transport sedimen dan jenis sedimen

6
TRANSPORT SEDIMEN DAN JENIS SEDIMEN Ajeng Wulandari – 230210140055 I. SEDIMENTASI Sedimentasi merupakan proses penghancuran, pengikisan, dan pengendapan material pada suatu tempat melalui media air laut, air tawar, angin dan es. Beberapa faktor alam yang menyebabkan terjadinya proses pendangkalan atau proses sedimentasi, yaitu : a. Adanya sumber sedimentasi yang mengakibatkan banyaknya sedimen yang terbawa oleh arus. b. Adanya sungai-sungai yang bermuara terjadinya sedimentasi c. Adanya arus laut yang memungkinkan terjadinya sedimentasi d. Berat dan besar butir-butir material pembentuk sedimen memungkinkan tempat pengendapannya. e. Tempat pengendapan, untuk daerah relatif tenang seperti bentuk-bentuk lekukan teluk yang kecil, dimana air relatif tenang kemungkinan sedimentasi akan lebih besar dibandingkan dengan daerah yang arusnya kuat dan letaknya didaerah yang bebas. II. TRANSPORT SEDIMEN Tansport sediment merupakan hubungan antara aliran air dan partikel-partikel sediment. Transport sedimen diakibatkan oleh perubahan batimetri yang mengakibatkan deformasi gelombang yang merambat dari laut menuju pantai. Gelombang akan pecah ketika mencapai batas kelancipan maksimum antara gelombang dan dasar perairan. Pemahaman dari sifat-sifat fisis air dan partikel sediment sangatlah penting untuk mengetahui tentang pengertian transport sediment. Gerak partikel di perairan dangkal akan bergerak secara periodik dengan siklus maju mundur. Pada gerakan inilah partikel air yang bergerak membawa sejumlah sedimen di dasar perairan sesuai dengan arah gerak air. Semakin cepat aliran air, maka menyebabkan gerak partikel seddimen semakin kuat. Dan pada kecepatan atau batas tertentu akan menimbulkan transport massa sedimen. Kecepatan aliran yang membawa partikel sedimen ini dipengaruhi oleh bertambah tingginya gelombang dan berkurangnya kedalaman. Transportasi sedimen di muara sungai disebabkan oleh arus pasang surut gelombang dan arus sungai air tawar. Aliran oleh gelombang ini membedakan mekanisme transportasi sedimen di pantai dengan di sungai. Kebanyakan teori transportasi sedimen didasarkan pada teori Shields (1936), yang membandingkan gaya

Upload: ajengwulandari

Post on 01-Feb-2016

294 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

Mengenai pergerakan sedimen, dan jenis sedimen

TRANSCRIPT

Page 1: Transport Sedimen Dan Jenis Sedimen

TRANSPORT SEDIMEN DAN JENIS SEDIMENAjeng Wulandari – 230210140055

I. SEDIMENTASI

Sedimentasi merupakan proses penghancuran, pengikisan, dan pengendapan material pada suatu tempat melalui media air laut, air tawar, angin dan es. Beberapa faktor alam yang menyebabkan terjadinya proses pendangkalan atau proses sedimentasi, yaitu :

a. Adanya sumber sedimentasi yang mengakibatkan banyaknya sedimen yang terbawa oleh arus.

b. Adanya sungai-sungai yang bermuara terjadinya sedimentasi c. Adanya arus laut yang memungkinkan terjadinya sedimentasi d. Berat dan besar butir-butir material pembentuk sedimen memungkinkan tempat

pengendapannya.e. Tempat pengendapan, untuk daerah relatif tenang seperti bentuk-bentuk lekukan teluk

yang kecil, dimana air relatif tenang kemungkinan sedimentasi akan lebih besar dibandingkan dengan daerah yang arusnya kuat dan letaknya didaerah yang bebas.

