trauma aaaxbczxnb

5
Luka Akibat Benda Tajam 1. Luka pada palpebra Kalau pinggiran palpebra luka dan tidak diperbaiki dapat menimbulkan koloboma palpebra akwisita. Bila luka besar dapat mengakibatkan kerusakan kornea oleh karena mata tidak dapat menutup dengan sempurna. Oleh karenanya tindakan harus cepat. Terapi dengan memperbaiki kontinuitas margo palpebra dan kedudukan bulu mata, jangan sampai menimbulkan trikhiasis. Bila mana mengenai palpebra inferior bagian nasal dapat memotong kanalikuli lakrimal inferior sehingga air mata tidak dapat melalui jalan yang seharusnya, dan mengakibatkan epifora. Rekanalisasi harus dikerjakan secepatnya, bila ditunggu 1-2 hari sukar untuk mencari ujung-ujung kanalikuli tersebut. 2. Luka pada orbita Luka tajam yang mengenai orbita dapat merusak bola mata, merusak saraf optik, menyebabkan kebutaan, atau merobek otot luar mata sehingga timbul paralise otot dan diplopia. Luka mudah terkena infeksi → selulitis orbita (orbital phlegmon) oleh karena adanya benda asing, adanya hubungan terbuka dengan rongga-rongga disekitar orbita. Tindakan secepat mungkin, untuk menghindari infeksi, dengan pemberian antibiotika atau kemoterapeutika, lokal atau sistemik, serta dibuat foto untuk diagnosa. 3. Luka mengenai bola mata Tentukan : - luka dengan atau tanpa perforasi - luka dengan atau tanpa benda asing Kalau ada perforasi di bagian depan ( kornea ) : * COA dangkal * kadang-kadang iris melekat atau menonjol pada luka perforasi di kornea * TIO menurun * Tes Fistel + Kalau perforasi di bagian posterior (sklera) : * COA dalam * perdarahan di badan kaca, koroid, retina * mungkin ada ablasi retina * TIO menurun

Upload: brilian-jelita

Post on 08-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

cnxnc xzn

TRANSCRIPT

Luka Akibat Benda Tajam 1. Luka pada palpebraKalau pinggiran palpebra luka dan tidak diperbaiki dapat menimbulkan koloboma palpebra akwisita. Bila luka besar dapat mengakibatkan kerusakan kornea oleh karena mata tidak dapat menutup dengan sempurna. Oleh karenanya tindakan harus cepat.Terapi dengan memperbaiki kontinuitas margo palpebra dan kedudukan bulu mata, jangan sampai menimbulkan trikhiasis. Bila mana mengenai palpebra inferior bagian nasal dapat memotong kanalikuli lakrimal inferior sehingga air mata tidak dapat melalui jalan yang seharusnya, dan mengakibatkan epifora. Rekanalisasi harus dikerjakan secepatnya, bila ditunggu 1-2 hari sukar untuk mencari ujung-ujung kanalikuli tersebut.

2. Luka pada orbitaLuka tajam yang mengenai orbita dapat merusak bola mata, merusak saraf optik, menyebabkan kebutaan, atau merobek otot luar mata sehingga timbul paralise otot dan diplopia.Luka mudah terkena infeksi selulitis orbita (orbital phlegmon) oleh karena adanya benda asing, adanya hubungan terbuka dengan rongga-rongga disekitar orbita. Tindakan secepat mungkin, untuk menghindari infeksi, dengan pemberian antibiotika atau kemoterapeutika, lokal atau sistemik, serta dibuat foto untuk diagnosa.

3. Luka mengenai bola mataTentukan : - luka dengan atau tanpa perforasi - luka dengan atau tanpa benda asingKalau ada perforasi di bagian depan ( kornea ) : * COA dangkal * kadang-kadang iris melekat atau menonjol pada luka perforasi di kornea * TIO menurun * Tes Fistel +Kalau perforasi di bagian posterior (sklera) : * COA dalam * perdarahan di badan kaca, koroid, retina * mungkin ada ablasi retina * TIO menurun

a. luka mengenai konjungtiva bila kecil dapat sembuh spontan, bila besar perlu dijahit, disamping pemberian antibiotika lokal dan sistemiok untuk mencegah infeksi sekunder

