+), fremitus ka/ki berbeda, krepitasiPerkusiSonor(normal), redup(cairan), hipersonor(udara)Auskultasivesikuler, suara tambahanTindakan elementerditujukan pada kegagalan sistim Respirasi dan sirkulasi :1.AirwayMiringkan kepala penderita bertujuan mengeluarkan sisa makanan, darah, kotoran , menarik dagu jebelakang mencegah lidah jatuh kebelakang.Bila usah tesebut gagal dilakukan :a.Pemasangan Orotracheal atau Nasotracheal tubeb.Endotracheal Intubasic.Tracheostomibila a dan b gagal2.Memasang InfusMengurangi dan menghilangi nyeriBertujuan mengatasi syok hipovolemik yang akan terjadi.3.Kesadaran penderitaGCS4.Foto thorak 2 posisiIndikasi pembedahan segera pada ruda paksa :1.Obstruksi jalan nafas2.Hematothoraks masif3.Tamponade Jantung4.Tension pneumothoraks5.Flail chest6.Penumotoraks terbuka7.Kebocoran bronchus dan tracheobronchialJenis-jenis Kerusakan pada Trauma Thoraks1Dinding DadaEmphysemaDisebabkan oleh kerusakan pleura dan paru oleh ujung tulang. Jika tidak terjadi perlekatan pada cavum pleura akan terjadi pneumothoraks, empisema subkutan dan mediastinum. Jika terjadi perlekatan cavum pleura terjadi emphysema subkutan tanpa pneumothoraks.Mediastinal emphysemaadalah suatu keadaan msuknya udara kedalam mediastinum akibat kebocoran trachea, bronchus, kadang esofagus.Tindakan :drainase cavum pleuraPatah tulang rusukFraktur costa terutama disebabkankarenatrauma tumpul dada. Perluketelitian untuk membedakan apakah kontusio dinding dada atau fraktur kosta. Fraktur ini sebagian terbesar disebabkankecelakaan lalu lintas diikuti jatuh daritempat yang tinggi.Costa merupakan salah satu komponen pembentuk rongga dada yang memiliki fungsi untukmemberikan perlindungan terhadap organ didalamnya danyang lebih penting adalahmempertahankan fungsi ventilasi paru. Fraktur costa akan menimbulkan rasa nyeri, yang mengganggu proses respirasi, disamping itu adanya komplikasi dan gangguan lain yang menyertai memerlukan perhatian khusus dalampenanganan terhadap fraktur ini. Pada anak fraktur costa sangat jarang dijumpai oleh karena costa pada anak masih sangat lentur.EtiologiCostamerupakan tulang pipih dan memiliki sifat yang lentur. Oleh karenatulang ini sangat dekat dengan kulit dan tidak banyak memiliki pelindung, maka setiap ada trauma dada akanmemberikan trauma juga kepada costa. Fraktur costa dapat terjadi dimana saja disepanjang costa tersebut.. Dari keduabelaspasang costa yang ada,tigacosta pertama paling jarang mengalami fraktur hal ini disebabkankarena costa tersebut sangat terlindung. Costa ke 4-9 paling banyak mengalami fraktur, karenaposisinya sangat terbuka dan memiliki pelindung yang sangat sedikit, sedangkan tiga costa terbawah yakni costa ke 10-12juga jarang mengalami fraktur oleh karena sangat mobil .Pada olahragawan biasanya lebih banyak dijumpai fraktur costa yang undisplaced , oleh karena pada olahragawan otot intercostalnya sangat kuat sehingga dapat mempertahankan fragmen costa yang ada pada tempatnya.Secara garis besar penyebab fraktur costa dapat dibagi dalam 2 kelompok :1.Disebabkan traumaa..Trauma tumpulPenyebab trauma tumpul yang sering mengakibatkan adanya fraktur costa antara lain : Kecelakaan lalulintas,kecelakaan pada pejalan kaki ,jatuh dari ketinggian, atau jatuh pada dasar yang keras atau akibat perkelahian.b.Trauma TembusPenyebab trauma tembus yang sering menimbulkan fraktur costa :Luka tusuk dan luka tembak2.Disebabkan bukan traumaYang dapat mengakibatkan fraktur costa ,terutama akibat gerakan yang menimbulkan putaran