transaksi ekonomi islam

15
Transaksi Ekonomi Islam Nody Risky Pratomo

Upload: paranody

Post on 26-Jun-2015

287 views

Category:

Education


5 download

DESCRIPTION

Transaksi Ekonomi Islam Syariah

TRANSCRIPT

Page 1: Transaksi Ekonomi Islam

Transaksi Ekonomi Islam

Nody Risky Pratomo

Page 2: Transaksi Ekonomi Islam

Bagaimana menerapkan transaksi ekonomi Islam di Indonesia?

Page 3: Transaksi Ekonomi Islam

Untuk menerapkannya...• Transaksi ekonomi Islam di Indonesia harus selalu sejalan

dengan syariat Islam. Mencakup barang yang ditransaksikan, orang yang bertransaksi, dan aqad transaksi

• Harus ditunjukan untuk sebesar-besar kemakmuran masyarakat

• Berlandaskan prinsip keikhlasan dan suka sama suka• Berdasarkan aqad yang jelas, tidak samar dan kabur.• Harus terbebas dari riba dan berbagai macam jenisnya.

Page 4: Transaksi Ekonomi Islam

Persamaan dan perbedaan Bank Konvensional dan Syariah

Page 5: Transaksi Ekonomi Islam

Persamaan Bank Konvensional dan Bank Syariah

Page 6: Transaksi Ekonomi Islam

Memiliki tujuan yang sama, yaitu agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan

dengan cara meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha, atau kegiatan

lainnya yang sesuai.

Page 7: Transaksi Ekonomi Islam

Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah

Page 8: Transaksi Ekonomi Islam

Bank Syariah Bank Konvensional

Melakukan investasi yang halal menurut Islam Melakukan investasi baik yang halal atau haram menurut hukum Islam

Memakai prinsip bagi hasil, jual-beli, dan sewa Memakai perangkat suku bunga

Berorientasi keuntungan dan falah (kebahagiaan dunia dan akhirat sesuai ajaran

Islam)

Berorientasi keuntungan

Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan

Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kreditur-debitur

Penghimpunan dan penyaluran dana sesuai fatwa Dewan Pengawas Syariah

Penghimpunan dan penyaluran dana tidak diatur oleh dewan sejenis

Page 9: Transaksi Ekonomi Islam

Prinsip hukum Islam melarang unsur-unsur di bawah ini dalam transaksi-transaksi perbankan tersebut:• Perniagaan atas barang-barang

yang haram,• Bunga • Perjudian dan spekulasi yang

disengaja, serta• Ketidakjelasan dan manipulatif

Page 10: Transaksi Ekonomi Islam

Pendapat tentang bank syariah di Indonesia

Pendapat saya, bank syariah di Indonesia sangat baik untuk kebutuhan umat Islam di Indonesia. Karena banyak diantara kita masih belum mengetahui bahwa “cara kerja” bank konvensional bertentangan dengan ajaran Islam terutama tentang riba. Dan menurut saya, bank syariah di Indonesia tidak tersangkut tentang riba karena memakai prinsip bagi hasil, jual beli dan sewa. Selain itu, dengan adanya bank Syariah diharapkan perekonomian di Indonesia semakin maju dan diridhai Allah SWT.

Page 11: Transaksi Ekonomi Islam

Dana Talangan Haji

Page 12: Transaksi Ekonomi Islam

PengenalanDana talangan haji merupakan pinjaman yang ditujukan untuk membantu nasabah mendapatkan porsi keberangkatan haji (booking seat) lebih awal, meskipun saldo tabungan Haji nasabah belum mencapai syarat pendaftaran porsi. Meskipun begitu, sistem talangan haji tidak akan menambah daftar waiting list calon jamaah haji . Selain itu sumber dana talangan yang dibiayai oleh bank syariah dinilai pula tidak ada sangkutannya dengan riba

Page 13: Transaksi Ekonomi Islam

Pendapat tentang DTHPendapat saya, program DTH ini sangat menguntungkan umat Islam untuk menunaikan ibadah Haji. Tetapi, mungkin program ini seharusnya dibatasi dan digunakan untuk calon jamaah yang baru pertama kali menunaikan ibadah Haji. Selain itu, sebaiknya calon jamaah juga mempertimbangkan finansial yang dimilikinya.

Page 14: Transaksi Ekonomi Islam

Hukum secara Islam tentang orang yang bekerja di Bank Konvesional

Yang perlu dipahami bahwa tidak semua pekerjaan yang dilakukan di Bank Konvensional berhubungan dengan riba. Ada diantaranya yang halal dan baik, seperti kegiatan perpialangan, penitipan, dan sebagainya.

Memang benar bahwa riba itu haram dan ulama telah sepakat bahwa bunga bank adalah riba yang diharamkan. Namun yang perlu kita sadari juga adalah bahwa bank konvensional itu telah sedemikian menjamur di negeri Islam, sehingga sekedar memfatwakan keharaman bekerja pada bank itu, belum tentu bisa mengikis keberadaan bank itu. 

Dalam kondisi demikian, yang kita butuhkan adalah sebuah proses. Dalam hal ini Islam tidak melarang umatnya untuk melakukan perubahan secara bertahap dalam memecahkan setiap permasalahan yang pelik. Yang terpenting adalah tekad dan kemauan bersama, apabila tekad itu telah bulat maka jalan pun akan terbuka lebar.