transformasi direktorat jenderal pajak menjadi badan semi otonom: belajar dari ghana

Upload: naranggi-pramudya-soko

Post on 01-Jun-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 Transformasi Direktorat Jenderal Pajak Menjadi Badan Semi Otonom: Belajar dari Ghana

    1/10

    Transformasi Direktorat Jenderal Pajak Menjadi Badan Semi Otonom:

    Pembelajaran Dari Kasus Ghana

    Naranggi Pramuda Soko

    10B DIV Akuntansi Kurikulum Khusus, STAN, Tangerang Selatan

    pramudya.sokogmail.!om

    !bstraksi " Transformasi kelembagaan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) merupakan isu reformasi

    birokrasi yang sedang hangat diperbincangkan saat ini. Hal ini tidak lepas dari ketidakmampuan DJP

    untuk mencapai target penerimaan pajak yang ditetapkan oleh pemerintah dalam lebih dari satu dekade

    ini. Oleh sebab itu diperlukan reformasi di dalam sistem administrasi perpajakan !ndonesia agar dapat

    lebih efisien dan efektif dalam mengumpulkan sumber penerimaan negara terbesar tersebut. "alah satu

    model administrasi perpajakan yang banyak digunakan di dunia adalah #e$enue %uthority (#%) &odel.

    &odel ini dinilai sebagai model administrasi pajak yang paling modern dan efektif sehingga dukunganuntuk !ndonesia supaya mengadopsi #% &odel pun menjadi semakin luas. 'hana merupakan negara

    berkembang pertama yang mencoba mengaplikasikan #% model pada tahun *+an dan baru berhasil

    pada a,al tahun -++. Pembahasan mengenai penyebab lamanya implementasi #% model di 'hana

    dapat kita gunakan sebagai bahan pembelajaran agar !ndonesia tidak mengalami hal yang sama. Dari

    lima poin pembelajaran yang dapat ditarik dari pengalaman 'hana !ndonesia saat ini dinilai baru

    memiliki tiga diantaranya.

    Kata kunci:Transformasi DJP badan otonom pembelajaran 'hana

    #$ P%ND!&'('!N

    "hemeng #$01%& menyatakan 'ah(a

    terdapat dua ham'atan yang 'anyak dihadapi

    oleh negara)negara 'erkem'ang di dunia, yang

    pertama ialah masalah 'agaimana menghasilkan

    penerimaan negara dari dalam negeri, dan yang

    kedua adalah 'agaimana mem'uat atau

    mere*ormasi otoritas pengelola penerimaan

    pemerintah yang memampukan mereka untuk

    merespon se!ara e*ekti* tekanan simultan terkaitketer'atasan anggaran pemerintah, kompetisi

    glo'al, dan permintaan masyarakat yang terus

    meningkat. "leh karena itu, pemerintah (a+i'

    untuk men!iptakan suatu otoritas pa+ak yang

    dapat men+alankan *ungsi mengumpulkan

    penerimaan dengan e*ekti*.

    Trans*ormasi kelem'agaan Direktorat

    enderal -a+ak #D-&, yang saat ini men+adi

    topik yang sedang hangat diper'in!angkan,

    merupakan salah satu upaya pemerintah

    Indonesia untuk me(u+udkan otoritas

    perpa+akan yang e*ekti*. Trans*ormasi

    kelem'agaan terse'ut merupakan 'a'ak 'aru

    dari era re*ormasi 'irokrasi yang sedang

    didengungkan pemerintah Indonesia saat ini.

    -ada umumnya, kalayak ramai setu+u 'ah(a

    trans*ormasi kelem'agaan harus dilakukan pada

    D-. Akan tetapi, 'elum terdapat kesepakatanmengenai 'agaimana 'entuk/ organisasi yang

    ideal untuk D-.