rongga dada secara berlebihan atau oleh karena adanya gerakan yang berlebihan dan stress fraktur,seperti pada gerakan olahraga : Lempar martil, soft ball, tennis, golf.PatofisiologiFraktur costa dapat terjadi akibat trauma yang datangnya dari arah depan,samping ataupun dari arah belakang.Trauma yang mengenaidada biasanya akan menimbulkan traumacosta,tetapi dengan adanya otot yang melindungi costa pada dinding dada,makatidak semua trauma dada akan terjadi fraktur costa.Pada trauma langsung dengan energiyang hebat dapat terjadi fraktur costa pada tempat traumanya .Pada trauma tidak langsung, fraktur costa dapat terjadi apabila energi yang diterimanya melebihi batas tolerasi dari kelenturan costa tersebut.Seperti pada kasus kecelakaan dimana dada terhimpit dari depan dan belakang,maka akan terjadi fraktur pada sebelah depan dari angulus costa,dimana pada tempat tersebut merupakan bagian yang paling lemah.Fraktur costa yang displace akan dapat mencederai jaringan sekitarnya atau bahkan organ dibawahnya.Fraktur pada costa ke 4-9 dapat mencederaia.intercostalis ,pleura visceralis,paru maupun jantung ,sehingga dapatmengakibatkan timbulnya hematotoraks,pneumotoraks ataupun laserasi jantung.KlasifikasiMenurutjumlah costayang mengalami fraktur dapat dibedakan1Fraktur simple1Fraktur multipleMenurutjumlah frakturpada setiap costa dapatFraktur segmentalFraktur simpleFraktur comminutifMenurutletak frakturdibedakan :Superior(costa 1-3 )Median(costa 4-9)Inferior(costa 10-12 ).Menurut posisi :Anterior,LateralPosterior.Ada beberapa kasus timbul fraktur campuran, seperti pada kasus Flail chest, dimana pada keadaan ini terdapat fraktur segmental ,2 costa atau lebih yang letaknyaberurutan.DiagnosisSebanyak 25% dari kasus fraktur costa tidak terdiagnosis, dan baru terdiagnosis setelah timbul komplikasi,seperti hematotoraks danpneumotoraks.Halini dapat terjadi pada olahragawan yang memiliki otot dada yang kuat dan dapat mempertahankan posisi frakmen tulangnyaAnamnesisPerlu ditanyakan mengenai mekanisme trauma, apakah oleh karena jatuh dari ketinggian atau akibat jatuh dan dadanya terbentur pada benda keras , kecelakan lalu lintas, atau oleh sebab lain.Nyerimerupakan keluhan paling sering biasanyamenetap pada satu titikdan akan bertambah pada saat bernafas. Pada saatinspirasi maka rongga dada akan mengembang dan keadaan ini akan menggerakkan fragmen costa yang patah, sehingga akan menimbulkan gesekan antara ujung fragmen dengan jaringan lunak sekitarnya dan keadaan ini akan menimbulkan rangsangan nyeri.Apabila fragmen costa ini menimbulkan kerusakan pada vaskuler akan dapat menimbulkanhematotoraks,sedangkan bila fragmen costa mencederai parenkim paru-paru akan dapat menimbulkanpneumotoraks.Penderita dengan kesulitan bernafas atau bahkan saat batuk keluar darah, hal ini menandakan adanya komplikasi berupaadanya cedera padaparu.Riwayat penyakit dahuluseperti bronkitis, neoplasma, asma, haemoptisis atau sehabis olahraga akan dapat membantu mengarahkan diagnosis adanya fraktur costa.Pada anak dapat terjadi cedera paru maupun jantung,meskipun tidak dijumpai fraktur costa. Keadaan ini disebabkan costanya masih sangat lentur,sehingga energi trauma langsung mengenai jantung ataupun paru-paru.Pemeriksaan fisikKondisi lokal pada dinding dadanya seperti adanya plester,deformitas dan asimetris,kita perlu juga memeriksa fisik secara keseluruhan yang berkaitan dengan kemungkinan adanya komplikasi akibat adanya fraktur costa sendiri maupun penyakit penyerta yang kadang