II. TRANSPORT SEDIMEN

Tansport sediment merupakan hubungan antara aliran air dan partikel-partikel sediment. Transport sedimen diakibatkan oleh perubahan batimetri yang mengakibatkan deformasi gelombang yang merambat dari laut menuju pantai. Gelombang akan pecah ketika mencapai batas kelancipan maksimum antara gelombang dan dasar perairan. Pemahaman dari sifat-sifat fisis air dan partikel sediment sangatlah penting untuk mengetahui tentang pengertian transport sediment. Gerak partikel di perairan dangkal akan bergerak secara periodik dengan siklus maju mundur. Pada gerakan inilah partikel air yang bergerak membawa sejumlah sedimen di dasar perairan sesuai dengan arah gerak air. Semakin cepat aliran air, maka menyebabkan gerak partikel seddimen semakin kuat. Dan pada kecepatan atau batas tertentu akan menimbulkan transport massa sedimen. Kecepatan aliran yang membawa partikel sedimen ini dipengaruhi oleh bertambah tingginya gelombang dan berkurangnya kedalaman. Transportasi sedimen di muara sungai disebabkan oleh arus pasang surut gelombang dan arus sungai air tawar. Aliran oleh gelombang ini membedakan mekanisme transportasi sedimen di pantai dengan di sungai. Kebanyakan teori transportasi sedimen didasarkan pada teori Shields (1936), yang membandingkan gaya pendorong dan gaya kritis butiran. Bila gaya pendorong lebih besar dari gaya kritis (gaya tahan terhadap aliran dari individu butiran ) akan terjadi transportasi sedimen. Laju transportasi partikel berhubungan dengan gaya angkat (lift force) yang bekerja pada partikel tersebut. Apabila gaya angkat lebih besar daripada berat terendam (immersed weight) maka akan terjadi transportasi sedimen.

Transport sedimen terbagi atas tiga kelompok, yaitu :

1.Transpor  sedimen  dasar  (bed  load),  qsb(debit  solid  per  satuan  lebar,  m3/m),  adalah   gerakbutir  sedimen  yang   selalu   berada   di   dekat   dasar   saluran   atau   sungai.   Butir sedimen bergerak   dengan   cara   bergeser   atau   meluncur,   mengguling,   atau  dengan lompatan  pendek.  Transpor  dengan  cara  ini  umumnya  terjadi  pada  butir  sedimen  yang berukuran  relatif  besar.

2. Suspended load adalah gerak butir sedimen yang sesekali bersinggungan dengan dasar sungai atau saluran. Transport dengan cara ini umumnya terjadi pada sedimen yang berukuran relative kecil.

Page 2: Transport Sedimen Dan Jenis Sedimen

3. Wash load adalah gerak butir sedimen yang hampir tidak pernah bersinggungan dengan dasar sungai atau saluran. Pada wash load, butir sedimen bergerak bagaikan digelontorkan oleh aliran air dan tidak pernah menyentuh dasar sungai atau saluran. Transport ini terdiri dari partikel-partikel yang sangat halus, biasanya wash load tidak mewakili komposisi dasar.

Selain dari 3 jenis transport sedimen diatas, terdapat juga transport sedimen kohesif dan non kohesif. Transport kohesif merupakan butiran- butiran partikel lumpur yang berada di dasar maupun di badan air yang bisa bergabung bersama dan membentuk unit yang lebih besar yang disebut floc. Proses penggabungan ini bergantung kepada konsentrasi dari sedimen. Flokulasi sangat mempengaruhi kecepatan jatuh sedimen kohesif. Semakin besar konsentrasi flokulasi maka akan semakin cepat jatuhnya sedimen. ( Irham, 2000)

Sedimen non kohesif merupakan sedimen yang memiliki butiran partikel yang berasal dari pasir. Pergerakan sedimen ini dipengaruhi oleh ukuran diameter dari partikel sedimen tersebut. Jika dibandingkan dengan transport sedimen kohesif, transport sedimen ini tidak pernah membentuk flokulasi sehingga antar partikel tidak saling bergabung dan membentuk unit baru.