    #e$enue %uthority #A& &odel merupakan

    salah satu opsi model organisasi yang dinilai

    tepat untuk D-.#% modelsaat ini telah men+adi

  • 8/9/2019 Transformasi Direktorat Jenderal Pajak Menjadi Badan Semi Otonom: Belajar dari Ghana

    2/10

    a!uan administrasi perpa+akan yang paling

    populer digunakan negara)negara di dunia. #%

    model adalah suatu model tata kelola

    administrasi penerimaan negara dimana *ungsi

    pengumpul penerimaan negara dipisahkan dari

    kementrian keuangan dan diu'ah men+adi suatuagensi dengan dera+at otonomi yang terpisah

    dari struktur layanan pu'lik #+eldstad, $002&.

    Be'erapa pihak menye'ut #e$enue %uthority

    model ini dengan se'utan "emi %utonomous

    #e$enue %uthority model karena se'enarnya

    re$enue authority tidak memiliki ke(enagan

    yang 'enar)'enar otonom seperti 'ank sentral

    #3anasan, $00%&.

    4hana, yang pada $011 memiliki ta5 to 4D-ratio 16,78 #le'ih tinggi dari ta5 to 4D-

    Indonesia $011 yang 'erada di kisaran 1$)1%8&,

    merupakan negara 'erkem'ang pertama yang

    men!o'a mengadopsi #% model pada tahun

    1790an #3anasan, $00%&. Akan tetapi

    se'enarnya A model yang se+ati 'aru dapat

    'er+alan dengan 'aik di 4hana pada a(al tahun

    $010. Dalam kurun (aktu terse'ut, 'e'erapa

    negara A*rika lainnya telah mampu mengadopsi

    A model dengan sukses 3enarik untuk

    dipela+ari, apa yang menye'a'kan 4hana

    mem'utuhkan (aktu yang lama untuk

    mere*ormasi administrasi perpa+akannya menu+u

    #% model terse'ut. angka (aktu implementasi

    #% model yang terlampau lama ini tentunya

    sangat tidak diinginkan dimana proses re*ormasi

    merupakan proses yang melelahkan dan

    mem'utuhkan dana yang tidak sedikit. Dengan

    mengetahui penye'a'nya, kita dapat mengam'il

    pela+aran dari pengalaman 4hana agar

    pengalaman serupa tidak dialami oleh Indonesia.-ada 'agian selan+utnya, paper ini akan

    mem'ahas mengenai uraian singkat per+alanan

    re*ormasi perpa+akan 4hana, pela+aran yang

    dapat diam'il dari kasus 4hana, serta analisis

    singkat mengenai kondisi poin pem'ela+aran

    terse'ut di Indonesia. Kesimpulan serta saran

    dari penulis dimuat pada 'agian akhir paper ini.

    ##$ P%MB!&!S!N

    !$ 'raian Singkat Perjalanan

    )eformasi Per*ajakan Ghana

    Se'elum 'erhasil mengimplementasikan A

    pada tahun $010, 4hana mengalami tiga periode

    re*ormasi administrasi perpa+akan #"hemeng,

    $01%&. :ra ini dimulai dengan pendirian

    National e;enue Se!retariat #NS&, Internal

    e;enue Ser;i!e #IS& dan

  • 8/9/2019 Transformasi Direktorat Jenderal Pajak Menjadi Badan Semi Otonom: Belajar dari Ghana

    3/10

    Simultan dengan pendirian NS, 4hana

    +uga mendirikan Internal e;enue Ser;i!e #IS&,

    dan

  • 8/9/2019 Transformasi Direktorat Jenderal Pajak Menjadi Badan Semi Otonom: Belajar dari Ghana

    4/10

    se'enarnya NS dapat terus menaikkan ta5 to

    4D- atio 4hana dari tahun ke tahun #4ra*ik

    1&, akan tetapi pertum'uhan penerimaan pa+ak

    4hana sendiri dinilai tidak mengesankan #4ra*ik

    $&. -em'u'aran NS terse'ut kemudian

    menyisakan IS,

  • 8/9/2019 Transformasi Direktorat Jenderal Pajak Menjadi Badan Semi Otonom: Belajar dari Ghana