ada.Adanya fraktur costa ke 1-2 yang merupakan costa yang terlindung oleh sendi bahu, otot leher bagian bawah dan clavicula, mempunyai makna bahwa fraktur tersebut biasanya diakibatkan oleh trauma langsung dengan energi yang hebat. Pada fraktur daerah ini perlu dipikirkan kemungkinan adanya komplikasi berupa cidera terhadap vasa dan saraf yang melewatiapertura superior2,9Pemisahan costocondral memiliki mekanisme trauma seperti pada fraktur costa. Pemisahan costocondral atau dislokasi pada artikulasi antara parsosea denganparscartilago akan menimbulkan gejala yang sama dengan fraktur costa, dengan nyeri yang terlokalisir pada batas costocondral , apabila terdapat dislokasi secara komplit akan teraba defek oleh karena ujung parsoseanya akan lebih menonjol dibandingkan dengan parscartilagonya.Adapun pada pemeriksaan fisik perlu diperhatikan adanya : Nyeri tekan ,crepitus dan deformitas dinding dada Adanya garakan paradoksal Tandatanda insuffisiensi pernafasan : Cyanosis, tachypnea, Kadang akan nampak ketakutan dan cemas,karena saat bernafas bertambah nyeri. periksa paru dan jantung,dengan memperhatikan adanya tanda-tanda pergeseran trakea, pemeriksaan ECG, saturasi oksigen periksa abdomen terutama pada fraktur costa bagian inferior :diafragma, hati, limpa, ginjal dan usus periksa tulang rangka: vertebrae, sternum, clavicula, fungsi anggota gerak nilai status neurologis:plexus bracialis, intercostalis, subclavia.Pemeriksaan penunjangRontgen toraks anteroposterior dan lateral dapat membantu mendiagnosis adanya hematotoraks dan pneumotoraks ataupun contusio pulmonum.Pemeriksaan ini akan dapat mengetahui jenis,letak fraktur costaenya.Pemeriksaan foto oblique hanya dapat membantu diagnosis fraktur multiple pada orang dewasa,rontgen abdomen apabila ada kecurigaan trauma abdomen yang mencederai hati,lambung ataupun limpaakan menimbulkan gambaran peritonitis .Sedangkan pada kasus yang sulitterdiagnosis dapat dilakukan dengan Helical CT Scan.Differential DiagnosisvContusio di\nding dadavRepirasi (infeksi, pleuritis, emboli pulmo)vCardiac (MI, pericarditis)vFraktur (stress fraktur, fraktur sternum, fraktur vertebrae)vMusculoscletal (Osteoartritis, costocondritis, ankylosisng spondilitis)vGastrointestinal (Gastritis, hepatitis, cholecystitis)vDVTKomplikasiKomplikasi yang timbul akibat adanya fraktur costa dapat timbul segera setelah terjadi fraktur, atau dalam beberapa hari kemudian setelah terjadi.Besarnya komplikasi dipengaruhi oleh : besarnya energi trauma dan jumlah costae yang patah.Gangguan hemodinamikmerupakan tanda bahwa terdapat komplikasi akibat fraktur costae. Pada fraktur costa ke 1-3akan menimbulkan cedera pada vasa dan nervus subclavia, fraktur costa ke 4-9 biasannya akan mengakibatkan cedera terhadap vasa dan nervus intercostalis dan juga pada parenkim paru, ataupun terhadap organ yang terdapat di mediastinum, sedangkan fraktur costa ke 10-12 perlu dipikirkan kemungkinan adanya cedera pada diafragma dan organ intraabdominal seperti hati,limpa,lambung maupun usus besar.Pada kasus fraktur costa simple pada satu costa tanpa komplikasi dapat segera melakukan aktifitas secara normal setelah 3-4 minggu kemudian, meskipun costa baru akan sembuh setelah 4-6 minggu.Komplikasi awal: pneumotoraks, effusi pleura,hematotoraks, dan flail chest,sedangkan komplikasi yang dijumpai kemudian antara lain contusio pulmonum, pneumonia dan emboliparu.Flailchest dapat terjadi apabila terdapat fraktur dua atau lebih dari costa yang berurutan dan tiap-tiap