III. PENGENDAPAN DAN EROSI

Pengendapan dan resuspensi sedimen halus selama siklus pasut merupakan karakteristik penting dari transport sedimen kohesif di estuary. Hal tersebut sangat diperlukan dalam memodelkan dinamika sedimen untuk memperoleh informasi secara kuantitatif proses perubahan didasar, yaitu pengendapan dan erosi. ( Dronkers and Van Leussen, 1988).

Pengendaoan merupakan suatu peristiwa dimana material sedimen tersuspensi (partikel, agrefat, atau floc) jatuh ke dasar perairan dan menjadi sedimen dasar. Pada peristiwa ini arus sudah tidak mampu lagi mengangkat atau mempertahankan partikel sedimen didalam kolam air. Dengan pengertian lain bahwa tegangan geser dasar aliran lebih kecil dibandingkan tegnangan geser kritis pengendapan (Umar, 2000 dalam Mubarak, 2004).

IV. JENIS SEDIMEN

Sedimen terutama terdiri dari partikel - partikel yang berasal dri hasil pembongkaran batu - batuan dan potongan – potongan kulit (shell) serta sisa rangka – rangka dari organisme laut. Sebagian dasar dasar laut yang dalam ditutupi oleh jenis partikel yang kecil yang halus, sedangkan hampir semua pantai ditutupi oleh jenis partikel berukuran besar yang terdiri dari

Page 3: Transport Sedimen Dan Jenis Sedimen

sedimen kasar. Cara untuk membedakan serta mengklasifikasikan sedimen yang termudah adalah dilihat dari ukurannya. Untuk melihat kelasifikasi dari partikel sedimen ini dapat diliihat dari skala Wentworth uang digunakan mengukur sedimen untuk mengklasifikasi mulai dari golongan yang termasuk partikel tanah liat sampai kepada boulder. Sedimen cenderung didominasi beberapa jenis partake, tetapi mereka tetap terdiri dari ukuran yang berbeda.

Metode lain tuntuk membantu kita dalam pengklasifikasian sedimen adalah dilihat dari asal mereka.

a. Sedimen LithogenousSedimen ini berasal dari sisa pengikisan batu – batuan di darat. Hal ini dapat terjadi

dikarenakan adanya suatu kondisi fisik yang ekstrim karena pemanasan dan pendinginan terhadap batu – batuan yang terjadi secara berulang di padang pasir, atau karena embun embun – embun es di musim dingin, atau juga karena terjadi reaksi kimia dari larutan bahan – bahan yang terdapat dalam air hujan atau air tanah yang berpengaruh terhaddap permukaan batu.

b. Sedimen BiogenousSedimen ini berasal dari rangka – rangka organisme yang membentuk endapan

partikel halus yang dinamakan ooze. Ooze ini biasa mengendap di daerah yang jauh dari pantai. Sedimen ini dibagi kedalam 2 golongan berdasarkan asal organisme dan macam bahan yang telah bergabung ke dalam kulit maupun rangka mereka. 2 golongan ini yaitu:1. Tipe Calcareous

1.1 Globerigina Ooze : Globerigina adalah salah satu grup dari organisme yang bersel tunggal yang dikenal sebagai Foraminifera dimana kulitnya mengandung calcium carbonat. Sisa – sisa mereka membentuk ooze yang menutupi 35% bagian permukaan dasar laut yang relative banyak ditemukan di daerah panas dunia.

1.2 Pteropod Ooze : Pteropod adalah golongan moluska yang bersifat sebagai plankton dimana tubuh mereka memiliki kulit yang mengandung zat kapur. Ooze jenis ini hanya menutupi 1% permukaan dasar laut.

2. Tipe Siliceous

Page 4: Transport Sedimen Dan Jenis Sedimen

2.1 Diatom Ooze : Diatom adalah golongan tumbuhan yang bersel tunggal yang mempunyai kulit yang mengandung sillica

Page 5: Transport Sedimen Dan Jenis Sedimen

REFERENSI

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-14346-4108205004-Chapter1.pdf ( diaksess tanggal 23 September 2015 jam 21:23)