    5/10

    Tidak memerlukan (aktu lama untuk

    melihat e*ekti*itas pem'entukan 4A. -ada

    tahun $011, satu tahun setelah 4A 'eroperasi

    #yang dimulai pada tahun $010&, 4hana mampu

    me(u+udkan target penerimaan pa+ak 'ahkan

    melampauinya. Ta5 to 4D- atio pun

    meningkat se!ara ta+am. Data penerimaan pa+ak

    dan ta5 to 4D- atio 4hana dapat dilihat pada

    4ra*ik 1 dan $.

    B$ Pelajaran ang Da*at Diambil

    "hemeng #$01%& menyatakan 'ah(a

    ke'erhasilan 4hana dalam mem'entuk A

    dipengaruhi oleh 'e'erapa *aktor, yaitu

    dukungan legal dari legislati* serta pem'erian

    otonomi, struktur organisasi yang +elas,

    peli'atan pemangku kepentingan, dan

    mana+emen peru'ahan yang 'aik. aktor)*aktor

    ini akan di+a'arkan le'ih lan+ut sehingga dapat

    mem'erikan nilai)nilai pem'ela+aran yang dapat

    diadopsi dalam proses pem'entukan A di

    Indonesia.

    $uku ng an %egisl at i&

    Kegagalan 4hana dalam mem'entuk 'adan

    pa+ak yang otonom pada a(al 1790an salah

    satunya dise'a'kan oleh tidak adanya dukungan

    dari legislati* #Terkper, 1777&. -endirian NS

    tidak didukung dengan undang)undang, hanya

    didirikan 'erdasarkan penun+ukan administrati*.

    ?al ini 'erim'as pada lemahnya peran NS

    untuk men+adi institusi penga(as perpa+akan

    yang kuat. Selain itu, usaha pemerintah 4hana

    dalam melakukan re*ormasi perpa+akannya padasaat itu sering kali diinter*ensi oleh kepentingan

    politik.

    -em'entukan A menyita energi yang

    sangat 'esar dan dapat mengurangi *okus

    pemerintah dalam melakukan re*ormasi dan

    modernisasi pada 'idang lainnya #

  • 8/9/2019 Transformasi Direktorat Jenderal Pajak Menjadi Badan Semi Otonom: Belajar dari Ghana

    6/10

    le;el otonomi yang di'erikan kepada NS.

    e;el otonomi yang di'erikan pada 'adan

    perpa+akan seharusnya meliputi otonomi penuh

    dalam operasional organisasi. "tonomi dalam

    operasional ini merupakan kun!i dalam

    pengimplementasian model A, karena hal inimem'antu untuk men!egah organisasi terli'at

    dalam inter*ensi politik yang dapat

    mempengaruhi *ungsi utama organisasi

    #+eldstad and 3oore, $007&. "tonomi dari

    suatu A pada prinsipnya harus mem'erikan

    ke(enangan dalam merekrut, mempertahankan,

    dan mempromosikan sta* yang 'erkualitas

    dengan mengga+i pega(ainya diatas skala

    pengga+ian layanan pu'lik, serta harus

    mem'erikan ke(enangan untuk dapat meme!at

    pega(ainya dengan mudah #+eldstad, $002&.

    Selain itu, 'adan yang otonom sudah seharusnya

    dikeluarkan dari layanan pu'lik. ?al ini penting

    untuk memisahkan *ungsi operasi dengan

    pem'uat ke'i+akan, sehingga 'adan perpa+akan

    ini dapat mem*okuskan usahanya dalam

    mengumpulkan pendapatan dengan tingkat

    e*ekti*itas yang le'ih tinggi dari yang mungkin

    di!apai di'a(ah aturan layanan pu'lik

    #+eldstad, $002&. Ke(enangan dan pemisahan

    ini, tidak di'erikan kepada NS pada medio1790an.