costa terdapat fraktur segmental,keadaan ini akan menyebabkan gerakan paradoksal saat bernafas dan dapat mengakibatkan gagal nafas.PenatalaksanaanPre Hospital :Pada tahap ini tindakan terhadap pasien terutama ditujukan untuk memperbaiki suplai oksigenasiPenangananpada saat di ruang UGDTindakan daruratterutama ditujukan untuk memperbaiki jalan nafas,pernafasan dan sirkulasinya( Airway, Breath dan circulation).Fraktur costa simple 1-2 buah terapi terutama ditujukan untuk menghilangkan nyeri dan memberikan kemudahan untuk pembuangan lendir/dahak, namun sebaiknya jangan diberikan obat mucolitik,yang dapat merangsang terbentuknya dahak dan malah menambah kesulitan dalam bernafas.Fraktur 3 buah costa atau lebih dapat dilakukan tindakan blok saraf, namun pada tindakan ini dapat menimbulkan komplikasi berupa pneumotoraks dan hematotoraks, sedangkan fraktur costa lebih dari empat buah sebaiknya diberikan terapi dengan anastesi epidural dengan menggunakan morphin atau bupivacain 0,5%.Pada saat dijumpai flail chest atau gerakan paradoksal, segera dilakukan tindakan padding untuk menstabilkan dinding dada, bahkan kadang diperlukan ventilator untuk beberapa hari sampai didapatkan dinding dada yang stabilPenanganan di ruang rawat inapPada fraktur costa yang simple tanpa komplikasi dapat dirawat jalan, sedangkan pada pasien dengan fraktur multiple dan kominutif sertadicurigai adanya komplikasi perlu perawatan di RS. Pasien yang dirawat di RS perlu mendapatkan analgetik yang adekuat, bahkan kadang diperlukannarkotik (lihat tabel ), dan yang juga penting untuk ini adalah pemberian latihan nafas (fisioterapi nafas).Fraktur costadengan komplikasi kadang memerlukan terapi bedah, dapat dilakukan drainase atau torakotomi ,untuk itu evaluasi terhadap kemungkinan adanya komplikasi harus selalu dilakukan secara berkala denganmelakukan foto kontrol pada 6 jam,12 jam dan 24 jam pertama.Penanganandi rawat jalan.Penderita rawat jalan juga tetap memprioritaskan pemberian analgetik yang adekuat untuk memudahkan gerakan pernafasan. Latihan nafas harus selalu dilakukan untuk memungkinkan pembuangan dahak :PrognosisFraktur costa pada anak dengan tanpa komplikasi memiliki prognosis yang baik, sedangkan pada penderita dewasa umumnya memiliki prognosis yang kurang baik oleh karena selain penyambungan tulang relatif lebih lama juga umumnya disertai dengan komplikasi.Keadaan ini disebabkan costa pada orang dewasa lebih rigit sehingga akan mudah menusuk pada jaringan ataupun organ di sekitarnya.Tanda utamaGerakan nafas asimetri, nyeri waktu nafas dan sesak nafas.Tindakan:1Pemasangan PlesterHarus melewati garis tengah atau lingkaran dada (1-2 minggu). Kerugiannya dapat menimbulkan pneumonitis dan kolaps paru2Blok anestesi interkostal3Anestesi lokal pada hematom sekitar patah tulang4Blok paravertebralFlail ChestFlail chestadalah gerakan abnormal dari dinding dada yang terjadi akibat fraktur dari dua costa atau lebih dari costa yang berurutan dan tiap-tiap costa terdapat fraktur segmental . ataufraktur pada 2 tempat atau lebih pada 1 iga dimana terjadi pada 3 iga atau lebih, baik anterio maupun posterior.Flail chesttidak terjadipada daerah posterior dekat m.Sacrospinalis karena splinting ototAkibat keadaan ini (segmen yang mengambang)akan terjadi gerakan nafas paradoksal dimana pada waktu inspirasi bagian tersebut masuk ke dalam , sedang waktu ekspirasi bagian tersebut akan keluar. Hal ini akan menyebabkan terjepitnya insersio vena cava inferior dan penurunan tekanan O2 serta