transmisi3

5
Transmisi rantai-sproket (chain and sprocket) Transmisi rantai-sproket digunakan untuk transmisi tenaga pada jarak sedang. Kelebihan dari transmisi ini dibanding dengan transmisi sabuk-puli adalah dapat digunakan unutk mennyalurkan daya yang lebih besar seperti diuraikan berikut ini. Sketsa rantai dan sproket diperlihatkan pada Gambar 5.17. Kelebihan: transmisi tanpa slip >>> perbandingan putaran tetap, dapat meneruskan daya besar, keausan kecil pada bantalan, jarak poros menengah (antara belt dan gear)

Upload: asti-miranda-koi

Post on 24-Oct-2015

3 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Page 1: TRANSMISI3

Transmisi rantai-sproket (chain and sprocket)Transmisi rantai-sproket digunakan untuk transmisi tenaga pada jarak sedang. Kelebihan dari transmisi ini dibanding dengan transmisi sabuk-puli adalah dapat digunakan unutk mennyalurkan daya yang lebih besar seperti diuraikan berikut ini. Sketsa rantai dan sproket diperlihatkan pada Gambar 5.17.Kelebihan:

transmisi tanpa slip >>> perbandingan putaran tetap, dapat meneruskan daya besar, keausan kecil pada bantalan, jarak poros menengah (antara belt dan gear)Kekurangan:

tdk dapat dipakai utk kecepatan tinggi (max. 600 m/min), suara dan getaran tinggi, perpanjangan rantai karena keausan pena dan busSproket

-Bentuk S dan U, bahan:baja kar

Page 2: TRANSMISI3

-Jumlah gigi min. 13 dan max. 114-Perbandingan putaran max. 10/1-Sudut kontak rantai dan sproket >120o

Transmisi roda gigi (gears)Roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat serta

jarak yang ralatif pendek. Roda gigi dapat berbentuk silinder atau kerucut. Transmisi roda gigi mempunyai keunggulan dibandingkan dengan sabuk atau rantai karena lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan tepat, dan daya lebih besar. Kelebihan ini tidak selalu menyebabkan dipilihnya roda gigi di samping cara yang lain, karena memerlukan ketelitian yang lebih besar dalam pembuatan, pemasangan, maupun pemeliharaannya. Klasifikasi Roda Gigi

Roda gigi diklasifikasikan seperti dalam Tabel 6.1, menurut letak poros, arah putaran, dan bentuk jalur gigi. Jenis Profil gigi pada roda gigi :*Profil gigi sikloida ( Cycloide)struktur gigi melengkung cembung dan cekung mengikuti pola sikloida .Jenis gigi ini cukup baik karena presisi dan ketelitiannya baik , dapat meneruskan daya lebih besar dari jenis yang sepadan, juga keausannya dapat lebih lama. Tetapi mempunyai kerugian, diantaranya pembuatanya lebih sulit dan pemasangannya harus lebih teliti ( tidak dapat digunakan sebagai roda gigi pengganti/change wheel), dan harga lebih mahal .*Profil gigi evolventestruktur gigi ini berbentuk melengkung cembung, mengikuti pola evolvente.Jenis gigi ini struktur cukup sederhana, cara pembuatanya lebih mudah, tidak sangat presisi dan maupun teliti, harga dapat lebih murah , baik ekali digunakan untuk roda gigi ganti. Jenis profil gigi evolvente dipakai sebagai profil gigi standard untuk semua keperluan transmisi.*Profil gigi khususmisalnya; bentuk busur lingkaran dan miring digunakan untuk transmisi daya yang besar dan khusus ( tidak dibicarakan).*Bentuk Gigi--Gigi lurus ( spur gear)bentuk gigi ini lurus dan paralel dengan sumbu roda gigi.--Gigi miring ( helical gear)bentuk gigi ini menyilang miring terhadah sumbu roda gigi.--Gigi panah ( double helical / herring bone gear)bentuk gigi berupa panah atau miring degan kemiringa berlawanan.--Gigi melengkung/bengkok (curved/spherical gear )bentuk gigi melengkung mengikuti pola tertentu ( lingkaran/ellips).*Kerjasama roda gigi :-- Sumbu rodagigi sejajar/parallel:Dapat berupa kerjasama rodagigi lurus, miring atau spherical.-- Sumbu rodagigi tegak lurus berpotongan :Dapat berupa roda gigi trapesium/payung/ bevel dengan profil lurus(radial), miring(helical) atau melengkung(spherical).-- Sumbu rodagigi menyilang tegak lurus :Dapat berupa rodagigi cacing(worm), globoida, cavex, hypoid, spiroid atau roda gigi miring atau melengkung.-- Sumbu rodagigi menyilang :Dapat berupa rodagigi skrup(screw/helical) atau spherical.-- Sumbu roda gigi berpotongan tidak tegak lurus :