    Se'aliknya pada tahun $007, melalui 4hana

    e;enue Authority la(, pemerintah 4hana

    mem'erikan otonomi yang diperlukan kepada

    4A. Tak perlu menunggu lama, pem'erian

    otonomi penuh kepada otoritas pa+ak ini

    mengantarkan ke'erhasilan 4A dalam

    men!apai target penerimaan yang di'erikan pada

    tahun $011, 'ahkan mele'ihinya. Dari 4ra*ik $,dapat dilihat 'ah(a penerimaan pa+ak pada

    tahun $011 menun+ukkan peningkatan yang

    sangat mengagumkan.

    Struktur )rganisasi #ang !aik

    Agar A dapat diimplementasikan dengan

    'aik, suatu struktur organisasi yang menerapkan

    prinsip)prinsip mana+emen yang 'aik sangatlahdiperlukan #

  • 8/9/2019 Transformasi Direktorat Jenderal Pajak Menjadi Badan Semi Otonom: Belajar dari Ghana

    7/10

    *eli'a tkan Pemangku Ke+entingan

    3empertim'angkan dan meli'atkan

    kepentingan stakeholders telah men+adi salah

    satu prinsip yang *undamental dalam

    mana+emen dan tata kelola organisasi modern.

    -roses re*ormasi administrasi perpa+akan pun

    +uga sudah seharusnya menerapkan prinsip ini.

    -eli'atan pemangku kepentingan dapat

    meningkatkan tingkat acceptance re*ormasi

    yang dilakukan. -rinsip ini lah yang 'elum

    diterapkan dalam pem'entukan NS. -ada masa

    itu, ke'i+akan dikem'angkan tanpa meli'atkanmasyarakat. Sehingga, masyarakat yang

    nota'ene adalah tapayers, !enderung tidak

    memahami dan resisten terhadap re*ormasi yang

    dilakukan. Bahkan, tidak seluruh elemen

    organisasi mampu menyerap semangat re*ormasi

    terse'ut. ?asilnya, ter+adi keka!auan di le;el

    pega(ai menengah ke 'a(ah dimana ter+adi

    kon*lik di antara pega(ai NS dan 3o:-

    #"hemeng, $01%&.

    Se'aliknya, pem'entukan model A pada

    tahun $007 telah meli'atkan usaha sadar dari

    pemerintah 4hana untuk meli'atkan para

    pemangku kepentingan, termasuk pega(ai,

    masyarakat, dan pihak s(asta. Be'erapa tokoh

    dari masing)masing kelompok pun diangkat

    se'agai anggota Steering

  • 8/9/2019 Transformasi Direktorat Jenderal Pajak Menjadi Badan Semi Otonom: Belajar dari Ghana

    8/10

    posisi yang sama di dalam organisasi 'aru.

    Keadaan ini sering kali mem'uat pem'erhentian

    sementara men+adi tidak terhindarkan. Kondisi

    terse'ut +uga dialami oleh @ganda, Kenya, dan

    negara A*rika lainnya ketika men!o'a

    mendirikan A di negara mereka masing)masing, yang tentunya hal ini menim'ulkan

    suatu permasalahan 'aru #+eldstad, $00>&. Akan

    tetapi, kondisi terse'ut tidak dialami oleh

    4hana, mereka telah 'ela+ar dari negara yang

    mengalaminya, dan mengam'il tindakan yang

    sangat 'aik untuk men!egah ter+adinya

    pem'erhentian pega(ai. 3ereka melakukan

    penempatan ulang pega(ai, dan men!iptakan

    program pelatihan guna mem'erikan

    kemampuan 'aru 'agi pega(ai yang

    memperoleh posisi 'aru #"hemeng, $01%&.

    C. Apakah Indonesia Memiliki

    Faktor-Faktor Keberhasilan

    Ghana?