peningkatan CO2 akibat adanya pendeluft. Penyebab timbulnya hipoksia pada keadaan ini disebabkan nyeri yang mengakibatkan gerakan dinding dada tertahan dan trauma jaringan parunya.Adanya segmenflail chestmenyebabkan gangguan pada pergerakan dinding dada yang sering kita sebut sebagai gerakan paradoksal. Gerakan paradoksal ini akan menyebabkan fungsi ventilasi paru menurun sebagai akibat dari aliran udara yang kekurangan O2dan kelebihan CO2masuk ke sisi paru yang lain (rebreathing).Pergerakan fraktur pada costa akan menyebabkan nyeri yang hebat dan akan membuat pasien takut bernafas. Hal ini akan menyebabkan hipoksia yang serius. Hipoksia terjadi lebih karena faktor nyeri sehingga membatasi gerakan dada.Disamping itu hal ini juga akan menimbulkan mediastinum akan selalu bergerak dengan hebat mengikuti gerakan nafas : ke kiri dan ke kanan. Keadaan ini akan mengakibatkan gangguan pada venous return dari sistem vena cava, pengurangan cardiac output dan penderita jatuh pada kegagaln hemodinamik.BIOMEKANIK TRAUMAFlail chestmerupakan akibat dari trauma tumpulyang keras yang signifikan pada dinding dada yang mengakibatkan fraktur costaepada multipel area.Bisa diakibatkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh dari ketinggian dan tindak kekerasan atau benturan dengan energi yang besar.Flail chestadalah sebuah indikator dari suatu signifikan tenaga kinetik yang besar pada dinding dada dan kubah costa, namun padapasien dengankelainan yang mendasari sebelumnya seperti osteoporosis, post sternektomi dan multiple meloma. dengan trauma pada dinding dada yang ringan saja dapat juga terjadi flail chest.Penyebab segmenflailbisa terjadi oleh karena trauma terhadapdinding dada bagian lateral, misalnya oleh karena tendangan yang keras atau trauma yang lain, ataupun trauma terhadap dinding dada bagian depan misalnya oleh karena tabrakan mobil yang mengakibatkan stir mobil menghantam dinding dada8.Dengan mengetahui biomekanik suatu trauma akan dapat membantu identifikasi trauma yang diderita korban. Informasi yang rinci dari biomekanik kecelakaan dimulai dari anamnesa keadaan korban pada saat sebelum kejadian, seperti minum alkohol, pemakaian obat tertentu, kejang, nyeri dada, kehilangan kesadaran sebelum kejadian tersebut dan lain sebagainya.Pemeriksaan analisa darah sangat diperlukanGejala gejala :Sesak nafas, sianosisTakhikardiNafas paradoksalDIAGNOSISSebagian besar kasusflail chestdapat terdiagnosis dengan mudah dengan pencarian yang cepat. Pada anamnesis kita dapatkan riwayat benturan yang keras yang mengenai dinding dada. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya gerakan paradoksal disertai peningkatan nafas yang progresif dan tanda-tanda syok. Pada pemeriksaan penunjang dalam bentuk rontgen toraks, didapatkan fraktur costa multipel segmental.Flail chestadalah diagnosis klinis-anatomis yang ditandai dengan adanya gerakan paradoksal dari dinding dada pada saat bernafas spontan.Perlu berhati hati karenatemuan klinis tersebut akan menghilang pada pasien yang mendapat bantuanventilasi buatan. Fraktur costa satu atau lebih, hanya bisa ditegakkan dengan foto toraks, instabilitasstruktur yang terlibat pada dinding dada biasanyamenunjukkan gerakan abnormal atau paradoks dengan adanya fraktur costa multipel segmental .Foto toraks antero-posterior dan lateral adalah pemeriksaan penunjangyang sederhana untuk menentukan jumlah dan type costa yang fraktur. Bila diperlukan, CT scan toraks dapat digunakan untukmengidentifikasi fraktur