Page 3: TRANSMISI3

Dapat berupa roda gigi payung/trapesium atau helical dll.*Syarat dua roda gigi bekerja-sama:Beberapa hal yang cukup penting pada kerjasama roda gigi , apabila dua roda gigi atau lebih bekerja sama maka :- Profil gigi harus sama ( spur atau helical dll)- Modul gigi harus sama ( modul gigi adalah salah satu dimensi khusus roda gigi)- Sudut tekanan harus sama ( sudut perpin dahan daya antar gigi)Modul gigi adalah besaran/dimensi roda gigi, yang dapat menyatakan besar dan kecilnya gigi Bilangan modul biasanya bilangan utuh, kecuali untuk gigi yang kecil. (Bilangan yang ditulis tak berdimensi, walaupun dalam arti yang sesungguhnya dalam satuan mm ).Sudut tekanan adalah sudut yang dibentuk antara garis singgung dua roda gigi dan garis perpindahan gaya antar dua gigi yang bekerja sama.BusiBusi (dari bahasa Belanda bougie) adalah suatu suku cadang yang dipasang pada mesin pembakaran dalam dengan ujung elektroda pada ruang bakar. Busi dipasang untuk membakar bensin yang telah dikompres oleh piston. Percikan busi berupa percikan elektrik. Pada bagian tengah busi terdapat elektroda yang dihubungkan dengan kabel ke koil pengapian (ignition coil) di luar busi, dan dengan ground pada bagian bawah busi, membentuk suatu celah percikan di dalam silinder. Hak paten untuk busi diberikan secara terpisah kepada Nikola Tesla, Richard Simms, dan Robert Bosch. Karl Benz juga merupakan salah satu yang dianggap sebagai perancang busi.Mesin pembakaran internal dapat dibagi menjadi mesin dengan percikan, yang memerlukan busi untuk memercikkan campuran antara bensin dan udara, dan mesin kompresi (mesin Diesel), yang tanpa percikan, mengkompresi campuran bensin dan udara sampai terjadi percikan dengan sendirinya (jadi tidak memerlukan busi).

Cara kerjaBusi tersambung ke tegangan yang besarnya ribuan Volt yang dihasilkan oleh koil pengapian (ignition coil). Tegangan listrik dari koil pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektroda di bagian tengah busi dengan yang di bagian samping. Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan isolator, namun semakin besar beda tegangan, struktur gas di antara kedua elektroda tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan dielektrik daripada gas yang ada, gas-gas tersebut mengalami proses ionisasi dan yang tadinya bersifat insulator, berubah menjadi konduktor.Setelah ini terjadi, arus elektron dapat mengalir, dan dengan mengalirnya elektron, suhu di celah percikan busi naik drastis, sampai 60.000 K. Suhu yang sangat tinggi ini membuat gas yang terionisasi untuk memuai dengan cepat, seperti ledakan kecil. Inilah percikan busi, yang pada prinsipnya mirip dengan halilintar atau petir mini.

Page 4: TRANSMISI3