    Berdasarkan pendapat pri'adi penulis, dari

    kelima area kun!i ke'erhasilan 4hana di atas,

    terdapat dua *aktor yang 'elum dimiliki oleh

    Indonesia saat ini. Indonesia mempunyai sum'erdaya manusia 'erkualitas yang tidak kalah

    di'andingkan dengan SD3 yang dimiliki

    4hana, sehingga mana+emen peru'ahan yang

    'aik, peli'atan pemangku kepentingan, dan

    struktur organisasi yang 'aik, nis!aya dapat

    diran!ang dan diimplementasikan dengan 'aik.

    Akan tetapi dukungan dari legislati* serta

    pem'erian ke(enangan penuh, yang mana

    'erada pada ranah politik, 'elum dimiliki oleh

    pemerintah Indonesia saat ini. Kekuatan

    pemerintah Indonesia di parlemen, serta kondisi

    politik yang saat ini 'elum kondusi*, men+adi

    kendala ter'esar untuk mendapatkan dukungan

    legislati* dan ke(enangan penuh.

    ###$ K%S#MP'(!N D!N S!)!N

    -er+alanan pan+ang 4hana dalam

    mem'entuk suatu 'adan penerimaan #% &odel

    dapat mem'erikan 'ahan pem'ela+aran 'agiIndonesia agar Indonesia tidak ter+e'ak pada

    permasalahan yang sama. -roses re*ormasi

    'irokrasi 'ukanlah hal yang mudah dan murah,

    oleh se'a' itu kita selayaknya menim'ang dan

    meren!anakannya dengan matang langkah)

    langkah re*ormasi 'irokrasi yang akan

    ditempuh. ?al ini dimaksudkan agar proses

    re*ormasi 'irokrasi, terutama pada otoritas

    pa+ak, dapat dilakukan dengan e*isien dan tepat

    sasaran, tidak 'erlarut)larut seperti yang ter+adi

    di 4hana.

    Bahan pem'ela+aran yang dapat kita am'il

    dari 4hana ialah, 'ah(a untuk me(u+udkan

    #e$enue %uthority, diperlukan dukungan politik

    dari legislati*, pem'erian ke(enangan yang

    penuh, peran!angan struktur organisasi yang

    'aik, peli'atan pemangku kepentingan, dan

    mana+emen peru'ahan yang 'aik. Dari kelima

    hal terse'ut, saat ini pemerintah Indonesia 'elum

    memiliki dukungan politik, sehingga dukungan

    dari legislati* serta pem'erian ke(enangan

    penuh kepada otoritas pa+ak yang 'aru akan

    memiliki ham'atan yang !ukup 'esar.

    Dengan menim'ang ke'utuhan akan

    dukungan politik terse'ut, penulis menyarankan

    'ah(a +ika trans*ormasi kelem'agaan Direktorat

    enderal -a+ak akan dilakukan se'agai 'entuk

    re*ormasi 'irokrasi, -residen epu'lik

    Indonesia harus dapat melo'i dan merangkul

    kalangan politik untuk 'ersama)sama

    me(u+udkan otoritas pa+ak #e$enue %uthority

    model di Indonesia. angan sampai proses

    trans*ormasi kelem'agaan D- digunakan

    se'agai kendaraan politik, yang dapat

    mengganggu pen!apaian tu+uan trans*ormasi

  • 8/9/2019 Transformasi Direktorat Jenderal Pajak Menjadi Badan Semi Otonom: Belajar dari Ghana

    9/10

    kelem'agaan itu sendiri. Dengan demikian,

    diharapkan proses pengumpulan penerimaan

    negara Indonesia khususnya dari sektor pa+ak,

    dapat 'er+alan le'ih e*isien dan e*ekti*.

  • 8/9/2019 Transformasi Direktorat Jenderal Pajak Menjadi Badan Semi Otonom: Belajar dari Ghana

    10/10

    #0$ D!/T!) P'ST!K!& 3orruption in Ta %dministration/ 4esson from !nstitutional #eforms in

    5gandaThe International ?and'ook on the :!onomi!s o*