costa danmenilai kontur dari mediastinum, namun pemeriksaan ini relatif lebih mahal. Pada pemeriksaan foto toraks pasien dewasa dengan trauma tumpul toraks, adanya gambaran hematotoraks, pneumotoraks, atau kontusi pulmo menunjukkan hubungan yang kuat dengan gambaran fraktur costaPENANGANANFlail chestmerupakan keadaan yang membahayakan jiwa pasien (termasuklethal six). Penanganan pertama pada kasusflail chestsecara umum tetap harus memperhatikanAirway, Breathing, Circulationkemudian secara khusus ditujukan untuk stabilisasi sementara terhadap costa yang melayang berupa pemasangan firm straping serta pemberian analgesia untuk mencegah nyeri, yang bertujuan untukmempertahankanrespirasiyang optimal1.Intubasi dan ventilatorIntubasi dan ventilator dibutuhkan pada pasien trauma dada dengan kontusi pulmo dengan hipoksia. Ventilasi diperlukan pada trauma dada dengan instabilitas dinding dada (flail chest). Pemasangan ventilasi diperlukan sampai terjadinya penyembuhan pada parenkim paru.Penyembuhan dan stabilisasi dari fraktur costa merupakan indikasi untuk dilakukan weaning dari ventilatornya, keculai pada pasien dengan trauma dada yang berat. Ventilator mekanik digunakan pada pasien dengan insufisiensi pernapasan yang persisten atau gagal nafas setelah kontrol nyeri yang adekuat tidak berhasil10.2.Penggunaan WSDPasien denganflail chestyang dipasang ventilator dapat menyebabkan pneumotoraks atau tension pneumotoraks karena kerusakan parenkim paru akibat tusukan dari ujung costa. Karena hal tersebut maka diperlukan pemasangan WSD. Banyak penulis yang merekomendasikan pemasangan WSD profilaksi/preventif pada semua pasienflail chestyang akan dipasang ventilator3.Pemasangan Fiksasi InternaGagal nafas yang terjadi pada pasien denganflail chestdisebabkan olehgerakan paradoksal dinding dada atau instabilitas dinding dada yang mengakibatkan abnormalitas volume tidal. Tindakan menghilangkan gerakan paradoksal atau instabilitas dinding dada merupakan hal yang sangat penting. Fungsi dari stabilisasi fiksasi interna adalah merubah fraktur multipel segmental menjadi fraktur simpel, sehingga gerakan paradoksal tidak terjadiStabilisasi dengan fiksasi interna untukflail chest populer pada tahun 1950. Pada awalnya stabilisasi interna tidak dilakukan secara rutin meskipun banyak laporan menunjukan bahwa keuntungan penggunaan implant, memberikan hasil yang cukup memuaskanbaik hasil jangka panjangnya maupun dari segi biaya. Selama ini fiksasi interna banyak dilakukan hanya pada pasien yang memerlukan torakotomi atau pada kasus dengan deformitas dinding dada yang besar ataukarena multipel myeloma,namun ternyata padaflail chestdengan pemasangan internal fiksasi memberikan respon yang positif dengan alasan pasien tidak perlu terlalu lama memakai ventilator dan perawatan di ICU bahkan setelah operasi pasien bisa mobilisasi segera.Penanganan :qPenekanan pada thoraks yang bergerak dengan telapak tangan atau gumplan kain.Selanjutnya dilakukan fiksasi dengan plester pada iga yang patah dengan gumpalan kain dibawahnyapada flail chest unilateral.Keuntungan : meningkatkan tidal volume dan efisiensi ventilasiKerugian : atelektase pneumonia akibat pernafasan terhalang, sehingga diperlukan fisioterapi aktifqStabilisasi dengan Traksi dengan beban 1- 2,5 kgqAssisted Respiratorypada flai chest berat post stabilisasiCara :Memasang endotracheal tube, sehingga dapat menghisap sekret dan mengatasi anoksia serta hiperkabnia dengan manual ventilasi.Bila gagal dilakukan tracheostomi.