b. luka di korneabila tanpa perforasi : erosi kornea, benda asing kornea jaga juangan sampai kena infeksi ulkus serpen akut, dengan pemberian antibiotika, kemoterapeutika baik lokal maupuin sistemik yang berspektrum luas. ~ Benda asing di kornea : Dikeluarkan dengan : pahat benda asing maupun jarum hypodermik yang steril, setelah sebelumnya diberi anestesi lokal : tetracaine 0,5-1%. Berikan kortison lokal maupun subkonjungtiva bila ada neovaskularisasi dari arah limbus. Kortison tidak diberikan bila ada luka baru atau ulkus serpens akut. ~ Bila ada perforasi Harus bertindak secepat mungkin Bila ada luka kecil konjungtiva di limbus yang berdekatan dilepaskan kemudian ditarik supaya menutup kornea tersebut flap konjungtiva. ~ Bila ada luka kornea luas : luka harus dijahit,kemudian ditutup dengan flap konjungtiva. ~ Bila luka di kornea disertai prolaps iris, iris yang keluar harus dipotong dan sisanya direposisi, robekan kornea dijahit dan ditutup dengan flap konjungtiva. Kalau luka telah berlangsung beberapa jam sebaiknya COA dibilas dulu dengan larutan Penisillin 10.000 U/cc sebelum kornea dijahit. Sesudah selesai seluruhnya berikan antibiotoka dengan spektrum luas : lokal, sistemik, subkonjungtiva. Penderita sebaiknya dirawat di rumah sakit. Tindakan-tindakan tersebut harus dilakukan seapsepsis mungkin untuk mencegah infeksi sekunder dan oftalmia simpatika. Selama perawatan harus diperhatikan mata yang lain [mata yang sehat], terutama bila :a.pada mata yang sakit terus-menerus merah, karena injeksi siliar, lakrimasi, terdapat eksudat di COA yang berlangsung lebih dari 3 minggu.b.Mata yang sakit menunjukkan tanda-tanda radang yang hilang timbulc.Pada mata yang sehat menunjukkan tanda iritasio simpatika, yaitu : visus meurun, lakrimasi, injeksi siliar, dijumpai Tyndal + dan flare + pada COA. Inilah saatnya mengobati mata seperti ini dengan pengobatan ytang sama dengan iridosiklitis, dengan terapi : - sikloplegia - kortikosteroid lokal maupun sistemik - antibiotika berspektrum luasBila terdapat katarak traumatika harus diawasi sampai seluruh masa lensa diserap, sebab masa lensa yangv tersisa dapat menyebabkan uveitis dan glaukoma sekunder.Bila terjadi glaukoma sekunder dapat diberikan obat anti glaukoma ( diamox, pilocarpine, timolol maleat ). Bila perlu lakukan operasi glaukoma. c. Luka di sklera Luka kecil : luka dibersihkan, tutup dengan konjungtiva, beri antibiotika baik lokal maupun sistemik, mata ditutup. Luka yang besar : perdarahan badan kaca Prolaps badan kaca Koroid mungkin terdapat dalam luka Bila mata masih ada kemungkinan melihat : ~ luka dibersihkan ~ jaringan yang keluar dipotong ~ luka sklera dijahit ~ konjungtiva dijahit ~ berikan atropin tetes mata ~ kedua mata ditutup Bila mata tidak dapat melihat lagi : enukleasi untuk mencegah oftalmia simpatika mata yang sehat.

d. Luka pada korpus siliaris Prognosis buruk pada mata yang kena trauma : endoftalmitis Panoftalmitis Ptisis bulbi Pada mata yang sehat dapat timbul oftalmia simpatika, sebaiknya dilakukan enukleasi pada mata yang kena trauma.

Luka Dengan Benda Asing Di Dalam Bola Mata :Pemeriksaan teliti & sistematis untuk menetukan adanya, macamnya, lokalisasi benda asing.Harus dilakukan : 1. anamnesa yang baik 2. pemeriksaan klinis 3. funduskopi 4. foto rontgen 5. pemeriksaan dengan magnet 6. ultrasonografiBenda asing intraokular :Ada dua macam benda asing : a. inert : emas, gelas, porselin b. iritatif : timah, nikel, aluminium, tembaga, besiJalan masuknya korpus alienum intraokular : * robekan pada kornea atau sklera * korpus alienum dapat terletak pada : sklera, menancap di lensa, vitreous, koroid, retina, atau menembus sklera lagi disebut perforasi ganda.Semua korpus alienum jenis iritatif dapat menyebabkan uveitis yang berat dengan akumulasi pus yang berakhir dengan ptisis bulbi.Besi : membuat reaksi khas = siderosis, yang menyebabkan degenerasi pada jaringan yang kena.Tembaga (Cu) : membuat reaksi khas = chalcosis, deposit tembaga pada seluruh jaringan mata memberikan gambaran yangb khas.Pengobatan :Prinsip : setiap benda asing intraokular harus dikeluarkan.Kalau benda asing dapat diambil ekstraksi secepatnya, kalau tidak dapat diambil lakukan enukleasi bulbi untuk mencegah oftalmia simpatika pada mata yang lainnya.